BAB I
Pasal 1
PENDAHULUAN
Pasal 2
TUJUAN
Pasal 3
KIASAN DASAR
Adat Istiadat Ambalan adalah ciri atau identitas dari sebuah Gugus depan di tingkat
Penegak.
Pasal 4
PENETAPAN DAN KETENTUAN
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 5
MASA TAMU
1. Dilaksanakan sebelum menjadi anggota penegak
2. Sekurang-kurangnya 3 bulan bergaul di Ambalan
Pasal 6
MASA CALON
1. Berlaku setelah selesai masa tamu
2. Diadakan upacara peresmian calon
3. Upacara peresmian calon di atur oleh Dewan Kehormatan
Pasal 7
PERANTARA
1. Untuk seseorang yang mengajukan masa calon, ia berhak mencalonkan prantara yang
dipercaya
2. Yang jadi perantara minimal sudah Bantara
Pasal 8
MASA TABU
1. Berlaku setelah habis masa calon
2. sudah memenuhi syarat untuk menjadi penegak Bantara
3. Mengajukan usul kepada Dewan Kehormatan
4. Masa tabu mimimal 1 minggu
Pasal 9
PELANTIKAN
1. Memenuhi syarat Pelantikan Penegak Bantara
a. Sudah melewati masa tabu
b. Mengisi SKU minimal 90 %
c. Mengajukan Permohonan tertulis kepada Dewan Kehormatan
d. Ketentuan lain di atur oleh dewan kehormatan
Pasal 10
KEDUDUKAN DAN PERATURAN
1. Sebelum dan sesudah pelatihan hendaknya diawali dan diakhiri dengan doa dan
dalam acara tertentu di bacakan sandi Ambalan
2. Kursi yang paling depan di isi semua, Laki-laki dikanan dan perempuan disebelah
kiri.
3. Sikap duduk anggota
a. Tangan dilipat
b. Mulut di tutup kecuali minta izin terdahulu
c. Bila ingin mengeluarkan pertanyaan, mengangkat tangan terlebih dahulu
4. tidak boleh makan sambil memakai setangan leher ( kacu ) kecuali disimpan di
pundak sebelah kiri, dimasukan.
5. Awal latihan harus menyanyikan hymne Pramuka bersama-sama
6. Masuk ruangan mengucapkan salam
7. Selalu menjaga adat ambalan dan menjaga nama baik ambalan serta sekolah
8. Membayar iuran
9. Latihan dapat bersama atau terpisah
10. Sebelum latihan wajib membaca Sandi Ambalan
Pasal 11
PERKEMAHAN
1. Mengetahui lokasi perkemahan
2. Aturan perkemahan di atur oleh panitia.
Pasal 12
SALAM AMBALAN
Salam Ambalan dilakukan dengan lengan kanan dikepal diposisikan didepan dada,
lalu di gerakkan ke depan sedikit.
Pasal 13
SANKSI
Pasal 14
TAMBAHAN / PERUBAHAN
1. Segala yang berlaku diatas atau mendesak bisa dirubah atau diadakan
penyempurnaan dengan seizin dari dewan komisaris
2. Dewan Komisaris terdiri dari : Pradana, Pembina dan Dewan Kehormatan (Alumni)
SANDI AMBALAN
BAB I
Pasal 1
NAMA
Pasal 2
TEMPAT
1. Ambalan Prabu Satmata – Dewi Sekardadu, berada di Kampus SMK ISLAM
KAWALU, Karasamenak, Kawalu Kota Tasikmalaya.
2. Selalu mengadakan kegiatan di Kampus SMK ISLAM KAWALU, Karasamenak,
Kawalu Kota Tasikmalaya.
Pasal 3
WAKTU
1. Latihan setiap hari jum’at
2. Latihan diadakan selama 180 menit
3. Jadwal bisa dirubah sesuai kebutuhan
Pasal 4
DASAR
Pasal 5
AZAS
BAB II
Pasal 6
PAKAIAN DAN TANDA-TANDA
Pasal 8
KEANGGOTAAN
Pasal 9
HAK
Pasal 10
KEWAJIBAN
Pasal 11
PENGHASILAN
Pasal 13
MUSYAWARAH
Pasal 14
DEWAN KERJA AMBALAN
Pasal 15
ADMINISTRASI
Pasal 16
JABATAN
1. PRADANA
a. Bertanggungjawab atas kelancaran Organisasi, adat dan kegiatan
b. Sebagai Pimpinan dari pada Organisasi
c. Bertanggungjawab dan berhak Memutuskan hasil muyawarah
2. PEMANGKU ADAT
a. wakil pradana bila pradana berhalangan
b. Pemimpin acara ambalan yang berhubungan dengan adat ambalan
c. Menjaga dan mengawasi adat ambalan
d. Ketua dari Alumni
e. Yang mengeluarkan hukuman
f. Bertanggungjawab langsung dalam pemeliharaan dan kelengkapan ambalan.
3. KERANI
a. sebagai sekretaris ambalan
b. mengurus surat-menyurat
c. Bertanggungjawab kepada Pradana
4. HARTAKA
a. Sebagai bendahara ambalan
b. Yang menjaga inventaris ambalan
c. Koordinator keuangan ambalan
d. Merumuskan anggaran keuangan Ambalan
TAMBAHAN
1. Segala yang berlaku diatas bisa dirubah atau diperbaiki dan bila mendesak didalam
kebiasaan ambalan akan diadakan penyempurnaan dengan seizin dari dewan
komisaris
2. Dewan Komisaris terdiri dari : Pradana, Pembina dan Dewan Alumni
III. ANGGARAN RUMAH TANGGA AMBALAN PRABU SATMATA – DEWI
SEKARDADU
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
SIFAT KEANGGOTAAN
Pasal 2
STATUS KEANGGOTAAN
Pasal 3
PELANTIKAN ANGGOTA
Pasal 4
HAK ANGGOTA
1. Anggota Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu berhak untuk mamakai peralatan
dan fasilitas yang dimiliki Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu dengan
persetujuan pengurus.
2. Anggota muda dan senior mempunyai hak suara, memilih dan dipilih sebagai
pengurus dalam rapat anggota.
3. Anggota Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu berhak mengikuti kegiatan yang
diadakan sesuai dengan peraturan. Mengeluarkan pendapat, usul serta saran baik
secara lisan maupun tertulis.
Pasal 5
KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 6
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
Pasal 7
PEMBELAAN ANGGOTA
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 8
MUSYAWARAH ANGGOTA AMBALAN PRABU SATMATA - DEWI
SEKARDADU
Pasal 9
WEWENANG MUSYAWARAH ANGGOTA AMBALAN PRABU SATMATA -
DEWI SEKARDADU
1. Menetapkan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga Garis – Garis Besar Program
kegiatan.
2. Memilih Kepala Suku Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu dengan jalan
pemilihan secara langsung.
3. Menilai dan mengesahkan (menerima/menolak) pertanggungjawaban pengurus
Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu.
Pasal 10
PERTEMUAN RUTIN
Pasal 11
PENGURUS AMBALAN PRABU SATMATA - DEWI SEKARDADU
Pasal 12
TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS
1. Melaksanakan garis – garis besar program kegiatan sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Musyawarah Anggota.
2. Mempertanggungjawabkan kepengurusan kepada anggota dalam Musyawarah
Anggota Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu
BAB III
GBPK
Pasal 13
GBPK (GARIS BESAR PROGRAM KERJA)
1. GBPK merupakan pedoman kegiatan yang akan dilakukan oleh organisasi dalam
setiap periode kepengurusan.
2. GBPK dibentuk melalui Musyawarah Pengurus ambalan Prabu Satmata - Dewi
Sekardadu
3. Pelaksana GBPK adalah seluruh anggota ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu.
4. Masa berlakunya GBPK sama dengan satu kali periode kepengurusan dan dapat
diperpanjang berdasarkan keputusan Musyawarah Anggota ambalan Prabu Satmata -
Dewi Sekardadu.
BAB IV
KERJASAMA
Pasal 14
KERJASAMA
1. Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu berhak bekerja sama dengan pihak –
pihak yang mendukung atau mempunyai tujuan yang sama atau sejalan dengan
Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu dan atau memiliki kepentingan lain
dengan ketentuan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku yang ada / atau /
AD/ART organisasi.
2. Syarat – syarat dan pelaksana kerja sama ditetapkan melalui perundingan.
BAB V
KODE ETIK, LAMBANG, BENDERA DAN BANDANA
Pasal 15
KODE ETIK
Kode Etik Pecinta Alam se-Indonesia seperti terlampir pada Anggaran Rumah
Tangga ini juga berlaku untuk seluruh anggota ambalan Prabu Satmata - Dewi
Sekardadu. Yang berbunyi :
Pasal 16
LAMBANG
Keterangan :
AMBALAN PRABU SATMATA – DEWI SEKARDADU
Bendera Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu berbentuk persegi panjang berukuran
panjang 4 satuan dan lebar 2 1/2 satuan berwarna dasar putih, dengan gambar lambang
Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu tepat ditengah – tengahnya.
Pasal 18
LENCANA
Lencana Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu berbentuk dua buah telapak tangan kanan
dan kiri
BAB VI
PERUBAHAN ART
Pasal 19
1. Perubahan ART hanya dilakukan oleh sidang ambalan Prabu Satmata - Dewi
Sekardadu.
2. Keputusan perubahan ART harus dihadiri sekurang-kurangnya oleh ½ + 1
( setengah ditambah satu) dari jumlah pengurus Ambalan Prabu Satmata - Dewi
Sekardadu yang hadir.
BAB VII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 20
Setiap anggota Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu dianggap telah mengetahui isi
AD/ART ini setelah ditetapkan.
Pasal 21
Setiap anggota Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu harus mentaati AD/ART ini dan
barang siapa melanggarnya akan dikenakan sanksi – sanksi organisasi yang diatur dalam
ketentuan – ketentuan tersendiri.
IV. RENCANA KERJA AMBALAN PRABU SATMATA - DEWI SEKARDADU
PANGKALAN MA AR-RAHMAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1
DASAR
Program kerja tahunan yang di rumuskan oleh Dewan Komisaris
Pasal 2
POKOK PEMIKIRAN
Segala sesuatu yang ingin dicapai tidak akan lepas dari apa yang direncanakannya, baik
situasi, kondisi, toleransi, jangka pendek, menengah maupun jangka panjang, dengan
maksud memajukan Sumber Daya manusia di tubuh Anggota Pramuka khususnya
Anggota Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu
Pasal 3
TUJUAN DAN SASARAN
Menciptakan anggota pramuka berjiwa ksatria, pantang menyerah, jujur dan sesuai
dengan Tri Satya dan Dasa Dharma
BAB II
RENCANA JANGKA PANJANG
Pasal 5
MUSYAWARAH
Bila ada permasalahan di tubuh Ambalan wajib dilaksanakan, dan diikuti oleh dewan
Komisaris
Pasal 6
KEMASYARAKATAN
Pasal 7
PERKEMAHAN
Dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan tidak mengganggu jam belajar mengajar
Pasal 8
KEGIATAN & PARTISIPASI
Mengikuti Raimuna atau hari besar lainnya baik di tingkat provinsi, daerah, cabang
maupun ranting.
BAB III
RENCANA JANGKA MENENGAH
Pasal 9
KETERAMPILAN
Selalu Mengadakan kegiatan seperti ketangkasan baris berbaris, lomba bongkar pasang
tenda, simulasi korban kecelakaan dan lainnya
Pasal 10
PERINGATAN HARI BESAR ISLAM
Pasal 11
PELANTIKAN
Pelantikan dilakukan diruangan atau di alam bebas dilaksanakan sekitar 6 bulan sekali
Pasal 12
BULETIN
Selalu memberikan informasi kepada para anggota baik yang bersifat internal maupun
eksternal
Pasal 13
LATIHAN GABUNGAN
Melaksanakan Latihan gabungan dengan Organisasi yang lain yang mempunyai materi
yang sama dengan materi yang ada dalam pramuka seperti :
a. Kesehatan Latihan bersama dengan PMR
b. PBB Latihan bersama dengan Pasus (Paskibra)
c. Berpetualang dialam bebas dengan Organisasi Pecinta Alam, dan lainnya
BAB IV
RENCANA JANGKA PENDEK
Pasal 14
TEKNIK PERTEMUAN
Pasal 15
MEMBERI MATERI
Materi disampaikan kurang lebih 2 mata pembahasan, oleh satu orang pembicara setiap
diadakan pertemuan
Pasal 16
KEKOKOHAN MENTAL
Pasal 17
TEORI KEPANDUAN
Teori kepanduan wajib diberikan, dengan tujuan meningkatkan kualitas para anggota
Pasal 18
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Pasal 19
PERTANGUNGJAWABAN
SEJARAH SINGKAT
AMBALAN PRABU SATMATA - DEWI SEKARDADU
PANGKALAN MA AR-RAHMAN
CIKALONGWETAN BANDUNG BARAT
Disusun Oleh :
Komite Pembentukan Ambalan
Prabu Satmata - Dewi Sekardadu. (Agustus 2013)
SIFAT KEPRAMUKAAN
Resolusi kompereensi kepramukaan sedunia di kompenhagen pada bulan agustus tahun 1924,
menyatakan bahwa kepramukaan mempunyai 3 sifat :
7. NASIONAL
Mempunyai arti banwa organisasi yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan disuatu
Negara harus dimaksudkan demi kepentingan nasional dan untuk mempersiapkan tunas
bangsa yang menjadi cita-cita Negara tersebut
8. INTERNASIONAL
MEempunyai arti bahwa kepramukaan dinegara manapun harus membina dan
mengembangkan persaudaran dan persahabatan antar bangsa
9. UNIVERSAL
Punya arti bahwa kepramukaan dinegara manapun dalam melaksanakan proses pendidikan itu
didasarkan atas prinsip dasar metodik pendidikan kepanduan
MAKSUD DAN TUJUAN DIDIRIKAN PRAMUKA DI INDONESIA
1. Anggaran dasar Gerakan pramuka Bab II pasal 4, ditetapkan bahwa :
• Gerakan pramuka didirikan dengan maksud memberi wadah pembinaan generasi muda
yang menggunakan prinsip dasarmetodik pendidikan kepanduan, adapun pelaksanaannya
diserasikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembsngan bangsa serta Masyarakat
Indonesia
• Gerakan Pramuka mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan tujuan agar mereka
menjadi :
a) Tinggi mental, moral, budi pekerti, dan kuat keyakinan beragamanya
b) Tinggi kecerdasan dan keterampilannya
c) Kuat dan sehat jasmaninya
7. Atas dasar analisa itulah, maka dapatlah ditegaskan bahwa gerakan pramuka dengan proses
pendidikan kepramukaan, bertujuan mempersembahkan warga Negara Indonesia yang
berpancasila, berwatak luhur, cerdas, terampil dan sehat serta mampu menyelenggarakan
pembangunan
SIMPUL DAN IKATAN
Dalam tali temali kita sering mencampurkan adukan antara tali, simpul dan ikatan, hal ini
sebenarnya berbeda Tali = bendanya, Simpul = antara tali dengan tali, dan Ikatan = tali
dengan bendanya.
Pemeliaharaan tali :
a. Simpanlah tali pada tempat yang tidak lembab
b. Simpan pada tempat tertentu, sehingga mudah ditemukan
c. Usahakan gulungan tali mudah dilepas
d. Bila tali ini basah, sebaiknya cepat dikeringkan
PERTEMUAN PRAMUKA PENEGAK
1. Perkemahan Wirakarya
Adalah pertemuan dalam bentuk perkemahan diselenggarakan oleh penegak dan pandega dari
berbagai satuan (ambalan dan saka) kegitan ini dilaksankana dalam rangka integrasi dengan
masyarakat dan partisipasi aktif para penegak dan pandega dalam kegiatan pembangunan
masyarakat. Penyelenggara PW adalah Dewan kerja Pandega Nasional (DKN)
PW berfungsi untuk :
1. Melaksanakan kegiatan nyata dalam rangka memberikan darma bakti Pramuka
penegak/pandega kepada masyarakat
2. Mengembangkan fisik, mental pengetahuan, kecakapan, keterampilan dan pengalaman
para penegak dan pandega
3. Menumbuhkan dan mempererat persaudaraan diantara sesama anggota
2. RAIMUNA
Pertemuan berbentuk Perkemahan yang diselenggarakan untuk Pramuka Penegak/Pandega ,
diselenggarakan untuk membina/mengembangkan persaudaraan dan persatuan dikalangan
penegak/pandega
Kegiatan dalam Raimuna
a. Lomba nyata :
- Kompor darurat
- Pompa air
- Pengawetan makanan, dsb
b. Lomba karya tulis :
- penemuan baru
- pengalaman pengembaraan, dsb
c. Demonstrasi kecakapan/keterampilan :
- Mengemudi kendaraan
- Pesawat model
- Peragaan pakaian derah, dsb
3. MUSPANITRA
Forum musyawarah penegak dan pandega untuk membahas masalah organisasi, program
kerja anggaran dsb
a. Muspanitra Nasional
Diadakan lima tahun sekali, bersamaan atau menjelang diselenggarakannya Musyawrah
Nasional. Pesertanya terdiri dari utusan DKD dengan membawa mandate dari Kwarda,
perutusan DKD terdiri dari penegak/pandega putra/putri
b. Muspanitra Daerah
Diadakan setiap 4 tahun sekali
c. Musyawarah penegak/pandega putra/putrid cabang (Muspanitra),
Diadakan setiap 3 tahun sekali dan utusannya dari ranting
Acaranya :
- Laporan pertangungjawaban kegiatan (dan keuangan) masa bakti yang lalu
- Rancangan Program kerja untuk masa banti yang akan dating
- Pemilihan dewan kerja baru
4. PESTA KARYA
Jenis pertemuan khusus bagi penegak/pandega anggota SAKA , saka dibagi jadi
- Pesta karya Taruna Bumi
- Pesta karya Dirgantara
- Pesta karya Bhayangkara
- Pesta karya Bahari
- Pesta karya Bakti husada
ADMINISTRASI PRAMUKA
a. Buku Induk
1. Nama Angota serta glongan
2. Agama
3. TTL
4. alamat
5. Golongan darah 6. Orang Tua
7. Alamat orang tua
8. Kegemaran
9. keteranngan lain
b. Buku keuangan
c. Buku Acara kegiatan
d. Buku inventaris
e. Buku agenda dan ekspedisi surat-surat
f. Buku harian berisi catatan tentang kegiatan, kejadian sekitar Gudep
g. Buku rapat