Anda di halaman 1dari 21

AD/ART AMBALAN

I. PERUMUSAN ANGGARAN DASAR AMBALAN PRABU SATMATA – DEWI


SEKARDADU PANGKALAN SMK ISLAM KAWALU

BAB I
Pasal 1
PENDAHULUAN

1. Setiap sekolah pasti membutuhkan sebuah Organisasi ( khususnya Pramuka ) yang


bergerak di bidang pendidikan, Bela Negara dan sebagai Organisasi terdepan dan
pengganti dari jam pembelajaran ( Pendidikan Luar Sekolah )
2. Organisasi Pramuka dibawah naungan OSIS

Pasal 2
TUJUAN

1. Membantu tujuan Pembangunan Bangsa dalam membentuk manusia yang baik,


berwawasan Nusantara, Berjiwa ksatria, bertanggungjawab yang sesuai dengan
Kode Etik Pramuka.
2. Membina watak siswa-siswi ke arah yang positif
3. Memperkuat tali siraturahmi antar sesama anggota Pramuka

Pasal 3
KIASAN DASAR

Adat Istiadat Ambalan adalah ciri atau identitas dari sebuah Gugus depan di tingkat
Penegak.

Pasal 4
PENETAPAN DAN KETENTUAN

1. Adat Ambalan adalah Ciri khas dari ambalan


2. Adat Ambalan adalah kepribadian Ambalan
3. Pelaksanaan dan pengawasan adat ambalan adalah tugas dari Dewan Kehormatan
4. Adat ambalan dapat disempurnakan atau diperbaharui oleh Dewan Istimewa
5. Adat Istiadat Ambalan, hendaknya :
6. Disesuaikan dengan situasi dan kondisi

BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 5
MASA TAMU
1. Dilaksanakan sebelum menjadi anggota penegak
2. Sekurang-kurangnya 3 bulan bergaul di Ambalan

Pasal 6
MASA CALON
1. Berlaku setelah selesai masa tamu
2. Diadakan upacara peresmian calon
3. Upacara peresmian calon di atur oleh Dewan Kehormatan

Pasal 7
PERANTARA

1. Untuk seseorang yang mengajukan masa calon, ia berhak mencalonkan prantara yang
dipercaya
2. Yang jadi perantara minimal sudah Bantara

Pasal 8
MASA TABU
1. Berlaku setelah habis masa calon
2. sudah memenuhi syarat untuk menjadi penegak Bantara
3. Mengajukan usul kepada Dewan Kehormatan
4. Masa tabu mimimal 1 minggu

Pasal 9
PELANTIKAN
1. Memenuhi syarat Pelantikan Penegak Bantara
a. Sudah melewati masa tabu
b. Mengisi SKU minimal 90 %
c. Mengajukan Permohonan tertulis kepada Dewan Kehormatan
d. Ketentuan lain di atur oleh dewan kehormatan

2. Syarat pelantikan Penegak Laksana


a. Sudah Penegak Bantara
b. Memenuhi SKU Laksana
c. Ketentuan lain di atur oleh dewan kehormatan

Pasal 10
KEDUDUKAN DAN PERATURAN

1. Sebelum dan sesudah pelatihan hendaknya diawali dan diakhiri dengan doa dan
dalam acara tertentu di bacakan sandi Ambalan
2. Kursi yang paling depan di isi semua, Laki-laki dikanan dan perempuan disebelah
kiri.
3. Sikap duduk anggota
a. Tangan dilipat
b. Mulut di tutup kecuali minta izin terdahulu
c. Bila ingin mengeluarkan pertanyaan, mengangkat tangan terlebih dahulu
4. tidak boleh makan sambil memakai setangan leher ( kacu ) kecuali disimpan di
pundak sebelah kiri, dimasukan.
5. Awal latihan harus menyanyikan hymne Pramuka bersama-sama
6. Masuk ruangan mengucapkan salam
7. Selalu menjaga adat ambalan dan menjaga nama baik ambalan serta sekolah
8. Membayar iuran
9. Latihan dapat bersama atau terpisah
10. Sebelum latihan wajib membaca Sandi Ambalan
Pasal 11
PERKEMAHAN
1. Mengetahui lokasi perkemahan
2. Aturan perkemahan di atur oleh panitia.

Pasal 12
SALAM AMBALAN

Salam Ambalan dilakukan dengan lengan kanan dikepal diposisikan didepan dada,
lalu di gerakkan ke depan sedikit.

Salam Ambalan dilakukan bila :


Bertemu dengan sesama anggota Ambalan Prabu Satmata-Dewi Sekardadu,
Melaksanakan latihan rutin

Pasal 13
SANKSI

Anggota yang melanggar Adat Ambalan dikenakan sanksi.


Ketentuan sanksi mencerminkan :
a. Kedisiplinan
b. Meningkatkan rasa tanggungjawab

Pasal 14
TAMBAHAN / PERUBAHAN

1. Segala yang berlaku diatas atau mendesak bisa dirubah atau diadakan
penyempurnaan dengan seizin dari dewan komisaris
2. Dewan Komisaris terdiri dari : Pradana, Pembina dan Dewan Kehormatan (Alumni)
SANDI AMBALAN

Kami Pramuka Indonesia Berjiwa Pancasila


Disipin nafasku, Jujur Ragaku
Berani Karena Benar, Takut Karena Salah
Berjiwa Kesatria, Berguna Bagi Sesama
Berani Hidup tak Takut Mati
Takut Mati Jangan Hidup
Takut Hidup Mati Saja
Semoga Allah Senantiasa Melindungi kita
amiin. !!!

20, Agustus 2013


Tombak Jiwa
AMBALAN HABIEBIE
AMBALAN AINUN
II. PERUMUSAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI PRAMUKA
AMBALAN PRABU SATMATA - DEWI SEKARDADU PANGKALAN MA AR-
RAHMAN

BAB I
Pasal 1
NAMA

Ambalan putra diberi nama : Prabu Satmata


Ambalan putri diberi nama : Dewi Sekardadu

Pasal 2
TEMPAT
1. Ambalan Prabu Satmata – Dewi Sekardadu, berada di Kampus SMK ISLAM
KAWALU, Karasamenak, Kawalu Kota Tasikmalaya.
2. Selalu mengadakan kegiatan di Kampus SMK ISLAM KAWALU, Karasamenak,
Kawalu Kota Tasikmalaya.

Pasal 3
WAKTU
1. Latihan setiap hari jum’at
2. Latihan diadakan selama 180 menit
3. Jadwal bisa dirubah sesuai kebutuhan

Pasal 4
DASAR

1. AD/ART Gerakan Pramuka


2. Petunjuk penyelenggaraan Gudep dan penegak

Pasal 5
AZAS

Semua anggota selalu berpedoman pada peraturan yang ada

BAB II
Pasal 6
PAKAIAN DAN TANDA-TANDA

1. Selalu mentaati adat istiadat Ambalan


2. Tiap latihan berseragam lengkap kecuali yang belum dilantik
3. Dilarang memakai badge SAKA ketika mengikuti kegiatan Ambalan
4. Dilarang memakai tanda yang belum disahkan
5. Yang lainnya bisa menyesuaikan
Pasal 7
KELENGKAPAN ORGANISASI

1. Ambalan putra diberi nama : PRABU SATMATA


2. Ambalan putri diberi nama : DEWI SEKARDADU
3. Bendera Ambalan
4. Badge Ambalan
5. Senjata Ambalan
6. Sandi Ambalan
7. Album Pramuka

Pasal 8
KEANGGOTAAN

1. Anggota Pramuka adalah WNI asli


2. Anggota Pramuka Ambalan Prabu Satmata Dan Ambalan putri Dewi Sekardadu
diambil dari pelajar SMK ISLAM KAWALU, Karasamenak, Kawalu Kota
Tasikmalaya.
3. Diangkat jadi anggota Ambalan setelah melewati tahap Masa tamu atau MOPD
4. Anggota yang ingin keluar dari keanggotaan sebaiknya melapor kepada Dewan Kerja
Ambalan
5. Masa bakti SAKA selama 6 - 12 bulan
6. Anggota yang masuk SAKA tidak melepaskan diri dari Ambalan.

Pasal 9
HAK

1. berhak mengeluarkan pendapat


2. berhak mencalonkan diri
3. berhak mengeluarkan pembelaan

Pasal 10
KEWAJIBAN

1. Harus selalu menjaga nama baik Ambalan dan sekolah MA AR-RAHMAN


2. Anggota wajib mengikuti kegiatan
3. Wajib mentaati peraturan Adat Ambalan
4. Anggota wajib mengeluarkan iuran

Pasal 11
PENGHASILAN

1. Pramuka mendapat bantuan dari sekolah


2. Mendapat sumbangan dan dari iuran Anggota
3. dari cara lain yang halal
Pasal 12
ACARA

1. Setiap pertemuan harus diumumkan terlebih dahulu


2. Pertemuan tidak menganggu jam belajar
3. harus diumumkan terlebih dahulu

Pasal 13
MUSYAWARAH

1. memakai suara terbanyak


2. Pembina mempunyai hak suara
3. Keputusan ada di tangan Pradana
4. Musyawarah tidak sah bila dihadiri kurang dari setengah anggota

Pasal 14
DEWAN KERJA AMBALAN

1. Harus sudah Penegak


2. Dewan Ambalan dipih dalam Musyawarah Ambalan
3. Jabatan Dewan Ambalan berakhir setelah satu tahun menjabatan

Pasal 15
ADMINISTRASI

1. Surat menyurat diurus oleh Kerani


2. Hartaka bertanggungjawab atas keuangan ambalan
3. tanggungjawab administrasi ada ditangan kerani dan wakilnya
4. Surat menyurat harus seizin dan ditandatangani oleh Pradana
5. Kerani dan Hartaka bertanggungjawab kepada Pradana
6. Peminjaman/ pengeluaran barang Ambalan harus seizin Pradana
7. Anggota yang tidak hadir harus melapor dan memberi surat izin
8. Selalu melakukan pembukuan dan menyimpan kearsipan Ambalan
9. Bila ada surat masuk anggota harus mengetahuinya

Pasal 16
JABATAN
1. PRADANA
a. Bertanggungjawab atas kelancaran Organisasi, adat dan kegiatan
b. Sebagai Pimpinan dari pada Organisasi
c. Bertanggungjawab dan berhak Memutuskan hasil muyawarah

2. PEMANGKU ADAT
a. wakil pradana bila pradana berhalangan
b. Pemimpin acara ambalan yang berhubungan dengan adat ambalan
c. Menjaga dan mengawasi adat ambalan
d. Ketua dari Alumni
e. Yang mengeluarkan hukuman
f. Bertanggungjawab langsung dalam pemeliharaan dan kelengkapan ambalan.
3. KERANI
a. sebagai sekretaris ambalan
b. mengurus surat-menyurat
c. Bertanggungjawab kepada Pradana

4. HARTAKA
a. Sebagai bendahara ambalan
b. Yang menjaga inventaris ambalan
c. Koordinator keuangan ambalan
d. Merumuskan anggaran keuangan Ambalan

TAMBAHAN

1. Segala yang berlaku diatas bisa dirubah atau diperbaiki dan bila mendesak didalam
kebiasaan ambalan akan diadakan penyempurnaan dengan seizin dari dewan
komisaris
2. Dewan Komisaris terdiri dari : Pradana, Pembina dan Dewan Alumni
III. ANGGARAN RUMAH TANGGA AMBALAN PRABU SATMATA – DEWI
SEKARDADU
BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
SIFAT KEANGGOTAAN

1. Keanggotaan Ambalan Prabu Satmata – Dewi Sekardadu bersifat sukarela dan


bertanggungjawab
2. Masa keanggotaan Ambalan Prabu Satmata – Dewi Sekardadu adalah seumur hidup.

Pasal 2
STATUS KEANGGOTAAN

Keanggotaan Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu terdiri dari:


a. Pengurus
Yaitu anggota Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu yang terpilih dan
dipercayakan untuk mengurus organisasi.
b. Anggota
Anggota terdiri dari :
1) Anggota Muda
Yaitu anggota Ambalan Prabu Satmata – Dewi Sekardadu yang telah
dinyatakan berhasil/lulus dalam tes awal Perekrutan serta telah
dilantik/dikukuhkan menjadi anggota muda Ambalan Prabu Satmata –
Dewi Sekardadu.
2) Anggota Senior
Yaitu anggota muda yang telah mengikuti dan memiliki sertifikasi Diklat
dasar ambalan Prabu Satmata – Dewi Sekardadu.
3) Anggota Purna
Yaitu para pendiri awal Ambalan Prabu Satmata – Dewi Sekardadu.

Pasal 3
PELANTIKAN ANGGOTA

1. Pelantikan sebagai anggota Ambalan Prabu Satmata – Dewi Sekardadu ditandai


dengan penyerahan lencana ambalan Prabu Satmata – Dewi Sekardadu.
2. Pelantikan sebagai anggota Ambalan Prabu Satmata – Dewi Sekardadu dilakukan
oleh kepala suku Ambalan Prabu Satmata – Dewi Sekardadu atau yang mewakili.

Pasal 4
HAK ANGGOTA

1. Anggota Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu berhak untuk mamakai peralatan
dan fasilitas yang dimiliki Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu dengan
persetujuan pengurus.
2. Anggota muda dan senior mempunyai hak suara, memilih dan dipilih sebagai
pengurus dalam rapat anggota.
3. Anggota Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu berhak mengikuti kegiatan yang
diadakan sesuai dengan peraturan. Mengeluarkan pendapat, usul serta saran baik
secara lisan maupun tertulis.
Pasal 5
KEWAJIBAN ANGGOTA

1. Menjunjung tinggi nama baik organisasi


2. Menjaga eksistensi Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu dengan segala daya
dan upaya yang dipunyai
3. Setiap anggota Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu wajib membantu pengurus
dalam menjalankan program kerja organisasi.
4. Membayar iuran yang telah ditetapkan oleh pengurus sebesar Rp.1000; / 1 minggu
dengan denda keterlambatan pembayaran tanpa alasan yang jelas sebesar Rp.1000;/
hari
5. Anggota Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu wajib menerima dan
melaksanakan keputusan yang telah diambil dalam musyawarah dan rapat dengan
penuh tanggungjawab.
6. Menghadiri musyawarah dan rapat yang diselenggarakan oleh pengurus

Pasal 6
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN

Keanggotaan Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu berakhir apabila :


a. Meninggal dunia
b. Mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri.
c. Karena sesuatu hal yang dapat mencemarkan nama baik Ambalan Prabu Satmata
- Dewi Sekardadu maka keanggotaannya dicabut oleh Dewan Kehormatan.
d. Melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
e. Membawa aspirasi lain yang tidak sesuai dengan ad/art ambalan Prabu Satmata -
Dewi Sekardadu.

Pasal 7
PEMBELAAN ANGGOTA

1. Anggota yang diberhentikan oleh Dewan kehormatan berhak untuk mengadakan


pembelaan di depan Musyawarah Anggota
2. Apabila pembelaan seperti yang dimaksud pada ayat satu bisa diterima oleh
Musyawarah Anggota, maka anggota tersebut dapat diterima kembali menjadi anggota
Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu sesuai dengan jenis keanggotaannya.

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 8
MUSYAWARAH ANGGOTA AMBALAN PRABU SATMATA - DEWI
SEKARDADU

1. Musyawarah Anggota Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu memegang


kekuasaan tertinggi organisasi Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu.
2. Musyawarah Anggota minimal diselenggarakan sekali dalam setahun atau lebih jika
diperlukan.
3. Musyawarah Anggota bertempat di Kampus MA Ar-rahman sebagai pusat organisasi.

Pasal 9
WEWENANG MUSYAWARAH ANGGOTA AMBALAN PRABU SATMATA -
DEWI SEKARDADU

1. Menetapkan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga Garis – Garis Besar Program
kegiatan.
2. Memilih Kepala Suku Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu dengan jalan
pemilihan secara langsung.
3. Menilai dan mengesahkan (menerima/menolak) pertanggungjawaban pengurus
Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu.

Pasal 10
PERTEMUAN RUTIN

1. Pertemuan rutin adalah pertemuan anggota AMBALAN PRABU SATMATA - DEWI


SEKARDADU yang diselenggarakan oleh pengurus Ambalan Prabu Satmata - Dewi
Sekardadu.
2. Pertemuan rutin diadakan menurut keputusan pengurus periode kepengurusan yang
bersangkutan.

Pasal 11
PENGURUS AMBALAN PRABU SATMATA - DEWI SEKARDADU

1. Kepengurusan pusat Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu dibentuk dan


bertanggung jawab kepada musyawarah anggota Ambalan Prabu Satmata - Dewi
Sekardadu.
2. Kepengurusan Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu terdiri dari :
a. Pradana
b. Pemangku adat
c. Kerani, dan
d. Hartaka
3. Masa jabatan pengurus adalah 1 (satu) tahun kepengurusan dan sesudahnya dapat
dipilh kembali untuk jabatan pengurus yang sama.

Pasal 12
TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS
1. Melaksanakan garis – garis besar program kegiatan sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Musyawarah Anggota.
2. Mempertanggungjawabkan kepengurusan kepada anggota dalam Musyawarah
Anggota Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu

BAB III
GBPK

Pasal 13
GBPK (GARIS BESAR PROGRAM KERJA)

1. GBPK merupakan pedoman kegiatan yang akan dilakukan oleh organisasi dalam
setiap periode kepengurusan.
2. GBPK dibentuk melalui Musyawarah Pengurus ambalan Prabu Satmata - Dewi
Sekardadu
3. Pelaksana GBPK adalah seluruh anggota ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu.
4. Masa berlakunya GBPK sama dengan satu kali periode kepengurusan dan dapat
diperpanjang berdasarkan keputusan Musyawarah Anggota ambalan Prabu Satmata -
Dewi Sekardadu.

BAB IV
KERJASAMA

Pasal 14
KERJASAMA

1. Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu berhak bekerja sama dengan pihak –
pihak yang mendukung atau mempunyai tujuan yang sama atau sejalan dengan
Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu dan atau memiliki kepentingan lain
dengan ketentuan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku yang ada / atau /
AD/ART organisasi.
2. Syarat – syarat dan pelaksana kerja sama ditetapkan melalui perundingan.

BAB V
KODE ETIK, LAMBANG, BENDERA DAN BANDANA

Pasal 15
KODE ETIK

Kode Etik Pecinta Alam se-Indonesia seperti terlampir pada Anggaran Rumah
Tangga ini juga berlaku untuk seluruh anggota ambalan Prabu Satmata - Dewi
Sekardadu. Yang berbunyi :

Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah


ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat
Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, bangsa, dan
tanah air
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam adalah sebagian dari makhluk
yang mencintai alam sebagai anugerah yang Mahakuasa Sesuai dengan hakekat di
atas, kami dengan kesadaran menyatakan :
1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan
kebutuhannya
3. Mengabdi kepada bangsa dan tanah air
4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta
menghargai manusia dan kerabatnya
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam sesuai dengan azas
pecinta alam
6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian
terhadap Tuhan, bangsa dan tanah air
7. Selesai

Pasal 16
LAMBANG

Keterangan :
AMBALAN PRABU SATMATA – DEWI SEKARDADU

ARTI BADGE AMBALAN


1. Bintang : Ketuhanan
2. Segi lima yang menjadi bingkai Logo Ambalan berbentuk Tameng menunjukan
arti memiliki kekuatan untuk dapat bertahan dalam hal, situasi dan konsisi apapun
dan tetap kokoh dalam pendirian.
3. Dua Buah Tunas Kelapa menandakan satu kesatuan yang terpisah
4. Dua buah warna dasar yang berbeda memiliki arti bahwa ambalan tersebut terdiri
dari Satuan Putra dan Satuan Putri yang mempunyai pemikiran yang dewasa
dalam melakukan tindakan apapunn.
5. Tiga Buah Tombak merupakan Salah satu senjata adat Suku Sunda yang suka
digunakan untuk berburu.
6. Tali yang mengikat tombak memiliki arti bahwa ambalan Prabu Satmata – Dewi
Sekardadu memiliki kebersamaan yang selalu terikat sampai kapanpun dan
dengan siapapun.
7. Bata yang tersusun membentuk tembok memiliki arti bahwa ambalan ini akan
tetap kokoh dan saling melindungi dari luar maupun dalam.
8. 10 Bata menandakan berpedoman pada Dasa Darma
Pasal 17
BENDERA

Bendera Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu berbentuk persegi panjang berukuran
panjang 4 satuan dan lebar 2 1/2 satuan berwarna dasar putih, dengan gambar lambang
Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu tepat ditengah – tengahnya.

Pasal 18
LENCANA
Lencana Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu berbentuk dua buah telapak tangan kanan
dan kiri

BAB VI
PERUBAHAN ART

Pasal 19
1. Perubahan ART hanya dilakukan oleh sidang ambalan Prabu Satmata - Dewi
Sekardadu.
2. Keputusan perubahan ART harus dihadiri sekurang-kurangnya oleh ½ + 1
( setengah ditambah satu) dari jumlah pengurus Ambalan Prabu Satmata - Dewi
Sekardadu yang hadir.

BAB VII
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 20
Setiap anggota Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu dianggap telah mengetahui isi
AD/ART ini setelah ditetapkan.

Pasal 21
Setiap anggota Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu harus mentaati AD/ART ini dan
barang siapa melanggarnya akan dikenakan sanksi – sanksi organisasi yang diatur dalam
ketentuan – ketentuan tersendiri.
IV. RENCANA KERJA AMBALAN PRABU SATMATA - DEWI SEKARDADU
PANGKALAN MA AR-RAHMAN

BAB I
PENDAHULUAN

Pasal 1
DASAR
Program kerja tahunan yang di rumuskan oleh Dewan Komisaris

Pasal 2
POKOK PEMIKIRAN

Segala sesuatu yang ingin dicapai tidak akan lepas dari apa yang direncanakannya, baik
situasi, kondisi, toleransi, jangka pendek, menengah maupun jangka panjang, dengan
maksud memajukan Sumber Daya manusia di tubuh Anggota Pramuka khususnya
Anggota Ambalan Prabu Satmata - Dewi Sekardadu

Pasal 3
TUJUAN DAN SASARAN

Menciptakan anggota pramuka berjiwa ksatria, pantang menyerah, jujur dan sesuai
dengan Tri Satya dan Dasa Dharma

BAB II
RENCANA JANGKA PANJANG

Pasal 5
MUSYAWARAH

Bila ada permasalahan di tubuh Ambalan wajib dilaksanakan, dan diikuti oleh dewan
Komisaris

Pasal 6
KEMASYARAKATAN

Mengadakan kegiatan bakti sosial

Pasal 7
PERKEMAHAN

Dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan tidak mengganggu jam belajar mengajar

Pasal 8
KEGIATAN & PARTISIPASI

Mengikuti Raimuna atau hari besar lainnya baik di tingkat provinsi, daerah, cabang
maupun ranting.
BAB III
RENCANA JANGKA MENENGAH

Pasal 9
KETERAMPILAN

Selalu Mengadakan kegiatan seperti ketangkasan baris berbaris, lomba bongkar pasang
tenda, simulasi korban kecelakaan dan lainnya

Pasal 10
PERINGATAN HARI BESAR ISLAM

Disesuaikan dengan kondisi

Pasal 11
PELANTIKAN

Pelantikan dilakukan diruangan atau di alam bebas dilaksanakan sekitar 6 bulan sekali

Pasal 12
BULETIN

Selalu memberikan informasi kepada para anggota baik yang bersifat internal maupun
eksternal

Pasal 13
LATIHAN GABUNGAN

Melaksanakan Latihan gabungan dengan Organisasi yang lain yang mempunyai materi
yang sama dengan materi yang ada dalam pramuka seperti :
a. Kesehatan Latihan bersama dengan PMR
b. PBB Latihan bersama dengan Pasus (Paskibra)
c. Berpetualang dialam bebas dengan Organisasi Pecinta Alam, dan lainnya

BAB IV
RENCANA JANGKA PENDEK

Pasal 14
TEKNIK PERTEMUAN

Mengadakan pertemuan dengan alumni atau untuk membahas perkembangan di tubuh


Gugus depan dengan tujuan memupuk rasa persaudaraan dengan dengan Alumni

Pasal 15
MEMBERI MATERI

Materi disampaikan kurang lebih 2 mata pembahasan, oleh satu orang pembicara setiap
diadakan pertemuan
Pasal 16
KEKOKOHAN MENTAL

a. Melaksanakan kegiatan yang bersifat mendidikan mental para anggota


b. Waktu dilaksanakan 3 bulan sekali maupun lebih

Pasal 17
TEORI KEPANDUAN

Teori kepanduan wajib diberikan, dengan tujuan meningkatkan kualitas para anggota

Pasal 18
ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Selalu memperbaiki kelemahan di tubuh Organisasi supaya terus berkembang supaya


sesuai dengan apa yang diharapkan

Pasal 19
PERTANGUNGJAWABAN

Menyampaikan laporan pertangungjawaban selama Dewan Kerja Ambalan


melaksanakan kewajibannya selama kurang lebih satu tahun (yang isinya mengenai
kegiatan, administrasi, program kerja dan lainnya) dan dilaporkan kepada kepada
Pembina

SEJARAH SINGKAT
AMBALAN PRABU SATMATA - DEWI SEKARDADU
PANGKALAN MA AR-RAHMAN
CIKALONGWETAN BANDUNG BARAT

Pembentukan Pramuka di MA AR-RAHMAN sudah terencana sejak berdirinya MA Ar-


rahman ini tepatnya pada tahun 2012, yang diperakarsai oleh Kak Rustomi, S.Pd.I yang
saat itu menjabat sebagai Kepala Sekolah dan Trisna Sugiwa, S.Pd.I sebagai
Pembimbing, karena kedua orang ini dulunya pernah berkecimpung dalam dunia
Kepramukaan, dan merencanakan pembentukan Ambalan di Madrasah Aliyuah ini,
karena sesuatu hal maka pramuka tidak dapat berdiri pada tahun ini.
Pada tanggal 20 Agustus 2013 AD/ART Ambalan berhasil dibuat. dengan bantuan dari
Kak Dadan Setiawan, SP dan selebihnya dibantu Beberapa dewan Guru MTs dan MA Ar-
rahman , dan akhirnya ditemukanlah nama Ambalan untuk Pangkalan MA AR-
RAHMAN, dengan nama Habiebie untuk Ambalan putra Dan Ambalan putri diberi nama
Ainun,.

Disusun Oleh :
Komite Pembentukan Ambalan
Prabu Satmata - Dewi Sekardadu. (Agustus 2013)

KUHADIAHKAN DAN KUAMANATKAN UNTUKMU


JAGALAH SELALU AMBALAN HABIEBIE & AINUN
DAN JAGALAH SELALU KEBERADAANNYA
IV. SUSUNAN PENGURUS GUGUS DEPAN MA AR-RAHMAN
KABUPATEN BANDUNG BARAT
A. MABIGUS
Ketua Umum : Kepala Sekolah MA AR-RAHMAN
Kak Rustomi S.Pd.I
Ketua I : Kak Trisna Sugiwa S.Pd.I
Bendahara Kak Iit Kamilah S.Pd
Koordinator Pembina Putra : Kak Dadan Setiawan, SP
Koordinator Pembina Putri : Kak Ila Maesyaroh, S.Ag
Pembina Penegak Putra
Kak Ade Iskandar,S.Pd.I
Kak Denis Ahmad Kamil
Pembina Penegak Putri
Kak Ima Halimatusa’diah, S.Pd
Kak Iit Kamilah, S.Pd

B. DEWAN KERJA AMBALAN (PERINTIS)


Dewan Kerja Ambalan Habiebie
Pradana : Ahmad Abdul Rohman
Pemangku adat : Wildan Fauzi
Kerani : Wiwid Widarya
Hartaka : Misbahul Ulum
Anggota : Rifal Rijalah

Dewan Kerja Ambalan Ainun


Pradana : Fitri Ati Soleha
Pemangku adat : Yuli Nurlaelawati
Kerani : Ernawati
Hartaka : Selviyanti
Anggota : Elsa Komala

URAIAN ARTI KIASAN


LAMBANG GERAKAN PRAMUKA
(SK.MO.6/KN/72 TAHUN 1972)
1. Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan “CIKAL” Dan istilah “CIKAL BAKAL” di
Indonesia bararti penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang
buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi
kelangsungan hidup Bangsa Indonesia.
2. Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun, jadi lambang itu
mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah seseorang yang rohani dan jasmaninya sehat, kuat
serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dan dalam menempuh segala ujian
dan kesukaran untuk mengabdi kepada Tanah Air dan Bangsa Indonesia.
3. Nyiur dapat tumbuh dimana saja yang membuktikan basarnya daya upaya dalam
menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi lambang itu mangkiaskan bahwa
setiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana dia berada dalam keadaan
bagaimanapun juga.
4. Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas. Mengkiaskan bahwa seseorang mempunyai cita-
cita yang tinggi dan lurus yakni mulia dan jujur dan tetap tegak tidak diombang-ambing oleh
sesuatu.
5. Akar Nyiur kuat dan erat dalam tanah mengkiaskan takad dan keyakinan tiap Pramuka
yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar
PBB
13 dasar PBB
1. Sikap sempurna 8. Istirahat
2. Lencang kanan 9. Jalan ditempat
3. Lencang depan 10. Maju jalan
4. Hadap kiri 11. Langkah tegap
5. Hadap kanan 12. Berhitung
6. Balik kanan 13. Bubar jalan
7. Hormat
Orang yang pertama kali mengibarkan bendera Merah putih ada 3 orang
1. M. Latief Hendra Diningrat
2. Pemuda suhud
3. SK. Trimurti
Ukuran bendera pusaka 2 x 3 M

SIFAT KEPRAMUKAAN
Resolusi kompereensi kepramukaan sedunia di kompenhagen pada bulan agustus tahun 1924,
menyatakan bahwa kepramukaan mempunyai 3 sifat :
7. NASIONAL
Mempunyai arti banwa organisasi yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan disuatu
Negara harus dimaksudkan demi kepentingan nasional dan untuk mempersiapkan tunas
bangsa yang menjadi cita-cita Negara tersebut
8. INTERNASIONAL
MEempunyai arti bahwa kepramukaan dinegara manapun harus membina dan
mengembangkan persaudaran dan persahabatan antar bangsa
9. UNIVERSAL
Punya arti bahwa kepramukaan dinegara manapun dalam melaksanakan proses pendidikan itu
didasarkan atas prinsip dasar metodik pendidikan kepanduan
MAKSUD DAN TUJUAN DIDIRIKAN PRAMUKA DI INDONESIA
1. Anggaran dasar Gerakan pramuka Bab II pasal 4, ditetapkan bahwa :
• Gerakan pramuka didirikan dengan maksud memberi wadah pembinaan generasi muda
yang menggunakan prinsip dasarmetodik pendidikan kepanduan, adapun pelaksanaannya
diserasikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembsngan bangsa serta Masyarakat
Indonesia
• Gerakan Pramuka mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan tujuan agar mereka
menjadi :
a) Tinggi mental, moral, budi pekerti, dan kuat keyakinan beragamanya
b) Tinggi kecerdasan dan keterampilannya
c) Kuat dan sehat jasmaninya
7. Atas dasar analisa itulah, maka dapatlah ditegaskan bahwa gerakan pramuka dengan proses
pendidikan kepramukaan, bertujuan mempersembahkan warga Negara Indonesia yang
berpancasila, berwatak luhur, cerdas, terampil dan sehat serta mampu menyelenggarakan
pembangunan
SIMPUL DAN IKATAN
Dalam tali temali kita sering mencampurkan adukan antara tali, simpul dan ikatan, hal ini
sebenarnya berbeda Tali = bendanya, Simpul = antara tali dengan tali, dan Ikatan = tali
dengan bendanya.
Pemeliaharaan tali :
a. Simpanlah tali pada tempat yang tidak lembab
b. Simpan pada tempat tertentu, sehingga mudah ditemukan
c. Usahakan gulungan tali mudah dilepas
d. Bila tali ini basah, sebaiknya cepat dikeringkan
PERTEMUAN PRAMUKA PENEGAK
1. Perkemahan Wirakarya
Adalah pertemuan dalam bentuk perkemahan diselenggarakan oleh penegak dan pandega dari
berbagai satuan (ambalan dan saka) kegitan ini dilaksankana dalam rangka integrasi dengan
masyarakat dan partisipasi aktif para penegak dan pandega dalam kegiatan pembangunan
masyarakat. Penyelenggara PW adalah Dewan kerja Pandega Nasional (DKN)
PW berfungsi untuk :
1. Melaksanakan kegiatan nyata dalam rangka memberikan darma bakti Pramuka
penegak/pandega kepada masyarakat
2. Mengembangkan fisik, mental pengetahuan, kecakapan, keterampilan dan pengalaman
para penegak dan pandega
3. Menumbuhkan dan mempererat persaudaraan diantara sesama anggota
2. RAIMUNA
Pertemuan berbentuk Perkemahan yang diselenggarakan untuk Pramuka Penegak/Pandega ,
diselenggarakan untuk membina/mengembangkan persaudaraan dan persatuan dikalangan
penegak/pandega
Kegiatan dalam Raimuna
a. Lomba nyata :
- Kompor darurat
- Pompa air
- Pengawetan makanan, dsb
b. Lomba karya tulis :
- penemuan baru
- pengalaman pengembaraan, dsb
c. Demonstrasi kecakapan/keterampilan :
- Mengemudi kendaraan
- Pesawat model
- Peragaan pakaian derah, dsb
3. MUSPANITRA
Forum musyawarah penegak dan pandega untuk membahas masalah organisasi, program
kerja anggaran dsb
a. Muspanitra Nasional
Diadakan lima tahun sekali, bersamaan atau menjelang diselenggarakannya Musyawrah
Nasional. Pesertanya terdiri dari utusan DKD dengan membawa mandate dari Kwarda,
perutusan DKD terdiri dari penegak/pandega putra/putri
b. Muspanitra Daerah
Diadakan setiap 4 tahun sekali
c. Musyawarah penegak/pandega putra/putrid cabang (Muspanitra),
Diadakan setiap 3 tahun sekali dan utusannya dari ranting
Acaranya :
- Laporan pertangungjawaban kegiatan (dan keuangan) masa bakti yang lalu
- Rancangan Program kerja untuk masa banti yang akan dating
- Pemilihan dewan kerja baru
4. PESTA KARYA
Jenis pertemuan khusus bagi penegak/pandega anggota SAKA , saka dibagi jadi
- Pesta karya Taruna Bumi
- Pesta karya Dirgantara
- Pesta karya Bhayangkara
- Pesta karya Bahari
- Pesta karya Bakti husada

ADMINISTRASI PRAMUKA
a. Buku Induk
1. Nama Angota serta glongan
2. Agama
3. TTL
4. alamat
5. Golongan darah 6. Orang Tua
7. Alamat orang tua
8. Kegemaran
9. keteranngan lain
b. Buku keuangan
c. Buku Acara kegiatan
d. Buku inventaris
e. Buku agenda dan ekspedisi surat-surat
f. Buku harian berisi catatan tentang kegiatan, kejadian sekitar Gudep
g. Buku rapat

Anda mungkin juga menyukai