A. PENDAHULUAN
Didalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2010 disebutkan bahwa gerakan pramuka
selaku penyelenggara pendidikan kepramukaan mempunyai peran besar dalam
pembentukan kepribadiangenerasi muda, sehingga memiliki pengendalian diri dan
kecakapan hidup dalam menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan
kehidupan lokal, nasional dan global.
Dengan kata lain, pramuka adalah wadah bagi generasi muda dalam membangun
kepribadian yang memiliki akhlak mulia, pengendalian diri dan kecakapan hidup melalui
penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan itu sendiri.
Sebagai salah satu organisasi intra sekolah, gerakan pramuka penegak Rasyid
Taher dan Rasuna Said yang berpangkalan di MAN I Payakumbuh. Harus memiliki Tata
Adat ambalan penegak sebagai landasan dan pedoman untuk menentukan
kebijakan,perencanaan,pelaksanaan, dan pengendalian dalam mengambil suatu tindakan.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka
2. Keputusan Presiden No. 24 Tahun 2009 tentang Pengesahan Anggaran Dasar
Gerakan Pramuka
3. Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor. 11 Tahun 2013 Tentang Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 137 Tahun 1987 Tentang
Penyelenggaraaan Gugus Depan Gerakan Pramuka
5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 80 Tahun 1998 Tentang Pola Dan
Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegek Dan Pandega
6. Program Kerja Dewan Ambalan Penegak Tahun 2018 Tentang Tata Adat Ambalan
Penegak.
C. SEJARAH
1. Sejarah Singkat Rasyid Taher dan Rasuna Said
a. Rasyid Taher
“Merupakan salah seorang pemuka agama yang bertempat tinggal di Parik muko
aia, dan beliau juga mendirikan sekolah di Parambahan”
b. Rasuna Said
Pasal 1
(Nama)
Pasal 2
(Tempat)
Pasal 3
(Waktu)
Ambalan Penegak Rasyid Taher - Rasuna Said berdiri sejak tahun 1978
BAB II
RUANG LINGKUP, MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 4
(Ruang Lingkup)
(Maksud)
Pasal 6
(Tujuan)
BAB III
KEDUDUKAN DAN FUNGSI ADAT AMBALAN
Pasal 7
(Kedudukan)
Adat Ambalan merupakan landasan, tuntunan dan pedoman tertinggi bagi Ambalan
Penegak Rasyid Taher dan Rasuna Said dalam melakukan segala hal yang berhubungan dengan
Ambalan Penegak ini , yang berdasarkan pada AD/ART Gerakan Pramuka dan Undang-Undang
No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
Pasal 8
(Fungsi)
Adat Ambalan berfungsi sebagai pengatur kehidupan dan kegiatan di Ambalan Rasyid
Taher dan Rasuna Said Gudep 05.001-05.002Madrasah Aliyah Negeri 1 Payakumbuh.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 9
(Status)
1. Tamu Ambalan
Tamu Ambalan adalah siswa baru MAN I Payakumbuh yang terdaftar dan telah
mengikuti minimal delapan (8) kali latihan kepramukaaan.
2. Anggota penuh
Anggota penuh merupakanTamu Penegak yang telah dikukuhkan atau dilantik kacunya.
3. Penegak Bantara
Penegak Bantara merupakan anggota penuh yang telah menyelesaikan pengisian dan
pengjian SKU dan telah dilantik menjadiPenegak Bantara.
4. Penegak Laksana
Penegak Laksana adalah anggota penuh yang telah menjadi Penegak Bantaradan
melanjutkan pengisian, pengujian SKU Penegak Laksana dan telah dilantik menjadi
Penegak Laksana.
5. Purna Ambalan
Purna Ambalan merupakan anggota penuhyang telah menyelesaikan pendidikannya di
MAN I Payakumbuh.
Pasal 10
(Syarat)
1. Tamu Ambalan
Siswa baru yang aktif mengikuti Latihan Kepramukaan di MAN I Payakumbuh.
2. Anggota penuh
Telah mengikuti latihan minimal delapan (8) kali latihan dan telah dilantik menjdi
anggota penuh
Mengikuti semua proses yang telah ditentukan oleh Dewan Ambalan
3. Penegak Bantara
Telah dilantik menjadi anggota penuh
Telah mengisi SKU Bantara
Telah berumur > 16 tahun
Aktif sebagai anggota penuh minimal 6 bulan
4. Penegak Laksana
Telah menjadi Penegak Bantara minimal 6 bulan
Telah mengisi,pengujian SKU dan dilantik mejadi Penegak Laksana
5. Purna Ambalan
Telah menyelesaikan pendidikan di MAN I Payakumbuh
Tidak permah membuat atau melanggar Adat Ambalan.
Pasal 11
(Hak)
1. Tamu Ambalan
Berhak mendapatkan pendidikan dan pelatihan kepramukaan dalam Ambalan.
Waktu menjadi Tamu Ambalan minimaldelapan (8) kali pertemuan rutin.
Berhak dikukuhkan atau dilantik kacu
Berhak mengenal dan mengetahui segala kegiatan dan Adat Ambalan
Berhak dilantik menjadi Anggota Penuh
2. Anggota Penuh
Berhak mendapatkan pendidikan dan pelatihan kepramukaan dalam Ambalan.
Mengikuti segala kegiatan dalam Ambalan
Berhak mengisi,pengujian SKU dan pelantikanPenegak Bantara
Berhak menjadi PengurusDewan Ambalan
3. Penegak Bantara
Berhak mengisi,pengujian SKU Laksana
Berhak mengarahkan, menegur,menasehati Anggota Tamu dan Anggota Penuh
4. Penegak Laksana
Berhak membantu Pembina dalam pengisian dan pengujian SKU Bantara
Berhak mengarahkan,menegur,menasehati,memberikan tindakan perbaikan
terhadap Anggota Tamu, Anggota Penuh dan Penegak Bantara
5. Purna Ambalan
Purna diberikan hak dalam kunjungan pelatihan ataupun kegiatan ambalan lainnya
Purna diberikan hak memberi masukan kepada dewan ambalan jika ada perintah dan juga
izin dari kamabigus dan juga Pembina
Purna diberikan hak memberi masukan diluar dari kegiatan resmi ambalan/sebelum
kegiatan ambalan dimulai/setelah kegiatan ambalan selesai sebagai bentuk evaluasi
Pasal 12
(Kewajiban)
1. Tamu Penegak
Wajib mengikuti agenda yang telah di programkan oleh Dewan Ambalan
Aktif dan berperan serta mengikuti proses pendidikan dan pelatihan yang ada di
Ambalan.
Berkewajiban menjaga nama baik Ambalan
Wajib menjaga kebersihan, ketertiban, kerapian, dan keamanan Ambalan
Wajib membayar iyuran yang telah ditetapkan Dewan Ambalan
Wajib mematuhi segala aturan dan ketentuan Adat Ambalan
2. Anggota Penuh
Menjalankan semua Adat Ambalan
Mengikuti semua program pertemuan rutin yang di programkan Dewan
Ambalan
Mengisi SKU Bantara
Wajib membayar iyuran yang telah ditetapkan Dewan Ambalan
3. Penegak Bantara
Menjalankan dan menegakkan Adat Ambalan
Mengikuti setiap kegiatan dalam Ambalan
Mengisi SKU Laksana
Wajib membayar iyuran yang telah di tetapkan Dewan Ambalan.
4. Penegak Laksana
Menjalankan dan menegakan seluruh ketentuan dalam Adat Ambalan
Membantu Pembina dalam membina seluruh Anggota Ambalan
Mendorong dan memotifasi Penegak Bantara untuk mengisi SKU Laksana
BAB VI
DEWAN
Pasal 13
(Dewan Ambalan)
1. Dewan Ambalan adalah Anggota Penuh yang ditunjuk dan diamanahkan oleh anggota
berdasarkan hasil Musyawarah Dewan Ambalan yang mengurus, mengatur, dan menjalankan
program kerja Ambalan
2. Dewan Ambalan terdiri dari:
Pemangku Adat Putra dan putri
Pradana Putra dan putri
Karana Putra dan Putri
Bandana Putra dan Putri
Bidang-bidang sesuai dengan kebutuhan Ambalan
Pasal 14
(Dewan Adat)
1. Dewan adat adalah Anggota penuh yang ditunjuk oleh formateur dan mideformatur terpilih
berdasarkan hasil musyawarahformatur dan mide formatur terpilih untuk mengurus,
mengatur, dan menjalankan Adat Ambalan.
2. Dewan adat terdiri dari:
Pemangku adat Putra dan putri
Pradana Putra dan Putri sebagai anggota
Pasal 15
(Dewan Kehormatan)
1. Dewan Kehormatan adalah gabungan antara Pemangku Adat dan Pradana yang melakukan
musyawarah untuk menjatuhkan sangsi kepada seluruh anggota Ambalan bila terjadi
pelanggaran terhadap Adat Ambalan
BAB VII
SYARAT, HAK, DAN KEWAJIBAN DEWAN
Pasal 16
(Syarat)
1. Dewan Ambalan
A. Ketua Dewan Ambalan Atau Pradana
Ketua Dewan Ambalan adalah anggota penuh yang aktif di Ambalan
Anggota Ambalan yang telah mengabdi minimal 1 tahun dalam Ambalan
Dipilih melalui musyawarah besar seluruh Anggota Ambalan
Telah dilantik menjadiPradana dan harus menyelesaikan masa baktinya sebelum
menamatkan pendidikan.
B. Anggota Dewan Ambalan
Anggota yang sudah dilantik menjadi Anggota Penuh
Aktif mengikuti kegiatan di Ambalan
Telah dilantik menjadi anggota Dewan Ambalan
2. Pemangku Adat
Anggota Ambalan yang telah mengabdi minimal 2 tahun dalam Ambalan
Pernah dilantik menjadi Dewan Ambalan
Telah dilantik menjadi Penegak Dewan Ambalan
Telah dilantik menjadi Pemangku Adat
Pasal 17
(Hak)
1. Dewan Ambalan
A. Pradana
Pradanaberhak di SK kan oleh Ka.Mabigus
Mengetuai Dewan Ambalan
Mengambil dan memutuskan kebijakan bagi Dewan Ambalan dan Anggota Ambalan
Masa baktinya selama 1 tahun
B. Angota Dewan Ambalan
Anggota Dewan Ambalan berhak di SK kan oleh Ka.Mabigus
Merumuskandan menjalan programkerja masing-masing bidang
2. Pemangku Adat
Berhak di SK kan oleh Ka.Mabigus
Merumuskan dan merevisi Adat Ambalan
Menindaklanjuti/ memberi sanksi bagi anggota yang melanggar Adat Ambalan
Menguji anggota yang mengisi SKU.
Masa baktinya selama 1 tahun
Pasal 18
(Kewajiban)
1. Dewan Ambalan
A. Pradana
Memimpin dan mengelola Dewan Ambalan berdasarkan kebutuhan
Pradana bersama DewanAmbalan bertanggung jawab atas pelaksanaan setiap kegiatan
Dalam Ambalan
Memimpin rapat Dewan Ambalan
Selalu mengadakan pengawasan, komunikasi dan kerja sama dengan atasan, dan
anggota Ambalan serta pihak luar
Menjalankan Adat Ambalan
B. Dewan Ambalan
Menyelenggarakan kegiatan Ambalan yang telah di hasilkan sewaktu musyawarah
Dewan Ambalan
Menyelenggarakan kegiatan Ambalan yang telah dihasilkan melalui rapat kerja Dewan
Ambalan
Mentaati Adat Ambalan
2. Pemangku Adat
Mengayomi seluruh anggota Ambalan untuk mematuhi Adat Ambalan
Melakukan penilaian terhadap Anggota Ambalan
Memberikan sanksi kepada anggota yang melanggar Adat Ambalan
Mendampingi Pradana dalam menjalankan tugas
3. Dewan Kehormatan
Memberikan tanda kehormatan atau penghargaan
Menindaklanjuti atau memberi sanksi anggota yang bermasalah
BAB VIII
Pasal 20
BAB X
Sanksi dan Tindakan Disiplin
Pasal 21
(Sanksi)
a) Bagi anggota Ambalan yang melanggar Adat Ambalan akan dikenakan tindak disiplin
sesuai keputusan dewan kehormatan/dewan ambalan sesuai dengan jenis pelanggaran
yang diperbuat
b) Sanksi berlaku bagi anggota Ambalan yang melanggar Adat Ambalan dan norma-norma
yang menyangkut kode kehormatan dan nama baik Ambalan.
Pasal 22
(Tindak disiplin)
Sanksi pelanggaran dapat dilaksanakan bertingkat atau langsung melihat kadar pelanggarannya:
a) Tindakan pertama berupa teguran /nasehat dari Ketua Ambalan Atau Pradana.
b) Tindakan kedua berupa peringatan/sidang adat oleh Pemangku Adat
c) Tindakan ketiga berupa peringatan/sidang dewan kehormatan apabila memungkinkan
anggota yang melanggar dapat diberhentikan.
BAB XI
PENGHARGAAN
Pasal 23
a) Penghargaan diberikan kepada seluruh anggota Ambalan yang dianggap telah memenuhi
syarat sesuai dengan pengabdian dan prestasi.
b) Penghargaan diberikan dan ditentukan oleh dewan kehormatan.
BAB XII
Seragam dan Atribut
Pasal 24
(Seragam)
a) Seragam Harian
Seragam pramuka lengkap disesuaikan dengan PP Seragam Pramuka
b) Seragam Kegiatan
Seragam kegiatan Ambalan disesuaikan dengan kesepakatan yang telah di tetapkan dalam
hasil musyawarah oleh Ambalan
c) Dan seragam yang dibutuhkan dalan menjalankan kegiatan.
BAB XIII
LAMBANG AMBALAN
Pasal 25
Bentuk lambing Ambalan adalah bunga yang berwarna merah dan putih yang
mempunyai lima sisi
B.ISI
1. Bintang
2. Tali melingkar dengan simpul mati
3. Roda gigi
4. Rumah gadang
8. Tulisan 05.001-05.002
C. MAKNA
1. Ujung Bunga sudut lima mengkiaskan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila
2. Bintang segi lima mengkiaskan cita cita yang tinggi yang didasarkan rukun islam
3. Tali melingkar dengan simpul mati mengkiaskan tali persaudaraan seorang pramuka
yang kuat dan takkan pernah putus
4. Roda gigi mengkiaskan para penggerak yang ada di dalam gudep
5. Rumah gadang mengkiaskan rumah kebesaran masyarakat minangkabau SumatraBarat
dan gudep berada di Minangkabau
6. Dua cikal yang saling bertolak belakang mengkiaskan satuan terpisah
7. Threefoli atau semanggi melambangkan janji seorang pramuka/SCOUT PROMISE
8. Padi dan Kapas mengkiaskan kemakmuran pada jiwa seorang pramuka
9. 05.001 dan 05.002 mengkiaskan Ambalan Putra dan AmbalanPutri
10. Rasyid Taher dan Rasuna Said merupakan pahlawan pergerakan yang berasal dari
Payakumbuh
11. Tulisan Pramantupa yang berarti Pramuka MAN 1 Payakumbuh
D.WARNA
1. Warna merah putih pada dasar mengkiaskan bahwa ambalan berada di Negara Indonesia
2. Warna biru mengkiaskan bertanggung jawab
3. Warna kuning emas mengkiaskan kejayaan
4. Warna kuning mengkiaskan pramuka golongan penegak
5. Warna hitam mengkiaskan bahwa Ambalan berada di Kota Payakumbuh
6. Warna ungu mengkiaskan kepemimpinan
BAB XIV
Administrasi Ambalan
Pasal 26
BAB XV
Pemberhentian dan Pengunduran
Pasal 27
(Pemberhentian)
(Pengunduran Diri)
1. Anggota Ambalan yang ingin mengundurkan diri harus melaporkan diri secara
tertulis kepada pengurus Dewan Ambalan
2. Anggota Ambalan yang telah mengundurkan diri, tetapi ingin menjadi anggota
kembali harus memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Dewan Kehormatan
BAB XVI
PERTEMUAN RUTIN DAN IURAN ANGGOTA
Pasal 30
(Pertemuan Rutin)
1. Pertemuan rutin diadakan sesuai kebutuhan dan berdasarkan hasil rapat Dewan
Ambalan
2. Anggota Ambalan harus hadir dalam pertemuan rutin tepat waktu, jika
berhalangan harus memberitahukan kepada yang berwenang.
3. Saat mengikuti pertemuan anggota Ambalan tidak boleh meninggalkan tempat
kecuali telah mendapat izin dari yang berwenang.
4. Seluruh anggota Ambalan yang mengikuti harus bersungguh-sungguh mengikuti
pertemuan dan kegiatan
5. Tempat pertemuan juga dapat disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan
6. Materi pertemuan diatur oleh Pembina dan Dewan Ambalan
Pasal 31
(Iuran Anggota)
1. Latihan mingguan
2. Pelantikan dan Pengukuhan Kacu
3. Pelantikan Anggota Penuh
4. Musyawarah Dewan Ambalan dan pelantikan Dewan Ambalan
5. Pengisian, pengujian dan pelantikan SKUdan SKK
BAB XVIII
Kesejahteraan Anggota
Pasal 34
1. Setiap anggota Ambalan Rasyid Taher dan Rasuna Said bagi yang memenuhi syarat
Berhak Mendapatkan kesejahteraan.
2. Kesejahteraan anggota terdiri atas :
a. Pengiriman delegasi
b. Penghargaan
BAB XIX
Persidangan
Pasal 35
(Sidang-Sidang)
Pasal 36
(Perangkat Sidang)
BAB XX
Mekanisme Pengambilan Keputusan
Pasal 37
1. Musyawarah
a. Musyawarah Dewan Ambalan, terdiri dari:
Mendengarkan dan mengesahkan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)
Dewan Ambalan
Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan
Memilih Dewan Ambalan masa bakti berikutnya
Merencanakan kegiatan Ambalan dimasa yang akan datang
b. Musyawarah Adat Ambalan
c. Musyawarah luar biasa jika dimungkinkan
2. Rapat
a. Rapat Dewan Kehormatan
b. Rapat Dewan Adat
c. Rapat Dewan Ambalan
d. Rapat Sangga
BAB XXI
UPACARA
Pasal 37
(Bentuk)
BAB XXII
Pasal 39
(Amsal Ambalan)
“satya ku ku dharmakan, dharmaku kubaktikan, bakti diri membangun negara, berbudi luhur
untuk menegakkan agama”
Pasal 40
(Sandi Ambalan)
BAB XXIII
PUSAKA ADAT
Pasal 41
1. Berupa kapak yang diikatkan kain kuning yang memiliki makna kehormatan dan
kekuatan Ambalan Pramantupa, di tancapkan pada batang kayu.
2. Yang memegang, mencabut atau menancapkan, memindah, dan membawa Kapak
Adat adalah Pemangku Adat atau DA yang ditunjuk oleh Pemangku Adat.
3. Pusaka Adat berfungsi untuk membuka serangkaian acara adat.
BAB XXIV
PAKAIAN ADAT
Pasal 42
Pakaian adat Ambalan Rasyid Taher – Rasuna Said mengambil pakaian adat dari tempat
ambalan tersebut berada, yaitu di kotaPayakumbuh yang terdiri dari:
1. Pakaian Adat Putra:songket dan peci nasional yang di lilit sorban
2. Pakaian Adat Putri: Selendang Songket dan tangkuluak kompong putih
BAB XXV
PENUTUP
Tata Adat Ambalan Rasyid Taher dan Rasuna Said Gudep 05.001-05.002 pangkalan
MAN I Payakumbuh ini, dibuat untuk panduan dalam berkegiatan di kepramukaan. Dan juga
sebagai tolak ukur dalam pengambilan keputusan dan sangsi.
Tata adat ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih dibutuhkan saran dan masukan,
peruban-perubahan dalam adat ini akan dilengkapi dan dapat ditinjau dikemudian hari sesuai
dengan kesepakatan dari pihak semestinya dalam musyawarah Adat Ambalan berikutnya.