Anda di halaman 1dari 18

PERATURAN ORGANISASI PERJUANGAN WALISONGO

TENTANG BADAN OTONOM


LASKAR SABILILLAH
Di susun oleh Tahmid Riyadi
PERATURAN ORGANISASI PERJUANGAN WALISONGO INDONESIA
Tentang
LASKAR SABILILLAH

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Organisasi ini yang dimaksud dengan:

1. Perjuangan Walisongo Indonesia adalah organisasi yang di deklarasikan pada 21


Rabiul Awal 1445 Hijriyah atau bertepatan dengan 6 Oktober 2023 Masehi di
Cilacap, JawaTengah sesuai ketentuan Peraturan Dasar dan Rumah Tangga.
2. Laskar Sabilillah, adalah Kader inti Perjuangan Walisongo Indonesia sebagai
kader penggerak, pengemban dan pengaman program-program Perjuangan
Walisongo Indonesia. Kader dimaksud adalah anggota Perjuangan Walisongo
Indonesiayang memiliki kualifikasi: kedisiplinan dan dedikasi tinggi, ketahanan
fisik dan mental yang tangguh, penuh daya juang dan religius serta mampu
berperan sebagai benteng ulama yang dapat mewujudkan cita-cita Perjuangan
Walisongo Indonesia untuk kemaslahatan umum sesuai ketentuan Peraturan
Rumah Tangga
3. Satuan Koordinasi Pusat, selanjutnya disebut SATKORPUS, adalah
kepersonaliaan LASKAR SABILILLAH tingkat pusat sesuai ketentuan Peraturan
Rumah Tangga.
4. Satuan Koordinasi Propinsi, selanjutnya disebut SATKORPRO, adalah
kepersonaliaan LASKAR SABILILLAH tingkat Provinsi atau daerah istimewa
sesuai ketentuan Peraturan Rumah Tangga.
5. Satuan Koordinasi Kabupaten, selanjutnya disebut SATKORKAB, adalah
kepersonaliaan LASKAR SABILILLAH tingkat Kabupaten/Kota atau gabungan
Kabupaten/Kota atau daerah khusus yang memenuhi pertimbangan historis,
geografis dan/atau pengembangan organisasi sesuai ketentuan Peraturan
Rumah Tangga.
6. Satuan Koordinasi Kecamatan, selanjutnya disebut SATKORCAM, adalah
kepersonaliaan LASKAR SABILILLAH tingkat Kecamatan atau bagian dari
kecamatan sesuai ketentuan Peraturan Rumah Tangga.
7. Satuan Koordinasi Kelompok, selanjutnya disebut SATKORDES, adalah
kepersonaliaan LASKAR SABILILLAH tingkat Keluarahan/Desa sesuai ketentuan
Peraturan Rumah Tangga.
8. Corp Provost LASKAR SABILILLAH adalah satuan yang berfungsi menegakkan
marwah, etika dan disiplin organisasi di internal LASKAR SABILILLAH.
9. Satuan Khusus, selanjutnya disebut SATSUS, adalah unit khusus yang dibentuk di
tingkat SATKORPUS, SATKORPRO dan SATKORKAB yang telah mengikuti
DIKLATSUS dan memiliki keahlian khusus untuk melaksanakan tugas-tugas
organisasi.
BAB II
FUNGSI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 2
Fungsi LASKAR SABILILLAH adalah :

1. Fungsi Kaderisasi, merupakan kader yang terlatih, tanggap terampil dan berdaya
guna untuk pengembangan kaderisasi di lingkungan Perjuangan Walisongo
Indonesia.
2. Fungsi Dinamisator, merupakan bagian organisasi yang berfungsi sebagai
pelopor penggerak program-program Perjuangan Walisongo Indonesia.
3. Fungsi Stabilisator, sebagai perangkat organisasi Perjuangan Walisongo
Indonesia yang berfungsi sebagai pengaman program-program kemanusiaan
dan sosial kemasyarakatan .
4. Fungsi Katalisator, sebagai perangkat organisasi Perjuangan Walisongo
Indonesia yang berfungsi sebagai perekat hubungan silaturahim dan
menumbuhkan rasa solidaritas sesama anggota LASKAR SABILILLAH, anggota
Perjuangan Walisongo Indonesiadan serta masyarakat.

Pasal 3
Tugas LASKAR SABILILLAH adalah:

1. Merencanakan, mempersiapkan dan mengamalkan cita-cita perjuangan


Perjuangan Walisongo Indonesia serta menyelamatkan dan mengembankan
hasil-hasil perjuangan yang telah dicapai.
2. Melaksanakan program kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan serta program
pembangunan yang berbentuk rintisan dan partisipasi.
3. Menciptakan terselenggaranya keamanan dan ketertiban di lingkungan
Perjuangan Walisongo Indonesiadan lingkungan sekitarnya melalui kerjasama
dengan pihak-pihak terkait.
4. Menumbuhkan terwujudnya semangat pengabdian, kebersamaan, solidaritas dan
silahturahim sesama anggota LASKAR SABILILLAH dan anggota Perjuangan
Walisongo Indonesia.

Pasal 4
Tanggung jawab LASKAR SABILILLAH adalah :

1. Menjaga, memelihara, menjamin kelangsungan hidup serta kejayaan Perjuangan


Walisongo Indonesiadan jam’iyyah .
2. Berpartisipasi aktif melakukan pengamanan dan ketertiban terhadap kegiatan-
kegiatan yang diselenggarakan oleh LASKAR SABILILLAH, Perjuangan Walisongo
Indonesia, jam’iyyah serta kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya yang tidak
bertentangan dengan perjuangan .
3. Bersama dengan kekuatan bangsa yang lain untuk tetap menjaga dan menjamin
keutuhan bangsa dari segala ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
dalam ikut menciptakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB III
SEMBILAN JANJI LASKAR SABILILLAH

Pasal 5
Nawa Prasetya LASKAR SABILILLAH adalah janji atau ikrar kesetiaan anggota
LASKAR SABILILLAH yang berbunyi:

1. Kami Laskar Sabilillah bertaqwa kepada Allah SWT.


2. Kami Laskar Sabilillah setia kepada Pancasila dan UUD 1945.
3. Kami Laskar Sabilillah memegang teguh cita-cita Proklamasi Kemerdekaan
Negara Republik Indonesia.
4. Kami Laskar Sabilillah taat dan ta’dhim kepada Ulama.
5. Kami Laskar Sabilillah setia dan berani membela kebenaran dalam wadah
perjuangan Perjuangan Walisongo Indonesiademi terwujudnya cita-cita bangsa
Indonesia.
6. Kami Laskar Sabilillah peduli terhadap nasib umat manusia tanpa memandang
suku, bangsa, agama dan golongan.
7. Kami Laskar Sabilillah menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kebenaran keadilan
dan demokrasi.
8. Kami Laskar Sabilillah siap mengorbankan seluruh jiwa, raga dan harta demi
mencapai Ridho Ilahi.
9. Kami Laskar Sabilillah senantiasa siap siaga membela kehormatan dan martabat
bangsa dan Negara Republik Indone-sia.

BAB IV
PERILAKU LASKAR SABILILLAH

Pasal 6
Perilaku LASKAR SABILILLAH meliputi:

1. Bertaqwa kepada Allah SWT dan mengamalkan ajaran Islam Ahlusunnah Wal
Jamaah Yang di Ajarkan Walisongo.
2. Mengamalkan SEMBILAN JANJI LASKAR SABILILLAH.
3. Berperilaku jujur, disiplin dan bertanggung jawab.
4. Siap melaksanakan tugas dengan ikhlas penuh pengabdian.
5. Bersikap hormat kepada sesama dan taat kepada Pimpinan.
BAB V
DISIPLIN LASKAR SABILILLAH

Pasal 7
Untuk mendisiplinkan anggota LASKAR SABILILLAH diatur dengan Peraturan Disiplin
LASKAR SABILILLAH.

Pasal 8
Peraturan Disiplin LASKAR SABILILLAH adalah peraturan tentang kewajiban dan
larangan bagi anggota LASKAR SABILILLAH yang apabila kewajiban dan larangan
dilanggar akan dikenakan sanksi.

Pasal 9
Maksud Peraturan Disiplin LASKAR SABILILLAH ini adalah :

• Menanamkan dan menegakkan disiplin anggota LASKAR SABILILLAH.


• Memberikan landasan dan pedoman kepada anggota LASKAR SABILILLAH di
dalam sikap dan perilaku hidup sehari-hari.
• Menjadi sarana penegakan disiplin dan pelaksanaan sanksi terhadap
pelanggaran disiplin.
• Peraturan Disiplin LASKAR SABILILLAH ini bertujuan untuk dapat menjamin
terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas LASKAR
SABILILLAH.

Guna mencapai maksud dan tujuan tersebut, maka:

• Anggota LASKAR SABILILLAH wajib memahami, menghayati dan melaksanakan


dengan sebaik-baiknya semua ketentuan yang tercantum dalam Peraturan
Disiplin LASKAR SABILILLAH.
• Terhadap pelanggaran kewajiban dan larangan dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 10
Ketentuan lebih lanjut mengenai Disiplin LASKAR SABILILLAH sebagaimana disebutkan
dalam Pasal 9 selanjutnya diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan yang diterbitkan oleh
SATKORPUS LASKAR SABILILLAH.
BAB VI
KEANGGOTAAN

Pasal 11
Anggota LASKAR SABILILLAH terdiri dari:
a. Anggota Biasa;
b. Anggota Luar Biasa;
c. Anggota Kehormatan;

Ketentuan dan Syarat Anggota:

• Anggota LASKAR SABILILLAH adalah anggota Perjuangan Walisongo Indonesia


dengan syarat-syarat sebagai berikut:
• a. Sehat fisik dan mental;
• b. Memiliki tinggi badan sekurang-kurangnya 160 cm, kecuali memiliki kecakapan
khusus;
• c. Telah lulus DIKLATSAR LASKAR SABILILLAH;
• d. Memiliki dedikasi dan loyalitas kepada Perjuangan Walisongo Indonesia.
• e. Anggota Luar Biasa yaitu anggota LASKAR SABILILLAH aktif yang telah
berusia lebih dari 40 tahun.
• f.Anggota kehormatan LASKAR SABILILLAH diberikan kepada seseorang dan
atau tokoh masyarakat yang berjasa dalam pengembangan LASKAR SABILILLAH
yang ditetapkan oleh SATKORPUS LASKAR SABILILLAH dengan mendapatkan
persetujuan dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Perjuangan Walisongo Indonesia.

Pasal 12
Tanda Anggota dan pengesahannya :

• Tanda anggota LASKAR SABILILLAH adalah Kartu Tanda Anggota dengan


kekhususan LASKAR SABILILLAH.
• Format, bentuk dan isi Kartu Tanda Anggota sebagaimana diatur dalam
Peraturan Organisasi tentang Sistem Administrasi Keanggotaan.

Pasal 13
Hak dan Kewajiban Anggota :

• Setiap anggota LASKAR SABILILLAH berhak :


o Memiliki Kartu Tanda Anggota LASKAR SABILILLAH;
o Menggunakan seragam LASKAR SABILILLAH;
o Memperoleh pendidikan dan pelatihan dalam upaya meningkatkan
prestasi kemampuan yang dimilikinya;
o Mendapatkan perlindungan dan pembelaan hukum;
o Memperoleh Tanda Jasa, Jabatan, Kecakapan, Kehormatan dan
Kepangkatan LASKAR SABILILLAH sesuai dengan pengabdian.
• Setiap anggota LASKAR SABILILLAH berkewajiban :
o Mentaati Peraturan Dasar, Peraturan Rumah Tangga dan Peraturan
Organisasi serta peraturan-peraturan Perjuangan Walisongo
Indonesialainnya;
o Menjaga dan menjunjung nama baik organisasi;
o Melaksanakan Nawa Prasetya LASKAR SABILILLAH;
o Melaksanakan tata sikap dan perilaku LASKAR SABILILLAH di dalam dan
di luar kedinasan sebagaimana diatur dalam petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis;
o Melaksanakan tugas yang diberikan dengan penuh tanggung jawab dan
melaksanakan dengan sebaik-baiknya.

BAB VII
TANDA JASA, JABATAN, KECAKAPAN, KEHORMATAN DAN KEPANGKATAN

Pasal 14

1. Tanda Jasa adalah sebuah tanda yang diberikan kepada anggota LASKAR
SABILILLAH, terhadap perbuatan, dedikasi dan loyalitasnya dalam rangka
mengabdikan dirinya demi kebaikan dan kemajuan organisasi Perjuangan
Walisongo Indonesiadan atau LASKAR SABILILLAH.
2. Tanda Jabatan adalah sebuah tanda yang diberikan kepada anggota LASKAR
SABILILLAH, yang memenuhi aturan tertentu, dengan menempati jabatan Kepala
Satuan Koordinasi LASKAR SABILILLAH maupun menempati jabatan Kepala
Satuan dan atau Unit Khusus LASKAR SABILILLAH.
3. Tanda Kecakapan adalah sebuah tanda yang diberikan kepada anggota LASKAR
SABILILLAH yang telah mengikuti pendidikan penjenjangan dan atau pendidikan
khusus.
4. Tanda Kehormatan adalah sebuah tanda yang diberikan kepada pihak luar
LASKAR SABILILLAH, karena perhatian, sumbangsih, pemikiran-pemikiran dan
pengabdiannya terhadap LASKAR SABILILLAH, Perjuangan Walisongo Indonesia
yang berkemanusiaan, pluralisme dan kebhinekaan, bangsa dan NKRI.
5. Tanda Kepangkatan adalah sebuah tanda yang diberikan kepada anggota
LASKAR SABILILLAH yang telah memperoleh tanda jasa, tanda kecakapan, dan
tanda jabatan di lingkungan Satuan Koordinasi
6. LASKAR SABILILLAH.

Pasal 15
Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanda Jasa, Jabatan, Kecakapan, Kehormatan dan
Kepangkatan LASKAR SABILILLAH sebagaimana disebutkan dalam Pasal 14
selanjutnya diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan yang diterbitkan oleh SATKORPUS
LASKAR SABILILLAH.
BAB VIII
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Pasal 16
Pendidikan LASKAR SABILILLAH meliputi :

• Pendidikan pengkaderan berjenjang


o PRAKARSA ( Pendidikan Laskar Satu )
o PRAMA ( Pendidikan laskar Utama )

Pasal 17
Ketentuan lebih lanjut mengenai Pendidikan dan Pelatihan LASKAR SABILILLAH
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 16 selanjutnya diatur dalam Petunjuk
Pelaksanaan yang diterbitkan oleh SATKORPUS.

BAB IX
ADMINISTRASI

Pasal 18
Penyelenggaraan Administrasi LASKAR SABILILLAH menguraikan ketentuan-ketentuan
secara rinci mengenai tata cara dan kegiatan penyusunan tulisan dinas, penyampaian
tulisan dinas, dan pengelolaan arsip, dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas
LASKAR SABILILLAH.

Pasal 19
Ketentuan lebih lanjut mengenai Sistem Administrasi LASKAR SABILILLAH
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 18 selanjutnya diatur dalam Petunjuk
Pelaksanaan yang diterbitkan oleh SATKORPUS.

BAB X
ATRIBUT LASKAR SABILILLAH

Pasal 20
Lambang
Bentuk dan arti lambang LASKAR SABILILLAH dijelaskan lebih lanjut dalam Petunjuk
Pelaksanaan yang diterbitkan oleh SATKORPUS.

Pasal 21
Panji :
Corak dan desain Panji LASKAR SABILILLAH dijelaskan lebih lanjut dalam Petunjuk
Pelaksanaan yang diterbitkan oleh SATKORPUS.

Pasal 22
Bendera:
Corak dan desain Bendera LASKAR SABILILLAH dijelaskan lebih lanjut dalam Petunjuk
Pelaksanaan yang diterbitkan oleh SATKORPUS.

Pasal 23
Mars :
Lirik dan nada Mars LASKAR SABILILLAH dijelaskan lebih lanjut dalam Petunjuk
Pelaksanaan yang diterbitkan oleh SATKORPUS.
Silahkan baca
Pasal 24
Seragam:
Corak, desain dan tata letak pemasangan atribut yang dilengkapi pakaian seragam
LASKAR SABILILLAH dijelaskan lebih lanjut dalam Petunjuk Pelaksanaan yang
diterbitkan oleh SATKORPUS.

BAB XI
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 25
1.Susunan SATKORPUS dan SATKORWIL :

• Seorang Kepala
• Dua orang Wakil Kepala untuk SATKORPUS dan seorang Wakil Kepala untuk
SATKORWIL
• Corp Provost terdiri dari: Seorang Kepala Corp Provost, seorang Wakil Kepala
Corp Provost dan beberapa divisi yang selanjutnya diatur dalam Petunjuk
Pelaksanaan yang diterbitkan oleh SATKORPUS.
• Asisten-asisten :
o Asisten Informasi dan Komunikasi disingkat ASIKOM
o Asisten Kegiatan disingkat ASGIAT
o Asisten Administrasi dan Personalia disingkat ASMINPERS
o Asisten Perbekalan disingkat ASKAL
o Asisten Perencanaan, Pendidikan disingkat ASRENDIK
o Asisten Penelitian dan Pengembangan disingkat ASLITBANG
o Asisten Kerjasama disingkat ASKER
• DENSUS 99 terdiri dari: seorang Kepala Detasemen, seorang Wakil Kepala dan
beberapa divisi yang selanjutnya diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan yang
diterbitkan oleh
• SATKORPUS.
• Satuan Khusus terdiri dari: seorang Kepala Satuan Khusus, seorang Wakil Kepala
dan beberapa divisi yang selanjutnya diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan yang
diterbitkan oleh
• SATKORPUS.
• Pengendali Markas terdiri dari: seorang Kepala Markas dan seorang Wakil
Kepala.

2. Susunan SATKORKAB :

• Seorang Kepala
• Seorang Wakil Kepala
• Corp Provost terdiri dari: Kepala Corp Provost, seorang Wakil Kepala Corp
Provost dan beberapa divisi yang selanjutnya diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan
yang diterbitkan oleh SATKORPUS.
• Biro-biro:
o Biro Informasi dan Komunikasi disingkat BIRO INFOKOM
o Biro Kegiatan disingkat BIRO GIAT
o Biro Administrasi dan Personalia disingkat BIRO ADMINPERS
o Biro Perbekalan BIRO KAL
o Biro Perencanaan, Pendidikan dan Latihan disingkat BIRO RENDIKLAT
o Biro Penelitian dan Pengembangan disingkat BIRO LITBANG
o Biro Kerjasama BIRO KER
• Satuan Khusus terdiri dari: seorang Kepala Satuan Khusus, seorang Wakil Kepala
dan beberapa divisi yang selanjutnya diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan yang
diterbitkan oleh
• SATKORPUS.
• Pengendali Markas terdiri dari: seorang Kepala Markas dan seorang Wakil
Kepala.
• Pembentukan Satuan Khusus tingkat SATKORCAB menyesuaikan kebutuhan dan
kondisi masing-masing cabang.

3. Susunan SATKORCAM dan SATKORDES menyesuaikan dengan susunan SATKORKAB


sesuai dengan kebutuhan dan jumlah anggota.

4. Tugas, wewenang dan Fungsi Satuan Koordinasi selanjutnya diatur dalam Petunjuk
Pelaksanaan LASKAR SABILILLAH yang diterbitkan oleh
SATKORPUS.

BAB XII
GARIS KOORDINASI

Pasal 26
Pola dan Mekanisme Koordinasi:

1. Hubungan Ketua Umum Perjuangan Walisongo Indonesiakepada Kepala


SATKORPUS dan atau hubungan ketua Perjuangan Walisongo Indonesiadi
masing-masing tingkatan bersifat instruktif dan hubungan sebaliknya bersifat
konsultatif.
2. Hubungan kepala SATKORPUS kepada ketua-ketua, sekretaris, bendahara
pimpinan pusat Perjuangan Walisongo Indonesiabersifat koordinatif.
3. Hubungan Kepala kepada Wakil Kepala Satuan Koordinasi di masing-masing
tingkatan bersifat instruktif dan hubungan sebaliknya bersifat konsultatif.
4. Hubungan Wakil Kepala Satuan Koordinasi kepada Provost, Asisten, Biro-biro,
Satuan Khusus pada masing-masing tingkatan bersifat instruktif dan hubungan
sebaliknya bersifat konsultatif.
5. Hubungan antara Asisten, antar Biro, antar Provost, Satuan Khusus dan Kepala
Markas serta Kepala Satuan Koordinasi pada masing-masing tingkatan bersifat
koordinatif.
6. Hubungan SATKORPUS, SATKORPRO,SATKORKAB, SATKORCAM, dan
SATKORDES bersifat instruktif dengan sepengetahuan ketua Perjuangan
Walisongo Indonesia di masing-masing tingkatan.
BAB XIII
KEGIATAN

Pasal 27
Kegiatan LASKAR SABILILLAH bersifat keagamaan, kemanusiaan, sosial
kemasyarakatan, pembangunan serta bela negara yang teknis pelaksanaannya
berpedoman pada program kegiatan Perjuangan Walisongo Indonesia dan LASKAR
SABILILLAH.

BAB XIV
CORP PROVOST LASKAR SABILILLAH

Pasal 28
1. Corp Provost LASKAR SABILILLAH adalah satuan tetap LASKAR SABILILLAH yang
dibentuk dalam rangka menertibkan dan mendisiplinkan jajaran LASKAR SABILILLAH,
sehingga tercipta LASKAR SABILILLAH yang semakin baik, taat aturan dan profesional.

2. Fungsi, Tugas dan Tanggung jawab:


Fungsi Corp Provost LASKAR SABILILLAH adalah menegakkan marwah, etika, aturan
dan disiplin organisasi di internal kesatuan LASKAR SABILILLAH.

3. Tugas Corp Provost LASKAR SABILILLAH adalah mengamati, mengawasi,


mengendalikan, menindak, mengevaluasi dan menghukum pasukan dalam internal
kesatuan LASKAR SABILILLAH dalam melaksanakan kegiatan organisasi.

4. Tanggung jawab Corp Provost LASKAR SABILILLAH adalah melaksanakan tugas dan
fungsi Provost sesuai aturan yang telah ditetapkan serta pembinaan personil.

5. Struktur Corp Provost LASKAR SABILILLAH terdiri dari seorang Kepala, seorang Wakil
Kepala dan beberapa anggota Satuan.

Pasal 29
Ketentuan lebih lanjut mengenai Corp Provost LASKAR SABILILLAH diatur dalam
Petunjuk Pelaksanaan LASKAR SABILILLAH yang diterbitkan oleh SATKORPUS.

BAB XV
SATUAN KHUSUS

Pasal 30
Satuan Khusus adalah satuan yang dibentuk oleh LASKAR SABILILLAH berkedudukan di
tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota dan/atau Cabang yang memiliki
kualifikasi khusus dan berpartisipasi aktif pada negara, masyarakat, jam’iyyah
Perjuangan Walisongo Indonesia dan LASKAR SABILILLAH SATSUS terdiri atas:
LASKAR SABILILLAH Protokoler;
LASKAR SABILILLAH Tanggap Bencana;

Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab masing masing Satuan Khusus diatas juga
dijelaskan secara rinci.
BAB XVII
KEUANGAN

Pasal 31

Sumber dana untuk keperluan kegiatan LASKAR SABILILLAH dibebankan kepada


Perjuangan Walisongo Indonesia.

1. Dapat mengupayakan sumber-sumber dana melalui usaha-usaha yang legal dan


dapat dipertanggungjawabkan guna membiayai operasional satuan koordinasi
dan satuan khusus LASKAR SABILILLAH.
2. Sumber-sumber lain yang tidak mengikat.

BAB XVIII
PENUTUP

Pasal 32
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Peraturan organisasi ini akan diputuskan
kemudian oleh SATKORPUS LASKAR SABILILLAH melalui Petunjuk Pelaksanaan atau
instruksi dari Pimpinan Pusat Perjuangan Walisongo Indonesiaatau SATKORPUS
LASKAR SABILILLAH.

2. Peraturan Organisasi ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dan apabila terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

3. Agar setiap pengurus Perjuangan Walisongo Indonesiamengetahui dan memahami


Peraturan Organisasi ini, maka setiap tingkat kepengurusan Perjuangan Walisongo
Indonesiadiwajibkan menyosialisasikan Peraturan Organisasi ini.

Ditetapkan di : Cilacap
Tanggal :
Susunan SATKORPUS

KASATKORPUS :……………………..

WAKASATKORPUS 1 :……………………..
2 :……………………..

.
Corp Provost

Kepala :
Wakil Kepala :

• Asisten-asisten :
o Asisten Informasi dan Komunikasi disingkat ASIKOM

1.

o Asisten Kegiatan disingkat ASGIAT

1.

o Asisten Administrasi dan Personalia disingkat ASMINPERS

3
4

o Asisten Perbekalan disingkat ASKAL

o Asisten Perencanaan, Pendidikan disingkat ASRENDIK

o Asisten Penelitian dan Pengembangan disingkat ASLITBANG

o Asisten Kerjasama disingkat ASKER

4
FUNGSI POKOK JAJARAN SATKORPUS

Tugas-tugas Asisten Koordinator Komunikasi antara lain


• Membantu Koordinator Program untuk memantau pelaksanaan pekerjaan di kantor dan
di lapangan (jika diperlukan)
• Membantu proses manajemen data survei lapangan, termasuk data dari para Mitra
(mengkoordinir pengumpulan data, memeriksa data, dan mengarsipkan data)
• Membantu melakukan koordinasi bersama para mitra terkait kelengkapan data dan
dokumen survei/penelitian (dokumen SOP, laporan hasil survei, dll)
• Membantu mengkoordinir Penulisan Dokumen Hasil Kegiatan

Asisten Kegiatan disingkat ASGIAT

• Membantu menyusun, mengerjakan, dan menyampaikan strategi yang disusun oleh


seorang Pimpinan kepada anggota tim.
• Membantu mengevaluasi dan mengawasi kinerja para anggota.
• Menyusun rapat koordinasi seputar kegiatan yang berhubungan dengan kinerja dan
kesejahteraan karyawan. Membantu mengelola sumber daya manusia

Asisten Administrasi dan Personalia disingkat ASMINPERS

• Membantu dalam perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan program,


pelayanan administrasi, pemantauan, dan evaluasi bidang organisasi, hubungan
masyarakat, keijasama serta administrasi umum.

Asisten Perbekalan disingkat ASKAL

• Membantu kepala dan structural dalam bidang pembekalan Ketika akan di terjunkan
ke lapangan.

Asisten Perencanaan, Pendidikan disingkat ASRENDIK

• Membantu kepala dan structural dalam bidang Pendidikan


• Menyusun Program kegiatan jangka pendek dan jangka menengah untuk
perencanaan pendidikan dan kepelatihan.
• Menyusun petunjuk pelaksanaan Pendidikan dan Kepelatihan Banser dj semua
tingkatan.
• Menyusun kurikulum pendidikan dan Latihan meliputi:

Asisten Penelitian dan Pengembangan disingkat ASLITBANG


• Membantu Menyusun program kerja yang terkait dengan Pengkajian, penelitian dan
pengembangan organisasi.

Asisten Kerjasama disingkat ASKER

• mengembangkan hubungan Satkorpus, Satkorpro dengan masyarakat yang meliputi


bidang:

1) Peningkatan perekonomian
2) Peningkatan Sumberdaya Manusia dan
3) Pengembangan Organisasi

a. Melaksanakan pendekatan pada insan pers untuk komunikasi optimal eksistensi


satkorpus dengan masyarakat.
b. Merencanakan Bhakti Sosial.
c. Melaksanakan kerjasama dengan Organisasi kepemudaan lain untuk
pengembangan Banser.
d. Melaksanakan kegiatan lain yang terkait dengan kerjasama organisasi.
e. Memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada Wakil Kepala dan Kepala.
f. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewajibannya langsung kepada
Assisten V dan Kepada Wakil Kepala
MAKNA / FILOSOFI LOGO LASKAR SABILILLAH
PERJUANGAN WALISONGO INDONESIA

1. Gunungan Wayang
Merupakan simbol dari kehidupan manusia yang syarat akan filosofis. Setiap gambar
dalam ornamen di dalamnya melambangkan seluruh kehidupan mayapada mulai dari
gradasi kehidupan manusia segala karakternya. Bentuk gunungan yang meruncing
menjulang tinggi ke atas melambangkan bahwa hidup manusia itu tujuan akhirnya akan
menuji ke atas secara vertikal yaitu berserah kepada Allah sebagai wujud berserah hidup.
Adapun visualisasi gambar dalam gunungan mempunyai makna semiotika yang
melambangkan dinamika kehidupan manusia. Diantaranya adalah gambar pohon yang
melambangkan sumber hidup manusia. Dengan adanya pohon manusia dapat terlindungi
dari sengatan matahari atau cobaan hidup. Berbagai macam gambar binatang yang
beraneka ragam menggambarkan berbagai macam tingkatan yang terdapat di dunia ini.

2. Butiran-butiran Tasbih
Merupakan sebuah perjalanan kehidupan manusia yang terangkai menjadi satu
kesatuan, berawal dan berakhir pada satu titik yang sama. Titik itu berawal dari Allah dan
berakhir pula pada-Nya. Tidak bisa dikatakan tasbih jika hanya satu dimensi saja yaitu satu
butir biji tasbih, begitu pula kehidupan ini akan terasa indah dan sempurna jika melewati
serangkaian untaian butiran suka, duka, derita, bahagia, gagal, gembira, sukses, pasang
ataupun surut. Untuk melewati semua itu dibutuhkan keberanian, kesabaran, kekuatan dan
perjuangan untuk terus menanti, berjalan atau bahkan mendaki. Sebab, seperti halnya
tasbih yang melingkar, seperti itulah kehidupan. Kemanapun kita pergi dan berlari, tetap
saja masih dalam lingkaran takdir Allah.
Tasbih adalah keutuhan yang diikat pada sebuah simpul, hal ini dilakukan agar
butiran–butiran kecil biji tasbih dapat menyatu, saling bertautan, seimbang dan akan
kelihatan indah jika dipandang. Cinta juga akan menjadi indah jika dipandang sebagai suatu
keindahan. Mencintai sesuatu adalah aktifitas berat yang membutuhkan keberanian untuk
menerima yang dicintai dengan utuh, dan letak kesempurnaan manusia adalah pada
ketidaksempurnaannya, maka bukan cinta jika tak mampu menerima kekurangan dan
kelemahan dari yang dicintai. Agar cinta menjadi abadi dan kuat, dibutuhkan kesedian dua
ujungnya untuk diikat dalam satu simpul yang kokoh.

3. Keris Luk Sembilan / Luk Songo


Keris berasal dari kata sinengker, karana, dan aris. Sinengker atau sengkeran
merupakan arti kekurangan, karana mempunyai arti jalaran, dan aris mempunyai arti tanpa
suloyo. “keris mempunyai sebuah rahasia yang terdapat didalamnya, yakni rahasia yang
berupa falsafah jawa”.
Makna dari luk sembilan adalah angka sembilan merupakan angka sempurna.
Manusia mempunyai lubang yang harus kita jaga maka kesempurnaan yang akan didapat

@zieponks
oleh kita. Luk sembilan juga dapat diibaratkan dengan Walisongo, walisongo merupakan
wali yang terpilih oleh Allah dalam menyebarkan Agama Islam di Bumi Nusantara.

4. Bendera Merah Putih


Bendera merah putih sebagai lambang Negara Republik Indonesia. Bendera merah
putih telah menjadi bagian dari kehidupan bangsa kita dan menjadi bukti perjuangan
bangsa kita dalam meraih kemerdekaan. Bendera merah putih lah yang telah menyatukan
seluruh bangsa Indonesia dalam satu naungan, yakni rasa cinta pada negara kita Indonesia.
Saatnya bagi kita untuk meneruskan semangat perjuangan sang Merah Putih dengan
mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa.

5. Bintang Sembilan
a. Lima bintang di atas bola dunia. Bintang yang berada di tengah berukuran besar
dibanding empat yang lainnya. Bintang paling besar itu melambangkan Rasulullah,
sementara yang empat melambangkan sahabatnya yang mendapat julukan Khulafaur
Rasyidin yakni Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi
Thalib.
b. Empat bintang di bawah bola dunia melambangkan empat imam mazhab Ahlussunah
wal Jamaah yaitu Imam Maliki, Imam Syafi'i, Imam Hanafi, dan Imam Hanbali.
c. Jumlah bintang secara keseluruhan ada sembilan. Ini bermakna Wali Songo (sembilan
ulama penyebar Islam).

6. Bumi
Bola dunia menggambarkan tempat tinggal manusia, hal ini sesuai dengan surat Thaha
ayat 55 yakni “Darinya (tanah) itulah kami menciptakanmu, kepadanyalah kami akan
mengembalikanmu dan dari sanalah kami akan mengeluarkanmu pada waktu yang lain”.
Peta Indonesia merupakan dimana kita tinggal dan disitu pula Laskar Sabilillah
Perjuangan Walisongo Indonesia itu didirikan oleh kyai dan ulama Indonesia.

7. Pedang Zulfikar
Tidak hanya sebagai senjata fisik yang dimiliki oleh Rasulullah SAW, pedang
Zulfikar ini melambangkan keberanian, ketajaman, dan keunggulan dalam bertempur di
jalan Allah SWT. Dengan adanya pedang Zulfikar ini mengajarkan umat muslim untuk
selalu berjuang dalam menghadapi tantangan dan musuh.
Pedang Zulfikar juga mengingatkan umat muslim untuk selalu bersyukur atas nikmat
dan karunia yang diberikan oleh Allah SWT.

8. Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilllah


Tulisan Perjuangan Walisongo Indonesia merupakan induk organisasi yang menaungi
Laskar Sabillah yang dideklarasikan pertama di Desa Rawajaya Kecamatan Bantarsari,
Kabupaten Cilacap pada tanggal 06 Oktober 2023M / 21 Robi’ul Awwal 1445 H.

@zieponks

Anda mungkin juga menyukai