BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Organisasi ini yang dimaksud dengan:
Pasal 2
Fungsi LASKAR SABILILLAH adalah :
1. Fungsi Kaderisasi, merupakan kader yang terlatih, tanggap terampil dan berdaya
guna untuk pengembangan kaderisasi di lingkungan Perjuangan Walisongo
Indonesia.
2. Fungsi Dinamisator, merupakan bagian organisasi yang berfungsi sebagai
pelopor penggerak program-program Perjuangan Walisongo Indonesia.
3. Fungsi Stabilisator, sebagai perangkat organisasi Perjuangan Walisongo
Indonesia yang berfungsi sebagai pengaman program-program kemanusiaan
dan sosial kemasyarakatan .
4. Fungsi Katalisator, sebagai perangkat organisasi Perjuangan Walisongo
Indonesia yang berfungsi sebagai perekat hubungan silaturahim dan
menumbuhkan rasa solidaritas sesama anggota LASKAR SABILILLAH, anggota
Perjuangan Walisongo Indonesiadan serta masyarakat.
Pasal 3
Tugas LASKAR SABILILLAH adalah:
Pasal 4
Tanggung jawab LASKAR SABILILLAH adalah :
BAB III
SEMBILAN JANJI LASKAR SABILILLAH
Pasal 5
Nawa Prasetya LASKAR SABILILLAH adalah janji atau ikrar kesetiaan anggota
LASKAR SABILILLAH yang berbunyi:
BAB IV
PERILAKU LASKAR SABILILLAH
Pasal 6
Perilaku LASKAR SABILILLAH meliputi:
1. Bertaqwa kepada Allah SWT dan mengamalkan ajaran Islam Ahlusunnah Wal
Jamaah Yang di Ajarkan Walisongo.
2. Mengamalkan SEMBILAN JANJI LASKAR SABILILLAH.
3. Berperilaku jujur, disiplin dan bertanggung jawab.
4. Siap melaksanakan tugas dengan ikhlas penuh pengabdian.
5. Bersikap hormat kepada sesama dan taat kepada Pimpinan.
BAB V
DISIPLIN LASKAR SABILILLAH
Pasal 7
Untuk mendisiplinkan anggota LASKAR SABILILLAH diatur dengan Peraturan Disiplin
LASKAR SABILILLAH.
Pasal 8
Peraturan Disiplin LASKAR SABILILLAH adalah peraturan tentang kewajiban dan
larangan bagi anggota LASKAR SABILILLAH yang apabila kewajiban dan larangan
dilanggar akan dikenakan sanksi.
Pasal 9
Maksud Peraturan Disiplin LASKAR SABILILLAH ini adalah :
Pasal 10
Ketentuan lebih lanjut mengenai Disiplin LASKAR SABILILLAH sebagaimana disebutkan
dalam Pasal 9 selanjutnya diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan yang diterbitkan oleh
SATKORPUS LASKAR SABILILLAH.
BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 11
Anggota LASKAR SABILILLAH terdiri dari:
a. Anggota Biasa;
b. Anggota Luar Biasa;
c. Anggota Kehormatan;
Pasal 12
Tanda Anggota dan pengesahannya :
Pasal 13
Hak dan Kewajiban Anggota :
BAB VII
TANDA JASA, JABATAN, KECAKAPAN, KEHORMATAN DAN KEPANGKATAN
Pasal 14
1. Tanda Jasa adalah sebuah tanda yang diberikan kepada anggota LASKAR
SABILILLAH, terhadap perbuatan, dedikasi dan loyalitasnya dalam rangka
mengabdikan dirinya demi kebaikan dan kemajuan organisasi Perjuangan
Walisongo Indonesiadan atau LASKAR SABILILLAH.
2. Tanda Jabatan adalah sebuah tanda yang diberikan kepada anggota LASKAR
SABILILLAH, yang memenuhi aturan tertentu, dengan menempati jabatan Kepala
Satuan Koordinasi LASKAR SABILILLAH maupun menempati jabatan Kepala
Satuan dan atau Unit Khusus LASKAR SABILILLAH.
3. Tanda Kecakapan adalah sebuah tanda yang diberikan kepada anggota LASKAR
SABILILLAH yang telah mengikuti pendidikan penjenjangan dan atau pendidikan
khusus.
4. Tanda Kehormatan adalah sebuah tanda yang diberikan kepada pihak luar
LASKAR SABILILLAH, karena perhatian, sumbangsih, pemikiran-pemikiran dan
pengabdiannya terhadap LASKAR SABILILLAH, Perjuangan Walisongo Indonesia
yang berkemanusiaan, pluralisme dan kebhinekaan, bangsa dan NKRI.
5. Tanda Kepangkatan adalah sebuah tanda yang diberikan kepada anggota
LASKAR SABILILLAH yang telah memperoleh tanda jasa, tanda kecakapan, dan
tanda jabatan di lingkungan Satuan Koordinasi
6. LASKAR SABILILLAH.
Pasal 15
Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanda Jasa, Jabatan, Kecakapan, Kehormatan dan
Kepangkatan LASKAR SABILILLAH sebagaimana disebutkan dalam Pasal 14
selanjutnya diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan yang diterbitkan oleh SATKORPUS
LASKAR SABILILLAH.
BAB VIII
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pasal 16
Pendidikan LASKAR SABILILLAH meliputi :
Pasal 17
Ketentuan lebih lanjut mengenai Pendidikan dan Pelatihan LASKAR SABILILLAH
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 16 selanjutnya diatur dalam Petunjuk
Pelaksanaan yang diterbitkan oleh SATKORPUS.
BAB IX
ADMINISTRASI
Pasal 18
Penyelenggaraan Administrasi LASKAR SABILILLAH menguraikan ketentuan-ketentuan
secara rinci mengenai tata cara dan kegiatan penyusunan tulisan dinas, penyampaian
tulisan dinas, dan pengelolaan arsip, dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas
LASKAR SABILILLAH.
Pasal 19
Ketentuan lebih lanjut mengenai Sistem Administrasi LASKAR SABILILLAH
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 18 selanjutnya diatur dalam Petunjuk
Pelaksanaan yang diterbitkan oleh SATKORPUS.
BAB X
ATRIBUT LASKAR SABILILLAH
Pasal 20
Lambang
Bentuk dan arti lambang LASKAR SABILILLAH dijelaskan lebih lanjut dalam Petunjuk
Pelaksanaan yang diterbitkan oleh SATKORPUS.
Pasal 21
Panji :
Corak dan desain Panji LASKAR SABILILLAH dijelaskan lebih lanjut dalam Petunjuk
Pelaksanaan yang diterbitkan oleh SATKORPUS.
Pasal 22
Bendera:
Corak dan desain Bendera LASKAR SABILILLAH dijelaskan lebih lanjut dalam Petunjuk
Pelaksanaan yang diterbitkan oleh SATKORPUS.
Pasal 23
Mars :
Lirik dan nada Mars LASKAR SABILILLAH dijelaskan lebih lanjut dalam Petunjuk
Pelaksanaan yang diterbitkan oleh SATKORPUS.
Silahkan baca
Pasal 24
Seragam:
Corak, desain dan tata letak pemasangan atribut yang dilengkapi pakaian seragam
LASKAR SABILILLAH dijelaskan lebih lanjut dalam Petunjuk Pelaksanaan yang
diterbitkan oleh SATKORPUS.
BAB XI
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 25
1.Susunan SATKORPUS dan SATKORWIL :
• Seorang Kepala
• Dua orang Wakil Kepala untuk SATKORPUS dan seorang Wakil Kepala untuk
SATKORWIL
• Corp Provost terdiri dari: Seorang Kepala Corp Provost, seorang Wakil Kepala
Corp Provost dan beberapa divisi yang selanjutnya diatur dalam Petunjuk
Pelaksanaan yang diterbitkan oleh SATKORPUS.
• Asisten-asisten :
o Asisten Informasi dan Komunikasi disingkat ASIKOM
o Asisten Kegiatan disingkat ASGIAT
o Asisten Administrasi dan Personalia disingkat ASMINPERS
o Asisten Perbekalan disingkat ASKAL
o Asisten Perencanaan, Pendidikan disingkat ASRENDIK
o Asisten Penelitian dan Pengembangan disingkat ASLITBANG
o Asisten Kerjasama disingkat ASKER
• DENSUS 99 terdiri dari: seorang Kepala Detasemen, seorang Wakil Kepala dan
beberapa divisi yang selanjutnya diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan yang
diterbitkan oleh
• SATKORPUS.
• Satuan Khusus terdiri dari: seorang Kepala Satuan Khusus, seorang Wakil Kepala
dan beberapa divisi yang selanjutnya diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan yang
diterbitkan oleh
• SATKORPUS.
• Pengendali Markas terdiri dari: seorang Kepala Markas dan seorang Wakil
Kepala.
2. Susunan SATKORKAB :
• Seorang Kepala
• Seorang Wakil Kepala
• Corp Provost terdiri dari: Kepala Corp Provost, seorang Wakil Kepala Corp
Provost dan beberapa divisi yang selanjutnya diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan
yang diterbitkan oleh SATKORPUS.
• Biro-biro:
o Biro Informasi dan Komunikasi disingkat BIRO INFOKOM
o Biro Kegiatan disingkat BIRO GIAT
o Biro Administrasi dan Personalia disingkat BIRO ADMINPERS
o Biro Perbekalan BIRO KAL
o Biro Perencanaan, Pendidikan dan Latihan disingkat BIRO RENDIKLAT
o Biro Penelitian dan Pengembangan disingkat BIRO LITBANG
o Biro Kerjasama BIRO KER
• Satuan Khusus terdiri dari: seorang Kepala Satuan Khusus, seorang Wakil Kepala
dan beberapa divisi yang selanjutnya diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan yang
diterbitkan oleh
• SATKORPUS.
• Pengendali Markas terdiri dari: seorang Kepala Markas dan seorang Wakil
Kepala.
• Pembentukan Satuan Khusus tingkat SATKORCAB menyesuaikan kebutuhan dan
kondisi masing-masing cabang.
4. Tugas, wewenang dan Fungsi Satuan Koordinasi selanjutnya diatur dalam Petunjuk
Pelaksanaan LASKAR SABILILLAH yang diterbitkan oleh
SATKORPUS.
BAB XII
GARIS KOORDINASI
Pasal 26
Pola dan Mekanisme Koordinasi:
Pasal 27
Kegiatan LASKAR SABILILLAH bersifat keagamaan, kemanusiaan, sosial
kemasyarakatan, pembangunan serta bela negara yang teknis pelaksanaannya
berpedoman pada program kegiatan Perjuangan Walisongo Indonesia dan LASKAR
SABILILLAH.
BAB XIV
CORP PROVOST LASKAR SABILILLAH
Pasal 28
1. Corp Provost LASKAR SABILILLAH adalah satuan tetap LASKAR SABILILLAH yang
dibentuk dalam rangka menertibkan dan mendisiplinkan jajaran LASKAR SABILILLAH,
sehingga tercipta LASKAR SABILILLAH yang semakin baik, taat aturan dan profesional.
4. Tanggung jawab Corp Provost LASKAR SABILILLAH adalah melaksanakan tugas dan
fungsi Provost sesuai aturan yang telah ditetapkan serta pembinaan personil.
5. Struktur Corp Provost LASKAR SABILILLAH terdiri dari seorang Kepala, seorang Wakil
Kepala dan beberapa anggota Satuan.
Pasal 29
Ketentuan lebih lanjut mengenai Corp Provost LASKAR SABILILLAH diatur dalam
Petunjuk Pelaksanaan LASKAR SABILILLAH yang diterbitkan oleh SATKORPUS.
BAB XV
SATUAN KHUSUS
Pasal 30
Satuan Khusus adalah satuan yang dibentuk oleh LASKAR SABILILLAH berkedudukan di
tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota dan/atau Cabang yang memiliki
kualifikasi khusus dan berpartisipasi aktif pada negara, masyarakat, jam’iyyah
Perjuangan Walisongo Indonesia dan LASKAR SABILILLAH SATSUS terdiri atas:
LASKAR SABILILLAH Protokoler;
LASKAR SABILILLAH Tanggap Bencana;
Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab masing masing Satuan Khusus diatas juga
dijelaskan secara rinci.
BAB XVII
KEUANGAN
Pasal 31
BAB XVIII
PENUTUP
Pasal 32
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Peraturan organisasi ini akan diputuskan
kemudian oleh SATKORPUS LASKAR SABILILLAH melalui Petunjuk Pelaksanaan atau
instruksi dari Pimpinan Pusat Perjuangan Walisongo Indonesiaatau SATKORPUS
LASKAR SABILILLAH.
2. Peraturan Organisasi ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dan apabila terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Cilacap
Tanggal :
Susunan SATKORPUS
KASATKORPUS :……………………..
WAKASATKORPUS 1 :……………………..
2 :……………………..
.
Corp Provost
Kepala :
Wakil Kepala :
• Asisten-asisten :
o Asisten Informasi dan Komunikasi disingkat ASIKOM
1.
1.
3
4
4
FUNGSI POKOK JAJARAN SATKORPUS
• Membantu kepala dan structural dalam bidang pembekalan Ketika akan di terjunkan
ke lapangan.
1) Peningkatan perekonomian
2) Peningkatan Sumberdaya Manusia dan
3) Pengembangan Organisasi
1. Gunungan Wayang
Merupakan simbol dari kehidupan manusia yang syarat akan filosofis. Setiap gambar
dalam ornamen di dalamnya melambangkan seluruh kehidupan mayapada mulai dari
gradasi kehidupan manusia segala karakternya. Bentuk gunungan yang meruncing
menjulang tinggi ke atas melambangkan bahwa hidup manusia itu tujuan akhirnya akan
menuji ke atas secara vertikal yaitu berserah kepada Allah sebagai wujud berserah hidup.
Adapun visualisasi gambar dalam gunungan mempunyai makna semiotika yang
melambangkan dinamika kehidupan manusia. Diantaranya adalah gambar pohon yang
melambangkan sumber hidup manusia. Dengan adanya pohon manusia dapat terlindungi
dari sengatan matahari atau cobaan hidup. Berbagai macam gambar binatang yang
beraneka ragam menggambarkan berbagai macam tingkatan yang terdapat di dunia ini.
2. Butiran-butiran Tasbih
Merupakan sebuah perjalanan kehidupan manusia yang terangkai menjadi satu
kesatuan, berawal dan berakhir pada satu titik yang sama. Titik itu berawal dari Allah dan
berakhir pula pada-Nya. Tidak bisa dikatakan tasbih jika hanya satu dimensi saja yaitu satu
butir biji tasbih, begitu pula kehidupan ini akan terasa indah dan sempurna jika melewati
serangkaian untaian butiran suka, duka, derita, bahagia, gagal, gembira, sukses, pasang
ataupun surut. Untuk melewati semua itu dibutuhkan keberanian, kesabaran, kekuatan dan
perjuangan untuk terus menanti, berjalan atau bahkan mendaki. Sebab, seperti halnya
tasbih yang melingkar, seperti itulah kehidupan. Kemanapun kita pergi dan berlari, tetap
saja masih dalam lingkaran takdir Allah.
Tasbih adalah keutuhan yang diikat pada sebuah simpul, hal ini dilakukan agar
butiran–butiran kecil biji tasbih dapat menyatu, saling bertautan, seimbang dan akan
kelihatan indah jika dipandang. Cinta juga akan menjadi indah jika dipandang sebagai suatu
keindahan. Mencintai sesuatu adalah aktifitas berat yang membutuhkan keberanian untuk
menerima yang dicintai dengan utuh, dan letak kesempurnaan manusia adalah pada
ketidaksempurnaannya, maka bukan cinta jika tak mampu menerima kekurangan dan
kelemahan dari yang dicintai. Agar cinta menjadi abadi dan kuat, dibutuhkan kesedian dua
ujungnya untuk diikat dalam satu simpul yang kokoh.
@zieponks
oleh kita. Luk sembilan juga dapat diibaratkan dengan Walisongo, walisongo merupakan
wali yang terpilih oleh Allah dalam menyebarkan Agama Islam di Bumi Nusantara.
5. Bintang Sembilan
a. Lima bintang di atas bola dunia. Bintang yang berada di tengah berukuran besar
dibanding empat yang lainnya. Bintang paling besar itu melambangkan Rasulullah,
sementara yang empat melambangkan sahabatnya yang mendapat julukan Khulafaur
Rasyidin yakni Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi
Thalib.
b. Empat bintang di bawah bola dunia melambangkan empat imam mazhab Ahlussunah
wal Jamaah yaitu Imam Maliki, Imam Syafi'i, Imam Hanafi, dan Imam Hanbali.
c. Jumlah bintang secara keseluruhan ada sembilan. Ini bermakna Wali Songo (sembilan
ulama penyebar Islam).
6. Bumi
Bola dunia menggambarkan tempat tinggal manusia, hal ini sesuai dengan surat Thaha
ayat 55 yakni “Darinya (tanah) itulah kami menciptakanmu, kepadanyalah kami akan
mengembalikanmu dan dari sanalah kami akan mengeluarkanmu pada waktu yang lain”.
Peta Indonesia merupakan dimana kita tinggal dan disitu pula Laskar Sabilillah
Perjuangan Walisongo Indonesia itu didirikan oleh kyai dan ulama Indonesia.
7. Pedang Zulfikar
Tidak hanya sebagai senjata fisik yang dimiliki oleh Rasulullah SAW, pedang
Zulfikar ini melambangkan keberanian, ketajaman, dan keunggulan dalam bertempur di
jalan Allah SWT. Dengan adanya pedang Zulfikar ini mengajarkan umat muslim untuk
selalu berjuang dalam menghadapi tantangan dan musuh.
Pedang Zulfikar juga mengingatkan umat muslim untuk selalu bersyukur atas nikmat
dan karunia yang diberikan oleh Allah SWT.
@zieponks