BAB I
UMUM
Pasal 1
Dasar
Pasal 2
Maksud
Adat Ambalan ini bermaksud menyatukan Visi, Misi dan tindakan di lingkungan internal
Ambalan KI HAJAR DEWANTARA – R.A. DEWI SARTIKA dalam menjalankan program
– program Ambalan.
Pasal 3
Tujuan
1. Menyeragamkan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan Ambalan Ki Hajar Dewantara
dan R.A. Dewi Sartika menjadi ciri khas Pramuka yang berpangkalan di SMK 4 LPPM RI
PADALARANG
2. Menghilangkan perbedaan penafsiran terhadap ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan
di antara Warga Ambalan
3. Sebagai pedoman dalam berbuat, bersikap dan mengambil kebijakan di tingkat Ambalan.
Pasal 4
Nama Ambalan
1. Nama Ambalan Putera Pangkalan SMK 4 LPPM RI PADALARANG adalah KI HAJAR
DEWANTARA
2. Nama Ambalan Puteri Pada Pangkalan SMK 4 LPPM RI PADALARANG adalah R.A.
DEWI SARTIKA
Kedua nama Ambalan tersebut kemudian dapat disingkat menjadi KIHADESA
Pasal 5
Logo Ambalan
Logo Ambalan Ki Hajar Dewantara dan R.A. Dewi Sartika di sama kan dengan maksud
kesinambungan antar ambalan. Kerja sama dan kekompakan adalah hal utama bagi ambalan.
Pasal 6
Arti Pemilihan Nama Ambalan
Pemilihan nama Ambalan Ki Hajar Dewantara dan R.A. Dewi Sartika merupakan wujud dari
pengabdian Pangkalan SMK 4 LPPM RI PADALARANG terhadap tokoh – tokoh Pendidikan,
terutama Tokoh Pendidikan Indonesia yang sekaligus Bapak Pendidikan Nasional yaitu KI
HAJAR DEWANTARA dan Tokoh pendidikan yang luar biasa memperjuangkan pendidikan
Perempuan khususnya di Tanah Jawa Barat yaitu R.A. Dewi Sartika.
Panji Ambalan
Panji Ambalan KIHADESA berupa bendera Ambalan yang tertera logo dan nama ambalan dan
digunakan hanya untuk kegiatan penting seperti Upacara Pelantikan, Pembukaan Kegiatan
Acara Besar dan Ulang Tahun Ambalan
Benda Pusaka Ambalan berbentuk Busur dan Panahan dibawa ketika upacara besar oleh Juru
Adat.
Bendera Ambalan berupa kain yang disematkan pada tongkat yang terdapat logo masing
masing Ambalan dan digunakan untuk kegiatan kegiatan Besar atau Kecil. Sebagai identitas
Ambalan pada kegiatan Outdoor bendera Ambalan dapat dibawa.
Pakaian Adat Ambalan dapat berupa pakaian kain tenun bercorak berbentuk rompi dan disertai
ikat kepala tenun. Pakaian adat digunakan untuk Upacara Adat Ambalan
Pasal 8
Keanggotaan Dewan Ambalan
Dewan Ambalan dibentuk dengan sistem satuan terpisah, terdiri dari:
1. PRADANA PUTRA DAN PUTRI Sebagai Ketua dari masing – masing Ambalan
2. Juru Adat (JUDAT) Sebagai Pemangku Adat
3. KRANI sebagai Sekretaris Ambalan
4. HARTAKA Sebagai Bendahara Ambalan
5. Abdi Masyarakat (Abdimas) Sebagai Hubungan Masyarakat
6. Anggota Dewan Ambalan
Pasal 9
Masa Jabatan dan Pemilihan Dewan Ambalan
Dewan Ambalan ditentukan berdasarkan Mufakat dari Musyawarah Ambalan yang dilakukan
setiap Setahun sekali. Dan masa jabatan Dewan Ambalan adalah 1 tahun ( 12 Bulan ) sejak
ditetapkannya Musyawarah Ambalan.
Pasal 10
Pemilihan PRADANA
PRADANA dipilih melalui Pemilu Ambalan yang dilaksanakan pada Musyawarah Ambalan
dan dilakukan oleh seluruh Anggota Ambalan
Pasal 12
Tugas, Fungsi dan Wewenang Dewan Kehormatan Ambalan
Alur Kegiatan Ambalan dimulai dari Penerimaan Anggota Pramuka Penegak kelas 10
dilanjutkan seminggu kemudian untuk Penerimaan Tamu Ambalan (PTA). Setelahnya
dilakukan yang namanya Pelantikan Ring Kacu (PIKACU) 3 Bulan kemudian. Setelah anggota
dilantik dan diberikan tanda pelantikan, kemudian Anggota di haruskan untuk mengisi buku
SKU Bantara dilanjutkan SKU Laksana dan dilakukan pelantikan di masing masing tingkatan
TKU.
Pasal 13
Masa Anggota Baru
Penerimaan Anggota Baru (PAB) dilaksanakan setelah Peserta Kelas 10 telah melaksanakan
kegiatan Masa Orientasi Siswa di Sekolah. Peserta Baru akan di data dan di per tanyai visi misi
dan alasan mengikuti Pramuka. Proses Penerimaan Anggota Baru adalah 1 Minggu
Pasal 14
Masa Tamu
Nama Kegiatan : Penerimaan Tamu Ambalan (PTA)
Durasi Kegiatan : 1 Hari Penuh
Jenis Kegiatan : Kegiatan Indoor dan Outdoor
Syarat Peserta : Usia minimal 16 Tahun dan mempunyai Pakaian Pramuka dan Lapangan
Panitia Pelaksana : Dewan Ambalan
Pasal 16
Masa Penegak
Uraian Kegiatan :
Kegiatan Pelantikan Penegak Bantara merupakan kegiatan Jangka Panjang Ambalan yang
dilaksanakan ketika 90% calon penegak sudah mengisi SKU sebanyak minimal 17 Poin SKU
dari 22 Poin penuh. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengadakan kegiatan Kemah selama
3 Hari 2 Malam acara Internal. Kegiatan ini pun terdapat acara Pos to Pos yang menyakngkut
materi seputar Keagamaan, Kepemimpinan, Keorganisasian hingga materi Kepramukaan.
Uraian Kegiatan :
Kegiatan Pelantikan Penegak Laksana dilakukan menyesuaikan dengan Peserta Pelantikan
yang hanya memenuhi syarat. Peserta dinyatakan lulus setelah mengikuti Sidang Laksana.
Setelah disematkan TKU Laksana, peserta akan melakukan membuka Kelapa utuh untuk
diambil airnya dan meminum airnya.
Pasal 17
Pelantikan Luar Biasa (PELARISA)
1. PIKACU LUAR BISA : Pelantikan Ring Kacu dimana tidak ada ada batasan waktu
dari Masa Tamu ke PIKACU (bisa dalam waktu 1 minggu) dikarenakan anggota
baru bergabung pada saat pertengahan tahun kegiatan
2. LAKBAN LUAR BIASA : Pelantikan Bantara yang tidak dilaksanakannya Kemah
dan dilakukan dalam 1 hari penuh dikarenakan kondisi yang mendesak seperti
Pandemi, Bencana Alam dan Anggota Baru yang bergabung di pertengahan tahun
kegiatan.
3. PELAK LUAR BIASA : Pelantikan Laksana yang di permudah, dapat dilantik
dengan point SKU mencapai 50% lebih dikarenakan kondisi dimana Anggota
diharuskan mencapai TKU LAKSANA namun masih Bantara. Keadaan ini
dilakukan jika adanya program program khusus seperti Kegiatan tingkat Daerah –
Nasional dan Program Pramuka Garuda. (Namun Anggota tetap diharuskan untuk
menempuh tingkatan yang sesuai setelah program tersebut). PELAK LUAR BIASA
ini tidak berlaku apabila adanya Anggota Ambalan yang sudah Laksana sebelum
Program tersebut ada.
Semua kegiatan Pelantikan Luar Biasa tersebut hanya bisa dilakukan setelah adanya
keputusan Dewan Ambalan, Dewan Kehormatan, Dewan Adat dan perangkat Pembina.
Pasal 18
Sidang
Sidang merupakan kegiatan yang diperuntukkan mengambil keputusan dalam musyawarah.
Sidang terbagi menjadi 2 yaitu Sidang Terbuka dan Sidang Tertutup. Anggota sidang meliputi
Dewan Kehormatan Ambalan.
Macam – Macam Sidang :
Pasal 19
Etika
Menjunjung tinggi etika merupakan sikap paling tinggi dalam berbudaya sopan santun.
Terdapat beberapa etika pada Ambalan yaitu :
1. Etika Berpakaian
• Untuk Pakaian PDH Pramuka, Wajib memasang atribut yang sesuai dengan
Jukran No. 174 tahun 2012 tentang Pakaian Seragam Pramuka
• Penggunaan TKU harus memakai kacu. Jika tidak memakai kacu, TKU harap
di lepas
• Pemasangan TKU Wajib pada posisi berlutut jongkok dan di awali dengan
pemasangan bagian kanan terlebih dahulu.
• Kacu tidak boleh kotor, terkena noda dan tanah. Ketika makan kacu dimasukkan
ke dalam baju atau ke atas bahu diselipkan di sela TKU
• Penggunaan kacu HANYA BOLEH dipakai pada baju PDH saja. Di luar itu
harap menggunakan Scraft
2. Etika Perilaku
Perilaku yang mencerminkan sikap terhadap Trisatya dan Dasa Dharma merupakan hal
yang terbaik dimiliki anggota Ambalan.
Demikian Adat Ambalan ini dibuat sebagai pedoman dan aturan bagi Ambalan Ki Hajar
Dewantara dan R.A. Dewi Sartika. Semoga dengan di bentuknya Adat Ambalan ini, Anggota
Ambalan dapat menjalankan dengan baik demi kepentingan dan kontribusi terhadap
Ambalan.
Pedoman Adat Ambalan dapat ditambahkan dengan mengadakan Musyawarah Ambalan
sebagai lampiran tambahan. Pedoman sebelumnya tidak dapat di ubah namun dapat dicabut
dengan tata cara sidang Musyawarah Ambalan Luar Biasa .