Anda di halaman 1dari 11

ADAT AMBALAN

KI HAJAR DEWANTARA – R.A. DEWI SARTIKA


GERAKAN PRAMUKA
SMK 4 LPPM – RI PADALARANG

BAB I
UMUM
Pasal 1
Dasar

1. UU Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.


2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka nomor 11 / munas /
2013.
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 176 Tahun 2013 tentang Pola
dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak Pandega

Pasal 2
Maksud
Adat Ambalan ini bermaksud menyatukan Visi, Misi dan tindakan di lingkungan internal
Ambalan KI HAJAR DEWANTARA – R.A. DEWI SARTIKA dalam menjalankan program
– program Ambalan.

Pasal 3
Tujuan
1. Menyeragamkan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan Ambalan Ki Hajar Dewantara
dan R.A. Dewi Sartika menjadi ciri khas Pramuka yang berpangkalan di SMK 4 LPPM RI
PADALARANG
2. Menghilangkan perbedaan penafsiran terhadap ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan
di antara Warga Ambalan
3. Sebagai pedoman dalam berbuat, bersikap dan mengambil kebijakan di tingkat Ambalan.

Adat Ambalan KIHADESA 1


BAB II
NAMA, LOGO DAN ARTI

Pasal 4
Nama Ambalan
1. Nama Ambalan Putera Pangkalan SMK 4 LPPM RI PADALARANG adalah KI HAJAR
DEWANTARA

2. Nama Ambalan Puteri Pada Pangkalan SMK 4 LPPM RI PADALARANG adalah R.A.
DEWI SARTIKA
Kedua nama Ambalan tersebut kemudian dapat disingkat menjadi KIHADESA

Pasal 5
Logo Ambalan
Logo Ambalan Ki Hajar Dewantara dan R.A. Dewi Sartika di sama kan dengan maksud
kesinambungan antar ambalan. Kerja sama dan kekompakan adalah hal utama bagi ambalan.

Berbentuk Diamond segi 5 dan terdapat 5 bintang mengiaskan sebuah kemewahan.


Berwarna dasar Merah Putih Diagonal melambangkan Bendera Indonesia yang dimiringkan
lalu di potong oleh Nama Panji Ambalan.
Terdapat Siluet Elang yang Membawa busur dan panah sebagai Panji senjata Ambalan yang
merupakan lambang dari Kecepatan, Kemampuan dan Ketelitian.
Padi dan kapas yang diapit oleh Tunas Kelapa mengartikan Kemakmuran.

Pasal 6
Arti Pemilihan Nama Ambalan
Pemilihan nama Ambalan Ki Hajar Dewantara dan R.A. Dewi Sartika merupakan wujud dari
pengabdian Pangkalan SMK 4 LPPM RI PADALARANG terhadap tokoh – tokoh Pendidikan,
terutama Tokoh Pendidikan Indonesia yang sekaligus Bapak Pendidikan Nasional yaitu KI
HAJAR DEWANTARA dan Tokoh pendidikan yang luar biasa memperjuangkan pendidikan
Perempuan khususnya di Tanah Jawa Barat yaitu R.A. Dewi Sartika.

Adat Ambalan KIHADESA 2


Pasal 7

Panji Ambalan
Panji Ambalan KIHADESA berupa bendera Ambalan yang tertera logo dan nama ambalan dan
digunakan hanya untuk kegiatan penting seperti Upacara Pelantikan, Pembukaan Kegiatan
Acara Besar dan Ulang Tahun Ambalan

Benda Pusaka Ambalan berbentuk Busur dan Panahan dibawa ketika upacara besar oleh Juru
Adat.
Bendera Ambalan berupa kain yang disematkan pada tongkat yang terdapat logo masing
masing Ambalan dan digunakan untuk kegiatan kegiatan Besar atau Kecil. Sebagai identitas
Ambalan pada kegiatan Outdoor bendera Ambalan dapat dibawa.
Pakaian Adat Ambalan dapat berupa pakaian kain tenun bercorak berbentuk rompi dan disertai
ikat kepala tenun. Pakaian adat digunakan untuk Upacara Adat Ambalan

Adat Ambalan KIHADESA 3


BAB III
DEWAN AMBALAN

Pasal 8
Keanggotaan Dewan Ambalan
Dewan Ambalan dibentuk dengan sistem satuan terpisah, terdiri dari:
1. PRADANA PUTRA DAN PUTRI Sebagai Ketua dari masing – masing Ambalan
2. Juru Adat (JUDAT) Sebagai Pemangku Adat
3. KRANI sebagai Sekretaris Ambalan
4. HARTAKA Sebagai Bendahara Ambalan
5. Abdi Masyarakat (Abdimas) Sebagai Hubungan Masyarakat
6. Anggota Dewan Ambalan

Pasal 9
Masa Jabatan dan Pemilihan Dewan Ambalan
Dewan Ambalan ditentukan berdasarkan Mufakat dari Musyawarah Ambalan yang dilakukan
setiap Setahun sekali. Dan masa jabatan Dewan Ambalan adalah 1 tahun ( 12 Bulan ) sejak
ditetapkannya Musyawarah Ambalan.

Pasal 10
Pemilihan PRADANA
PRADANA dipilih melalui Pemilu Ambalan yang dilaksanakan pada Musyawarah Ambalan
dan dilakukan oleh seluruh Anggota Ambalan

Adat Ambalan KIHADESA 4


BAB IV

Dewan Kehormatan Ambalan


Pasal 11
Keanggotaan Kehormatan Ambalan
Anggota Dewan Kehormatan Ambalan terdiri dari :

1. Pembina Penegak Pa dan Pi


2. Pembantu Pembina Penegak Pa dan Pi
3. Pradana Amabalan Pa dan Pi
4. Dewan Ambalan Nonaktif yang sudah Habis masa Jabatannya
5. Purnama Ambalan

Pasal 12
Tugas, Fungsi dan Wewenang Dewan Kehormatan Ambalan

Tugas Dewan Ambalan adalah :


1. Membantu Merancang kegiatan Ambalan
2. Memberikan Masukan ke Dewan Ambalan
3. Membantu kegiatan Ambalan
4. Membantu menyukseskan kegiatan Ambalan dengan memberikan Pendapat, Tenaga
maupun Materiil kepada Ambalan
Fungsi Dewan Kehormatan Ambalan :
Fungsi dari Dewan Kehormatan Ambalan adalah hanya bersifat membantu, Dewan
Kehormatan Ambalan tidak diberikan wewenang untuk mengintervensi, mengubah, dan
membatalkan Kegiatan Ambalan tanpa persetujuan Dewan Ambalan
Wewenang Dewan Kehormatan Ambalan :

1. Melantik Anggota Penegak (Tanda Pelantikan, Bantara maupun Laksana)


2. Memberikan Tanda Kecakapan Khusus (TKK)
3. Pengisian Syarat Kecakapan Umum (SKU)
4. Mencabut jabatan Tertinggi dan Mengeluarkan Ambalan jika ditemukannya
Pelanggaran Kode Kehormatan Gerakan Pramuka
5. Mencabut Tanda Kecakapan Khusus (TKU) jika ditemukannya anggota yang tidak
layak
Semua keputusan wewenang Dewan Kehormatan Ambalan ditentukan berdasarkan Rapat
Dewan Kehormatan yang dilaksanakan minimal oleh 3 Orang

Adat Ambalan KIHADESA 5


BAB V
ALUR KEGIATAN DAN PELANTIKAN AMBALAN

Alur Kegiatan Ambalan dimulai dari Penerimaan Anggota Pramuka Penegak kelas 10
dilanjutkan seminggu kemudian untuk Penerimaan Tamu Ambalan (PTA). Setelahnya
dilakukan yang namanya Pelantikan Ring Kacu (PIKACU) 3 Bulan kemudian. Setelah anggota
dilantik dan diberikan tanda pelantikan, kemudian Anggota di haruskan untuk mengisi buku
SKU Bantara dilanjutkan SKU Laksana dan dilakukan pelantikan di masing masing tingkatan
TKU.

Pasal 13
Masa Anggota Baru

Penerimaan Anggota Baru (PAB) dilaksanakan setelah Peserta Kelas 10 telah melaksanakan
kegiatan Masa Orientasi Siswa di Sekolah. Peserta Baru akan di data dan di per tanyai visi misi
dan alasan mengikuti Pramuka. Proses Penerimaan Anggota Baru adalah 1 Minggu

Pasal 14
Masa Tamu
Nama Kegiatan : Penerimaan Tamu Ambalan (PTA)
Durasi Kegiatan : 1 Hari Penuh
Jenis Kegiatan : Kegiatan Indoor dan Outdoor
Syarat Peserta : Usia minimal 16 Tahun dan mempunyai Pakaian Pramuka dan Lapangan
Panitia Pelaksana : Dewan Ambalan

Pencapaian : Badge Sangga dan Ambalan


Uraian Adat Ambalan
Penerimaan Tamu Ambalan ( PTA ) dilaksanakan seminggu setelah Penerimaan Anggota Baru
(PAB). PTA dilakukan dengan cara melaksanakan jalan jarak jauh hiking ± 5 KM dengan
menyusur pegunungan atau perbukitan. Anggota akan dibuat kelompok yang kemudian disebut
sangga, dan diberikan nama nama sangga yang terdiri dari Sangga Perintis, Pencoba,
Pendobrak, Penegas dan Pelaksana. Peserta akan disuguhkan Minuman Banyak rasa oleh
Ambalan, dan setelah itu Peserta akan melewati gerbang yang dibuat oleh Anggota Ambalan
sebelumnya dengan cara membuat terowongan yang menyatukan tangan antar Anggota
Ambalan. Setelah peserta melewati terowongan tersebut, maka peserta secara sah menjadi
Anggota Ambalan dan peserta di berikan Badge Ambalan Masing Masing.

Adat Ambalan KIHADESA 6


Pasal 15

Masa Calon Penegak


Nama Kegiatan : Pelantikan Ring Kacu (PIKACU)
Durasi Kegiatan : 2 hari 1 Malam
Jenis Kegiatan : Perkemahan

Syarat Peserta : Hafal tentang Kode Kehormatan Kepramukaan


Panitia Pelaksana : Dewan Ambalan dan Dewan Kehormatan
Pencapaian : Disematkannya Kacu pada Peserta
Uraian Kegiatan :
Pelantikan Ring Kacu (PIKACU) dilaksanakan setelah 3 Bulan Masa tamu . Selama 3 bulan
tersebut peserta di suguhkan hal hal mengenai kegiatan Kepramukaan, Wawasan Kepramukaan
dan Kepemimpinan Organisasi.
PIKACU dilaksanakan dengan cara mengikuti kegiatan PERSAMI yang diadakan oleh Internal
Ambalan maupun Eksternal Ambalan (diperbolehkan dengan kegiatan lainnya)

Pasal 16
Masa Penegak

1. Pelantikan Bantara (LAKBAN)


Nama Kegiatan : Pelantikan Penegak Bantara
Durasi Kegiatan : 3 Hari 2 Malam

Jenis Kegiatan : Safari Camp


Syarat Peserta : Isi SKU BANTARA Minimal 80% atau 17 Poin SKU
Panitia Pelaksana : Dewan Kehormatan
Pencapaian : TKU BANTARA

Uraian Kegiatan :
Kegiatan Pelantikan Penegak Bantara merupakan kegiatan Jangka Panjang Ambalan yang
dilaksanakan ketika 90% calon penegak sudah mengisi SKU sebanyak minimal 17 Poin SKU
dari 22 Poin penuh. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengadakan kegiatan Kemah selama
3 Hari 2 Malam acara Internal. Kegiatan ini pun terdapat acara Pos to Pos yang menyakngkut
materi seputar Keagamaan, Kepemimpinan, Keorganisasian hingga materi Kepramukaan.

Adat Ambalan KIHADESA 7


Peserta akan dilantik setelah lulus Sidang Bantara. Pada saat pelantikan, setelah penyematan
TKU peserta melakukan bilas dengan air kembang.

2. Pelantikan Laksana (PELAK)


Nama Kegiatan : Pelantikan Penegak Laksana
Durasi Kegiatan : Tentatif

Jenis Kegiatan : Sidang Laksana dan Upacara Penyematan


Syarat Peserta : Isi SKU BANTARA 100% dan Isi SKU LAKSANA 100%
Panitia Pelaksana : Dewan Kehormatan
Pencapaian : TKU LAKSANA

Uraian Kegiatan :
Kegiatan Pelantikan Penegak Laksana dilakukan menyesuaikan dengan Peserta Pelantikan
yang hanya memenuhi syarat. Peserta dinyatakan lulus setelah mengikuti Sidang Laksana.
Setelah disematkan TKU Laksana, peserta akan melakukan membuka Kelapa utuh untuk
diambil airnya dan meminum airnya.

Pasal 17
Pelantikan Luar Biasa (PELARISA)

1. PIKACU LUAR BISA : Pelantikan Ring Kacu dimana tidak ada ada batasan waktu
dari Masa Tamu ke PIKACU (bisa dalam waktu 1 minggu) dikarenakan anggota
baru bergabung pada saat pertengahan tahun kegiatan
2. LAKBAN LUAR BIASA : Pelantikan Bantara yang tidak dilaksanakannya Kemah
dan dilakukan dalam 1 hari penuh dikarenakan kondisi yang mendesak seperti
Pandemi, Bencana Alam dan Anggota Baru yang bergabung di pertengahan tahun
kegiatan.
3. PELAK LUAR BIASA : Pelantikan Laksana yang di permudah, dapat dilantik
dengan point SKU mencapai 50% lebih dikarenakan kondisi dimana Anggota
diharuskan mencapai TKU LAKSANA namun masih Bantara. Keadaan ini
dilakukan jika adanya program program khusus seperti Kegiatan tingkat Daerah –
Nasional dan Program Pramuka Garuda. (Namun Anggota tetap diharuskan untuk
menempuh tingkatan yang sesuai setelah program tersebut). PELAK LUAR BIASA
ini tidak berlaku apabila adanya Anggota Ambalan yang sudah Laksana sebelum
Program tersebut ada.
Semua kegiatan Pelantikan Luar Biasa tersebut hanya bisa dilakukan setelah adanya
keputusan Dewan Ambalan, Dewan Kehormatan, Dewan Adat dan perangkat Pembina.

Adat Ambalan KIHADESA 8


BAB VI
SIDANG, ETIKA DAN PEDOMAN

Pasal 18
Sidang
Sidang merupakan kegiatan yang diperuntukkan mengambil keputusan dalam musyawarah.
Sidang terbagi menjadi 2 yaitu Sidang Terbuka dan Sidang Tertutup. Anggota sidang meliputi
Dewan Kehormatan Ambalan.
Macam – Macam Sidang :

1. Sidang Musyawarah Ambalan


2. Sidang Pelantikan
3. Sidang Kode Etik

Pasal 19

Etika
Menjunjung tinggi etika merupakan sikap paling tinggi dalam berbudaya sopan santun.
Terdapat beberapa etika pada Ambalan yaitu :
1. Etika Berpakaian
• Untuk Pakaian PDH Pramuka, Wajib memasang atribut yang sesuai dengan
Jukran No. 174 tahun 2012 tentang Pakaian Seragam Pramuka
• Penggunaan TKU harus memakai kacu. Jika tidak memakai kacu, TKU harap
di lepas
• Pemasangan TKU Wajib pada posisi berlutut jongkok dan di awali dengan
pemasangan bagian kanan terlebih dahulu.
• Kacu tidak boleh kotor, terkena noda dan tanah. Ketika makan kacu dimasukkan
ke dalam baju atau ke atas bahu diselipkan di sela TKU
• Penggunaan kacu HANYA BOLEH dipakai pada baju PDH saja. Di luar itu
harap menggunakan Scraft

2. Etika Perilaku
Perilaku yang mencerminkan sikap terhadap Trisatya dan Dasa Dharma merupakan hal
yang terbaik dimiliki anggota Ambalan.

Adat Ambalan KIHADESA 9


BAB VII
PENUTUP

Demikian Adat Ambalan ini dibuat sebagai pedoman dan aturan bagi Ambalan Ki Hajar
Dewantara dan R.A. Dewi Sartika. Semoga dengan di bentuknya Adat Ambalan ini, Anggota
Ambalan dapat menjalankan dengan baik demi kepentingan dan kontribusi terhadap
Ambalan.
Pedoman Adat Ambalan dapat ditambahkan dengan mengadakan Musyawarah Ambalan
sebagai lampiran tambahan. Pedoman sebelumnya tidak dapat di ubah namun dapat dicabut
dengan tata cara sidang Musyawarah Ambalan Luar Biasa .

Adat Ambalan KIHADESA 10


LEMBAR PENGESAHAN

Padalarang, 10 November 2016

Majelis Pembimbing Gugus Depan Pembina Gugus Depan

Electronic Approval Electronic Approval

Visa Irany Thresna Dewi, S.Pd., M.M Kusmara Setiadi, M.M

Pembina Penegak Putra Krani

Electronic Approval Electronic Approval

Toni Muliyawan Ari Noor Julyanzah

Pradana Putra Juru Adat Pradana Putri

Electronic Approval Electronic Approval Electronic Approval

Muhamad Imam Ibnu Saban R. Tia Anggraeni

Adat Ambalan KIHADESA 11

Anda mungkin juga menyukai