MUKADIMAH
BAB I
ORGANISASI
Pasal 1
Dasar Hukum Ektrakulikuler
Undang –undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional :
1. Pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembang nya potensi murid,
2. Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan di selenggarakan dengan memberi keteladanan,
3. Pasal 12 ayat (1b) menyatakan bahwa setiap murid pada setiap satuan pendidikan
berhak mendapatkan pendididkan yang sesuai dengan bakatnya, minat, dan
kemampuan.
Pasal 2
Nama
Pasal 3
Kedudukan
Pasal 4
Tujuan
Pasal 5
Kegiatan
Untuk mencapai tujuan pada pasal 4 di atas, kegiatan yang akan dilaksanakan
organisasi profesi ini antara lain :
1. Menyusun Program Kerja jangka pendek, sedang dan panjang.
2. Menjalin komunikasi, baik antar anggota PMR DHARMA KUSUMA CIANJUR,
Kabupaten Cianjur
3. Memfasilitasi anggota PMR khususnya dalam proses pelatihan rutinan, Rencana
Program Pembelajaran dan pengembangan instrumen evaluasi pembelajaran.
4. Mengusahakan perkembangan dan pelatihan guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan professional bagi anggota PMR SMK DHARMA KUSUMA CIANJUR.
5. Mengusahakan perkembangan keterampilan agar mencapai mutu yang dicita
citakan.
6. Menegakkan integritas professional dalam arti menjaga dan mempertahankan
martabat.
7. Melakukan kegiatan kegiatan lain yang sah sesuai dengan tujuan organisasi dan
tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
Pasal 6
Keuangan
Pasal 7
Struktur Organisasi
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 8
Syarat Keanggotaan
Anggota terdiri dari Siswa siswi SMK Dharma kusuma Cianjur yang mengikuti
ekstrakulikuler PMR
Pasal 9
Status Keanggotaan
1. Keanggotaan organisasi terdiri dari Siswa SMK Dharma kusuma Cianjur yang
mengikuti PMR
2. Anggota adalah Warga Negara Republik Indonesia yang menjadi Anggota dari
Ekstrakulikuler SMK dharma ksuma cianjur
Pasal 10
Kewajiban Anggota
Pasal 12
Susunan dan Jabatan Pengurus
Pasal 13
Hak dan Kewajiban Pengurus
1. Ketua atas nama pengurus berhak mewakili secara sah di luar organisasi untuk
mewakili sesuatu hal demi kemajuan organisasi.
2. Bilamana Ketua berhalangan hadir karena sesuatu hal, maka Wakil Ketua atau
Sekretaris dapat mewakili Ketua dengan hak dan kewajiban yang sama.
3. Pengurus berkewajiban menjalankan pekerjaan sehari-hari di dalam organisasi dan
menjalankan keputusan – keputusan Musyawarah Besar Anggota PMR
4. Sekretaris menyusun hal surat menyurat dalam suatu organisasi.
5. Bendahara mengurus soal kekayaan/ keuangan organisasi dan mempertanggung
jawabkan dalam Musyawarah Besar Anggota.
6. Koordinator/ Ketua Bidang menyusun dan melaksanakan program sesuai bidang kerja
masing – masing bidang.
BAB IV
PERSIDANGAN DAN TATA TERTIB ORGANISASI
Pasal 14
Perubahan Anggaran Dasar
1. Anggaran Dasar ini hanya dapat diubah dengan Musyawarah Besar Anggota PMR
yang dengan sengaja diadakan untuk maksud tersebut..
2. Rapat/Musyawarah Perubahan Anggaran Dasar harus dihadiri sekurang-kurangnya
duapertiga dari jumlah anggota PMR.
3. Keputusan Rapat/Musyawarah Perubahan Anggaran Dasar sah jika disetujui oleh
duapertiga anggota yang hadir.
4. Apabila quorum tidak terpenuhi seperti yang dimaksud ayat 2 dan 3 pasal ini,maka
Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar dilakukan atas persetujuan Rapat/Musyawarah
Anggota yang hadir.
Pasal 15
Tata Tertib
Tata tertib organisasi ditetapkan Pengurus dan disahkan dalam Musyawarah Besar
Anggota PMR
Pasal 16
Pembubaran
Pasal 17
Penutup
1. Anggaran Dasar ini untuk pertama kali ditetapkan pada pertemuan Anggota Palang
Merah Remaja SMK Dharma kusuma Cianjur di ............
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak disahkan oleh Musyawarah Besar Anggota
Palang Merah Remaja SMK Dharma kusuma Cianjur di ...............
Disahkan di : Cianjur
Tanggal :
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Dharma Kusuma Pembina PMR SMK Dharna Kusuma
Cianjur, Cianjur,
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
ORGANISASI
Pasal 2
Setiap Kabupaten dibentuk Anggota Palang Merah Remaja SMK Dharma kusuma Cianjur
Pasal 3
Sifat
PMR SMK Dharma kusuma cianjur ini bersifat kekeluargaan dan keilmuan
profesional atas dasar cita-cita bersama untuk memajukan visi misi kepalangmerahan.
Pasal 4
Program Kerja
1. Program kerja adalah karya nyata organisasi yang harus dilakukan pengurus dalam
satu periode.
2. Program kerja tersebut dapat dilaksanakan oleh organisasi sendiri atau dengan kerja
sama dengan organisasi – organisasi lain.
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 5
Susunan Pengurus
Pengurus merupakan eksekutif tertinggi yang bersifat kolektif dengan susunan sebagai
berikut :
1. Pelindung
2. Pembina
3. Koordinator
4. Ketua
5. Wakil Ketua
6. Sekretaris I
7. Sekretaris II
8. Bendahara I
9. Bendahara II
10. Koordinator/ Ketua Bidang :
a. Ketua Bidang Perencanaan dan Pelaksanaan Program
b. Ketua Bidang Pengembangan Administrasi, Organisasi dan Sarana Prasarana
c. Ketua Bidang Pengembangan Humas, Publikasi dan Kerjasama
Pasal 6
Pelindung
Pelindung Anggota Palang Merah Remaja SMK Dharma kusuma Cianjur dijabat oleh
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat atau melalui perpanjangan tangan yang
dalam hal ini diwakili oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa
Barat.
Pasal 7
Pembina
Pembina Anggota Palang Merah Remaja SMK Dharma kusuma Cianjur dijabat oleh
Pengawas Dikmenumjur Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Pasal 8
Koordinator
Koordinator Anggota Palang Merah Remaja SMK Dharma kusuma Cianjur oleh
Kepala Sekolah yang berlatar belakang Pendidikan Keperawatan SMK dilingkungan
Kabupaten Cianjur / Kepala Sekolah yang ditunjuk oleh MKKS .
Pasal 9
Mekanisme Kerja
Pasal 10
Ketua
1. Ketua Anggota Palang Merah Remaja SMK Dharma kusuma Cianjur harus berlatar
belakang pendidikan Keperawatan.
2. Ketua membawahi bidang –bidang tertentu dalam organisasi.
Pasal 11
1. Untuk dapat dipilih menjadi pengurus, anggota harus telah menunjukkan aktifitas
pada jajaran kepengurusan Anggota Palang Merah Remaja SMK Dharma kusuma
Cianjur Untuk dapat dipilih menjadi pengurus, anggota harus aktif dalam setiap
kegiatan yang diadakan oleh Anggota Palang Merah Remaja SMK Dharma kusuma
Cianjur.
Pasal 13
Pembentukan Pengurus
1. Pengurus dibentuk oleh formatur yang dipilih atau melalui pemilihan secara langsung
oleh anggota pada Musyawarah Anggota PMR.
2. Pengurus Anggota Palang Merah Remaja SMK Dharma kusuma Cianjur dibentuk oleh
rapat Anggota Palang Merah Remaja SMK Dharma kusuma Cianjur, melalui
pemilihan secara langsung dengan masa jabatan/ masa bakti selama 1 tahun.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 14
Anggota yang mendapat tugas / menjabat sebagai Kepala secara otomatis berubah
sifat keanggotaannya menjadi anggota kehormatan.
Pasal 15
BAB V
MUSYAWARAH ANGGOTA PMR DAN RAPAT – RAPAT
Pasal 16
Musyawarah Anggota
Musyawarah Anggota berfungsi untuk :
1. Menilai laporan pertanggungjawaban Pengurus.
2. Menyempurnakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
3. Menyusun Program Kerja
4. Memilih Pengurus.
5. Mengesahkan Tata Tertib.
Pasal 17
Sidang Istimewa Anggota PMR
Pasal 18
Rapat – rapat
Pasal 19
Tata Tertib Sidang dan Rapat
BAB VI
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 20
BAB VII
KETENTUAN UMUM
Pasal 21
BAB VII
PENYELENGGARAAN KEPALANGMERAHAN
Pasal 2
Penyelenggaraan Kepalangmerahan dilakukan oleh:
a. pemerintah; dan
b. PMI.
Pasal 3
PenyelenggaraanKepalangmerahandilakukandalam:
a. masa damai; dan
b. masa konflik bersenjata.
Pasal 4
Penyelenggaraan Kepalangmerahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilaksanakan
berdasarkan prinsip:
a.kemanusiaan;
b.kesamaan;
c.kenetralan;
d.kemandirian;
e.kesukarelaan;
f.kesatuan; dan
g.kesemestaan.
Pasal 5
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Kepalangmerahan sebagaimana
dimaksud daiam Pasal 2 diatur dengan Peraturan Pemerintah.
BAB VII
BENTUK DAN PENGGUNAAN LAMBANG PALANG MERAH
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 6
Negara Indonesia menggunakan lambang palang merah sebagai Lambang
Kepalangmerahan.
Pasal 7
Dalam penyelenggaraan Kepalangmerahan, lambang palang merah berfungsi sebagai:
a.Tanda Pelindung; dan
b.Tanda Pengenal.
Pasal 8
Lambang palang merah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b harus berukuran
lebih kecil daripada lambang palang merah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a.
Bagian Kedua
Bentuk
Pasal 9
(1)Lambang palang merah ebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 berbentuk:
a.gambar palang dengan ketentuan panjang palang horizontal dan panjang palang vertikal
berukuran sama berwarna merah di atas dasar putih; dan/atau
b.kata-kata palang merah.
(2)Lambang palang merah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Undang-Undang ini.
Bagian Ketiga
Penggunaan
Paragraf 1
Tanda Pelindung
Pasal 10
Lambang palang merah sebagai Tanda Pelindung digunakan oleh Satuan Kesehatan
Tentara Nasional Indonesia pada masa Konflik Bersenjata.
Pasal 11
(1)Penggunaan lambang palang merah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 hanya
digunakan oleh:
a.personel;
b.rohaniwan yang diperbantukan;
c.sarana transportasi kesehatan; dan
d.fasilitas dan peralatan kesehatan, pada Satuan Kesehatan Tentara Nasionai Indonesia.
(2)Selain digunakan oleh Satuan Kesehatan Tentara Nasional Indonesia, Tanda Pelindung
pada masa Konflik Bersenjata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dapat digunakan
oleh:
a.PMI yang diperbantukan pada Satuan Kesehatan Tentara Nasional Indonesia;
b.tenaga kesehatan sipil;
c.rumah sakit sipil; dan
d.sarana transportasi kesehatan sipil.
(3)Penggunaan lambang palang merah sebagaimana dimaksud pada ayal (2) huruf b, huruf
c, dan huruf d dapat dilakukan setelah mendapat izin Panglima Tentara Nasional Indonesia.
(4)Tata cara pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh Panglima
Tentara Nasional Indonesia.
Pasal 12
Penggunaan Lambang palang merah sebagai Tanda Pelindung sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 ayat (1) dapat juga digunakan pada masa damai.
Pasal 13
(1)Tanda Pelindung yang digunakan oleh Satuan Kesehatan Tentara Nasional Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf a dan huruf b, serta selain Satuan
Kesehatan Tentara Nasional Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2)
huruf a dan huruf b terdiri atas:
a.kartu identitas;
b.tanda pelindung dada; dan
c.ban lengan, yang dikeluarkan oleh Panglima Tentara Nasional Indonesia.
(2)Tanda Pelindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan selama bertugas.
(3)Bentuk dan tata cara penggunaan Tanda Pelindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Panglima Tentara Nasional Indonesia.
Paragraf 2
Tanda Pengenal
Pasal 14
Lambang palang merah sebagai Tanda Pengenal digunakan oleh:
a.Satuan Kesehatan Tentara Nasional Indonesia pada masa damai; dan
b.PMI pada masa damai dan masa Konflik Bersenjata.
Pasal 15
Lambang paiang merah sebagai Tanda Pengenal pada masa damai sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 dapat digunakan oleh unit kesehatan non-PMI dalam fungsinya untuk
pertolongan pertama secara temporer setelah mendapat persetujuan tertulis dari Pengurus
Pusat PMI.
Pasal 16
(1)PMI menggunakan lambang palang merah sebagai Tanda Pengenal untuk mendukung:
a.Kegiatan Kemanusiaan; dan
b.penyebarluasan hukum humaniter internasional.
(2)Selain untuk mendukung kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PMI
menggunakan lambang palang merah sebagai Tanda Pengenal untuk sarana transportasi
kesehatan serta barang bantuan lainnya yang diberikan kepada korban Konflik Bersenjata
dan korban bencana.
Pasal 17
(1)Lambang palang merah sebagai Tanda Pengenal digunakan sebagai tanda:
a.keterlekatan;
b.dekoratif; dan
c.asosiatif.
(2)Tanda asosiatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dapat digunakan setelah
mendapat persetujuan tertulis dari Pengurus Pusat PMI.
Pasal 18
(1)Tanda Pengenal yang digunakan oleh Satuan Kesehatan Tentara Nasional Indonesia
sebagaimana dimaksud daiam Pasal 14 huruf a terdiri atas:
a.identitas;
b.ban lengan; dan/atau
c.tanda lain, yang dikeluarkan oleh Panglima Tentara Nasional Indonesia.
(2)Tanda Pengenal yang digunakan oleh PMI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf
b terdiri atas:
a.kartu identitas;
b.bendera PMI; dan
c.tanda lain, yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat PMI.
Pasal 19
(1)Tanda Pengenal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b dapat digunakan pada
saat terjadi kerusuhan atau gangguan keamanan, tetapi tidak menyerupai Tanda Pelindung.
(2)Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanda Pengenal yang digunakan pada saat terjadi
kerusuhan atau gangguan keamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
BAB VIII
PENUTUP
1. Anggaran Dasar ini untuk pertama kali ditetapkan pada pertemuan Guru-guru
Keperawatan SMK Kabupaten Cianjur di ............
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak disahkan oleh Musyawarah Anggota MGMP
Keperawatan SMK Kabupaten Cianjur di ...............
Disahkan di : Cianjur
Tanggal :
Ketua, Sekretaris,
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMK Dharma Kusuma Pembina PMR SMK Dharna Kusuma
Cianjur, Cianjur,