Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ILMU PENYAKIT

“HEPATITIS”

DISUSUN OLEH

ALICHA SINTIA P

ROBI MAULANA

VISCA DEWINA P A
DAFTAR ISI
BAB 1 ...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN .............................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................................. 3
1.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................. 4
1.3 TUJUAN ....................................................................................................................................... 4
BAB 2 ...............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN ...............................................................................................................................5
2.1 PENGERTIAN ................................................................................................................................... 5
2.2 JENIS JENIS HEPATITIS ................................................................................................................ 5
2.3 ETIOLOGI .......................................................................................................................................... 6
2.4 KLASIFIKASI .................................................................................................................................... 7
2.5 MANIFESTASI KLINIS .................................................................................................................... 7
2.6 FATOFISIOLOGI............................................................................................................................... 8
2.7 PEMERIKSAAN PENUNJANG........................................................................................................ 8
2.8 PENATALAKSAAN .......................................................................................................................... 9
2.9 PENCEGAHAN ............................................................................................................................... 10
2.10 KOMPLIKASI ................................................................................................................................ 11
2.10 ASKEP ............................................................................................................................................ 13
BAB 3 ............................................................................................................................................. 15
PENUTUP ...................................................................................................................................... 15
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................................................. 15
3.2 SARAN ....................................................................................................................................... 15
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Hepatitis telah menjadi masalah global, dimana dipengaruhi oleh pola makan,
kebiasaan merokok, gaya hidup tidak sehat, penggunaan obat-obatan,bahkan
tingkat ekonomi dan pendidikan menjadi beberapa penyebab dari penyakit ini.
Penyakit hepatitis merupakan suatu kelainan berupa peradangan organ hati yang
dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain infeksi virus, gangguan metabolisme,
obat-obatan, alkohol, maupun parasit. Hepatitis juga merupakan salah satu
penyakit yang mendapatkan perhatian serius di Indonesia, terlebih dengan jumlah
penduduk yang besar serta kompleksitas yang terkait. Selain itu meningkatnya
kasus obesitas, diabetes melitus, dan hiperlipidemia, membawa konsekuensi bagi
komplikasi hati, salah satunya hepatitis (Wening Sari, 2008). Hepatitis virus
merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta
seluler yang khas (Bar, 2002). Hepatitis telah menjadi masalah global. Saat ini
diperkirakan 400 juta orang di dunia terinfeksi penyakit hepatitis B kronis, bahkan
sekitar 1 juta orang meninggal setiap tahun karena penyakit tersebut. Hepatitis
menjadi masalah penting di Indonesia yang merupakan jumlah penduduk keempat
terbesar di dunia (Wening Sari, 2008). Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO)
tahun 2011 dalam Anna (2011) menyebutkan, hingga saat ini sekitar dua miliar
orang terinfeksi virus hepatitis B di seluruh dunia dan 350 juta orang di antaranya
berlanjut jadi infeksi hepatitis B kronis. Diperkirakan, 600.000 orang meninggal
dunia per tahun karena penyakit tersebut. Angka kejadian infeksi hepatitis B kronis
di Indonesia diperkirakan mencapai 5-10 persen dari jumlah penduduk. Hepatitis B
termasuk pembunuh diam-diam karena banyak orang yang tidak tahu dirinya
terinfeksi sehingga terlambat ditangani dan terinfeksi seumur hidup. Kebanyakan
kasus infeksi hepatitis B bisa sembuh dalam waktu enam bulan, tetapi sekitar 10
persen infeksi bisa berkembang menjadi infeksi kronis. Infeksi kronis pada hati
bisa menyebabkan terjadinya pembentukan jaringan ikat pada hati sehingga hati
berbenjol-benjol dan fungsi hati terganggu dan dalam jangka panjangpenderitanya
bisa terkena sirosis serta kanker hati.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu hepatitis?
2. Berapa macam/jenis hepatitis?
3. Apa penyebab dan bagaimana cara penularan penyakit hepatitis itui?
4. Apa tanda dan gejala dari penyakit hepatitis itu?
5. Bagaimana cara pencegahan penyakit hepatitis itu?

1.3 TUJUAN
1.Untuk mengetahui / mengenal penyakit hepatitis
2.Untuk mengetahui jenis- jenis penyakit hepatitis
3.Untuk mengetahui sebab dan cara penularan penyakit hepatiti
4.Untuk mengetahui tanda dan gejala penyakit hepatitis
5.Untuk mengetahui cara pencegahan dari penyakit hepatitis
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Hepatitis adalah inflamasi/radang dan cedera pada hepar karena reaksi hepar
terhadap berbagai kondisi terutama virus, obat-obatan dan alkohol.
(Ester monika, 2002)
Hepatitis adalah keadaan radang atau cedera pada hati, sebagai reaksi terhadap
virus, obat atau alkohol (Sudoyo, 2007)
Hepatitis adalah infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia
serta seluler yang khas (Wening, 2008).
Hepatitis merupakan suatu peradangan hati yang dapat disebabkan oleh infeksi
atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati (Corwin, 2001)
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan
inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis,
biokimia serta seluler yang khas. Hepatitis virus yang sudah teridentifikasi secara
pasti adalah hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis A dan E mempunyai cara
penularan yang serupa (jalur vekal-oral) sedangkan hepatitis B, C dan D
mempunyai banyak karakteristik yang sama
Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa hepatitis adalah suatu
penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi virus yang
menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.

2.2 JENIS JENIS HEPATITIS


1. Hepatitis A
Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan adalah melalui kontaminasi
oral-fekal, HVA terdapat dalam makanan dan air yang terkontaminasi. Potensi
penularan infeksi hepatitis ini melalui sekret saluran cerna. Umumnya terjadi
didaerah kumuh berupa endemik. Masa inkubasi : 2-6 minggu, kemudian
menunjukkan gejala klinis. Populasi paling sering terinfeksi adalah anak-anak dan
dewasa muda.
2. Hepatitis B
Penularan virus ini melalui rute trnfusi darah/produk darah, jarum suntik, atau
hubungan seks. Golongan yang beresiko tinggi adalah mereka yang sering tranfusi
darah, pengguna obat injeksi; pekerja parawatan kesehatan dan keamanan
masyrakat yang terpajan terhadap darah; klien dan staf institusi untuk kecatatan
perkembangan, pria homoseksual, pria dan wanita dengan pasangan heteroseksual,
anak kecil yang terinfeksi ibunya, resipien produk darah tertentu dan pasien
hemodialisa. Masa inkubasi mulai 6 minggu sampai dengan 6 bulan sampai timbul
gejala klinis.
3. Hepatitis C
Dahulu disebut hepatitis non-A dan non-B, merupakan penyebab tersering infeksi
hepatitis yang ditularkan melalui suplai darah komersial. HCV ditularkan dengan
cara yang sama seperti HBV, tetapi terutama melalui tranfusi darah. Populasi yang
paling sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi, individu yang menerima
produk darah, potensial risiko terhadap pekerja perawatan kesehatan dan
keamanan masyarakat yang terpajan pada darah. Masa inkubasinya adalah selama
18-180 hari.
4. Hepatitis D
Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV bertambah
parah. Infeksi oleh HDV juga dapat timbul belakangan pada individu yang
mengedap infeksi kronik HBV jadi dapat menyebabkan infeksi hanya bila
individu telah mempunyai HBV, dan darah infeksius melalui infeksi HDV.
Populasi yang sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi, hemofili, resipien
tranfusi darah multipel (infeksi hanya individu yang telah mempunyai HBV). Masa
inkubasinya belum diketahui secara pasti. HDV ini meningkatkan resiko timbulnya
hepatitis fulminan, kegagalan hati, dan kematian
5. Hepatitis E
Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui ingeti air yan
tercemar. populasi yang paling sering terinfeksi adalah orang yang hidup pada atau
perjalanan pada bagian Asia, Afrika atau Meksiko dimana sanitasi buruk, dan
paling sering pada dewasa muda hingga pertengahan.

2.3 ETIOLOGI

1. Virus hepatitis A, B, C, D, E, yang masing-masing menyebabkan tipe hepatitis


yang berbeda.
2. Alkohol
3. Keracunan Obat-obatan
2.4 KLASIFIKASI

1. Hepatitis A, virus hepatitis A merupakan virus RNA dari famili picornaviridae


yang banyak menyerang anak anak
2. Hepatitis B, virus hepatitis B merupakan virus DNA dar famili hepadnaviridae.
Virus tersebut terdiri atas protein selubung luar virus (mengandung antigen
permukaan hepatitis B)
3. Hepatitis C. Virus hepatitis C disebabkan oleh virus hepatits C (HCV). Virus
hepatitis C masuk kedalam hati dan bereplikasi (memperbanyak diri)dengan
menggunakan material yang terdapat dalam sel dan menginfeksi banyak sel
lainnya
4. Hepatitis D. hepatitis D (dulu virus delta) adalah virus tidak sempurna yang
mengandung RNA. Agar infeksi dan replikasi virus dapat terjadi, diperlukan
adanya HBV
5. Hepatitis E. virus hepatitis E ditularkan melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi, transmisi dari orang ke orang kurang lazim terjadi, tidak seperti
hepatitis A

2.5 MANIFESTASI KLINIS


Menurut Arif mansjoer (2001: 513)
Manifestasi klinis merupakan suatu gejalaklinis tentang suatu penyakit yang
diderita oleh pasien. Berikut adalah gejala klinis daripenyakit hapatitis.
1) Stadium praikterik berlangsung selama 4-7 hari. Pasien mengeluh sakit kepala,
lemah,anoreksia,mual, muntah, demam, nyeri pada otot, dan nyeri di perut
kanan atas. Urinmenjadi lebih cokelat.
2) Stadium ikterik yang berlangsung selama 3-6 minggu.Ikterus mula-mula
terlihat pada sclera,kemudian pada kulit seluruh tubuh.keluhan-keluhan
berkurang, tetapi pasienmasih lemah,anoreksia, dan muntah. Tinja mungkin
berwarna kelabu atau kuningmuda. Hati membesar dan nyeri tekan.
3) Stadium pascaikterik (rekonvalesensi).Ikterus mereda, warna urin dan tinja
menjadinormal lagi. Penyembuhan pada anak-anak lebih cepat dari orang
dewasa, yaitu padaakhir bulan kedua, karena penyebab yang biasanya berbeda.
2.6 FATOFISIOLOGI

2.7 PEMERIKSAAN PENUNJANG


 Tes Fungsi Hati
Lebih dari 70% parenkim hati mungkin sudah mengalami kerusakan sebelum
tesfungsi hati memperlihatkan hasil yang abnormal.fungsi hati umumnya diukur
Dengan memeriksa aktivitas enzim serum, nsentrasi serum protein, bilirubin,
ammonia,faktor pembekuan dan lipid. Beberapa tes ini dapat membantu mengkaji
keadaan penyakit pasien.Serum aminotransferase (yang juga disebut transaminase)
merupakan indicator yang sensitive untuk menunjukkan cedera sel hati dan sangat
membantu dalam pendeteksian penyakit hati yang akut seperti hepatitis. Alanin
Aminotransferase(ALT) yang juga dinamakan Serum Glutamik – Piruvik
Transaminase (SGPT) dan Aspartat Aminotransferase (AST) yang juga dinamakan
Serum Glutamik - Oksaloasetik Transaminase (SGOT) merupakan tes yang paling
sering dilakukan untuk menunjukkan kerusakan hati. Kadar ALT (SGPT)
meningkat pada pasien dengan hepatitis. AST (SGOT) terdapat dalam jaringan
yang memiliki aktivitas metabolik yang tinggi; jadi enzim ini dapat meningkat
pada kerusakan organ. SGOT ini juga dapat meningkat pada penyakit hepatitis
 Pemeriksaan Radiologi:
Pemeriksaan barium esophagus Untuk varises yang menunjukkan
peningkatan tekanan portal
Foto roentgen abdomen Untuk menentukan ukuran makroskopis hati
Pemindaian hati dengan preparat Untuk memperlihatkan ukuran dan bentuk hati
Kolesistogram dan Kolangiogram Untuk melihat kandung empedu dan
salurannya
Arteriografi pembuluh darah seliaka Untuk melihat hati dan pankreas
Splenoportogram (venografi portal lienasis) Untuk menentukan kecukupan
aliran darah

2.8 PENATALAKSAAN
Obat-obatan yang paling umum dalam pengobatan hepatitis meliputi:
 Interferon
 Obat antivitus protease inhibitor
 Obat antivitus analog nukleosida
 Polymerase inhibitor dan kombinasi terapi obat
1. Interferon
Interferon adalah kombinasi dari obat-obatan antivirus. Interferon mengurangi efek
samping dan memungkinkan obat tetap berada di tubuh untuk waktu yang lebih
lama dibandingkan dengan obat lainnya. Interferon memasok protein bagi tubuh
untuk melawan infeksi dan terutama untuk membantu sistem kekebalan tubuh
melawan HCV untuk mencegah komplikasi. Interferon meliputi:
 Injeksi peginterferon alfa-2a (Pegasys)
 Injeksi peginterferon alfa-2b (PegIntron, Sylatron)
 Injeksi interferon alfa-2b (Intron A)
2. Obat antivirus protease inhibitor

Protease inhibitor digunakan untuk mencegah penyebaran virus dengan


menghentikan reproduksinya. Obat-obatan ini bisa digunakan secara oral.

3. Obat-obatan antivirus analog nukleosida


Obat-obatan antivirus analog nukleosida juga bekerja untuk mencegah
pembentukan virus baru. Obat ini juga digunakan dalam kombinasi dengan terapi
lainnya untuk mengobati hepatitis. Obat yang paling umum dari jenis ini adalah
ribavirin (Copegus, Moderiba, Rebetol, Ribasphere, RibasphereRibaPak,
Virazole).
Waspadalah karena ribavirin dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi baru lahir
jika digunakan oleh ibu hamil dan menekan pertumbuhan pada anak-anak. Risiko
ini bisa dialihkan dari pria kepada pasangan wanitanya dalam pembuahan.
4. Polymerase inhibitor dan kombinasi terapi obat
Polymerase inhibitor mencegah perkembangan penyakit hepatitis dengan
menghentikan produksi virus. Pengobatan ini termasuk polymerase inhibitor
sovaldi (Sofosbuvir). Obat ini terkadang digunakan dalam kombinasi dengan
ribavirin sampai selama 24 minggu. Dokter juga bisa menggunakan kombinasi
ledipasvir dan sofosbuvir (Harvoni) untuk mengobati penyakit ini. Obat-obatan ini
harus digunakan dengan makanan dan tidak boleh ditumbuk.
Efek samping yang umum meliputi:
 Mual
 Gatal
 Insomnia
 Kelemahan

2.9 PENCEGAHAN
1. Memperbanyak istirahat karena penderita umumnya merasa lelah dan sakit
sehingga tidak banyak memiliki energi.
2. Mengatasi mual. Cobalah untuk membagi makanan Anda menjadi beberapa
porsi kecil dan menghabiskannya perlahan dalam satu hari untuk
mendapatkan cukup energi. Pilihlah makanan berkalori tinggi seperti jus
buah-buahan atau susu daripada air putih.
3. Istirahatkan hati. Hati Anda bisa mengalami kesulitan dalam menyerap obat
dan alkohol. Jangan minum alkohol selama terinfeksi.
4. Hindari aktivitas seksual. Hepatitis bisa menular lewat aktivitas seksual.
Hindari setiap akvitias seksual adalah cara teraman, tetapi Anda bisa
menikmati seks dengan kondom.
5. Cuci tangan dengan seksama setelah dari toilet. Virus hepatitis bisa menular
dengan mudah dari feses ke tangan atau barang lainnya. Gosok tangan
dengan kuat selama minimal 20 detik dan bilas secara menyeluruh.
Keringkan tangan dengan tisu.

2.10 KOMPLIKASI
 Gagal Hati

Salah satu dampak dari komplikasi hepatitis adalah gagal hati. Seseorang yang
mengidap hepatitis A sangat rentan terhadap risiko gagal hati karena terjadi
penurunan fungsi di organ hati secara drastis. Walau begitu, sirosis hati tidak
diakibatkan oleh gagal hati. Terkena gagal hati juga dapat menjangkiti pengidap
hepatitis B dan C.Pengidap gagal hati dapat mengalami komplikasi jika
peradangan akibat virus tidak segera diobati. Sebelum hal tersebut terjadi,
segeralah diskusikan kepada dokter. Selain itu, pengidap gagal hati diketahui
sebesar 50 persen telah mencapai tahap akut dan meninggal.

 Terserang Infeksi

Dampak dari komplikasi hepatitis adalah terserang infeksi. Komplikasi dari


hepatitis A dapat menjadi gawat ketika tidak mendapatkan perawatan yang baik.
Bahaya dari hepatitis A lebih rentan jika diderita oleh para manula dan juga yang
memiliki riwayat penyakit kronis, seperti HIV, diabetes, dan penyakit
hati.Komplikasi hepatitis yang pertama, yaitu tubuh pengidap dapat dengan mudah
terserang infeksi. Jika seseorang pernah mengidap hepatitis A, ada potensi suatu
saat akan kambuh. Setiap pengidap hepatitis A harus selalu waspada. Hepatitis A
mungkin terjadi lagi. Jadi. pengidap disarankan untuk tetap mengontrol ke dokter
dan mengecek kesehatan organ hati. Selain itu, pengidap juga sebaiknya selalu
menjaga pola dan kebersihan makanan.

 Kanker Hati

Dampak dari komplikasi hepatitis lainnya adalah kanker hati. Ada beberapa
masalah kesehatan yang dapat berpotensi menjadi komplikasi dari hepatitis B dan
hepatitis C jika penyakit ini tidak segera diatasi. Kedua jenis hepatitis tersebut jika
sudah mencapai tahap kronis dapat menjadi kanker hati karena dibiarkan
berkembang. Perkiraan perkembangan menjadi kanker hati hingga 10 persen dan
akan muncul gejala-gejala yang cukup jelas pada penderitanya. Hal tersebut
menyebabkan turunnya berat badan, sakit perut, mual disertai muntah, dan sakit
kuning. Kanker hati harus diwaspadai, karena penyakit ini menjadi pemicu
kematian ketiga paling tinggi di dunia.

 Kolestasis

Salah satu dampak dari komplikasi hepatitis yaitu kolestasis. Penyakit hepatitis A
dapat mengancam orang-orang yang telah lanjut usia. Pasalnya, lansia lebih
berisiko terkena kolestasis lebih besar. Meskipun begitu, kolestasis bukanlah
sebuah komplikasi yang harus dikhawatirkan, karena penyakit ini dapat sembuh
dengan sendirinya. Namun, pengobatan tetap harus dilakukan. Bahaya yang dapat
terjadi akibat kondisi ini adalah penumpukan cairan empedu pada organ hati. Cara
untuk mengetahui seseorang mengalami penumpukan cairan empedu adalah
turunnya berat badan, diare, sakit kuning yang tak kunjung sembuh dalam waktu
lama, dan demam.

 Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal juga merupakan dampak dari komplikasi hepatitis. Hepatitis B


merupakan salah satu penyakit yang berbahaya karena dapat membahayakan
organ-organ vital di tubuh pengidap. Pengidap yang telah terinfeksi hepatitis B,
tetapi tidak mendapat pengobatan, berisiko terkena gangguan di ginjal.Ketika
ginjal mengalami masalah, maka hal tersebut dapat memicu gagal ginjal. Anak-
anak memiliki kemungkinan lebih cepat sembuh dari penyakit ginjal dibandingkan
orang-orang dewasa.

 Sirosis Hati
Dampak dari komplikasi hepatitis lainnya yaitu sirosis hati. Sirosis hati adalah
terbentuknya jaringan parut di organ hati. Hal itu adalah ketika sel-sel organ hati
yang sehat dan normal, kemudian mengalami luka atau terkena inflamasi secara
berkelanjutan. Akibatnya, jaringan parut pun akan muncul. Jaringan parut
merupakan jaringan hasil dari radang dan luka dalam sel hati. Sel-sel dalam tubuh
pengidap sirosis akan mengalami perubahan. Ketika perubahan terjadi, otomatis
organ hati tidak dapat berfungsi seperti biasanya. Alhasil, fungsi tubuh secara
keseluruhan menjadi kurang maksimal.Sirosis hati sangat berisiko pada pengidap
hepatitis B dan C. Segerakanlah untuk melakukan pengecekan ke dokter jika
gejala-gejalanya telah dirasakan.

2.10 ASKEP
 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan,
perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan
metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi
kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar
yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.
3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah
sekunder terhadap inflamasi hepar
 INTERVENSI
1. Ajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan
R/ keletihan berlanjut menurunkan keinginan untuk makan
2. Awasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan sedikit tapi sering dan
tawarkan pagi paling sering
R/ adanya pembesaran hepar dapat menekan saluran gastro intestinal dan
menurunkan kapasitasnya.
3. Pertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah makan
R/ akumulasi partikel makanan di mulut dapat menambah baru dan rasa tak
sedap yang menurunkan nafsu makan.
4. Anjurkan makan pada posisi duduk tegak
R/ menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan
pemasukan
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Hepatitis adalah inflamasi/radang dan cedera pada hepar karena reaksi hepar
terhadap berbagai kondisi terutama virus, obat-obatan dan alkohol.(Ester monika,
2002) Hepatitis adalah keadaan radang atau cedera pada hati, sebagai reaksi
terhadap virus, obat atau alkohol (Sudoyo, 2007) Hepatitis adalah infeksi sistemik
oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Wening,
2008). Hepatitis merupakan suatu peradangan hati yang dapat disebabkan oleh
infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati (Corwin,
2001)

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan
inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis,
biokimia serta seluler yang khas. Hepatitis virus yang sudah teridentifikasi secara
pasti adalah hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis A dan E mempunyai cara
penularan yang serupa (jalur vekal-oral) sedangkan hepatitis B, C dan D
mempunyai banyak karakteristik yang sama

Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa hepatitis adalah suatu
penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi virus yang
menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.

3.2 SARAN
Dalam hal ini yang perlu kita lakukan untuk mencegah penyakit ini sebaiknya kita
lebih menjaga diri dari keterpaparan penyakit ini dan lebih dini untuk
memeriksakan diri ke dokter. Infeksi hepatitis terjadi dengan menyerang salah satu
organ paling penting yaitu hati. Untuk mengurangi keterpaparan infeksi hepatitis
dapat dilakukan usaha-usaha pengobatan yaitu memeriksakan diri ke dokter,
pemberian obat secara rutin, pemberian vaksin, menjalankan pola hidup sehat,
hindari aktifitas berat.

Anda mungkin juga menyukai