Anda di halaman 1dari 14

DISUSUN OLEH :

SYIFA NUR SHAFIRA XIPA


Pengertian Gonore dan Sifilis
1. Gonore
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (2015),
gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan
oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang dapat menginfeksi
baik pria dan wanita yang mengakibatkan infeksi pada alat
kelamin, rektum dan tenggorokan.
2. Sifilis
Sifilis merupakan Infeksi Menular Seksual (IMS) yang
disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sifilis bersifat
kronik dan sistemik karena memilikimasa laten, dapat
menyerang hampir semua alat tubuh, menyerupai banyak
penyakit, dan ditularkan dari ibu ke janin (Djuanda, 2015)
Penyebab Gonore dan Sifilis
1. Gonore
Penyebab gonore adalah infeksi bakteri
Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini paling sering
menular melalui hubungan intim, termasuk seks
oral dan seks anal. Gonore juga dapat menular
dari ibu ke bayinya, yaitu pada saat persalinan.
Karena penularannya melalui hubungan intim,
seseorang akan lebih mudah terkena gonore bila
sering bergonta-ganti pasangan seks atau
bekerja sebagai pekerja seks.
2. Sifilis
Sifilis disebabkan oleh infeksi bakteri, yang
menyebar melalui hubungan seksual dengan
penderita sifilis. Meski demikian, bakteri
penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui
melalui kontak fisik dengan luka yang ada di
penderita. Melihat penularannya, sifilis rentan
tertular pada seseorang yang sering bergonta-
ganti pasangan seksual.
Tanda dan Gejala
1.Gonore
Gejala gonore pada pria antara lain:
Keluar nanah pada ujung penis
Nyeri saat buang air kecil
Bengkak dan nyeri pada salah satu testis
Ujung penis merah dan bengkak.
Gejala gonore pada wanita antara lain:
Nyeri saat buang air kecil atau saat melakukan hubungan intim.
Bertambahnya frekuensi buang air kecil.
Sakit perut dan panggul.
Keputihan.
Keluar darah dari vagina setelah melakukan hubungan seksual
Keluar darah dari vagina ketika tidak sedang menstruasi
Menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari biasanya
2. Sifilis
Sifilis primer
Sifilis jenis ini ditandai dengan luka (chancre) di tempat
bakteri masuk.
Sifilis sekunder
Sifilis jenis ini ditandai dengan munculnya ruam pada tubuh.
Sifilis laten
Sifilis ini tidak menimbulkan gejala, tapi bakteri ada di
dalam tubuh penderita.
Sifilis tersier
Sifilis ini dapat menyebabkan kerusakan organ lainnya otak,
saraf, atau jantung.
Pemeriksaan penunjang Gonero Sifilis
1. Gonore
Pemeriksaan sampel cairan tubuh. Dokter akan
memeriksa sampel cairan dari bagian tubuh yang dicurigai
terkena gonore untuk diperiksa di laboratorium. Misalnya
cairan vagina, penis, dubur, lubang kencing, tenggorokan,
atau cairan sendi.
Pemeriksaan darah. Tes darah dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah infeksi sudah menyebar ke dalam
darah.
Tes sensitivitas antibiotik. Tes ini dilakukan bila antibiotik
yang diberikan sudah tidak mempan lagi, dan ingin dicari
antibiotik lain yang efektif mengobati gonore.
2. sifilis
Tes Darah

Tes darah bisa mendeteksi adanya antibodi yang dihasilkan oleh tubuh
untuk melawan bakteri sifilis. Untuk memeriksa antibodi sifilis, dokter
akan melakukan tes rapid plasma regain (RPR) dan venereal disease
research laboratory (VDRL).
Pemeriksaan Sampel Luka
Jika terdapat luka di tubuh penderita, dokter akan mengambil sedikit
cairan dari luka sebagai sampel untuk dianalisJika pemeriksaan
tersebut menunjukkan hasil positif, penderita dapat dipastikan
mengalami sifilis.
Pada kondisi ini, penderita memerlukan pemeriksaan lebih detail untuk
menentukan langkah pengobatan selanjutnya. Pemeriksaan sifilis atau
raja singa juga perlu dilakukan pada wanita hamil dan orang yang
berisiko tinggi terkena infeksi ini.
Pengobatan Gonero dan Sifilis
1. Gonore
Pengobatan gonore yang paling utama adalah pemberian antibiotik.
Lamanya pengobatan dengan antibiotik tergantung dari tingkat
keparahannya. Gonore yang parah dan sudah menyebar ke organ tubuh lain
membutuhkan pengobatan lebih lama. Antibiotik yang diberikan dapat
berupa tablet minum atau suntikan.

Beberapa jenis antibiotik yang umum digunakan untuk mengobati gonore


adalah:
Ceftriaxone
Cefixime
Azithromycin
Doxycycline
Erythromycin
Amoxicillin
2. Sifilis
bagi sifilis primer dan sekunder, pengobatan
dapat dilakukan dengan antibiotik melalui
pemberian suntikan dengan biasanya dilakukan
selama kurang lebih 14 hari. Untuk sifilis
tersier dan sifilis pada wanita hamil, waktu
pengobatan akan lebih lama dan menggunakan
antibiotik yang diberikan melalui infus.
Pengidap sifilis akan menjalani tes darah untuk
memastikan agar infeksi telah sembuh dengan
total, setelah menjalani pengobatan antibiotik
Pencegahan Gonore dan Sifilis
1. Gonore
Mencegah penyakit menular seksual, termasuk gonore, tentu saja jauh
lebih baik daripada mengobatinya. Untuk mencegah penyakit gonore,
lakukanlah hubungan seks yang aman, yaitu dengan:

Tidak bergonta-ganti pasangan seksual


Menggunakan kondom.

Bila Anda sedang menderita gonore atau penyakit menular seksual


lainnya, sebaiknya tidak berhubungan intim dulu hingga pengobatan
tuntas. Tujuannya adalah untuk mencegah penularan penyakit kepada
orang lain.

Bila ibu hamil terkena gonore, segeralah berobat ke dokter kandungan.


Dokter akan memberikan antibiotik untuk mencegah penularan gonore ke
bayi.
2. Sifilis
cara agar terhindar dari penyakit sifilis, yaitu:

Menghindari alkohol dan obat-obat terlarang;


Memilikisatu pasangan tetap untuk melakukan
hubungan seksual;
Berhentiuntuk melakukan kontak seksual dalam jangka
waktu lama;
Secara terbuka mendiskusikan riwayat penyakit kelamin
yang dialami bersama pasangan; dan
Biasakan menggunakan kondom bila harus berhubungan
seksual dengan orang yang tidak dikenakan
Komplikasi Gonore dan Sifilis
1. Gonore
Gonore dapat menimbulkan komplikasi jika tidak diobati, baik itu pada pria,
wanita, maupun bayi. Komplikasi gonore yang dapat muncul pada pria
antara lain:
Epididimitis
Luka pada saluran kencing
Terdapat nanah di dalam penis
Mandul.

Wanita lebih rentan mengalami komplikasi gonore dibanding pria, karena


sering kali tidak bergejala sehingga tidak diobati. Beberapa komplikasi
akibat gonore pada wanita adalah:
Penyakit radang panggul
Sumbatan pada saluran telur (tuba falopi), yang memicu munculnya
kehamilan ektopik
Kemandul
2. Sifilis
Komplikasi sifilis yang dapat terjadi antara lain:
Benjolan kecil atau gumma

Kondisi ini bisa muncul di area kulit, tulang, hati, atau organ lainnya.
Infeksi HIV

Orang-orang yang menderita sifilis dan sering bergonti-ganti pasangan


memiliki risiko terkena HIV dua kali lipat dari orang biasa.
Gangguan saraf

Gangguan saraf yang dapat terjadi adalah impotensi, gangguan berkemih,


gangguan pengelihatan, kehilangan pendengaran, stroke, atau meningitis.
Gangguan jantung

Kelainan jantung yang dapat terjadi akibat sifilis adalah aneurisma aorta
dan kerusakan katup jantung.
Komplikasi kehamilan

Komplikasi yang dapat dialami ibu hamil antara lain keguguran, kematian
janin dalam kandungan, atau kematian bayi beberapa saat setelah
persaliinan.

Anda mungkin juga menyukai