MUHAMMAD MUSLIM HIDAYATULOH ROYANI ZIHAN PARIHA Pneumonia adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing. (Ngastiyah, 2005 : 57) Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai parenkim paru. (Mansjoer, 2000 : 465) Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan kondisi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. (Waspadji, 2001 : 801) 1. Bakteri: stapilokokus, streplokokus, aeruginosa, eneterobacter 2. Virus: virus influenza, adenovirus 3. Micoplasma pneumonia 4. Jamur: candida albicans 5. Aspirasi: lambung 1. pneumonia bakterial: disebabkan oleh streptococcus pneumonia, adalah pneumonia bakterialis yang paling sering terjadi . 2. pneumonia atipikal: disebabkan olrh mikoplasma, fungus,klamidia,demam virus • Demam. • Berkeringat dan menggigil. • Batuk kering atau batuk dengan dahak kental berwarna kuning, hijau, atau disertai darah. • Sesak napas. • Nyeri dada ketika menarik napas atau batuk • Mual atau muntah • Diare • Selera makan menurun • Lemas • Detak jantung menjadi cepat 1. Pulse oximetry 2. Foto Rontgen dada 3. Tes darah 4. Tes urine 5. Pemeriksaan sampel dahak 1. Obat pereda nyeri Obat ini diberikan untuk meredakan demam dan rasa tidak nyaman. Contoh obat ini adalah ibuprofen atau paracetamol. 2. Obat batuk Obat ini dapat meredakan batuk sehingga penderita bisa beristirahat. Pemberian obat ini sebaiknya dilakukan dalam dosis yang rendah. Selain meredakan batuk, terdapat jenis obat batuk yang berfungsi untuk mengencerkan dahak. 3. Antibiotik Obat ini digunakan untuk mengatasi pneumonia akibat bakteri. Sebagian besar penderita pneumonia memberi respons yang baik terhadap antibiotik dalam waktu 1-3 hari. Radiologi Laboratorium Mikrobiologi 1. Menjalani vaksinasi. Vaksin merupakan salah satu langkah agar terhindar dari pneumonia. Harap diingat bahwa vaksin pneumonia bagi orang dewasa berbeda dengan anak-anak. 2. Mempertahankan sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti cukup beristirahat, mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga. 3. Menjaga kebersihan. Contoh paling sederhana adalah sering mencuci tangan agar terhindar dari penyebaran virus atau bakteri penyebab pneumonia. 4. Berhenti merokok. Asap rokok dapat merusak paru-paru, sehingga paru-paru lebih mudah mengalami infeksi. 5. Hindari konsumsi minuman beralkohol. Kebiasaan ini akan menurunkan daya tahan paru-paru, sehingga lebih rentan terkena pneumonia beserta komplikasinya. 1. Epusi pleura 2. Empiema 3. Abses 4. Pneumotoraks 5. Gagal napas 6. Sepsis Dx 1 : Bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan inflamasi trachea bronchial, peningkatan produksi sputum, ditandai dengan: Perubahan frekuensi, kedalaman pernafasan. Bunyi nafas tak normal. Dispnea, sianosis Batuk efektif atau tidak efektif dengan/tanpa produksi sputum. Tujuan : Jalan nafas efektif Kriteria hasil : Batuk teratasi Nafas normal Bunyi nafas bersih Tidak terjadi Sianosis Intervensi: Kaji frekuensi/kedalaman pernafasan dan gerakan dada Rasional : Takipnea, pernafasan dangkal dan gerakan dada tak simetris sering terjadi karena ketidaknyamanan. Auskultasi area paru, catat area penurunan 1 kali ada aliran udara dan bunyi nafas. Rasional: Penurunan aliran darah terjadi pada area konsolidasi dengan cairan. Ajarkan teknik batuk efektif Rasional : Batuk adalah mekanisme pembersihan jalan nafas alami untuk mempertahankan jalan nafas paten. Penghisapan sesuai indikasi. Rasional: Merangsang batuk atau pembersihan jalan nafas suara mekanik pada faktor yang tidak mampu melakukan karena batuk efektif atau penurunan tingkat kesadaran. Berikan cairan sesuai kebetuhan. Rasional: Cairan (khususnya yang hangat) memobilisasi dan mengeluarkan secret Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sesuai indikasi: mukolitik. Rasional: Alat untuk menurunkan spasme bronkus dengan mobilisasi sekret, analgetik diberikan untuk memperbaiki batuk dengan menurunkan ketidaknyamanan tetapi harus digunakan secara hati-hati, karena dapat menurunkan upaya batuk/menekan pernafasan.