Anda di halaman 1dari 5

ANGGARAN 

DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA


KERUKUNAN  KELUARGA  MA’PALAMPANGBATU
JABODETABEK
 
 
ANGGARAN DASAR
 
PEMBUKAAN 
 
Bahwa Kerukunan Keluarga Ma’palampangbatu adalah kumpulan orang-orang perantau yang mempersekutukan diri dalam sebuah kerukunan
keluarga karena mempunyai adat, budaya dan daerah asal yang sama.
 
Bahwa Kerukunan Keluarga Ma’palampangbatu didirikan atas dasar kekeluargaan sipakaboro’ dan sipaloloan yang selanjutnya menjadi motto
yang mewarnai setiap kegiatan Keluarga Ma’palampangbatu.
 
Bahwa Kerukunan Keluarga Ma’palampangbatu yang disingkat KKM, dapat dibentuk di daerah-daerah/kota, di seluruh Indonesia, dengan
menggunakan nama Kerukunan Keluarga Ma’palampangbatu, dan dilengkapi identitas nama daerah operasionalnya.
 
Untuk memelihara keteraturan, disiplin dan kelancaran tercapainya maksud dari Kerukunan Keluarga Ma’palampangbatu, maka disusunlah
Anggaran Dasar Kerukunan Keluarga Ma’palampangbatu.
 
B A B   I
NAMA, WAKTU, SIFAT  DAN  TEMPAT  KEDUDUKAN
 
Pasal  1
NAMA
 

1. Organiasasi ini bernama Kerukunan Keluarga Ma’palampangbatu, selanjutnya disingkat KKM


2. Yang dimaksud Ma’palampangbatu dalam Anggaran Dasar ini adalah suatu wilayah adat dan budaya serta geografis di Sulawesi
Selatan, mulai dari Baroko - Kabupaten Enrekang sampai Suriak - Kabupaten Tana Toraja
3. Yang dimaksud dengan warga Ma’palampangbatu dalam Anggaran Dasar ini  adalah :
1. Keturunan dari orang Ma’palampangbatu
2. Keturunan dari orang luar Ma’palampangbatu, yang saat ini bermukim di Ma’palampangbatu  
3. Simpatisan lainnya baik yang pernah/tidak bermukim di Ma’palampangbatu dan sekarang ini tinggal di perantauan.

 
Pasal  2
WAKTU
 
Kerukunan Keluarga Ma’palampangbatu didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
 
Pasal  3
S I F A T  
 
Kerukunan Keluarga Ma’palampangbatu adalah organisasi sosial yang bersifat kekeluargaan.
 
Pasal  4
TEMPAT  KEDUDUKAN
 
Kerukunan Keluarga Ma’palampangbatu berkedudukan di Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, dan dapat pula diadakan di daerah-daerah atau kota-
kota lain di seluruh wilayah Indonesia, di tempat para perantau asal Ma’palampangbatu berada.
 
 
BAB  II
AZAS DAN TUJUAN
 
Pasal   5
AZAS
 
Kerukunan Keluarga Ma’palampangbatu berazaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 dengan bercirikan “Mesa’ kada dipotuo, pantan
kada dipomate”.
 
Pasal  6
TUJUAN
 
Kerukuan Keluarga Ma’palampangbatu bertujuan :

1. Memelihara dan meningkatkan hubungan silaturahmi diantara sesama perantau Ma’palampangbatu, yang dilandasi rasa ‘sipakaboro’
dan ‘sipaloloan’
2. Membina, memotivasi dan mengembangkan kesempatan berusaha serta kesempatan kerja bagi anggota dalam mencapai
kesejahteraan bersama
3. Membangun komunikasi dua arah antara perantau Ma’palampangbatu dengan kampung halaman maupun antara warga perantau
dengan lingkungan sekitarnya.
4. Melestarikan adat dan budaya Ma’palampangbatu.  

 
BAB  III
KEANGGOTAAN
  
Pasal  7
KEANGGOTAAN
 
Keanggotaan KKM terdiri dari warga yang berasal dari Ma’palampangbatu, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 2.
 
 
BAB  IV
BADAN KELENGKAPAN
 
Pasal 8
 
Badan kelengkapan organisasi KKM terdiri dari: Dewan Penasehat, Dewan Pembina, Badan Pengurus.
 
 
 
BAB  V
MUSYAWARAH   DAN  RAPAT  RAPAT
  
Pasal  9
 

1. Musyawarah dan rapat rapat KKM terdiri dari  


1. Musyawarah Besar
2. Rapat Pleno
3. Rapat Pengurus Harian  
4. Rapat-rapat bidang  
5. Ketentaun lebih lanjut mengenai musyawarah dan rapat-rapat   sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.

 
 
BAB  VI
PERBENDAHARAAN
 
Pasal 10
 
Perbendaharaan Kerukunan Keluarga Ma’palampangbatu terdiri dari barang bergerak dan tidak bergerak.
 
 
BAB  VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
  
Pasal   11
 

1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Besar


1. Musyawarah Besar yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini, harus dihadiri sekurang-kurangnya oleh 2/3 ( dua per tiga ) dari
Dewan    Penasehat, Dewan  Pembina dan Pengurus.  

 
 
BAB  VIII
PENUTUP
 
Pasal   12
 

1. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur lebih  lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga, Peraturan dan  
Keputusan Rapat  Pleno , yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Ini

1. Apabila terdapat keraguan dalam penafsiran suatu ketentuan dalam Anggaran  Dasar ini, maka penyelesaiannya hanya dapat
dilakukan/diputuskan dalam Rapat Pleno.

 
Pasal   13
 
Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
 
 
 
Ditetapkan di                        : Jakarta
                               Pada tanggal                        :  14 Maret 2009
 
 
ANGGARAN  RUMAH  TANGGA
  
 
BAB  I
KETENTUAN UMUM
  
Pasal  1
 
Dalam Anggaran Rumah Tangga ini yang dimaksud dengan Keputusan KKM adalah semua keputusan dan kebijaksanaan yang
diambil/dikeluarkan oleh Musyawarah Besar, Rapat Pleno, Rapat Pengurus Harian dan Bidang-bidang yang dibentuk sesuai dengan ketentuan
AD dan ART.
 
 
BAB  II
KEANGGOTAAN, KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
  
Pasal  2
KEANGGOTAAN
 
Anggota KKM terdiri dari :

1. Anggota biasa, yaitu warga yang berasal dari Daerah Ma’palampangbatu


2. Anggota Kehormatan, ialah orang yang dinilai telah berjasa terhadap KKM/Daerah Ma’palampangbatu dan tokoh tokoh lainnya yang
telah memberikan Pengabdian dalam pembinaan dan pengembangan KKM.
3. Telah terdaftar sebagai Anggota.

 
Pasal  3
KEWAJIBAN  DAN  HAK  ANGGOTA
 

1. Setiap anggota wajib :


1. Menjaga nama baik organisasi dalam setiap kegiatan
2. Mematuhi dan melaksanakan kewajiban-kewajiban yang ditetapkan maupun keputusan organisasi
2. Setiap anggota berhak :
1. Mengajukan pendapat atau saran-saran kepada pengurus
2. Mendapatkan perlindungan, pembelaan, pembinaan dan batuan dari KKM sesuai dengan tujuan organisasi.  

 
 
BAB  III
SUSUNAN  ORGANISASI DAN TANGGUNG JAWAB
  
Pasal  4
DEWAN  PENASEHAT

1. Dewan Penasehat KKM berjumlah maksimal 5 (lima) orang, dipilih oleh Musyawarah Besar atau   Rapat Pleno Pengurus yang
pertama kali diadakan
2. Anggota Dewan Penasehat terdiri dari tokoh tokoh masyarakat yang dianggap  dapat memberikan nasehat-nasehat kepada pengurus
karena pengalamannya di masa lalu atau  kariernya dalam masyarakat yang erat hubungan dengan tujuan perjuangan organisasi
KKM
3. Dewan Penasehat KKM berkewajiban memberikan nasehat kepada pengurus secara lisan atau tertulis setiap waktu yang
dianggapnya perlu baik  diminta atau tidak, mengenai hal-hal yang perlu dilakukan oleh pengurus demi kemajuan gerak organisasi
KKM khususnya dan Daerah  Ma’palampangbatu umumnya
4. Keanggotaan Dewan Penasehat KKM berakhir pada sa’at Musyawarah Besar berikutnya.

 
Pasal  5
DEWAN   PEMBINA
 

1. Anggota Dewan Pembina berjumlah maksimal 5 (lima) orang


2. Anggota Dewan Pembina terdiri dari anggota-anggota KKM yang sudah senior dan yang mempunyai keahlian/pengalaman dalam
suatu bidang tertentu yang perlu dikembangkan untuk menunjang kegiatan organisasi KKM serta pembangunan Daerah
Ma’palampangbatu
3. Anggota Dewan Pembina dipilih oleh Musyawarah Besar atau Rapat Pleno Pengurus yang pertama kali diadakan dan berakhir pada
Musyawarah Besar berikutnya
4. Salah satu dari anggota Dewan Pembina tersebut dapat diangkat menjadi ketua merangkap anggota
5. Tugas Dewan pembina adalah : Memberikan saran dan pendapat kepada pengurus KKM tentang pelaksanaan program kerja agar
tetap berada pada jalur yang sesuai dengan ketentuan AD dan ART. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-tugas
Pengurus KKM
6. Dewan Pembina KKM mengadakan rapat sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali
7. Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme kerja Dewan Pembina diatur oleh rapat lengkap Dewan Pembina KKM.

 
Pasal  6
PENGURUS
 
1. Anggota Pengurus dipilih oleh Musyawarah Besar atau Rapat Pleno Pengurus yang pertama kali diadakan dan berakhir pada
Musyawarah Besar berikutnya

1. Pengurus dipilih dengan sistim Formatur


2. Pengurus terdiri dari :  

Seorang Ketua atau lebih


Seorang Sekretaris atau lebih
Seorang Bendahara atau lebih
Koordinator Wilayah (KORWIL)

1. Kepengurusan dapat dilengkapi dengan bidang-bidang menurut kebutuhan dan perkembangan organisasi
2. Guna kelancaran tugas-tugas organisaasi, pengurus KKM dapat membentuk Bidang khusus sesuai kebutuhan
3. Tugas, personalia serta mekanisme kerja masing-masing bidang khusus tersebut ditetapkan oleh Pengurus.

 
Pasal  7
TANGGUNG JAWAB
 
Pengurus KKM bertanggung jawab kepada Musyawarah Besar KKM.  
 
 
BAB  IV
SYARAT  DAN  MASA  JABATAN  PENGURUS  
 
Pasal  8
SYARAT PENGURUS
 
Yang dapat dipilih dan diangkat menjadi pengurus KKM adalah anggota yang memenuhi syarat sebagai berikut :  

1. Sanggup dan bersedia mengabdikan diri dengan menyumbangkan kemampuannya untuk kepentingan KKM.
2. Memenuhi, menta’ati dan melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta segala Keputusan KKM.  

 
Pasal  9
MASA JABATAN PENGURUS
 
Masa jabatan Pengurus KKM adalah 3 (tiga) tahun, sesuai dengan penyelenggaraan Musyawarah Besar dan sesudahnya dapat dipilih kembali.
 
 
BAB   V
MUSYAWARAH  DAN  RAPAT
      
Pasal  10
MUSYAWARAH

1. Musyawarah Besar (MUBES) merupakan forum/lembaga tertinggi dari organisasi, diadakan 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun, dihadiri
oleh Dewan Penasehat, Dewan Pembina, Pengurus, anggota dan peninjau
2. Rapat Pleno diadakan sekurang kurangnya 1 (satu) kali dalam  setahun, dihadiri oleh :  
1. Dewan Penasehat
2. Dewan Pembina
3. Pengurus lengkap KKM
4. Rapat Pengurus Harian diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan, guna mengadakan evaluasi
terhadap pelaksanaan program kerja.
5. Rapat-rapat Bidang-biang khusus dapat diadakan sewaktu waktu untuk membicarakan pelaksanaan program
bidang/badannya masing masing. Putusan yang diambil dalam rapat tersebut merupakan masukan bagi Rapat Pengurus
Harian yang dilaporkan oleh Ketua Bidang/Badan.

 
Pasal  11
R A P A T 
 

1. Rapat rapat didasarkan kepada musyawarah untuk mufakat


2. Setiap rapat dianggap sah, jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah anggota yang berhak menghadiri rapat itu
3. Jika yang hadir kurang dari setengah, rapat ditunda
4. Jika terjadi penundaan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini, rapat berikutnya selambat-lambatnya 1 bulan
5. Rapat yang diadakan menurut ayat 4 pasal ini dianggap sah walaupun quorum tidak tercapai.

 
 
BAB   VII
PERBENDAHARAAN KKM
Pasal  12
 

1. Sumber keuangan KKM berasal dari :


1. Iuran anggota
2. Sumbangan sukarela dari pengurus dan anggota
3. Usaha-usaha organisasi yang sah dan halal
4. Bantuan dari donatur yang tidak mengikat
5. Cara-cara mendapatkan sumbangan dan usaha-usaha yang perlu dijalankan ditetapkan oleh pengurus.

 
 
BAB VIII
PENUTUP
  
  Pasal  13
 
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur kemudian oleh Pengurus dengan persetujuan Dewan Pembina.   
 
 
 
Pasal   14
 
Anggaran Rumah Tangga ini berlaku untuk pertama kali sejak ditetapkan.  
 
Ditetapkan di  : Jakarta
Pada Tanggal  : 14 Maret 2009
 
  RAPAT PLENO
KERUKUNAN  KELUARGA  MA’PALAMPANGBATU (KKM)
JABODETABEK
 
 
 
 
dto
 
Drs. A. Sallata
Dewan Penasehat
 
 
dto
 
Pdt. DR. M.G. Tembang, STh
Dewan Penasehat
 
 
dto
 
Drs Pither Sampe
Dewan Pembina
 
 
dto
 
Drs. Marten Timang
Dewan Pembina
 
 
dto
 
DR. Ir. Ophir Sumule
Dewan Pembina
 
 
dto
 
Ir. J. Pallay, MT
Ketua
 
 
 
 
 
 
 
dto
 
Mordekay, SE, MM
Sekretaris
 
 
 
dto
 
Ir. Thomas Tandirerung
Wakil Sekretaris

Anda mungkin juga menyukai