Anda di halaman 1dari 23

Keputusan Kwartir Nasional Gerakan

Pramuka Nomor 176 Tahun 2013


Petunjuk penyelenggaraan
Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka
Penegak dan Pandega
- Open Your Ears
- Open Your Eyes
- Open Your Mind
- Open Your Heart

- LET’S GET UP
• Pola pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah
kerangka kegiatan pembinaan Pramuka Penegak dan
Pandega, yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan kegiatan, dan bahan kegiatannya, sehingga
pembinaan itu terarah dan teratur, berdaya guna, dan
tepat guna, dalam rangka mencapai tujuan Gerakan
Pramuka.

• Sangga adalah satuan terkecil Pramuka Penegak dengan


jumlah anggota maksimum 10 orang.

• Reka adalah satuan terkecil Pramuka Pandega dengan


jumlah anggota maksimum 10 orang.
*Tingkat Penegak Bantara merupakan masa latihan
bakti Penegak.

*Tingkat Penegak Laksana merupakan masa


persiapan pengabdian, yaitu masa menerapkan hasil
latihan yang telah didapat selama dalam tingkat
Penegak Bantara.

*Tingkat
Pandega merupakan masa pengabdian dan
pengembangan kepemimpinan.

*
• Bina Diri :
Mendewasakan mental, spirit, mengarahkan
keterampilan, pengarahan bakat menjadi profesi untuk
kemandirian dan kewirausahaan
• Bina Satuan :
Regenerasi dan kaderisasi.
• Bina Masyarakat :
Pengabdian, beperan aktif di masyarakat dalam segala
bidang kehidupan manusia.
DARI KITA OLEH KITA UNTUK KITA
DIBAWAH BIMBINGAN ORANG DEWASA
• Tamu Penegak (± 3 bulan atau sesuai dengan
adat Ambalan)
• CalonPenegak (± 6 bulan atau sesuai dengan
adat Ambalan)
• Penegak Bantara
• Penegak Laksana
• Calon Pandega (± 6 bulan atau sesuai dengan
adat Racana)
• Pandega
a. Tamu Penegak adalah seorang Pramuka Penggalang
yang karena usianya dipindahkan dari Pasukan
Penggalang ke Ambalan Penegak, atau pemuda yang
berusia 16 tahun sampai dengan 20 tahun yang belum
pernah menjadi anggota Gerakan Pramuka.
b. Lamanya menjadi Tamu Penegak paling lama 3 (tiga)
bulan.
c. Selama menjadi Tamu Penegak diberi kesempatan
untuk menyesuaikan diri dengan adat-istiadat yang
berlaku di Ambalan tersebut.
d. Bagi anggota Ambalan lainnya diberi kesempatan untuk
mengenal dan menilai Tamu Penegak tersebut

*
*
a. Calon Penegak ialah Tamu Penegak yang dengan
sukarela menyatakan diri sanggup mentaati peraturan
dan Adat Ambalan dan diterima oleh semua anggota
Ambalan untuk menjadi anggota Ambalan tersebut.
b. Lamanya menjadi Calon Penegak sedikitnya 6 (enam)
bulan.
c. Perpindahan status dari Tamu Penegak menjadi Calon
Penegak dilaksanakan dengan upacara sederhana dan
dialog yang mengandung pendidikan bagi segenap
anggota Ambalan tersebut.
d. Calon harus mawas diri dan menghargai orang lain serta
menyadari hak dan kewajibannya, antara lain :
1) Tdk mempunyai hak suara dlm musyawarah.
2) Mempunyai hak bicara dlm diskusi, pertemuan
dan musyawarah.
3) Harus mengikuti acara Ambalan yang
bersangkutan.
4) Berkewajiban menyelesaikan SKU tingkat
Penegak Bantara.
5) Berkewajiban ikut menjaga dan
mengembangkan nama baik Ambalannya.

e. Setiap Calon T didampingi oleh dua orang T Bantara /


Laksana dari Ambalan yang bersangkutan.
b. Perpindahan dari Calon Penegak menjadi Penegak
Bantara dilaksanakan dengan upacara pelantikan, yang
bersangkutan mengucapkan janji Trisatya dengan
sukarela dan berhak memakai tanda pengenal untuk
Penegak Bantara.
c. Selama menjadi Penegak Bantara diberi kesempatan
latihan membaktikan diri kpd masyarakat dan
membentuk kepribadian yang kuat
1. Menyelesaikan SKU bagi Penegak Laksana sehingga dapat
dilantik sebagai Penegak Laksana.
2. Menempuh Syarat Kecakapan Khusus sesuai dengan
kesenangan dan bakatnya sehingga mendapatkan Tanda
Kecakapan Khusus.
3. Mengembangkan bakat dan minatnya dalam Satuan Karya
serta menyebarkan tugas pokok Sakanya itu sesuai dengan
kemampuannya.
4. Mencari kesempatan untuk mengikuti Kursus Pembina
Pramuka Mahir sehingga dapat membantu
menyelenggarakan kegiatan di Perindukan Siaga atau
Pasukan Penggalang.
5. Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada Kwartir
sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ada
padanya.
Penegak Laksana

• Penegak Laksana adalah Penegak Bantara yang telah


memenuhi SKU bagi Penegak Laksana dan mentaati Adat
Ambalan

• Perpindahan dari Penegak Bantara menjadi Penegak


Laksana dilaksanakan dengan upacara kenaikan dengan
mengucapkan ulang janji Trisatya dengan sukarela dan
berhak memakai tanda pengenal untuk Penegak Laksana.

• Selama menjadi Penegak Laksana diberi kewajiban


memimpin kegiatan bakti untuk Gerakan Pramuka dan
masyarakat.
Ambalan
Racana
Dewan Kerja
Satuan Karya
Kelompok Kerja
Sangga Kerja
*
• Beranggotakan semua Pramuka Penegak yg ada di suatu Gudep
• Ambalan mengunakan nama dan lambang yang mereka pilih yang mengandung
kiasan dasar sebagai motivasi kehidupan ambalan
• Komponen Ambalan : Adat Istiadat Ambalan, Nama Ambalan, Amsal Ambalan,
Perlambangan Ambalan, Pusaka Ambalan, Sandi Ambalan
• Sangga : Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas

* DEWAN AMBALAN
• Pradana, Krani, Juru Uang (Bendahara), Pemangku Adat.
• Tugas : Merancang, melaksanakan, Mengevaluasi, Melaporkan
pelaksanaan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan kepada pembina
gudep, Merekrut anggota baru, Membantu sangga dalam mengintegrasikan
anggota baru dalam sangga.

* DEWAN KEHORMATAN
• Untuk mengembangkan kepemimpinan dan rasa tanggungjawab serta disiplin para
pramuka penegak, dibentuk Dewan Kehormatan Penegak yang terdiri dari beberapa
anggota ambalan yang sudah dilantik, diketuai oleh pemangku adat dan didampingi
pembina.
• Tugas Dewan Kehormatan Penegak adalah Pemberian penghargaan, Pemberian sanksi
atas pelanggaran terhadap kode etik ambalan, Pemberian rehabilitasi anggota ambalan
penegak.
* Dewan Kerja dibentuk sebagai wadah pengembangan kepemimpinan
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.

* Dewan Kerja dibentuk dengan tujuan memberi kesempatan kepada


Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menambah
pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman dalam pengelolaan
organisasi, pengembangan bakat kepemimpinan dalam rangka usaha
pengembangan pribadi dan pengabdiannya kepada Gerakan
Pramuka, masyarakat, bangsa dan negara.

* Dewan Kerja bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas pokok


Dewan Kerja kepada Kwartirnya.

*
wadah pendidikan dan pembinaan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan
menambah pengalaman para pramuka penegak dan pandega dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi serta keterampilan. Saka juga memotivasi mereka untuk
melaksanakan kegiatan nyata dan produktif sehingga memberi bekal bagi kehidupannya dalam
melaksanakan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan
aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan serta peningkatan
ketahanan nasional.
1. BAHARI ( KELAUTAN )
2. BHAYANGKARA ( TIBMAS )
3. BAKTI HUSADA ( KESEHATAN )
4. DIRGANTARA ( KEANGKASAAN )
5. KENCANA ( KELUARGA BERENCANA )
6. TARUNA BUMI ( PERTANIAN )
7. WANA BAKTI ( KEHUTANAN )
8. WIRA KARTIKA (ANGKATAN DARAT)
9. KALPATARU (LINGKUNGAN HIDUP)
10. WIDYA BHAKTI ( PENDIDIKAN)
11. PARIWISATA ( DISPARBUD)
12. TELEMATIKA
13. ADIYATSA PEMILU
Kelompok Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka
Penegak dana Pandega untuk belajar dan
mengembangkan suatu ilmu pengetahuan dan
keterampilan tertentu guna kebutuhan suatu
program. Anggota Kelompok Kerja adalah Pramuka
Penegak dan Pandega, Pembina, Pelatih dan
orang-orang yang dianggap mampu dan ahli dalam
suatu bidang ilmu atau keterampilan tertentu untuk
membuat perencanaan tentang program kegiatan
Ambalan, Racana atau Dewan Kerja.
Sangga Kerja adalah wadah
pembinaan Pramuka Penegak dan
Pandega yang mempunyai tugas
melaksanakan program kegiatan
Ambalan, Racana atau Dewan Kerja.
*
Metode kegiatan :
1. Permainan
2. Diskusi
3. Ceramah
4. Demonstrasi
5. Lomba
6. Kerja kelompok
7. Penugasan pribadi
8. Perkemahan
9. Seminar dan lokakarya
10. Penelitian
11. Pilot project
Bentuk dan Jenis Kegiatan

1. Kegitan rutin: Latihan mingguan dan bulanan


2. Kegiatan latihan gabungan
3. Kegiatan di gugusdepan: keterampilan, kewirausahaan,
pelestarian lingkungan hidup, JOTA/JOTI, Pramuka peduli,
pengembaraan, forum pandega, gladian kepemimpinan, gladian
wawasan kebangsaan, gladian manajerial, gladian teknologi
informasi.
4. Kegiatan di Kwartir: LPK, Kursus Instruktur, KPDK, PBN,
Raimuna, PW, Musppanitera, Sidpar, Pelatihan SAR dan tanggap
bencana, Kursus Pembina Pramuka Mahir
5. Kegiatan Insidental
6. Kegiatan pengembangan minat.
SATYAKU KUDARMAKAN, DARMAKU KUBAKTIKAN

Anda mungkin juga menyukai