Anda di halaman 1dari 17

SANDI AMBALAN SMA NEGERI 2 PURBALINGGA

GAMASASTI PURBA PERWIRA

Disanalah mereka berdiri


Putra – putri gagah berani
Bulat tekadnya
Baik budi pekertinya

Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa


Insan yang yakin akan keesaan – Nya
Senantiasa mensyukuri nikmat – Nya
Terlestari dan terlindungi alam karena – Nya

Halus tingkah tutur katanya


Ramah tamah tiada beban
Tak kenal lelah mengayuh cita
Satukan asa melangkah bersama
Wajah bersinar mata berbinar
Pancarkan api kesucian

Masalah demi masalah terpecahkan tanpa masalah


Keluh kesah tak dikenalnya
Kepatuhan dan kebersamaan jiwa utama
Bergelora dalam nuraninya

Ringan tangan jadi pedoman


Musibah adalah cobaan yang takkan musnah
Hingga ajal menjelang
Hadapilah dengan tabah
Jelmaan sikap ksatria

Kerajinan melekat dalam sanubarinya


Ketrampilan dan ketekunan tercermin dalam sikapnya
Berusaha dengan sabar demi keberhasilan
Kegembiraan terwujud dalam pengabdiannnya
Karena duka lara pun ada batasnya
Cermat dalam bertindak
Hemat dalam mengguna
Hidup bertahta dan bersahaja

Kedisiplinan dan keberanian tertanam dalam tindak


Bijak dalam mengambil keputusan , demi kesetiaan
Dan pengabdian
Luapan nurani kepemimpinan

Tanggung jawab menyertai langkah


Dengan kepercayaan yang dibebankannya
Melenggangkan tangannya
Menuju Indonesia jaya

1
Suci dalam pikiran , perkataan dan perbuatan
Jadi kebiasaan dalam menjaga harkat dan martabatnya
Sebagai insan Tuhan yang Setia
Dan warga Negara Indonesia yang berpancasila

Itulah pancaran nurani dan tingkah laku Gadjahmada dan Saraswati


SMA Negeri 2 Purbalingga

ADAT AMBALAN GADJAHMADA – SARASWATI


SMA NEGERI 2 PURBALINGGA

BAB I
AMBALAN
Pasal 1
Nama Ambalan
1 Gerakan Pramuka SMA Negeri 2 Purbalingga bernama Ambalan Gadjahmada – Saraswati
SMA Negeri 2 Purbalingga.
2 Ambalan Gadjahmada dengan nomor gugus depan 01.711 untuk putra.
3 Ambalan Saraswati dengan nomor gugus depan 01.712 untuk putri.

Pasal 2
2
Tempat Ambalan
Ambalan Gadjahmada – Saraswati berpangkalan di SMA Negeri 2 Purbalingga . Jalan
Pucung Rumbak, Kelurahan Bancar, Kabupaten Purbalingga.

Pasal 3
Badge Ambalan

FILOSOFI BADGE AMBALAN UNTUK PUTRA :


1. GADJAHMADA : Nama Ambalan untuk putra, seorang pemimpin kerajaan Majapahit
yang sangat terkenal dengan sumpah palapa yang ingin mempersatukan nusantara hal ini
selaras dengan salah satu tujuan pendidikan pramuka yang menjaga keutuhan NKRI.
2. Menghadap ke kiri artinya pelindung, pelindung bagi kaum lemah.
3. Warna merah : Pemberani (Berani membela yang benar tetap pada kebenaran, dan yang
salah tetap salah).
4. Hijau artinya sumber kehidupan.
5. 2 tunas kelapa artinya lambang gerakan pramuka dengan segala kiasannya (artinya).
6. SMA Negeri 2 Purbalingga artinya wadah / tempat mencari ilmu dan berbagi ilmu serta
sebagai tempat pencurahan hati.
7. Gapura artinya salah satu ciri budaya Jawa Tengah, selain itu gapura merupakan pintu
masuk artinya awal mulai kehidupan, awal menerima ilmu.
8. Segi lima artinya falsafah Pancasila sebagai dasar ideologi Negara Indonesia.
9. Warna hitam artinya keteguhan hati, tidak mudah tergoyahkan.
10. Undak – undakan pada gapura artinya lika – liku kehidupan atau jenjang atau proses,
tahapan – tahapan di dalam mengurangi kehidupan atau mencari ilmu.
11. 2 gapura artinya keseimbangan.

3
FILOSOFI BADGE AMBALAN UNTUK PUTRI:
1. SARASWATI : Nama ambalan untuk putri, Dewi ilmu pengetahuan.
2. Putih melambangkan kesucian artinya tidak mudah ternoda.
3. Kuning artinya kemakmuran.
4. Warna hitam artinya keteguhan hati, tidak mudah tergoyahkan.
5. Hijau artinya sumber kehidupan.
6. 2 tunas kelapa artinya lambang gerakan pramuka dengan segala kiasannya (artinya).
7. SMA Negeri 2 Purbalingga artinya wadah / tempat mencari ilmu dan berbagi ilmu serta
sebagai tempat pencurahan hati.
8. Gapura artinya salah satu ciri budaya Jawa Tengah, selain itu gapura merupakan pintu
masuk artinya awal mulai kehidupan, awal menerima ilmu.
9. Segi lima artinya falsafah Pancasila sebagai dasar ideologi Negara Indonesia.
10. Undak – undakan pada gapura artinya lika – liku kehidupan atau jenjang atau proses,
tahapan – tahapan di dalam mengurangi kehidupan atau mencari ilmu.
11. 2 gapura artinya keseimbangan.

Pasal 4
Panji Ambalan
1. Panji adalah tiang dan bendera yang terdiri dari logo Ambalan dan tongkat sebagai
tiangnya dengan panjang tongkat 225 cm, diameter tongkat 5 cm.
2. Panji dilarang menyentuh tanah, terkena air (kecuali saat dicuci), diduduki, dan panji
wajib dijaga dari hal-hal yang dapat merusak dan menghina panji.

Pasal 5
Pusaka Ambalan
1. Kapak Ambalan digunakan pada saat upacara kegiatan oleh judat yang telah hafal sandi
ambalan.
2. Kapak mewakili putra.
3. Selendang kuning / emas mewakili putri.
4. Di wajibkan menjaga pusaka dai hal yang dapat merusaknya.
5. Tidak boleh jatuh dan menyentuh tanah.

BAB 2
KEGIATAN

Pasal 6
Kegiatan besar
1. Dilaksanakan berdasarkan hasil program kerja tahunan hasil Musyawarah ambalan dan
rapat koordinasi dewan kerja dan pembina.
2. Kegiatan dilaksanakan atas persetujuan pembina dan Kamabigus.
3. Kegiatan dilaksanakan atas izin dari orang tua wali peserta dan anggota.
4. Kegiatan ambalan dilaksanakan berdasarkan atas adat dan tertib kegiatan.
5. Sandi ambalan dibacakan saat pembukaan kegiatan dengan penancapan kapak ambalan
berlaku sampai akhir kegiatan. Dan pencabutan kapak ambalan saat penutupan kegiatan.
6. Evaluasi kegiatan dilaksanakan setelah kegiatan terlaksana bersama Pembina dan Dewan
Kehormatan.
7. Seluruh peserta dan panitia wajib mengikuti kegiatan tersebut ( konsekuen ).

Pasal 7
Kegiatan Rutin
1. Kegiatan rutin Pramuka Ambalan Gadjahmada – Saraswati SMA Negri 2 Purbalingga
adalah latihan rutin Pramuka.
2. Kegiatan rutin dilaksanakan pada hari jumat waktu menyesuaikan aturan sekolah.
3. Kegiatan rutin wajib dilaksanakan oleh peserta didik dan Sangga kerja sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
4. Evaluasi kegiatan rutin dilaksanakan sesuai dengan keadaan, dipimpin juru adat dan
didampingi pembina.
5. Peserta didik dan dewan kerja wajib berkumpul 30 menit sebelum apel di mulai.
4
BAB 3
TATA TERTIB

Pasal 8
Aturan kegiatan
Segala kegiatan dilakukan berdasarkan atas adat ambalan dan tata tertib sekolah
serta aturan tambahan yang ditentukan oleh Juru Adat dan Ketua pelaksana / panitia
kegiatan yang bersangkutan dengan disetujui oleh pembina.

Pasal 9
Kerajinan (diperjelas dengan UU)
1. Kerapian
Memakai pakaian pramuka lengkap sesuai dengan ketentuan adat ambalan yang berlaku.
2. Kelengkapan
a. Memakai topi pramuka dan baret saat kegiatan.
b. Memakai hasduk untuk putra dan putri.
c. Membawa perlengkapan yang ditentukan oleh sangga kerja dan Pembina.
d. Mengenakan TKU ( Bagi Sangga Kerja ) dan ring yang telah di tentukan (ring penegak
dan ring penghargaan), ring variasi tidak diperkenankan.
e. Mengenakan kaos lapangan disesuaikan dengan situasi dan kondisi kegiatan.
f. Anggota wajib mengenakan atribut tambahan selama kegiatan kecuali saat shalat atau
keadaan mendesak
g. Peraturan tambahan disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 10
Keaktifan
1. Presentasi kehadiran 75 % atau minimal 3 kali berangkat pada latihan rutin pramuka tiap
bulan sesuai jadwal pembagian tugas dan atau kewajiban.
2. Seluruh peserta didik bagi kelas X dan dewan kerja wajib mengikuti kegiatan, kecuali
karena ada sesuatu hal yang tidak dapat ditinggalkan .
3. Setiap peserta, dan dewan kerja yang tidak mengikuti kegiatan wajib mengirimkan surat
yang telah ditandatangani oleh orang tua atau wali atau orang lain yang bersangkutan atas
ketidak hadiran dan peserta yang memohon izin.
4. Surat izin paling lambat diserahkan 1 hari setelah kegiatan (bagi peserta maupun dewan
kerja) yang diserahkan kepada Krani. Surat izin paling lambat pada saat peserta dan
dewan kerja yang tidak hadir dikumpulkan untuk di pertanggung jawabkan.
5. Peserta tidak mengikuti kegiatan wajib untuk berkumpul di tempat dan waktu yang telah
ditentukan oleh dewan kerja untuk pertanggung jawaban ( evaluasi ).
6. Dewan kerja dalam melaksanakan ayat 5 terlebih dahulu memberitahukan atau
berkonsultasi dengan pembina.

Pasal 11
Perilaku
1. Senantiasa menjunjung tinggi Dharma Pramuka dan Tri Satya.
2. Berlaku sopan kepada sesama anggota gerakan pramuka.
3. Memberi salam pada sesama anggota gerakan pramuka. Salam dilakukan pada saat
kegiatan rutin dan besar dengan berupa hormat dan memberi ucapan (salam pramuka).
4. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat kegiatan.
5. Tidak membuat gaduh saat kegiatan.
6. Peserta didik memanggil “kak” kepada sangga kerja dan pembina
7. Senantiasa menjunjung dan menjaga nama baik pangkalan dan ambalan dimanapun dan
kapanpun.

5
8. Wajib mengenakan hasduk dengan rapi saat memakai seragam pramuka (baik di sekolah
maupun di luar sekolah ), untuk putrid hasduk dipakai diluar kerudung untuk yang
memakai kerudung.
9. Wajib menjaga atribut pramuka.
10. Berlaku adil antar dewan kerja kepada peserta didik, dan peserta didik kepada
sesamanya.

BAB 4
APEL DAN UPACARA

Pasal 12
Waktu dan Tempat
1. Apel dilaksanakan sebelum dan sesudah dilaksanakannya kegiatan rutin.
2. Upacara dilaksanakan saat peringatan hari besar sebelum dan sesudah dilaksanakannya
kegiatan.
3. Apel/upacara dilaksanakan di tempat yang telah ditentukan dan layak untuk melaksanakan
upacara.
4. Tempat dapat diluar ruangan (lapangan ) dan atau didalam ruangan disesuaikan situasi dan
jumlah peserta.
5. Apel/upacara diatur oleh Dikbangorlap dan bisa menunjuk anggota lain sebagai petugas.

Pasal 12 A
Petugas Apel/Upacara

Petugas paten upacara : Petugas paten apel :


1. Pemimpin 1. Pemimpin
2. Pemimpin peleton 2. Pemimpin peleton
3. Pembaca susunan apel 3. Pembaca susunan apel
4. Pembaca Pembuka UUD 1945 4. Pembaca Pembuka UUD 1945
5. Pembaca Pancasila 5. Pembaca Pancasila
6. Pembaca Tri Satya 6. Pembaca Tri Satya
7. Pembaca Dharma Pramuka 7. Pembaca Dharma Pramuka
8. Perwira 8. Perwira
9. Dirigen 9. Dirigen
10. Judat Gadjahmada selaku pembawa dan penancap kapak
11. Judat Saraswati selaku pembaca sandi ambalan
12. Perwakilan penyamatan (dari peserta)
Pasal 12 B
Susunan Apel/Upacara
Susunan apel :
Apel rutin kegiatan pramuka ambalan Gadjahmada-Saraswati SMA Negeri 2 Purbalingga,
Jum’at, (tanggal) segera dimulai.
1. Masing – masing pemimpin pleton menyiapkan pasukannya.
2. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara.
3.Penghormatan kepada pemimpin upacara dipimpin oleh pemimpin pleton paling kanan.
4. Laporan masing – masing pemimpin pleton kepada pemimpin upacara.
5. Pembina upacara dipersilahkan memasuki lapangan upacara.
6. Penghormatan kepada pembina upacara.
7. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara.
8. Penghormatan kepada sang merah putih.
9. Pengucapan pancasila, Pembukaan UUD 1945, Tri satya dan Dharma Pramuka.
10. Amanat pembina upacara dilanjutkan do’a.
11. Menyanyikan Satya Dharma Pramuka.
12. Laporan pemimpin upacara.
13. Penghormatan kepada pembina upacara.
14. Penghormatan kepada sesama anggota gerakan pramuka.
15. Pembina upacara dipersilahkan meninggalkan lapangan upacara.
16. Upacara selesai pasukan diistirahatkan.

6
Susunan upacara :
Upacara kegiatan Pramuka dalam rangka ...............................................................
Ambalan Gadjahmada – Saraswati SMA Negeri 2 Purbalingga, (hari) , (tanggal) segera
dimulai.
1. Masing – masing pemimpin pleton menyiapkan pasukannya.
2. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara.
3. Penghormatan kepada pemimpin upacara dipimpin oleh pemimpin pleton paling kanan.
4. Laporan masing – masing pemimpin pleton kepada pemimpin upacara.
5. Pembina upacara dipersilahkan memasuki lapangan upacara.
6. Penghormatan kepada pembina upacara.
7. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara.
8. Penghormatan kepada sang merah putih.
9. Pengucapan pancasila, Pembukaan UUD 1945, Tri satya dan Dharma Pramuka.
10. Penancapan Pusaka Ambalan dan pelafalan Sandi Ambalan.
11. Penyematan kartu Peserta dan Panitia (jika ada).
12. Amanat pembina upacara.
13. Pembacaan Doa.
14. Menyanyikan Satya Dharma Pramuka.
15. Laporan pemimpin upacara.
16. Penghormatan kepada pembina upacara.
17. Penghormatan kepada sesama anggota gerakan pramuka.
18. Pembina upacara dipersilahkan meninggalkan lapangan upacara.
19. Upacara selesai pasukan diistirahatkan.

Pasal 12 C
Perlengkapan Apel/Upacara

Perlengkapan upacara : Perlengkapan apel :


1. Bendera merah putih 1. Bendera merah putih
2. Panji Gadjahmada 2. Panji Gadjahmada
3. Panji Saraswati 3. Panji Saraswati
4. Susunan upacara 4. Susunan apel
5. Pusaka ambalan
6. Buku adat

Pasal 13 C
Peserta Apel/Upacara

1. Seluruh anggota dan peserta didik wajib mengikuti apel


2. Anggota dan peserta didik diperbolehkan untuk tidak mengikui apel dengan alasan yang
dapat dipertanggung jawabkan.
3. Seluruh anggota yang tidak bertugas wajib mengikuti apel.

BAB 5
HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 14
Hak Peserta Kegiatan

1. Mendapat pelatihan tentang materi kepramukaan dari anggota.


2. Mendapat perlakuan yang adil.
3. Setiap peserta berhak mendapat pengarahan dan bimbingan dari anggota atau pembina.
4. Menegur dewan kerja jika mempunyai salah.

Pasal 15
Kewajiban peserta kegiatan

1. Setiap peserta wajib mengamalkan nilai – nilai Dharma Pramuka.


2. Setiap peserta wajib membayar kas yang telah ditentukan oleh sangga kerja.
3. Semua anggota ambalan wajib mentaati adat ambalan dan tata tertib kegiatan.
7
4. Semua anggota ambalan wajib menjaga nama baik ambalan dan pangkalan.
5. Mempersiapkan dan atau mengadakan sarana dan prasarana pendidikan dan latihan dalam
kegiatan.

Pasal 16
Hak Dewan Kerja

1. Memberi konsekuensi yang berlaku kepada peserta didik atas izin dari juru adat dan
Pembina.
2. Menghadiri undangan ambalan lain dengan persetujuan dewan kerja, pradana, juru adat
dan pembina.
3. Berhak mengevaluasi peserta didik.
4. Mendapat perlakuan yang adil.

Pasal 16 A
Hak dan Kewajiban dewan Kerja

Seluruh dewan kerja wajib mengamalkan nilai – nilai Dharma Pramuka


1. Hak dan Kewajiban Pradana
a. Mengkoordinir anggota.
b. Menghadiri setiap pertemuan atau kegiatan rutin dan besar ambalan.
c. Melaporkan hasil kegiatan ambalan pada akhir periode kepada pembina dan
anggota.
d. Memimpin jalannya rapat dan evaluasi kegiatan akhir bulan.
e. Bertanggung jawab penuh atas segala kegiatan.
f. Mengambil keputusan akhir saat mendadak.
g. Menegur anggota.
h. Memutuskan hadir atau tidaknya dalam menghadiri undangan dari pangkalan lain.

2. Hak dan Kewajiban Krani


a. Mengatur keluar masuknya surat dari dan kedalam ambalan.
b. Mengatur presensi anggota.
c. Menghadiri setiap kegiatan rutin dan besar ambalan.
d. Mengatur segala hal tentang pembukuan dan administrasi ambalan.
e. Melaporkan hasil presensi pada pembina pada setiap akhir bulan dan akhir periode.
f. Mendokumentasikan arsip – arsip penting ambalan.
g. Menghadiri dan mencatat notulen rapat.
h. Menentukan nilai keaktifan anggota.
i. Membuka surat pertama kali.

3. Hak dan Kewajiban Juru Uang


a. Mengkoordinir keuangan dalam ambalan.
b. Menghadiri setiap kegiatan rutin dan besar ambalan.
c. Melaporkan administrasi keuangan pada pembina pada setiap akhir bulan.
d. Mengusahakan pemasukan kas.
e. Menghimpun dana kegiatan dari segala sumber.
f. Melaporkan pemasukan dan pengeluaran uang setiap bulan pada akhir periode.
g. Berhak penuh dalam mengatur keuangan ambalan.

4. Hak dan Kewajiban juru Adat


a. Mengayomi anggota.
b. Memegang hukum tertinggi dalam ambalan.
c. Melafalkan sandi ambalan untuk judat putri dan menancapkan kapak ambalan untuk
judat putra saat diadakannya upacara.
d. Mengevaluasi setiap pelanggaran di kegiatan ambalan.
e. Memegang buku adat.
f. Memecahkan masalah jika ada masalah.
g. Menguasai setiap peraturan Adat Ambalan.
8
h. Menentukan nilai keaktifan anggota.
i. Berhak memutuskan hadir atau tidaknya dalam menghadiri undangan dari ambalan
lain atas ijin pradana.

5. Hak dan Kewajiban Tekpram


a. Menguasai materi dan teknik kepramukaan.
b. Menghadiri kegiatan amabalan baik rutin maupun besar.
c. Ikut bertanggung jawab dalam suatu kegiatan yang khusus.
d. Membuat rencana kegiatan dalam setiap kegiatan rutin , mengkoordinasi dalam
kegiatan pramuka.
e. Melaporkan hasil kegiatan rutin kepada Krani.
f. Mengatur pemberian materi.
g. Mengevaluasi setiap keberhasilan pelatihan kepramukaan rutin atau khusus.
h. Menyarankan dan mengusulkan suatu bentuk kegiatan yang incidental tentang
teknis kepramukaan.

6. Hak dan Kewajiban Dikbangorlap


a. Berkoordinasi dengan Tekpram tentang jadwal, pelatihan, dan pengisian materi
dalam kegiatan rutin.
b. Berkoordinasi dengan panitia pelaksana kegiatan incidental tentang tempat, jadwal,
materi kegiatan.
c. Melakukan tindakan awal mempersipakan tempat latihan dan mengkoordinasi.
d. Bertanggung jawab bersama Tekpram , ketua pelaksana , dan sie kegiatan dalam
pelaksanaan kegiatan.
e. Menentukan perencanaan kegiatan dalam satu periode untuk di usulkan di
musyawarahkan dalam musam dan rapat evaluasi.
f. Memberikan usulan kepada panitia pelaksana kegiatan.
g. Memberikan usulan dan perencanaan program yang akan dilaksankan.
h. Melakukan koordinasi teknis dalam kondisi mendesak dalam suatu kegiatan bersama
Pradana, Juru Adat dan Ketua Pelaksana kegiatan.
i. Berhak menentukan petugas dalam apel atau upacara.

Pasal 17
Kewajiban Sangga Kerja

1. Menghadiri kegiatan rutin atau hari besar pramuka.


2. Membimbing peserta didik.
3. Mengamalkan Dharma Pramuka dan Tri Satya.
4. Wajib menghadiri rapat anggota minimal 75 % kehadiran. Jika anggota yang hadir
kurang dari 75%, rapat dapat dilanjutkan atas persetujuan peserta rapat yang hadir.
5. Bertanggung jawab penuh atas segala kegiatan pramuka pada saat masa baktinya.
6. Sangga kerja wajib membayar kas dan jika belum membayar dianggap hutang.

BAB 6
MUSYAWARAH DAN REFERENDUM

Pasal 18
Musyawarah

1. Musyawarah gugus depan diadakan setahun sekali untuk mengevaluasi program kerja
dan adat ambalan yang berlaku.

9
2. Jika ada hal – hal yang luar biasa dan bersifat mendesak maka diantara dua musyawarah
gugus depan adalah suatu presidium yang dipilih oleh musyawarah sebelumnya.
3. Musyawarah diadakan untuk menghasilkan keputusan yang mufakat, bukan ajang untuk
menjatuhkan (disertai dengan notulen).
4. Musyawarah diadakan dengan tertib dan teratur.
5. Peserta musyawarah yang hendak meninggalkan ruangan harus minta izin dari Juru Adat
atau pimpinan rapat dan musyawarah.
6. Peserta musyawarah yang hadir minimal dua pertiga dari seluruh anggota.
7. Sangga kerja kelas 12 wajib menghadiri musyawarah.
8. Musyawarah dilaksanakan sebelum serah terima jabatan.

Pasal 19
Referendum

1. Dalam meghadapi hal – hal yang luar biasa, gugus depan dapat menyelenggarakan suatu
referendum.
2. Referendum merupakan hasil musyawarah bersama ( Sangga kerja ambalan , Pembina
dan perwakilan anggota ).
3. Hasil referendum dapat dipakai apabila mendapat persetujuan dari Kamabigus.
4. Referendum dilaksanakan 1 tahun sekali ( menyesuaikan ) dan apabila terjadi hal-hal
luar biasa yang bersifat mendesak.
5. Peserta referendum adalah dewan kerja lama, dewan kerja baru, perwakilan anggota,
perwakilan juru adat angkatan sebelumnya.
6. Sebelum referendum juru adat mengadakan pertemuan terlebih dahulu.
7. Referendum dilaksankan dengan pimpinan juru adat

BAB 7
SANDI DAN ADAT AMBALAN

Pasal 20

1. Sandi Ambalan Gadjahmada - Saraswati

"SANDI AMBALAN SMA NEGERI 2 PURBALINGGA


GAMASASTI PURBA PERWIRA

Disanalah mereka berdiri


Putra – putri gagah berani
Bulat tekadnya
Baik budi pekertinya

Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa


Insan yang yakin akan keesaan – Nya
Senantiasa mensyukuri nikmat – Nya
Terlestari dan terlindungi alam karena – Nya

Halus tingkah tutur katanya


Ramah tamah tiada beban
Tak kenal lelah mengayuh cita
Satukan asa melangkah bersama
Wajah bersinar mata berbinar
Pancarkan api kesucian

Masalah demi masalah terpecahkan tanpa masalah


Keluh kesah tak dikenalnya
Kepatuhan dan kebersamaan jiwa utama
Bergelora dalam nuraninya

Ringan tangan jadi pedoman


10
Musibah adalah cobaan yang takkan musnah
Hingga ajal menjelang
Hadapilah dengan tabah
Jelmaan jiwa ksatria

Kerajinan melekat dalam sanubarinya


Ketrampilan dan ketekunan tercermin dalam sikapnya
Berusaha dengan sabar demi keberhasilan
Kegembiraan terwujud dalam pengabdiannnya
Karena duka lara pun ada batasnya
Cermat dalam bertindak
Hemat dalam mengguna
Hidup bertahta dan bersahaja

Kedisiplinan dan keberanian tertanam dalam tindak


Bijak dalam mengambil keputusan , demi kesetiaan
Dan pengabdian
Luapan nurani kepemimpinan

Tanggung jawab menyertai langkah


Dengan kepercayaan yang dibebankannya
Melenggangkan tangan
Menuju Indonesia jaya

Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan


Jadi kebiasaan dalam menjaga harkat dan martabatnya
Sebagai insan Tuhan yang Setia
Dan warga Negara Indonesia yang berpancasila

Itulah pancaran nurani dan tingkah laku Gadjahmada dan Saraswati


SMA Negeri 2 Purbalingga”

2. Adat Ambalan Gadjahmada - Saraswati berupa pasal-pasal yang tercantum dalam buku
adat, dan aturan lain yang ditetapkan tertulis atau tidak tertulis oleh Juru Adat dengan
memperhatikan aturan yang ada didalam gugus depan.
3. Setiap hal yang tercantum dalam buku adat dapat direvisi/diperbaiki/disesuaikan dengan
situasi yang sedang terjadi.
4. Revisi/perbaikan/penyesuaian buku adat dilakukan bersama saat musyawarah ambalan.
5. Rancangan adat baru yang akan dibukukan harus disetujui bersama saat pelaksanaan
musyawarah ambalan.
6. Dalam hal rancangan adat baru yang telah disetujui bersama saat musyawarah ambalan
tersebut tidak disahkan oleh Kamabigus dalam waktu 30 hari semenjak rancangan adat
baru disetujui, rancangan adat baru tersebut sah menjadi ketentuan adat dan wajib
dilaksanakan.

BAB 8
KEANGGOTAAN
Pasal 21
Keanggotaan tersebut terdiri dari penegak bantara, laksana, dan garuda
yang berada dalam ambalan.

Pasal 21 A
Syarat

11
1. Melaksankan kode kehormatan ( Tri satya dan Dharma Pramuka ) dengan baik dan
tulus ikhlas.
2. Mengumpulkan formulir dan surat pernyataan yang di tandatangani oleh orang tua /
wali dan siswa yang berisi kesanggupan mengikuti tata tertib dan konsekuensi yang
berlaku.
3. Aktif dalam mengikuti kegiatan – kegiatan Ambalan.
4. Sehat jasmani dan rohani.
5. Menguasai materi kepramukaan dan telah diuji kecakapannya minimal 85 % dari
seluruh poin SKU.
6. Mengikuti pembayatan dan Diklat lapangan.

Pasal 22
Pelantikan

1. Calon Bantara/Laksana dilantik oleh Pembina atau Mabigus dengan disaksikan oleh
minimal dua per tiga dari seluruh sangga kerja dalam upacara khusus.
2. Para calon Bantar/Laksana yang terlantik mengucapkan sumpahnya yang disebut TRI
SATYA saat pelantikan.

Pasal 23
Masa Keanggotaan

Seorang dikatakan sebagai anggota (tersebut dalam pasal 21) sejak ia dilantik sampai ia
melanggar adat Ambalan, tidak menjaga nama baik Ambalan, dikeluarkan dari sekolah, lulus,
meninggal dunia, pindah sekolah, atau sakit jiwa.

Pasal 24
Pengunduran diri

1. Seorang Bantara dapat mengundurkan diri apabila mendapat persetujuan dari dewan
kerja, Pembina dan Dewan Mabigus.
2. Setelah persyaratan terpenuhi, wajib mengikuti upacara pelepasan atribut Bantara.
3. Adapaun ketentuan pengunduran diri yang lain ditentukan atas hasil musyawarah
bersama antara sangga kerja dan Pembina.
4. Dapat memberikan alasan yang logis mengapa mengundurkan diri.

BAB 9
DEWAN KERJA AMBALAN

Pasal 25
Syarat
1. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila, dan Dharma Pramuka.
2. Melaksanakan kode kehormatan Pramuka dengan baik dan tulus.
3. Aktif dalam kegiatan Ambalan.
4. Mampu mengkoordinir rekannya dan memimpin jalannya suatu kegiatan.
5. Mempunyai kecakapan dan ketrampilan yang tercantum dalam SKU.
6. Mempunyai pemikiran yang cerdas dan logis serta pandangan pengalaman yang luas.
7. Menguasai materi dan praktik teknis kepramukaan.
8. Sehat jasmani dan rohani.
9. Memiliki tingkatan pramuka penegak serendah-rendahnya adalah bantara.

Pasal 26
Pemilihan

12
1. Anggota dewan kerja Ambalan dipilih berdasarkan hasil musyawarah antar dewan
ambalan, calon dewan kerja dan pembina.
2. Dipilih berdasarkan tes uji kemampuan dalam segala aspek yang telah ditentukan dewan
ambalan.

Pasal 27
Pelantikan
1. deawan kerja dilantik oleh Kamabigus , dalam upacara yang dihadiri oleh seluruh anggota
ambalan.
2. Para dewan kerja terlantik mengucapkan sumpahnya dengan TRI SATYA saat pelantikan
dan ucap janji.
3. Adapun ketentuan – ketentuan lain di tentukan atas hasil musyawarah bersama antara
dewan ambalan dan Pembina.
4. Setelah resmi dilantik, menjadi dewan kerja sekaligus pasukan / pleton inti.

Pasal 28
Masa Jabatan

1. Sesuai Surat Keputusan yang dinyatakan dan ditanda tangani oleh Kamabigus.
2. Masa jabatan berakhir setelah satu periode atau melakukan penyelewengan terhadap
tugas, hak dan kewajiban, meninggal dunia serta jika pindah sekolah.

BAB 10
PEMBUBARAN

Pasal 29
Pembubaran
1. Gugus depan dapat dibubarkan oleh musyawarah gugus depan yang khusus diadakan
untuk itu.
2. Musyawarah gugus depan itu harus diusulkan oleh sekurang – kurangnya dua pertiga dari
jumlah anggota.
3. Musyawarah gugus depan untuk membicarakan usul pembubaran gugus depan
dinyatakan sah jika dihadiri oleh sekurang – kurangnya dua pertiga dari jumlah anggota,
Pembina dan Kamabigus.
4. Usul pembubaran gugus depan diterima oleh musyawarah gugus depan jika di setujui
dengan suara bulat.
5. Jika Gugus depan dibubarkan , maka secara penyelesaian harta benda milik gerakan
pramuka ditetapkan oleh musyawarah gugus depan yang mengusulkan pembubaran
tersebut.
6. Setelah sepakat pembubaran , Kamabigus berkewajiban membuat surat pencabutan
nomor gudep ke Kwaran dan Kwarcab.
7. Pembubaran dikatakan resmi setelah Kwaran dan atau Kwarcab menyetujui perihal
pencabutan nomor gudep.

BAB 11
TATA TERTIB TAMU AMBALAN
Pasal 30
Tamu Ambalan

1. Menunjukan surat undangan atau surat tugas dari gugus depan atau instansi yang
bersangkutan.
2. Mengisi daftar hadir atau tamu ( untuk keluar masuk ).
3. Memakai pakaian yang sopan.
4. Para tamu Ambalan bersikap sopan dan tertib.
13
5. Mematuhi aturan yang berlaku.

Pasal 31
Hak dan Kewajiban Dewan Kerja

BAB 12
SANKSI – SANKSI

Pasal 32
Porsi
1. Untuk sangga kerja push up 1 porsi 25 kali, khusus judat dua kali lipat.
2. Untuk peserta didik push up satu porsi adalah 20 kali.
3. Apabila tidak mengindahkan pasal 9 tentang kerajinan dan kerapian maka akan di berikan
sanksi berupa :
 2 Kali peringatan : Push up satu porsi.
 Lebih dari 2 Peringatan : Membuat kliping kepramukaan dan berjanji tidak
mengulangi kesalahan yang sama di depan dewan ambalan.
4. Apabila tidak membawa atau tidak memakai topi dikenakan sanksi push up 1 porsi.
5. Apabila tidak mengenakan setengan leher ( hasduk ) maka akan dikenakan sanksi push up
1 porsi.
6. Apabila untuk anggota (tercantum dalam pasal 21) tidak mengenakan TKU saat kegiatan
dikenakan sanksi berupa :
a. 1 teguran dan 1 porsi push up
b. 2 kali teguran dan 2 porsi push up
7. Apabila tidak mentaati sebagaimana pasal 10 ( kerajinan ) maka akan diberikan sanksi
yang berat (anggota gerakan pramuka ) teguran oleh pembina , push up 2 porsi.
8. Apabila tidak sopan dan tidak mentaati pasal 11 pada sesama anggota gerakan pramuka
pada saat kegiatan akan dikenakan sanksi berupa push up 1 porsi.
9. Apabila seluruh anggota (tercantum dalam pasal 21) dan peserta kegiatan ambalan tidak
mentaati pasal 13 tanpa alasan yang dapat dipertanggung jawabkan , maka akan
dikenakan sanksi berupa push up 1 porsi.
10. Apabila dewan kerja tidak menjalankan kewajiban sesuai dengan pasal 30 maka akan
dikenakan sanksi berupa :
1 kali kesalahan berupa :
- Push up 1 porsi
- Lari 2 kali memutari kodim
2 kali kesalahan berupa :
- Push up 1 porsi ditambah dengan denda Rp. 5000,00.
- Lari memutari kodim sebanyak 2 kali putaran dengan mengucapkan janji untuk
tidak mengulanginya lagi.
3 kali kesalahan berupa :
- Diserahkan kepada pembina dan membuat surat perjanjian atau surat pernyataan .
11. Selain sanksi diatas ditambahkan sanksi lingkungan sehat.
12. Jika melanggar pasal 4 Bab 1 (panji) maka dikenakan sanksi 1000X push up dan
ditanggung seluruh anggota yang hadir.
13. Jika melanggar pasal 5 (pusaka Ambalan) maka dikenakan sanksi 1000X push up dan
ditanggung seluruh jumlah anggota yang hadir.
14. Untuk anggota ambalan yang tidak hadir dalam pertemuan rutin maka wajib :
a. Memberikan surat serta melampirkan kas dengan jumlah 2 kali lipat dari kas
biasanya.

BAB 13
ALUMNI

14
Pasal 33
Alumni
1. Alumni diperkenankan datang pada kegiatan rutin atau kegiatan besar pramuka
yang diselenggarakan oleh dewan ambalan.
2. Kedatangan alumni hanya bersifat silaturahmi serta tidak diperkenankan
mengganggu atau mengubah jalannya kegiatan.

3. Alumni yang datang wajib :


 Berpakaian bebas, rapi, dan sopan.
 Bersepatu.
 Menggunakan scraft atau identitas yang disediakan oleh panitia kegiatan.
 Menjaga sopan santun
4. Tidak diperkenankan menginap, jika tidak ada izin dari koordinator Pembina.

LAMPIRAN

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945


Pembukaan
( Preambule )

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, Karena tidak sesuai dengan perikenanusiaan
dan perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

15
Atas berkat Allah yang maha kuasa dan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.

Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara indonesia yang
melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara
indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara republik indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasar kepada ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan / perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia.

LAMPIRAN

TEKS DOA UPACARA

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Bissmillahhirrohmannirrohim

Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

16
Kami angkat kedua tangan semata-mata mengharap rahmat dan karunia-Mu. Pada hari ini,
kami segenap anggota Gerakan Pramuka SMA Negeri 2 Purbalingga, bermaksud melaksanakan
kegiatan.......................................................................................................................Berikanlah
petunjuk dan lindungan-Mu agar kami dapat melaksanakan apa yang telah menjadi rencana
kami.

Ya Allah Yang Maha Pengasih, berikanlah kemudahan kepada kami dan jangan Kau beri beban
berat pada kami, yang kami tak sanggup memikulnya.

Ya Allah, jadikanlah kegiatan ini menjadi awal bagi kami menuju gerbang sukses di masa
mendatang, agar kami dapat berlatih, bekerja dan berkarya untuk mengabdi pada tanah air
pertiwi.

Ya Allah ya Tuhan kami,

Dengan Latihan Rutin ini, semoga kami dapat berlatih menjadi pribadi yang tangguh dan
disiplin.

Kami ingin, bersama-sama menghias tajuk bangsa dengan akhlak yang mulia sesuai dengan
kandungan Satya Pramuka dan Dharma Pramuka.

Semoga Engkau mendengar, menerima dan mengabulkan segala permohonan kami Ya Allah.

ROBBANA ATINA FIDDUN YA HASANAH, WAFIL AKHIROTI HASANAH WAQINA


ADZABANNAR
WALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN.

Wassalamu’alaikumWr.Wb

17

Anda mungkin juga menyukai