Anda di halaman 1dari 44

BUKU ADAT AMBALAN

SJAFRUDIN PRWIRANEGARA – NYI MAS GAMPARAN

NO GUDEP
08.087 – 08.088
PANGKALAN
SMA NEGERI 16 Kab. Tangerang
PROLOG

Jalani hidup penuh dengan dambaan

Menjaga lisan dalam ucapan

Harapkan hakiki dalam keabadian

Memandang jiwa dalam diri

Terlihat jelas tersendiri

Pilahan baik buruk dalam hati

Hanya menuju satu tujuan

Taburkan bekal dalam amalan

Harapan indah dalam impian

Lemah diri dalam godaan

Teguhkan iman merupakan keyakinan

i
TRI SATYA

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh:

• Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara


Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
• Menolong sesama hidup dan ikut serta dalam membangun
masyarakat
• Menepati Dasa Darma

ii
DASA DARMA
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil, dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
8. Disiplin, berani, dan setia
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10.Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan

iii
HYMNE PRAMUKA
Ciptaan : Husein Muntahar

Kami Pramuka Indonesia


Manusia Pancasila
Satyaku Kudarmakan Darmaku Kukubaktikan
Agar Jaya Indonesia
Indonesia Tanah Airku
Kami Jadi Pandumu

iv
SANDI AMBALAN
SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA – NYIMAS
GAMPARAN

Tirulah Matahari atau paling tidak jadilah seperti rembulan yang mampu
mengarahkan sinar, menerangi bumi dimalam gulita.

Cahaya matahari seperti ilmu dan kasih yang tak pernah berkurang
meskipun senantiasa dipancarkan untuk menerangi semesta.

Dengar kata – kata sandi ambalan kita

Disini … berdiri putera – puteri Indonesia

Sejati tegak tubuhnya teguh imannya amal ibadat menghias hidupnya

Selalu takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Yakin akan keesaan dan keagungan-Nya, selalu mensyukuri nikmat Tuhan


yang dirasakannya

Melindungi alam dan melestarikan lingkungan ciptaan Tuhan yang tiada


bandingannya

Kemenangannya dibuktikan oleh semangatnya

Kemenangan atas gejolak jiwa yang bergelora selama menjadi pemuda

Patuh akan keputusan musyawarah bermanfaat atas berbagi pendapat

Tugas terlaksana tanpa debat karena berpegang pada filsafat

Tanpa dukungan sahabat dan sesama umat

Tiada banyak yang dapat ia perbuat

Menolong sesama dengan ikhlas tiada mengharap puji dan balas

Keberhaslan usaha berbuah senyuman puas

v
Kebersihan akibat kerajinan dan ketekunan

Ketangkasan keterampilan, tabah, tangguh, sabar, bertekad baja dan berhati


sutera

Sealu gembira dalam suka dan duka

Hemat menggunakan tenaga pikiran serta harta miliknya

Bekerja dengan cermat dan tertata bersahaja dalam hidupnya

Disiplin dan berani dalam tidak atas keputusan yang penuh bijak

Untuk mewujudkan kesetiaan kepada orang tua, pemimpin, guru, bangsa,


negara, dan agama

Berkata nyata tidak setengah nyata atau dapat berarti dua

Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

Jadi kebiasaan dalam menjaga harkat dan martabatnya sebagai insan Tuhan
yang setia dan warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berjiwa
pancasila

DHARMA SAKTI, SATYA BAKTI

Itulah cita cita ambalan kita

vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh
karena limpahan kasih dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
buku adat ambalan Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas Gamparan ini
dengan baik.
Di dalam buku adat ambalan Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas
Gamparan ini memaparkan tentang adat dan kebiasaan yang berlaku dan
menjadi ciri khas yang berhubungan erat dengan latar belakang ambalan
Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas Gamparan. Buku adat ini akan
menjelaskan adat ambalan yang wajib diberlakukan dan dipatuhi oleh warga
ambalan Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas Gamparan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa tidak ada kesempurnaan yang paling
sempurna kecuali Dia. Namun diharapkan berbagai kekurangan yang
terdapat dalam buku ini dapat menjadi koreksi untuk lebih maju ke depan
sehingga menjadi sempurna. Beberapa kelebihan yang melengkapi buku
adat ini semoga dapat menjadi tuntunan sebagaimana yang diharapkan.
Buku adat ini dapat terbentuk tidak lepas dari dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada
; Kak Drs. Zaenal Abidin MM. selaku Ka.Mabigus, Kak Aan Supriatna
S.Pd, Kak Nurhidayat S.Pd, Kak Enjang Wahyu S.Pd, Kak Saeful Malkan,
adik-adik yang saat ini telah menjadi Dewan Ambalan, dan seluruh pihak
yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu oleh karena keterbatasn kami,
namun telah membantu terselesaikannya buku adat ini baik secara moriil
maupun materiil.
Buku adat ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan warga
ambalan Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas Gamparan sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan dan pengamalan kita semua.
Akhir kata, Satyaku Kudharmakan Dharmaku Kubhaktikan

Tangerang, 29 November 2017


Dewan Ambalan Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas Gamparan
2017/2018

vii
DAFTAR ISI

PROLOG……………………………………………………….................. i
TRISATYA……………...……………………..……………..................... ii
DASA DARMA…………………………….……….................................. iii
HYMNE PRAMUKA……………………….…….................................... iv
SANDI AMBALAN………………………….……………….................... v
KATA PENGANTAR…………………..……………............................. vii
DAFTAR ISI………………………………….………………………… viii

BAB I PENDAHULUAN
Pengertian Dan Fungsi Adat……………………………………….………. 1
Pemegang Adat………………………………………………………...…... 1
Hak, Kewajiban, Dan Wewenang Pemangku Adat………………............... 1
Tempat Dan Waktu………………………………………………………… 2
Sasaran……………………………………………………………………... 2
Revisi Adat………………………………………………………………… 3

BAB II ISI
ADAT KESEHARIAN
Pakaian Dan Penampilan…………………………………………………... 4
Masuk- Keluar Ruangan………………………………………………….... 6
Makan……………………………………………………………………… 6
Berbicara…………………………………………………………………… 6
Tidur……………………………………………………………………….. 7
Sanksi……………………………………………………………………… 7

UPACARA DAN APEL


Pengertian………………..………………………………………………… 8
Tempat Dan Waktu………………………………………………………... 8
Jenis Upacara Dan Apel…………………………………………………… 8
Formasi…………………………………………………………………….. 9
Petugas…………………………………………………………………….. 9

viii
BAB III PENUTUP

Penutup……………………………………………………………............ 10

SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA
Filosofi………………………………………………………..……..……. 11
Pemikiran Sjafrudin Prawiranegara…………………………..…………... 11
Makna Lambang Ambalan ………………………………….…………… 13
Pusaka Adat………………………………………………….…………… 14

NYI MAS GAMPARAN


Filosofi……………………………………………………………………. 15
Makna Lambang Ambalan ………………………………….…………… 17
Pusaka Adat………………………………………………………............. 18
ATUR ACARA I………………………………………………………… 19
ATUR ACARA II…………..…………………………………………… 21
ATUR ACARA III…………..……….………………………………….. 24
ATUR ACARA IV …………………………………………………….. 27

ix
BAB I
PENDAHULUAN

PASAL 1
PENGERTIAN DAN FUNGSI ADAT
1. Adat Ambalan adalah suatu peraturan dan kebiasaan yang menjadi ciri khas
dan sarana penertib suatu pangkalan yang telah disepakati oleh Warga
Ambalan.
2. Fungsi Adat :
a. Sebagai identitas suatu pangkalan
b. Sarana penertib suatu pangkalan
c. Sebagai dasar dan pedoman

PASAL 2
PEMEGANG ADAT
1. Pemegang Adat Ambalan adalah Juru Adat.
2. Juru Adat adalah seseorang yang memiliki hak, kewajiban dan wewenang
dalam memegang adat.
3. Juru Adat memiliki Pusaka Adat yang wajib dijaga.

PASAL 3
HAK, KEWAJIBAN, DAN WEWENANG JURU ADAT
1. Hak Juru Adat
A. Dihargai semua apa yang menjadi kebijaksanaannya.
B. Memberikan saran yang bersifat membangun.
C. Diperbolehkan mengambil keputusan secara sepihak apabila kondisi
tidak memungkinkan.
D. Merevisi adat yang sudah tidak sesuai dengan kondisi.

1
2. Kewajiban Juru Adat
a. Menjaga, mengamalkan, dan menjalankan adat ambalan.
b. Menjaga Pusaka Adat.
c. Menjaga ketertiban di pangkalan.
d. Mampu mendampingi Pradana.
e. Mampu dengan sigap mengambil keputusan.
f. Mampu dengan cermat menyelektif suatu keadaan.

3. Wewenang Juru Adat


a. Memberi sanksi kepada pelanggar Adat.
b. Mendampingi Pradana dalam mengambil Keputusan.
c. Mengambil keputusan sepihak apabila kondisi mendesak.
d. Memperkenalkan Adat Ambalan.

PASAL 4
TEMPAT DAN WAKTU
1. Adat Ambalan Sjafrudin Prawiranegara- Nyimas Gamparan berlaku di
pangkalan Ambalan Sjafrudin Prawiranegara- Nyimas Gamparan
2. Adat Ambalan Sjafrudin Prawiranegara- Nyimas Gamparan berlaku hanya
1 tahun jabatan dan selanjutnya dapat direvisi.

PASAL 5
SASARAN
Sasaran Adat ambalan Sjafrudin Prawiranegara- Nyimas Gamparan adalah
membentuk warga ambalan yang :

a. Memiliki kepribadian yang disiplin, tegas, dan cerdas.


b. Menghargai seluruh adat dan ketentuan yang berlaku dalam ambalan.

2
c. Menghargai apa yang menjadi cita-cita dalam ambalan Sjafrudin
Prawiranegara- Nyimas Gamparan

PASAL 6
REVISI ADAT
a. Adat Ambalan ditetapkan atas persetujuan seluruh Warga Ambalan.
b. Revisi Adat hanya boleh dilakukan oleh Juru Adat.
c. Perubahan Adat dapat dilakukan dengan ketentuan ;
1) Disetujui oleh seluruh Warga Ambalan.
2) Menyesuaikan situasi dan kondisi.

3
BAB II
ISI

ADAT KESEHARIAN

PASAL 7
PAKAIAN DAN PENAMPILAN

1. Pemakaian atribut Pramuka sesuai dengan peraturan Kwartir Ranting


Nasional.

4
2. Penggunaan seragam pramuka lengkap dapat disesuaikan dengan keadaan.
3. Di dalam pertemuan, saat pemimpin (pradana) mengenakan seragam
Pramuka lengkap, maka anggota wajib mengenakan seragam Pramuka
lengkap.
4. Kerudung harus dimasukan kedalam seragam pramuka bagi pramuka
penegak ambalan Nyimas Gamparan
5. Dalam keadaan tertentu hasduk harus diselamatkan dengan ketentuan
dimasukan (di sematkan) dibawah TKU (dipundak).
6. Saat baret tidak dipakai, tidak boleh dimasukan kedalam saku celana atau
tempat dek, wajib dipegang atau ditaruh di tempat yang semestinya.
7. Pakaian tidak boleh ketat.

5
8. Warna kaos kaki adalah hitam dan sepatu yang dikenakan berjenis
skate/fantopel.
9. Pemakaian Ring dan Hasduk harus kencang dan rapi.
10. Pakaian harus selalu rapi.
11. Bagi Penegak putra ikat pinggang harus terlihat.
12. Hasduk disamakan panjangnya.
13. Pada saat pelaksanaan Apel maupun Upacara wajib menenakan pakaian
pramuka lengkap beserta boni atau baret.

PASAL 8
MASUK – KELUAR RUANGAN

Sebelum masuk atau keluar ruangan wajib melakukan PPM (Peraturan


Pengenalan Militer) dan apabila kondisi tidak memungkinkan boleh langsung
masuk atau keluar ruangan.

PASAL 9
MAKAN

1. Sebelum makan pasukan harus dalam bentuk barisan (menyesuaikan


tempat) yang rapi.
2. Hasduk diselamatkan sesuai dengan pasal 7 ayat 5 tentang Adat pakaian
dan penampilan.
3. Berdoa sebelum makan dipimpin oleh pemimpin.
4. Dalam kondisi makan tidak boleh bersenda gurau.
5. Selesai makan, pasukan disiapkan dilanjutkan berdoa.

PASAL 10
BERBICARA

1. Dilarang membuat forum di dalam sebuah forum.


2. Di dalam sebuah forum apabila ingin menanggapi atau memberi saran
wajib mengacungkan tangan terlebih dahulu setelah itu memohon ijin

6
untuk berbicara, dan boleh berbicara jika sudah disilakan oleh pemimpin
forum.
3. Dapat menjaga sopan santun.
4. Dalam forum, laki – laki dan perempuan membentuk satuan terpisah.

PASAL 11
TIDUR

1. Tidur boleh menggunakan celana pramuka tetapi tidak mengenakan baju


Pramuka.
2. Dalam kegiatan, jam malam maksimal 30 menit setelah kegiatan selesai.

PASAL 12
SANKSI

1. Sanksi diberlakukan jika terdapat suatu pelanggaran terhadap Adat


Ambalan Sjafrudin Prawiranegara-Nyimas Gamparan dan/ atau terhadap
ketentuan yang diberlakukan oleh pihak sekolah yang berhubungan
dengan kegiatan Kepramukaan.
2. Sanksi- sanksi yang terdapat di ambalan Sjafrudin Prawiranegara-Nyimas
Gamparan diberlakukan kepada seluruh warga ambalan Sjafrudin
Prawiranegara-Nyimas Gamparan.
3. Sanksi- sanksi tersebut tidak berlaku bagi Ka Mabigus,Ka Gudep,
Pembina, dan Tamu Ambalan.
4. Jenis sanksi yang diberikan sesuai dengan kebijakan Juru Adat dan/ atau
dari hasil musyawarah Dewan Ambalan beserta Pembina.
5. Jenis- jenis sanksi yang diberikan dapat berupa:
a. Peringatan secara lisan melalui teguran dari Juru Adat dan/ atau
Dewan Ambalan.
b. Jika hukuman berlanjut diselesaikan oleh Juru Adat yang berwenang
dalam menangani pelanggaran Penduduk Ambalan

7
UPACARA DAN APEL

PASAL 13
PENGERTIAN

1. Upacara adalah serangkaian kegiatan yang ditata dalam suatu ketentuan


peraturan yang wajib dilaksanakan dengan hikmat sehingga merupakan
kegiatan yang teratur dan tertib untuk membentuk suatu tradisi dan budi
pekerti yang baik.
2. Apel adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengkoordinasikan suatu kegiatan yang dilaksanakan secara teratur dan
tertib.

PASAL 14
TEMPAT DAN WAKTU

1. Apel dan/atau Upacara dapat dilaksanakan di dalam maupun di luar ruangan.


2. Apel dan/atau Upacara dapat dilaksanakan di awal dan/atau di akhir kegiatan.

PASAL 15
JENIS UPACARA DAN APEL

1. Upacara Umum adalah upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan
menggunakan peraturan yang berlaku secara umum.
2. Upacara Pelantikan adalah upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian
seorang calon menjadi anggota gerakan pramuka sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan dapat juga dilakukan untuk pengangkatan pemegang jabatan
tertentu dalam satuan.
3. Apel Pembukaan dan Apel Penutupan latihan adalah apel yang dilakukan
dalam rangka usaha melaksanakan dan mengakhiri suatu pertemuan di
lingkungan Gerakan Pramuka.

8
PASAL 16
FORMASI

1. Formasi peserta upacara dan/atau apel dalam bentuk bersaf (disesuaikan).


2. Peserta upacara dan/atau apel berdiri berhadapan dengan Pembina.
3. Petugas upacara dan/atau apel ditempatkan di sayap kiri Pembina.
4. Pradana mendampingi Pembina dengan menempatkan diri di belakang
Pembina.
5. Ajudan upacara dan/atau apel menempatkan diri di sebelah kiri Pradana atau
Pembina.
6. Peserta upacara dan/atau apel ditempatkan dengan satuan terpisah.
7. Tamu undangan menempatkan diri di sebelah kanan belakang Pradana atau
Pembina.

PASAL 17
PETUGAS
1. Petugas Upacara dan/atau adalah sekumpulan orang yang mengatur jalannya
upacara dan/atau apel supaya berjalan lancar dan tertib.
2. Petugas Upacara dan/atau apel terdiri dari Pembina dan/atau apel, pemimpin
upacara dan/atau apel, pengatur upacara dan/atau apel, pembawa acara,
pembawa bendera (dalam upacara)

9
BAB III
PENUTUP

PASAL 18
PENUTUP

Hal-hal yang belum ditetapkan dalam buku adat ini akan ditetapkan lebih
lanjut.

1. Apabila terdapat ketidaksesuaian dengan kondisi ambalan, maka


selanjutnya dilakukan revisi terhadap adat tersebut.
2. Buku adat ini ditetapkan berdasarkan persetujuan seluruh warga ambalan.

10
SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA
A. FILOSOFI
Syafruddin Prawiranegara merupakan salah seorang tokoh pejuang
Indonesia yang lahir pada tanggal 28 Februari tahun 1911. Ia merupakan
seorang priyayi Banten yang masih meiliki darah keturunan dari Sultan Banten. Ia
adalah anak kedua dari dua bersaudara dari hasil pernikahan Raden Arsyad
Prawiraatmaja dan Nur’aini.
Raden Arsyad inilah yang masih merupakan keturunan Sultan Banten
sehingga tidak diragukan lagi kebangsawanannya di Banten. Anak pertama dari
hasil pernikahan ini adalah seorang perempuan cantik bernama Siti Maria. Raden
Arsyad dan Nur’aini merupakan pasangan dengan persamaan bobot karena
Nur’aini juga berasal dari kalangan strata atas dari Minangkabau.
Ayah Syafruddin, Raden Arsyad, mulai diangkat sebagai pegawai pangreh
praja ketika usianya baru sekitar 19 tahun, yaitu pada tahun 1907. Kemudian
dengan cepatnya ia diangkat jabatannya menjadi asisten wedana atau camat dan
ditempatkan di Anyar Kidul, yang masih termasuk dalam Kawedanan Anyar,
Kabupaten Serang, Karesidenan Banten. Dapat dikatakan bahwa kenaikan jabatan
yang cepat itu disebabkan oleh kedudukan keluarganya, dia adalah anak dari
Raden Haji Chatab Aria Prawiranegara, atau yang lebih dikenal sebgai Patih Haji
karena pernah menjadi patih Kabupaten Serang (1879-1884). Raden Arsyad
merupakan anak pertama dari istri kedua Patih Haji, Nyi Mas Hajjah Salbiyah.
Patih Haji meninggal tahun 1899.

B. PEMIKIRAN SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA

Ketika Syafruddin ditugaskan sebagai Pemimpin Pemerintah Darurat


Republik Indonesia (PDRI), ia menamakan dirinya sebagai “ketua” bukan
“presiden” karena sebuah alasan. Hal ini ia terangkan dalam surat kabar Pelita
yang dimuat pada 6 Desember 1978. Ia menerangkan bahwa hal ini dikarenakan ia
belum mengetahui adanya mandat Presiden Soekarno, dan karena didorong oleh
rasa keprihatinan dan kerendahan hati.

11
Kedudukan Syafruddin sebagai Menteri Keuangan cukup merepotkannya,
karena masalah-masalah ekonomi negara yang menumpuk, seperti hutang yang
melilit pemerintah Hindia-Belanda sampai tahun 1949, dan beragamnya macam
mata uang yang tersebar di masyarakat.
Hal ini mengakibatkan munculnya peraturan baru seperti Sertifikat Devisa
yang diikuti dengan Gunting Syafruddin, beserta keputusan-keputusan lain, yakni
penggantian uang yang bermacam-macam itu dengan mata uang baru (ORI),
mengurangi jumlah uang yang beredar untuk menekan inflasi dan dengan
demikian menurunkan harga barang, mengisi kas pemerintah dengan pinjaman
wajib yang besarnya diperkirakan akan mencapai Rp 1,5 milyar.
Di Indonesia, salah seorang yang berpendapat bahwa bunga bank
dibolehkan karena tidak sama dengan riba adalah Syafruddin Prawiranegara. Ia
berpendapat bahwa riba berbeda dengan bunga bank. Bunga bank
merupakan rente, yakni tingkat bunga yang wajar dan boleh dipungut berdasarkan
undang-undang, sedangkan riba adalah tiap-tiap laba abnormal yang diperoleh
dari jual beli bebas. Sebagai ahli hukum, Syafruddin memang selalu berusaha
untuk merumuskan kritiknya terhadap penguasa sedemikian rupa sehingga tidak
dapat mudah dituduh melanggar suatu pasal hukum pidana atau UU Antisubversi.

12
C. LOGO AMBALAN

Arti simbol :
1. Bentuk segi lima (permata) ; melambangkan lima kaidah yang harus
ditaati dan dijalankan, baik itu Rukun Islam dan/atau Pancasila
2. Warna Biru ; melambangkan sebuah kedamaian
3. Dua Tunas Kelapa yang saling bertolak belakang ; menandakan
bahwa di ambalan Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas Gamparan
pangkalan SMA Negeri 16 Kab. Tangerang terdapat 2 (dua) satuan
terpisah, yakni Penegak Putera dan Penegak Puteri
4. Bintang ; melambangkan ketuhanan
5. Rantai ; melambangkan persatuan/ikatan yang kuat
6. Keris ; melambangkan pusaka yang dimiliki ambalan Sjafrudin
Prawiranegara pangkalan SMA Negeri 16 Kab. Tangerang.
7. Tali yang berjumlah 16 (enam belas) ; ikatan/simpul melambangkan
tali persahabatan dan tali silaturahmi yang harus dipelihara dan dijaga
oleh seluruh warga ambalan Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas
Gamparan pangkalan SMA Negeri 16 Kab. Tangerang.

13
8. Pita nama ; menunjukan identitas yang dimiliki baik itu dengan nama
ambalan (Sjafrudin Prwiranegara) atau dengan nama Gerakan Pramuka
Sixteen (GPS)
9. Dua Api yang menyala ; menggambarkan bahwa penegak putera
ambalan Sjafrudin Prawiranegara pangkalan SMA Negeri 16 Kab.
Tangerang memiliki semangat yang tinggi/semangat yang membara.

D. PUSAKA ADAT
Setiap Ambalan dalam Gerakan Pramuka menggunakan nama pahlawan
nasional. Oleh karena hal tersebut sudah barang tentu setiap pahlawan tersebut
memiliki senjata khas, ataupun benda yang menjadi ciri khas dari sosok tersebut.
Senjata maupun barang itulah yang oleh setiap ambalan digunakan sebagai
Pusaka Adat.
Demikian halnya dengan pangkalan SMA Negeri 16 Kab. Tangerang yang
menjadikan sosok Sjafrudin Prawiranegara sebagai nama ambalan bagi Penegak
Putra. Sjafrudin Prawiranegara memiliki senjata khas yang berupa
sebuah Keris, yang kemudian senjata tersebut dijadikan Pusaka Adat Ambalan
Sjafrudin Prawiranegara. Keris tersebut melambangkan kewibawaan dan
kebesaran dari Sjafrudin Prawiranegara.

14
NYI MAS GAMPARAN

A. FILOSOFI

Nyimas Gamparo atau biasa disebut Nyimas Gamparan hidup pada abad
18-an di daerah Banten khususnya di daerah Cikande, serang. Pasca perang
Banten dan gerilyanya Sultan Ageng Tirtayasa di daerah hutan pinggiran Bogor,
Sajera (1683) hingga tertipu oleh utusan keluarga keraton Surosowan atas
permintaan anaknya, Sultan Haji. Sekenario selanjutnya, ditangkap dan meninggal
dalam penjara Kompeni Belanda, Benteng Batavia (1692). Perjuangan
menghadapi penjajah di Bumi Banten tidak begitu saja pupus. Diantaranya,
perang dengan milisi pimpinan Nyimas Gumparo/ Nyimas Gamparan (1829-
1830).
Nyimas Gamparan dikenal dalam perang Cikande. Perang tersebut terjadi
sekitar tahun 1829 hingga 1830. Perang tersebut terjadi lantaran Nyimas
Gamparan yang memimpin 30 pendekar wanita menolak Cultuurstelsel (1830)
yang diterapkan Belanda kepada penduduk pribumi.
Nyimas Gamparan dan puluhan prajurit wanitanya menggunakan taktik
perang gerilya untuk menghadapi pasukan Belanda. Perang Cikande, Rangkas,
Serang hingga ke Pandeglang pun tak terelakan. Serangan-serangan dilakukan
Nyimas Gamparan beserta pasukannya. Korban dari kedua belah pihak pun tak
terelakan. Pasukan Nyimas Gamparan ini memiliki markas persembunyian di
wilayah yang kini disebut Balaraja.
Konon penamaan Balaraja berasal dari pasukan Nyimas Gamparan.
Balaraja, tempat singgah para raja (Asal kata Balai dan Raja) dan juga yang
menyebutkan tempat berkumpulnya Bala (teman) tentara Raja.
Serangan demi serangan yang dilakukan oleh pasukan Nyimas Gamparan
membuat Belanda sangat kerepotan. Berbagai cara pun dilakukan untuk

15
menumpas pasukan Srikandi pimpinan Nyimas Gamparan. Disebutkan Kompeni
Belanda pada waktu itu telah banyak mengalami kerugian dan kebangkrutan.

Pasukan Nyimas Gamparan tidak mudah ditumpas oleh pasukan Kompeni


Belanda. Kenyataannya, pasukan wanita ini mampu bertahan menghadapi
serangan pasukan pengalaman perang. Adapun keunggulannya antara lain:
Pertama, Pasukan wanita ini tangguh di medan perang (salah satu menyebutkan
sakti-sakti mandraguna). Yang kedua, pasukan Nyimas Gamparan menguasai
medan perang gerilya di teritorialnya.
Ada satu daerah yang menjadi persembunyian orang-orang Balaraja ketika
zaman ngeli (hijrah) yakni di Desa Kubang Kec. Sukamulya (Pemekaran Kec.
Balaraja). Banyak diyakini oleh orang Balaraja bahwa jika ngeli ke daerah
tersebut susah dilacak oleh tentara penjajah. Diperkirakan tempat penyumputan
(persembunyian) Nyimas Gamparan di daerah tersebut. Sebab daerah ini letaknya
berada jauh di pedalaman.

16
B. MAKNA LOGO AMBALAN

Arti simbol :
1. Bentuk segi lima (permata) ; melambangkan lima kaidah yang harus ditaati
dan dijalankan, baik itu Rukun Islam dan/atau Pancasila
2. Warna Biru ; melambangkan sebuah kedamaian
3. Dua Tunas Kelapa yang saling bertolak belakang ; menandakan bahwa di
ambalan Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas Gamparan pangkalan SMA
Negeri 16 Kab. Tangerang terdapat 2 (dua) satuan terpisah, yakni Penegak
Putera dan Penegak Puteri
4. Bintang ; melambangkan ketuhanan
5. Rantai ; melambangkan persatuan/ikatan yang kuat
6. Selendang ; melambangkan pusaka yang dimiliki ambalan Nyi Mas
Gamparan pangkalan SMA Negeri 16 Kab. Tangerang.
7. Tali yang berjumlah 16 (enam belas) ; ikatan/simpul melambangkan tali
persahabatan dan tali silaturahmi yang harus dipelihara dan dijaga oleh
seluruh warga ambalan Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas Gamparan
pangkalan SMA Negeri 16 Kab. Tangerang.

17
8. Pita nama ; menunjukan identitas yang dimiliki baik itu dengan nama
ambalan (Nyi Mas Gamparan) atau dengan nama Gerakan Pramuka Sixteen
(GPS)
9. Dua Api yang menyala ; menggambarkan bahwa penegak puteri ambalan Nyi
Mas Gamparan pangkalan SMA Negeri 16 Kab. Tangerang memiliki
semangat yang tinggi/semangat yang membara.

C. PUSAKA ADAT
Demikian halnya didalam setiap Ambalan yang memiliki Pusaka Adat
sebagai identitas tokoh atau sosok yang menjadi nama ambalan dari pangkalan
tersebut. Pangkalan SMA Negeri 16 Kab. Tangerang yang menggunakan Nyi Mas
Gamparan sebagai nama Ambalan bagi Penegak Putri, memiliki Pusaka Adat
berupa selendang.

18
ATUR ACARA I

HARI ULANG TAHUN GERAKAN PRAMUKA

PENDAHULUAN :
1. MASING-MASING PEMIMPIN PASUKAN MENYIAPKAN
PASUKAN
2. PEMIMPIN UPACARA MEMASUKI LAPANGAN UPACARA
3. PENGHORMATAN KEPADA PEMIMPIN UPACARA
4. LAPORAN MASING-MASING PEMIMPIN PASUKAN KEPADA
PEMIMPIN UPACARA
5. PEMIMPIN UPACARA MEMASUKI LAPANGAN MENGAMBIL
ALIH PIMPINAN
ACARA UTAMA :
UPACARA PENGIBARAN BENDERA DALAM RANGKA HARI
ULANG TAHUN PRAMUKA KE-… TAHUN… SMA NEGERI 16
KAB.TANGERANG 14 AGUSTUS …, DI MULAI
1. PEMBINA UPACARA MEMASUKI LAPANGAN UPACARA
2. HYMNE SATYA DHARMA PRAMUKA
3. PENGHORMATAN PASUKAN
4. LAPORAN PEMIMPIN UPACARA
5. PENGIBARAN BENDERA SANG MERAH PUTIH DIPIMPIN
OLEH PEMIMPIN UPACARA
6. MENGHENINGKAN CIPTA DIPIMPIN PEMBINA UPACARA
7. PENGUCAPAN PANCASILA, PEMBUKAAN UUD 1945 DAN
DASA DHARMA
8. AMANAT PEMBINA UPACARA
9. MENYANYIKAN LAGU-LAGU NASIONAL, BAGIMU NEGERI
DAN SATU NUSA SATU BANGSA
10. PEMBACAAN DOA
11. LAPORAN PEMIMPIN UPACARA
12. PENGHORMATAN PASUKAN

19
13. UPACARA PENGIBARAN BENDERA DALAM RANGKA HARI
ULANG TAHUN PRAMUKA KE-… TAHUN… SMA NEGERI
15KAB.TANGERANG, SELESAI

DEMIKIAN TADI, SELURUH RANGKAIAN UPACARA


PENGIBARAN BENDERA DALAM RANGKA HARI ULANG TAHUN
GERAKAN PRAMUKA KE-… TAHUN… SMA NEGERI 15
KAB.TANGERANG. AKHIR KATA, DIRGAHAYU GERAKAN
PRAMUKA KE-…, SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU
KUBAKTIKAN, SALAM PRAMUKA.

20
ATUR ACARA II

PELANTIKAN KECAKAPAN PENEGAK


GERAKAN PRAMUKA
GUGUS DEPAN 08. 087 –08.088
PANGKALAN SMAN 16 KAB.TANGERANG

PERSIAPAN PASUKAN SELESAI


UPACARA PELANTIKAN PENEGAK BANTARA GERAKAN
PRAMUKA GUGUS DEPAN 08.087 – 08.088 PANGKALAN SMA
NEGERI 16 KAB.TANGERANG,…..,…………….., DI MULAI
1. CALON PENEGAK BANTARA MEMASUKI TEMPAT UPACARA
2. LAPORAN PENDAMPING KANAN
3. LAPORAN PENDAMPING KIRI
4. TANYA JAWAB PEMBINA KEPADA PENDAMPING KANAN
DAN PENDAMPING KIRI, PENJELASAN :

LAPORAN PENDAMPING KANAN


Lapor….., calon penegak bantara atas nama ( nama disebutkan
masing” peserta ) dari segi Akhlaq dan kepribadiannya telah sesuai
dengan kode etik dan kode kehormatan gerakan pramuka, dan siap
untuk dilantik sebagai penegak Bantara,….

LAPORAN PENDAMPING KIRI


Lapor……, calon penegak bantara atas nama( nama disebutkan
masing” peserta ) dari segi keterampilannya telah menguasai teori
dan keterampilan kepramukan dan telah menyelesaikan persyaratan
SKU tingkat penegak bantara, dan siap untuk dilantik sebagai
penegak Bantara,….
5. PENDAMPING KANAN DAN PENDAMPING KIRI 4 LANGKAH
KE BELAKANG

21
6. BENDERA MERAH PUTIH MENEMPATI POSISI PALING
KANAN PESERTA(CALON BANTARA)
7. TANYA JAWAB PELANTIKAN DARI PEMBINA KEPADA
PESERTA CALON BANTARA
TANYA JAWAB

UPACARA PELANTIKAN PENEGAK BANTARA

 Pembina – Pradana

Pembina : Menurut pengamatan dari kakak Pradana Putra selaku


Pemimpin Dewan Ambalan. Dilihat dari segi ilmu
pengetahuan,dan kecakapan. Apakah mereka layak untuk
dilantik menjadi Penegak Bantara?

Pradana Putra : Menurut pendapat saya apabila dilihat dari segi Ilmu
Pengetahuan, mereka layakuntuk dilantik menjdi Penegak
Bantara.

Pembina : Menurut pengamatan dari kakak Pradana Putri selaku


Pemimpin Dewan Ambalan. Dilihat dari segi
kepribadian,dan perkembangan watak, apakah mereka layak
untuk dilantik menjadi Penegak Bantara?

Pradana Putri : Menurut pendapat saya apabila dilihat dari segi


kepribadian,dan perkembangan watak mereka layakuntuk
dilantik menjdi Penegak Bantara.

Pembina : Baiklah, terimakasih atas pengamatan kakak.

 Pembina – Calon Bantara

Pembina : Setelah beberapa saat lalu Adik- adik menyelesaikan Syarat


Kecakapan Umum golongan Penegak Bantara, dan telah
dinyatakan layak. Jawablah beberapa pertanyaan yang
Kakak ajukan!

Bersediakah Adik- adik Kakak lantik menjadi Penegak Bantara Ambalan


Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas Gamparan ?

Peserta : Kami Bersedia

Pembina : Sanggupkah Adik- adik menjaga nama baik, dan adat Ambalan
Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas Gamparan?

22
Peserta : Kami Sanggup

Pembina : Sanggupkah Adik- adik mengamalkan Tri Satya dan Dasa


Darma dalam kehidupan sehari-hari?

Pesert : Kami Sanggup

Pembina :Baiklah, marilah kita bersama-sama memanjatkan doa agar kita


dapat bersungguh-sungguh dalam mengemban tugas.

Pembina :Baiklah, kalu kalian sudah siap kaka akan ucapkan janji ulang
try satya dan kalian mengikuti nya.

8. PENYEMATAN TKU BANTARA (PESERTA MENYEMATKAN


SENDIRI TKU NYA)
9. PROSESI SIRAM KEPALA ( PESERTA DI RIRAM KEPALA NYA
DENGAN KEMBANG 7 RUPA DAN MINYAK PEWANGI )

UPACARA PELANTIKAN PENEGAK BANTARA GERAKAN


PRAMUKA GUGUS DEPAN 08.087 – 08.088 PANGKALAN SMA
NEGERI 16 KAB.TANGERANG, SELESAI

PASUKAN DIBAWA KE TEMPAT RENUNGAN SUCI

UCAPAN SELAMAT DARI PEMBINA UPACARA, DIIKUTI OLEH


PEMBINA SATUAN,PEMBANTU PEMBINA, DEWAN AMBALAN
DAN TAMU UNDANGAN.

23
ATUR ACARA III

PELANTIKAN ADAT DEWAN AMBALAN


SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA – NYI MAS GAMPARAN.
GERAKAN PRAMUKA
GUGUS DEPAN 08.089 – 08.090
PANGKALAN SMA NEGERI 16 KAB.TANGERANG

MASING-MASING KOMANDAN PLETON MENYIAPKAN PASUKAN


PEMIMPIN UPACARA MEMASUKI LAPANGAN UPACARA
PENGHORMATAN KEPADA PEMIMPIN UPACARA
LAPORAN MASING-MASING KOMANDAN PLETON KEPADA PEMIMPIN
UPACARA
PEMIMPIN UPACARA MEMASUKI LAPANGAN MENGAMBIL ALIH
PIMPINAN

UPACARA ADAT PELANTIKAN DEWAN AMBALAN SJAFRUDIN


PRAWIRANEGARA – NYI MAS GAMPARAN, SMA NEGERI 16
KAB.TANGERANG,…….,….,………DI MULAI

PEMBINA UPACARA MEMASUKI LAPANGAN UPACARA


HYMNE SATYA DHARMA PRAMUKA
PENGHORMATAN PASUKAN
LAPORAN PEMIMPIN UPACARA
PELANTIKAN DEWAN AMBALAN

MENEMPATKAN DIRI

SANDI AMBALAN
KATA- KATA PELANTIKAN
PEMERCIKAN PURWITASARI

24
PENYERAHAN PANJI AMBALAN DAN PUSAKA ADAT

KEMBALI KETEMPAT

AMANAT PEMBINA UPACARA


PEMBACAAN DOA
LAPORAN PEMIMPIN UPACARA
PENGHORMATAN PASUKAN

UPACARA ADAT PELANTIKAN DEWAN AMBALAN SJAFRUDIN


PRAWIRANEGARA – NYI MAS GAMPARAN..,SMA NEGERI 16
KAB.TANGERANG,…….,….,………SELESAI

PEMBINA UPACARA BERKENAN MENINGGALKAN LAPANGAN


UPACARA

DEMIKIAN TADI, SELURUH RANGKAIAN UPACARA ADAT


PELANTIKAN DEWAN AMBALAN SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA –
NYI MAS GAMPARAN.,SMA NEGERI 16 KAB.TANGERANG MASA
BAKTI……/……. AKHIR KATA, SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU
KUBAKTIKAN, SALAM PRAMUKA!

KATA-KATA PELANTIKAN
DEWAN AMBALAN

SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA – NYI MAS GAMPARAN

Pembina : Setelah beberapa waktu Adik- adik menjadi Calon Dewan Ambalan,
dan telah melakukn kewajiban sebagaimana yang telah ditentukan untuk menjadi
Dewan Ambalan. Maka, jawablah beberapa pertanyaan yang Kakak ajukan!

25
Bersediakah Adik- adik Kakak lantik menjadi Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas
Gamparan ?
Peserta : Kami Bersedia
Pembina : Sanggupkah Adik- adik menjaga nama baik, dan adat Ambalan
Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas Gamparan?
Peserta : Kami Sanggup
Pembina : Sanggupkah Adik- adik mengemban seluruh tugas sebagai Dewan
Ambalan dengan penuh tanggung jawab?
Peserta : Kami Sanggup
Pembina : Sanggupkah Adik- adik mengamalakan Tri Satya dan Dasa Darma
dalam kehidupan sehari-hari?
Peserta : Kami Sanggup
Pembina : Baiklah, dengan begitu secara resmi Kakak lantik Adik- adik
sekalian sebagai Dewan Ambalan yang baru.

26
ATUR ACARA IV

ADAT PELAKSANAAN PTA-PCP


AMBALAN SJAFRUDIN PRAWIRANEGARA – NYI MAS GAMPARAN
SMA NEGERI 16 KAB.TANGERANG

– Peserta berkumpul di tempat yang sudah disediakan


– Titik – titik cahaya bersinar membentuk lorong indah menuju wisma adat yang
terdiam menanti, semua petugas siap melayani setulus hati Tamu Ambalan,
Ambalan Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas Gamparan mempersiapkan diri
dengan penuh khidmat
– Tanda upacara dikumandangkan

UPACARA DIMULAI

Pi : Menjelang fajar esok yang telah menanti acara Penerimaan Tamu Ambalan
dan Pelantikan Calon Penegak Ambalan Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas
Gamparan yang dilaksanakan pada malam yang tenang ini. Kita semua warga
Ambalan Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas Gamparan anggota Gerakan
Pramuka berkumpul di sini untuk membentuk kesatria Sjafrudin Prawiranegara –
Nyi Mas Gamparan
Pa : Renungkan hasil karya lalu dengan segala keberhasilan dan kekurangannya,
tanamkan di hati kita bahwa esok lebih baik. Sebelum kau sandang Sjafrudin
Prawiranegara – Nyi Mas Gamparan, sucikanlah dirimu dengan Tri Satya
– Peserta Penyiraman kepala dengan Air Tri Satya
Pa : Bunga tiga rupa dalam air ini adalah simbol tiga janji dalam kesucian hati
anggota Gerakan Pramuka
– Pradana menyalakan lilin di atas Cobek
Pi : Setitik cahaya terang penuh ketulusan yang dibawa Pradana akan
menuntunmu menuju harapan pasti
– Alunan musik diperdengarkan

27
Pa : Dengarkan apa yang tersirat dalam Dasa Darma Pramuka, kita tanamkan di
hati kita, kita hayati dan kita amalkan sepenuh hati
– Petugas Lorong Dasa Darma mengucapkan setiap darma dan mengangkat
benderanya, membentuk sebuah lorong
– Sikap peserta : tangan diletakan di pundak teman nya
– Berjalan menuju lorong Dasa Darma
Pi : Lorong Dasa Darma tak hanya kita lewati sedetik berlalu, namun Lorong
Dasa Darma merupakan jalan menuju kemenangan hidup
– Iring – iringan musik berhenti di depan wisma adat yang pintunya tertutup dan
dijaga oleh Pemangku Adat

TANYA JAWAB !
Tok tok tok
Peamangku Adat : Siapa Di luar ?
Pradana : Satya,
Pemangku Adat : Satya ?
Pradana : Kami Pradana Ambalan Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas
Gamparan membawa adik – adik Calon Penegak yang siap dilantik Menjadi
Warga Ambalan,
Pemangku Adat : Bekal apa yang kalian bawa ?
Pradana : Kami berbekal pengamalan Tri Satya dan Dasa Darma
Pramuka,
– Pemangku Adat membukakan pintu
– Pradana membawa iring – iringan berjalan dengan tenang menuju depan Panji
Ambalan
– Didalam ruangan petugas sudah menempatkan diri
– Pemangku Adat menempatkan diri
Pa : Pradana mengantarkan Tamu Ambalan Sjafrudin Prawiranegara – Nyi
Mas Gamparan untuk mengharumkan nama baik Ambalan. Bukan hanya dalam

28
Ambalan, namun juga diseluruh pandu, seiring harumnya pedupaan yang
menemani pertemuan ini
Pi : Marilah kita lanjutkan pertemuan ini dengan saling memberikan
hormat sebagai tanda persaudaraan kita, serta untuk meningkatkan penghayatan
dan pengamalan Pancasila
Pradana : Memimpin Penghormatan
Petugas : Membalas Penghormatan
Pi : Satya Darma Pramuka
– Petugas menempatkan diri dan memimpin lagu Satya Darma Pramuka
KAMI JADI PANDUMU……………………
– Diikuti oleh seluruh peserta dan petugas
– Salah satu Pradana maju ke depan Pembina, Laporan
Pradana : Lapor, Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas Gamparan mengantarkan
adik – adik yang ingin menjadi warga Ambalan Sjafrudin Prawiranegara – Nyi
Mas Gamparan dilantik
Pembina : Laporan saya terima, Kembali ketempat !
Pradana : Kembali tempat.
– Pradana Menempatkan Diri

TANYA JAWAB Pradana – Pembina

Pembina : Menurut pengamatan dari kakak Pradana Putra selaku Pemimpin


Dewan Ambalan, Dilihat dari segi Ilmu Pengetahuan, apakah meraka layak untuk
dilantik ?
Pradana : Menurut Pengamatan kami , mereka layak untuk dilantik,
Pembina : Dalam bidang teknik kepramukaan ?
Pradana : Menurut Pengamatan kami , mereka layak untuk dilantik,
Pembina : Menurut Pengamatan ka’ Pradana Putri, dilihat dari segi kepribadian,
apakah mereka layak untuk dilantik ?
Pradana : Menurut Pengamatan kami , mereka layak untuk dilantik,

29
Pembina : Baiklah,
– Pradana kembali ke kanan – kiri barisan

TANYA JAWAB Pembina – Peserta

Pembina : Bersediakah adik – adik kakak lantik menjadi warga Ambalan


Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas Gamparan?
Peserta : Kami bersedia,
Pembina : Sanggupkah adik – adik menjaga nama baik dan adat Ambalan
Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas Gamparan?
Peserta : Kami sanggup,
Pembina : Sanggupkah adik – adik mengamalkan Tri Satya dan Dasa Darma
Pramuka dalam kehidupan sehari – hari ?
Peserta : Kami sanggup,
Pi : Sang Merah Putih, Lambang kebanggaan Indonesia mencerminkan kesucian
hati dan kaberanian membela yang benar, dan akan menjadi saksi apa yang kita
ikrarkan
– Bendera memasuki Wisma Adat Menempatkan diri di tengah dan mengambil
posisi sebelah kanan depan Pembina menghadap peserta, posisi serong kiri
Pa : Marilah Kita Pegang Sang Merah Putih yang ada di dada kita ke pundak kita,
dengan maksud agar selama detak jantung kita masih berdetak, kita akan selalu
ingat, bahwa di pundak kita dipercayakan tugas dan tanggung jawab untuk
melaksanakan janji pramuka Indonesia, Tri Satya
– Para peserta memegang ujung setangan leher Merah Putih dan menempatkannya
pada dada sebelah kiri dengan tangan kiri, dan tangan kanan melakukan
penghormatan
– Pengucapan Tri Satya oleh peserta dan petugas dituntun oleh Pembina
Pi : Tri Satya telah kita ikrarkan bersama, kita masing – masing telah menjanjikan
diri untuk menghayati, melaksanakan dan mengamalkan
Pa : Kakak Pembina dimohon untuk berkenan memasangkan tanda ambalan
secara simbolis kepada perwakilan Tamu Ambalan / Calon Penegak sebagai tanda

30
telah resmi menjadi warga Ambalan Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas
Gamparan
Penuangan Air Purwita Sari
Pi : Tak ada yang lebih mulia dari pada ketulusan hati berlapang dada dan
menerima apa adanya
Pa : Air Purwita Sari melambangkan ketulusan hati yang sepenuhnya ikhlas dalam
bakti kakak Pembina untuk mendidik adik – adik yang menerima menjadi Ksatria
Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas Gamparan
– Petugas menempatkan diri dengan membawa golok dan gelas 2
– Penuangan Air Purwita Sari dilakukan oleh Pembina dan diserahkan kepada
kedua perwakilan peserta
Pembina : Saya serahkan Air Purwita Sari ini sebagai bekal kalian untuk menjadi
anggota ambalan
– Pembina dan petugas kembali ke tempat
– SANDI AMBALAN ( oleh Pemangku Adat )
– Pemangku Adat Putra Menempatkan diri
Pi : Cukuplah sudah sang merah putih menjadi saksi dan kini berkenan untuk
disimpan kembali
– Sang Merah Putih kembali ke tempat semula
Pa : Rasa syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

– Petugas Lagu menempatkan diri dan memimpin lagu Gugur Bunga

TANAH AIR JAYA SAKTI………………….

– Diikuti oleh seluruh peserta dan petugas

Pi : Akhirnya Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas Gamparan telah melahirkan


tunas muda untuk menjadi Ksatria Raden Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas
Gamparan

31
Pa : Semoga Tuhan Yang Maha Agung senantiasa memberikan ridlo dan
bimbingan kepada seluruh warga Ambalan Sjafrudin Prawiranegara – Nyi Mas
Gamparan ebih maju
Pi : Kemudian sebagai penutup acara marilah kita saling memberikan hormat
Pradana : Memimpin Penghormatan
Petugas : Membalas Penghormatan
Pa : Memakan Gula Merah dan Kelapa sebagai lambang semangat dan kesucian.
Kemudian upacara api unggun yang telah menanti.
– Pembina dan Petugas meninggalkan Wisma Adat dan mengawali memakan gula
merah dan kelapa diikuti oleh Calon Dewan Ambalan kemudian peserta, dengan
jalan berdampingan.

SEKAPUR SIRIH
Api…… api………
Apimu……..Api kita
Membakar semangat pemuda
Membara dengan cita
Bergandengan tangan berlingkar lingkaran
Lingkaran ini adalah persaudaraan
Saling tersenyum,
Saling menyantun
Inilah api kita bersama
Menjilat merah membara
Menggugah jiwa pemuda
Tak ada ibu, tak ada ayah
Tak ada tua ataupun muda
Kita disini adalah saudara
Se-Adik, se-Kakak….
Berapi semangat membara

Perkemahan ini adalah bukti nyata pengabdian

32
Semangat di lingkaran ini bergema di seluruh raya
Api……. Api……..
Apimu…… api kita
Dasa Darma yang menyulutnya
Semakin menyiratkan dunia hidupmu
Praja Muda Karana tidak akan meninggalkan Pandu
Pandu bakti, pandu mengabdi
Belajar meniti membangun diri
Membangun bangsa menggapai cita
Menjadi Pramuka yang berjasa
Kami pemuda yang mengabdi
Melindungi bumi pertiwi
Untuk menjadi Pramuka Sejati
Kesetiaan kami adalah abdi
Bagai arang yang dilahap api
Kami Pramuka Indonesia
Jadikan bumi pertiwi jaya!

33
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Musyawarah Pembentukan Ambalan, November 2017

34

Anda mungkin juga menyukai