PENDAHULUAN
Pasal 1
Pengertian Dan Fungsi Adat
1. Adat Ambalan adalah suatu peraturan dan kebiasaan yang menjadi ciri khas dan sarana penertib
suatu pangkalan yang telah disepakati oleh Warga Ambalan.
2. Fungsi Adat :
a. Sebagai identitas suatu pangkalan
b. Sarana penertib suatu pangkalan
c. Sebagai dasar dan pedoman
Pasal 2
Pemegang Adat
Pasal 3
Hak, Kewajiban, Dan Wewenang Pemangku Adat
Pasal 4
Tempat dan waktu
1. Adat ambalan Prabu Anom Jaya Dewata – Nyai Subang Larang barlaku di pangkalan Ambalan
Prabu Anom Jaya Dewata - Nyai Subang Larang
2. Adat ambalan Prabu Anom Jaya Dewata – Nyai Subang Larang berlaku diluar ambalan apabila
membawa nama Prabu Anom Jaya Dewata – Nyai Subang Larang.
3. Adat Ambalan Prabu Anom Jaya Dewata – Nyai Subang Larang berlaku hanya 1 tahun jabatan
dan selanjutnya dapat direvisi dengan revisi yang mendasar dan baik.
Pasal 5
Sasaran
Sasaran Adat ambalan Prabu Anom Jaya Dewata - Nyai Subang Larang adalah membentuk warga
ambalan yang :
1. Memiliki kepribadian yang disiplin, tegas, dan cerdas.
2. Menghargai seluruh adat dan ketentuan yang berlaku dalam ambalan.
3. Menghargai apa yang menjadi cita-cita dalam ambalan Prabu Anom Jaya Dewata – Nyai Subang
Larang
Pasal 6
Revisi Adat
1. Adat Ambalan ditetapkan atas persetujuan seluruh warga Ambalan ketika muspen atau kebijakan
pemangku adat
2. Revisi Adat hanya boleh dilakukan oleh Pemangku Adat.
3. Perubahan Adat dapat dilakukan dengan ketentuan :
a. Disetujui oleh seluruh Warga Ambalan atau dengan kebijakan pemangku adat
b. Menyesuaikan situasi dan kondisi.
BAB II
ISI
Pasal 7
Adat Keseharian
Pasal 8
Makan
Pasal 9
Berbicara
Pasal 10
Sanksi
1. Sanksi diberlakukan jika terdapat suatu pelanggaran terhadap Adat Ambalan Prabu Anom Jaya
Dewata – Nyai Subang Larang dan/ atau terhadap ketentuan yang diberlakukan oleh pihak sekolah
yang berhubungan dengan kegiatan Kepramukaan.
2. Sanksi- sanksi yang terdapat di ambalan Prabu Anom Jaya Dewata - Nyai Subang
Larang diberlakukan kepada seluruh warga ambalan Prabu Anom Jaya Dewata – Nyai Subang
Larang
3. Sanksi- sanksi tersebut tidak berlaku bagi Ka Mabigus, Ka Gudep, Pembina, dan Tamu Ambalan.
4. Jenis sanksi yang diberikan sesuai dengan kebijakan Pemangku Adat dan/ atau dari hasil
musyawarah Dewan Ambalan
5. Jenis- jenis sanksi yang diberikan dapat berupa:
a. Peringatan secara lisan melalui teguran
b. Peringatan lisan melalui teguran dari Pembina Pramuka.
c. Diselesaikan oleh pihak sekolah yang berwenang dalam menangani pelanggaran peserta didik.
d. Sanksi berupa Tindakan pushup 20 atau bending 20
e. Sanksi berupa tugas maupun materi berupa uang sebesar 1000 dan dsb
BAB III
PENUTUP
1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam buku adat ini akan ditetapkan lebih lanjut.
2. Apabila terdapat ketidaksesuaian dengan kondisi ambalan, maka selanjutnya dilakukan revisi
terhadap adat tersebut.
3. Buku adat ini ditetapkan berdasarkan pertimbamngan pemangku adat untuk menjadikan ambaln
Prabu Anom Jaya Dewata – Nyai Subang Larang menjadi lebih baik.
Bandung, ..........................
----------------------------- -----------------------------
Mengetahui,
Menyetujui