Anda di halaman 1dari 5

ADAT AMBALAN

BHARATASRESTA – SUBADRA GUDEP


05.373 – 05.374
PANGKALAN SMK N 5 NEGARA

BAB I
PENDAHULUAN

Pasal 1

Pengertian Dan Fungsi Adat

Adat Ambalan adalah suatu peraturan dan kebiasaan yang menjadi ciri khas dan sarana
penertib suatu pangkalan yang telah disepakati oleh Warga Ambalan.

 Fungsi Adat :

a.       Sebagai identitas suatu pangkalan


b.      Sarana penertib suatu pangkalan
c.       Sebagai dasar dan pedoman

Pasal 2

Pemegang Adat

1.  Pemegang Adat Ambalan adalah Pemangku Adat.


2. Pemangku Adat adalah seseorang yang memiliki hak, kewajiban dan wewenang dalam
memegangadat.
3. Pemangku Adat memiliki Pusaka Adat yang wajib dijaga.

Pasal 3

Hak,Kewajiban, Dan Wewenang Pemangku Adat

 Hak Pemangku Adat :

a. Dihargai semua apa yang menjadi kebijaksanaannya.


b. Memberikan saran yang bersifat membangun.
c. Diperbolehkan mengambil keputusan secara sepihak apabila kondisi tidak memungkinkan.
d. Merevisi adat yang sudah tidak sesuai dengan kondisi.
e.. Membacakan sandi ambalan

Kewajiban Pemangku Adat

a.       Menjaga, mengamalkan, dan menjalankan adat ambalan.


b.      Menjaga Pusaka Adat.
c.       Menjaga ketertiban di pangkalan.
d.      Mampu mendampingi Pradana.
e.       Mampu dengan sigap mengambil keputusan.
f.       Mampu dengan cermat menyelektif suatu keadaan.

      Wewenang Pemangku Adat

a.       Memberi sanksi kepada pelanggar Adat.


b.      Mendampingi Pradana dalam mengambil Keputusan.
c.       Mengambil keputusan sepihak apabila kondisi mendesak.
d.      Memperkenalkan Adat Ambalan.

Pasal 4

Tempat dan waktu

1.      Adat ambalan Bharatasresta – Subadra berlaku di pangkalan SMK N 5 NEGARA


2.      Adat ambalan Bharatasresta – Subadra berlaku diluar ambalan apabila membawa nama
Bharatasresta - Subadra
3.      Adat Ambalan Bharatasresta – Subadra berlaku hanya 1 tahun jabatan dan selanjutnya dapat
direvisi dengan revisi yang mendasar dan baik.

Pasal 5

Sasaran

Sasaran Adat ambalan BHARATASRESTA–DRUPADI adalah membentuk warga ambalan yang :

1.      Memiliki kepribadian yang disiplin, tegas, dan cerdas.


2.      Menghargai seluruh adat dan ketentuan yang berlaku dalam ambalan.
3.      Menghargai apa yang menjadi cita-cita dalam ambalan Bharatasresta - Subadra

Pasal 6

Revisi Adat

1.Adat Ambalan ditetapkan atas persetujuan seluruh warga Ambalan ketika muspen atau kebijakan
pemangku adat
2.      Revisi Adat hanya boleh dilakukan oleh Pemangku Adat.
3.      Perubahan Adat dapat dilakukan dengan ketentuan :

a.       Disetujui oleh seluruh Warga Ambalan atau dengan kebijakan pemangku adat
b.      Menyesuaikan situasi dan kondisi.

BAB II

ISI

Pasal 7

Adat Keseharian

1.      Mengutamakan kewajiban kepada Tuhan Yang Maha Esa.


2.      Jangan buang sampah sembarangan.
3.      Ketika membereskan pakaian harus balik kanan dulu, lalu bereskan.
4.      Ketika benda pusaka dikeluarkan oleh pemangku adat, berikan hormat.
5.      Pemakaian atribut pramuka sesuai dengan peraturan Kwartir Ranting Nasional.
6.      Penggunaan seragam pramuka lengkap dan dapat disesuaikan dengan keadaan.
7.      Bagi Pramuka Penegak Ambalan Bharatasresta - Subadra harus berambut rapih
8.      Dalam keadaan tertentu kacu harus diselamatkan dengan ketentuan dimasukan kebawah
kancing pertama baju
9.      Saat baret tidak dipakai, tidak boleh dimasukan kedalam saku celana, wajib dipegang atau
ditaruh di tempat yang semestinya.
10.  Warna kaos putra dan putri hitam dan sepatu yang dikenakan adalah hitam polos.
11.  Pemakaian Ring dan Kacu harus kencang dan rapi.
12.  Pakaian harus selalu rapi. ikat pinggang harus terlihat.
13.  Pada saat pelaksanaan Apel maupun Upacara wajib mengenakan pakaian pramuka lengkap
beserta topi dan baret.
14.  Pemakaian perlengkapan pramuka :
a.      Kacu
b.      TKU sebelah kanan
c.       TKU sebelah kiri
d.      Baret
e. Topi Pramuka ( Putri )
15.  Pelepasan perlengkapan pramuka :
a.       Baret
b.      TKU sebelah kiri
c.       TKU sebelah kanan
d.      Kacu
e. Topi
16.  Pemakaian /pelepasan perlengkapan pramuka sambil jongkok atau sambil duduk yang enak.

Pasal 8
Makan

1.      Jangan makan  dan minum sambil berdiri kecuali makan permen


2.      Sebelum makan pasukan harus dalam bentuk barisan yang rapi.
3.      Salah satu anggota ( pemimpin ) memimpin pasukan dalam laporan sebelum makan
(disesuaikan).
4.      Makanan dipegang di tangan kanan, dan minuman dipegang di tangan kiri.
5.      Kacu diselamatkan tentang Adat pakaian dan penampilan.
6.      Berdoa sebelum makan dipimpin oleh pemimpin.
7.      Dalam kondisi makan tidak boleh bersenda gurau.
8.      Selesai makan, pasukan disiapkan dilanjutkan berdoa.
9.      Laporan selesai makan ( disesuaikan ).

Pasal 9

Berbicara
1.      Tidak boleh berkata-kata hewan
2.      Dilarang membuat forum di dalam sebuah forum.
3.      Di dalam sebuah forum apabila ingin menanggapi atau memberi saran wajib mengacungkan
tangan terlebih dahulu setelah itu memohon ijin untuk berbicara, dan boleh berbicara jika   sudah
dipersilakan oleh pemimpin forum.
4.      Dapat menjaga sopan santun.

PASAL 10

SANKSI

1.      Sanksi diberlakukan jika terdapat suatu pelanggaran terhadap Adat Ambalan Bharatasresta –
Subadra dan atau terhadap ketentuan yang diberlakukan oleh pihak sekolah yang berhubungan
dengan kegiatan Kepramukaan.
2.      Sanksi- sanksi yang terdapat di ambalan Bharatasresta – Subadra diberlakukan kepada seluruh
warga ambalan Bharatasresta - Subadra
3.      Sanksi- sanksi  tersebut tidak berlaku bagi Ka Mabigus,Ka Gudep, Pembina, dan Tamu Ambalan.
4.      Jenis sanksi yang diberikan sesuai dengan kebijakan Pemangku Adat dan/ atau dari hasil
musyawarah Dewan Ambalan

5.      Jenis- jenis sanksi yang diberikan dapat berupa :


a.       Peringatan  secara lisan melalui teguran
b.      Peringatan lisan melalui teguran dari Pembina Pramuka.
c.       Diselesaikan oleh pihak sekolah yang berwenang dalam menangani pelanggaran peserta didik.
d.      Sanksi berupa Tindakan pushup 20 atau Squatjump 20
e.       Sanksi berupa tugas maupun materi berupa uang sebesar 1000 dan dsb
BAB III

PENUTUP

1.      Hal-hal yang belum ditetapkan dalam buku adat ini akan ditetapkan lebih lanjut.
2.      Apabila terdapat ketidaksesuaian dengan kondisi ambalan, maka selanjutnya dilakukan revisi
terhadap adat tersebut.
3.      Buku adat ini ditetapkan berdasarkan pertimbangan pemangku adat untuk menjadikan
ambalan BHARATASRESTA–SUBADRA menjadi lebih baik.

Negara,25 Oktober 2019


Pradana Putri

Putu Diah Suastini

Pradana Putra

I Komang Edi Febriana

Mengetahui,

Kesiswaan

I Ketut Sukadana S.Pd, M.Pd


NIP : 19690412 199202 1 004

Pembina Gugus Depan

I Ketut Sukadana S.Pd,M.Pd


NIP : 19690412 199202 1 004

Anda mungkin juga menyukai