Anda di halaman 1dari 9

I.

TATA ADAT

A. Pengertian

Tata Adat adalah suatu ikatan yang menjadi ciri khusus persaudaraan bakti anggota Ambalan Gugus
depan MAN Kutai Barat. Tata Adat Ambalan ini harus dibina supaya menjadi ketentuan dari tata adat
yang disepakati dan mengikat seluruh anggota Ambalan.

B. Kegunaan

Tata Adat ini digunakan sebagai pengikat hati nurani seluruh anggota Ambalan Gudep Madrasah
Aliyah Negeri Kutai Barat.

II. TRADISI ADAT AMBALAN

A. Nama Ambalan

1. Gugus Depan 02.591 bernama Ambalan Umar bin Khattab

2. Gugus Depan 02.592 bernama Ambalan Siti Aisyah

B. Simbol Ambalan

1. Simbol Ambalan Umar bin Khattab

2. Simbol Ambalan Siti Aisyah

3. Arti simbol Ambalan

a) Badge Ambalan Umar bin Khattab


1. Badge berbentuk Segi Lima yang berasaskan Rukun Islam dan Pancasila.

2. Warna dasar Hijau melambangkan kesuburan, kemakmuran dan wawasan serta budi pekerti
luhur.

3. Warna kuning melambangkan iktikat bahwa gerakan pramuka MAN Kutai Barat mencapai
kejayaan dimasa depan.

4. Bendera Merah Putih melambangkan keteguhan jiwa, keberanian mental dalam menghadapi
masalah dan kesucian lahir serta batin dalam berfikir, berkata dan berbuat serta dalam mengambil
keputusan senantiasa menggunakan akal sehat yang dilandasi dengan kebenaran.

5. Lambang WOSM melambangkan penunjuk arah ke jalan kebaikan. Tiga helai daunnya adalah
melambangkan 3 kewajiban seorang pandu, kewajiban terhadap Tuhan dan negaranya, terhadap
sesama hidup, dan terhadap janji pandunya. dan Lingkaran tali bersimpul mati melambangkan ikatan
persaudaraan internasional yang erat.

6. Kitab dan Sayap yang Terbentang melambangkan menjunjung setinggi mungkin kebajikan dan
keutamaan yang benar.

7. Tulisan berbunyi Umar bin Khattab, melambangkan bahwa Ambalan ini beriktikat menjadi
seorang pemimpin seperti Umar bin Khattab

8. Bintang Emas melambangkan Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Allah SWT

9. Tunas kelapa melambangkan Gerakan Pramuka Indonesia

10. Padi dan Kapas melambangkan Pancasila sila ke-5, yaitu Keadilan Sosial.

11. 02.591 merupakan nomer Gugus Depan MAN Kutai Barat.


b) Badge Ambalan Siti Aisyah

1. Badge berbentuk Segi Lima yang berasaskan Rukun Islam dan Pancasila.

2. Warna dasar Hijau melambangkan kesuburan, kemakmuran dan wawasan serta budi pekerti
luhur.

3. Warna kuning melambangkan iktikat bahwa gerakan pramuka MAN Kutai Barat mencapai
kejayaan dimasa depan.

4. Bendera Merah Putih melambangkan keteguhan jiwa, keberanian mental dalam menghadapi
masalah dan kesucian lahir serta batin dalam berfikir, berkata dan berbuat serta dalam mengambil
keputusan senantiasa menggunakan akal sehat yang dilandasi dengan kebenaran.

5. Lambang WOSM melambangkan penunjuk arah ke jalan kebaikan. Tiga helai daunnya adalah
melambangkan 3 kewajiban seorang pandu, kewajiban terhadap Tuhan dan negaranya, terhadap
sesama hidup, dan terhadap janji pandunya. dan Lingkaran tali bersimpul mati melambangkan ikatan
persaudaraan internasional yang erat.

6. Kitab dan Sayap yang Terbentang melambangkan menjunjung setinggi mungkin kebajikan dan
keutamaan yang benar.

7. Tulisan berbunyi Siti Aisyah, melambangkan bahwa Ambalan ini beriktikat menjadi seseorang
dengan Karakter seperti Siti Aisyah.

8. Bintang Emas melambangkan Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Allah SWT

9. Dua Buah Tunas kelapa melambangkan Gerakan Pramuka Indonesia

10. Padi dan Kapas melambangkan Pancasila sila ke-5, yaitu Keadilan Sosial.

11. 02.592 merupakan nomer Gugus Depan MAN Kutai Barat.


C. Pusaka Adat

1. Bersifat tetap : Al-Qur’an dan Hadist

2. Bersifat tidak tetap :-

D. Lambang Ambalan

Lambang Ambalan berwujud Badge yang ditempelkan pada lengan kiri seragam Pramuka dan wajib
dipakai bagi anggota yang telah dikukuhkan menjadi anggota Ambalan oleh Pembina

F. Tali Jabatan

E. Sandi Ambalan

Sandi Ambalan diucapkan pada setiap upacara resmi dalam suatu kegiatan baik yang sifatnya
didalam ruangan maupun diluar ruangan. Sandi ini diucapkan pada upacara pembukaan dan
penutupan dalam kegiatan yang bersifat formal.

Adapun bunyi Sandi Ambalan adalah sebagai berikut : (Terlampir pada Gugus Depan/Ambalan)

Sikap anggota Ambalan pada saat diucapkan Sandi :

Berdiri tegap dengan sikap sempurna, posisi tangan memegang kacu dan menempelkannya ke dada
kiri tepat di atas jantung bagi yang memakai seragam Pramuka lengkap dan bersikap hormat bagi
yang tidak berseragam Pramuka lengkap.

G. Amsal Ambalan
Rela, Dharma Bhakti, Setia, Insani, Budi Luhur, Abdi Illahi, Amar Ma’ruf, Nahi Munkar, Fastabiqul
Khairaat.

H. Makanan dan minuman Adat

1. Makanan Adat :-

2. Minuman Adat :-

Makanan dan minuman ini dihidangkan pada saat Milad Ambalan dan Penerimaan kunjungan Tamu
Ambalan .

III. Jenis-Jenis Tata Adat Ambalan

A. Adat Pertemuan

1. Adat ini digunakan untuk semua anggota dalam acara formal .

a. Acara dimulai dan di tutup dengan membaca -

b. Setiap pembicaraan awal dan akhir mengucapkan salam.

c. Sepuluh menit sebelum acara dimulai peserta harus siap.

d. menghargai dan menghormati pendapat orang lain.

2. Adat ini digunakan untuk semua anggota dalam acara Non Formal .

a. Acara dimulai dan di tutup dengan membaca -


b. Setiap pembicaraan awal dan akhir mengucapkan salam

c. 10 menit sebelum acara dimulai pesereta harus siap

d. Menghargai dan menghormati pendapat orang lain.

e. Memberi kultum setiap pertemuan secara seksama dalam tempo sesingkat singkatnya.

B. Pakaian

1. Acara Formal

* Putera seragam pramuka ( PDH )

* Puteri Seragam pramuka dan berjilbab

2. Acara Non Formal

* Putera pakaian bebas, rapi dan sopan

* Puteri pakaian muslimah rapi dan sopan bagi muslimah.

3. Pakaian Adat

* Putera berpakaian PDH

* Puteri berpakaian PDH dan berjilbab


C. Upacara Adat

1. Upacra adat pembukaan dan penutupan

2. Upacara adat pengukuhan anggota Ambalan

3. Upacara adat pelantikan bantara dan laksana

4. Upacara adat Perpisahan

5. Upacara adat ulang tahun

6. Upacara adat ulang janji

D. Pelaksanaan tata adat dilaksanakan oleh pemangku adat 02.591, bila pemangku adat berhalangan
hadir maka pemangku adat wajib mendelegasikan kepada Dewan Ambalan secara tertulis.

IV. SIDANG-SIDANG

Sidang ini dibagi menjadi tiga jenis :

1. Sidang Mula

a. Sidang ini dikenakan bagi anggota Ambalan yang melanggar tata susila adat Ambalan melalui
lisan.

b. Anggota Ambalan yang melanggar akan ditegur atau diperingatkan oleh pemangku adat.
2. Sidang Madya

a. Sidang ini dikenakan bagi anggota Ambalan yang melanggar tata suaila adat Ambalan melalui
lisan disertai tindakan

b. Anggota Ambalan yang melanggar tata susila diberi peringatan oleh pemangku adat dan
diadakan pertemuan yang direncanakan oleh pemangku adat.

c. Sidang madya ini dihadiri oleh :

· Pemangku adat

· Anggota yang terkena teguran

· Ketua Ambalan

· Sekretaris/Kerani dan bendahara jika diperlukan

d. Jika anggota yang melanggar ketentuan diatas berhalangan hadir, maka akan diberi surat
pernyataan kesanggupan aktif atau pengunduran diri.

3. Sidang Istimewa

a. Sidang ini dikenakan bagi anggota Ambalan yang melanggar tata susila adat Ambalan yang
bersifat kriminal, mencemarkan nama baik Ambalan.

b. Anggota Ambalan yang melanggar tata susila ini disidang dihadapan MABIGUS gugus depan
02.591-02.592

c. Sanksi bagi anggota Ambalan yang melanggar akan dikeluarkan sebagai anggota Ambalan dan
wajib mengembalikan segala atribut yang telah diberikan.
V. KETENTUAN UMUM

Hal-hal yang belum ditetapkan dalam musyawarah Ambalan akan ditentukan oleh
pemangku adat dengan bantuan badan pengurus harian serta dewan Ambalan.

Anda mungkin juga menyukai