TATA ADAT
A. Pengertian
Tata Adat adalah suatu ikatan yang menjadi ciri khusus persaudaraan bakti anggota Ambalan Gugus
depan MAN Kutai Barat. Tata Adat Ambalan ini harus dibina supaya menjadi ketentuan dari tata adat
yang disepakati dan mengikat seluruh anggota Ambalan.
B. Kegunaan
Tata Adat ini digunakan sebagai pengikat hati nurani seluruh anggota Ambalan Gudep Madrasah
Aliyah Negeri Kutai Barat.
A. Nama Ambalan
B. Simbol Ambalan
2. Warna dasar Hijau melambangkan kesuburan, kemakmuran dan wawasan serta budi pekerti
luhur.
3. Warna kuning melambangkan iktikat bahwa gerakan pramuka MAN Kutai Barat mencapai
kejayaan dimasa depan.
4. Bendera Merah Putih melambangkan keteguhan jiwa, keberanian mental dalam menghadapi
masalah dan kesucian lahir serta batin dalam berfikir, berkata dan berbuat serta dalam mengambil
keputusan senantiasa menggunakan akal sehat yang dilandasi dengan kebenaran.
5. Lambang WOSM melambangkan penunjuk arah ke jalan kebaikan. Tiga helai daunnya adalah
melambangkan 3 kewajiban seorang pandu, kewajiban terhadap Tuhan dan negaranya, terhadap
sesama hidup, dan terhadap janji pandunya. dan Lingkaran tali bersimpul mati melambangkan ikatan
persaudaraan internasional yang erat.
6. Kitab dan Sayap yang Terbentang melambangkan menjunjung setinggi mungkin kebajikan dan
keutamaan yang benar.
7. Tulisan berbunyi Umar bin Khattab, melambangkan bahwa Ambalan ini beriktikat menjadi
seorang pemimpin seperti Umar bin Khattab
10. Padi dan Kapas melambangkan Pancasila sila ke-5, yaitu Keadilan Sosial.
1. Badge berbentuk Segi Lima yang berasaskan Rukun Islam dan Pancasila.
2. Warna dasar Hijau melambangkan kesuburan, kemakmuran dan wawasan serta budi pekerti
luhur.
3. Warna kuning melambangkan iktikat bahwa gerakan pramuka MAN Kutai Barat mencapai
kejayaan dimasa depan.
4. Bendera Merah Putih melambangkan keteguhan jiwa, keberanian mental dalam menghadapi
masalah dan kesucian lahir serta batin dalam berfikir, berkata dan berbuat serta dalam mengambil
keputusan senantiasa menggunakan akal sehat yang dilandasi dengan kebenaran.
5. Lambang WOSM melambangkan penunjuk arah ke jalan kebaikan. Tiga helai daunnya adalah
melambangkan 3 kewajiban seorang pandu, kewajiban terhadap Tuhan dan negaranya, terhadap
sesama hidup, dan terhadap janji pandunya. dan Lingkaran tali bersimpul mati melambangkan ikatan
persaudaraan internasional yang erat.
6. Kitab dan Sayap yang Terbentang melambangkan menjunjung setinggi mungkin kebajikan dan
keutamaan yang benar.
7. Tulisan berbunyi Siti Aisyah, melambangkan bahwa Ambalan ini beriktikat menjadi seseorang
dengan Karakter seperti Siti Aisyah.
10. Padi dan Kapas melambangkan Pancasila sila ke-5, yaitu Keadilan Sosial.
D. Lambang Ambalan
Lambang Ambalan berwujud Badge yang ditempelkan pada lengan kiri seragam Pramuka dan wajib
dipakai bagi anggota yang telah dikukuhkan menjadi anggota Ambalan oleh Pembina
F. Tali Jabatan
E. Sandi Ambalan
Sandi Ambalan diucapkan pada setiap upacara resmi dalam suatu kegiatan baik yang sifatnya
didalam ruangan maupun diluar ruangan. Sandi ini diucapkan pada upacara pembukaan dan
penutupan dalam kegiatan yang bersifat formal.
Adapun bunyi Sandi Ambalan adalah sebagai berikut : (Terlampir pada Gugus Depan/Ambalan)
Berdiri tegap dengan sikap sempurna, posisi tangan memegang kacu dan menempelkannya ke dada
kiri tepat di atas jantung bagi yang memakai seragam Pramuka lengkap dan bersikap hormat bagi
yang tidak berseragam Pramuka lengkap.
G. Amsal Ambalan
Rela, Dharma Bhakti, Setia, Insani, Budi Luhur, Abdi Illahi, Amar Ma’ruf, Nahi Munkar, Fastabiqul
Khairaat.
1. Makanan Adat :-
2. Minuman Adat :-
Makanan dan minuman ini dihidangkan pada saat Milad Ambalan dan Penerimaan kunjungan Tamu
Ambalan .
A. Adat Pertemuan
2. Adat ini digunakan untuk semua anggota dalam acara Non Formal .
e. Memberi kultum setiap pertemuan secara seksama dalam tempo sesingkat singkatnya.
B. Pakaian
1. Acara Formal
3. Pakaian Adat
D. Pelaksanaan tata adat dilaksanakan oleh pemangku adat 02.591, bila pemangku adat berhalangan
hadir maka pemangku adat wajib mendelegasikan kepada Dewan Ambalan secara tertulis.
IV. SIDANG-SIDANG
1. Sidang Mula
a. Sidang ini dikenakan bagi anggota Ambalan yang melanggar tata susila adat Ambalan melalui
lisan.
b. Anggota Ambalan yang melanggar akan ditegur atau diperingatkan oleh pemangku adat.
2. Sidang Madya
a. Sidang ini dikenakan bagi anggota Ambalan yang melanggar tata suaila adat Ambalan melalui
lisan disertai tindakan
b. Anggota Ambalan yang melanggar tata susila diberi peringatan oleh pemangku adat dan
diadakan pertemuan yang direncanakan oleh pemangku adat.
· Pemangku adat
· Ketua Ambalan
d. Jika anggota yang melanggar ketentuan diatas berhalangan hadir, maka akan diberi surat
pernyataan kesanggupan aktif atau pengunduran diri.
3. Sidang Istimewa
a. Sidang ini dikenakan bagi anggota Ambalan yang melanggar tata susila adat Ambalan yang
bersifat kriminal, mencemarkan nama baik Ambalan.
b. Anggota Ambalan yang melanggar tata susila ini disidang dihadapan MABIGUS gugus depan
02.591-02.592
c. Sanksi bagi anggota Ambalan yang melanggar akan dikeluarkan sebagai anggota Ambalan dan
wajib mengembalikan segala atribut yang telah diberikan.
V. KETENTUAN UMUM
Hal-hal yang belum ditetapkan dalam musyawarah Ambalan akan ditentukan oleh
pemangku adat dengan bantuan badan pengurus harian serta dewan Ambalan.