Anda di halaman 1dari 38

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

BAG. I: ANGGARAN DASAR

BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, WAKTU, PEMBENTUKAN, DAN HARI
PERINGATAN

Pasal 1
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

1. Perkumpulan ini bernama IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG disingkat IASS.


2. IASS berkedudukan di SEMARANG (Jawa Tengah).

Pasal 2
WAKTU DAN PEMBENTUKAN

1. IASS didirikan untuk batas waktu yang tidak ditentukan.


2. IASS dibentuk dan didirikan di Semarang pada tanggal 26 (dua puluh enam) Juni
1995 (sembian belas Sembilan puluh lima).

Pasal 3
HARI PERINGATAN

1. IASS mempunyai hari peringatan yang diperingati setiap tanggal 26 (dua puluh enam)
bulan Juni, yang dijadikan sebagai Hari berdirinya Ikatan Alumni SPM Semarang.

BAB II
AZAS DAN SIFAT

Pasal 4
AZAS

IASS berazaskan Pancasila dan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang


berlaku pada umumnya dan peraturan yang berlaku bagi para pelaut Indonesia pada
khususnya.

Pasal 5
SIFAT

IASS bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.

Page 1
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

BAB III
LAMBANG

Pasal 6
LAMBANG

1. 2 lingkaran, sebagai lambing ikatan yang kuat.


2. Bintang delapan, lambing visi menyebar ke seluruh penjuru.
3. Warna kuning, semangat dan kesejahteraan.
4. Biru dan kapal, lambing sebagai insan maritime yang professional.
5. Pita hijau, sejauh-jauh berlayar kembalilah ke bumi pertiwi.
6. 1995, tahun berdiri.

BAB IV
MAKSUD, TUJUAN, DAN KEGIATAN

Pasal 7
MAKSUD
IAAS adalah Perkumpulan Profesi pelaut alumni SPM Semarang yang bermaksud
mewujudkan Pelaut Indonesia yang cerdas, bermartabat, adil, dan makmur.

Pasal 8
TUJUAN
IASS mempunyai tujuan di bidang sosial dan Pendidikan.

Pasal 9
KEGIATAN
Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud Pasal 7 (tujuh) dan Pasal 8
(delapan) tersebut di atas, IASS dapat melaksanakan kegiatan di bidang sosial dan pendidikan
meliputi:
1. Memperjuangkan, melindungi, membela hak dan kepentingan seluruh pelaut
Indonesia secara umum dan pelaut anggota IASS secara khusus.

Page 2
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

2. Mendidik dan meningkatkan profesionalisme pelaut.


3. Meningkatkan taraf hidup dan mensejahterakan anggota IASS dan keluarganya.
4. Menempatkan profesi Pelaut Indonesia setara dan sejajar dengan profesi lainnya dan
diakui secara Nasional dan Internasional.
5. Sebagai perkumpulan profesi yang dapat menjadi mitra dan mampu memberikan
masukan dan solusi kepada pemerintahan Indonesia dan badan Maritim dunia.
6. Mendirikan dan menyelenggarakan lembaga-lembaga sosial dan sebagainya.
7. Mengadakan dan menyelenggarakan lembaga pendidikan non formal, kursus kejuruan
atau keterampilan, kegiatan pelatihan, pembekalan keterampilan, dialog, diskusi,
seminar, bedah buku dan sejenisnya.
8. Mengikuti berbagai aktivitas dan pekerjaan atau kegiatan dan untuk mendukung atau
membantu Perkumpulan-perkumpulan-serupa lainnya yang memiliki kaitan dengan
maksud dan tujuan IASS.
9. Secara pro-aktif memberikan kontribusi positif di bidang maritim dalam skala
nasional maupun internasional.
10. Berbagi donasi amal dalam bentuk tunai maupun bagian dari wujud aset-aset sebagai
pelaksanaan dari maksud dan tujuan didirikannya IASS.
11. Melindungi dan melaksanakan Hak dan Kepentingan Anggota.
12. Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga Pemerintah dan swasta baik di dalam
negeri maupun di luar negeri.
13. Memberikan pemahaman kepada anggota tentang pentingnya kecakapan dalam
berorganisasi.
14. Memperjuangkan terciptanya suasana dan kondisi kerja yang layak dan manusiawi.
15. Memperjuangkan terciptanya hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan
berkeadilan.
16. Mendukung terciptanya peningkatan perekonomian Indonesia.

Page 3
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

BAB V
KEDAULATAN DAN AFILIASI

Pasal 10
KEDAULATAN
.
Kedaulatan IASS berada di tangan Anggota menurut sistem perwakilan dan dilaksanakan
sepenuhnya melalui musyawarah sesuai jenjang organisasi.

Pasal 11
AFILIASI

IASS dapat berafiliasi dengan organisasi di skala nasional.

BAB VI
KEANGGOTAAN, HAK-HAK ANGGOTA, KEWAJIBAN SETIAP ANGGOTA DAN
MASA BAKTI ANGGOTA

Pasal 12
KEANGGOTAAN

Keanggotaan IASS terdiri dari:

1. Anggota Biasa yaitu Warga Negara Republik Indonesia yang memiliki Kode Pelaut
Indonesia dan merupakan alumni SPM Semarang.
2. Anggota Kehormatan yaitu Orang yang bukan berprofesi sebagai Pelaut tetapi
mempunyai kontribusi yang besar dan kepedulian terhadap kepentingan Pelaut
Indonesia;
3. Untuk dapat terdaftar menjadi anggota minimal berumur 18 (delapan belas) tahun.
4. Keanggotaan IASS bersifat perorangan/individu.

Pasal 13
HAK-HAK ANGGOTA

Page 4
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

1. Hak mengeluarkan pendapat, hak bicara dan mengajukan usulan-usulan serta saran-
saran untuk kemajuan organisasi sesuai dengan regulasi organisasi;
2. Hak Memilih dan dipilih sesuai aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
3. Hak untuk mengikuti kegiatan-kegiatan antara lain seminar, pelatihan dan sebagainya
yang diselenggarakan oleh organisasi;
4. Setiap anggota memiliki hak yang sama.

Pasal 14
KEWAJIBAN SETIAP ANGGOTA

1. Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-peraturan lain
yang dikeluarkan oleh IASS;
2. Menjaga dan membela nama baik organisasi;
3. Memahami dan menghayati maksud dan tujuan serta fungsi IASS;
4. Mentaati dan melaksanakan seluruh keputusan-keputusan Musyawarah IASS;
5. Membantu pimpinan dalam melaksanakan tugas IASS;
6. Menentang setiap usaha dan tindakan yang merugikan kepentingan IASS;
7. Menghadiri undangan Musyawarah dan rapat-rapat baik secara langsung maupun via
media sosial;
8. Membayar uang keanggotaan dan uang iuran Anggota.

Pasal 15
MASA BAKTI ANGGOTA

1. Masa jabatan Anggota tidak ditentukan lamanya.


2. Jabatan Anggota akan berakhir dengan sendirinya apabila anggota tersebut:
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis;
c. Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat atau musyawarah;
e. Divonis bersalah berdasarkan penetapan pengadilan yang memiliki kekuatan
hukum tetap.

BAB VII
STRUKTUR, PENGURUS DAN PENGAWAS

Pasal 16
STRUKTUR

Page 5
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

Struktur IASS terdiri dari:


1. Tingkat Pusat Meliputi Kota Semarang – Jawa Tengah.
2. Tingkat Cabang berada di wilayah Jakarta.

Pasal 17
PENGURUS

1. Pengurus adalah Anggota IASS yang melaksanakan kepengurusan IASS, yang


sekurang-kurangnya terdiri dari:
a. Seorang Ketua;
b. Seorang Sekretaris dan
c. Seorang Bendahara

2. Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Ketua, maka 1 (satu) orang di antaranya
diangkat sebagai Ketua Umum.
3. Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Sekretaris, maka 1 (satu) orang di
antaranya diangkat sebagai Sekretaris Umum.
4. Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Bendahara, maka 1 (satu) orang di
antaranya diangkat sebagai Bendahara Umum.

Pasal 18
SYARAT PENGURUS

1. Yang dapat diangkat sebagai anggota Pengurus adalah:

a. Orang perseorangan yang merupakan alumni SPM Semarang yang mampu


melakukan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan bersalah dalam
melakukan pengurusan organisasi yang menyebabkan kerugian bagi
organisasi, masyarakat atau Negara berdasarkan putusan Pengadilan dalam
jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal putusan tersebut
berkekuatan hukum tetap.

b. Kualifikasi Pengurus:
i. Ketua Umum dan Ketua:
Ketua Umum adalah Pelaut yang sudah menjalani masa aktif layar
minimum 5 (lima) tahun, Warga Negara Indonesia yang tidak pernah

Page 6
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

terlibat organisasi terlarang baik nasional maupun internasional.


Seorang Ketua Umum dan Ketua harus memenuhi syarat;
ii. Sekretaris Umum dan Sekretaris;
Seorang Sekretaris Umum dan Sekretaris harus memenuhi syarat dan
kualifikasi;
iii. Bendahara Umum dan Bendahara;
Seorang Bendahara Umum dan Bendahara harus memenuhi syarat dan
kualifikasi;
iv. Syarat dan kualifikasi sebagaimana dimaksud point i, ii, iii di atas
diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

2. Dalam hal jabatan Pengurus kosong, maka dalam jangka waktu paling lama 60 (enam
puluh) hari sejak terjadinya kekosongan, harus diisi sebagaimana diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
3. Dalam hal semua jabatan Pengurus kosong, maka dalam jangka waktu paling lama 60
(enam puluh) hari sejak terjadinya kekosongan, harus diisi sebagaimana diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
4. Pengurus berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara
tertulis mengenai maksudnya tersebut paling sedikit 30 (tiga puluh) hari sebelum
tanggal pengunduran dirinya.
5. Pengurus tidak dapat merangkap Pembina dan/ atau Pengawas.

Pasal 19
PENGAWAS

1. Pengawas adalah orang IASS yang bertugas melakukan pengawasan dan memberi
nasihat kepada Pcngurus dalam menjalankan organisasi.
2. Pengawas terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih anggota Pengawas.
3. Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Pengawas, maka satu orang di antaranya
dapat diangkat sebagai Ketua Pengawas.
4. Yang dapat diangkat sebagai anggota Pengawas adalah orang perseorangan yang
mampu melakukan perbuatan hukum dan tidak dinyatakan bersalah dalam melakukan
pengawasan organisasi yang menyebabkan kerugian bagi organisasi, masyarakat atau
Negara berdasarkan putusan Pengadilan dalam jangka waktu 5 (Lima) tahun terhitung
tanggal putusan tersebut berkekuatan hukum tetap.
5. Pengawas diangkat melelui Musawarah pengurus untuk jangka waktu 5 (Lima) tahun
dan dapat diperpanjang atau diangkat kembali.
6. Pengawas berhak mengundurkan diri dari jabatannya, dengan memberitahukan Secara
tertulis dan paling lambat 30 (tigapuluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
7. Pengawas tidak dapat merangkap sebagai Pengurus atau Pelaksana Kegiatan.

Page 7
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

8. Masa bakti, Tugas dan Wewenang, Rapat Pengawas, dan Keputusan Pengawas diatur
lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VIII
TAHUN BUKU, LAPORAN TAHUNAN, SANKSI-SANKSI DAN MASA BAKTI
PENGURUS

Pasal 20
TAHUN BUKU

1. Tahun buku IASS dimulai dari tanggal 1 (satu) bulan Januari sampai dengan tanggal
31 (tiga puluh satu) bulan Desember.
2. Pada akhir Desember tiap tahun, buku IASS ditutup.
3. Untuk pertama kalinya, tahun buku IASS dimulai pada tanggal dari Akta Pendirian
IASS dan ditutup pada tanggal 31 (tiga puluh satu) bulan Desember tahun 2019 (dua
ribu tujuh belas)

Pasal 21
LAPORAN TAHUNAN

1. Pengurus wajib menyusun secara tertulis laporan tahunan paling lama 2 (dua) bulan
setelah berakhirnya tahun buku IASS.
2. Laporan tahunan memuat sekurang-kurangnya:
a. Laporan keadaan dan kegiatan IASS selama tahun buku yang lalu serta hasil
yang telah dicapai.
b. Laporan keuangan yang terdiri atas laporan posisi keuangan pada akhir
periode, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan laporan keuangan.
3. Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh anggota Pengurus dan Pembina
Pengawas.
Page 8
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

4. Dalam hal terdapat anggota Pengurus atau Pembina Pengawas yang tidak
menandatangani laporan tersebut, maka yang bersangkutan harus menyebutkan alasan
tertulis.
5. Laporan tahunan disahkan oleh Pembina dalam rapat tahunan.
6. Laporan tahunan IASS disusun sesuai Standar Akutansi Keuangan yang berlaku.
7. Ikhtisar Laporan tahunan IASS diumumkan pada papan pengumuman di Kantor
IASS.

Pasal 22
SANKSI-SANKSI

Dewan Kehormatan (diatur dalam Anggaran Rumah Tangga) merupakan alat perlengkapan
organisasi yang berwenang melakukan pemeriksaan atas pelanggaran terhadap kode etik dan
menjatuhkan sanksi kepada pelanggarnya dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Apabila ada anggota yang diduga melakukan pelanggaran terhadap ketentuan


sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan
Peraturan lainnya yang berlaku, baik dugaan tersebut berasal dan sepengetahuan
Dewan Pembina maupun karena laporan dari pengurus ataupun pihak lain kepada
Dewan Kehormatan, maka selambat-Iambatnya dalam waktu tujuh hari kerja Dewan
Kerhomatan wajib segera mengambil tindakan dengan mengadakan sidang Dewan
Kehormatan untuk membicarakan dugaan terhadap pelanggaran tersebut.

2. Apabila menurut hasil sidang Dewan Kehormatan sebagaimana yang tercantum dalam
ayat 1 ternyata ada dugaan kuat terhadap pelanggaran terhadap ketentuan
sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga. dan
Peraturan lainnya yang berlaku, maka dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah tanggal
sidang tersebut, Dewan Kehormatan berkewajiban memanggil secara tertulis Anggota
yang diduga melanggar tersebut dengan surat tercatat atau dengan ekspedisi atau
email atau sarana lain yang memungkinkan, untuk didengar keterangannya dan diberi
kesempatan untuk membela diri.

Page 9
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

3. Dewan Kehormatan akan menentukan putusannya mengenai terbukti atau tidaknya


pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, dan Peraturan lainnya yang berlaku serta dapat
menjatuhkan sanksi terhadap pelanggarnya apabila terbukti, setelah mendengar
keterangan dan pembelaan diri dari anggota yang bersangkutan dalam Sidang Dewan
Kehormatan.

4. Penentuan keputusan tersebut dalam ayat 3 diatas dapat dilakukan oleh Dewan
Kehormatan, baik dalam sidang ltu maupun dalam sidang lainnya, sepanjang
penentuan keputusan melanggar atau tidak melanggar tersebut, dilakukan selambat-
lambatnya dalam waktu 15 (lima belas) hari kerja, setelah tanggal sidang Dewan
Kehormatan dimana pelanggar tersebut telah didengar keterangan dan pembelaannya.

5. Bila dalam putusan sidang Dewan Kehormatan dinyatakan terbukti ada pelanggaran
terhadap ketentuan tersebut, maka sidang sekaligus menentukan sanksi terhadap
pelanggarnya.

6. Dalam hal anggota yang dipanggil tidak datang atau tidak memberi kabar apapun
dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah dipanggil, maka Dewan Kehormatan akan
mengulangi panggilannya sebanyak 2 (dua) kali –dengan jarak waktu 7 (tujuh) hari
kerja untuk setiap panggilan.

7. Dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja, setelah panggilan ketiga ternyata masih juga tidak
datang atau tidak memberi kabar dengan alasan apapun. maka Dewan Kehormatan
akan tetap bersidang untuk membicarakan pelanggaran yang diduga dilakukan oleh
Pelanggar yang dipanggil itu dan menentukan putusannya.

8. Terhadap sanksi pemberhentian sementara (schorsing) atau pemecatan (onzetting) dari


keanggotaan organisasi diputuskan, Dewan Kehormatan wajib berkonsultasi terlebih
dahulu dengan Pengurus.

9. Putusan sidang Dewan Kehormatan wajib dikirim oleh Dewan Kehormatan kepada
anggota yang melanggar dengan Surat tercatat atau dengan ekspedisi dan
tembusannya kepada Pengurus dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah dijatuhkan
putusan oleh sidang Dewan Kehormatan.

10. Setiap anggota yang melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, dan peraturan lainnya yang berlaku, dikenakan sanksi

Page
10
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

secara bertahap dari mulai peringatan pertama, kedua, ketiga, pemberhentian


sementara atau skorsing sampai dengan pemberhentian dengan hormat.

11. Setiap Anggota yang tidak melaksanakan kewajibannya dan mencemarkan Nama baik
organisasi dapat dikenakan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat.

Pasal 23
MASA BAKTI PENGURUS

1. Masa bakti setiap Pengurus IASS adalah 5 (lima) tahun.


2. Setelah habis masa bakti sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu), Pengurus dapat
dipilih kembali untuk satu kali periode saja dalam jabatan yang sama.

BAB IX
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 24
PENGERTIAN MUSYAWARAH

1. Musyawarah Umum
2. Rapat Kerja Pengurus
3. Rapat Kerja Umum

Pasal 25
MUSYAWARAH UMUM

1. Musawarah umum IASS merupakan forum kekuasaan tertinggi dan sebagai perwujudan
kedaulatan Anggota
2. Musawarah umum IASS diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam Lima Tahun.

Page
11
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

3. Musawarah umum IASS dinyatakan sah apabila dihadiri 2/3 (duapertiga) dari anggota
yang hadir.
4. Musawarah umum IASS berwenang untuk:
a. Meminta, menerima, menolak pertanggung jawaban kepengurusan IASS, dan
apabila pertanggungjawaban tidak dapat diterima/ditolak, Ketua tidak dapat
dipilih kembali;
b. Mengubah atau menyempurnakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
IASS;
c. Memilih dan menetapkan susunan pengurus;
d. Menetapkan dan merumuskan keputusan-keputusan yang dianggap perlu dan/ atau
penting; dan
e. Menyusun program umum & Program kerja IASS.

Pasal 26
RAPAT KERJA PENGURUS

1. Rapat kerja pengurus di selenggarakan untuk membahas program kerja IASS.


2. Rapat kerja pengurus di selenggarakan sekurang kurangnya 3(Tiga) bulan sekali.

Pasal 27
RAPAT KERJA UMUM

1. Rakum merupakan forum konsultasi, koordinasi, dan evaluasi dalam rangka


keterpaduan program IASS.
2. Rakum mempunyai wewenang menyempurnakan dan menjabarkan program umum
IASS.
3. Rakum dihadiri oleh semua anggora IASS yang stanby(tidak sedang bekerja)
4. Rakum diselenggarakan paling sedikir 1 (satu) bulan sekali.
5. Rakum dipimpin oleh Ketua umum atau perwakilan pengurus.

BAB X
KEKAYAAN DAN PENGGUNAAN KEKAYAAN

Page
12
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

Pasal 28
KEKAYAAN

1. Kekayaan IASS diperoleh dari:


a. Uang Keanggotaan dan Uang Iuran Anggota;
b. Sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat;
c. Wakaf;
d. Hibah;
e. Hibah wasiat;
f. Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar IASS dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Besaran Uang Keanggotaan dan Uang luran Anggota diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga IASS.

Pasal 29
PENGGUNAAN KEKAYAAN

1. Kekayaan IASS harus dipergunakan untuk mencapai maksud dan tujuan IASS
berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan dalam program umum IASS.

2. Untuk keperluan Ayat 1 (satu) di atas, pengurus menyusun Anggaran Pendapatan dan
Belanja Organisasi (APBO) pada setiap tahun anggaran yang dimulai dari tanggal 1
(satu) Januari sampai tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember.

BAB XI
PERUBAHAN ATAU PENYEMPURNAAN AD/ART, PENGGABUNGAN,
PEMBUBARAN ORGANISASI DAN CARA PENGGUNAAN KEKAYAAN SISA
LIKUIDASI

Pasal 30
PERUBAHAN ATAU PENYEMPURNAAN AD/ART

1. Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan
dalam musyawarah umum.
2. Keputusan diambil berdasarkan mufakat.
3. Dalam hal keputusan mufakat tidak tercapai, maka keputusan ditetapkan berdasarkan
persetujuan paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari seluruh jumlah peserta rapat yang
hadir.

Page
13
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

4. Dalam hal forum sebagaimana dimaksud pada ayat 3 (tiga) tidak tercapai, maka dapat
diadakan pemanggilan yang paling cepat dilakukan 30 (tiga puluh) hari terhitung
sejak musyawarah yang telah dilakukan sebelumnya.
5. Keputusan musyawarah sah, apabila diambil berdasarkan suara terbanyak dari jumlah
anggola yang hadir atau yang diwakili.
6. Perubahan Anggaran dasar dilakukan dengan akta notaris dan dibuat dalam bahasa
Indonesia.
7. Perubahan Anggaran dasar tidak dapat dilakukan terhadap Maksud dan Tujuan
organisasi.
8. Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan pada saat organisasi dinyatakan pailit, kecuali
atas persetujuan Kurator.
a. Organisasi yang menggabungkan diri tidak pernah melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan Anggaran Dasarnya, ketertiban umum, dan kesusilaan.

Pasal 31
PEMBUBARAN ORGANISASI
1. Organisasi bubar karena:
a. Alasan sebagaimana dimaksud dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam
Anggaran Dasar berakhir;
b. Tujuan organisasi yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah tercapai atau
tidak tereapai;
c. Putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap berdasarkan alasan:
i. Organisasi melanggar ketertiban umum dan Kesusilaan;
ii. Tidak mampu membayar utangnya dan telah dinyatakan pailit;
iii. Harta kekayaan organisasi tidak cukup untuk melunasi utangnya
setelah pernyataan pailit dicabut.
2. Dalam hal organisasi bubar sebagaimana diatur dalam ayat 1 huruf a dan huruf b.
Pembina menunjuk likuidator untuk membereskan kekayaan organisasi.
3. Dalam hal tidak ditunjuk likuidator, maka Pengurus bertindak sebagai likuidator.
4. Kuorum Rapat Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan
Rapat Dewan Pembina yang dihadiri paling sedikit ¾ (tiga per empat) dari jumlah
anggota
Page
14
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

5. Pembina dan disetujui paling sedikit ¾ (tiga per empat) dari jumlah anggota Pembina
yang hadir.
6. Dalam hal organisasi bubar, organisasi tidak dapat melakukan perbuatan hukum,
kecuali untuk membereskan kekayaannya dalam proses likuidasi.
7. Dalam hal organisasi sedang dalam proses likuidasi, untuk semua Surat keluar
dicantumkan frasa ”dalam likuidasi” di belakang Nama organisasi.
8. Dalam hal organisasi bubar karena putusan pengadilan, maka pengadilan juga
menunjuk likuidator.
9. Dalam hal pembubaran organisasi karena pailit, berlaku peraturan perundang-
undangan di bidang kepailitan.
10. Ketentuan mengenai penunjukan, pengangkatan, wewenang, kewajiban, tugas dan
tanggung jawab serta pengawasan terhadap Pengurus, berlaku juga bagi likuidator.
11. Likuidator atau kurator yang ditunjuk untuk melakukan pemberesan kekayaan
organisasi yang bubar atau dibubarkan paling lama 5 (Lima) hari terhitung sejak
penunjukkan wajib mengumumkan pembubaran organisasi dan proses likuidasinya
dalam Surat kabar harian berbahasa Indonesia.
12. Likuidator atau Kurator dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung
sejak tanggal proses likuidasi berakhir, wajib mengumumkan hasil likuidasi dalam
Surat kabar harian berbahasa Indonesia.
13. Likuidator atau Kurator dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari terhitung sejak
tanggal proses likuidasi berakhir wajib melaporkan pembubaran organisasi kepada
Pembina.
14. Dalam hal laporan mengenai pembubaran organisasi sebagaimana dimaksud dalam
ayat 11 dan pengumuman hasil likuidasi sebagaimana dimaksud ayat 10 tidak
dilakukan, maka bubarnya organisasi tidak berlaku bagi pihak ketiga.

Pasal 32
CARA PENGGUNAAN KEKAYAAN SISA LIKUIDASI

1. Kekayaan sisa hasil likuidasi penggunaannya ditentukan oleh keputusan Rapat


Anggota.
2. Kekayaan sisa hasil likuidasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dapat diserahkan
kcpada badan hukum lain yang melakukan kegiatan yang sarna dengan organisasi
yang bubar, apabila hal tersebut diatur dalam Undang Undang yang berlaku bagi
badan hukum tersebut:
3. Dalam hal kekayaan sisa hasil likuidasi tidak diserahkan kepada organisasi lain atau
kepada badan hukum lain sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2, kekayaan
tersebut diserahkan kepada Negara dan penggunaannya dilakukan sesuai dengan
maksud dan tujuan organisasi yang bubar.

Page
15
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

BAB XII
PENUTUP

Pasal 33
PENUTUP
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran dasar ini selanjutnya ditetapkan dalam
Anggaran Rumah Tangga.
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: Semarang


Pada Hari/Tanggal: Senin, 15 Juli 2019

BAG. II: ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
UMUM

1. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pelengkap dari Anggaran Dasar Ikatan
Alumni SPM Semarang.

Page
16
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

2. Hal-hal yang sudah dijelaskan pada Anggaran Dasar tidak diulang dalam Anggaran
Dasar Rumah Tangga, yang merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dengan
Anggaran Dasar IASS.

BAB II
KODE ETIK

Pasal 2
PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN

1. Kode etik disahkan serta dinyatakan berlaku oleh seluruh peserta musyawarah.

BAB III
KEANGGOTAAN

Pasal 3
DEFINISI ANGGOTA

Yang dimaksud dengan Anggota IASS adalah:


1. Anggota IASS, yaitu Warga Negara Indonesia yang berprofesi sebagai Pelaut dan
merupakan alumni dari SPM Semarang disebut anggota.
2. Anggota Kehormatan, yaitu Warga Negara Indonesia yang mempunyai jasa besar
secara langsung dan tidak langsung dalam pembinaan organisasi pengembangan
Kepelautan, dan inovasi teknologi, serta peningkatan profesi Pelaut.
3. Pelaut adalah pemegang dokumen kepelautan sebagaimana yang diatur dalam
Standard Training, Certification and Watchkeeping for Seafarers disingkat STCW.

Pasal 4
PERSYARATAN MENJADI ANGGOTA

1. Syarat untuk menjadi Anggota:


a. Mengajukan permohonan menjadi anggota dengan mengisi dan melengkapi
formulir aplikasi keanggotaan melalui Sekretariat atau sarana lainnya yang ada
dalam sistem organisasi;
b. Menyerahkan data lengkap dokumen kepelautan;

Page
17
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

c. Tidak menjadi anggota organisasi lainnya yang melawan hukum.


d. Mentaati AD/ART dan Peraturan Organisasi.
2. Untuk menjadi Anggota Kehormatan ditetapkan melalui rapat IASS setelah mendapat
persetujuan dari Pembina dan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Organisasi.

Pasal 5
MINIMAL UANG PENDAFTARAN DAN FORMULIR MENJADI ANGGOTA

1. Anggota diwajibkan membayar biaya keanggotaan dan uang iuran tahunan sekurang-
kurangnya selama 6 (enam) bulan pada saat pendaftaran atau pada saat sudah bekerja.
2. Formulir pendaftaran menjadi Anggota dan besaran uang pangkal dan iuran tahunan
diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisai.

Pasal 6
TATA CARA PENDAFTARAN ANGGOTA

1. Permohonan menjadi anggota diajukan dengan mengisi dan melengkapi Formulir dan
keanggotaan yang disediakan oleh organisasi.
2. Formulir yang telah diisi berikut lampirannya sebagaimana dimaksud Pasal 4 (empat)
dan Pasal 5 (Lima) diserahkan kepada pengurus untuk selanjutnya di lakukan
pendataan.

3. Pengurus melakukan klarifikasi data keanggotaan sesuai dengan persyaratan


keanggotaan.
4. Keputusan penerimaan dinyatakan dalam waktu tidak lebih dari 1 (satu) bulan dengan
menerbitkan Kartu Tanda Anggota (KTA).
5. KTA berikut nomor anggota ditetapkan oleh pengurus IASS.
6. Pengurus IASS berkewajiban untuk segera mungkin mengeluarkan data keanggotaan.

Pasal 7
KEANGGOTAAN PADA IAAS

1. Data administrasi keanggotaan IASS hanya ada 1 (satu), yang didasarkan pada daerah
tempat tinggal (domisili) dimana perkumpulan di daftarkan.

Page
18
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

2. Pengurus IASS berkewajiban untuk memberikan pelayanan semaksimal mungkin


kepada anggota, khususnya untuk peningkatan profesionalme anggota IASS.

Pasal 8
TINDAKAN DISIPLIN

1. Tindakan disiplin dikenakan kepada anggota berupa:

a. Surat Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali;


b. Skorsing;
c. Pemecatan.

2. Pelaksanaan tindakan disiplin diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 9
PEMBELAAN DIRI

1. Pembelaan diri oleh anggota atas tindakan disiplin dapat dilakukan dalam rapat
pengurus.
2. Apabila dikemudian hari ternyata tidak terbukti kesalahannya, maka segera dilakukan
rehabilitasi yang di atur dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 10
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN

1. Meninggal Dunia.
2. Melanggar Kode Etik organisasi.
3. Mengundurkan diri secara tertulis.
Page
19
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

4. Tidak memenuhi kewajiban membayar iuran Tahunan berturut-turut selama 1 (satu)


tahun.
5. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan AD/ART serta bertindak merugikan
atau mencemarkan Nama baik organisasi.
6. Memberikan keterangan yang tidak benar disaat mendaftar sebagai anggota.
7. Melakukan tindakan pidana berat dan telah memiliki kepastian hukum yang
berkekuatan tetap.
8. Tata Cara pemberhentian Keanggotaan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

BAB IV
DEWAN KEHORMATAN

Pasal 11
PEMBENTUKAN DEWAN KEHORMATAN

Dewan Kehormatan dibentuk apabila:


1. Terjadi pelanggaran kode Etik organisasi yang dilakukan oleh Anggota, Pengurus dan
pembina.
2. Terjadi perselisihan diantara anggota, Pengurus, dan pembina yang berdampak besar
terhadap kelangsungan organisasi.
3. Dipandang perlu oleh Pengurus IASS dan Pembina.

Pasal 12
KEANGGOTAAN DEWAN KEHORMATAN

Page
20
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

1. Keanggotaan Dewan Kehormatan terdiri dari:


a. Utusan Pembina.
b. Utusan Pengurus.
2. Masa berlaku keanggotaan Dewan Kehormatan sesuai dengan surat Keputusan
Pengangkatan, kasus perkasus.
3. Semua pembiayaan yang berkaitan dengan kegiatan dewan kehormatan menjadi
tanggung jawab organisasi.
4. Keanggotaan Dewan Kehormatan berakhir karena:
a. Berakhirnya masa berlaku Surat Pembentukan Dewan Kehormatan;
b. Dinyatakan oleh pembina bahwa yang bersangkutan tidak dapat memenuhi tujuan
dalam kedudukan sebagai Anggota Dewan kehormatan;
c. Meninggal dunia.

Pasal 13
PENYELENGGARAAN SIDANG DEWAN KEHORMATAN

1. Paling Lambat 1 (satu) bulan sebelum tanggal penyelenggaraan sidang Dewan


Kehormatan sudah diberi tahu mengenai rencana tanggal penyelenggaraan beserta
agendanya.
2. Undangan Sidang dikeluarkan setelah ada kepastian tentang kehadiran Ketua Dewan
Kehormatan,Utusan pengurus harus sudah dikirimkan pada anggota Dewan paling
lambat 2 (dua) minggu sebelum sidang dilaksanakan.
3. Kourum dinyatakan tercapai bila lebih dari setengah dari Anggota Dewan Hadir.

Pasal 14
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Ketua Sidang Dewan Kehormatan berwenang untuk memintakan keterangan dari


setiap anggota sidang guna memperjelas materi sidang bilamana diperlukan.
2. Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah berdasarkan musyawarah untuk
mufakat.
3. Apabila tidak dapat dicapai kata sepakat maka Ketua Sidang Dewan Kehormatan
dapat menentukan pendapat Sidang melalui penentuan jumlah suara.

BAB V
Page
21
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

PEMBINA

Pasal 15
TUGAS DAN WEWENANG

1. Pembina bertugas untuk memberikan nasehat dan pertimbangan pada IASS, baik
diminta maupun tidak dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan etika profesi
serta tata laku anggota.
2. Pembina mempunyai kewenangan menetapkan berbagai keputusan yang terkait
pelanggaran Kode Etik dan Tata Laku Propesi Kepelautan, sedangkan pelaksanaan
Keputusan tersebut dilakukan oleh Pengurus IASS.
3. Pembina mempunyai wewenang pada IAAS tindakan yang perlu diambil IASS dalam
masalah pelaksanaan Etika Profesi bagi anggota dalam menjalankan profesinya.
4. Pembina mepunyai kewajiban dan wewenang melakukan tindakan yang dianggap
perlu dalam rangka memeriksa dan meneliti laporan pelanggaran Kode Etik dan Tata
Laku Profesi Kepelautan.
5. Pembina menyusun Petunjuk Pelaksanaan tentang tugas dan Tata cara pelaksanaan
Kode Etik dan Tata Laku Profesi Kepelautan, yang berlaku bagi Anggota.
6. Semua Pembiayaan untuk kegiatan Pembina dibebankan kepada Organisasi.
7. Pembina mempertanggung jawabkan pelaksanaan fungsinya kepada musyawarah
IASS pada akhir masa baktinya.

Pasal 16
KEANGGOTAAN PEMBINA

1. Anggota Pembina ditetapkan di musyawarah IASS atas usulan peserta.


2. Susunan Pembina terdiri dari seorang Ketua merangkap Anggota, sekurang-
kurangnya seorang Wakil Ketua merangkap Anggota, seorang Sekretaris merangkap
Anggota serta beberapa Anggota.
3. Pergantian Anggota Dewan Pembina ditentukan oleh Musyawarah IASS.
4. Keanggotaan Pembina berakhir karena:
Page
22
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

a. Dinyatakan oleh Musawarah umum bahwa yang bersangkutan tidak dapat


memenuhi tujuan dalam kedudukannya sebagai Anggota Pembina.
b. Mengundurkan diri.
c. Meninggal dunia.

Pasal 17
SIDANG PEMBINA

1. Pembina menyelenggarakan sidang berdasarkan laporan/pengaduan yang diajukan


oleh pengurus IASS sehubungan dengan adanya pelanggaran kode etik dan tata laku
profesi.
2. Paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tanggal penyelenggaraan sidang, anggota
Pembina sudah diberitahu mengenai rencana tanggal penyelenggaraan beserta
agendanya.
3. Sidang Pembina bersifat tertutup dan rahasia, kecuali bilamana ditentukan atau
diputuskan lain oleh sidang tersebut.
4. Pembina mempunyai kewenangan sebagai lembaga banding untuk menyelesaikan
kasus:

a. Karena adanya pihak yang tidak dapat menerima keputusan yang terkait
pelanggaran Kode Etik dan Tata Laku Keprofesian.
b. Kegagalan dalam menjalankan tugas profesinya.
c. Keberatan anggota terhadap kualifikasi kompetensi profesional.

Page
23
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

BAB VI
PAKAR

Pasal 18

1. Anggota pakar adalah seseorang atau lebih yang memiliki kompetensi untuk
membantu organisasi.
2. Pakar adalah perangkat organisasi yang jika dianggap perlu untuk bertugas membantu
dan memberikan masukan bagi pengurus organisasi yang diusulkan oleh Pengurus
dan ditetapkan bersama dengan Pembina.
3. Pakar bersifat tidak permanen, dimana perangkat organisasi ini dibentuk jika
diperlukan.
4. Pakar ditetapkan oleh pengurus bersama Pembina.
5. Masa bakti Pakar ditentukan oleh Pengurus bersama Pembina.

BAB VII
HERARKI DAN TATA KERJA ORGANISASI

Pasal 19
DEWAN PIMPINAN IASS

Pimpinan bertanggung jawab kepada musyawarah umum IASS.

Pasal 20
TATA KERJA ORGANISASI

1. Tata kerja organisasi dibuat oleh Pengurus.


2. Ketentuan ayat 1 (satu) di atas, ditetapkan dengan peraturan Organisasi.

Page
24
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

BAB VIII
KEPENGURUSAN

Pasal 21
PERSYARATAN PENGURUS

1. Persyaratan bagi pengurus IASS adalah:


a. Warga Negara Republik Indonesia yang tidak kehilangan hak-nya menurut hukum
dan perundangan yang berlaku;
b. Orang perseorangan yang mampu melakukan perbuatan hukum;
c. Bersedia membaktikan dirinya bagi kepentingan Organisasi dan mempunyai
dedikasi yang untuk mencapai maksud dan tujuan organisasi.
d. Memili kemampuan profesi sesuai dengan AD.
e. Sehat jasmani dan rohani.
2. Persyaratan menjadi Ketua Umum/Wakil Ketua Umum adalah sudah pernah
menjalani tugas sebagai Anggota Pengurus minimal 1 Tahun.
3. Persyaratan menjadi Sekertaris umum / Wakil Sekertaris Umum adalah sudah pernah
menjalani tugas sebagai Anggota Pengurus minimal 1 Tahun.
4. Persyaratan menjadi Bendahara Umum Bendahara adalah sudah pernah menjalani
tugas sebagai Anggota Pengurus minimal 1 Tahun. Harus mempunyai kemampuan
Akuntansi.

Pasal 22
MASA JABATAN SEORANG PENGURUS

1. Masa Jabatan seorang pengurus berakhir apabila:


a. Yang bersangkutan meninggal dunia;

Page
25
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

b. Yang bersangkutan mengundurkan diri sebagai Anggota Pengurus atau gugur


keanggotaannya di Organisasi: dan
c. Yang bersangkutan diberhentikan oleh Peraturan Organisasi
2. Apabila oleh salah satu sebab yang disebut didalam ayat 1 diatas Ketua Umum tidak
dapat terus memegang jabatannya sampai akhir masa kepengurusannya, maka secara
otomatis Wakil Ketua Umum menggantikan posisi sampai berakhir periode
kepengurusan.

3. Jika terjadi kekosongan seluruh pengurus,Pembina mengambil alih tugas pengurus


dan selanjutnya menetapkan pengurus sementara sampai diadakannya Musawarah
umum.

Pasal 23
PEMILIHAN KETUA UMUM

1. Pemilihan Ketua Umum dilakukan dalam musyawarah umum IASS sesuai dengan
pasal 19 dan 20 Anggaran Dasar Organisasi.
2. Cara pemilihan dan pengangkatan Ketua Umum diatur dalam Tata Tertib Musawarah
umum yang disiapkan oleh Panitia Musawarah.

BAB IX
KEORGANISASIAN
Pasal 24
PERANGKAT PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

1. Pengurus menetapkan Rencana Strategis berdasarkan hasil Ketetapan Musyawarah


selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kerja setelah Pengurus IASS terbentuk.

Page
26
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

2. Rencana Strategis Pengurus terutama meliputi Program dan Kegiatan beserta


Indikator dan Standar/Target Capaian Kinerja Tahunan, yang sesuai dengan visi, misi,
tujuan, sasaran dan kebijakan organisasi.
3. Dalam menyusun Program Kerja, Pengurus melakukan perencanaan yang terbagi
atas:
a. Perencanaan Jangka Panjang, yaitu perencanaan untuk kegiatan yang
berkesinambungan secara terus menerus dari satu masa kepengurusan ke
kepengurusan berikutnya, dan
b. Perencanaan Jangka Pendek, yaitu perencanaan untuk kegiatan yang
diselesaikan dalam masa satu kepengurusan.
4. Perencanaan Jangka Panjang dilaksanakan oleh Komite yang dibentuk oleh Pengurus,
maka rencana tersebut dapat dilaksanakan oleh Bidang dan komite yang
bersangkutan.
5. Perencanaan Jangka Pendek dilaksanakan oleh Pengurus, maka rencana tersebut dapat
dilaksanakan oleh Pengurus program yang Sama.
6. Komite dibentuk sesuai dengan kebutuhan organisasi dan ditetapkan dcngan Surat
Keputusan Pengurus.
7. Masa kerja Komite sesuai dengan masa periode kepengurusan Pengurus.
8. Komite dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan seorang wakil Kepala Bidang
dengan beberapa anggota.
9. Dalam melaksanakan program kegiatan, komite dibantu oleh Bidang yang dibentuk
khusus melaksanakan program komite tersebut.
10. Pembagian tugas masing-masing pengurus diatur dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 25
TATA KERJA PENGURUS

1. Tata Kerja Pengurus disusun oleh Pengurus dengan masukan dari Anggota Pengurus
dan ditetapkan oleh Surat Keputusan Pengurus.

Page
27
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

2. Tata Kerja Pengurus selambat-lambatnya sudah disusun dalam jangka waktu 60


(enam puluh) hari kerja sejak tanggal Ketua Umum disahkan oleh Musyawarah IASS.

Pasal 26
ORGANISASI MITRA

1. Organisasi yang menaruh minat pada kegiatan IASS dapat menyatakan keinginannya
kepada Pengurus untuk menjadi Mitra Profesi.
2. Organisasi Mitra adalah Badan Hukum yang mengadakan kerjasama dengan IASS
yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi anggota IASS
ataupun melakukan kerjasama lainnya untuk pengembangan Organisasi secara
Umum.
3. Bentuk Organisasi Mitra IASS adalah tergantung pada bentuk organisasinya dan
karenanya dapat berbentuk:
a. Organisasi Mitra Assosiasi Profesi.
b. Organisasi Mitra Badan Usaha.
c. Organisasi Mitra Lembaga Pendidikan, atau
d. Organisasi Mitra bentuk lainnya.
4. Di dalam melaksanakan tujuan Kerja Sama, harus ditentukan jumlah dan waktu yang
sesuai dengan tujuan kerjasama tersebut yang lebih besar dari persyaratan Minimum
yang ditentukan.
5. Persyaratan Minimum disusun oleh Pengurus dan disahkan oleh Pembina.
6. Persyaratan minimum dapat diubah dari waktu ke waktu dengan tetap menghormati
setiap kesepakatan yang masih berlaku antara IASS dengan Organisasi Mitranya.
7. Kedudukan sebagai Organisai Mitra dinyatakan gugur bila:

Page
28
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

a. Organisasi Mitra menyatakan pengunduran diri dari kedudukannya sebagai


Organisasi Mitra;
b. Menurut penilaian Pembina, Organisasi Mitra tidak lagi dapat memenuhi
tujuan dalam kedudukannya sebagai Organisasi Mitra:
c. Badan Usaha/Organisasi dari Organisasi Mitra dibubarkan atau membubarkan
diri;
d. Habis masa berlaku kerjasama-nya dan tidak diperpanjang lagi;
8. Organisasi Mitra yang habis masa berlaku kerjasamanya, dapat melanjutkan
kedudukan Organisasi Mitranya melalui kesepakatan rumusan kerjasama yang baru.

BAB X
RAPAT-RAPAT

Pasal 27
JENIS-JENIS RAPAT

Dalam menjalankan organisasi diperlukan pelaksanaan rapat-rapat sebagai berikut:


1. Musyawarah umum IASS
2. Rapat Pengurus
3. Rapat Pembina

BAB XI
KEUANGAN

Pasal 28
SUMBER KEUANGAN

1. Sumber keuangan organisasi adalah:


a. Uang pendaftaran anggota.
b. Iuran Anggota.

Page
29
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

c. Pemasukan dari penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang diadakan secara


komersial: Pelatihan, workshop, kursus dan program yang berkaitan dengan
peningkatan kompetensi, dan lain-lain;
d. Pelayanan jasa lainnya;
e. Sumbangan/donasi yang tidak mengikat baik secara langsung maupun tidak
melalui organisasi mitra dan atau institusi lain.
2. Pengurus berkewajiban mengelola keuangan organisasi yang bersumber sebagaimana
disebutkan pada ayat 1 (satu) diatas.
3. Pendapatan keuangan yang diperoleh dari usaha masing-masing
Program/Panitia/Komite harus dipertanggung-jawabkan kepada Pengurus

Pasal 29
UANG KEANGGOTAAN DAN UANG IURAN

1. Pengurus berwenang untuk menetapkan besarnya uang pendaftaran dan uang iuran
anggota.
2. Pembayaran uang pendaftaran harus diikuti dengan penyerahan Kartu Tanda Anggota
(KTA).
3. Pembayaran iuran maupun berhentinya pembayaran iuran harus diikuti dengan
diterimanya ataupun dibatalkannya segala fasilitas bulanan yang terikat pada iuran
tersebut.

Pasal 30
PEMUTAKHIRAN DATA KEANGGOTAAN

1. Bidang Keanggotaan melakukan pencatatan keanggotaan yang selalu dimutakhirkan,


dan terdiri dari:

Page
30
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

a. Data Anggota yaitu Nomor Keanggotaan, data Pribadi yang lengkap, kualifikasi
Pelaut, Sign on/Sign off; dan
b. Pembukuan atas Dana yang diterima, diteruskan maupun yang digunakan.

2. Pencatatan yang selalu dimutakhirkan tersebut agar dapat diperoleh dengan Cara yang
cepat dan mudah untuk digunakan dalam menyelenggarakan pelayanan bagi
anggotanya.

Pasal 31
KEUANGAN PROGRAM/PANITIA/KOMITE/TIM

1. Untuk dapat membiayai kegiatannva dalam melaksankan program kerja yang


ditetapkan oleh musyawarah dan rapat-rapat, maka Pengurus dapat melakukan usaha
untuk memperoleh Dana, selama hal tersebut tidak bertentangan dengan AD dan ART.
2. Pengurus dapat menyerahkan pelaksanaan dari usaha pengerahan Dana kepada
perorangan,Program/ Panitia/ Kornite atau Badan Hukum yang bertanggung Jawab
kepada Pengurus.
3. Seseorang atau Badan Hukum, yang diserahi tanggung jawab Program/ Panitia/
Komite oleh Pengurus untuk keperluan diatas, wajib melakukan pembukuan atas
Dana yang diterima, diteruskan ataupun digunakan.

Pasal 32
PEMBUKUAN

Page
31
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

1. Tahun Buku organisasi dimulai 1 januari dan ditutup pada tanggal 31 Desember.
2. Seluruh pemasukan dan pengeluaran dibukukan sesuai dengan norma-norma
Akuntansi.
3. Pengurus wajib melaporkan pembukuan tersebut dalam Rapat Kerja umum IASS.

Pasal 33
PERBENDAHARAAN

1. Pengurus wajib mengelola seluruh harta kekayaan organisasi yang ada selama masa
baktinya.
2. Keputusan memindahkan hak milik, menggadaikan atau menjarninkan baik benda
bergerak ataupun benda tidak bergerak milik organisasi, diputuskan dalam Rapat
Pengurus harian yang dihadiri sekurang-kurangnya (setengah) dari Anggota Pengurus
dan setelah mendapat ijin dari Pembina.

Pasal 34
PEMBIAYAAN ORGANISASI

Dalam menjalankan organisasi diperlukan pembiayaan-pembiayaan sebagai berikut:


1. Biaya musyawarah IASS dan Pengurus
2. Biaya operasional organisasi;
3. Kegiatan Sosial; dan
4. Pembiayaan lainya yang di sepakati untuk kepentingan organisasi.

BAB XII
PERATURAN ORGANISASI

Pasal 35

Page
32
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

1. Untuk menjalankan organisasi diperlukan Peraturan Organisasi.


2. Peraturan organisasi dibuat, direvisi, dicabut dan diganti oleh Pengurus dan disahkan
oleh Pembina.

BAB XIII
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

Pasal 36
PERUBAHAN-PERUBAHAN

Perubahan pada ART dapat dibuat jika dianggap perlu sesuai dengan perkembangan
organisasi sesuai dengan pasal 30 Anggaran Dasar.

Pasal 37
SYARAT-SYARAT PERUBAHAN
1. Ketentuan-ketentuan dalam ART ini hanya dapat diubah, ditambah atau dikurangi
oleh musyawarah IASS, dan persetujuan Pembina.
2. Usulan Perubahan ART harus dicantumkan dalam acara Musyawarah IASS.
3. Keputusan Perubahan ART ini harus disetujui oleh (setengah) Jumlah suara yang
hadir dalam musyawarah IASS
4. Jika terjadi perubahan besar terhadap organisasi maka untuk pertama kali sampai
dilaksanakan musyawarah Pengurus dan Pembina dapat melakukan perubahan ART.
5. Untuk pertama kali dan Pengurus dan Pembina dapat membuat dan menetapkan Kode
Etik organisasi.

Page
33
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

BAB XIIII
PENUTUP

Pasal 38
ATURAN PERALIHAN
1. Segala sesuatu penyesuaian dan perubahan yang diperlukan sebagai akibat adanya
perubahan ART ini harus sudah diselesaikan oleh Pengurus selambat-Iambatnya 6
(enam) bulan sejak tanggal ditetapkannya perubahan ART ini.
2. Peraturan-peraturan dan badan-badan yang ada tetap berlaku, selama belum diadakan
perubahan dan selama tidak bertentangan dengan ART ini.
3. Yang ada tetap berlaku selama belum diadakan perubahan selama tidak bertentangan
dengan ART.

Pasal 39
PENUTUP
1. Hal-hal yang belum diatur dalam AD dan ART, selanjutnya diatur dalam Peraturan
Organisasi dan tidak bertentangan dengan AD dan ART ini.
2. Anggaran Rumah tangga ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.

DAFTAR ISI ANGGARAN IASS

NO. BAB PASAL KETERANGAN KETERANGAN


PASAL BAB
1. BAB NAMA, TEMPAT
I KEDUDUKAN,
WAKTU,
PEMBENTUKAN
DAN HARI
PERINGATAN
PASAL NAMA DAN
Page
34
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

1 TEMPAT
KEDUDUKAN,
PASAL WAKTU DAN
2 PEMBENTUKAN
PASAL HARI
3 PERINGATAN
2. BAB II AZAS DAN SIFAT
PASAL 4 AZAS
PASAL 5 SIFAT
3. BAB PASAL 6 PANJI, LAMBANG DAN
III LAGU
4. BAB PASAL 7 MAKSUD MAKSUD, TUJUAN DAN
IV KEGIATAN
PASAL 8 TUJUAN
PASAL 9 KEGIATAN
5. BAB V PASAL 10 KEDAULATAN KEDAULATAN DAN
AFILIASI
PASAL 11 AFILIASI
6. BAB PASAL 12 KEANGGOTAAN KEANGGOTAAN, HAK-
VI HAK ANGGOTA,
KEWAJIBAN SETIAP
ANGGOTA DAN MASA
BAKTI ANGGOTA
PASAL 13 HAK ANGGOTA
PASAL 14 KEWAJIBAN
PASAL 15 MASA BAKTI ANGGOTA

7. BAB STRUKTUR, PENGURUS


VII DAN PENGAWAS
PASAL 16 STRUKTUR
PASAL 17 PENGURUS
PASAL 18 SYARAT PENGURUS
PASAL 19 PENGAWAS
8. BAB TAHUN BUKU,
VIII LAPORAN TAHUNAN,
SANKSI-SANKSI, DAN
MASA BAKTI
PENGURUS
PASAL20 TAHUN BUKU
PASAL 21 LAPORAN TAHUNAN
PASAL 22 SANKSI-SANKSI
PASAL 23 MASA BAKTI
PENGURUS
9. BAB MUSYAWARAH DAN
IX RAPAT-RAPAT
PASAL 24 PENGERTIAN
MUSYAWARAH
PASAL 25 MUSYAWARAH UMUM
PASAL 26 RAPAT KERJA
PENGURUS
PASAL 27 RAPAT KERJA UMUM
10. BAB X KEKAYAAN DAN

Page
35
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

PENGGUNAAN
KEKAYAAN
PASAL KEKAYAAN
28
PASAL PENGGUNAA
29 KEKAYAAN
11. BAB PERUBAHAN ATAU
XI PENYEMPURNAAN
AD/ART,
PENGGABUNGAN,
PEMBUBARAN
ORGANISASI DAN CARA
PENGGUNAAN
KEKAYAAN SISA
LIKUIDASI
PASAL 30 PERUBAHAN ATAU
PENYEMPURNAAN
AD/ART
PASAL 31 PEMBUBARAN
ORGANISASI
PASAL 32 CARA PENGGUNAAN
KEKAYAAN SISA
LIKUIDASI
12. BAB PENUTUP
XII
PASAL 33 PENUTUP

Page
36
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

DAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA IASS


NO. BAB PASAL KETERANGAN PASAL KETERANGAN BAB
1. BAB KETENTUAN
I UMUM
PASAL 1 UMUM
2. BAB KODE ETIK
II
PASAL 2 PENYUSUNAN DAN
PENGESAHAN
3. BAB KEANGGOTAAN
III
PASAL 3 DEFISI ANGGOTA
PASAL 4 PERSYARATAN MENJADI
ANGGOTA
PASAL 5 MINIMAL UANG PENDAFTARAN
DAN FORMULIR MENJADI
ANGOTA
PASAL 6 TATA CARA PENDAFTARAN
ANGGOTA
PASAL 7 KEANGGOTAAN PADA DPD DAN
DPW
PASAL 8 TINDAKAN DISIPLIN
PASAL 9 PEMBELAAN DIRI
PASAL 10 BERAKHIRNYA
KEANGGOTAAN
4. BAB DEWAN
IV KEHORMATAN
PASAL 11 PEMBENTUKAN DEWAN
KEHORMATAN
PASAL 12 KEANGGOTAAN DEWAN
KEHORMATAN
PASAL 13 PENYELENGGARAAN SIDANG
DEWAN KEHORMATAN
PASAL 14 PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Page
37
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN ALUMNI SPM SEMARANG

5. BAB BAB V DEWAN PEMBINA


V DEWAN PEMBINA
PASAL 15 TUGAS DAN WEWENANG
PASAL 16 KEANGGOTAAN DEWAN
PEMBINA
PASAL 17 SIDANG DEWAN PEMBINA
6. BAB BAB VI
VI DEWAN PAKAR
PASAL 18 DEWAN PAKAR
7. BAB HERARKI DAN
VII TATA KERJA
ORGANISASI
PASAL 19 DEWAN PIMPINAN PUSAT
PASAL 20 TATA KERJA ORGANISASI
8. BAB KEPENGURUSAN
VIII
PASAL 21 PERSYARATAN PENGURUS
PASAL 22 MASA JABATAN SEORANG
PENGURUS
PASAL 23 PEMILIHAN KETUA UMUM
9. BAB KEORGANISASIAN
IX
PASAL 24 PERANGKAT PERENCANAAN
DAN PELAKSANAAN PROGRAM
KERJA
PASAL 25 TATA KERJA PENGURUS
PASAL26 ORGANISASI MITRA
10. BAB RAPAT-RAPAT
X
PASAL 27 JENIS-JENIS RAPAT
11. BAB KEUANGAN
XI
PASAL 28 SUMBER KEUANGAN
PASAL 29 UANG PANGKAL DAN UANG
PASAL 30 PEMUTAKHIRAN DATA
KEANGGOTAAN
PASAL 31 KEUANGAN
PROGRAM/PANITIA/KOMITE/TI
M
PASAL 32 PEMBUKUAN
PASAL 33 PERBENDAHARAAN
PASAL 34 PEMBIAYAAN ORGANISASI
12. BAB PERATURAN
XII ORGANISASI
PASAL 35 PERATURAN ORGANISASI
13. BAB PERUBAHAN
XIII ANGGARAN
RUMAH TANGGA
PASAL 36 PERUBAHAN-PERUBAHAN
PASAL 37 SYARAT-SYARAT PERUBAHAN
14. BAB PENUTUP
XIV
PASAL 38 ATURAN PERALIHAN
PASAL 39 PENUTUP

Page
38

Anda mungkin juga menyukai