Anda di halaman 1dari 21

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKANI

PEMBUKAAN

Bahwa Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia benar-


benar merupakan berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga bangsa
Indonesia perlu mewujudkan jatidirinya sebagai bangsa yang merdeka,
bersatu berdaulat adil dan makmur serta berkepribadian.

Bahwa pembangunan yang akan dilaksanakan merupakan rasa syukur


atas rahmat kemerdekaan, sehingga bangsa Indonesia mempunyai
kewajiban moral untuk aktif dalam mewujudkan pembangunan bangsa
Indonesia seutuhnya.

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan didorong oleh
kesadaran bahwa dua pertiga dari wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia terdiri dari wilayah daratan, wilayah perairan, sebagai penghubung
antara pulau-pulau dan wilayah udara diatasnya dan didorong oleh keinginan
luhur yang membantu pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam
menangani, menguasai kekayaan alam yang terkandung di dalamnya perlu
menumbuh kembangkan semangat yang berwawasan nusantara dalam
mengisi pembangunan Nasional, maka disusunlah kesadaran dan keinginan
itu dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IKANI yang
berdasrkan kepada :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

Dan yang disesuaikan dengan Perundang-undangan Negara serta


kebijaksanaan pemerintah Negara Republik Indonesia
ANGGARAN DASAR

BAB I
NAMA, TEMPAT DAN WAKTU
Pasal 1
Nama

Organisasi ini bernama Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Maritim dan Transport
AMNI Semarang yang selanjutnya disingkat IKANI

Pasal 2
Tempat Kedudukan

IKANI berskala nasional dan Pengurus Pusat berkedudukan pusat di kota


Semarang

Pasal 3
Waktu

IKANI didirikan pada tanggal 13 September 1981 di Semarang untuk jangka


waktu yang tidak ditentukan.

BAB II
AZAS, LANDASAN, SIFAT, TUJUAN
Pasal 4
Azas

IKANI berazaskan Pancasila

Pasal 5
Landasan

IKANI berdasarkan
1. UUD 1945 sebagai landasan konstitusional.
2. Ketentuan Perundang-undangan yang berlaku sebagai landasan
struktural, dan
3. Keputusan Kongres IKANI sebagai landasan operasional

Pasal 6
Sifat

IKANI adalah organisasi sosial kemasyarakatan yang bersifat mandiri dan


tidak berafiliasi dengan organisasi politik atau organisasi masa apapun,
kecuali ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pasal 7
Tujuan

Tujuan didirikannya IKANI :


1. Mengembangkan pengetahuan serta ketrampilan dibidang kemaritiman
dan transportasi dalam berpartisipasi menyiapkan dan menumbuh
kembangkan kader kemaritiman dan transportasi yang berkualitas dan
professional.
2. Turut serta mencerdaskan bangsa dan membangun masyarakat yang
berdaya guna, yang sanggup serta mampu membangun Bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara Maritim
3. Membantu kegiatan-kegiatan anggota dalam mengembangkan karier
sesuai dengan bidangnya masing – masing.
4. Membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mencintai laut melalui
kegiatan kemaritiman.
5. Merencanakan dan melaksanakan langkah-langkah kegiatan yang sah
sesuai dengan azas, landasan dan tujuan organisasi.

BAB III
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEGIATAN

Pasal 8
Tugas Pokok

Tugas pokok IKANI, membina dan mengembangkan rasa kekeluargaan


persatuan dan kesatuan diantara anggota dan meningkatkan hubungan yang
harmonis dengan Yayasan Bina Kemaritiman Indonesia dan Sekolah Tinggi
Maritim dan Transport AMNI Semarang, terutama dalam rangka
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.

Pasal 9
Visi dan Misi

Visi IKANI:

Mengembangkan tenaga profesional di bidang Kemaritiman dan transportasi


sebagai insan berwawasan nusantara.

Misi IKANI
1. Wadah dan wahana kegiatan serta penyalur aspirasi anggota sebagai
sarana komunikasi
2. Berpartisipasi kepada pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai
Negara Maritim dan masyarakatnya berwawasan nusantara.
3. Berperan aktif dalam pembangunan, pengembangan, demi kemajuan dan
kejayaan almamater
4. Membantu menyalurkan lulusan STIMART AMNI Semarang ke dunia
kerja yang sesuai dengan disiplin ilmu
Pasal 10
Kegiatan

Untuk mencapai tujuan organisasi IKANI melakukan kegiatan sebagai berikut


1. Mengajak putra – putri Indonesia menjadi warga negara yang
berkepribadian luhur, berwawasan nusantara, bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, serta setia kepada Pancasila dan UUD 1945.
2. Mengadakan hubungan kerjasama dengan badan-badan pemerintah
maupun swasta dan atau organisasi lain baik dalam maupun luar negeri
yang tidak bertentangan dengan azas, tujuan dalam rangka pembinaan /
kemajuan organisasi.

BAB IV
LAMBANG, BENDERA DAN LAGU
Pasal 11
Lambang

Lambang IKANI berbentuk bulat berujung lima berwarna biru laut dengan
warna dasar putih bergambar jangkar, roda, sayap dan buku di tengahnya
dan diatasnya terdapat sayap, roda dikelilingi mangrove berwarna kuning,
serta pada lingkaran luarnya terdapat tulisan IKATAN ALUMNI STIMART
AMNI Semarang - Indonesia

Pasal 12
Bendera

Bendera berwarna dasar putih ditengahnya bergambar lambang IKANI.

Pasal 13
Lagu

Lagu IKANI adalah Mars Ikatan Alumni STIMART AMNI Semarang.

BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 14
Dasar

Anggota IKANI adalah setiap warga Negara yang telah lulus pendidikan :
1. Akademi Maritim Nasional Indonesia (AMNI) Semarang
2. Sekolah Tinggi Management Transport (STMT) AMNI Semarang
3. Sekolah Tinggi Maritim dan Transport (STIMART AMNI) Semarang

Pasal 15
Macam Anggota
1. Anggota biasa ialah mereka yang telah lulus pendidikan sebagaimana
yang dimaksud dalam pasal 14 dan memenuhi segenap persyaratan
organisasi.
2. Anggota luar biasa adalah mereka yang pernah mengikuti pendidikan
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 14, berminat dan memenuhi
segenap persyaratan organisasi.
3. Anggota kehormatan ialah setiap orang yang karena jasa-jasanya
terhadap IKANI dapat diangkat sebagai anggota kehormatan.

Pasal 16
Hak dan Kewajiban Anggota

Hak dan Kewajiban anggota diatur dan ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Tangga.

BAB VI
ORGANISASI
Pasal 17
Struktur Organisasi

IKANI disusun berjenjang dalam tingkatan sebagai berikut :


1. Dewan Pengurus Pusat IKANI
2. Dewan Pengurus IKANI Cabang

Pasal 18
Perangkat dan Kelengkapan Organisasi

Lembaga Permusyawaratan IKANI terdiri dari :


1. Musyawarah Nasional ( Munas )
Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi IKANI
diseluruh Indonesia. Hak dan wewenang Munas ditentukan sebagai
berikut :
a. Menetapkan dan atau merubah Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga
b. Menetapkan Kebijakan Umum Organisasi Sesuai AD / ART
c. Menyusun program kerja dan membahas masalah penting lainnya
yang ada hubungannya dengan tugas dan kewajiban organisasi.
d. Mencabut dan atau membatalkan suatu keputusan Dewan Pengurus
Pusat yang sudah dilaksanakan, atau yang sedang berlaku dan atau
menetapkan keputusan baru
e. Membahas dan mengesahkan Pertanggungjawaban Dewan
Pengurus Pusat, dan
f. Memilih dan menetapkan Dewan Pengurus Pusat
2. Musyawarah Cabang
Merupakan kebijakan tertinggi dalam organisasi IKANI di tingkat Cabang.
Hak dan wewenang Musyawarah Cabang ditentukan sebagai berikut :
a. Menetapkan kebijakan-kebijakan organisasi berdasarkan AD /
ART dan berpedoman pada Kebijakan Umum organisasi Dewan
Pengurus Pusat.
b. Menyusun Program Kerja dan membahas masalah-masalah penting
lainnya yang ada hubungannya dengan tugas dan kewajiban
organisasi.
c. Mengusulkan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga organisasi.
d. Mencabut dan atau membatalkan suatu keputusan Dewan
Pengurus Cabang, dan
e. Membahas dan mengesahkan Pertanggungjawaban Dewan
Pengurus Cabang, dan
f. Memilih dan menetapkan Dewan Pengurus Cabang
3. Musyawarah Luar Biasa ( MLB )
Musyawarah Luar Biasa dapat diselenggarakan dalam hal terjadi keadaan
yang dinilai berpengaruh terhadap kelangsungan hidup organisasi, serta
adanya kebutuhan akan hal – hal yang tidak dapat ditunda sampai
terselenggaranya Musyawarah Nasional atau Musyawarah Cabang

Pasal 19
Rapat-rapat

Rapat-rapat IKANI terdiri dari :


1. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) dan Rapat Pengurus Pusat
2. Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB) dan Rapat Dewan Pengurus Cabang

Pasal 20
Rapat Kerja dan Rapat Dewan Pengurus

1. Rapat Kerja Nasional dan Rapat Kerja Cabang bertujuan untuk


mengevaluasi pelaksanaan program kerja di tetapkan.
2. Rapat Dewan Pengurus disetiap tingkatan organisasi bertujuan
untuk membicarakan masalah dan kegiatan-kegiatan yang ada
hubungannya dengan tugas dan kewajiban organisasi.

Pasal 21
Kepengurusan

Kepengurusan IKANI terdiri dari :


1. Dewan Pengurus Pusat, melaksanakan kepengurusan d tingkat Pusat
2. Dewan Pengurus Cabang, melaksanakan kepengurusan di tingkat Cabang

Pasal 22
Susunan Pengurus

Susunan Pengurus IKANI terdiri dari :


a. Dewan Pengurus Pusat
- Ketua Umum
- Ketua – ketua
- Sekretaris Umum
- Sekretaris I
- Bendahara Umum
- Bendahara I
Departemen – departemen
- Departemen Organisasi
- Departemen Penelitian dan Pengembangan
- Departemen Bina Profesi
- Departemen Hubungan Luar Negeri
- Departemen Sosial dan kemasyarakatan
- Departemen Usaha

b. Dewan Pengurus Cabang


- Ketua
- Wakil Ketua
- Sekretaris
- Bendahara
Kompartemen
- Kompartemen Organisasi
- Kompartemen Hubungan Luar Negeri
- Kompartemen Hubungan Masyarakat
- Kompartemen Lainnya sesuai kebutuhan

Pasal 23
Hak dan Kewajiban Pengurus

1. Hak dan Wewenang Dewan Pengurus Pusat


a. Menetapkan kebijakan-kebijakan Umum Organisasi berdasarkan AD /
ART serta keputusan-keputusan Musyawarah Nasional
b. Menetapkan Dewan Pembina IKANI Pusat
c. Menghadiri Musyawarah Cabang, dan
d. Mengesahkan dan melantik Dewan Pengurus Cabang dari
hasil Musyawarah Cabang.

2. Hak dan kewajiban Dewan Pengurus Cabang


a. Menetapkan kebijakan Organisasi berdasarkan AD/ART, kebijakan
Umum Dewan Pimpinan Pusat serta keputusan-keputusan hasil
musyawarah Cabang
b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan berdasarkan Program kerja hasil
musyawarah Cabang

BAB VII
DEWAN PEMBINA DAN WEWENANG

Pasal 24
Dewan Pembina

Dewan Pembina IKANI terdiri dari :


1. Dewan Pembina Pusat adalah Badan yang memberi pertimbangan
Dewan Pengurus Pusat sebagai Lembaga Konsultatif
2. Dewan Pembina Cabang adalah Badan yang memberi pertimbangan
Dewan Pengurus sebagai Lembaga Konsultatif
Pasal 25
Wewenang Dewan Pembina

1. Dewan Pembina IKANI pada setiap tingkatan organisasi


mempunyai wewenang memberikan pertimbangan, pembinaan dan
memberi nasehat, baik diminta atau tidak kepada Dewan Pengurus IKANI
2. Menghadiri musyawarah nasional atau musyawarah yang
diselenggarakan oleh Dewan Pengurus IKANI sesuai tingkatannya

BAB VIII
KEUANGAN

Pasal 26
Sumber Keuangan

Keuangan IKANI dapat diperoleh sebagai berikut :


1. Dari uang pangkal dan iuran anggota
2. Dari sumbangan dan bantuan yang tidak mengikat, dan
3. Dari usaha-usaha yang sah

Pasal 27
Anggaran Keuangan

1. Anggaran keuangan IKANI direncanakan dan diperhitungkan untuk tiap


tahun serta diselenggarakan secara transparan dan akuntabel
2. Tahun buku IKANI dimulai tanggal 1 Januari dan berakhir pada
tanggal 31 Desember setiap tahun takwin, dan setiap akhir tahun
dilakukan penutupan buku.

BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 28
Perubahan Anggaran Dasar

1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah


Nasional IKANI
2. Keputusan perubahan Anggaran Dasar adalah sah apabila disetujui
oleh sekurang – kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah yang hadir
dalam Musyawarah Nasional IKANI

Pasal 29
Pembubaran

IKANI hanya dapat dibubarkan apabila ada pernyataan atau perintah


pembubaran oleh Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
BAB X
ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 30

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar, ini akan ditetapkan
dalam Anggaran Rumah Tangga.
2. Hal-hal yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga, tidak
boleh bertentangan atau menyimpang dari isi Anggaran Dasar ini.

BAB XI
ATURAN PENUTUP

Pasal 31

1. Anggaran Dasar ini ditetapkan dan disahkan oleh Musyawarah Nasional


Luar Biasa IKANI pada tanggal 25 Oktober 2009 di Semarang.
2. Dengan berlakunya Anggaran Dasar ini sejak tanggal ditetapkannya,
maka Anggaran Dasar yang ada dan telah berlaku sebelumnya serta
segala sesuatu yang bertentangan dengan Anggaran Dasar ini
dinyatakan tidak berlaku lagi
3. Agar setiap anggota mengetahui, Dewan Pengurus Pusat IKANI
diwajibkan mengumumkan atau menyebarluaskan Anggaran Dasar
ini kepada setiap anggota.

Ditetapkan di : Semarang
Pada tanggal : 25 Oktober 2009

Ketua Umum IKANI Pusat;

SUTRISNO, BA
ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I
UMUM

Pasal 1
PENDAHULUAN

Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan BAB X Pasal 31 Anggaran


Dasar yang memuat uraian Anggaran dan ketentuan-ketentuan pelengkap.

Pasal 2
LAMBANG

Lambang IKANI berbentuk lingkaran bergerigi lima (jantra) menggambarkan


inti kehidupan, merupakan penggerak utama dari suatu kehidupan yang
dapat mengatur waktu dengan tepat dan pasti.
Perincian makna lambang IKANI adalah sebagai berikut :
a. Bentuk bulat bergerigi lima
1. Melambangkan bahwa IKANI berazas dan berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945
2. Roda bergerigi merupakan gambaran kehidupan organisasi
yang terus menerus bergerak dan berjalan secara teratur dan dan
pasti (dinamis),
b. Lukisan dalam lambang
1. Buku adalah lambang ilmu pengetahuan, dimana IKANI
berusaha mencerdaskan bangsa dengan mengembangkan ilmu
pengetahuan serta keterampilan dibidang kemaritiman, serta
membantu anggota dalam mengembangkan karier.
2. Jangkar adalah lambang bahwa IKANI adalah insan bahari,
kecintaan laut betul-betul telah mendarah daging bahkan merasuk
ke hati sanubari, sehingga disamping menjadi tumpuan kehidupan,
lautan dan dunia kemaritiman adalah tempat pengabdiannya
kepada bangsa dan Negara tercinta.
3. Sayap sebagai lambang yang memberikan pengertian wahwa IKANI
mengharapkan kepada anggotanya untuk mampu menguasai ilmu
pengetahuan di bidang Transportasi Udara.
4. Roda sebagai lambing yang memberikan pengertian bahwa IKANI
mengharapkan kepada anggotanya untuk mampu menguasai ilmu
pengetahuan di bidang Transportasi Darat
5. Mangrove adalah lambang kehidupan, dimana dilautan tersimpan
kekayaan alam yang luar biasa besarnya yang dapat meningkatkan
kemakmuran bagi rakyat Indonesia.
6. Tulisan Ikatan Alumni STIMART AMNI Semarang
- Di dalam lingkaran bergerigi lima terdapat tulisan dengan huruf cetak
tersusun melingkar Nama organisasi “Ikatan Alumni STIMART
AMNI” Semarang.
- Tulisan disusun melingkar , melambangkan persatuan dan
kesatuan keluarga besar IKANI yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke.

c. Warna dasar lambang


1. Warna dasar IKANI adalah putih, mencerminkan kebenaran dan
atau kesucian. Ini adalah gambaran bahwa didalam setiap gerak
langkah untuk mencapai tujuan berorganisasi, IKANI selalu
berpijak pada norma-norma kebenaran, sehingga berani
memperjuangkan cita-citanya demi kemajuan bangsa dan Negara
tercinta Indonesia.
2. Warna lambang biru menggambarkan warna lautan dan langit dimana
IKANI mendarmabaktikan dirinya bagi kejayaan bangsa dan Negara
Indonesia.

Pasal 3
BENTUK DAN WARNA BENDERA

Bendera berbentuk persegi empat berukuran 80 x 120 cm dengan warna


dasar putih, pada satu sisinya bergamabr lambang IKANI tepat berada di
tengah-tengahnya.

BAB II
KEANGGOTAAN

Pasal 4
PERSYARATAN

1. Anggota biasa dan anggota luar biasa adalah warganegara Indonesia


dan telah mengikuti dan atau lulus pendidikan STIMART AMNI Semarang
2. Khusus untuk anggota kehormatan diangkat oleh Dewan Pengurus
Pusat berdasar pertimbangan dan atau usulan Dewan Pengurus Cabang
3. Persyaratan untuk diangkat sebagai anggota kehormatan
a. Memiliki kepedulian dibidang kemaritiman, transportasi darat dan
udara
b. Telah menunjukkan aktivitasnya dalam mendorong / membantu
demi kemajuan IKANI sekurang-kurangnya dalam kurun waktu dua
tahun
c. Bersedia diangkat menjadi anggota kehormatan, dibuktikan dengan
surat pernyataan

Pasal 5
HAK

Anggota biasa dan anggota luar biasa mempunyai hak ;


1. Berbicara dalam rapat,
2. Memberikan suara dalam rapat,
3. Memilih dan dipilih sebagai pengurus,
4. Membela diri, dan
5. Mendapatkan perlindungan
Anggota Kehormatan mempunyai hak :
1. Menghadiri rapat, dan
2. Mempunyai hak suara

Pasal 6
KEWAJIBAN ANGGOTA

1. Anggota biasa dan anggota luar biasa mempunyai hak :


a. Senantiasa menjaga nama baik dan keselamatan
organisasi, mengedepankan persaudaraan, persatuan dan kesatuan.
b. Melaksanakan dan mentaati sepenuhnya Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga, dan ketentuan serta peraturan lainnya
yang diberlakukan organisasi; dan
c. Berpartisipasi aktif dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai
program kerja dalam rangka memajukan serta menumbuh
kembangkan organisasi.
2. Anggota kehormatan berkewajiban :
Anggota Kehormatan berkewajiban membantu pembinaan dan
perkembangan IKANI.

Pasal 7
LARANGAN BAGI ANGGOTA

Setiap anggota dilarang :


1. Melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
ketentuan – ketentuan lainnya yang diberlakukan organisasi,
2. Menerbitkan dan mengeluarkan atas nama organisasi, surat-surat,
dokumen dan media cetak lainnya tanpa hak; dan
3. Menggunakan nama IKANI untuk hal-hal yang bertentangan dengan
azas, tujuan organisasi serta untuk kepentingan pribadi

Pasal 8
PERLAKUAN TERHADAP ANGGOTA

1. Keanggotaan berhenti apabila :


a. Atas permintaannya sendiri
b. Melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
ketentuan – ketentuan lainnya yang diberlakukan organisasi; dan
c. Meninggal dunia
2. Anggota yang melalaikan kewajibannya sebagai mana tertera pada pasal
7 dan 8 Anggaran Rumah Tangga ini, dapat dikenakan sanksi
a. Peringatan tertulis oleh Pengurus Dewan Pengurus IKANI cabang,
b. Pemberhentian sementara oleh Dewan Pengurus IKANI Cabang;
dan
c. Pemecatan dilakukan oleh Dewan Pengurus Pusat berdasarkan
usulan dari Dewan Pengurus Cabang.
BAB III
ORGANISASI, TEMPAT KEDUDUKAN DAN KEPENGURUSAN

Pasal 9
PEMBENTUKAN ORGANISASI

Organisasi IKANI dibentuk berjenjang sebagai berikut :


1. Dewan Pengurus Pusat meliputi wilayah kerja diseluruh Indonesia
2. Dewan Pengurus Cabang meliputi kota yang mempunyai pelabuhan laut,
Bandar udara dan atau kota yang terdapat aktifitas dibidang transportasi
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 10
TEMPAT KEDUDUKAN

1. Dewan Pengurus Pusat berkedudukan di Semarang


2. Dewan Pengurus Cabang berkedudukan disetiap kota yang berpelabuhan
laut, Bandar udara dan atau tempat lainnya yang terdapat aktifitas
dibidang transportasi.

Pasal 11
PEMBENTUKAN PENGURUS

Pembentukan Pengurus :
1. Pembentukan / pemilihan Pengurus dilakukan melalui Musyawarah
Nasional / Musyawarah Cabang
2. Pemilihan Ketua pada setiap tingkatan organisasi dapat dilakukan
dengan sistim formatur, sedangkan kelengkapan pengurus lainnya
disusun oleh Ketua terpilih bersama formatur dengan memperhatikan
pertimbangan dalam musyawarah.

Pasal 12
MASA JABATAN PENGURUS

Masa jabatan Dewan Pengurus ditetapkan sebagai berikut :


1. Masa jabatan Dewan Pengurus Pusat ditetapkan untuk jangka waktu 5
(lima) tahun.
2. Masa jabatan Dewan Pengurus Cabang ditetapkan untuk jangka waktu 4
(empat) tahun, dan
3. Ketua Dewan Pengurus pada setiap tingkatan organisasi yang
telah menyelesaikan tugas selama masa jabatannya dapat dipilih kembali.

Pasal 13
PENGESAHAN DAN PELANTIKAN PENGURUS

1. Pengesahan / pelantikan Dewan Pengurus Pusat hasil Musyawarah


dilakukan pada Musyawarah Nasional.
2. Pengesahan/pelantikan Dewan Pengurus Cabang hasil Musyawarah
Cabang dilakukan oleh Dewan Pengurus Pusat atau Pengurus lainnya
yang ditunjuk

BAB IV
TUGAS DAN KEWAJIBAN PENGURUS

Pasal 14
DEWAN PENGURUS PUSAT

1. Ketua Umum berkewajiban sebagai berikut :


a. Memimpin dan membina organisasi secara menyeluruh
berdasarkan AD / ART
b. Menetapkan Program Kerja Dewan Pengurus Pusat dan kebijakan
Umum Organisasi sesuai AD / ART dan berdasarkan keputusan-
keputusan Musyawarah Nasional
c. Menyebarluaskan Program Kerja di maksud kepada Dewan
Pengurus Cabang untuk pelaksanaannya, dan
d. Memberikan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas-tugasnya
kepada Musyawarah Nasional.
2. Ketua-ketua berkewajiban sebagai berikut :
a. Membantu Ketua Umum dalam rangka menyelenggarakan tugas
pimpinan sehari-hari,
b. Mewakili Ketua Umum apabila berhalangan dalam kegiatan-
kegiatan dan hubungan kedalam atau keluar.
c. Menyusun rencana kerja dibidangnya masing-masing sesuai
dengan Program Kerja serta kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh
organisasi.
d. Melaksanakan kegiatan-kegiatan dibidangnya masing-masing
dengan berpedoman pada rencana kerjanya.
e. Mengkoordinir dan melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan-
kegiatan organisasi dibidangnya masing-masing, dan
f. Bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

3. Sekretaris berkewajiban sebagai berikut :


a. Menyelenggarakan tata usaha Dewan Pengurus Pusat
b. Menyelenggarakan kegiatan kearsipan
c. Menyelenggarakan urusan dalam,
d. Menyusun laporan, dan
e. Bertanggung jawab kepada Ketua Umum

4. Bendahara berkewajiban sebagai berikut :


a. Menyusun anggaran serta mengatur pembiayaan sesuai Program
Kerja dan Kebijakan Umum serta Rencana Induk Organisasi
b. Menyelenggarakan administrasi keuangan
c. Mengurus iuran organisasi
d. Menyusun laporan keuangan secara berkala, dan
e. Bertanggung jawab kepada Ketua Umum
5. Ketua Departemen bertanggung jawab sebagai berikut :
a. Menyusun Rencana Kerja dibidangnya masing-masing
b. Melakukan kegiatan-kegiatan organisasi dibidangnya masing-masing
c. Bertanggung Jawab kepada Ketua Umum

Pasal 15
DEWAN PENGURUS CABANG

1. Ketua berkewajiban sebagai berikut :


a. Memimpin organisasi di wilayah kerjanya
b. Menetapkan Rencana Kerja berdasarkan Program kerja Dewan
Pengurus Pusat.
c. Dalam rangka melaksanakan butir a dan b diatas dapat mengeluarkan
peraturan-peraturan, instruksi-instruksi serta ketentuan bagi wilayah
kerjanya.
d. Menyebarluaskan Program Kerja dimaksud kepada anggota untuk
pelaksanaannya.
e. Membuat laporan berkala kepada Dewan Pengurus Pusat.
f. Bertanggung jawab kepada Dewan Pengurus Pusat, dan
g. Bertanggung jawab kepada Musyawarah Cabang

2. Wakil Ketua berkewajiban sebagai berikut :


a. Membantu Ketua dalam rangka penyelenggaraan pimpinan sehari-hari
b. Mewakili Ketua dalam kegiatan-kegiatan dan hubungan kedalam atau
keluar
c. Menyusun Rencana Kerja sesuai dengan Program Kerja serta
kebijakan yang ditetapkan oleh organisasi.
d. Melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai Rencana Kerja
dibidangnya masing-masing.
e. Mengkoordinir dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kegiatan – kegiatan organisasi di bidangnya masing-masing, dan
f. Bertanggung jawab kepada Ketua

3. Sekretaris berkewajiban sebagai berikut :


a. Menyelenggarakan tata usaha Dewan Pengurus Cabang
b. Menyelenggarakan kegiatan kearsipan
c. Menyelenggarakan urusan dalam
d. Menyusun laporan berkala, dan
e. Bertanggung jawab kepada Ketua

4. Bendahara berkewajiban sebagai berikut :


a. Menyusun anggaran serta mengatur pembiayaan organisasi
b. Menyelenggarakan administrasi keuangan serta Program Kerja dan
kebijakan organisasi
c. Mengurus iuran organisasi
d. Menyusun laporan keuangan secara berkala
e. Bertanggung jawab kepada Ketua
5. Ketua Kompartemen berkewajiban sebagai berikut :
a. Melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi dibidangnya masing –
masing sesuai program kerja dan kebijakan organisasi, dan
b. Bertanggung jawab kepada Ketua

BAB V
MUSYAWARAH NASIONAL, RAPAT KERJA DAN RAPAT PENGURUS

Pasal 16
MUSYAWARAH NASIONAL

1. Musyawarah Nasional diselenggarakan sekali dalam 5 (lima) tahun


2. Dewan Pengurus Pusat membentuk dan menetapkan tugas serta
wewenang Panitia Penyelenggara Musyawah Nasional.
3. Musyawarah Nasional dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-
kurangnya 2/3 dari Dewan Pengurus Cabang.
4. Musyawarah Nasional dihadiri oleh :
a. Dewan Pengurus Pusat
b. Dewan Penasehat
c. Utusan-utusan sebagai peserta yang sah berdasarkan mandat dari
Dewan Pengurus Cabang.
d. Utusan-utusan sebagai peninjau yang sah berdasarkan mandat dari
Dewan Pengurus Cabang.
e. Undangan
f. Musyawarah Nasional serta tatacara penggunaan hak suara peserta
dalam musyawarah dimaksud, diatur didalam Tata Tertib Musyawarah
Nasional.

Pasal 17
MUSYAWARAH CABANG

1. Musyawarah Cabang diselenggarakan sekali dalam 4 (empat) tahun


2. Dewan Pengurus Cabang membentuk dan menetapkan tugas serta
wewenang Panitia Penyelenggarakan Musyawarah Cabang.
3. Musyawarah Cabang dihadiri oleh :
a. Dewan Pengurus Cabang
b. Dewan Penasehat
c. Dewan Pengurus Pusat
d. Anggota
e. Undangan
4. Musyawarah Cabang dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang -
kurangnya 2/3 dari anggota.
5. Penyelenggaraan Musyawarah Cabang serta tatacara penggunaan hak
suara peserta dalam musyawarah dimaksud diatur dalam Tata Tertib
Musyawarah Cabang.
Pasal 18
MUSYAWARAH LUAR BIASA

Musyawarah Luar Biasa dapat diselenggarakan dalam hal sebagai berikut :


1. Musyawarh Luar Biasa dapat diselenggarakan atas usul dari salah
seorang pengurus Dewan Pengurus Pusat IKANI, Dewan Pengurus
Cabang IKANI yang harus mendapatkan persetujuan sekurang -
kurangnya 2/3 dari jumlah Dewan Pengurus Cabang.
2. Musyawarah Luar Biasa dapat diadakan atas usul salah satu anggota,
yang harus mendapatkan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah anggota.

Pasal 19
WEWENANG MUSYAWARAH LUAR BIASA

Musyawarah Luar Biasa mempunyai wewenang sebagai berikut :


1. Memperbaiki keputusan-keputusan dan atau ketetapan-
ketetapan Musyawarah yang terdahulu.
2. Memberhentikan sebelum habis masa baktinya : Dewan Pengurus dan
atau memilih pengganti; Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat,
Ketua Dewan Pengurus Cabang dikarenakan pelanggaran AD / ART, atau
disebabkan terjadinya penyimpangan dan atau pelanggaran terhadap
tugas dan kewajiban
3. Menyempurnakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
yang dianggap sangat mendesak dan tidak dapat ditunda-tunda, dan
4. Tatacara penyelenggaraan Musyawarah Luar Biasa diatur dalam
ketentuan tersendiri oleh Dewan Pengurus Pusat.

Pasal 20
RAPAT KERJA NASIONAL

1. Rapat Kerja Nasional ( RAKERNAS ) diadakan sekurang-kurangnya


sekali dalam masa bakti Dewan Pengurus Pusat
2. Rapat dihadiri oleh Dewan Pengurus Pusat serta unsur pimpinan dari
Dewan Pengurus Cabang
3. Tugas dan wewenang Rapat Kerja Nasional adalah sebagai berikut :
a. Mengevaluasi Program Kerja yang telah ditetapkan
b. Merumuskan kebijakan – kebijakan dalam menghadapi suatu
perkembangan baru, dan
c. Menjalin hubungan timbal balik antara Dewan Pengurus Pusat dengan
Dewan Pengurus Cabang dalam melaksanakan semua keputusan
Musyawarah Nasional.
4. Keputusan Rapat Kerja Nasional dianggap sah apabila disetujui oleh
setengah ditambah satu dari Dewan Pengurus Cabang yang hadir.
Pasal 21
RAPAT-RAPAT

Rapat Pleno dan rapat-rapat Dewan Pengurus pada setiap tingkatan


organisasi diadakan menurut kebutuhan, dan pelaksanaannya ditentukan
oleh Dewan Pengurus yang bersangkutan

Pasal 22
KETENTUAN KHUSUS

1. Penyelenggaraan Musyawarah dan Rapat disetiap tingkatan organisasi


harus selalu mengutamakan tetap terjaganya rasa persaudaraan,
persatuan dan kesatuan
2. Keputusan-keputusan Musyawarah dan Rapat pada setiap
tingkatan organisasi diambil atas dasar musyawarah dan mufakat,
kecuali apabila terpaksa menggunakan cara pemungutan suara.

BAB VI
KEUANGAN

Pasal 23
PENDAPATAN

1. Pendapatan organisasi terdiri dari :


a. Uang Pangkal adalah pungutan terhadap anggota baru yang dipungut
hanya sekali,
b. Iuran anggota adalah iuran bulanan yang dipungut dari anggota, dan
c. Besarnya uang pangkal dan iuran bulanan ditetapkan oleh Dewan
Pengurus Pusat setelah mendapatkan masukan dari Dewan
Pengurus Cabang
2. Sumbangan yang tidak mengikat
3. Usaha-usaha lain yang sah
4. Untuk membiayai kegiatan – kegiatan khusus yang diselenggarakan oleh
organisasi, dapat dilakukan pungutan yang sifatnya mengikat kepada para
peserta.

Pasal 24
PEMBAGIAN

Untuk kepentingan pembinaan dan operasional organisasi maka uang


pangkal dan iuran anggota dibagi kepada masing-masing tingkatan
organisasi dengan perincian sebagai berikut :

1. Uang Pangkal seluruhnya diserahkan ke Dewan Pengurus Pusat


a. Untuk Dewan Pengurus Pusat sebesar ……………………… 80%
b. Untuk Dewan Pengurus Cabang sebesar …………………… 20%
2. Iuran Anggota :
a. Untuk Dewan Pengurus Pusat sebesar ….……………………20%
b. Untuk Dewan Pengurus Cabang sebesar …………………….80%

Pasal 25
ADMINISTRASI KEUANGAN

1. Administrasi keuangan dan pembukuan dilakukan oleh bendahara dari


masing-masing tingkatan organisasi.
2. Laporan keuangan dibuat secara berkala oleh bendahara dan
dilaporkan secara periodik untuk dibahas pada rapat Dewan Pengurus
3. Tahun buku bagi setiap kesatuan organisasi dimulai tanggal 1 Januari
dan berakhir pada tanggal 31 Desember, setiap tahun takwin dilakukan
penutupan buku atau catatan – catatan keuangan pada masing – masing
tingkatan organisasi
4. Dewan Pengurus mempertanggung jawabkan pengelolaan keuangan
kepada Musyawarah Nasional / Musyawarah Cabang

Pasal 26
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan oleh


Musyawarah Nasional / Musyawarah Luar Biasa
2. Keputusan perubahan Anggaran Rumah Tangga adalah sah, apabila
disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah suara
yang hadir dalam Musyawarah.

BAB VII
ATURAN PELENGKAP DAN PERATURAN PENGURUS

Pasal 27

1. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar / Anggaran


Rumah Tangga, ditetapkan dalam peraturan tersendiri oleh Dewan
Pengurus Pusat yang isinya tidak boleh bertentangan dengan Anggaran
Dasar / Anggaran Rumah Tangga.
2. Apabila terdapat peraturan organisasi yang dapat menimbulkan
penafsiran yang berbeda, maka yang menjadi pedoman adalah Anggaran
Dasar / Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan
Keputusan Dewan Pengurus Pusat

BAB VIII
PENUTUP

Pasal 28

1. Dengan ditetapkannya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga


Hasil Musyawarah Luar Biasa IKANI 2009 ini, Anggaran Dasar dan
Anggaran rumah Tangga yang berlaku sebelumnya, serta ketentuan-
ketentuan maupun peraturan-peraturan organisasi yang bertentangan
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil Kongres
Nasional ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
2. Agar setiap anggota mengetahuinya, Dewan Pengurus Pusat diwajibkan
untuk mengumumkan atau menyebarluaskan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga ini kepada setiap anggota
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan

Ditetapkan di : Semarang
Pada tanggal : 25 Oktober 2009

Ketua Umum IKANI Pusat;

SUTRISNO, BA
ANGGARAN DASAR
DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anda mungkin juga menyukai