Anda di halaman 1dari 12

DRAFT MUBES I

IKATAN MAHASISWA PALARAN

2019
ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA PALARAN

BAB I
(NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN)
Pasal 1
Ayat 1
NAMA
Organisasi ini bernama Ikatan Mahasiswa Palaran yang disingkat IMP.
Ayat 2
WAKTU
Organisasi ini berdiri pada tanggal 06 Juni 2019.
Ayat 3
KEDUDUKAN
Organisasi ini berkedudukan di Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Provinsi
Kalimantan Timur.
BAB II
(AZAZ DAN SIFAT)
Pasal 2
Organisasi ini berazaskan kekeluargaan.
Pasal 3
Organisasi ini bersifat independen.
BAB III
(VISI DAN MISI)
Pasal 4
Visi Ikatan Mahasiswa Palaran adalah mewujudkan mahasiswa palaran yang
berintelektual, inovatif dan memiliki rasa kepedulian terhadap daerah.
Pasal 5
Misi Ikatan Mahasiswa Palaran adalah :
1. Mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pembangunan daerah.
2. Sarana Informasi dan pengembangan potensi.
3. Melestarikan nilai budaya dan lingkungan.

BAB IV
(FUNGSI)
Pasal 6
Organisasi ini berfungsi sebagai wadah aspirasi antarmahasiswa dan masyarakat
Palaran.
BAB V
(KEANGGOTAAN)
Pasal 7
Anggota Ikatan Mahasiswa Palaran adalah mahasiswa Palaran yang melalui
proses kaderisasi
BAB VI
(HAK ANGGOTA DAN KEWAJIBAN ANGGOTA)
Pasal 8
Hak Anggota :
- Hak mendapatkan informasi dan perlindungan.
- Hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil.
- Hak mendapatkan pembelaan dalam hal yang benar.
- Hak mengemukakan pendapat dan mengajukan pertanyaan, baik lisan
maupun tulisan dalam pertemuan yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa
Palaran.
- Hak menggunakan sarana dan Prasarana Ikatan Mahasiswa Palaran hanya
untuk kepentingan kegiatan bersama.
Kewajiban :
- Setiap anggota menjaga nama baik Ikatan Mahasiswa Palaran.
- Seluruh anggota turut berpartisipasi dalam kegiatan Ikatan Mahasiswa
Palaran.
- Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketentuan
organisasi lainnya.
- Setiap anggota berkewajiban mempertanggung jawabkan segala perbuatan
yang menyangkut organisasi.
- Setiap anggota berkewajiban menjaga dan memelihara sarana maupun
prasarana yang dimiliki oleh Ikatan Mahasiswa Palaran.

BAB VII
(STRUKTUR DAN KELENGKAPAN ORGANISASI)
Pasal 9
Struktur organisasi Ikatan Mahasiswa Palaran terdiri dari :
a. Dewan Pembina : Kecamatan Palaran.
b. Dewan Penasihat : Sesepuh dan Senior
c. Ketua Umum
d. Sekretaris
e. Bendahara Umum
f. Divisi-Divisi
Hal-hal lain mengenai struktur organisasi diatur dalam Angagarn Rumah Tangga.
Pasal 10
Kelengkapan organisasi terdiri dari :
a. Musyawarah anggota.
b. Rapat pengurus.
c. Musyawarah luar biasa.
BAB VIII
(KEPENGURUSAN)
Pasal 11
Organisasi ini dipimpin oleh Ketua Umum.
Pasal 12
Masa kepengurusan Ketua Umum selama 2 tahun dalam satu periode dan tidak
bisa dipilih kembali.
BAB IX
(MUSYAWARAH DAN RAPAT)
Pasal 13
1. Musyawarah besar merupakan kekuasaan tertinggi organisasi,
dilaksanakan maksimal setiap 1 periode.
2. Rapat evaluasi yaitu diadakan setiap 6 bulan sekali untul mendengar
laporan pengurus.
BAB X
(ATRIBUT)
Pasal 14
Organisasi ini mempunyai lambang dan atribut yang akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
BAB XI
(KEUANGAN)
Pasal 15
Keuangan organisasi ini diperoleh dari :
1. Iuran anggota.
2. Sumbangan yang tidak mengikat.
3. Usaha-usaha lainnya yang tidak mengikat.
4. Pemerintah daerah (Bila ada).
BAB XII
(PERUBAHAN ANGGARAN DASAR)
Pasal 16
Perubahan Anggaran Dasar diputuskan dalam musyawarah besar dan disetujui
80 % dari anggota Ikatan Mahasiswa Palaran.
BAB XIII
(PENUTUP)
Pasal 17
Ayat 1
Demikianlah anggaran dasar ini ditetapkan dengan sebenarnya. Hal-hal lain yang
belum diatur dalam anggaran rumah tangga.
Ayat 2
Anggaran Dasar (ini) berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan : Samarinda,
Pada Tanggal :
Pukul :
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Mahasiswa Palaran

BAB 1
ATRIBUT
Pasal 1
Lambang organisasi Ikatan Mahasiswa Palaran terdiri dari :
1. Bintang yaitu sebagai lambing Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Tulisan IMP yaitu sebagai singkatan nama organisasi
3. Buku yang berarti sumber pengetahuan
4. Padi dan Kapas melambangkan mahasiswa Palaran yang peduli akan
kemakmuran masyarakat Palaran
5. Rantai yang melambangkan ikatan antarmahasiswa Palaran
6. Tulisan Ikatan Mahasiwa Palaran berarti nama organisasi
7. Bentuk perisai yang melambangkan perlindungan, pertahanan, dan
perjuangan organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Pasal 2
Lambang tersebut di atas pada pasal 1 dipergunakan dalam bendera, jaket, topi,
dan benda-benda lain yang menunjukkan identitas organisasi ini.
Pasal 3
Bentuk dan warna, penjelasan tata cara pengaturan lebih lanjut jenis atribut
tersebut pada Pasal 2, ditetapkan dalam peraturan organisasi ini
BAB II
Kepengurusan
Pasal 4
Susunan Kepengurusan
Susunan kepengurusan Ikatan Mahasiswa Palaran adalah sebagai berikut :
1. Ketua umum.
2. Sekretaris Jenderal.
3. Bendahara umum berkoordinasi dengan Divisi Dana dan Usaha (Danus).
4. Tujuh Ketua Divisi yaitu Dana dan Usaha (Danus), Riset dan Keilmuan
(RK), Kaderisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (KPSDM),
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Seni dan Olahraga (Seniora),
Keagamaan, dan Hubungan Masyarakat (Humas).
Pasal 5
Badan Pengurus Inti
1. Badan Pengurus inti adalah anggota terpilih dalam Musyawarah Besar yang
terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Jendral, Bendahara umum.
2. Apabila Badan Pengurus Inti tidak dapat menyelesaikan tugasnya sebelum
masa jabatannya berakhir, maka tugasnya digantikan oleh pengurus melalui
Musyawarah Luar Biasa.
4. Apabila Badan Pengurus Inti telah melanggar AD/ART serta tidak
mengindahkan peringatan, teguran, dan sebagainya maka diadakan
musyawarah internal pengurus untuk mengadakan Musyawarah Luar Biasa.
Pasal 6
Badan Pengurus Harian
1. Badan Pengurus Harian adalah anggota terpilih dalam Musyawarah Besar
yang terdiri dari Ketua Umum, Sekertaris Jendral, Bendahara umum,
Koordinator Divisi Danus, Koordinator Divisi RK, Koordinator Divisi
KPSDM, Koordinator Divisi TIK, Koordinator Divisi Seniora, Koordinator
Divisi Keagamaan, dan Koordinator Divisi Humas.
2. Apabila Badan Pengurus Harian tidak dapat menyelesaikan tugasnya sebelum
masa jabatannya berakhir, maka tugasnya digantikan oleh pengurus lain yang
dipilih melalui musyawarah Internal Badan Pengurus Harian.
4. Apabila Badan Pengurus Harian telah melanggar AD/ART serta tidak
mengindahkan peringatan, teguran, dan sebagainya maka diadakan
musyawarah internal Badan Pengurus Harian.
Pasal 7
Masa Kepengurusan
1. Masa bakti kepengurusan Ikatan Mahasiswa Palaran adalah satu periode
kepengurusan dan tidak dapat dipilih kembali.
2. Pengurus Ikatan Mahasiswa Palaran dapat kehilangan kepengurusannya
apabila :
1) Mengundurkan diri secara tertulis dengan alasan yang valid.
2) Dikeluarkan dari kepengurusan secara tertulis melalui musyawarah
internal Pengurus.
3) Meninggal dunia.
4) Dikeluarkan/lulus/berhenti dari Perguruan Tinggi.
5) Melakukan tindakan yang bertentangan dengan AD ART
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 8
Persyaratan untuk menjadi anggota meliputi :
1. Mahasiswa yang berasal dari Palaran
2. Mengikuti proses kaderisasi
3. Menaati AD/ART
4. Mematuhi segala jenis aturan-aturan organisasi
BAB IV
HAK & KEWAJIBAN ANGGOTA
PASAL 9
Hak Anggota :
1. Anggota biasa berhak memperoleh perlakuan yang sama dalam organisasi.
2. Mengeluarkan pendapat, mengajukan usul dan saran.
3. Mengusulkan dan diusulkan serta memilih dan dipilih menjadi pengurus.
PASAL 10
KEWAJIBAN ANGGOTA
1. Mentaati dan melaksanakan seluruh keputusan-keputusan organisasi.
2. Mentaati dan melaksanakan AD/ART
3. Membantu pengurus untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi.
4. Memelihara rasa kekeluargaan serta persatuan dan kesatuan.
5. Memeiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi
6. Menghadiri musyawarah besar dan rapat-rapat organisasi.
7. Menjaga nama baik organisasi.
8. Membayar iuran anggota.

BAB V
PEMBERHENTIAN ANGGOTA
PASAL 11
Anggota Organisasi ini berhenti karena:
1. Meninggal dunia,
2. Telah lulus dalam masa perkuliahan
3. Mencemarkan nama baik organisasi
4. Melanggar AD/ART.
BAB VI
SANKSI-SANKSI
PASAL 12
Sanksi yang diberikan berupa:
1. Diberi Surat Peringatan (SP) maksimal 3x
2. Dikeluarkan dari keanggotaan
BAB VII
SUSUNAN PENGURUS
PASAL 13
1. Pengurus organisasi ini dipimpin oleh seorang ketua umum.
2. Ketua Umum berhak menetapkan susunan kepengurusan.
3. Susunan kepengurusan dilantik pada saat musyawarah besar.
PASAL 14
Tugas dan kewajiban pengurus yaitu :
1. Melaksanakan hasil musyawarah besar & rapat organisasi.
BAB VIII
TUGAS DAN WEWENANG MUSYAWARAH BESAR
PASAL 15
Tugas dan wewenang Musyawarah Besar :
1. Memegang kekuasaan tertinggi dalam pengambilan keputusan organisasi
2. Mengubah dan menyempurnakan AD/ART
3. Menetapkan garis besar hubungan dan tata kerja pengurus.
4. Memilih Ketua Umum
5. Melantik kepengurusan yang telah ditetapakn oleh Ketua Umum.
BAB IX
KEUANGAN
PASAL 16
Keuangan organisasi ini akan diperoleh dari :
1. Iuran anggota
2. Usaha-usaha organisasi.
3. Anggaran kepemudaan daerah
BAB X
KUORUM
PASAL 17
Musyawarah Besar dinyatakan sah apabila dihadiri minimal 50%+1 dari
jumlah keseluruhan keanggotaan
BAB XI
MEKANISME MUSYAWARAH BESAR
PASAL 18
Musyawarah Besar dilaksanakan setiap awal kepengurusan periode baru
BAB XII
TATA CARA PEMILIHAN
PASAL 19
Tata cara pemilihan pengurus organisasi ini ditetapkan oleh Ketua Umum.
BAB XIII
PASAL 20
Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan
ditetapkan dalam peraturan
organisasi lainnya.
BAB XIV
PASAL 21
Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh Musyawarah Besar dan
berlaku sejak tanggal ditetapkan & ditetapkan oleh Mubes.
TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR
IKATAN MAHASISWA PALARAN
(IMP)
2019/2020

BAB I

Pasal 1
Ketentuan Umum (Nama, Tempat, Waktu)

Musyawarah ini dinamakan Musyawarah Besar I Ikatan Mahasiswa Palaran yang


kemudian disebut MUBES I IMP dilaksanakan di Balai Desa Rawa Makmur,
Palaran pada tanggal 21 September 2019

BAB II

Pasal 2
Peserta

Peserta Musyawarah adalah peserta yang melakukan registrasi kepada panitia


yang terdiri dari :
(1) Peserta penuh yang terdiri dari :
a. Pengurus Ikatan Mahasiswa Palaran.
b. Panitia MUBES I IMP.
Pasal 3
Hak dan Kewajiban peserta

(1) Hak peserta penuh dan peserta peninjau :


a. Peserta penuh memiliki hak bicara dan hak suara.
b. Hak suara adalah hak yang dimiliki oleh peserta untuk diperhitungkan
suaranya jika sidang menempuh jalan voting
c. Hak bicara adalah hak yang dimiliki peserta untuk menyampaikan saran,
sanggahan, kritik dan tanggapan
d. Dalam menggunakan haknya, peserta penuh tidak dapat mewakili atau
diwakilkan.
e. Dalam menggunakan haknya, peserta penuh harus mendapatkan izin dari
presidium musyawarah.

(2) Kewajiban peserta penuh :


a. Bagi peserta penuh yang ingin meninggalkan tempat musyawarah wajib
meminta izin kepada Panitia Presidium Sidang dengan alasan yang valid.
b. Menaati Tata Tertib Musyawarah
c. Wajib mengamalkan adab Musyawarah sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

Pasal 4
Sanksi

(1) Bagi peserta musyawarah yang tidak menaati Tata Tertib Musyawarah akan
diberi peringatan lisan maksimal 2 kali oleh presidium musyawarah.
(2) Apabila ayat 1 tidak diindahkan maka presidium musyawarah berhak
mengeluarkan peserta musyawarah dari ruangan hingga sidang pleno
selanjutnya.

BAB III

Pasal 5
Permusyawaratan

Jenis-jenis MUBES I IMP, terdiri dari :


(1) Sidang pleno I yang menyampaikan tata tertib musyawarah.
(2) Sidang pleno II untuk pembahasan AD/ART Ikatan Mahasiswa Palaran.
(3) Sidang pleno III untuk pemilihan Ketua Umum.

BAB IV

Pasal 6
Presidium Musyawarah

(1) Presidium musyawarah terdiri dari presidium sementara musyawarah, dan


presidium tetap musyawarah.
a. Presidium sementara musyawarah besar : pemimpin musyawarah untuk
sementara waktu dan dapat digantikan.
b. Presidium tetap musyawarah besar : pemimpin musyawarah dari setelah
diserahkannya pimpinan musyawarah besar hingga selesainya
musyawarah besar.
(2) Presidium sementara musyawarah pleno terdiri dari 3 orang peserta penuh
yang telah dipilih dan ditetapkan oleh panitia persidangan.
(3) Presidium tetap musyawarah pleno terdiri dari 3 orang peserta penuh yang
telah dipilih dan ditetapkan dalam musyawarah pleno.

Pasal 7
Tugas Presidium Musyawarah

(1) Presidium musyawarah pleno bertugas :


a. Memimpin jalannya musyawarah dan mengesahkan draft musyawarah
pleno
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan dan kesuksesan musyawarah pleno.

BAB V

Pasal 8
Quorum

(1) MUBES I IMP dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 50%+1


dari seluruh peserta musyawarah.
(2) Apabila ayat satu tidak terpenuhi maka musyawarah ditunda selama 2x5
menit untuk menunggu kehadiran peserta musyawarah sampai memenuhi
quorum.
(3) Apabila dalam waktu 2x5 menit quorum belum juga terpenuhi, maka
musyawarah dapat dilanjutkan.
Pasal 9
Pengambilan Keputusan

(1) Setiap pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah untuk


mencapai mufakat.
(2) Apabila ayat 1 tidak tercapai, maka dilakukan lobbying dengan waktu yang
telah disepakati forum.
(3) Apabila ayat 2 tidak dipenuhi, maka pengambilan keputusan dilakukan
berdasarkan suara terbanyak.

BAB VI

Pasal 10
Penutup

(1) Hal lain yang belum diatur dalam Tata Tertib Musayawarah akan diatur
kembali berdasarkan kesepakatan musyawarah.
(2) Tata Tertib Musyawarah ini berlaku sejak ditetapkan hingga berakhirnya
MUBES I IMP.
(3) Peserta yang tidak hadir dalam MUBES I IMP dianggap telah menerima
semua keputusan musyawarah.

Ditetapkan di : Samarinda
Pada tanggal : 21 September 2019
Pukul :

Anda mungkin juga menyukai