Anda di halaman 1dari 28

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA

FORUM SILATURAHMI PECINTA KATAPEL

-ANGGARAN DASAR-

MUKADDIMAH

Olahraga Katapel merupakan bagian dari olahraga prestasi di Indonesia dan


sesungguhnya olahraga itu merupakan merupakan kodrat naluri manusia yang
dikaruniakan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang dilakukan dengan gerakan-gerakan
jasmani dan ekspresi kejiwaan secara teratur, secara teratur maka manusia akan
mendapat kesenangan dan keselarasan rohani dan jasmani, disertai dengan system
pendidikan yang terarah dan berkelanjutan dalam membentuk manusia sebagai
penyeimbang alam dan lingkungan.

Didorong oleh kesadaran bahwa olah raga dan ilmu pengetahuan bukan
semata-mata untuk kepentingan diri sendiri, tetapi wajib diamalkan demi
kepentingan masyarakat.

Sesuai dengan tujuan akhir mencapai cita-cita pembangunan manusia


seutuhnya berazaskan pancasila serata berdasarkan Undang-Undang Dasar Tahun
1945, dalam upaya pencapaian prestasi olahraga Katapel demi bangsa dan Negara.

Maka dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dibentuklah organisasi olahraga
Forum Silaturahmi Pecinta Katapel, yang merupakan wadah yang bertanggung
jawab sepenuhnya didalam menghimpun dan membina dan mengkoordinasikan
seluruh kegiatan olahraga Katapel di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan mempunyai anggaran dasar sebagai berikut :
BAB I

NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1

1. Organisasi ini bernama FORUM SILATURAHMI PECINTA KATAPEL disingkat


FORSPEK.
2. Forum Silaturahmi Pecinta Katapel didirikan pada tanggal 10 November 2021 di
Jakarta untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
3. Pusat organisasi Forum Silaturahmi Pecinta Katapel berkedudukan di Ibukota
Negara Republik Indonesia.

BAB II

DASAR, AZAZ DAN TUJUAN

Pasal 2

Dasar

Forum Silaturahmi Pecinta Katapel berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

Pasal 3

Azas

Forum Silaturahmi Pecinta Katapel berazaskan kekeluargaan, gotong royong dan


sportifitas.

Pasal 4

Tujuan

1. Membentuk manusia Indonesia seutuhnya, sehat jasmani dan rohani, sehingga


mampu berkarya dan berpartisipasi dalam pembangunan Bangsa dan Negara
Indonesia.
2. Memupuk dan membina manusia Indonesia untuk berprestasi dalam cabang
olahraga Katapel, berkarakter, memiliki sportifitas yang tinggi dan
berkepribadian baik di dalam maupun di luar arena perlombaan.
3. Memupuk dan membina persatuan dan kesatuan di dalam masyarakat serta
menjalin persahabatan antar bangsa.
4. Ikut mewujudkan stabilitas dan ketahanan Nasional.
BAB III

KEDAULATAN

Pasal 5

Kedaulatan tertinggi Forum Silaturahmi Pecinta Katapel berada di tangan anggota


dan dilaksanakan sepenuhnya melalui Musyawarah Nasional.

BAB IV

SIFAT, FUNGSI DAN TUGAS POKOK

Pasal 6

Sifat

Forum Silaturahmi Pecinta Katapel bersifat kolegial, nirlaba, mandiri dan tidak
berafiliasi dengan kekuatan politik manapun.

Pasal 7

Fungsi

1. Fungsi Koordinasi
Sebagai satu-satunya cabang olahraga Katapel di Indonesia yang bersinergi
dengan Pemerintah dan mewakili forum Internasional.
2. Fungsi Pendidikan Pelatihan
Sebagai wadah untuk menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan olahraga
Katapel untuk para atlet Katapel, Pelatih, Wasit dan Pengurus (organisatoris).
3. Fungsi Pembinaan
Sebagai wadah untuk meningkatkan prestasi olahraga Katapel Indonesia
setinggi mungkin demi mengharumkan nama Bangsa dan Negara.
4. Fungsi Penelitian, Pengembangan dan Teknologi
Sebagai sarana penelitian dan pengembangan, keterampilan teknik menembak
dengan Katapel, sikap mental dan moralitas dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara guna menghasilkan Atlet yang mempunyai keahlian
dan mental yang tinggi serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
5. Fungsi Dukungan
Memberi dukungan kepada program pemerintah untuk merealisasikan
kebijaksanaan pembangunan dalam bidang olahraga.
Pasal 8

Tugas Pokok

Forum Silaturahmi Pecinta Katapel mempunyai tugas pokok sebagai berikut:

1. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah terkait dengan segala kegiatan


olahraga katapel.
2. Meningkatkan sumber daya manusia khususnya anggota dan umumnya
masyarakat.
3. Melakukan penelitian, mengembangkan keterampilan teknik menembak
dengan Katapel dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
4. Meningkatkan prestasi olahraga Katapel Indonesia setinggi mungkin demi
mengharumkan nama Bangsa dan Negara.

BAB V

ATRIBUT

Pasal 9

Forum Silaturahmi Pecinta Katapel mempunyai atribut yang diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.

BAB VI

KEANGGOTAAN

Pasal 10

1. Keangotaan Forum Silaturahmi Pecinta Katapel terbuka bagi setiap Warga


Negara Indonesia maupun warga negara lain yang berdomisili di Indonesia.
2. Anggota Forum Silaturahmi Pecinta Katapel terdiri dari:
a. Anggota biasa;
b. Anggota Kehormatan.
3. Syarat-syarat keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VII

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 11

Hak anggota

1. Anggota biasa mempunyai hak untuk:


- Hak bicara dan suara;
- Hak memilih dan dipilih.
2. Anggota Kehormatan hanya mempunyai hak untuk bicara
3. Hak-hak tersebut diatas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 12

Kewajiban Anggota

Setiap anggota berkewajiban:

1. Menjunjung tinggi nama dan martabat organisasi;


2. Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan
Organisasi.
3. Mendukung dan melaksanakan setiap program dan kegiatan organisasi.
4. Membayar iuran keanggotaan yang diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VIII

KODE ETIK

Pasal 13

Kode Etik dibuat dengan maksud sebagai berikut:

1. Melindungi kepentingan anggota dari hal-hal yang mengakibatkan kerugian bagi


pengurus.
2. Memudahkan pengurus dalam rangka memajukan dan menjalankan kinerja
organisasi.
3. Mengatur dan melindungi kepentingan hukum pengurus dari tindakan orang lain
yang berakibat merugikan organisasi.
4. Menegaskan hubungan antar anggota organisasi.
5. Menjaga dan melindungi kepantingan organisasi dan anggota.
6. Memberikan kesempatan, hak dan kewajiban yang sama bagi semua pengurus.
7. Mengatur standar sopan santun atau etika berorganisasi dan tanggung jawab
diantara para anggota.
8. Menjelaskan hak, tanggung jawab dan kewajiban para anggota dalam
menjalankan tugasnya.

BAB IX

SUSUNAN ORGANISASI, PENGURUS DAN WEWENANG

Pasal 14

Susunan Organisasi.

Organisasi Forum Silaturahmi Pecinta Katapel disusun sebagai berikut:


1. Tingkat Nasional berkedudukan di Ibukota Negara;
2. Tingkat Provinsi berkedudukan di Ibukota Provinsi;
3. Tingkat Kabupaten/Kota berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota;
4. Tingkat Club.

Pasal 15

Pengurus

1. Pengurus Forum Silaturahmi Pecinta Katapel Tingkat Nasional disebut Pengurus


Pusat Forum Silaturahmi Pecinta Katapel;
2. Pengurus Forum Silaturahmi Pecinta Katapel tingkat Provinsi disebut Pengurus
Daerah Forum Silaturahmi Pecinta Katapel.
3. Pengurus Forum Silaturahmi Pecinta Katapel tingkat Kabupaten/Kota disebut
Pengurus Cabang Forum Silaturahmi Pecinta Katapel.
4. Pengurus Forum Silaturahmi Pecinta Katapel Tingkat Club disebut Pengurus
Club.

Pasal 16

Wewenang

1. Pengurus Pusat Forum Silaturahmi Pecinta Katapel merupakan Badan Eksekutif


tertinggi.
2. Pengurus Pusat berkewajiban untuk menjalankan segala ketentuan yang
tercantum di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Peraturan
Organisasi, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat Kerja Nasional
dan memperhatikan saran-saran dari Dewan Pembina.
3. Pengurus Pusat berkewajiban memberikan laporan pertanggung-jawaban
kepada Musyawarah Nasional.
4. Pengurus Pusat berwenang mensahkan dan melantik Pengurus Daerah.
5. Pengurus Pusat berhak menolak/meninjau kembali hasil Musyawarah Daerah
suatu kepengurusan Daerah apabila pelaksanaan tersebut tidak sesuai dengan
prosedur.
6. Apabila Pengurus Daerah tidak dapat mengambil keputusan tentang sesuatu
hal, maka Pengurus Pusat berwenang menetapkan kebijaksanaan organisasi
Pengurus Daerah dimaksud dengan memperhatikan saran dan pendapat dari
Penasehat Daerah.
7. Apabila Pengurus Daerah secara nyata melanggar AD/ART dan keputusan
organisasi lainnya maka Pengurus Pusat dapat membekukan dan mengambil
alih kepengurusan Daerah tersebut.

Pasal 17

1. Pengurus Daerah merupakan Badan Eksekutif Tertinggi di tingkat Provinsi.


2. Pengurus Daerah berkewajiban untuk menjalankan segala ketentuan yang
tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Peraturan
Organisasi, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah
dan memperhatikan sara-saran dari Penasehat Daerah.
3. Pengurus Daerah berwenang mensahkan dan melantik Pengurus Cabang.
4. Pengurus Daerah berkewajiban memberikan laporan pertanggungjawaban
kepada Musyawarah Daerah.
5. Pengurus Daerah berhak menolak hasil suatu Musyawarah Cabang apabila
pelaksanaan Musyawarah Cabang tidak sesuai dengan prosedur.
6. Apabila Pengurus Cabang tidak dapat mengambil kebijaksanaan organisasi,
maka Pengurus Daerah berwenang menetapkan kebijaksanaan organisasi
Pengurus Cabang tersebut dengan memperhatikan saran dan pendapat dari
Penasehat Cabang.
7. Pengurus Daerah berkewajiban memberikan laporan tahunan kegiatan kepada
Pengurus Pusat.
8. Apabila Pengurus Cabang secara nyata melanggar AD/ART dan keputusan
organisasi lainnya maka Pengurus Daerah dapat mengambil alih kepengurusan
Cabang tersebut.

Pasal 18

1. Pengurus Cabang merupakan Badan Eksekutif tertinggi di Kabupaten/Kota.


2. Pengurus Cabang berkewajiban untuk menjalankan segala yang tercantum
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Organisasi,
Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah, Keputusan
Musyawarah Cabang dan memperhatikan saran-saran dari Penasehat Cabang.
3. Pengurus Cabang berkewajiban memberikan laporan pertanggungjawaban pada
Musyawarah Cabang.
4. Pengurus Cabang berwenang untuk mensahkan dan melantik Pengurus Club.
5. Pengurus Cabang berkewajiban memberikan laporan tahunan kepada Pengurus
Daerah.
6. Apabila Pengurus Club secara nyata melanggar AD/ART dan keputusan
organisasi lainnya maka Pengurus Cabang dapat membekukan dan mengambil
alih kepengurusan Club tersebut.

BAB X

PELINDUNG, PENGAWAS, DEWAN PEMBINA DAN PENASEHAT

Pasal 19

Pelindung
1. Pelindung Forum Silaturahmi Pecinta Katapel dapat dibentuk pada seluruh
jajaran kepengurusan Forum Silaturahmi Pecinta Katapel.
2. Pelindung di tingkat Pusat dapat terdiri dari Pejabat Negara yang menangani
bidang olahraga.
3. Pelindung di tingkat Daerah adalah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.
4. Pelindung di tingkat Cabang adalah Forum Komunikasi Piminan Daerah.

Pasal 20

Pengawas

1. Pengawas hanya ada di tingkat pusat.


2. Pengawas berjumlah sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang.
3. Pengawas merupakan badan yang mengawasi, mengarahkan dan memberikan
peringatan mengenai tata kerja pempinan pusat.

Pasal 21

Dewan Pembina

1. Dewan Pembina hanya ada di tingkat Pusat.


2. Dewan Pembina Forum Silaturahmi Pecinta Katapel dapat terdiri dari para
mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Forum Silaturahmi Pecinta Katapel.
3. Dewan Pembina merupakan badan yang memberikan saran, nasehat dan
pertimbangan kepada Pengurus Pusat Forum Silaturahmi Pecinta Katapel.

Pasal 22

Penasehat

1. Penasehat ada di tingkat Pengurus Daerah, Pengurus Cabang dan Pengurus


Club.
2. Penasehat di tingkat Pengurus Daerah:
- Unsur sesepuh Forum Silaturahmi Pecinta Katapel yang diangkat melalui
Musyawarah Daerah;
- Unsur tokoh masyarakat yang diangkat melalui Musyawarah Daerah.
3. Penasehat di tingkat Pengurus Kota/Kabupaten:
- Unsur sesepuh Forum Silaturahmi Pecinta Katapel yang diangkat melalui
Musyawarah Cabang;
- Unsur tokoh masyarakat yang diangkat melalui Musyawarah Cabang.
BAB XI

KEUANGAN DAN PEMBENDAHARAAN

Pasal 23

Keuangan Organisasi diperoleh dari:

1. Iuran Anggota;
2. Sumbangan yang tidak mengikat;
3. Usaha-usaha lain yang sah.

Pasal 24

Pembendaharaan terdiri dari:

1. Sumber dana dan harta kekayaan.


2. Akuntabilitas pembendaharaan.
3. Tahun buku.
4. Laporan tahunan.

Untuk pengawasan dan pemeriksaan keuangan organisasi dapat dibentuk Internal


Audit di tingkat Pusat.

BAB XII

MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 25

Musyawarah terdiri dari:

1. Musyawarah Nasional;
2. Musyawarah Daerah;
3. Musyawarah Cabang;
4. Musyawarah Club;
5. Musyawarah Luar Biasa.

Pasal 26

Rapat-rapat terdiri dari:

1. Rapat Kerja Nasional;


2. Rapat Kerja Daerah;
3. Rapat Kerja Cabang;
4. Rapat Kerja Club.
Pasal 27

Musyawarah Nasional

1. Memegang dan melaksanakan kedaulatan organisasi;


2. Menetapkan/mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
3. Memilih dan menetapkan Ketua Umum Pengurus Pusat Forum Silaturahmi
Pecinta Katapel;
4. Menetapkan program kerja;
5. Diselenggarakan 5 (lima) tahun sekali.

Pasal 28

Musyawarah Daerah/Musyawarah Cabang/Musyawarah Club

1. Memegang dan melaksanakan kedaulatan sesuai jenjang organisasi;


2. Memilih dan mengangkat Pengurus Organisasi sesuai dengan tingkatannya.
3. Diselenggarakan secara periodik 4 (empat) tahun sekali di tingkat
Daerah/Cabang/Club.

Pasal 29

Musyawarah Luar Biasa

1. Mempunyai kedudukan dan wewenang sama dengan Musyawarah Nasional,


Musyawarah Daerah, Musyawarah Cabang, Musyawarah Club;
2. Diselenggarakan apabila mengancam kelangsungan hidup organisasi pada
tingkatan yang bersangkutan dan/atau atas permintaan tertulis paling sedikit
2/3 (dua pertiga) dari jumlah pemilik suara 1 (satu) tingkat dibawahnya serta
dijelaskan hal yang akan dibicarakan.
3. Diselenggarakan oleh Pengurus Pusat, Pengurus Daerah, Pengurus Cabang,
Pengurus Club apabila ada permintaan.

Pasal 30

Rapat Kerja

Merupakan Rapat Kerja antara Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah, Pengurus
Daerah dan Pengurus Cabang dan Club guna mengadakan penilaian terhadap
pelaksanaan Program Kerja sebelumnya dan menetapkan arah prioritas program
yang diadakan setiap tahun atau sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali.
BAB XIII

JABATAN RANGKAP PENGURUS DAN ANGGOTA

Pasal 31

Dalam Forum Silaturahmi Pecinta Katapel jabatan rangkap di semua jajaran


kepengurusan tidak diperkenankan.

Pasal 32

Bagi Pengurus Forum Silaturahmi Pecinta Katapel tidak diperkenankan menjabat


pada kegiatan organisasi cabang olahraga Katapel lainnya.

BAB XIV

QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 33

Ketentuan Quorum

1. Quorum bagi jalannya musyawarah dan rapat-rapat tercapai apabila dihadiri


sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) jumlah peserta;
2. Quorum untuk mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga harus
mencapai sekurang-kurangnya persetujuan 2/3 (dua pertiga) dari jumlah
peserta yang hadir.

Pasal 34

Pengambilan Keputusan

1. Pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan secara musyawarah untuk


mufakat.
2. Apabila musyawarah untuk mencapai mufakat tidak dapat terlaksana, maka
keputusan dapat dilakukan dengan dasar pemungutan suara.

BAB XV

HARTA BENDA

Pasal 35

Harta Benda
Harta benda Forum Silaturahmi Pecinta Katapel terdiri dari:

1. Uang, surat-surat berharga;


2. Perlangkapan dan peralatan;
3. Benda-benda kehormatan;
4. Benda-benda bergerak dan tidak bergerak.

BAB XVI

PERPINDAHAN ATLET/PELATIH

Pasal 36

Perpindahan atau mutasi atlet dan atau pelatih diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.

BAB XVII

PENGGABUNGAN DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 37

1. Penggabungan atau Pembubaran organisasi Forum Silaturahmi Pecinta Katapel


dilakukan melalui keputusan Musyawarah Luar Biasa yang khusus dibentuk
untuk keperluan tersebut.
2. Musyawarah Nasional Luar Biasa tersebut harus dihadiri paling sedikit ¾ (tiga
perempat) dari jumlah utusan daerah. Keputusannya tercapai bila disetujui
oleh paling sedikit ¾ (tiga perempat) dari jumlah utusan yang hadir.
3. Undangan untuk Musyawarah Luar Biasa tersebut harus dilakukan paling lambat
30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan Musyawarah Luar Biasa.
4. Bila utusan daerah yang hadir dalam Musyawarah Luar Biasa tidak memenuhi
syarat sebagaimana ditentukan oleh ayat (2) pasal ini, maka musyawarah
tersebut dapat ditunda paling lambat 6 (enam) bulan, dan apabila setelah
waktu penundaan tersebut tidak memenuhi ayat (2) pasal ini, maka
penggabungan atau pembubaran organisasi gugur dengan sendirinya.

BAB XVIII

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 38

1. Forum Silaturahmi Pecinta Katapel hanya mengenal satu Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga;
2. Pengurus Pusat Forum Silaturahmi Pecinta Katapel dapat membuat peraturan
yang sesuai dengan kebutuhan yang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga.

BAB XIX

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 39

1. Perubahan Anggaran Dasar dilakukan melalui keputusan Musyawarah Luar Biasa


yang khusus dibentuk untuk keperluan tersebut.
2. Musyawarah Nasional Luar Biasa tersebut harus dihadiri paling sedikit ¾ (tiga
perempat) dari jumlah utusan daerah. Keputusannya tercapai bila disetujui
oleh paling sedikit ¾ (tiga perempat) dari jumlah utusan yang hadir.
3. Undangan untuk Musyawarah Luar Biasa tersebut harus dilakukan paling lambat
30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan Musyawarah Luar Biasa.
4. Bila utusan daerah yang hadir dalam Musyawarah Luar Biasa tidak memenuhi
syarat sebagaimana ditentukan oleh ayat (2) pasal ini, maka musyawarah
tersebut dapat ditunda paling lambat 6 (enam) bulan, dan apabila setelah
waktu penundaan tersebut tidak memenuhi ayat (2) pasal ini, maka perubahan
Anggaran Dasar gugur dengan sendirinya.

BAB XX

PENUTUP

Pasal 40

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar, akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 10 November 2021
-ANGGARAN RUMAH TANGGA-

BAB I

ATRIBUT

Pasal 1

1. Lambang Forum Silaturahmi Pecinta Katapel terdiri dari:


Sebuah lingkaran yang unsurnya terdiri dari bendera merah putih, manusia,
alat olahraga katapel, dan dua tangan di dalam simbol hati.
2. Bendera Forum Silaturahmi Pecinta Katapel persegi empat dengan ukuran
panjang 150 cm, lebar 100 cm berwarna dasar putih dan ditengahnya di
tempatkan lambang Forum Silaturahmi Pecinta Katapel.
3. Arti dan makna yang tersirat dalam lambang Forum Silaturahmi Pecinta
Katapel adalah:
1) Dari sisi nama terbaca Prospek artinya sesuatu yang bisa menghasilkan
dengan catatan mau bekerja keras.
2) Dari sisi warna akan mengalami banyak warna, orang yang ada dalam
organisasi tersebut suka tidak suka harus tanghuh tidak patah arang.
3) Simbol logo pada huruf O dengan jalinan silaturahim akan melahirkan
generasi penerus bangsa yang mengharumkan nama bangsa dari cabang
olahraganya. Warna merah dengan latar background putih menandakan
bahwa asalnya dari Indonesia.
4) Warna pink sebagai perwakilan generasi bangsa tanpa memandang gender.
5) Tulisan emas slingshot adalah bentuk target medali emas yang akan di
peroleh.

Pasal 2

Forum Silaturahmi Pecinta Katapel mempunyai Hymne dan Mars

BAB II

KEANGGOTAAN

Pasal 3

Syarat-syarat anggota:

1. Anggota Biasa:
a. Anggota biasa adalah Warga Negara Indonesia yang mengajukan
permohonan pada club dan di daftarkan secara berjenjang dari club,
pengurus cabang, Pengurus Daerah hingga ke Pengurus Pusat;
b. Anggota Forum Silaturahmi Pecinta Katapel dianggap sah apabila memiliki
nomor Kartu Tanda Anggota (dari) Pengurus Pusat, mengenai tata cara
penerbitannya diatur dalam Peraturan Organisasi;
c. Anggota mengajukan permohonan menjadi anggota di salah satu club
latihan dan di daftarkan melalui Pengurus Cabang ke Pengurus Daerah dan
diteruskan ke Pengurus Pusat.
d. Membayar uang pangkal dan iuran.

2. Anggota Kehormatan:
a. Anggota Kehormatan adalah Warga Negara Indonesia;
b. Anggota Kehormatan adalah sesepuh, mantan pengurus Pusat dan orang
yang dianggap berjasa untuk organisasi Forum Silaturahmi Pecinta Katapel;
c. Anggota Kehormatan ditetapkan oleh Pengurus Pusat.
d. Calon Anggota Kehormatan dari Provinsi diusulkan oleh Pengurus Daerah
yang bersangkutan dan disahkan oleh Pengurus Pusat.

BAB III

PEMBERHENTIAN ANGGOTA

Pasal 4

Anggota berhenti karena:

1. Meninggal dunia;
2. Atas permintaan sendiri secara tertulis yang disampaikan kepada Pengurus
Pusat;
3. Diberhentikan oleh Ketua Umum Pengurus atas rekomendasi dari Pengurus
Daerah;
4. Setiap anggota yang diberhentikan berhak mengajukan keberatan kepada
Pengurus Pusat;
5. Keputusan akhir atas keberatan anggota tersebut ditentukan oleh salah satu
tim yang dibentuk Pengurus Pusat;
6. Telah menjadi pengurus/anggota cabang olahraga Katapel lainnya.

BAB IV

HUKUMAN TERHADAP ANGGOTA

Pasal 5

1. Lisan.
2. Tertulis.
3. Pemberhentian dari jabatan kepengurusan.
4. Pemberhentian dari keanggotaan.
Pasal 6

Pemberlakuan Hukuman

Hukuman yang tercantum dalam pasal 5 Anggaran Rumah Tangga ini berlaku bagi:

1. Pengurus atau anggota yang melakukan pelanggaran terhadap Anggaran Dasar


dan Anggaran Rumah Tangga;
2. Setiap anggota Pengurus Pusat/Pengurus Daerah/Pengurus Cabang/Pengurus
Club Forum Silaturahmi Pecinta Katapel maupun anggota Forum Silaturahmi
Pecinta Katapel yang memberikan perlindungan dalam bentuk apapun kepada
perorangan yang dikenakan hukuman akan mendapat penjatuhan hukuman
yang sama;
3. Apabila pengurus atau perorangan yang telah mendapat 2 (dua) kali peringatan
tertulis atau pemberhentian sementara, maka dapat dilakukan pemecatan oleh
Pengurus Pusat atas rekomendasi Pengurus Daerah Forum Silaturahmi Pecinta
Katapel;
4. Apabila pada point 1, 2 dan 3 terkena pada Ketua Pimpinan Kepengurusan,
maka secara otomatis kepengurusan dibekukan, ditunjuk pelaksana harian
sesuai tingkatannya sampai terlaksananya Musyawarah Luar Biasa.

Pasal 7

Tata Cara Penjatuhan Hukuman

1. Teguran atau peringatan tertulis dilakukan pada saat kejadian itu berlangsung.
2. Hukuman atau peringatan secara tertulis ditetapkan secara administratif.
3. Apabila telah diberikan peringatan tersebut pada ayat (2) pasal ini, yang
bersangkutan masih melanggar ketetapan yang diberikan, maka peringatan
tertulis kedua dijatuhkan.
4. Apabila telah 2 (dua) kali peringatan yang sama diberikan kepada yang
bersangkutan dapat diberikan hukuman berupa pemberhentian sementara.
5. Apabila subyek hukum telah mendapat 2 (dua) kali pemberhentian sementara,
kemudian mengulangi lagi kesalahan maka diberikan hukuman berupa
pemberhentian oleh Pengurus Pusat.
6. Pemberhentian sementara dapat dilakukan oleh Pengurus Daerah atas usulan
Pengurus Club dan Pengurus Cabang dan diteruskan ke Pengurus Pusat selaku
pelaksana registrasi nasional keanggotaan.
7. Untuk anggota Pengurus Pusat, pelaksanaan pemberhentian sementara hanya
boleh dilakukan oleh Ketua Umum atas usulan dan masukan dari Pengurus
Provinsi ataupun anggota Pengurus Pusat lainnya.
8. Pemberhentian dari keanggotaan Forum Silaturahmi Pecinta Katapel hanya
boleh dilaksanakan oleh Ketua Umum dengan mempertimbangkan usulan
Pengurus Forum Silaturahmi Pecinta Katapel di tingkat yang lebih bawah.
9. Apabila oleh Pengurus Pusat di nilai bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh
seorang anggota cukup berat, maka pemberhentian sementara atau
pemberhentian dapat dilakukan tanpa peringatan terlebih dahulu seperti yang
dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (5) pasal ini.
10. Lamanya hukuman pemberhentian sementara paling rendah 1 (satu) bulan dan
paling tinggi 3 (tiga) tahun, selama itu yang bersangkutan tidak diperbolehkan
melakukan kegiatan apapun yang berkaitan dengan olahraga Katapel.
11. Apabila pemberhentian sementara dan pemberhentian terkena pada pucuk
pimpinan kepengurusan, maka secara otomatis kepengurusan di bekukan dan
ditunjuk pelaksana harian oleh pengurus satu tingkat di atasnya sampai
terlaksananya Musyawarah Luar Biasa.

Pasal 8

Pembelaan atas hukuman

1. Kepada yang dijatuhi hukuman pemberhentian, diberikan kesempatan untuk


membela diri pada Musyawarah Nasional yang di selenggarakan pada masa
bakti Pengurus Pusat yang menjatuhkan hukuman.
2. Apabila yang bersangkutan merasa pada waktu pembelaan tersebut terasa
cukup lama, maka dapat mengajukan permohonan untuk mengadakan
Musyawarah Luar Biasa dengan ketentuan yang bersangkutan membiayai 2/3
(dua pertiga) dari biaya penyelenggaraan Musyawarah Luar Biasa yang
dimohonkan.
3. Apabila 2/3 (dua pertiga) suara setuju membatalkan hukuman pemberhentian
tersebut dan dituangkan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa dan di
tandatangani oleh Ketua Umum’
4. Adapun prosedur dan mekanisme rehabilitasi anggota diatur dalam peraturan
khusus Pengurus Pusat Forum Silaturahmi Pecinta Katapel.

BAB V

PENGHARGAAN

Pasal 9

1. Medali Kehormatan.
2. Piagam Penghargaan.
3. Santutan.
4. Bentuk lain yang disahkan.
Pasal 10

Penetapan dan Subyek Penghargaan

1. Penghargaan dapat diberikan kepada perorangan anggota ataupun bukan


anggota Forum Silaturahmi Pecinta Katapel yang dinilai telah berjasa dalam
pembinaan dan pengembangan Forum Silaturahmi Pecinta Katapel.
2. Ketentuan mengenai pemberian penghargaan ditentukan oleh Pengurus Pusat.
3. Ketentuan mengenai pemberian santunan diatur sendiri oleh Pengurus Pusat.

BAB VI

ORGANISASI FORUM SILATURAHMI PECINTA KATAPEL

Pasal 11

Struktur Kepengurusan

1. Di tingkat Nasional, Forum Silaturahmi Pecinta Katapel dipimpin oleh Pengurus


Pusat yang susunannya sebagai berikut:
a. Ketua Umum
b. Wakil Ketua Umum
c. Ketua Harian
d. Sekretaris Jenderal
e. Wakil Sekretaris Jenderal
f. Bendahara
g. Wakil Bendahara
h. Ketua I Bidang Organisasi
i. Komisi Hukum
j. Komisi Luar Negeri
k. Komisi Antar Lembaga
l. Ketua II Bidang Pembinaan Prestasi
m. Komisi Pertandingan
n. Komisi Perwasitan
o. Komisi Pendidikan dan Kepelatihan
p. Ketua III Bidang Penelitian dan Pengembangan
q. Komisi Iptek/Kesehatan Olahraga
r. Komisi Pembibitan dan Pemanduan Bakat
s. Komisi Dana dan Usaha

2. Di tingkat pusat dibentuk Internal Audit yang berfungsi mengawasi semua


kegiatan mengenai keuangan organisasi dan bertanggung jawab langsung
kepada Ketua Umum.
3. Di tingkat Provinsi, dipimpin oleh Pengurus Daerah yang susunannya sebagai
berikut:
a. Ketua
b. Ketua Harian
c. Sekretaris
d. Wakil Sekretaris
e. Bendahara
f. Wakil Bendahara
g. Ketua I Bidang Organisasi
h. Komisi Cabang
i. Komisi Pelajar dan Mahasiswa
j. Ketua II Bidang Pembinaan Prestasi
k. Komisi Pertandingan
l. Komisi Perwasitan
m. Komisi Pendidikan dan Kepelatihan
n. Komisi Kenaikan Pangkat
o. Ketua III Bidang Dana dan Usaha
p. Komisi Perencanaan dan Anggaran
q. Komisi Usaha
r. Ketua IV Bidang Penelitian dan Pengembangan
s. Komisi Kesehatan Olahraga/Iptek Olahraga
4. Di tingkat Kabupaten/Kota dipimpin oleh Pengurus Cabang yang susunannya
sebagai berikut:
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Kepala Seksi Pertandingan
e. Kepala Seksi Perwasitan
f. Kepala Seksi Pelatihan
5. Struktur Kepengurusan diatas dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan.
6. Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah dapat membentuk badan Ad Hoc sesuai
dengan kebutuhan.

Pasal 12

Masa Jabatan Pengurus

1. Masa jabatan Pengurus Pusat, Pengurus Daerah, Pengurus Cabang lamanya 4


(empat) tahun terhitung mulai diterbitkannya Surat Keputusan pada
Musyawarah yang di selenggarakan untuk itu. Jabatan Ketua Umum Pengurus
Pusat/Ketua Pengda/Ketua Pengcab dipilih maksimal 3 (tiga) kali untuk
jabatan yang sama dalam kepengurusan di tingkat manapun.
2. Pengurus Pusat diangkat dan dipilih oleh Musyawarah Nasional. Pengurus
Daerah dipilih dan diangkat oleh Musyawarah Daerah. Pengurus Cabang dipilih
dan diangkat oleh Musyawarah Cabang. Pengurus Club dipilih dan diangkat oleh
Musyawarah Club.
3. Untuk Pertama kalinya sejak Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini di
tetapkan Pengurus Pusat dipilih dan diangkat oleh Dewan Pendiri, Pengurus
Daerah dipilih dan ditetapkan oleh Pengurus Pusat, Pengurus Cabang dipilih
dan ditetapkan oleh Pengurus Daerah.
4. Apabila diperlukan maka Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah dapat
mengangkat staff khusus yang terdiri dari para donatur/penyandang dana tetap
yang pengangkatannya dilakukan oleh Ketua Umum untuk tingkat Nasional dan
Ketua Pengda untuk tingkat Provinsi.
5. Tata cara pelaksanaan ayat 1,2 dan 4 ditetapkan dalam Tata Laksana.

Pasal 13

Syarat-Syarat Mendirikan dan Pengakuan Pengurus Daerah

1. Pengurus Daerah dapat didirikan di setiap Provinsi, apabila terdapat sekurang-


kurangnya 3 (tiga) Pengurus Cabang.
2. Pengurus Daerah dapat diakui apabila susunan kepengurusan sudah disahkan
dan dilantik oleh Pengurus Pusat.

Pasal 14

Syarat-Syarat Mendirikan dan Pengakuan Pengurus Cabang

1. Pengurus Daerah berkewajiban meresmikan Pengurus Cabang, apabila dalam


wilayah Kabupaten/Kota bersangkutan terdapat paling sedikit 10 (sepuluh
orang) yang aktif.
2. Pengurus Cabang dapat diakui apabila susunan kepengurusannya sudah dan
dilantik oleh Pengurus Daerah.

Pasal 15

Pengakuan Pengurus Club

Pengurus Club dapat diakui apabila susunan kepengurusannya sudah disahkan dan
dilantik oleh Pengurus Cabang yang bersangkutan.
BAB VII

PIMPINAN FORUM SILATURAHMI PECINTA KATAPEL

Pasal 16

Syarat-Syarat Pengurus

1. Warga Negara Indonesia berumur tidak kurang dari 21 (dua puluh satu)
tahun;
2. Mempunyai sifat kepemimpinan dan mempunyai kewibawaan;
3. Memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang tata cara berorganisasi atau
setidak-tidaknya simpati kepada Katapel di Indonesia.
4. Mempunyai dedikasi, rela berkorban, jujur dan setia serta mampu bertindak
tegas terhadap usaha yang bertentangan dengan maksud dan tujuan Forum
Silaturahmi Pecinta Katapel;
5. Mempunyai waktu yang cukup untuk peduli terhadap kepentingan organisasi;

Pasal 17

Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Pusat

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara berhasil dan berdaya
guna, maka diantara Pengurus Pusat diadakan pembagian tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut:

1. Ketua Umum:
a. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi. Ketua Umum
bertugas, bertanggung jawab baik ke dalam maupun ke luar atas nama
Pengurus Pusat Forum Silaturahmi Pecinta Katapel, untuk itu Ketua Umum
mempunyai hak prerogatif di dalam organisasi;
b. Merumuskan kebijaksanaan dan mengkoordinasikan kegiatan Pengurus
Pusat dalam melaksanakan keputusan Musyawarah Nasional;
c. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang dianggap perlu menurut
kepentingan dan perkembangan organisasi;
d. Apabila dengan alasan-alasan yang sah, Ketua Umum tidak dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawab, wewenangnya dialihkan kepada
Wakil Ketua Umum atau kepada Pimpinan Pengurus lainnya menurut
keperluannya sampai ia dapat kembali dan ayau ditetapkan oleh
Musyawarah Nasional terdekat.
2. Wakil Ketua Umum:
a. Membantu Ketua Umum dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya;
b. Mewakili Ketua Umum dalam hal Ketua Umum berhalangan;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum menurut kepentingan
dan perkembangan organisasi.
d. Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum.
3. Ketua Harian:
a. Melaksanakan tugas harian Ketua Umum;
b. Mewakili dan sebagai Ketua Pelaksana Harian atas nama Ketua Umum
apabila berhalangan;
c. Merumuskan rencana dan melaksanakan program kerja Pengurus Pusat atas
nama Ketua Umum;
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Ketua Umum/Wakil
Ketua Umum sesuai dengan kepentingan dan perkembangan organisasi;
e. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum.
4. Sekretaris Jenderal:
a. Merupakan pembantu utama dari pada Ketua Umum dan bertindak penuh
apabila berhalangan;
b. Menyusun rencana dan program kerja Pengurus Pusat Forum Silaturahmi
Pecinta Katapel dengan menghimpun dan menyusun seluruh rencana dan
program kerja yang disusun oleh setiap bidang;
c. Menyusun dan melaksanakan rencana dan program kerja Sekretaris
Jenderal;
d. Mempersiapkan dan menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional dan
Musyawarah Nasional;
e. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan oleh Pimpinan
Pengurus Pusat sesuai dengan kepentingan dan perkembangan organisasi ;
f. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum.
5. Wakil Sekretaris Jenderal:
a. Merupakan pembantu utama Sekretaris Jenderal apabila berhalangan;
b. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan oleh Pimpinan
Pengurus Pusat sesuai dengan kepentingan dan perkembangan organisasi;
c. Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Sekretaris Jenderal bertanggung
jawab kepada Sekretaris Jenderal.
6. Para Ketua Bidang:
a. Mempunyai tugas dan bertanggung jawab untuk merumuskan petunjuk-
petunjuk pelaksana sesuai dengan bidang masing-masing;
b. Menyusun, mempersiapkan dan melaksanakan serta mengkoordinasikan
penyelenggaraan kegiatan bidang masing-masing;
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Pimpinan Pengurus Pusat
Forum Silaturahmi Pecinta Katapel di bidang masing-masing sesuai dengan
kepentingan dan perkembangan organisasi;
d. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum
melalui Ketua Harian.
7. Bandahara:
a. Membina dan mengkoordinasikan kebijaksanaan umum dalam bidang
keuangan dan anggaran Pengurus Pusat yang telah disetuji;
b. Menyusun rencana anggaran belanja dan pendapatan tahunan bekerjasama
dengan Bidang Dana dan Usaha;
c. Mengkoordinasikan penggunaan anggaran belanja tahunan Pengurus Pusat
yang telah disetujui;
d. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Pimpinan Forum
Silaturahmi Pecinta Katapel;
e. Menyusun laporan keuangan secara berkala sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
f. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum
dan Sekretaris Jenderal melalui Ketua Harian.
8. Wakil Bandahara:
a. Merupakan pembantu utama Bendahara apabila berhalangan;
b. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan oleh Pimpinan
Pengurus Pusat Forum Silaturahmi Pecinta Katapel sesuai dengan
kepentingan dan perkembangan organisasi;
c. Melaksanakan tugas bendahara, sekaligus merupakan juru bayar;
d. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Bandahara.
9. Komisi-Komisi:
a. Mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk merumuskan petunjuk-
petunjuk pelaksana sesuai dengan komisi masing-masing;
b. Menyusun, mempersiapkan dan melaksanakan serta mengkoordinasikan
penyelenggaraan kegiatan komisi masing-masing;
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Pimpinan Pengurus Pusat
Forum Silaturahmi Pecinta Katapel di komisi masing-masing sesuai dengan
kepentingan dan perkembangan organisasi.
d. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Bidang
masing-masing.

Pasal 18

Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Daerah

1. Tugas dan tanggung jawab Pengurus Daerah bersesuaian dengan tugas-tugas


dan tanggung jawab dari Pengurus Pusat sesuai dengan fungsi dan jabatannya.
2. Melaksanakan tugas sebagai pelaksana program Forum Silaturahmi Pecinta
Katapel untuk daerahnya yang diberikan oleh Pengurus Pusat sesuai dengan
kepentingan dan perkembangan organisasi.
3. Dalam melaksanakan tugas, bertanggung jawab kepada Musyawarah Daerah.
4. Membina secara teknis Pengurus Cabang di jajaran Pengurus Daerah yang
bersangkutan.

Pasal 19
Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Cabang

1. Tugas dan tanggung jawab Pengurus Cabang sesuai dengan tugas-tugas


Pengurus Daerah yang bersesuaian dengan fungsi dan jabatan.
2. Melaksanakan tugas sebagai pelaksana program Forum Silaturahmi Pecinta
Katapel untuk Kabupaten/Kotanya yang diberikan oleh Pengurus Daerah.
3. Dalam melaksanakan tugas , Pengurus Cabang bertanggung jawab kepada
Ketua Pengurus Daerah dan Musyawarah Cabang.
4. Membina dan mengkoordinir secara teknis Club yang berada di bawahnya.

Pasal 20

Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Club

1. Tugas dan tanggung jawab Pengurus Club sesuai dengan tugas-tugasnya


Pengurus Cabang yang bersesuaian dengan fungsi dan jabatannya.
2. Melaksanakan tugas sebagai pelaksana program Forum Silaturahmi Pecinta
Katapel untuk clubnya yang diberikan oleh Pengurus Cabang dimana club itu
bernaung sesuai kepentingan dan perkembangan organisasi.
3. Dalam melaksanakan tugas sebagai Pengurus Club, bertanggung jawab kepada
Ketua Pengurus Cabang dan Pengurus Daerah, sedangkan sebagai mandataris
bertanggung jawab kepada Musyawarah Club.

BAB VIII

PESERTA MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 21

Peserta dan Peninjau Musyawarah Nasional

1. Peserta Musyawarah Nasional terdiri dari:


a. Dewan Pembina;
b. Pengurus Pusat;
c. Pengurus Daerah.
2. Peninjau Musyawarah Nasional adalah perorangan atau organisasi yang
diundang oleh Pengurus Pusat Forum Silaturahmi Pecinta Katapel.

Pasal 22

Peserta dan Peninjau Musyawarah Daerah

1. Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari:


a. Unsur Pengurus Pusat;
b. Dewan Penasehat;
c. Pengurus Daerah;
d. Pengurus Cabang.
2. Peninjau Musyawarah Daerah adalah perorangan atau organisasi yang diundang
oleh Pengurus Daerah Forum Silaturahmi Pecinta Katapel.

Pasal 23

Peserta dan Peninjau Musyawarah Cabang

1. Peserta Musyawarah Cabang terdiri dari:


a. Unsur Pengurus Provinsi;
b. Dewan Penasehat;
c. Pengurus Club.
2. Peninjau Musyawarah Cabang adalah perorangan atau organisasi yang diundang
oleh Pengurus Cabang.

Pasal 24

Peserta dan Peninjau Musyawarah Club

1. Peserta Musyawarah Club terdiri dari:


a. Unsur Pengurus Cabang;
b. Pengurus Club.
2. Peninjau Musyawarah Club adalah perorangan yang diundang oleh Pengurus
Club.

Pasal 25

Peserta Musyawarah Luar Biasa

Peserta Musyawarah Luar Biasa sama dengan Musyawarah biasa, tetapi tanpa
peninjau.

Pasal 26

Peserta dan Peninjaun Rapat Kerja Nasional

1. Rapat Kerja Nasional terdiri dari:


a. Pengurus Pusat;
b. Pengurus Daerah.
2. Peninjau Rapat Kerja Nasional adalah mereka yang diundang oleh Pengurus
Pusat Forum Silaturahmi Pecinta Katapel.

Pasal 27

Peserta dan Peninjau Rapat Kerja Daerah

1. Peserta Rapat Kerja Daerah terdiri dari:


a. Unsur Pengurus Pusat;
b. Pengurus Daerah;
c. Pengurus Cabang;
d. Dewan Penasehat.
2. Peninjau Rapat Kerja Daerah adalah mereka yang diundang pleh Pengurus
Daerah Forum Silaturahmi Pecinta Katapel.

Pasal 28

Peserta dan Peninjau Rapat Kerja Cabang

1. Peserta Rapat Kerja Cabang terdiri dari:


a. Unsur Pengurus Daerah;
b. Penasehat;
c. Pengurus Cabang;
d. Pengurus Unit.
2. Peninjau Rapat Kerja Cabang adalah mereka yang diundang oleh Pengurus
Cabang.

Pasal 29

Hak Bicara dan Hak Suara

Hak bicara dan hak suara peserta Musyawarah dan rapat-rapat akan diatur lebih
lanjut pada tata tertib Musyawarah dan rapat-rapat yang berpokok pada:

1. Tiap utusan Cabang atau Club , hanya memiliki 1 (satu) suara;


2. Peninjau tidak mempunyai hak suara, kecuali hak bicara;
3. Unsur Pengurus Pusat pada Musyawarah Daerah, unsur Pengurus Daerah pada
Musyawarah Cabang, unsur Pengurus Cabang pada Musyawarah Club, masing-
masing mempunyai 1 (satu) suara;
4. Pengurus Pusat pada Rapat Kerja Nasional, Pengurus Daerah Pada Rapat Kerja
Daerah,Pengurus Cabang pada Rapat Kerja Cabang, masing-masing mempunyai
1 (satu) suara.

Pasal 30

Tata Cara Pengambilan Keputusan

1. Setiap putusan yang di ambil di dalam Musyawarah dilakukan melalui


Permusyawaratan untuk mencapai mufakat. Apabila tidak mencapai mufakat,
putusan diambil melalui pemungutan suara, dan putusan adalah sah bilamana
disetujui oleh (50% + 1 dari suara yang sah).
2. Pemungutan suara dilaksanakan sampai diperoleh keputusan (50% + 1 dari
suara yang sah).
3. Bila pemilihan menyangkut orang maka dilakukan secara tertutup dan rahasia
dengan berpedoman pada mekanisme ayat 1 dan 2 pada pasal ini.
BAB IX

PERPINDAHAN KEANGGOTAAN/ATLET

Pasal 31

Perpindahan anggota/atlet dari satu provinsi ke provinsi lain diatur sebagai


berikut:

1. Harus berdomisili di tempat yang baru paling sedikit 1 (satu) tahun;


2. Harus ada rekomendasi dari Pengurus Daerah asal serta kelengkapan
berkasnya untuk disampaikan dan diverifikasi oleh Pengurus Pusat berdasarkan
surat permohonan yang disampaikan sebelum pindah;
3. Perpindahan harus sesuai peraturan keolahragaan yang berlaku yang berlaku
serta diproses/disetujui dan diputuskan oleh Pengurus Pusat.

BAB X

KEUANGAN DAN PEMBUKUAN ORGANISASI

Pasal 32

1. Keuangan organisasi diperoleh dari:


a. Uang pangkal, iuran dan retribusi lain yang diwajibkan;
b. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat;
c. Usaha-usaha lain yang menurut ketentuan umum yang berlaku.
2. Pembukuan:
a. Tahun buku Forum Silaturahmi Pecinta Katapel sejak 1 Januari sampai
dengan 31 Desember;
b. Bendahara bertanggung jawab atas segala pekerjaan dan tanggung jawab
untuk tahun buku yang bersangkutan.

BAB XI

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 33

1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga dilakukan melalui keputusan Musyawarah


Luar Biasa yang khusus dibentuk untuk keperluan tersebut.
2. Musyawarah Nasional Luar Biasa tersebut harus dihadiri paling sedikit ¾ (tiga
perempat) dari jumlah utusan daerah. Keputusannya tercapai bila disetujui
oleh paling sedikit ¾ (tiga perempat) dari jumlah utusan yang hadir.
3. Undangan untuk Musyawarah Luar Biasa tersebut harus dilakukan paling lambat
30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan Musyawarah Luar Biasa.
4. Bila utusan daerah yang hadir dalam Musyawarah Luar Biasa tidak memenuhi
syarat sebagaimana ditentukan oleh ayat (2) pasal ini, maka musyawarah
tersebut dapat ditunda paling lambat 6 (enam) bulan, dan apabila setelah
waktu penundaan tersebut tidak memenuhi ayat (2) pasal ini, maka perubahan
Anggaran Rumah Tangga gugur dengan sendirinya.

BAB XII

Pasal 34

PERATURAN PERALIHAN

Peraturan ini tetap berlaku sampai dengan diadakannya perubahan menurut


Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini.

BAB XIII

PERATURAN TAMBAHAN

Pasal 35

1. Penyelenggaraan kejuaraan-kejuaraan di lingkungan Forum Silaturahmi Pecinta


Katapel diatur dalam tata laksana kejuaraan dan pertandingan Forum
Silaturahmi Pecinta Katapel.
2. Kejuaraan-kejuaraan dan pertandingan-pertandingan di lingkungan Forum
Silaturahmi Pecinta Katapel berpedoman kepada peraturan pertandingan yang
tercantum di dalam Petunjuk, Tata Laksana Kujuaraan dan Pertandingan di
Lingkungan Forum Silaturahmi Pecinta Katapel.
3. Ketentuan-ketentuan lain dan segala sesuatu yang belum diatur di dalam
Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur kemudian sesuai dengan kewenangan
Pengurus Pusat dan sesuai dengan kebutuhan organisasi selama tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

BAB XIV

PENUTUP

Pasal 35

Penutup:

1. Segala hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah tangga ini mengenai
peraturan keolahragaan mengacu kepada Peraturan keolahragaan yang
berlaku.
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku bersama dengan tanggal ditetapkannya
Anggaran Dasar Forum Silaturahmi Pecinta Katapel.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 10 November 2021

Anda mungkin juga menyukai