Anda di halaman 1dari 6

ANGGARAN DASAR

JARINGAN KOMUNIKASI HONORER INDONESIA (JKHI)

PEMBUKAAN

Undang-undang Dasar 1945 menegaskan bahwa setiap orang berhak atas kebebasan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat., berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum, berhak untuk bekerja
serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa guru
dalam menjalankan tugasnya berhak memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi
yang bersifat independen dan berbadan hukum yang didirikan dan diurus oleh guru untuk
mengembangkan profesionalitas guru dan berwenang menetapkan dan menegakkan kode etik
guru, memberikan bantuan hukum serta perlindungan kepada guru dan tenaga honorer,
melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru dan tenaga honorer untuk memajukan
pendidikan nasional.

Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Undang-undang Nomor 21


Tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja menegaskan juga bahwa setiap pekerja berhak membentuk dan
menjadi anggota serikat pekerja.

Dalam rangka menegakkan konstitusi dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang


memberikan hak, kewajiban dan peran strategis kepada guru dan tenaga honorer untuk menjalani
fungsi negara mencerdaskan kehidupan bangsa maka diperlukan ruang kebebasan untuk berserikat
dalam rangka mengembangkan profesionalitas guru dan tenaga honorer dalam melakukan
pembinaan, pengembangan profesi guru dan memajukan pendidikan nasional maka atas berkat
rahmat Tuhan Yang Maha Esa Forum Honorer Indonesia ( FHI ) dengan ini menetapkan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut :

BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Forum Honorer Indonesia disingkat FHI.

Pasal 2
Waktu
Forum ini dideklarasikan pada tanggal 27 Maret 2011 di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta,
untuk waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 3
Kedudukan
Kantor pusat di Jakarta berkedudukan di Ibu Kota Negara

BAB II
DASAR DAN SIFAT
Pasal 4
Dasar
Forum ini berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

Pasal 5
Sifat
Forum Honorer Indonesia adalah Sebuah wadah organisasi profesi guru dan/atau tenaga honorer
yang bersifat terbuka, independen, kolegial dan non Partai Politik.

BAB III
PRINSIP

Pasal 6
Prinsip forum adalah solidaritas diantara pekerja profesi guru atau tenaga honorer lainnya serta
para pekerja pelayanan publik di Indonesia dan di seluruh dunia.

BAB IV
VISI, MISI DAN TUJUAN

Pasal 7
Visi
Terwujudnya Profesionalisme guru dan tenaga honorer di instansi pemerintah yang sejahtera.

Pasal 8
Misi
Misi forum ini meliputi :
1. Mewujudkan persatuan guru honorer dan tenaga honorer.
2. Memperjuangkan kesejahteraan, karier, perlindungan hukum dan status kepegawaian tenaga
honorer.
3. Memperjuangkan pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS.

Pasal 9
Tujuan
Forum ini bertujuan untuk :

1. Memperjuangkan hak-hak anggota;


2. Melakukan advokasi dan perlindungan kepada anggota
3. Meningkatkan profesionalisme anggota;
4. Meningkatkan peran serta anggota dalam setiap pengambilan kebijakan pendidikan dan
tenaga honorer mulai dari tingkat daerah sampai tingkat nasional.

BAB V
KEDAULATAN DAN KEANGGOTAAN

Pasal 10
Kedaulatan
Kedaulatan forum berada ditangan anggota dan dilaksanakan oleh Kongres.
Pasal 11
Keanggotaan
Adalah Guru dan tenaga honorer yang bekerja di instansi pemerintah di Indonesia yang berhimpun
dalam organisasi-organisasi/Forum-forum Guru dan tenaga honorer yang secara sukarela bersedia
mematuhi AD, ART dan prinsip-prinsip Forum. Mekanisme keanggotaan akan diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga dan/atau aturan khusus.

BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 12
Setiap anggota menjalankan hak dan kewajiban mulai dari tanggal diterima oleh Badan Pelaksana
Pusat, Wilayah atau Daerah dari tanggal keputusan Badan Pelaksana Pusat kecuali dinyatakan
kehilangan hak-hak tertentu oleh Badan Pelaksana Pusat atas rekomendasi Kordinator Wilayah dan
Kordinator Daerah.

Pasal 13
Hak
Setiap anggota berhak :
1. Memperoleh dukungan solidaritas dan perlindungan profesi
2. Menyatakan pendapat
3. Memilih dan dipilih dalam Kongres.
4. Berpartisipasi aktip dalam setiap even, kegiatan dan program FHI
5. Memperoleh penghargaan, tanda jasa, tanda kehormatan dan lain-lain.

Pasal 14
Kewajiban
Setiap anggota berkewajiban :
1. Mematuhi AD/ART
2. Menjaga dan menjunjung nama baik dan kehormatan Forum.
3. Menjalankan pekerjaan profesinya sesuai dengan kode etik guru dan tenaga honorer
4. Membayar iuran anggota
5. Mengikuti setiap even dan melaksanakan program forum

BAB VII
BADAN KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 15
Permusyawaratan
1. Jenis permusyawaratan forum adalah :
    a. Rapat kordinasi tingkat daerah ( rakorda )
    b. Rapat kordinasi tingkat wilayah (Rakorwil) di tingkat propensi
    c. Rapat PimpinNasional (Rapimnas) di tingkat nasional
    d. Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di tingkat Nasional
    e. Kongres
    f. Kongres Luar Biasa
2. Rakorda ditetapkan oleh Daerah
3. Rakorwil ditetapkan oleh Propensi
4. Rapimnas dan Rakornas ditetapkan oleh Badan Pelaksana Pusat
5. Tata cara Permusyawaratan lebih lanjut diatur dalam ART dan/atau dalam aturan tersendiri

Pasal 16
Kongres
1. Kongres adalah permusyawaratan anggota yang mempunyai kekuasaan tertinggi
2. Kongres dilaksanakan 3 tahun sekali.
3. Agenda Kongres sekurang-kurangnya meliputi:
a. Laporan Pertanggung jawaban Badan Pelaksana Pusat sebelumnya
b. Menyusun dan menetapkan Garis Besar Program kerja (GBPK) FHI
c. Menyusun dan menetapkan AD/ART
d. Menetapkan kepengurusan

Pasal 17
Peserta Kongres
Peserta kongres terdiri dari Kordinator Daerah, Kordinator Propensi dan Badan Pelaksana Pusat

Pasal 18
Kepengurusan
1. Badan kelengkapan Organisasi terdiri dari :
    a. Badan pelaksana Pusat di tingkat nasional;
    b. Kordinator Wilayah di tingkat provinsi
    c. Kordinator Daerah di tingkat Kabupaten/Kota.
    d. Kordinator Kecamatan bila dianggap perlu atau dibutuhkan oleh daerah

2. Pengurus Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari :


    a. Dewan Pembina
    b. Dewan Pertimbangan
    c. Ketua Umum
    d. Wakil Ketua
    e. Sekretaris Jendral
    f. Wakil sekretaris
   g. Bendahara Umum
   h. Wakil Bendahara
   i. Data dan Verifikasi Data Anggota
   j. Litbang
   k. Humas dan Publikasi
   l. Advokkasi dan Hukum
   m. Kordinator wilayah

3. Pengurus Kordinator Wilayah atau Daerah :


Kepengurusan Wilayah atau Daerah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah atau
daerah mengacu pada struktur organisasi di Badan Pelaksana Pusat ( BPP ) Forum Honorer
Indonesia ( FHI )

Pasal 19
Pembentukan Kepengurusan
1. Badan Pelaksana Pusat dibentuk oleh Kongres
2. Tata cara pembentukan BPP FHI ditentukan dalam Kongres
3. Kepengurusan Wilayah dan Daerah dibentuk oleh organisasi-organisasi/forum-forum guru dan
tenaga honorer yang ada di wilayah atau daerah tersebut.

BAB VIII
PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 20
Pertanggungjawaban
1. Badan Pelaksana FHI bertanggungjawab kepada Kongres
2. Masa bakti kepengurusan selama 3 tahun
3. Kordinator Kecamatan bertanggung jawab kepada Kordinator Daerah.
4. Kordinator Daerah bertanggung jawab kepada Kordinator Wilayah.
5. Setiap Kordinator secara berjenjang bertanggung jawab untuk memberikan laporan kegiatan
kepada Badan Pelaksana Pusat FHI.
6. Setiap Kordinator secara berjenjang bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi setiap
kegiatan, meliputi laporan reguler dan laporan periodik organisasi dan dokumentasi lainnya yang
bermanfaat dalam Kongres FHI
7. Setiap Anggota melalui Kordinator dimasing-masing jenjang wajib membayar iuran Anggota
yang diputuskan dalam Kongres atau dalam kasus tertentu diputuskan oleh Badan Pelaksana Pusat
sesuai dengan kewenangannya.

BAB IX
KEUANGAN DAN AKUNTABILITAS

Pasal 21
1. Keuangan Forum diperoleh dari iuran anggota dan usaha-usaha lain yang sah dan tidak
mengikat.
2. Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja FHI disusun dan ditetapkan oleh Badan pelaksana
atas persetujuan Dewan Pembina.
3. Keuangan FHI diaudit setiap tahun oleh auditor independen yang ditetapkan oleh Badan
Pelaksana Pusat dan Dewan Pembina.
4. Laporan keuangan menjadi bagian dalam Laporan Pertanggung jawaban Badan Pelaksana
Pasal 22
Iuran Anggota
1. Iuran anggota dan besarnya iuran ditetapkan
berdasarkan rapat Badan Pengurus Pusat. Mengenai ketentuan
pembayaran iuran diatur dalam ART

BAB X
LAMBANG DAN BENDERA ORGANISASI

Pasal 23
Lambang Organisasi
1. Lambang berbentuk Jabatan Tangan yang saling mengikat satu sama lain.
2. Warna dasar lambang biru.
Pasal 24
Bendera Organisasi
1. Warna dasar bendera biru dengan lambang dan
tulisan ber warna biru
2. Bendera Organisasi berukuran 90 cm x 120 cm

BAB XI
PERUBAHAN DAN PENUTUP

Pasal 25
Perubahan Anggaran Dasar
Penetapan dan Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan rapat anggota melalui Kongres
Pasal 26
Ketentuan Penutup
1. Hal yang belum diatur dalam anggaran dasar akan ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga
serta peraturan-peraturan Forum lainnya
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan.

                                                                                                    Ditetapkan di : Jakarta


                                                                                                    Pada Tanggal: 27 Maret 2011
                                                                                                    Pimpinan Sidang

Ketua                                                                                           Sekretaris

ttd                                                                                                 ttd

Hasbi. S.Pd                                                                                   Andi Surbakti. S.A

Anda mungkin juga menyukai