BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT
Pasal 1
Organisasi ini bernama : IKATAN PEMUDA KARYA disingkat IPK, berdiri pada 28 Agustus
1969 di Medan - Sumatera Utara, dahulunya organisasi ini berdiri sesuai dengan pendirian
SENTRAL ORGANISASI BURUH PANCASILA (SOB PANCASILA) pada tanggal 19 Juni
1954 di Jakarta dan organisasi ini berindukkan ke KOORDINASI IKATAN-IKATAN
PANCASILA (KODI PANCASILA) yang berkedudukan di Jakarta dan organisasi ini juga salah
satu pendukung dari Penegak Amanat Rakyat Indonesia (GAKARI)
BAB II
SIFAT DAN FUNGSI
Pasal 2
IKATAN PEMUDA KARYA Independen dan Terbuka dalam menjalankan fungsinya
merupakan suatu Himpunan Pemuda Pelajar, Mahasiswa dan Wanita sebagai kekuatan sosial
yang mempunyai persamaan kehendak sesuai dengan kedudukannya di dalam masyarakat
BAB III
AZAS, TUJUAN, TUGAS-TUGAS
Pasal 3
Organisasi ini berazaskan PANCASILA dan UNDANG UNDANG DASAR 1945.
Pasal 4
Tujuan organisasi ini mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana termaksud dalam pembukaan
Undang Undang Dasar 1945.
Pasal 5
Untuk mencapai tujuan seperti dimaksud dalam pasal 4 Anggaran Dasar ini, Tugas Pokok Ikatan
Pemuda Karya adalah sebagai berikut :
IKATAN PEMUDA KARYA beridiologi Pancasila dan menyalurkan aspirasi politiknya sesuai
dengan kebutuhan dan Keputusan Ketua Dewan Pembina / Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat
Ikatan Pemuda Karya di Medan.
B. DIBIDANG EKONOMI
Meningkatkan dan memperluas partisipasi Pemuda, Pelajar, Mahasiswa dan Wanita untuk
berproduksi, mengusahakan kesempatan kerja, meningkatkan penghasilan dan pendapatan bagi
rakyat, serta pembagian hasil pembangunan yang adil untuk menjamin kontinuitas
pembangunan.
Meningkatkan kecerdasan rakyat dan memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur sehingga
memiliki kedewasaan berfikir dan bertindak serta keseimbangan dalam kehidupan lahiriah dan
bathiniah sehingga menjadi Pemuda, Pelajar, Mahasiswa dan Wanita yang terampil.
D. DIBIDANG HANKAMNAS
E. DIBIDANG PEMBANGUNAN
Ikut berpartisipasi dalam segala bidang / bentuk kegiatan Pembangunan Nasional / Provinsi /
Kabupaten / Kota / Kecamatan / Kelurahan / Desa.
BAB IV
JIWA, LANDASAN, LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 6
1. Panji ? panji / Lambang
2. Himne dan Mars
3. Lencana, Jaket, Baret, Topi, seragam yang menunjukkan Identitas.
4. Yel-Yel Ikatan Pemuda Karya ? Hidup IPK?
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 7
Anggota organisasi terdiri dari :
1. Anggota Biasa ; Pemuda, Pelajar, Mahasiswa dan Wanita warga negara Republik Indonesia
yang dengan suka rela mengajukan permintaan menjadi anggota.
2. Anggota Luar Biasa ; Karena telah banyak membantu organisasi dalam bidang
materil/spiritual dan nasehat.
3. Anggota dapat dipecat, diberhentikan karena melanggar Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah
Tangga, Peraturan Organisasi dan tindakan yang bertentangan dengan hukum.
4. Anggota organisasi bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa dan setia kepada PANCASILA dan
UNDANG ? UNDANG DASAR 1945.
BAB VI
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 8
Setiap anggota berkewajiban :
Pasal 9
1. Setiap anggota mempunyai :
a. Kartu Tanda Anggota (KTA).
b. Hak berbicara dan hak suara.
c. Hak memilih dan dipilih.
d. Hak membela diri.
2. Tentang Penggunaan hak-hak Suara dari anggota seperti tersebut dalam ayat 1 pasal ini sejauh
yang menyangkut keanggotaan seperti dimaksud dalam pasal 7 Anggaran Dasar / Anggaran
Rumah Tangga ini akan diatur dalam Peraturan Organisasi.
BAB VII
STRUKTUR DAN WEWENANG ORGANISASI
Pasal 10
Struktur dan wewenang organisasi IKATAN PEMUDA KARYA terdiri dari :
a. Dewan Pembina Organisasi yang berkedudukan di Medan-Sumatera Utara.
b. Dewan Pimpinan Pusat berkedudukan di Medan-Sumatera Utara
c. Dewan Pimpinan Daerah Provinsi yang berkedudukan di Ibukota Provinsi.
d. Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten / Kota berkedudukan di Ibukota Kabupaten / Kota.
e. Pimpinan Anak Cabang berkedudukan di Ibukota Kecamatan.
f. Pimpinan Ranting berkedudukan di Kelurahan / Desa.
Pasal 11
1. Pengurus Organisasi berkewajiban untuk menjalankan segala ketentuan yang tercantum
dalam Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah, Rapat ? Rapat dan
Rapat Kerja.
2. Dalam menjalankan Kebijaksanan Umum Ketua Dewan Pembina / Ketua Umum Dewan
Pimpinan Pusat Ikatan Pemuda Karya Merupakan Badan Pengambil Keputusan Tertinggi.
3. Pelaksanaan sehari-hari Kebijakaan disesuaikan oleh Dewan Pimpinan sesuai struktur Ikatan
Pemuda Karya.
4. Segala aktivitas dan pelaksanaan program kerja Ikatan Pemuda Karya di semua tingkatan yang
ada di Indonesia tetap berorientasi kepada Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pemuda Karya.
Pasal 12
1. Dewan Pembina / Ketua Umum Organisasi berwenang mengesahkan Pengurus Dewan
Pimpinan Pusat.
2. Dewan Pimpinan Pusat berwenang mengesahkan susunan pengurus Dewan Pimpinan Daerah
Provinsi.
3. Dewan Pimpinan Daerah Provinsi berwenang mengesahkan Susunan pengurus Dewan
Pimpinan Kabupaten / Kota.
4. Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten / Kota berwenang mengesahkan Pimpinan Anak Cabang
(Kecamatan).
5. Pimpinan Anak Cabang (Kecamatan) berwenang mengesahkan Pimpinan Ranting.
6. Pemberian Surat Keputusan Pengesahan Komposisi Pengurus diberikan untuk :
a. Dewan Pimpinan Pusat
b. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Provinsi
c. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten / Kota
d. Pengurus Pimpinan Anak Cabang berdasarkan permohonan Mandaris/Formateur dan usul
Pimpinan Anak Cabang
e. Pengurus Pimpinan Ranting berdasarkan permohonan Mandaris/Formateur dan usul
Pimpinan Anak Cabang dan diteruskan Pimpinan Anak Cabang.
Dalam pemberian Surat Keputusan Pengesahan bahwa surat terusan/ usulan pengurus-pengurus
yang bersangkutan akan menjadi konsiderans.
Pembubaran / pembekuan suatu susunan pengurus Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan
Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten / Kota, Anak Cabang, Ranting hanya dapat dilakukan
oleh Ketua Dewan Pembina/ Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat berdasarkan usul 2/3 dari
jumlah utusan pada tingkatan organisasi masing-masing atas pertimbangan-pertimbangan lainnya
yang dianggap mendesak.
BAB VIII
BADAN ATAU LEMBAGA
Pasal 13
BAB IX
STRUKTUR DAN WEWENANG BADAN/LEMBAGA
Pasal 14
BAB X
SUSUNAN PENASEHAT
Pasal 15
Ikatan Pemuda Karya sesuai dengan tingkatan organisasi dapat mengangkat Dewan Penasehat
melalui Musyawarah Daerah Provinsi / Musyawarah Daerah Kabupaten / Rapat Pleno di tingkat
Kecamatan dan Rapat Pengurus di tingkat Ranting.
Pasal 16
Pasal 17
BAB XII
MUSYAWARAH DAN RAPAT ? RAPAT
Pasal 18
2. Musyawarah Nasional
3. Rapat Rutin
BAB XIII
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 19
Musyawarah dan rapat ? rapat seperti tersebut dalam pasal 16 Anggaran Dasar ini :
a. Adalah sah apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 jumlah utusan.
b. Pengambilan Keputusan pada azasnya diusahakan sejauh mungkin secara musyawarah untuk
mencapai mufakat, dan apabila hal ini tidak tercapai, maka keputusan terakhir diambil
berdasarkan suara terbanyak.
Dalam musyawarah untuk mengambil keputusan tentang pemilihan Pengurus sekurang ?
kurangnya 2/3 dari jumlah utusan yang hadir. Dan menanda tangani daftar hadir.
a. Sekurang ? kurangnya 2/3 dari jumlah utusan yang hadir dan menanda tangani daftar hadir.
b. Putusan untuk ini diambil dengan persetujuan sekurang ? kurangnya 2/3 dari jumlah utusan
yang hadir.
c. Perubahan Anggaran Dasar dapat diadakan apabila diajukan oleh � + 1 dari jumlah utusan
yang menghendaki perubahan.
BAB XIV
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 20
Peraturan ? peraturan dan Badan ? badan yang ada tetap berlaku selama belum diadakan
perubahan dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.
BAB XV
PENUTUP
Hal ? hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga dan Peraturan Organisasi.
Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan dan ditetapkan.