APAN
KONGRES
NASIONALXVI
I
PEMUDAKAT
OLI
K
2018
KUP
ANG,7-
9DESEMBER2018
TRI PRASETYA
PEMUDA KATOLIK
Kami
PEMUDA KATOLIK Indonesia,
Pendukung hari-hari depan
Gereja dan Negara,
Berjanji :
SENANTIASA SETIA PADA PIMPINAN
GEREJA DAN NEGARA
Kami
PEMUDA KATOLIK Indonesia
Pendukung hari-hari depan
Gereja dan Negara,
Berjanji :
TETAP BERJUANG DEMI KEPENTINGAN
GEREJA DAN NEGARA
Kami
PEMUDA KATOLIK Indonesia
Pendukung hari-hari depan
Gereja dan Negara,
berjanji :
SELALU MENGUTAMAKAN
PERSATUAN, KEKELUARGAAN,
DAN TOLERANSI
Kongres
Ko
Kong
ngre
res XV
X
XVI
VI P
Pe
Pemuda
emmu
uda
da K
Katolik
ato
atollik
ik 3
MARS PEMUDA KATOLIK
(PRO ECCLESIA ET PATRIA)
A Bm A E B7 E
. . . . . . . .
S 5 5 . 3 5 3 3 . 1 1 5 4 3 7 1 2 . .
. . . . . .
A 3 2 1 . 1 3 1 1 . 5 5 5 2 1 7 6 7 1 2
. . . . . . . . . . . . . . . .
T 5 1 . 5 1 5 5 4 3 2 3 1 6 5 4 3 2 3 4
.
B 5 4 3 2 1 3 5 1 7 6 5 1 1 2 3 4 4 5 6 7
Ki - ta Pe - mu - da Ka - to - lik di In do - ne - si - a
E Bm E A E D E A
. . . . . . . . . .
S 2 2 . 6 6 7 1 . 1 1 5 5 5 4 6 7 3 . 0
A 5 6 7 . 6 6 5 5 . 6 5 5 6 7 5 6 4 5 . 0
. . . . . . . . . . . . . .
T 4 4 . 3 2 2 3 . 4 3 3 4 2 7 1 2 1 . 0
B 5 5 . 5 4 4 3 . 2 1 3 4 5 2 3 4 5 1 . 0
A E A A7 D
. . . . . . . . . .
S 5 5 5 5 5 3 3 1 . 1 1 1 2 3 5 4 . 0
. . . . . .
A 5 4 3 4 5 1 1 5 . 5 5 1 5 1 2 1 . 0
. . . . . . . . . . . . . .
T 5 5 1 7 1 5 5 3 . 3 3 3 4 5 3 4 5 6 . 0
. .
B 5 5 1 2 3 5 1 1 . 5 5 1 7 6 5 4 . 0
Kita ber - ju - ang ber - da - sar hati nan su - ci mur - ni
D A Fism Bm D E A D A
. . . . . . . . . . .
S 6 6 4 4 5 5 1 2 3 2 3 4 2 2 6 7 1 . .
. . .
A 4 4 6 7 1 3 3 1 7 1 6 6 6 6 5 4 5 5 6 5
. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
T 1 1 6 6 1 1 3 4 3 2 3 4 4 3 1 2 3 4 3
B 4 4 1 4 1 2 3 3 5 6 4 3 2 2 3 4 5 1 . .
D E A E A
. . . . . . . .
S 5 5 6 6 . 6 7 1 2 2 . 3 4 5 . 3 . 1 . 0
. .
A 3 3 4 4 . 4 5 6 7 7 . 1 7 1 . 7 . 5 . 0
. . . . . . . . . . . . . . .
T 3 2 1 1 . 1 2 3 4 4 . 1 2 3 . 5 . 4 3 . 0
B 1 1 4 4 . 2 3 4 5 5 . 3 4 5 . 5 . 1 . 0
PANITIA PENGARAH
PENGURUS PUSAT
ARTI WARNA
P EM U DA KATO LI K
MERAH : melambangkan semangat dan keberanian
Kompleks Duta Merlin Blok E 34, Suite 35 berjuang
Jl. Gajah Mada No. 3-5, Jakarta Pusat 10130
RU S PU
GU
PEN
SA
T
J
AK A
A RT
Stempel Organisasi
Kongres
K
Ko
ong
ngre
res XVI
XVI P
XV Pe
Pemuda
emu
mud
da
aKKatolik
atto
a ollik
ik 9
SEJARAH
PEMUDA KATOLIK
Tanggal 15 November 1945 lahir Angkatan Muda Katolik Republik Indonesia (AMKRI)
ditengah ramainya perjuangan dan munculnya organisasi kepemudaan. 12 Desember 1949 dalam
Kongres Umat Katolik Seluruh Indonesia (KUKSI) lahir Muda Katolik Indonesia (MKI).
Seterusnya pada Juni 1960 MKI dalam kongres di Solo diubah menjadi Pemuda Katolik
yang diusulkan oleh St. Munajat Danuseputra (yang pernah menjadi Delegasi RI ke Konferensi
Meja Bundar). Ketika tahun 1965, saat Partai Komunis Indonesia (PKI) merajalela, Pemuda
Katolik mengubah politik bersama yang lain.
Semua organisasi pemuda berbaju hitam, hanya gambar di belakang yang membedakan-
nya, salib, kepala banteng, dsb. Dalam masa itu Pemuda Katolik kesulitan dalam membendung
masa PKI. Pemuda Katolik tidak mempunyai masa banyak. Saat itu orang katolik jumlahnya
belum banyak. Timbul inisiatif untuk mendidik 50 orang anggota Pemuda Katolik secara basis
Marhaen yang ditempat tersebut terdapat Marhaen. Hasilnya memang mengejutkan, Pemuda PNI
berkembang pesat dengan terjunnya Marhaen Katolik tadi. Namun sayang bahwa generasi muda
Marhaen yang Katolik sudah tidak sehebat dan sepaham dengan generasi muda pertama dan
kedua.
Pada tahun 1922 Pastor Van Lith, di Alun-alun Mangkunegara pada suatu pagi
menyaksikan Padvinder Pribumi (Pramuka) sedang latihan. Pada saat itu, Pastor Van Lith
merenungkan (dari catatan harian beliau) sebagai berikut: Pada saat ini anak-anak pribumi
tampak jinak bagi Pemerintah Hindia Belanda, akan tetapi besok bila mereka telah dewasa pasti
datang saatnya mereka akan menjadi musuh Pemerintah Belanda. Dan jika hal itu terjadi, saya
akan memihak bangsa Indonesia. Nasib bangsa Indonesia yang akan datang terletak pada
pemuda-pemudanya. Demikian pula nasib Gereja di Indonesia ini, terletak apada pemuda-
pemuda Katolik-nya.
Bulan Agustus tahun 1923, sejumlah 30 guru bekas murid-murid Kweekschool (SGB)
jaman penjajahan Belanda yang usianya 22 hingga 23 tahun mendirikan perkumpulan Katolik
untuk aksi politik bagi orang-orang Jawa. Saat itu jumlah orang Katolik di Jawa sekitar 1.000
orang. Bulan Februari tahun 1925 berdiri Perkumpulan Politik Katolik Jawa. Tahun 1930
organisasiorganisasi politik umat Katolik bersatu menjadi Persatuan Politik Katolik Indonesia
diseluruh Indonesia (Hindia Belanda) sebelum pecah Perang Dunia II, terdapat 41 cabang.
Sejak Proklamasi Kemerdekaan hingga tahun 1966 Partai Katolik hampir selalu duduk
dalam kabinet. Tahun 1948 hingga 1950 berlaku Kasimo Plan, yaitu rencana produksi pertanian
selama tiga tahun yang dicetuskan oleh Bapak. I.J. Kasimo yang saat itu menjadi Menteri Muda
Kemakmuran.
1
Tanggal 1 sampai 17 Desember 1949 diadakan KUKSI. Dalam KUKSI diputuskan untuk
Partai Katolik, yaitu satu-satunya partai politik di Indonesia bagi umat Katolik. Tanggal 21
Februari 1957, diumumkan adanya Konsepsi Presiden, yaitu ide mengenai Demokrasi Indonesia
yang berdasarkan Gotong-royong. Berdasarkan ide tersebut, dibentuk Dewan Nasional dan
Kabinet Kaki Ampat (terdiri dari Masyumi, NU, PNI, dan PKI). Mengenai Konsepsi Presiden
yang ditawarkan kepada partai-partai tersebut, NU, PSII, Parkindo, IPKI, PSI menyatakan pikir-
pikir dulu, sedangkan Partai Katolik dan Masyumi dengan tegas menolak. Sejak saat itu, Partai
Katolik dan Masyumi tidak pernah diikutsertakan dalam Pemerintahan (tidak ikut duduk dalam
Kabinet/tidak ada umat Katolik yang menjadi Menteri). Tahun 1948 Ketua Umum Partai Katolik
mengalami pergantian.
Bapak I.J. Kasimo digantikan Bapak Frans Seda. Mulai saat ini Partai Katolik
diikutsertakan dalam Pemerintahan lagi. Tanggal 30 September 1965 timbul pemberontakan PKI
yang kedua, yang menyebabkan Orde Lama (Orla) diganti dengan Orde Baru (Orba).
Bersamaan dengan itu timbul organisasi-organisasi yang bersifat pejuang politik temporer,
yaitu : Front Pancasila, KAMI, KAPPI, dll.. Sejak saat itu pula umat Katolik membentuk Front
Katolik Tanpa Lubang, yaitu semua umat Katolik termasuk umat Katolik yang berorientasi
Nasionalisme dan masuk dalam organisasi-organisasi Marhaen (PNI, GMNI, PERWANAR,
GSNI, dll) supaya bersatu melawan gerakan Komunis yang mengadakan pemberontakan.
Tanggal 5 sampai 8 Desember diadakan Kongres X di Yogyakarta, merupakan Kongres
terakhir Partai Katolik, sebab setelah itu timbul pengelompokan sosial politik menjadi tiga, yaitu
: Golongan Karya Pembangunan, Golongan Pembangunan Spiritual, dan Golongan Pembangunan
Materiil. Kemudian, dengan adanya Undang-undang No. 5 Tahun 1973, ketiga golongan tadi
menjadi GOLKAR, PPP, dan PDI.
Secara resmi, Partai Katolik berfusi dalam Partai Demokrasi Indonesia bersama dengan
PNI, Parkindo, IPKI, dan MURBA. Sejak saat itu kegiatan berpolitik bagi umat Katolik secara
formal terdapat di dalam dua wadah, yaitu dalam PDI dan GOLKAR. Secara tidak langsung
melalui kedinasan ABRI dan diangkat ke DPR (F-ABRI).
Di kediaman Bapak I.J. Kasimo, Jl. Sutan Syahril No.33 A Jakarta, tanggal 28 Agustus
1928, dilaksanakan misa dengan iringan nyanyian Gregorian untuk mengenang ibadat perjuangan
mendatang (bertepatan dengan pesta Santo Agustinus) yang dipimpin oleh Mgr. Darius Nggawa
(Uskup Larantuka, Flores).
Acara tersebut dihadiri oleh para pengurus Yayasan Kasimo DKI Jakarta dan sebagian
anggota pendiri yayasan, diantaranya Bapak Frans Seda dan Bapak Wignyasumarsono.
Uskup dalam khotbahnya mengatakan : Agustinus hidup pada jaman peralihan setelah runtuhnya
Kekaisaran Roma yang telah memberikan angin baik dalam perwartaan iman pada masa itu.
Kiranya ada dua hal yang patut kita petik dari tulisan Agustinus, ialah optimisme dan yakin pasti
ada jalan. Inilah dorongan yang memberikan kehidupan politik gereja pada masa itu, dan
hasilnya seperti apa yang kita rasakan sekarang.
2
Pengurus Pusat dari Masa ke Masa
Waktu Periode Ketua Umum Sekretaris Jenderal Keterangan
Batavia, Pada pertengahan Nopember 1914, didirikan Katholieke
Nopember 1914 organisasi Katholieke Jongelingen Bond oleh Pastur Jongelingen Bond
J. Van Rijckevorsel yang diprakarsai Katholieke
Sosiale Bond yang sudah didirikan sejak tahun 1913
di Batavia. Namun keanggotaannya didominasi oleh
97% orang asing (kebanyakan Belanda) dan 3 % orang
Indonesia. Dalam masa ini partispasi yang dapat
dicatat adalah dilaksanakannya Rapat pertama
Kongres Pemuda Indonesia II, Sabtu, 27 Oktober
1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond
(KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng),
yang melahirkan Soempah Pemoeda.
Yogyakarta, Sebagaimana disampaikan di atas, KJB merupakan Moeda Katholiek
1 Agustus 1929 lembaga kepemudaan Katolik yang sebagian besar (dan Moeda
anggotanya berkebangsaan Belanda, hingga akhirnya Wanita
didirikan organisasi Moeda Katoliek, Ketua nya Katholiek)
adalah A. Toekijo dan Sekretaris A. Soepardja.
Sedangkan untuk kaum wanita didirikan Moeda
Wanita Katolik.
Yogyakarta, Di tengah pergolakan revolusi Indonesia, berdirilah
15 Nopember 1945 cikal bakal organisasi Pemuda Katolik dengan segala
latar belakang dan proses yang mengikutinya
kemudian.
Surakarta, Tidak lama setelah Proklamasi Kemerdekaan Angkatan Muda
8 Desember 1945 Indonesia, pada tahun itu juga didirikan organisasi Katolik Republik
kaum muda katolik yang dinamakan Angkatan Muda Indonesia
Katolik Republik Indonesia (AMKRI). Yang (AMKRI)
membentuk adalah Partai Politik Katolik Indonesia
(PPKI) dalam Kongresnya di Surakarta 8 Desember
1945. Dalam kongres tersebut PPKI diubah namanya
menjadi Partai Katolik Republik Indonesia.
Ketua AMKRI yang terpilih adalah Sartono
Kartodirjo, yang berusia 34 tahun yang kemudian
dikenal sebagai Guru Besar Ilmu Sejarah terkemuka
di Indonesia.
Yogyakarta, Pada 9 – 12 Desember 1949 diselenggarakan Kongres Muda Katolik
9-12 Desember Umat Katolik Seluruh Indonesia yang Pertama. Indonesia (MKI)
1949 Keputusan utama kongres tersebut adalah bahwa
untuk semua jenis golongan umat katolik hanya ada
satu wadah organisasi yaitu masing-masing satu untuk
Partai Katolik, Wanita Katolik, Pemuda Katolik,
Mahasiswa Katolik dan sebagai- nya. Selanjutnya
Muda Katolik Indonesia (MKI) menjadi satu-satunya
organisasi kaum muda katolik menggantikan AMKRI.
3
Waktu Periode Ketua Umum Sekretaris Jenderal Keterangan
Muda Katolik
J. Tumenggung Indonesia
Kongres, 1960-
J.R. Barus (mengundurkan diri) menjadi Pemuda
Solo Juli 1960 1963
A. Mugiono Katolik
Indonesia
Kongres, 1963-
J.K. Worotikan Drs. Paul Wajong
Ende 1963 1965
Kepengurusan
R. Djokopranoto dibekukan oleh
J.K. Butar-butar Jan Jos Mema Uskup Agung
Caretaker 1966
(Ketua Caretaker) (Keduanya anggota Jakarta Mgr. A.
caretaker) Djajasepoetra,
SJ.
Kongres, 1968 1968-19.. Rufinus Lahur R. Djokopranoto
Kongres XI, Jakarta Drs. Suryo Susilo
Kongres XII,
Yuni Hartanta
Bandung
2001- Drs. Nicolaus Salman Habeahan,
Kongres XII
2006 Uskono, M.Si S.Ag., MM.
Kongres XIII
M.T. Natalis
Ambon 2006-
Situmorang, Cosmas E. Refra, SH.
30 Agustus 2006 - 2009
S.Hut., M.Si
2 September 2006
Kongres XIV
M.T. Natalis
Manado, 30 2009-
Situmorang, Cosmas E. Refra, SH.
Agustus – 2 2012
S.Hut., M.Si
September 2009
Kongres XV
Agustinus Tamo
Pontianak 2012-
Mbapa, S.Sos., dr. Karolin M. Natasa
29 Juli-1 Agustus 2015
M.Si.
2012
Kongres XVI
2015- dr. Karolin M. Christopher Nugroho,
Batam
2018 Natasa ST., M.Si.
21-23 Agustus 2015
Kongres XVII
2018- dr. Karolin M. Christopher Nugroho,
Kupang
2021 Natasa ST., M.Si.
7-9 Desember 2018
4
KETETAPAN KONGRES NASIONAL NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK
Tentang
JADWAL ACARA
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik tahun 2018:
MENIMBANG :
1. Bahwa untuk melaksanakan mekanisme Organisasi sesuai AD/ART secara khusus dalam
Kongres Nasional sebagai amanat tertinggi organisasi maka perlu dibuat Ketetapan-Ketetapan.
2. Bahwa demi mencapai tujuan yang optimal dari Kongres Nasional dan kelancaran
pelaksanaannya maka Jadwal Acara perlu ditetapkan dan disahkan.
MENGINGAT :
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan Petunjuk Organisasi Pemuda Katolik.
MEMPERHATIKAN :
Permusyawaratan dan kesepakatan peserta Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik yang
membahas Rancangan Jadwal Acara Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Tahun 2018.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pasal 1
Jadwal Acara ini adalah acara yang akan dilaksanakan selama Kongres Nasional XVII Pemuda
Katolik.
Pasal 2
Jadwal Acara Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik secara lengkap seperti tersebut pada Pasal
1, terlampir dalam Keputusan ini dan merupakan satu-kesatuan yang tak terpisahkan dari hasil-
hasil Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik.
Pasal 3
5
Ditetapkan di Kupang
Tanggal 8 Desember 2018
Ketua Sekretaris
Ttd. Ttd.
Anggota
6
Lampiran:
JADWAL ACARA
KONGRES NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK TAHUN 2018
7
12.00 - 13.00 Makan siang bersama SC, OC
Kongres Nasional Pemuda Katolik XVII,
PP PK, SC, OC, Peserta +
13.00 - 13.30 Roll Call Peserta Kongres Nasional,
PS, Ketum
Pembukaan Sidang
13.30 - 17.00 Lanjutan Persidangan OC
Pembahasan dan Pengesahan Jadwal Acara
SC, OC
Sidang
Pembahasan dan Pengesahan Tatib SC, OC
Laporan Pertanggungjawaban Pengurus
SC, OC
Pusat Pemuda Katolik Periode 2015-2018
Keterangan :
SC : Sterring Committee
OC : Organizing Committee
PK : Pemuda Katolik
PS : Pimpinan Sidang
Komda : Komisariat Daerah
PP : Pengurus Pusat
8
KETETAPAN KONGRES NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK
Nomor: II/KONGRES-XVII/8/12/2018
Tentang
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik tahun 2018:
MENIMBANG:
1. Bahwa untuk menjamin kelancaran dan ketertiban penyelenggaraan Kongres Nasional
XVII Pemuda Katolik dipandang perlu untuk menetapkan Tata Tertib Kongres Nasional.
2. Bahwa untuk itu Tata Tertib perlu disahkan dalam suatu Ketetapan.
MENGINGAT:
1. Undang-Undang tentang Ormas
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan Petunjuk Organisasi Pemuda Katolik.
MEMPERHATIKAN:
Permusyawaratan dan kesepakatan peserta Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik yang
membahas Rancangan Tata Tertib Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Tahun 2018.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
Pasal 1
Tata Tertib adalah pedoman dalam melaksanakan Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik
yang harus ditaati oleh semua peserta dan peninjau.
Pasal 2
Rumusan Tata Tertib Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik secara lengkap seperti tersebut
pada Pasal 1, terlampir dalam Keputusan ini dan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan
dari hasil-hasil Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik.
Pasal 3
Ketetapan ini berlaku sejak ditetapkan.
9
Ditetapkan di Kupang
Tanggal 8 Desember 2018
Ketua Sekretaris
Ttd. Ttd.
Anggota
10
TATA TERTIB KONGRES NASIONAL XVII
PEMUDA KATOLIK TAHUN 2018
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(1) Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Tahun 2018 yang selanjutnya dalam Tata Tertib ini
disebut Kongres Nasional, adalah pemegang kekuasaan tertinggi Pemuda Katolik sebagai
perwujudan kedaulatan anggota.
(2) Penyelenggaraan Kongres Nasional sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pengurus Pusat
Pemuda Katolik.
(3) Kongres Nasional ini dilaksanakan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, tanggal 7 s.d. 9
Desember 2018.
(4) Tata Tertib ini adalah pedoman dalam melaksanakan kegiatan Kongres Nasional XVII
Pemuda Katolik Tahun 2018.
BAB II
TUGAS DAN WEWENANG KONGRES NASIONAL
Pasal 2
BAB III
PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 3
11
Pasal 4
Pasal 5
Setiap Peserta dan Peninjau Kongres Nasional wajib membawa surat mandat organisasi.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 6
Pasal 7
(1) Pertanyaan atau pendapat yang diajukan harus disusun secara singkat untuk disampaikan
melalui Pimpinan Sidang.
(2) Apabila dipandang perlu, bentuk dan isi serta sifat pertanyaan/pendapat dapat diperjelas
oleh Pimpinan Sidang.
Pasal 8
(1) Setiap Peserta dan Peninjau wajib menjadi anggota salah satu Komisi Kongres Nasional.
(2) Peserta hadir paling lambat 15 menit sebelum sidang kegiatan dimulai.
(3) Peserta wajib mengikuti sidang dari awal sampai selesai dengan tertib dan aman.
(4) Peserta sidang dilarang untuk membawa alat tajam dan benda – benda berbahaya lainnya
ke dalam ruang sidang.
(5) Setiap Peserta dan Peninjau Kongres Nasional wajib mematuhi semua Peraturan Kongres
Nasional dan memenuhi semua ketentuan yang diatur dalam Tata Tertib ini.
BAB V
ALAT-ALAT KELENGKAPAN KONGRES NASIONAL
Pasal 9
12
5. Tim Formatur Kongres Nasional;
6. Panitia Pengarah Kongres Nasional;
7. Panitia Pelaksana Kongres Nasional.
Pasal 10
Pasal 11
(1) Pimpinan Sidang Kongres Nasional adalah Peserta Kongres Nasional yang dipilih dalam
sidang pleno pemilihan pimpinan sidang.
(2) Pimpinan Sidang Kongres Nasional bertugas memimpin jalannya sidang-sidang selama
Kongres Nasional setelah Sidang Pleno Pertama selesai (sidang pengesahan Jadwal Acara
dan Tata Tertib Kongres Nasional).
(3) Pimpinan Sidang Kongres Nasional berkewajiban:
a. Memimpin jalannya persidangan Kongres Nasional sesuai dengan Tata Tertib Kongres
Nasional;
b. Menjaga ketertiban dalam Kongres Nasional dan persidangan Kongres Nasional
dengan melaksanakan kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, untuk
mencapai mufakat dengan dilandasi moral Kristiani;
c. Membuat risalah.
Pasal 12
(2) Sub Komisi Kongres Nasional dapat dibentuk apabila dipandang perlu.
Pasal 13
Komisi Kongres Nasional dan/atau Sub Komisi Kongres Nasional bertugas membahas materi
yang menjadi pokok bahasan masing-masing komisi, dan melaporkan pada sidang pleno.
Pasal 14
(1) Tim Perumus Hasil Komisi Kongres Nasional adalah suatu tim yang dipilih dari dan oleh
komisi yang bersangkutan atas persetujuan sidang komisi tersebut.
(2) Tim Perumus Hasil Komisi Kongres Nasional bertugas merumuskan hasil-hasil
persidangan Kongres Nasional dan menyampaikan hasilnya pada sidang pleno.
(3) Tim Perumus Hasil Komisi Kongres Nasional diwakili 5 (lima) orang dari masing-masing
komisi.
13
Pasal 15
(1) Tim Formatur Kongres Nasional adalah tim yang dibentuk berdasarkan keputusan sidang
pleno.
(2) Tim Formatur Kongres Nasional bersama-sama dengan Ketua Umum terpilih diberi
mandat penuh untuk menyusun kepengurusan Pengurus Pusat Pemuda Katolik.
(3) Masa kerja Tim Formatur Kongres Nasional adalah maksimal 30 hari sejak tanggal
ditetapkan.
Pasal 16
(1) Panitia Pengarah Kongres Nasional dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Pusat
Pemuda Katolik.
(2) Panitia Pengarah Kongres Nasional bertugas menyiapkan materi yang akan dibahas dan
disahkan dalam Kongres Nasional.
Pasal 17
(1) Panitia Pelaksana Kongres Nasional dibentuk berdasarkan Keputusan Pengurus Pusat
Pemuda Katolik.
(2) Panitia Pelaksana Kongres Nasional bertugas menyiapkan teknis penyelenggaraan
Kongres Nasional agar berjalan lancar, tertib, dan sukses.
BAB VI
PERSIDANGAN DAN RAPAT KONGRES NASIONAL
Pasal 18
Pasal 19
(1) Sidang Pleno Pertama dipimpin oleh Pengurus Pusat Pemuda Katolik untuk mengesahkan
Jadwal Acara dan Tata Tertib Kongres Nasional serta Pimpinan Sidang Kongres
Nasional.
(2) Sidang Pleno selanjutnya dipimpin oleh Pimpinan Sidang Kongres Nasional.
Pasal 20
(1) Setiap sidang dipimpin oleh Pimpinan Sidang yang dipilih dan ditetapkan oleh Peserta
Kongres Nasional yang berjumlah 5 (lima) unsur terdiri dari 1 (satu) orang unsur
14
Pengurus Pusat, 2 (dua) orang unsur utusan Komisariat Daerah dan 2 (dua) orang unsur
utusan Komisariat Cabang.
(2) Pimpinan Sidang merupakan satu kesatuan kolektif pimpinan.
BAB VII
TATA CARA BERBICARA
Pasal 21
(1) Ketentuan mengenai waktu dan lamanya berbicara diatur oleh pimpinan sidang.
(2) Bila pembicara berbicara melampaui batas waktu yang telah ditetapkan, pimpinan sidang
berhak mengingatkan pembicara agar mengakhiri pembicaraan dan pembicara harus
menaati peringatan tersebut.
Pasal 22
(1) Sebelum berbicara, setiap pembicara mendaftarkan diri pada pimpinan sidang.
(2) Pembicara yang belum mendaftarkan diri, tidak berhak berbicara, kecuali bila menurut
pimpinan sidang ada alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
(3) Untuk efisiensi waktu, maka setiap pembicara hendaknya berbicara langsung pada pokok
persoalan dan disampaikan secara singkat dan jelas.
(4) Pada saat berbicara wajib menggunakan atribut organisasi.
Pasal 23
Pasal 24
(1) Apabila seorang pembicara menyimpang dari pokok pembicaraan, maka pimpinan sidang
dapat memperingatkan dan meminta supaya kembali pada pokok permasalahan.
(2) Apabila pembicara dalam berbicara menggunakan kata-kata yang menyinggung pribadi
seseorang atau menganjurkan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan hukum,
maka pimpinan sidang memperingatkan agar pembicara tertib kembali, serta menarik
kembali kata-kata yang menyebabkan ia diperingatkan.
Pasal 25
(1) Peserta sidang yang melanggar, akan diberikan teguran lisan oleh pimpinan sidang.
15
(2) Apabila pada teguran ke 2, peserta masih melakukan pelanggaran, maka yang
bersangkutan dikeluarkan dari ruang sidang dan tidak diperkenankan untuk mengikuti
sidang selanjutnya.
BAB VIII
QUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 26
(1) Sidang Kongres Nasional dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (setengah)
jumlah peserta.
(2) Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (setengah) jumlah peserta.
(3) Dalam pemilihan formatur, sidang pleno dihadiri sekurang-kurangnya ½ (setengah)
jumlah peserta yang hadir.
Pasal 27
(1) Setiap sidang pleno memerlukan quorum seperti tersebut dalam Pasal 26 ayat (1) Tata
Tertib ini.
(2) Apabila quorum sebagaimana tersebut pada ayat (1) tidak tercapai, maka sidang dapat
ditunda paling banyak 2 (dua) kali dengan selang waktu paling lama 2 x 30 menit.
(3) Apabila setelah 2 (dua) kali penundaan quorum seperti dimaksud dalam ayat (1) dan ayat
(4) Masih juga belum tercapai, maka sidang dapat dianggap memenuhi quorum dan dapat
mengambil keputusan.
Pasal 28
Pasal 29
16
(6) Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dilakukan dengan mengadakan
perhitungan suara secara langsung.
BAB IX
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS PUSAT PEMUDA KATOLIK
Pasal 30
(1) Penilaian atas Pertanggungjawaban Pengurus Pusat Pemuda Katolik disampaikan oleh
Komda-Komda melalui pandangan umum dalam sidang Pleno Kongres Nasional.
(2) Pengurus Pusat Pemuda Katolik mempunyai hak jawab atas pandangan umum.
(3) Pengesahan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat Pemuda Katolik setelah proses
hak jawab atas pandangan umum.
BAB X
TATA CARA PEMILIHAN KETUA UMUM DAN PEMBENTUKAN
PENGURUS PUSAT PEMUDA KATOLIK PERIODE 2018-2018
Pasal 31
(1) Pemilihan Ketua Umum dan pembentukan Pengurus Pusat Pemuda Katolik dilaksanakan
dengan tahapan sebagai berikut:
a. Penetapan Calon Ketua Umum
b. Pemilihan Ketua Umum;
c. Pembentukan dan Pemilihan Formatur;
d. Pembentukan Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2018-2021.
(2) Penetapan calon Ketua Umum serta Pemilihan Formatur dilakukan dalam Sidang Pleno
Kongres Nasional.
(3) Calon Ketua Umum dipilih dari dan oleh Kongres Nasional dengan kriteria sebagai
berikut:
a. Menjunjung tinggi dasar negara Pancasila;
b. Beragama Katolik, dan berkepribadian Kristiani;
c. Pernah dan/atau sedang menjadi pengurus Komcab, Komda atau Pengurus Pusat
Pemuda Katolik secara aktif minimal 1 (satu) periode penuh.
d. Berusia maksimal 45 tahun pada saat Pelaksanaan Kongres Nasional dibuktikan
dengan KTP asli.
e. Tidak sedang menjabat sebagai Ketua Umum OKP lain.
f. Menyerahkan kelengkapan administrasi untuk dipilih sebagai calon Ketua Umum
Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2018-2018 kepada Pimpinan Kongres
Nasional, selambat-lambatnya sebelum pemilihan Ketua Umum.
g. Menyerahkan Visi dan Misinya dalam bentuk tulisan kepada Pimpinan Sidang dan
Peserta Kongres Nasional.
17
b. Apabila jumlah calon ketua umum lebih dari 1(satu) orang, dilanjutkan dengan tahapan
pemilihan Ketua Umum ketentuan dan tata cara pemilihan yang berlaku.
c. Apabila hanya ada 1 (satu) calon Ketua Umum yang memenuhi syarat dalam ayat 3
point a, maka sidang pleno Kongres langsung menetapkan calon tersebut menjadi Ketua
Umum.
(5) Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak terpenuhi, maka nama-
nama tersebut ditetapkan sebagai calon Ketua Umum, lalu dilanjutkan dengan tahapan
pemilihan sesuai ketentuan dan tata cara yang berlaku yang diatur dalam pasal 33.
1. Pernyataan kesediaan para calon Ketua Umum secara terbuka dalam sidang Pleno
Kongres.
2. Pengesahan kriteria calon ketua umum yang diatur dalam ketentuan pasal 31 ayat 3
3. Kampanye dan penyampaian Visi dan Misi Ketua Umum secara langsung dalam sidang
pleno Kongres Nasional.
Pasal 33
1. Pemilihan dilakukan dalam sidang pleno Kongres yang memenuhi syarat quorum.
2. Pemilihan diupayakan dengan musyawarah untuk mufakat,
3. Jika ketentuan dalam ayat 2 tidak terpenuhi, proses pemilihan Ketua Umum dilanjutkan
dengan pemungutan suara terbanyak, dengan ketentuan :
a. Diambil dalam sidang yang memenuhi quorum.
b. Disetujui oleh lebih dari ½ (setengah) peserta yang hadir memenuhi quorum.
c. Apabila dalam pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak diperoleh hasil
yang sama, maka pemungutan suara diulang.
d. Apabila hasil pemungutan suara yang diulang masih menghasilkan perolehan suara
yang sama, maka dilakukan pemungutan suara sekali lagi untuk terakhir kalinya.
e. Apabila dari hasil pemungutan suara yang terakhir ini masih menghasilkan suara yang
sama, maka pimpinan sidang berhak menskorsing sidang selama masa waktu
maksimal 60 menit, untuk mencari solusi atas persoalan yang dimaksud.
f. Penyampaian suara disampaikan peserta untuk menyatakan setuju, menolak atau
abstain dilakukan secara lisan, mengacungkan tangan, berdiri atau tertulis.
g. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dilakukan dengan
mengadakan perhitungan suara secara langsung.
Pasal 34
18
b. Ketua Umum Demisioner sebagai Sekretaris merangkap anggota;
c. 5 (lima) orang anggota.
3) Penggunaan suara untuk mendukung dan memilih Ketua Umum Pengurus Pusat
Pemuda Katolik Periode 2018-2021 dilaksanakan oleh:
a. Utusan Pengurus Pusat (1 suara);
b. Utusan Dewan Pembina Pengurus Pusat (1 suara);
c. Utusan Komisariat Daerah (1 suara);
d. Utusan Komisariat Cabang (1 suara).
Pasal 35
(1) Tim Formatur bersama-sama Ketua Umum terpilih diberi mandat penuh untuk menyusun
personalia Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2018-2021.
(2) Susunan lengkap Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2018-2021 diumumkan
selambat-lambatnya dalam acara pelantikan Pengurus Pusat.
(3) Struktur dan jumlah personalia Pengurus Pusat Pemuda Katolik didasarkan pada hasil
Sidang Komisi Organisasi/Pleno Kongres Nasional.
BAB XI
TATA CARA PEMILIHAN DAN PENETAPAN
DEWAN PEMBINA
Pasal 36
1. Nama-nama Dewan Pembina dipilih dan ditetapkan oleh Pengurus Pusat Pemuda Katolik.
2. Dewan Pembina Pengurus Pusat Pemuda Katolik terdiri dari Pastor Moderator dan
Penasehat Awam.
BAB XII
PENETAPAN DAN PENYEMPURNAAN
ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 37
BAB XIII
RISALAH
Pasal 38
Untuk setiap sidang harus dibuat suatu risalah, yaitu laporan jalannya sidang Kongres Nasional
secara tertulis yang berisi:
a. Tempat dan acara sidang;
b. Hari, tanggal dan jam dilaksanakannya sidang;
19
c. Pimpinan Sidang;
d. Keputusan dan kesimpulan sidang;
e. Keterangan lain yang dianggap perlu.
BAB XIV
PERATURAN TAMBAHAN
Pasal 39
Setiap persidangan baik Pleno maupun Komisi, didampingi oleh Panitia Pengarah maupun Panitia
Pelaksana demi kelancaran jalannya sidang.
BAB XV
PENUTUP
Pasal 40
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan diputuskan oleh Kongres Nasional,
sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART.
Pasal 41
Ditetapkan di Kupang
Tanggal 8 Desember 2018
Ketua Sekretaris
Ttd. Ttd.
Anggota
20
KETETAPAN KONGRES NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK
Nomor: III/KONGRES-XVII//8/12/2018
Tentang
PIMPINAN SIDANG PLENO
KONGRES NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK TAHUN 2018
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Tahun 2018:
MENIMBANG:
1. Bahwa untuk menjamin kelancaran persidangan yang berkualitas maka dipandang perlu untuk
menetapkan Pimpinan Sidang Pleno Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Tahun 2018.
2. Bahwa oleh karena itu perlu ditetapkan Ketetapan Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik
tentang Pimpinan Sidang Pleno.
MENGINGAT:
1. Ketetapan Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Nomor I/KONGRES-XVII/8/12/2018
tentang Jadwal Acara Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Tahun 2018.
2. Ketetapan Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Nomor: II/KONGRES-XVII/8/12/2018
tentang Tata Tertib Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Tahun 2018.
MEMPERHATIKAN:
Permusyawaratan dan kesepakatan Peserta Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik yang
membahas penentuan Pimpinan Sidang Pleno.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
KETETAPAN KONGRES NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK TAHUN 2018
TENTANG PIMPINAN SIDANG PLENO
Pasal 1
Pimpinan Sidang merupakan bagian penting dalam pencapaian kualitas hasil-hasil Kongres
Nasional XVII Pemuda Katolik.
Pasal 2
Pimpinan Sidang Pleno berasal dari semua unsur pengurus, terdiri dari:
1. Stefanus Asat Gusma (ketua)
2. Fransiskus Yerri Nauw (sekretaris)
3. Albertus Rudi Afianto (anggota)
4. Stanislaus Sane (anggota)
5. Arnoldus Simbolon (anggota)
21
Pasal 3
Ditetapkan di Kupang
Tanggal 8 Desember 2018
Ketua Sekretaris
Ttd. Ttd.
Anggota
22
KETETAPAN KONGRES NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK
Nomor: IV/KONGRES-XVII/8/12/2018
Tentang
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS PUSAT
PEMUDA KATOLIK PERIODE 2015 - 2018
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Tahun 2018:
MENIMBANG:
1. Bahwa Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2015-2018 telah selesai melaksanakan
Periode kepengurusannya.
2. Bahwa oleh karena itu, perlu ditetapkan Ketetapan Kongres Nasional XVII Pemuda
Katolik tentang Laporan Pertanggungjawaban.
MENGINGAT:
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pemuda Katolik.
2. Ketetapan Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Nomor I/KONGRES-XVII/8/12/2018
tentang Jadwal Acara Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Tahun 2018
MEMPERHATIKAN:
Permusyawaratan dan kesepakatan Peserta Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik yang
membahas Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2015-2018.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
KETETAPAN KONGRES NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK TAHUN 2018
TENTANG LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS PUSAT PEMUDA
KATOLIK PERIODE 2015-2018
Pasal 1
Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2015-2018 merupakan
bagian tak terpisahkan dari Ketetapan Kongres Nasional.
Pasal 2
Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2015-2018 dinyatakan
diterima sepenuhnya.
Pasal 3
Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
23
Ditetapkan di Kupang
Tanggal 8 Desember 2018
Ketua Sekretaris
Ttd. Ttd.
Anggota
24
KETETAPAN KONGRES NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK
Nomor: V/KONGRES-XVII/8/12/2018
Tentang
DEMISIONER PENGURUS PUSAT PEMUDA KATOLIK PERIODE 2015-2018
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Tahun 2018:
MENIMBANG:
1. Bahwa Pengurus Pemuda Katolik 2015-2018 telah menyampaikan Laporan Pertanggung-
jawaban Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2015-2018
2. Bahwa oleh karena itu berakhirlah masa Kepengurusan Pengurus Pusat Pemuda Katolik
Periode 2015-2018
3. Bahwa untuk itu perlu ditetapkan tentang Demisioner Pengurus Pusat Pemuda Katolik
Periode 2015-2018
MENGINGAT:
1. Ketetapan Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Nomor II/KPK XVI/21/8/2018 tentang
Tata Tertib Kongres Nasional Pemuda Katolik Tahun 2018.
2. Ketetapan Kongres Nasional XV Pemuda Katolik Nomor VII/KONGRES-XVII/
21/8/2012 Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pemuda Katolik.
3. Ketetapan Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Nomor: VIII/KONGRES-
XVII/8/12/2018 tentang Ketua Umum Terpilih Pengurus Pusat Pemuda Katolik 2018-
2021.
4. Ketetapan Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Nomor: IX/KONGRES-
XVII/8/12/2018 tentang Pembentukan Formatur.
MEMPERHATIKAN:
1. Permusyawaratan dan kesepakatan serta dinamika dalam Kongres Nasional XVII Pemuda
Katolik.
2. Usul saran dan pendapat semua Komisariat Daerah dan Komisariat Cabang Pemuda
Katolik.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
KETETAPAN KONGRES NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK TENTANG
DEMISIONER PENGURUS PUSAT PEMUDA KATOLIK PERIODE 2015-2018.
Pasal 1
Sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pemuda Katolik masa kepengurusan
dibatasi dan dipertanggung jawabkan dalam Kongres Nasional.
25
Pasal 2
Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2015-2018 telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan
telah dipertanggungjawabkan di Kongres Nasional.
Pasal 3
Demi meningkatkan dinamika dan kualitas kepengurusan secara berkesinambungan maka
Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2015-2018 dinyatakan Desimioner.
Pasal 4
Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Kupang
Tanggal 8 Desember 2018
Ketua Sekretaris
Ttd. Ttd.
Anggota
26
KETETAPAN KONGRES NASIONAL XVI PEMUDA KATOLIK
Nomor: VI/KONGRES-XVII/8/12/2018
Tentang
KEBIJAKAN DAN PROGRAM UMUM PEMUDA KATOLIK
PERIODE 2018-2021
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Tahun 2018:
MENIMBANG:
1. Bahwa Perkembangan jaman menuntut Pemuda Katolik semakin meningkatkan peran dan
fungsinya dalam pembinaan dan pengembangan kualitas generasi muda;
2. Bahwa untuk menjawab tantangan sejarah dan mengemban tugas tersebut, Pemuda Katolik
perlu menetapkan visi, misi, dan langkah-langkah sebagai tahapan untuk mewujudkan cita-
cita keberadaan Pemuda Katolik;
3. Bahwa untuk itu perlu ditetapkan Kebijakan dan Program Umum Pemuda Katolik Periode
2018-2021.
MENGINGAT:
1. Ketetapan Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Nomor Nomor: I/KONGRES-XVII
/8/12/2018 tentang Jadwal Acara Kongres Nasional XVI Pemuda Katolik Tahun 2018
2. Ketetapan Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Nomor Nomor: II/KONGRES-
XVII/8/12/2018 tentang Tata Tertib Kongres Nasional XVI Pemuda Katolik Tahun 2018;
3. Ketetapan Kongres Nasional XVI Pemuda Katolik Nomor V/KPK XVI/22/8/2015 tentang
Kebijakan dan Program Umum Pemuda Katolik Tahun 2015 - 2018.
MEMPERHATIKAN:
Permusyawaratan dan kesepakatan Peserta Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik yang
membahas Kebijakan dan Program Umum Pemuda Katolik Periode 2018-2021.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
KETETAPAN KONGRES NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK TAHUN 2018
TENTANG KEBIJAKAN DAN PROGRAM UMUM PEMUDA KATOLIK
PERIODE 2018-2021
Pasal 1
Kebijakan dan Program Umum Pemuda Katolik Tahun 2018-2021 adalah pedoman dasar dan cara
pandang, bersikap dan bertindak organisasi Pemuda Katolik secara nasional yang akan dijabarkan
lebih lanjut dalam program kerja di Rakernas.
27
Pasal 2
Naskah Kebijakan dan dan Program Umum Pemuda Katolik Tahun 2018 - 2021 ini merupakan
satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan Ketetapan ini.
Pasal 3
Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Kupang
Tanggal 9 Desember 2018
Ketua Sekretaris
Ttd. Ttd.
Anggota
28
KEBIJAKAN DAN PROGRAM UMUM
PEMUDA KATOLIK PERIODE 2018-2021
PENDAHULUAN
Percepatan perubahan telah merubah tatanan peradaban dan nilai kehidupan yang
berdampak secara langsung pada tatanan politik – ekonomi, baik secara global, nasional maupun
lokal. Revolusi generasi ke-4 ini memiliki skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas,
mengitegrasikan ranah fisik, digital dan biologis di mana organisasi Pemuda Katolik adalah
bagian di dalamnya.
Untuk itu penataan organisasi secara fundamental perlu diinisiasi sebagai upaya nyata agar
organisasi kepemudaan berbasis katolik tetap melibatkan diri dalam segala peta permasalahan
serta mampu memberikan solusi yang nyata.
Kongres Nasional XVI dan Rakernas 2016 serta Rapimnas 2017 telah mendorong
pembangunan organisasi hingga tingkat desa, hal ini dimaksudkan agar Pemuda Katolik secara
Nasional mampu menangkap dan bertindak untuk merespon keprihatinan masyarakat hingga ke
tingkat terendah di desa. Konsekuensi tersebut berakibat pada berkembangnya jumlah anggota
yang pada akhirnya meningkatkan kewajiban organisasi untuk memberikan pemahaman dan
perwujudan jatidiri sebagai kader Pemuda Katolik. Pengembangan Organisasi dan Peningkatan
kuatitas pelatihan di setiap tingkatan menjadi kebutuhan yang mendasar.
Tata laksana organisasi tadi perlu dilandaskan pada pola gerakan yang inheren dengan
percepatan perubahan di atas, tanpa meninggalkan jati organisasi yang berlandas pada semboyan
Pro Ecclesia Et Patria.
Strategi Dasar:
a. Melanjutkan Konsolidasi Organisasi dengan mensyaratkan keberadaan anggota stelsel
aktif yang direkrut melalui Masa Penerimaan Anggota.
d. Membangun dan membentuk sel-sel komunitas literasi dan vokasi sebagai model gerakan
kontekstual.
Pengembangan Organisasi :
1. Melakukan penyempurnaan struktur organisasi dan komposisi kader di setiap tingkatan
(Pengurus Pusat, Komisariat Daerah, Komsiariat Cabang, Komisariat Anak Cabang dan
Pengurus Ranting, dengan memperkuat Bidang Organisasi dan Bidang Kaderisasi.
2. Mengadakan pelatihan khusus terhadap lulusan terbaik KKM dan KKL, untuk siap di
ditribusikan di lembaga Negara dan lembaga kerja sama lainnya.
29
4. Penguatan dan penambahan hubungan fundraising untuk menunjang kerja – kerja
organisasi menuju ekonomi mandiri organisasi.
a) Wakil Bendahara I
b) Wakil Bendahara II
6. Aturan Peralihan diatur dalam Kebijakan Pengurus Pusat dengan berpedoman pada
AD/ART yang masih berlaku.
30
b. Pembuatan Kartu Tanda Anggota dan database Keanggotaan Nasional.
c. Komitmen melaksanakan Musyawarah Pergantian Pengurus di setiap tingkatan tepat
pada waktunya, guna menghasilkan kepengursan yang definitif.
d. Penyempurnaan AD/ART dan Peraturan Organaisasi tersebut di atas diatur dalam
Rakernas.
2. Program Kaderisasi
a. Komitmen menyelengarakan Kursus Kepemimpinan Dasar minimal sekali dalam
setahun di setiap Komisariat Cabang.
b. Komitmen menyelengarakan Kursus Kepemimpinan Menengah minimal sekali dalam
satu kepengurusan di setiap Komisariat Daerah.
c. Komitmen menyelengarakan Kursus Kepemimpinan Lanjut minimal sekali oleh
Pengurus Pusat
3. Partispasi Pembangunan Daerah dan Nasional
a. Menyelenggarakan diskusi, kajian dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya di setiap
Kepresidiuman atau Bidang yang kontekstual.
b. Menyikapi pelbagai perkembangan di tingkat lokal dan nasional maupun global
sebagai wujud dan fungsi keberadaan organisasi.
c. Membentuk lembaga khusus yang mensupervisi dan mengawasi penggunaan dana
desa.
4. Program Khusus
a. Menjajagi terbentuknya kelembagaan alumni secara nasional
b. Menjajagi terbentuknya Lembaga Kewirausahaan (Entrepreneurship) organisasi
Ditetapkan di Kupang
Tanggal 8 Desember 2018
Ketua Sekretaris
Ttd. Ttd.
Anggota
31
KETETAPAN KONGRES NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK
Nomor: VII/KONGRES-XVII/8/12/2018
Tentang
REKOMENDASI KONGRES NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Tahun 2018 :
MENIMBANG :
1. Bahwa Pemuda Katolik merupakan organisasi yang dituntut terlibat dalam keperihatinan
Gereja maupun Bangsa Indonesia.
2. Bahwa berhadapan dengan tantangan, tugas serta tanggung jawab sebagai warga negara
maupun Gereja, Pemuda Katolik terlibat dalam membangun kualitas pelayanannya untuk
mewujudkan cita-cita sesuai dengan visi dan misi organisasi Pemuda Katolik
3. Bahwa untuk itu perlu dekeluarkan suatu Ketetapan tentang Rekomendasi Kongres
Nasional XVII Pemuda Katolik
MENGINGAT :
1. Ketetapan Kongres Nasional XVI Pemuda Katolik Nomor VII tentang Rekomendasi
Kongres Nasional XVI Pemuda Katolik tahun 2015.
2. Masukan-masukan dari para narasumber Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik tahun
2018.
MEMPERHATIKAN:
Permusyawaratan dan kesepakatan peserta Kongres Nasional XVI Pemuda Katolik yang
membahas Rekomendasi Kongres Nasional XVI Pemuda Katolik.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KETETAPAN KONGRES NASIONAL XVI PEMUDA KATOLIK TENTANG
REKOMENDASI KONGRES NASIONAL XVI PEMUDA KATOLIK
TAHUN 2018
Pasal 1
Rekomendasi Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik tahun 2018 merupakan Pedoman Dasar
untuk merespon tantangan aktual yang berkaitan dengan internal maupun eksternal organisasi.
Pasal 2
Naskah Rekomendasi Kongres Nasional XVI Pemuda Katolik Tahun 2015 adalah satu kesatuan
yang tak terpisahkan dengan Ketetapan ini.
32
Pasal 3
Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Kupang
Tanggal 8 Desember 2018
Ketua Sekretaris
Ttd. Ttd.
Anggota
33
REKOMENDASI KONGRES NASIONAL NASIONAL XVII
PEMUDA KATOLIK TAHUN 2018
Pemuda Katolik, dalam catatan sejarah selalu memberikan kontibusi positif atas pelbagai
permasalahan bangsa, kontribusi pemikiran, keterlibatan serta keberpihakan selalu menjadi ciri
utama yang didahulukan.
Sejalan dengan pemikiran di atas maka Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik tahun 2018
sebagai forum permusyawaratan tertinggi organisasi melakukan kajian-kajian kritis dan obyektif
dalam rangka mencari solusi terhadap berbagai permasalahan bangsa.
Adapun pokok-pokok Rekomendasi Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik tahun 2018
adalah sebagai berikut:
Rekomendasi Eksternal :
Rekomendasi Internal:
1. Kongres Nasional Nasional XVIII Pemuda Katolik tahun 2021 dilaksanakan di Propinsi
Papua Barat
2. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pemuda Katolik dilaksanakan Pengurus Pusat
maksimal 6 (enam) bulan setelah Kongres Nasional tempat disesuaikan
3. Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I dilaksanakan di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau
4. Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II dilaksanakan di Provinsi Lampung atau di
Provinsi Kalimantan Selatan
5. Kursus Kepemimpinan Lanjut (KKL) I dilaksanakan di Provinsi Bangka Belitung
34
KETETAPAN KONGRES NASIONAL XVI PEMUDA KATOLIK
Nomor: VIII/KONGRES-XVII/8/12/2018
Tentang
PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA TANGGA PEMUDA KATOLIK
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik tahun 2018:
MENIMBANG:
1. Bahwa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pemuda Katolik yang ditetapkan
dalam Kongres Nasional XIV Pemuda Katolik tahun 2009 adalah merupakan alat bagi
organisasi dalam menghantarkan Pemuda Katolik menuju cita-cita organisasi;
2. Bahwa proses perjalanan sejarah telah menuntut Pemuda Katolik untuk meningkatkan
peran dan fungsinya dalam pembinaan dan pengembangan kualitas Pemuda Katolik;
3. Bahwa untuk menjawab tantangan sejarah dan mengemban tugas tersebut, Pemuda Katolik
perlu memantapkan landasan konstitusi Pemuda Katolik;
4. Bahwa oleh karena itu perlu diadakan penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Pemuda Katolik.
MENGINGAT:
1. Ketetapan Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Nomor: I/KONGRES-XVII/22/8/2018
tentang Jadwal Acara Kongres Nasional XV Pemuda Katolik Tahun 2018.
2. Ketetapan Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Nomor: XI/KPK-XVI/22/8/2015
tentang Penyempurnaan AD dan ART Pemuda Katolik.
MEMPERHATIKAN:
Permusyawaratan peserta Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik yang membahas Rancangan
Penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pemuda Katolik.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KETETAPAN KONGRES NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK TENTANG
PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
PEMUDA KATOLIK.
Pasal 1
Menyempurnakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pemuda Katolik.
35
Pasal 2
Rumusan penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pemuda Katolik secara
lengkap seperti tersebut pada pasal 1 ketetapan ini terdapat pada lampiran ketetapan ini, dan
merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan ketetapan ini.
Pasal 3
Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Kupang
Tanggal 9 Desember 2018
Ketua Sekretaris
Ttd. Ttd.
Anggota
36
ANGGARAN DASAR PEMUDA KATOLIK
PEMBUKAAN
Menyadari bahwa Gereja, Bangsa dan Negara Indonesia harus terus dibangun untuk mewujudkan
masyarakat yang adil, sejahtera, aman dan damai sesuai dengan cita cita proklamasi kemerdekaan
Indonesia dan selaras dengan Ajaran Gereja.
Menyadari bahwa sebagai warga Gereja dan warga negara lndonesia, generasi muda Katolik
Indonesia memiliki tanggung jawab, tugas dan kewajiban untuk makin giat mewujudkan semangat
cinta kasih dan pengabdian kepada Tuhan dan sesama manusia dalam bentuk keterlibatan nyata di
dalam pembangunan Gereja, Bangsa dan Negara Indonesia.
Menyadari bahwa generasi muda Katolik Indonesia harus terus bertumbuh dan berkembang
menjadi insan Kristiani dewasa yang Pancasilais, agar dapat menjadi insan pembangun yang
tangguh dan kritis bagi gereja dan bangsa Indonesia.
Menyadari bahwa untuk mengemban semangat menggereja, berbangsa dan bernegara dibutuhkan
adanya wadah kesatuan generasi muda katolik Indonesia yang terlibat aktif di dalam kehidupan
sosial kemasyarakatan, berbentuk organisasi pembinaan dan perjuangan berdasarkan Pancasila,
dijiwai iman dan moral Kristiani, bertaraf nasional dan meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Maka kami, kaum muda Katolik Indonesia, berhimpun dalam satu wadah organisasi, dengan
ANGGARAN DASAR sebagai berikut:
Pasal 1
2. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 15 November 1945 di Yogyakarta untuk waktu yang
tidak ditentukan.
Pasal 2
37
2. Ikrar Pemuda Katolik terangkum dalam “TRI PRASETYA PEMUDA KATOLIK”.
Pasal 3
c. Mempersiapkan, memberi bekal dan menempa kaum muda Katolik Indonesia menjadi
penggerak kegiatan membangun dan sekaligus menjadi insan pembangunan yang
tangguh dan kritis bagi Gereja dan bangsa Indonesia.
Pasal 4
38
Pasal 5
USAHA
1. Pemuda Katolik mengadakan dan menjalankan usaha yang terencana, dalam bentuk dan
dengan cara yang tidak menyalahi/melanggar azas organisasi ini, serta yang sesuai dengan
dan berguna untuk mencapai tujuan organisasi sebagaimana tertuang dalam pasal 3 ayat
(2) Anggaran Dasar ini.
a. Menyelenggarakan pembinaan iman dan moral kristiani, agar dalam diri kaum muda
Katolik Indonesia tertanam motivasi yang kuat dan murni untuk mengabdi pada
kepentingan Gereja, Bangsa dan Negara Indonesia.
d. Melatih ketrampilan kaum muda katolik dalam bidang-bidang yang strategis sebagai
bekal untuk membangun Gereja, Bangsa dan Negara Indonesia.
Mengadakan/menjalankan aksi-aksi sosial dan aksi-aksi pembangunan yang
menunjang perbaikan hidup masyarakat di bidang moral, material dan mendorong
kaum muda Katolik Indonesa serta generasi muda pada umumnya untuk melibatkan
diri secara aktif dalam aksi-aksi semacam itu.
e. Mendorong dan meningkatkan keterlibatan aktif kaum muda Katolik Indonesia dalam
dialog karya dan kerja sama positif dengan kelompok pemuda lainnya maupun dengan
pemerintah dalam rangka usaha lebih mewujudkan semangat Bangsa dan Negara.
Pasal 6
KEANGGOTAAN
1. Keanggotaan Pemuda Katolik terbuka bagi seluruh kaum muda Katolik warga negara
Indonesia.
a. ANGGOTA BIASA (AKTIF), yaitu kaum muda Katolik warga negara Indonesia,
berusia 17 tahun sampai dengan 45 tahun yang telah mendaftarkan diri, mengikuti
39
MAPENTA (Masa Penerimaan Anggota) dan dilantik oleh Pengurus Komisariat
Cabang Pemuda Katolik.
b. ANGGOTA LUAR BIASA, yaitu kaum muda umumnya, berusia 17 tahun sampai
dengan 45 tahun yang menyetujui dan mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga dan segala ketentuan/Peraturan Organiasai Pemuda Katolik.
c. ANGGOTA KEHORMATAN (PASIF), yaitu orang yang diangkat dan disahkan Rapat
Pimpinan Pemuda Katolik menjadi anggota kehormatan, berdasarkan usul pengurus
organisasi. Untuk dapat diusulkan menjadi calon yang secara nyata memahami,
menerima dan bersedia mematuhi segala ketentuan organisasi Pemuda Katolik.
a. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pemuda Katolik serta
peraturan-peraturan organisasi lainnya.
Pasal 7
40
b. Pemuda Katolik tingkat PROPINSI, meliputi seluruh wilayah suatu propinsi, disebut
Komisariat Daerah (KOMDA).
Pasal 8
PENGURUS ORGANISASI
41
4. PENGURUS KOMISARIAT ANAK CABANG
5. PENGURUS RANTING
Pasal 9
3. Setiap tingkat Kepengurusan didampingi oleh Dewan Pembina yang terdiri dari Mantan
Ketua (diutamakan) dan ditambah dengan tokoh Awam setempat.
4. Tugas dan wewenang Moderator adalah membina kehidupan rohani Pengurus Organisasi.
5. Tugas dan wewenang Dewan Pembina adalah memberikan saran dan pendapat mengenai
kebijakan organisasi.
Pasal 10
42
D. Rapat Pleno Pengurus Pusat
1. Berwenang untuk menyusun dan menetapkan Peraturan dan Tata Kerja Organisasi.
43
C. Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS)
a. Pengurus Pusat.
b. Pengurus Komisariat Daerah.
c. Dewan Pembina Pengurus Pusat
3. Rapimnas diselenggarakan dua kali selama periode kepengurusan oleh Pengurus Pusat.
1. Diselenggarakan oleh Pengurus Pusat dan dihadiri oleh seluruh Pengurus Pusat
3. Peserta RAKERDA adalah Pengurus Komda, Pengurus Komisariat Cabang dan Dewan
Pembina Komisariat Daerah.
44
4. RAKERDA Diselenggarakan sekali dalam masa kepengurusan KOMDA.
a. Pengurus KOMDA
b. Pengurus Komisariat Cabang
c. Dewan Pembina Komisariat Daerah
45
3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi, menyusan dan menetapkan kebijakan -
kebijakan Organisasi
1. Diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat Anak Cabang dan dihadiri oleh seluruh
Pengurus Komisariat Anak Cabang
Pasal 11
4. Untuk menunjang kelangsungan hidup organisasi dapat dibentuk badan usaha oleh
Pengurus organisasi.
46
Pasal 12
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
1. Anggaran Dasar Pemuda Katolik dapat diubah oleh Kongres Nasional Pemuda Katolik
dengan cara musyawarah mufakat.
2. Jika musyawarah untuk mufakat tidak dapat dilaksanakan, maka dapat dilakukan
pemungutan suara.
Pasal 13
PEMBUBARAN ORGANISASI
1. Organisasi ini hanya dapat dibubarkan oleh Kongres Nasional Pemuda Katolik khusus
untuk pembubaran organisasi.
2. Jika organisasi ini bubar, seluruh harta dan kewajiban organisasi akan diserahkan kepada
lembaga yang berwenang sesuai keputusan Kongres Nasional khusus.
Pasal 14
PERATURAN TAMBAHAN
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini atau hal-hal yang memerlukan
pengaturan lebih lanjut, ditetapkan dalam penjelasan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga dan Peraturan Organisasi (PO) serta Peraturan Lembaga-lembaga Khusus
sepanjang tidak bertentangan dengan AD, ART dan Peraturan Organisasi Pemuda Katolik
Ditetapkan di Kupang
Tanggal 9 Desember 2018
Ketua Sekretaris
Ttd. Ttd.
Anggota
47
ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA KATOLIK
Pasal 1
TANDA-TANDA POKOK ORGANISASI
1. LAMBANG ORGANISASI.
a. Berbentuk perisai lengkung segi lima dengan sebuah salib di tengahnya. Ujung-ujung
salib berhimpit dengan sisi perisai, sebuah pita melintang mendatar di atas salib. Palang
tegak salib yang terletak di atas pita beruliskan kata “Pemuda” dan pada bagian dalam
pita terdapat tulisan “Katolik”.
b. Lambang organisasi berwarna: kuning, hijau, merah dan putih. Makna warna lambang
organisasi dijelaskan seperti dalam lampiran.
2. EMBLIM/LENCANA ORGANISASI
4. PECI ORGANISASI
Berwarna hitam, dengan 2 garis sejajar merah-putih yang menyilang miring 45 derajat di sisi
kanan peci. Di bawah 2 garis itu disematkan emblim/lencana organisasi.
5. STEMPEL ORGANISASI
Berbentuk bundar, dengan sebuah lingkaran kecil di dalamnya. Di tengah lingkaran kecil
terdapat lambang organisasi. Pada bagian atas ruangan antara lingkaran luar dan lingkaran
dalam dituliskan tingkat kepengurusan organisasi (misalnya PENGURUS PUSAT). Pada
bagian bawah ruangan antara 2 lingkaran itu dituliskan ibukota negara atau propinsi, atau
kabupaten/ kotamadya, atau kecamatan atau Desa. Kedua tulisan itu dibatasi oleh 2 buah salib
kecil di kiri kanan, dalam ruangan yang berada antara 2 lingkaran itu.
Berlatar belakang warna putih, dengan lambang organisasi, nama organisasi, tingkat
kepengurusan, tempat kedudukan kepengurusan yang bersangkutan dan hal lain yang
dipandang perlu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
48
7. JAKET ORGANISASI
Berwarna kuning, berlengan panjang dengan lambang organisasi dibagian kiri dada.
Pasal 2
KEANGGOTAAN ORGANISASI
1. HAK-HAK ANGGOTA
b. Anggota Biasa berhak mengetahui kegiatan yang diadakan organisasi sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
c. Anggota Biasa berhak menggunakan fasilitas organisasi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
d. Anggota Biasa berhak untuk memilih dan dipilih menjadi Pengurus Organisasi sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
e. Anggota LUAR BIASA dan anggota KEHORMATAN memiliki hak seperti anggota
BIASA, kecuali hak untuk memilih dan dipilih menjadi Pengurus Organisasi.
2. KEWAJIBAN-KEWAJIBAN ANGGOTA
c. Anggota yang berpindah domisili ke wilayah Komisariat Cabang yang lain, wajib
melaporkan diri dengan membawa surat keterangan dari Pengurus Komisariat Cabang
tempat domisili asal.
3. KEHILANGAN KEANGGOTAAN
49
d. Diberhentikan oleh Pengurus Komisariat Cabang setempat
b. Anggota yang bersangkutan secara nyata dan sengaja telah merusak nama baik
organisasi ataupun nama baik Gereja Katolik.
5. PEMBELAAN DIRI
b. Pembelaan diri dapat dilakukan sendiri oleh yang bersangkutan atau dengan
didampingi oleh sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang pembela yang diambil dari
anggota atau Dewan Pembina ataupun oleh orang lain dalam hal anggota yang
bersangkutan di luar kekuasaannya tak dapat membela dirinya secara langsung.
6. KEANGGOTAAN RANGKAP.
a. Anggota Pemuda Katolik dapat dibenarkan menjadi anggota organisasi lainnya, baik
yang Katolik maupun non Katolik yang tidak bertentangan dengan azas dan tujuan
Pemuda Katolik.
b. Anggota Pemuda Katolik yang menjadi anggota organisasi lain, di dalam organisasi itu
bertindak bukan sebagai wakil Pemuda Katolik, melainkan atas nama pribadi dan
dengan tanggung jawab pribadinya sendiri.
Pasal 3
KEPENGURUSAN
1. PENGURUS PUSAT
i. Ketua Umum
ii. Ketua-Ketua
iii. Sekretaris Jenderal
iv. Wakil-wakil Sekretaris Jenderal.
50
v. Bendahara Umum
vi. Wakil-wakil Bendahara Umum.
b. Pleno Pengurus Pusat terdiri dari Pengurus Harian Pusat ditambah departemen dan
koordinator wilayah.
i. Wakil-wakil Ketua
ii. Sekretaris
iii. Wakil-wakil Sekretaris
iv. Bendahara.
v. Wakil-wakil bendahara
c. Pleno Pengurus Komisariat Daerah terdiri dari Pengurus Harian Komisariat Daerah,
Ketua dan Sekretaris Sub Komisariat Daerah, ditambah biro
e. Pengurus Komisariat Daerah terpilih dilantik oleh Pengurus Pusat atau bila
berhalangan dapat diwakilkan oleh wali gereja/wakil gereja tempat Musyawarah
Komisariat Daerah tersebut dilaksanakan.
f. Pengurus Komisariat Daerah disahkan oleh Pengurus Pusat dengan Surat Keputusan
i. Ketua
ii. Wakil-wakil Ketua
51
iii. Sekretaris
iv. Wakil-wakil Sekretaris
v. Bendahara.
vi. Wakil-wakil Bendahara.
b. Pleno Pengurus Komisariat Cabang terdiri dari Pengurus Komisariat Cabang, Ketua
dan Sekretaris Komisariat Anak Cabang, ditambah seksi.
d. Pengurus Komisariat Cabang terpilih, dilantik oleh Pengurus Komisariat Daerah atau
bila berhalangan dapat diwakilkan oleh Pejabat Gereja tempat Musyawarah Cabang
tersebut diselenggarakan.
e. Pengurus Komisariat Cabang disahkan oleh Pengurus Komda dengan Surat Keputusan.
Pasal 4
a. Pengurus Pusat
2. Peninjau Kongres Nasional adalah undangan yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat
3. Kongres Nasional Pemuda Katolik dipimpin oleh Pengurus Pusat kecuali dalam hal yang
disebutkan dalam ayat (4) pasal ini, atau oleh unsur Pengurus Komisariat Daerah yang
ditetapkan oleh Kongres Nasional Pemuda Katolik.
52
Komda dengan sepengetahuan dan persetujuan Dewan Pembina Pengurus Pusat, dapat
menyelenggarakan Kongres Nasional Pemuda Katolik
b. Materi Kongres Nasional Nasional harus sudah disampaikan kepada peserta selambat-
lambatnya 1 (satu) minggu sebelum Kongres Nasional Pemuda Katolik dimulai.
6. Quorum
a. Kongres Nasional Pemuda Katolik sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah
peserta Kongres Nasional yang defenitif, dengan menyerahkan mandat dari Komisariat
Cabang atau Komisariat Daerah setempat.
b. Jika pada saat Kongres Nasional Pemuda Katolik dimulai, quorum yang disebutkan
pada ayat (6) a pasal ini tidak tercapai, maka sidang-sidang Kongres Nasional Pemuda
Katolik ditunda sekurang-kurangnya 12 (dua belas) jam dan selambat-lambatnya 24
(dua puluh empat) jam terhitung dari saat dimulai/dibukanya Kongres Nasional
Pemuda Katolik. Jika setelah penundaan quorum di atas belum juga tercapai, maka
Kongres Nasional Pemuda Katolik sah berapapun jumlah peserta yang hadir.
Pasal 5
1. Berwenang untuk menyusun dan menetapkan Peraturan dan Tata Kerja Organisasi,
Program Kerja Organisasi dan silabus pendidikan berjengjang organisasi.
2. Diselenggarakan untuk menyusun rencana kebijakan yang akan disahkan dalam Kongres
Nasional, menyikapi hal-hal yang actual dan sebagai ajang konsolidasi
53
3. Peserta RAKERNAS adalah Pengurus Pusat, Pengurus Komisariat Daerah, Pengurus
Komisariat Cabang dan Dewan Pembina Pengurus Pusat
5. Quorum
a. RAKERNAS sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang seharusnya
hadir, dengan menyerahkan surat mandate dari Pengurus Komisariat Cabang atau
Pengurus Komisariat Daerah Setempat
b. Jika pada saat RAKERNAS dimulai quorum yang disebutkan pada ayat (5) a pasal ini
tidak tercapai, maka siding-sidang RAKERNAS ditunda sekurang-kurangnya 12 jam
dan selambat-lambatnya 24 jam terhitung dari saat dimulai/dibukanya RAKERNAS.
Jika setelah penundaan, quorum di atas belum juga tercapai, maka RAKERNAS sah
berapapun jumlah peserta yang hadir.
Pasal 6
a. Pengurus Pusat
5. Quorum
a. RAPIMNAS sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang seharusnya
hadir
b. Jika pada saat RAPIMNAS dimulai quorum yang disebut pada ayat (5) a pasal ini tidak
tercapai, maka sidang-sidang RAPIMNAS ditunda sekurang-kurangnya 12 jam dan
selambat-lambatnya 24 jam terhitung dari saat mulai/dibukanya RAPIMNS. Jika
54
setelah penundaan, quorum di atas belum juga tercapai, maka RAPIMNAS sah
berapapun jumlah peserta yang hadir.
Pasal 7
Pasal 8
2. Peninjau Musyawarah Komisariat Daerah adalah undangan lain yang dianggap perlu oleh
Pengurus Komisariat Daerah .
3. Musyawarah Komisariat Daerah dipimpin oleh Pengurus Komisariat Daerah kecuali dalam
hal yang disebutkan dalam ayat (4) pasal ini, atau oleh unsur Delegasi Komisariat Cabang
yang ditetapkan oleh Musyawarah Komisariat Daerah
55
5. Persiapan Muskomda
6. Quorum
a. MUSKOMDA sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang
seharusnya hadir.
b. Jika pada saat MUSKOMDA dimulai quorum yang disebutkan pada ayat (6) a pasal
ini tidak tercapai, maka sidang-sidang MUSKOMDA ditunda sekurang-kurangnya 12
(dua belas) jam dan selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam terhitung dari saat
dimulai/ dibukanya MUSKOMDA. Jika setelah penundaan quorum di atas belum juga
tercapai, maka MUSKOMDA sah berapapun jumlah peserta yang hadir.
Pasal 9
2. Diselenggarakan untuk menyusun rencana kebijakan yang akan disahkan dalam KOMDA,
menyikapi hal-hal yang aktual dan sebagai ajang konsolidasi Tingkat KOMDA,
diselenggarakan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah muskomda.
3. Peserta RAKERDA adalah Pengurus Komda, Pengurus Komisariat Cabang dan Dewan
Pembina Komisariat Daerah.
56
Pasal 10
a. Pengurus KOMDA
2. Peninjau Rapimda adalah undangan yang dianggap perlu oleh Pengurus KOMDA
Pasal 11
a. Pengurus KOMDA
Pasal 12
57
4. Memberhentikan, Memilih dan menetapkan kepengurusan Komisariat Cabang.
6. Peninjau MUSKOMCAB adalah undangan lain yang dianggap perlu oleh Pengurus
Komisariat Cabang.
7. Muskomcab dipimpin oleh Pengurus Komisariat Cabang kecuali dalam hal yang
disebutkan dalam ayat (8) pasal ini, atau oleh unsur Delegasi Komisariat Anak Cabang
yang ditetapkan oleh MUSKOMCAB.
9. PERSIAPAN MUSKOMCAB
10. Quorum
a. MUSKOMCAB sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah Komisariat Anak
Cabang yang definitf.
b. Jika pada saat MUSKOMCAB dimulai quorum yang disebutkan pada ayat (6) a pasal
ini tidak tercapai, maka sidang-sidang MUSCAB ditunda sekurang-kurangnya 3 (tiga)
jam dan selambat-lambatnya 6 (enam) jam terhitung dari saat dimulai/dibukanya
MUSKOMCAB. Jika setelah penundaan quorum di atas belum juga tercapai, maka
MUSKOMCAB sah berapapun jumlah peserta yang hadir.
58
Pasal 13
Pasal 14
5. MUSKOMAC dipimpin oleh Pengurus Komisariat Anak Cabang kecuali dalam hal yang
disebutkan dalam ayat 6 pasal ini, atau oleh unsur delegasi Komisariat Anak Cabang yang
ditetapkan oleh MUSKOMAC.
8. Quorum
a. MUSKOMAC sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah ranting yang defenitif
59
b. Jika pada saat MUSKOMAC dimulai, quorum yang disebutkan dalam ayat (8) a pasal
ini tidak tercapai, maka siding-sidang MUSKOMAC ditunda sekurang-kurangnya tiga
jam dan selambat-lambatnya enam jam terhitung dari saat dimulai/dibukanya
MUSKOMAC. Jika setelah penundaan quorum di atas belum juga tercapai, maka
MUSKOMAC sah berapapun jumlah peserta yang hadir.
Pasal 15
Pasal 16
MUSYAWARAH RANTING
1. Peserta Musyawarah Ranting adalah:
a. Pengurus Ranting
2. Peninjau Musyawarah Ranting adalah undangan lain yang dianggap perlu oleh Pengurus
Ranting.
3. Musyawarah Ranting dipimpin oleh Pengurus Ranting kecuali dalam hal yang disebutkan
dalam ayat (4) pasal ini, atau oleh unsur Delegasi Ranting yang ditetapkan oleh
Musyawarah Ranting
60
a. Undangan Musyawarah Ranting harus sudah disampaikan kepada peserta selambat-
lambatnya 2 (dua) Minggu sebelum Musyawarah Ranting dimulai.
6. Quorum
a. Musyawarah Ranting sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang
seharusnya hadir.
b. Jika pada saat Musyawarah Ranting dimulai quorum yang disebutkan pada ayat (6) a
pasal ini tidak tercapai, maka sidang-sidang Musyawarah Ranting ditunda sekurang-
kurangnya 3 (tiga) jam dan selambat-lambatnya 6 (enam) jam terhitung dari saat
dimulai/dibukanya Musyawarah Ranting. Jika setelah penundaan quorum di atas belum
juga tercapai, maka Musyawarah ranting sah berapapun jumlah peserta yang hadir.
Pasal 17
a. PESERTA Rapat adalah Anggota Biasa yang terdaftar dan bertempat tingggal dalam
kawasan Paroki yang bersangkutan.
b. PENINJAU Rapat :
i. Pengurus Ranting.
iii. Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan yang terdaftar dan bertempat
tinggal dalam kawasan ranting, kecuali dalam hal yang disebutkan dalam ayat
(2) huruf d pasal ini.
Pasal 18
LEMBAGA-LEMBAGA KHUSUS
1. Organisasi Pemuda Katolik sebagai organisasi yang bersifat terbuka, sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan organisasi dapat membentuk lembaga-lembaga khusus
61
dengan aturan-aturan khusus sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
Pemuda Katolik.
a. Tanda-tanda pokok lembaga seperti lambang, stempel, papan nama, kop surat sesuai
dengan kekhususan lembaga dimaksud.
d. Jenis-jenis rapat dan atau musyawarah tertentu sesuai dengan kekhususan lembaga
dimaksud.
4. lembaga-lembaga khusus wajib menyusun dan menetapkan lembaga yang mengatur secara
lebih jelas tentang masing-masing lembaga sesuai dengan kekhususan lembaga dimaksud.
Pasal 19
2. Jika musyawarah untuk mufakat tidak dapat dilaksanakan, maka dapat diadakan
pemungutan suara
3. Keputusan berdasarkan pemungutan suara ini sah jika disetujui oleh lebih dari setengah
jumlah peserta yang hadir
62
Pasal 21
PERATURAN TAMBAHAN
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini atau hal-hal yang
memerlukan pengaturan lebih lanjut, ditetapkan dalam Peraturan dan Tata Kerja
Organisasi dan ketetapan-ketetapan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Rumah
Tangga ini
Ditetapkan di Kupang
Tanggal 9 Desember 2018
Ketua Sekretaris
Ttd. Ttd.
Anggota
63
KETETAPAN KONGRES NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK
Nomor: IX/KONGRES-XVII/8/12/2018
Tentang
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Tahun 2018:
MENIMBANG :
1. Bahwa perkembangan jaman menuntut Pemuda Katolik semakin meningkatakan peran dan
fungsinya dalam pembinaan dan pengembangan kualitas generasi muda
2. Bahwa untuk menjawab tuntutan tersebut, Pemuda Katolik perlu memilih Ketua Umum
yang mempunyai visi dan misi serta langkah dalam mewujudkan cita-cita Pemuda Katolik
3. Bahwa oleh karena itu perlu ditetapkan tata pemilihan Ketua Umum Pengurus Pusat
Pemuda Katolik sebagai tahapan untuk menetapkan Pengurus Pusat.
MENGINGAT :
1. Ketetapan Kongres Nasional XV Pemuda Katolik Nomor VIII/KONGRES-XVII/8/12/2018
tentang Penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pemuda Katolik.
2. Masukan-masukan, harapan dan aspirasi yang berkembang pada Kongres Nasional XVII
Pemuda Katolik tahun 2018.
MEMPERHATIKAN :
Permusyawaratan dan kesepakatan peserta Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik tahun 2018.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Demi meningkatkan dinamika dan kualitas yang berkesinambungan maka dirumuskan suatu
tata cara pemilihan Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2018-2021
64
Pasal 2
Tata cara pemilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan bagian tak terpisahkan
dari Ketetapan ini.
Pasal 3
Ditetapkan di Kupang
Tanggal 9 Desember 2018
Ketua Sekretaris
Ttd. Ttd.
Anggota
65
Lampiran:
1. Yang disebut peserta dalam Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Tahu 2018 adalah:
a. Pengurus Pusat
2. Dalam pengambilan suara masing-masing unsur peserta mendapatkan satu hak suara dalam
arti Pengurus Pusat: 1 suara, Komisariat Daerah: 1 suara, Komisariat Cabang, 1 suara,
Dewan Pembina Pengurus Pusat,1 suara.
3. Pemilihan Ketua Umum dipimpin oleh 5 orang Pemimpin Sidang yang ditentukan oleh
peserta Kongres Nasional pada Sidang Pleno III.
4. Persidanagan quorum apabila dihadiri oleh ½ (setengah) plus satu dari peserta yang hadir,
dan apabila belum memenuhi syarat quarum maka persidangan ditunda 30 menit dan
apabila belum terpenuhi juga, persidangan dapat dilanjutkan dengan jumlah peserta yang
ada.
5. Setiap bakal calon Ketua Umum memberikan pernyataan dan blanko biaya administrasi
yang telah disiapkan Pengurus Pusat (SC) kepada Pimpinan Sidang selambat-lambatnya
pada saat persidangan pleno pemilihan ketua umum.
6. Blanko administrasi bakal calon ketua umum yang telah dimasukan kepada pimpinan
sidang, selanjutnya akan diklarifikasi oleh Pimpinan Sidang kepada peserta Kongres
Nasional pada saat sidang pleno pemilihan ketua umum.
7. Bakal calon ketua umum yang blanko administrasinya sudah memenuhi persyaratan
disahkan dalam sidang menjadi calon ketua umum.
8. Calon ketua umum menyampaikan visi, misi, serta program kerjanya yang akan dijalan
bila terpilih menjadi ketua umum.
9. Pimpinan sidang mengupayakan semaksimal mungkin untuk pemilihan ketua umum secara
musyawarah, bulat dan aklamasi dengan peserta.
66
10. Apabila dengan cara musyawarah mufakat tidak tercapai maka pemilihan dilanjutkan
dengan cara pengambilan suara melalui voting tertutup.
11. Calon ketua umum yang dinyatakan terpilih apabila memperoleh suara ½ (setengah) plus
1 (satu) dari jumlah peserta yang memberikan hak suara.
12. Apabila pada pemilihah pertama tidak ada yang perolehan suaranya mencapai ½ (setengah)
plus 1 (satu), maka diadakan pengambilan suara kembali terhadap calon peringkat pertama
dan kedua.
13. Calon ketua umum pada putaran kedua ini dinyatakan terpilih apabila memperoleh suara
½ plus 1 dari jumlah peserta yang memberikan hak suaranya.
14. Untuk melengkapi persoanalia kepengurusan, ketua umum terpilih dibantu oleh tim
formatur yang telah dibentuk.
16. Anggota tim formatur dipilih dan ditetapkan oleh sidang pleno Kongres Nasional
Ditetapkan di Kupang
Tanggal 9 Desember 2018
Ketua Sekretaris
Ttd. Ttd.
Anggota
67
KETETAPAN KONGRES NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK
Nomor: X/KONGRES-XVII/8/12/2018
Tentang
KETUA UMUM TERPILIH PENGURUS PUSAT PEMUDA KATOLIK
PERIODE 2018-2021
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Tahun 2018:
MENIMBANG :
1. Bahwa perkembangan jaman menuntut Pemuda Katolik semakin meningkatkan peran
dan fungsinya dalam pembinaan dan pengembangan kualitas generasi muda;
2. Bahwa proses perjalanan telah menuntut Pemuda Katolik untuk semakin meningkatkan
peranan dan fungsinya dalam pembinaan dan pengembangan pemuda;
3. Bahwa untuk menjawab tantangan sejarah dan mengemban tugas tersebut, Pemuda
Katolik perlu memiliki ketua umum yang mempunyai visi, misi, dan langkah-langkah
kongkrit sebagai tahapan awal untuk mewujudkan cita-cita Pemuda Katolik;
4. Bahwa oleh karena itu perlu ditetapkan Ketua Umum terpilih PP Pemuda Katolik.
MENGINGAT :
1. Ketetapan Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Nomor : I/KONGRES-
XVII/8/12/2018 tentang Jadwal Acara Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Tahun
2018
2. Ketetapan Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Nomor : IX/KONGRES-
XVII/8/12/2018 tentang Syarat Calon Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik
Periode 2018-2021.
MEMPERHATIKAN:
Permusyawaratan dan kesepakatan peserta Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik tahun 2018.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
68
Pasal 1
Pemilihan calon Ketua Umum Pemuda Katolik telah diselenggarakan dalam forum Kongres
Nasional mengikuti prosedur dan tata cara yang ditetapkan sesuai Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 2
Saudara/Saudari Karolin Margaret Natasa terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat
Pemuda Katolik Periode 2018-2021
Pasal 3
Ditetapkan di Kupang
Tanggal 9 Desember 2018
Ketua Sekretaris
Ttd. Ttd.
Anggota
69
KETETAPAN KONGRES NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK
Nomor: XI/KONGRES-XVII/9/12/2018
Tentang
PEMBENTUKAN FORMATUR DENGAN MANDAT PENUH UNTUK MENYUSUN
KOMPOSISI DAN PERSONALIA PENGURUS PUSAT PEMUDA KATOLIK
PERIODE 2018-2021
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Tahun 2018:
MENIMBANG :
1. Bahwa untuk melaksanakan mekanisme organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar dan
Anggran Rumah Tangga serta untuk menjalankan program kerja dan segala kegiatannya
perlu dibentuk Pengurus Pusat Pemuda Katolik.
2. Bahwa demi mencapai daya guna dan hasil guna dalam melaksanakan program-program
serta mewujudkan tujuan dari keberadaan organisasi maka perlu dipilih personalia
Pengurus Pusat Pemuda Katolik yang cakap, tepat dan terpercaya serta mampu bekerja
sama.
3. Bahwa oleh karena itu perlu dibentuk Formatur Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik
yang diberi mandat penuh menyusun komposisi dan personalia Pengurus Puast Pemuda
Katolik 2018-2021.
4. Bahwa oleh karena itu pula perlu ditetapkan pembentukan formatur dengan mandat penuh
untuk menyusun dan menetapkan komposisi dan personalia Pengurus Pusat Pemuda
Katolik 2018-2021
MENGINGAT:
1. Ketetapan Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Nomor I/KONGRES-XVII/8/12/2018
tentang Jadwal Acara Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Tahun 2018
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
PEMBENTUKAN FORMATUR DENGAN MANDAT PENUH UNTUK MENYUSUN
KOMPOSISI DAN PERSONALIA PENGURUS PUSAT PEMUDA KATOLIK
PERIODE 2018-2021
70
Pasal 1
Membentuk dan mengesahkan Formatur Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2018-2021 yang
terdiri dari: 1. Karolin M. Natasa (Ketum Terpilih), 2. Christopher Nugroho (PP Demisioner),
3. Franky Sibarani (Dewan Pembina), 4. Fredikus Lusti Tulis (Komda Jawa Barat), 5. Lexi
Mantiri ( Komda Sulawesi Utara), 6. Marcus B. Santoso (Komcab Lampung), 7. Yuvensius
Tukang (Komcab Kupang) selanjutnya disebut formatur dengan Ketua Umum Terpilih sebagai
Ketua Formatur.
Pasal 2
Formatur diberi mandat penuh untuk meyusun dan menetapkan komposisi personalia Pengurus
Pemuda Katolik Periode 2018-2021 berdasarkan hasil yang ditetapkan dalam Komisi Organisasi
melalui Sidang Pleno Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik.
Pasal 3
Setelah menerima Keputusan ini Formatur segera melaksanakan tugasnya dan secepatnya
melaporkan hasilnya.
Pasal 4
Komposisi dan personalia Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2018-2021 yang telah disusun
oleh Formatur dituangkan dalam suatu Keputusan Formatur dan dilaporkan kepada Sidang Pleno
Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik.
Pasal 5
Formatur bertanggung jawab kepada Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik
Pasal 6
Tugas Formatur berakhir setelah disusun dan ditetapkannya Pengurus Pusat Pemuda Katolik
Periode 2018-20121
Pasal 7
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
71
Ditetapkan di Kupang
Tanggal 9 Desember 2018
Ketua Sekretaris
Ttd. Ttd.
Anggota
72
KETETAPAN KONGRES NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK
Nomor: XII/KONGRES-XVII/9/12/2018
Tentang
KOMPOSISI DAN PERSONALIA PENGURUS PUSAT PEMUDA KATOLIK
PERIODE 2018-2021
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik Tahun 2018:
MENIMBANG :
1. Bahwa untuk melanjutkan dan melaksanakan mekanisme organisasi telah sesuai dengan
Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta untuk menjalankan program kerja dan
segala kegiatannya perlu dibentuk Pengurus Pusat Pemuda Katolik,
2. Bahwa demi mencapai daya guna dan hasil guna dalam melaksanakan program-program
serta mewujudkan tujuan organisasi, maka perlu dipilih personalia Pengurus Pusat Pemuda
Katolik yang cakap, tepat dan terpercaya serta mampu bekerja sama.
3. Bahwa oleh karena itu perlu ditetapkan komposisi dan personalia Pengurus Pusat Pemuda
Katolik periode 2018-2021
MENGINGAT:
1. Ketetapan Kongres XVII Pemuda Katolik Nomor : X/KONGRES-XVII/9/12/2018 tentang
Ketua Umum Terpilih Pengurus Pusat Pemuda Katolik periode 2018-2021 melalui
Kongres XVII Pemuda Katolik.
MEMPERHATIKAN:
1. Permusyawaratan dan kesepakatan serta dinamika dalam rapat formatur.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KOMPOSISI DAN PERSONALIA PENGURUS PUSAT PEMUDA KATOLIK
PERIODE 2018-2021
Pasal 1
Struktur dan personalia Pengurus Pusat Pemuda Katolik periode 2018-2021 disusun dan dibentuk
oleh Ketua Umum Terpilih bersama Formatur yang terbentuk dalam Kongres XVII Pemuda
Katolik.
73
Pasal 2
Struktur dan Personalia Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2018-2021 terlampir dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Ketetapan ini.
Pasal 3
Setelah penetapan struktur dan personalia Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2018-2021,
selanjutnya harus segera dilaksanakan orientasi dan pelantikan untuk sesegera mungkin
menjalankan roda organisasi dan tugas-tugas yang akan dipertanggungjawabkan dalam Kongres
berikutnya.
Pasal 4
Tugas Formatur berakhir setelah tersusunnya struktur dan personalia Pengurus Pusat, selanjutnya
dalam rangka kesinambungan dan berjalannya roda organisasi dengan baik, Ketua Umum berhak
melakukan perubahan struktur dan personalia organisasi.
Pasal 5
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Tanggal 15 Desember 2018
TIM FORMATUR
KONGRES NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK
Ttd. Ttd.
Anggota
Ttd. Ttd.
74
Struktur & Personalia
Pengurus Pusat PEMUDA KATOLIK
Periode 2018-2021
Dewan Pembina
Pastor Moderator : Rm. Johanes Hariyanto, SJ
Penasehat Awam :
1. Franky Sibarani
2. Ignasius Jonan
5. DR. J. Kristiadi
6. Drs. Cornelis, MH
Dewan Pakar :
1. Leonardo J Renyut, SE
3. Herkulanus Heriadi, SE
75
4. Ir. Deddy Yevri H Sitorus, MA
5. Ir. Susanto, MM
6. Ketua Bidang Hubungan & Kerjasama Luar Negeri : Lexi Theodorus Mantiri
8. Ketua Bidang Hubungan & Kerukunan Antar Agama : Walter Fransiskus Sinaga
10. Ketua Bidang Kesehatan, Tanggap Darurat & Bencana : H.S. Wahyu Purnomo
14. Ketua Bidang Ekonomi Kreatif, UKM & Koperasi : Agatha EP Retnosari
15. Ketua Bidang Hub. Masyarakat & Antar Lembaga/OKP : Marcus Budi Santoso
76
Sekretaris Jenderal : Christopher Nugroho
1. Wakil Sekjen Bid Organisasi : Asta Ivo B S. Meliala
5. Wakil Sekjen Bid Otda, Pembangunan Desa & Perbatasan : Gregorius Sahdan
6. Wakil Sekjen Bid Hubungan & Kerjasama Luar Negeri : Agustinus Salut
8. Wakil Sekjen Bid Hubungan & Kerukunan Antar Agama : L.Y. Decrolly Anasara
10. Wakil Sekjen Bid Kesehatan, Tanggap Darurat & Bencana : Stefanus Heldi Ardiansyah
12. Wakil Sekjen Bid Budaya & Pariwisata : Herman Umbu Billy
13. Wakil Sekjen Bid Ekonomi Kreatif, UKM & Koperasi : Johanes SM Sitohang
15. Wakil Sekjen Bid Hub. Masyarakat & Antar Lembaga/OKP : Stefanus Boncu
77
Departemen-Departemen
1. Departemen Pembinaan Organisasi
2. Departemen Kaderisasi
• Stanislaus Sene
• Adi Loviantoro
• Antonius Mustaim
• Yakubus Mudiyanto
• Vandarones Purba
• Benediktus Dallupe
• Alexander Tommy Wicaksono
• Yunanto Adi Bowo Leksono
• Ventje Jackobus Roman Abanit
• Albertus Adii
• Thomas Aquinas Windu
• San C Siregar
• Marselinus V Siga
• Martinus Ambar Widiatmoko
• Nafalia Wowor
• Alicia Maria Solangia Djilin
• Jesse Thomasmore Windah
• Genaveva Kristiana Diah
• Yohanes Sumaryoto
78
• Angelia Diaeka Jenneri Ria
• Atanasius Dula
• Novel Elminero
• Merry Dian
• Polycarpus Dwi Pramuja S
• Henrikus Adam
• Yusuf Hubby
• Herman Seran
• Ari Betaubun
12. Departemen Budaya & Pariwisata
• Fransisco Wardianus
• Adrianus Mboong
• Robertus Gatot
• Reinhart Gunadharma
• Elligius Mahuze
• Agustinus Koestandinata
• Cosmas Eko Suharyanto
• Vladimir Langgeng Widodo
• Marianus Dagur
• Fransiskus Talokon
79
15. Departemen Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga/OKP
• M. Felisita Lestari
• Kristo Efi (Kupang
• Bihelman Siringo Ringo
80
Lembaga Pengkajian Kebijakan Publik
Ketua : Frederikus Lusti Tulis
Wakil Ketua : Maskendari
Wakil Ketua : Agatha EP Retnosari
Wakil Ketua : Tanto Yakobus
Wakil Ketua : Krisantus Heru
Wakil Ketua : Me Hoa
Wakil Ketua : Theodora Ewalda Taek
Wakil Ketua : Yuvensius Tukung
Sekretaris : Yuristinus Oloan
Wakil Sekretaris : Alex Philip Sitinjak
Wakil Sekretaris : Aris Retnanto
Wakil Sekretaris : Kornelis Soge
81
Wakil Ketua : Fransiscus Richard
Wakil Ketua : Gunawan Tjen, S.Kom
Sekretaris : FX Rudy Djong, SE
Wakil Sekretaris : Cattalia Anggraeni, SE
Wakil Sekretaris : Roland Ngutra
Wakil Sekretaris : Laurensius Jocky
Koordinator Wilayah
82
GALERI FOTO
KONGRES NASIONAL XVII PEMUDA KATOLIK
TAHUN 2018
83
TIM PENYUSUN BUKU
KONGRES NASIONAL PEMUDA KATOLIK XVII
2018