Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR PENGANTAR DISKUSI SSGD

Nama Peserta :
Nomor Peserta :
Petunjuk :
1. Pilihlah 3 (tiga) dari antara 6 (enam) topik beserta soal dibawah ini yang dianggap paling menarik untuk saudara jawab.
2. Tuliskan pendapat saudara secara singkat, padat, jelas di kolom yang disediakan dalam waktu maksimal 10 menit.
3. Kumpulkan lembar pengantar diskusi ini kepada pemandu agenda sebelum memulai diskusi.

NO TOPIK SOAL PENDAPAT RINGKAS PESERTA


1 Politik Uang Pak Fulan adalah bacaleg dari salah
satu parpol yang terdaftar sebagai
peserta dalam pemilu serentak 2024.
Dalam masa tahapan pemilu
serentak 2024 saat ini, pak fulan
sudah melakukan sosialisasi ke
masyarakat. Pada saat turun ke
masyarakat pak fulan selalu
memberikan sesuatu kepada
masyarakat dalam bentuk yang
beragam (ex : gula, beras, bahkan
bibit tanaman). Dari kasus di atas
apakah bisa di kategorikan sebuah
pelanggaran pidana pemilu (politik
uang) atau bahkan bukan
pelanggaran. Jelaskan dan berikan
dasar hukumnya?

2 Pelanggaran Anwar adalah Kepala Desa yang baru


Kampanye terpilih berkat bantuan atau
dukungan dari Sdr. Anton anggota
DPRD Kabupaten. Sdr. Anton
Kembali menjadi caleg DPRD pada
pemilu 2024 yang akan melakukan
kampanye tertutup di salah satu
rumah warga. Sebagai balas jasa,
Sdr. Anwar mengajak masyarakatnya
untuk menghadiri kampanye
tersebut sekaligus mengarahkan
untuk memilih Kembali sdr. Anton
pada pemilu 2024.
Menurut saudara apakah hal ini
merupakan bentuk pelanggaran
kampanye? Jelaskan pandangan
saudara tersebut. Ketentuan
manakah yang diduga telah
dilanggar?

3 Politik Identitas Tim Pengawasan Media Sosial yang


dibentuk oleh Tim Bawaslu
Kabupaten Y , menemukan banyak
status yang ditulis yang
meghembuskan isu SARA dalam
perhelatan pilkada. Beberapa
contoh pernyataan diantaranya:
“Wahai kawan-kawan yang merasa
suku Z, mari kita pilih calon bupati
dari suku kita.“ “Kalau suku X yang
menang maka kita suku Z akan tidak
mendapat posisi dalam
pemerintahan.“
Dari kasus tersebut tolong diskusikan
bagaimana analisis anda terkait
dengan hal tersebut ?

4 Netralitas ASN Ada seorang guru Sekolah Dasar


suaminya menjadi Calon Bupati.
Seperti biasanya, setiap pasangan
calon membawa istrinya kemana-
mana, termasuk pada saat
kampanye. Namun, pada saat
kampanye, guru SD tersebut
mengurus surat izin cuti, agar dapat
mendampingi suaminya
berkampanye. Terkadang istrinya
menemani calon bupati tersebut
untuk melihat pemasangan alat
peraga kampanye, bahkan sering
membantu suaminya membagikan
bahan kampanye ke masyarakat.
Bagaimana pendapat saudara terkait
hal ini. Apakah tindakan guru
tersebut dapat dibenarkan dalam
konteks netralitas ASN?

5 Netralitas Anggota Bawaslu bernama Baco,


Penyelenggara Kordiv Penanganan Pelanggaran, Kab
Apel sedang melakukan pemeriksaan
atas temuan oleh Panwaslu
Kecamatan Buttu, mengenai dugaan
penggunaan fasilitas Negara pada
kegiatan kampanye yakni Mobil
Dinas Toyota Innova berwarna hitam
dengan Nomor Polisi WK 7809 AD di
lokasi diadakannya kegiatan
silatuhrahim/kampanye calon
presiden dan Wakil Presiden nomor
urut 2, A, Beddu - Sampara yang
diduga digunakan oleh Hj. Siti selaku
wakil ketua DPRD Kabupaten Apel
dan juga merupakan tim kampanye
Paslon tersebut.
Hasil pengawasan tersebut
ditetapkan sebagai temuan dugaan
pelanggaran, namun Baco
mendapat tekanan dari Bupati
kabupaten Apel yang juga mertua
Baco untuk tidak meneruskan kasus
tersebut kepada sentra Gakkumdu
Bawaslu Kabupaten Apel.
Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-
saksi terkait dan pengumpulan bukti-
bukti, temuan dugaan ditingkatkan
ke tahap penyelidikan. Menurut
saudara apakah yang harus
dilakukan oleh saudara Baco sebagai
anggota Bawaslu?

6 Berita Hoaks Bawaslu kabupaten Cemara


menerima laporan adanya akun yang
menyerang salah satu calon
legislatif. Akun tersebut
menyebutkan calon legislatif dari
Partai Rumput melakukan
menggunakan anggaran bantuan
sosial dalam masa kampanye di
tempat ibadah dan tempat
pendidikan. Akun tersebut
menampilkan sejumlah foto-foto.
Setelah ditelusuri adanya dugaan
berita hoax karena foto tersebut
hasil editan.
Setelah berkordinasi dengan KPU
Kabupaten Cemara, akun penyebar
informasi tersebut, hasil
penelusuran Bawaslu adalah akun
yang tidak terdaftar resmi di KPU.
Apa yang harus dilakukan oleh
Bawaslu? Apakah tetap memproses
pemilik akun, pelaku kampanye di
tempat ibadah atau di tempat
pendidikan ataukah diabaikan saja?
Bagaimana pendapat saudara?

Anda mungkin juga menyukai