Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KELOMPOK BAB 2 DAN BAB 3

Bab 2

Tugas Kelompok 2.2

Bacalah berita di bawah ini. Kemudian diskusikanlah pertanyaan-pertanyaannya

dengan teman sebangku.

Warga Deli Serdang dan Langkat Serentak Pilih Bupati dan Wakil Bupati Merdeka.com - Warga
Kabupaten Deliserdang dan Kabupaten Langkat di Sumut hari ini, Rabu (23/10/2013), memilih calon
bupati dan wakil bupati untuk periode 2014-2019. Mereka menggunakan hak suaranya di ribuan TPS
yang disediakan. Para pemilih mengaku ikut memilih karena berharap ada perubahan ke arah lebih baik
di Deliserdang. “Ini kan lima tahun sekali. Jangan sampai golput yang menang. Kalau banyak yang
memberikan suara, calon terpilih nanti jadi benar-benar mendapat legitimasi,” kata Ahmad Zuhdi (28),
warga Jalan Kenari Raya, Perumnas Mandala, Kelurahan Kenangan, Percut Sei Tuan, yang memilih di TPS
29. Perubahan juga diharapkan Desta Tarigan, yang datang bersama keluarganya ke lokasi TPS 15 di
Kelurahan Delitua, Kecamatan Namorambe. “Saya juga berharap terjadi perubahan, walaupun saya
pesimis,” ucapnya. Berdasarkan pantauan, proses pencoblosan di TPS berlangsung lancar. Warga
mendatangi lokasi-lokasi yang ditetapkan sejak pagi. Hingga menjelang siang, warga terlihat masih
berdatangan. Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT), jumlah pemilih di Deliserdang 1.485.326 jiwa.
Mereka diberi hak memilih 11 pasangan calon bupati dan wakil bupati. Lima pasangan kandidat
dicalonkan partai politik, enam pasangan calon lainnya maju dari jalur perseorangan. Sementara itu,
Pemilukada Langkat juga digelar hari ini. Empat pasangan calon bupati dan wakil bupati akan
memperebutkan suara 698.300 pemilih dalam DPT.

1. Menurut kalian apakah Pilkada yang dilaksanakan pada saat ini sesuai dengan prinsip-prinsip
Demokrasi Pancasila? Berikan alasan kalian.

=Menurut saya, Pilkada yang dilaksanakan pada saat ini belum 100% sesuai dengan prinsip-prinsip
demokrasi Pancasila. Hal ini dikarenakan masih saja ada oknum yang melakukan Black Campaign. Selain
itu, ketidaksadaran dalam mentaati Rule of Law menjadikan pilkada di Indonesia belum 100% sesuai
dengan prinsip-prinsip demokrasi Pancasila.

2. Kalian tentunya sering mendengar atau membaca berita. Beberapa pelaksanaan Pilkada diakhiri
dengan kericuhan antarpendukung calon kepala daerah/wakil kepala daerah. Menurut kalian apa saja
penyebab terjadinya hal tersebut?

Menurut saya, berbagai penyebab terjadinya kejadian tersebut antara lain :

a. Sikap Fanatisme terhadap calon pasangan tertentu.


b. Melakukan politik tidak sehat / black campaign.

c. Melakukan politik tanpa didasari oleh Pancasila dan UUD 1945.

d. Sikap kekanak–kanakan yang masih mendominasi seperti tidak mau legawa / ikhlas
terhadap kenyataan yang harus diterima.

e. Terlalu berfikir negatif terhadap calon pasangan yang tidak ia sukai.

3. Selain itu, hasil Pilkada juga banyak yang tidak diterima oleh pasangan calon yang kalah. Mereka
melayangkan gugutan hasil Pilkada ke Mahkamah Konstitusi. Menurut kalian apa saja yang menyebabkan
tidak diterimanya hasil Pilkada oleh pasangan calon kepala daerah/wakil kepala daerah yang kalah dalam
pemilihan? Apakah sikap tidak menerima kekalahan tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip Demokrasi
Pancasila? Berikan alasan kalian.

=Sikap tidak menerima kekalahan tersebut dapat sesuai dengan prinsip demokrasi pancasila namun juga
dapat tidak sesuai dengan prinsip demokrasi pancasila tergantung konteksnya. Apabila gugatan dilakukan
karena adanya tindak kecurangan yang dilakukan oleh Pasangan lainnya, maka itu sesuai dengan
demokrasi pancasila berdasarkan rule of law. Namun apabila gugatan dilakukan hanya karena tidak puas
dan tidak bisa ikhlas, maka hal demikian tidak sesuai dengan demokrasi pancasila.

4. Coba kalian ajukan beberapa solusi untuk menyelesaikan kekisruhan dalam pelaksanaan Pilkada di
Indonesia.

=Beberapa solusi untuk menyelesaikan kekisruhan dalam pelaksanaan pilkada di Indonesia, antara lain :

a. Hindari sikap fanatisme terhadap calon pasangan tertentu.

b. Meningkatkan sikap saling menghargai.

c. Melakukan politik yang sehat / menghindari black campaign.

d. Melakukan kampanye yang sehat dimana setiap kampanye didasari oleh Pancasila dan
UUD 1945.

e. Menjunjung tinggi sportifitas antar kandidat dan pendukung.

f. Senantiasa memberikan informasi, berkata, dan bertindak yang benar serta jujur

BAB 3

Tugas Kelompok 3.1


Carilah dua buah kasus hukum dari surat kabar atau media online. Kemudian,
tentukan kasus yang kalian temukan termasuk ke dalam jenis hukum yang mana.
Jangan lupa berikan alasannya dan komunikasikan kepada kelompok yang lain di
depan kelas.

=Kasus Nenek Minah

Pada 19 November 2009, nenek Minah (55) dihukum oleh PN Purwokerto selama 1 bulan 15 hari penjara
dengan masa percobaan 3 bulan. Dia dinyatakan bersalah karena memetik 3 buah kakao di perkebunan
milik PT Rumpun Sari Antan (RSA), Ajibarang, Banyumas. Selama persidangan dengan agenda putusan
berlangsung penuh keharuan. Bahkan ketua majelis hakim, Muslih Bambang Luqmono SH, terlihat
menangis saat membacakan vonis.

2. Kasus Susu Formula Berbakteri

Kasus bermula pada 15 Februari 2008 IPB memuat di website mereka tentang adanya susu yang
tercemar bakteri itu Enterobacter Sakazakii. Namun, pemerintah tidak membuka nama-nama merek
susu tersebut. Lantas, salah seorang masyarakat, David Tobing, menggugat pemerintah atas sikap diam
tersebut. Pada 26 April 2010, Mahkamah Agung (MA) memerintahkan Menkes cs mengumumkan ke
publik nama-nama merek susu formula berbakteri tersebut. Bukannya mematuhi perintah MA, Menkes
cs selalu berkelit. Meski kasus ini juga telah masuk ke parleman, hingga saat ini Menkes cs tetap
bungkam.

-----------------------------------------------------------

*Kasus pertama termasuk jenis hukum bersifat perintah.ALASANYA karena nenek tersebut diperintahkan
oleh seseorang

*Kasus kedua termasuk jenis hukum bersifat

larangan.ALASANYA karena pemerintah telah melarang menjual susu formula bakteri ,tapi masih ada
orang yang tidak bertanggung jawaB

Anda mungkin juga menyukai