Anda di halaman 1dari 38

BAB I

A. SEPAK BOLA
Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer. Hampir semua negara telah
melakukan permainan ini seakan telah menjadi bahasa persatuan bagi berbagai bangsa
didunia dengan latar belakang sejarah dan budaya yang berbeda. Daya tarik sepak bola
secara umum sebenarnya bukan lantaran olahraga ini mudah dimainkan, tetapi karena
sepak bola lebih banyak menuntut keterampilan dan teknik pemain dibandingkan dengan
olahraga lain. Dengan memiliki teknik dan keterampilan, seorang pemain dituntut
bermain bagus dan mampu mengahdapi tekanan-tekanan yang terjadi dalam setiap
pertandingan. Pengetahuan tentang teknik dan strategi sangatlah penting dimiliki setiap
pemain.
1. Strategi dan Taktik Dalam Sepak Bola
Karakteristik permainan sepak bola merupakan permainan yang bersifat beregu.
Jumlah pemain setiap regu adalah 11 orang. Area lapangan permainan sangat luas,
yaitu 110 x 90 meter. Waktu permainan pun cukup lama, yaitu 2 x 45 menit. Selain
itu, situasi permainannya cepat dan berubah-ubah. Berdasarkan karakteristik tersebut
setiap tim harus memiliki kemampuan fisik yang prima, teknik yang tinggi, taktik dan
strategi yang jitu, serta mental yang tinggi dan kuat untuk memenangkan setiap
pertandingan. Pelatih mempunyai peranan penting untuk meningkatkan berbagai
komponen pendukung prestasi yang dapat mengangkat sebuah kesebelasan menjadi
tim yang tangguh dan disegani lawan. Oleh sebab itu, kerja sama yang baik
antarpemain, pelatih, asisten, dan official tim perlu dipelihara secara harmonis. Tanpa
adanya kerja keras, keharmonisan semua komponen yang terlibat, baik secara
langsung maupun tidak lansung terhadap sebuah kesebelasan, jangan harap tim
tersebut akan sukses.
Faktor pendukung yang menentukan kesuksesan adalah penguasaan taktik dan
strategi. Perbedaan yang cukup prinsip antara strategi dan taktik antara lain sebagai berikut.
a. Strategi
1) Siasat direncanakan sebelum pertandingan.
2) Kondisi, tempat, alat, asrama, dan makanan agar disesuaikan dengan keadaan
pertandingan yang dihadapi.
3) Perang saraf dengan lawan yang akan dihadapi (media massa, elektronik, dan cetak).
4) Observasi kekuatan lawan (melalui pertandingan lansung atau rekaman video).
5) Latihan mengotomatiskan system, pola, serta tipe bertahan dan menyerang, baik yang
bersifat individu, grup, maupun tim.
6) Pelatih lebih berperan dari pada pemain dalam pembentukan dan penetapan strategi
bermain sepak bola.
b. Taktik
1) Siasat yang dikerjakan pada saat bertanding, misalnya menipu atau mengecaoh lawan.
2) Akal mencari senjata yang tepat untuk mengalahkan lawan secara efisien dan efektif.
3) Menentukan sikap dan tindakan yang cepat, tepat, dan cermat untuk mengalahkan
lawan.
4) Pemain lebih berperan dari pada pelatih dalam melakukan taktik karena pemain
langsung menghadapi masalah didalam lapangan pertandingan.
5) Taktik belum tentu selaras dengan strategi dalam penerapannya.

Dalam olahraga sepak bola, kita mengenal beberapa kategori tahapan taktik, antara lain
sebagai berikut.
a. Taktik Perorangan
Taktik perorangan merupakan siasat yang dilakukan oleh perorangan untuk mencari
kemenangan dalam pertandingan secara sportif. Taktik perorangan dalam olahraga sepak bola
menyangkut beberapa taknik secara Individu (individual skill) yang dilakukan guna menipu
atau mengelabui lawan. Taktik perorangan dapat diterapkan, baik saat tidak menguasai bola.
Taktik pemain saat menguasai bola (dalam keadaan menyerang), misalnya gerakan
menipu lawan (feinting), gerakan mengecoh lawan(capping), menembak ke gawang
(shooting), menggiring bola (dribbling), mengontrol bola atau menyetop bola (controlling
and stopping), dan melakukan penetrasi secara individu masuk ke jantung pertahanan lawan
(solo run). Gerakan-gerakan tersebut dilakukan berdasarkan kreativitas, improvisasi, serta
inovasi pemain secara individu saat ia menguasai bola, (creative player).
Taktik perorangan saat tidak menguasai bola, misalnya membebaskan diri saat dijaga
lawan, menempatkan posisi diri yang baik agar teman mudah memberikan atau mengoper
bola, dan menempatkan posisi diri yang bebas saat menerima bola, selain itu, taktik
perorangan dalam keadaan bertahan (defense), seperti menjaga lawan secara ketat (man to
man marking), mengambil bola dari lawan sambil meluncurkan diri (sliding tackle),
mengambil bola dari lawan untuk mengembalikan badan saat menguasai bola, dan lain
sebagainya
b. Taktik Kelompok
Taktik kelompok adalah suatu siasaat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Kerja sama
dalam tim bertujuan mencari kemenangan secara sportit.
Misalnnya, taktik grup bertahan, penjaga gawang dengan bek kanan dan bek kiri
dalam pertahanan, pemain membuat formasi segitiga saat menguasai bola (treangle system),
pemain membuat segiempat saat menguasai bola (diamond system), bermain satu dua
sentuhan (one or two touch) dan bola maka 2 atau 3 pemain mencoba mengurung lawan
untuk merebut bola dan saling menlindungi (caper in defense).
c. Taktik Beregu
Taktik beregu merupakan suatu taktik yang dilakukan oleh semua anggota tim (regu), baik
dalam pertahanan maupun penyerangan untuk mencari kemenangan bertanding secara sportif.
Taktik beregu dalam cabang olahraga sepak bola meyangkut dua situasi, yaitu saat
menyerang (offense) dan saat bertahan (defense).
Taktik penyerangan (offense tactic) merupakan suatu siasat yang dijalankan, baik oleh
perorangan, grup, maupun tim terhadap lawan dengan tujuan untuk memimpin pertandingan
dan mematahkan pertahanan lawan untuk mencari kemenangan dalam bertanding secara
sportif.
Bentuk-bentuk taktik menyerang dalam sepak bola, antara lain sebagai berikut :
a. Bentuk taktik tim ini biasanya berupa penerapan system permainan
b. Pertahanan daerah (zone defense)
c. Pola dan tipe permainan
d. Menarik lawan yang menjaga ke luar dari daerah pertahanan atau tanggung jawabnya (out
of position);
e. Bermain pendek (short passing)
f. Serangan balik (counter attack)
g. Bermain panjang (long passing)
h. Bermain dengan cara bola hanya ditujukan ke pemain depan (target man)
i. Bermain dari kaki ke kaki sambil mengatur irama permainan (circulation foorball)
j. Irama (ritme) pertandingan yang harus dikuasai oleh seluruh anggota tim
k. Membantu teman yang menguasai bola (support)
l. Satu dua sentuhan (aon or two touch)
m. Membuka daerah atau melebar (open space).
Taktik pertahanan (defense tactic) merupakan suatu siasat yang dilakukan baik
perorangan, grup, maupun terhadap lawan dengan tujuan menahan serangan atau merebut
bola dari lawan agar tidak mengalami kekalahan dalam pertandingan. Bentuk-bentuk taktik
pertahanan dalam sepak bola, antara lain sebagai berikut :
a. Menggangu lawan yang menguasai bola dan pemain menjaga lawan sati per satu;
b. Menjaga daerah secara ketat, ketika kehilangan bola dan menyusun pertahanan;
c. Mempersempit ruang tembak lawan;
d. Mematikan peran salah seorang pemain, baik sebagai playmaker, target man, maupun
pemain kunci;
e. Tidak memberikan kesempatan lawan mengembangkan pola permainannya;
f. Memaksa lawan bermain di daerahnya sendiri.
2. FORMASI PEMAIN
Penempatan pemain pada formasi tim ditentukan oleh pelatih, baik pada saat tim
tersebut melakukan penyerangan (offense) maupun waktu melakukan pertahanan (defense).
Dengan formasi ini, setiap pemain telah mengetahui tugas atau tanggung jawab saerahnya,
serta memahami apa yang harus menguasai bola, serta siapa yang harus dijaga (marking) jika
pihaknya kalah dalam penguasaan bola. Susunan pemain sebuah tim sepak bola dapat
berubah-ubah sesuai dengan strategi dan taktik pelatih, kualitas materi pemain, dan spekulasi
terhadap taktik permainan lawan. Faktor-faktor lain juga turut berpengaruh pada hasil akhir
pertandingan, seperti dukungan penonton (supporter) dan penggemar, keterampilan individu,
kondisi fisik pemain, kreativitas individu dan kelompok, kerja sama (team work), serta faktor
dewi fortuna (keberuntungan atau unsure lucky).
Pada dasarnya sepak bola mengandung dua unsure pokok permainan, yaitu
menyerang dan bertahan. Sistem menyerang adalah bermain secara menyerang (attacking
football) untuk memperoleh kemenangan. System kedua adalah bermain dengan cara
bertahan (defensive football), tetapi berharap dengan kemenangang pada akhir pertandingan.
Kedua system permainan ini mempengaruhi pelatih mengatur susunan permainnya.
Strategi atau taktik yang tepat dan jitu dalam menempatkan pemain sesuai kemampuannya
memperoleh hasil atau prestasi yang optimal.
Berikut ini formasi dalam system menyerang dan bertahan.
a. Formasi pemain pada pola menyerang
1) formasi 1 – 3 – 4 – 3
2) formasi 1 – 3 – 3 – 4
3) formasi 1 – 3 – 5 – 2
4) formasi 1 – 3 – 3 – 3 – 1
b. Formasi pemain pada pola pertahanan.
1) formasi 1 – 4 – 3 – 3
2) formasi 1 – 4 – 4 – 2
3) formasi 1 – 5 – 4 – 1
4) formasi 1 – 5 – 3 – 2
3. ADMINISTRASI PEMAIN
Dalam olahraga sepak bola, kita mengenal pertandingan berdasarkan kelompok umur
yang diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Kelompok umur 10 – 12 tahun;
b. Kelompok umur 13 – 14 tahun;
c. Kelompok umur 15 – 16 tahun (remaja/Haornas Cup);
d. Kelompok umur 17 – 18 tahun (junior/Suratin Cup);
e. Usia dibawah 21 tahun;
f. Usia dibawah 23 tahun (senior, Porda, PON);
g. Usia diatas 23 tahun (senior, PSSI Liga Indonesia).
Biasanya, untuk kelompok umur dibawah usia 18 atau 21 tahun, pewrsyaratan
administrasi pemain yang ditetapkan oleh panitia, baik perkumpulan, perserikatan, maupun
PPSI sebagai induk organisasi sepak bola di Indonesia, antara lain kartu keluarga, surat kenal
lahir atau akte kelahiran, ijazah terakhir, pas foto, sidik jari, raport terakhir, kartu pelajar, dan
sebagainya.
Alat dan Sumber Pelajaran
a. Alat : Sumber
Alat : Bola, Pluit, Tiang 1m
Sumber : Peraturan Sepak Bola, Pendidikan Jasmani orkes, grapindo, Pendidikan Jasmani
orkes, ganesa
b. Test pembuktian individu :
- Melakukan drible/menggiring bola dengan menggunakan kaki kanan bagian dalam dan luar
- Melakukan drible/menggiring bola dengan menggunakang kaki kiri bagian dalam dan luar
- Melakukan drible/menggiring bola dengan kaki kanan dan kiri dengan melewati tiang yang
berjarak 1m dengan waktu 30 detik.

Test Regu/Kelompok
- Melakukan permainan dengan bentuk kelompok dengan menggunakan strategi dan taktik
dilapangan kecil
BAB II

B. BOLA VOLI
Setiap cabang olahraga memiliki katrakteristik atau cirri khusus yang berbeda,
baik yang bersifat beregu maupun erorangan. Perbedaan tersebut akan terkait dan
berpengaruh terhadap taktik, strategi, dan pola atau system permainannya. Dalam
olahraga bola voli, terdapat beberapa karakteristik permainan, antara lain sebagai berikut :
a. Jumlah pemain 6 orang setiap regunya ;
b. Skor akhir 25 poin dengan system rally point;
c. Daerah permainan dibatasi oleh net atau jarring sehingga pemain tidak berhubungan
lansung (body contact);
d. Tidak memiliki sasaran, tetapi cukup melewati bola ke daerah lawan; dengan cara
memukul keras (smash), mengelabui lawan, dan mungkin akibat kesalahan lawan;
e. Menuntut kerja sama, kekompokkan, serta kreativitas tim secara utuh dan
menyeluruh;
f. System pergantian pemain bebas dan pemain yang keluar dapat dimasukkan kembali
untuk bermain;
g. Daerah permainan yang relatif kecil sehingga menuntut system atau pola permainan
yang cepat, tepat, dan akurat.
Berdasarkan beberapa karakteristik atau cirri khas permainan bola voli tersebut,
setiap pemain harus menguasai berbagai teknik dasar, mengetahui, memahami, serta
mempu menerapkan berbagai taktik dan strategi secara efektif dan efisien. Kerja sama
antarpemain yang kompak, kreatif, serta improvisasi dalam taktik dan strategi akan
menciptakan tim yang tangguh dan mampu keluar sebagai pemenang dalam suatu
pertandingan. Adapun perbedaan antar strategi dan taktik dalam permainan bola voli
sebagai berikut.
a. Strategi
1) Strategi dipersiapkan sebelum pertandingan dilaksanakan.
2) Situasi dan kondisi tempat, peralatan, asrama atau mes, dan makanan agar
disesuaikan dengan keadaan pertandingan yang akan dihadapi.
3) Perang syaraf dengan lawan yang akan dihadapi (media, massa, baik media
elektronik maupun media cetak). Baisanya, ditunjukan untuk melemahkan mental
bertanding lawan dan memompa semangat tim agar berprestasi.
4) Observasi kekuatan dan kelehmahan lawan (melalui pertandingan lansung atau
rekaman video) dan menyusun strategi untuk mengalahkan lawan.
5) Lampirkan mengotomatiskan system, pola, tipe bertahan, dan meyerang, baik
yang bersifat individu, grup maupun tim.
b. Taktik
1) Siasat yang dikerjakan pada saat bertanding, misalnya menipu atau mengecoh
lawan.
2) Kreativitas dalam mencari senjata yang ampuh dan jitu untuk mengalahkan lawan
secara efisien dan efektif.
3) Menentukan sikap dan tindakan yang cepat, tepat, dan cermat untuk mengalahkan
lawan atau memenangkan pertandingan.
4) Atlet lebih berperan dari pada pelatih dalam tindakan taktik karena lansung
menghadapi masalah didalam lapangan pertandingan.
5) Taktik belum tentu selaras dengan strategi dalam penerapannya.

Dalam permainan bola voli taktik dapat dikategorikan menjadi 3 bagian, antara lain sebagai
berikut.
a. Taktik Perorangan
Taktik perorangan adalah siasat yang dilakukan oleh perorangan untuk mencari
kemengangn dalam pertandingan secara sportif. Taktik perorangan dalam olah raga bola voli
menyangkut bebrapa teknik secara individu (individual skill) yang dilakukan guna menipu
atau mengelabui lawan. Taktik perorangan dapat diterapkan, baik saat menguasai bola
maupun saat tidak menguasai bola.
1) Taktik individu saat meenguasai bola (dalam keadaan menyerangan) antara lain
sebagai berikut :
a) Driving service, artinya servis yang dipukul sedemikian rupa sehingga jalan bola
melengkung keras dan lewat sedikit diatas net;
b) Floating service, artinya servis yang dipukul sedemikian rupa sehingga jalan bola keras
serta bergelombang (mengambang) dan lewat sedikit di atas net;
c) Dumb play adalah suatu tipuan dari seorang spiker ketika melihat blok lawan yang ketat
dan tak mungkin ditembus, kemudian memukul bola secara pelan ke daerah yang kosong;
d) Fake merupakan suatu pukulan tipuan yang sering dilakukan oleh pengumpan (stter), yaitu
berpura-pura akan memberikan umpan kepada temannya, tetapi seketika itu ia menempatkan
bola ke daerah yang kosong dan lain sebagainya.
2) Taktik perorangan saat tidak menguasai bola (defense), antara lain sebagai berikut :
a) Menempatkan posisi diri yang baik agar teman mudah memberikan atau mengoper bola;
b) Cover attack, artinya menutup daerah sendiri ketika lawan sedang menyerang ;
c) Cover for defense, artinya menutup daerah sendiri ketika diserang lawan.
b. Taktik Kelompok
Taktik kelompok merupakan suatu siaat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Akan
tetapi, pelaku grup taktik kurang dari jumlah seluruh tim (regu), antara lain sebagai berikut:
1) Change of count artinya pertukaran tempat antarpemain;
2) Decay, artinya pemain yang berpura-pura melompat seperti hendak melancarkan smash,
tetapi temannya yang lain melancarkan smah;
3) Blocker, artinya dua pemain atau lebih melkukan upaya membendung smash lawan.
c. Taktik Beregu
Taktik beregu merupakan suatu taktik yang dilakukan oleh semua anggota tim (regu),
baik dalam pertahanan maupun penyerangan untuk mencari kemenangan bertanding secara
sportif. Dalam taktik beregu ada dua cara, yaitu :
1) Cover close (menutup daerah secara rapat), dan
2) Change of position (pertukaran posisi antarpemain).
Taktik beregu dalam cabang olahraga bola voli saat menyerang (offensive) pada
hakikatnya adalah penerapan teknik dan taktik yang dilakukan oleh individu, grup, atau tim
secara keseluruhan yang berkaitan dan saling mendukung antara satu sama lainnya. Oleh
karena itu, taktik dilaksanakan oleh para pemain ketika sedang bermain. Oleh karena itu,
taktik dilaksanakan oleh para pemain ketika sedang bermain. Seharusnya, para pemain jeli
melihat peluang, titik lemah, dan kekurangan lawan. Dalam permainan bola voli menuntut
kreativitas dan improvisasi dalam menerapkan taktik. Hal tersebut karena permainan bola
voli berlangsung secara cepat sehingga kecekatan para pemain dalam mengubah-ubah taktik
perlu dilakukan agar tidak mudah dibaca oleh pemain lawan. Peran seorang kapten dan
playmaker sangatlah strategi karena merekalah yang mengatur irama, pola, serta menyiasati
penerapan berbagai taktik di lapangan. Biasanya, pemain yang memiliki kelebihan dalam
mengatur taktik tim dalam melakukan penyeranga adalah seorang pengumpan (toaster atau
tosser). Selain itu, peran seorang pelatih sangatlah besar dalam memberikan masukan,
merubah formasi, dan memberikan arahan kepada para pemain saat jeda permainan (time
out). Oleh karena itu, pelatih harus pandai dan jeli menganalisis pertandingan yang sedang
berlansung. Semua itu dapat diperoleh berkat latihan yang tekun, ulet, dan terus-menerus
sesuai program.
1 Taktik saat bertahan
Taktik bertahan (defensive) harus dipahami dan dikuasai dengan baik oleh semua pemain
sehingga pada saat bermain dapat diterapkan dengan sebaik mungkin. Keuntungan dari
penguasaan taktik bertahan, antara lain sebagai berikut:
a) Taktik bertahan yang baik dapat merupakan titik awal untuk melakukan serangan balik
yang efektif dan efisien (counter attack);
b) Taktik bertahan yang kurang baik biasanya akan mudah diketahui atau terbaca
kelemahannya oleh lawan dan lawan akan segera melakukan serangan dan tekanan secara
bertubi-tubi;
c) Taktik bertahan merupakan titik awal untuk mengubah posisi bertahan menjadi posisi
menyerang.
Taktik bertahan saat pertandingan bola voli berlansung dapat dibagi menjadi dua macam,
yaitu sebagai berikut.
(1) Posisi bertahan atau menunggu terhadap datangnya servis lawan
Biasanya untuk teknik bertahan terhadap datangnya servis lawan, penempatan pemain
bentuknya menjadi 6 cara, antar lain sebagai berikut :
(a) Posisi 2 sebagai pengumpan yang berdiri dekat net:
(b) Posisi 3 sebagai pengumpan yang berdiri dekat net;
(c) Posisi 4 sebagai pengumpan yang berdiri dekat net;
(d) Posisi 1 sebagai pengumpan yang berlari dari posisinya ke tengah dekat net;
(e) Posisi 5 sebagai pengumpan yang berlari dari posisinya ke tengah dekat net;
(f) Posisi 6 sebagai pengumpan yang berlari dari posisinya ke tengah dekat net;
(2) Posisi bertahan terhadap dayangnya smash dari lawan
Bertahan terhadap smash lawan, maksudnya membendung pukulan/smash lawan dengan
merentangkan tangan diatas net tanpa boleh menyentuh net dan membuat cover. Cover
bertujuan menutup daerah permainan sendiri dengan posisi pemain sesuai situasi permainan
atau dengan cover close artinya menutup daerah secara tepat dan dilakukan seorang pemain
yang menjaga dobelakang kawannya yang sedang melompat untuk memblok lawan.
Biasanya smash yang dilakukan oleh pihak lawan dilakukan dari tiga posisi. Oleh sebab
itu, ada tiga posisi pertahanan terhadap serangan smash lawan, antara lain sebagai berikut :
(a) Sistem pertahanan terhadap datangnya smash dari posisi lawn 2;
(b) Sistem pertahanan terhadap datangnya smash dari posisi lawn 3;
(c) Sistem pertahanan terhadap datangnya smash dari posisi lawn 4;
Perlu diperhatikan penempatkan pemain-pemain di daerah/tempat jurusan bola yang akan
di smash. Untuk membendung pukulan / smash lawan yang baik adalah dengan tiga orang
blocker karena system ini lebih rapat dan sukar ditembus lawan.
Dilikalau anda coba, dilihat dari susunannya, posisi pemain dilapangan dapat
diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu posisi pemain depan (forward player) dan posisi
pemain belakang (block player). Pemain depan biasanya bertugas sebagai penyerangan dan
sebagai pembendung serangan dari lawan.
Pemain belakang lebih efektif sebagai pemain bertahan walaupun dalam pertandingan
terkadang pemain belakang pun melakukan serangan. Urutan penempatan posisi dalam
permainan bola voli sebagai berikut.
Berdasarkan tugas dan peranan seorang pemain dalam formasi tim bola voli dapat
dikelompokkan menjadi empat bagian, antara lain sebagai berikut :
a. Pengumpan (Tosser/setter);
b. Pemukul (Smash/Spiker);
c. Pembendung (Blocker);
d. Penutup (Cover)
Selain itu, untuk kelancaran dan kesuksesan pertandingan bola voli maka keterlibatan petugas
lapangan sangatlah memegang peranan penting. Beberapa petugas yang bertugas dilapangan,
antara lain sebagai berikut:
a. Wasit (referre), dikenal dengan sebutan wasit I atau utama;
b. Wasit II (umpire);
c. Pengawas pertandingan;
d. Scorer, pencatat skor pertandingan;
e. Pembantu wasit (linesman).
Alat dan Sumber Pelajaran
a. Alat : Bola, Pluit, Net, Tali, Stop Watch
Sumber : Peraturan Bola Voli, Pendidikan jasmani Orkes Grapindo, Pendidikan Jasmani
Orkes Ganesa
b. Test Individu :
- Melakukan servis atas dan bawah sebanyak 3 Bola
- Melakukan pasing atas dan bawah dengan menerima servisan
- Melakukan smass 1x sebanyak 3 Bola
BAB III

C. BOLA BASKET
1. Strategi Permainan Bola Basket
Strategi dalam bola basket, antara lain sebagai berikut :
a. Strategi dipersiapkan sebelum pertandingan dilaksanakan;
b. Situasi dan kondisi tempat, peralatan, asrama atau ,ess, dan makanan agar disesuaikan
dengan keadaan pertandingan yang akan dihadapi;
c. Perang saraf dengan lawan yang kan dihadapi (media massa, elektronik, dan cetak).
Biasanya, ditujukan untuk melemahkan mental bertanding lawan dan memompa semangat
tim agar berprestasi;
d. Observasi kekuatan dan kelemahan lawan (melalui pertandingan lansung atau rekaman
video) dan menyusun strategi untuk mengalahkan lawan;
e. Latihan menotomatiskan system, pola, tipe bertahan, dan menyerang baik yang bersifat
individu, grup, maupun tim;
f. Pelatihan dan offcial biasanya lebih berperan dari pada pemain dalam pembentukan dan
penerapan strategi bermain bola voli.
Pola permainan bola basket tercipta malaui kejelian pelatih dalam menyusun dan
menempatkan pemain secara akurat sesuai dengan kemampuan dan kemahiran setiap pemain.
Pola dasar penyusunan dan penempatan pemain, antara lain sebagai berikut :
1) Pemain yang mempunyai tugas sebagai pengatur serangan;
2) Pemain yang mempunyai tugas sebagai pengaman serangan;
3) Pemain yang mempunyai tugas sebagai penembak utama;
4) Pemain yang mempunyai tugas sebagai perebut bola.
Penerapan strategi dan atktik yang efektif dan efisien akan membuat tim tersebut kuat dan
tangguh sehingga selalu memenangkan setiap pertandingan.
Taktik perorangan dalam olahraga basket menyangkut beberapa teknik secara individu
(individual skill) yang dilakukan guna menipu atau mengelabui lawn. Taktik perorangan
dapat diterapkan, baik saat menguasai bola maupun saat tidak menguasai bola.
2. Taktik Permainan Bola Basket
Salah satu faktor penting yang ikut menentukan keberhasilan suatu regu adalah kemampuan
dalam menyusun dan menerapkan pola permianan. Pola permainan dalam olahraga basket
terdiri atas pola perthanan dan pola penyerangan. Dasar penyusunan pola permainan
sebaiknya didahului dengan pertimbangan penempatan pemain sesuai kemampuannya
sebagai berikut::
a. Pemain yang bertugas sebagai pengatur serangan (playmaker);
b. Pemain yang bertugas sebagai pengaman serangan;
c. Pemain yang bertugas sebagai penembak utama;
d. Pemain yang bertugas sebagai peranjah bola jika percobaan tembakan gagal.
Dalam menerapkan taktik bermain yang tepat, setiap regu atau pemain secara tim harus
dapat menguasai dan mengenal dengan baik pola permainan yang hendak diterapkan agar
dapat diterapkan secara lancar dan sukses.
1) Taktik pertahanan (defense), antara lain sebagai berikut :
a) Taktik individu (individual tactic) ;
b) Menjaga pemain lawan yang memgang bola;
c) Menjaga pemain lawan yang tidak memegang bola (man to man/ one by one);
d) Posisi dan cara membantu teman (support);
e) Saat melakukan memotong/merebut bola (intercept/steal).
2) Grup taktik, antara lain sebagai berikut :
a) Cara menghadapi blocking (tidak melakukan switch);
b) Cara melakukan switch (tukar jaga pemain lawan);
c) Taktik tim (team tactic) ;
Dalam bola basket, ada beberapa bentuk penjagaan. Penjagaan tersebut, antara lain
penjagaan daerah, penjagaan orang-perorangan, dan penjagaan kombinasi antara penjagaan
daerah dengan penjagaan orang-per orang.
a) Penjagaan daerah (zone defense)
Formasi penjagaan daerah, antara lain 1 – 3 – 1; 1 – 2 – 2; 2 – 1 – 2; dan maupun pada satu
lapangan.
3) Taktik Penyerangan
Saat menyerang dalam permainan bola basket akan menghasilkan point jika direncanakan
secara matang melalui takik yang cepat, tepat, dan akurat. Kreativitas para pemain dalam
menerapkan taktik sangat dibutuhkan. Ada beberapa taktik dalam permainan bola basket
antara lain:
a) Individual, yaitu aksi penyerangan seseorang dengan mempergunakan keterampilan
individu yang dimilikinya, seperti passing, dribble, shooting, dan lain-lain;
b) Grup, yaitu penyerangan dilakukan oleh 2 atau 3 orang, baik dengan mempergunakan
blocking/screen, inter passing, maupun wall passing;
c) Team, yaitu penyerangan yang dilakukan dengan permainan cepat (fastbreak), permainan
bebas (free style), dan bermain dengan suatu pola penyerangan yang terencana.
3. Pola Permainan
Pola permainan menyerang adalah upaya pengaturan posisi atau formasi pemain untuk
menyerang. Formasi 1, 3, 1 atau disebut pola diamond sangat baik untuk penyerangan
terhadap pertahanan daerah dan pertahanan satu lawan satu.
Pola permainan yang digunakan bergantung pada pengetahuan seorang pelatih dalam
membuat pola permainan. Seorang pelatih yang mengerti akan situasi pertandingan akan
terus mencoba berbagai pola permainan sebagai cara untuk memenangkan pertandiangan.
Setiap formasi sangat baik digunakan sesuai dengan kebutuhan sebuah tim. Oleh karena tiu,
pelatih yang baik tidak hanya menggunakan satu formasi atau pola permainan, melainkan
mencoba semua pola atau formasi yang baik bagi timnya.
4. Sportivitas Saat Bermain
Bola basket merupakan permainan beregu. Oleh karena itu, para pemain perlu menjalin kerja
sama yang baik, pemain dan peltih harus harmonis, patuh terhadap keputusan wasit, dan
saling menghargai kepada pemain lawan. Salah satu karakteristik permainan bola basket
adalah kemungkinan para pemain akan melakukan body contact, baik yang disengaja maupun
yang tidak disengaja. Oleh karena itu, permianan ini sangatlah membutuhkan ketenangan,
kecekatan, kelincahan, dan daya tahan fisik yang prima. Selain itu, mentalitas pemain pun
harus tetap terjaga, seperti emosi pemain tetap terjaga, semangat ingin berprestasi harus
tumbuh, kerja sama yang baik, serta mematuhi dan menaati keputusan wasit.
Alat dan Sumber Pelajaran
a. Alat
Alat : Bola
Pluit
Lapangan
Stop Wacth
Sumber : Peraturan Bola Basket
Pendidikan Jasmani Kesehatan Grafindo
Pendidikan Jasmani Orkes Ganesa
LKS MGMP
BAB IV

D. SOFTBALL
1. Strategi dan Taktik Permainan Softball
Di Kelas I dan II anda telah mempelajari beberapa teknik dasar permainan softball. Namun,
dikelas III ini anda akan mempelajari penguasaan taktik dan strategi dalam softball.
Perbedaan yang cukup prinsip antara strategi dan taktik dalam softball, antara lain sebagai
berikut.
a. Strategi Permainan Softball
Penerapan strategi dalam cabang olahraga softball pada dasarnya mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut.
1) Strategi ditetapkan sebagai suatu siasat yang direncanakan sebelum pertandingan
diaksanakan.
2) Prasarana dan sarana berupa kondisi tempat, peralatan, asrama, dan menu makanan agar
disesuaikan dengan keadaan pertandingan yang dihadapi.
3) Perang saraf dengan tim lawan yang akan dihadapi (melalui media massa, elektronik, dan
cetak) dimaksudkan sebagai upaya menjatuhkan mental bertanding lawan dan menambah
semangat berprestasi timnya sendiri.
4) Observasi atau pengamatan kekuatan serta kelemahan lawan (melalui pertandsingan
lansung atau rekaman video)
5) Latihan mengotomatiskan system atau pola, penjagaan daerah, daerah tujuan memiukul,
penjagaan base, formasi bertahan (menjaga), dan formasi menyerang (bermain), baik yang
bersifat individu, grup, dan tim.
6) Pelatih dan official biasanya lebih berperan dari pada [emain dalam pembentukan dan
penetapan strategi bermain softball.
b. Taktik Permainan Softball
Adapun ruang lingkup taktik dalam cabang olahraga softball, antara lain sebagai berikut :
1) Siasaat yang dikerjakan pada saat bertanding, seperti menangkap, memukul, dan men ‘tik”.
2) Akal mencari senjata yang tepat untuk melihat kelemahan dan kekurangan lawan secara
efisien dan efektif.
3) Menentukan sikap dan tindakan yang cepat, tepat, dan cermat untuk mengalahkan tim
lawan.
4) Atlet lebih berperan dari pada pelatih dalam tindakan taktik karena atlet lansung
menghadapi masalah didalam lapangan pertandingan.
5) Taktik belum tentu selaras dengan strategi dalam penerapannya.
Dalam permainan olahraga softball, pada dasarnya ada beberapa tahapan taktik yang
harus dikuasai dengan baik, antara lain sebagai berikut.
1) Taktik Perorangan
Taktik perorangan ialah siasat yang dilakukan oleh perorangan untuk mencari kemenangan
dalam pertandingan secara sportif. Taktik perorangan dalam olahraga softball menyangkut
beberapa teknik secara individu (individual skill) yang dilakukan guna menipu atau
mengelabui lawan. Taktik perorangan dapat diterapkan, baik saat menguasai bola (bermain )
maupun saat tidak menguasai bola taktik mengarahkan bola, dan taktik berlari antarbase.
Semua ini dilakukan berdasarkan kreativitas, improvisasi, serta inovasi pemain secara
individu saat tim menyerang (bermain).
Taktik perorangan saat bertahan (menjaga), seperti menangkap bola, melempar bola,
menjaga daerah, menjaga base, melakukan sliding ke base, mentik lawan, dan lain
sebagainya.
Pitcher yang baik adalah pelempar yang memiliki taktik pelempar yang memiliki
taktik melempar yang baik sehingga menyulitkan lawan untuk memukul atau koordinasi
gerak yang buruk sehingga hasil pukulannya kurang baik.
2) Taktik Kelompok
Taktik kelompok ialah suatu siasat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Namun, pelaku-
pelaku grup taktik kurang dari jumlah seluruh tim (regu). Misalnya, grup taktik yang
dijalankan oleh pitcher dan cather atau antar base.
Seorang cather harus jeli, cermat, dan sigap untuk menangkap bola hasil lemparan
picher. Oleh karena itu, kedua pemain ini harus sering berlatih bersama agar saling
mengetahui dan memahami kemamapuan sesama mereka.
Perlengkapan cather, antara lain sebagai berikut :
a. Topi (better’s helmet);
b. Pelindung muka (face mask);
c. Pelindung dada/perut (chest protector);
d. Gloves untuk cather,
e. Pelindung lutut;
f. Sepatu khusus
3) Taktik beregu
Taktik beregu ialah suatu taktik yang dilakukan oleh semua anggota tim (regu), baik saat
bermain maupun saat menjaga untuk mencari kemenangan bertanding secara sportif. Taktik
beregu pada dasarnya upaya penerapan gabungan taktik individu dan grup menjadi satu
kesatuan.
2. Penempatan Pemain
Penempatan pemain yang sesuai dengan kemampuannya merupakan bagian dari sebuah
strategi dan taktik yang harus dipertimbangkan secara matang oleh pelatih. Jumlah pemain
softball setiap regu terdiri atas sembilan orang. Biasannya, setipa pemain memiliki kelebihan
dan kekurangan. Oleh karena itu, pelatih harus jeli menempatkan pemain sesuai
keahlihannya. Di antara sembilan pemain tersebut memiliki tanggung jawab secara khusus,
yaitu :
a. 1 orang sebagai pitcher
b. 1 orang sebagai cather
c. 3 orang sebagai baseman / girl
d. 1 orang sebagai short stop dan short fielder
3. Tata Cara Bermain
a. Pada regu mendapat giliran untuk memukul maka setiap pemain mendapat kesempatan tiga
kali memukul. Ketentuannya jika pukulan yang pertama atau kedua baik, pemain yang
bersangkutan harus lari.
b. Urutan memukul ditentukan oleh nomor ururt yang telah ditentukan sebelum main.
c. Pemukul yang pertama tidak boleh dilalui oleh pemukul yang kedua, kedua oleh yang
ketiga, dan seterusnnya.
d. Yang tiap base hanya boleh diisi oleh seorang pemain.
e. Pada waktu bola dalam permainan, pemain bebas mengadakan gerekan, jika pitcher sudah
siap untuk melempar bola menghindari dengan berlari ke luar atau ke dalam lebih daripada
batas yang telah ditentukan, yaitu ± 1 meter dari garis batas.
1) Waktu permainan ditentukan dengan inning
Permainan softball berakhir ditentukan dengan inning. Selain itu, dapat juga ditentukan
dengan waktu jika dengan inning terlalu lama. Akan tetapi, umumnya dengan menggunakan
iining.
a) Lamannya main untuk baseball adalah 9 inning
b) Lamannya main untuk softball adalah 7 inning
2) Tata cara pitcher melempar bola
a) Pither melempar bola dari belakang diayunkan ke depan. Pada waktu melemparkan, salah
satu kaki harus berada pada tempat pelempar sebelum bola itu lepas dari tangannya.
b) Bola yang dilemparkan ialah bola yang berada diatas home-base, di antara lutut dan bahu
si pemukul. Jika bola yang dilemparkan dipukul ataupun tidak, umpire mengatakan strike.
Bola yang dilemparkan salah, yaitu bola yang tidak berada diatas home-home antara lutut dan
bahu sipemukul. Hal ini dinamakan ball.namun, bola yang salah itu dipukul maka dikatakan
strike.
c) Lemparan dianggap tidak ada jika pelempar bola dalam babak pertama mencoba melempar
bola sebelum pemukul siap dengan posisinya atau kehilangan keseimbangan.
3) Pukulan Strike
Dalam permainan softball, strike dihitung jika:
a) Bola dipukul, baik kena ataupun tidak kena;
b) Lemparan baik, walaupun bola tidak dipukul;
c) Bola yang dipukul meleset keluar. Jika pukulan itu terus-menerus meleset, diulang sampai
pukulan itu baik. Namun jika pukulan yang meleset itu melambung dan tertangkap oleh si
penjaga, pemukul itu lansung mati.
4) Lari Bebas
Lari bebas (free walk) dalam permainan softball diberikan jika :
a) Pitcher melemparkan bola empat kali salah (4 x ball);
b) Si pemukul dihalang-halagi pada waktu akan menuju ke base;
c) Jika semua base terisi, sedangkan pemukul telah empat kali tidak memukul karena pitcher
melemparkan bolannya salah terus (ball).
5) Cara mematikan dan bertukar tempat
Cara mematikan ialah dengan jalan “ditik” sebelum pelari mengenai base. Pada waktu
mentik, bola tidak boleh dilepas dari tangan. Kecuali pada lari yang terpaksa, cukup dengan
jalan “membakar”, yaitu sambil memegang bola, dan menginjak base yang ditujui pelari.
Bertukar tempat dilakukan setelah tiga kali mati.
6) Cara mendapat angka
Setiap pelari dengan pukulan yang baik dan dapat kembali dengan selamat, mendapat nilai
satu. Setiap pelari yang menuju ke base harus berada pada base, tidak boleh lewat. Jika lewat,
boleh ditik. Pelari pada base yang pertama boleh lewat, tetapi bukan pura-pura. Jika ada bola
yang dipukul melambung dan ditangkap oleh sipenjaga, sipemukul itu lansung mati. Para
pelari harus kembali ke base yang ditempatinnya semula dengan cepat agar basennya tidak
dibakar. Pelari-pelari yang kembali dapat dimatikan. Dalam permainan softball, pemukul atau
pelari yang telah dimatikan tidak dapat melanjutkan perjalanannya. Ia selanjutnya masuk
kekotak yang telah disediakan dan menunggu giliran untuk memukul lagi.
7) Pembantu
Setiap regu mempunyai dua orang pembantu yang berpakaian seragam dengan regunnya.
Kedua pembantu tersebut kerjannya bertugas untuk memberi petunjuk kepada pemukul dan
pelari base. Tempatnya di tempat pembantu, yakni satu orang disebelah kanan dan satu orang
disebelah kiri.
8) Umpire (wasit)
Dalam permainan ini terdapat empat orang umpire yang terdiri atas kepala umpire dan base
umpire sebanyak tiga orang. Kepala umpire tempatnya dibelakang cather, sedangkan base
umpire bertugas di lapangan menentukan matinya setiap base.
1) 1 orang = Pitcher
2) 1 orang = Cather
3) 3 orang = Baseman/Girl
4) 1 orang = Short Stop, Short Fielder
5) 3 orang = Left Fielder, Middle Fielder, dan Right Fielder Goal;

Alat, Sumber
a Alat : Bola
Glof
Stik
Base
Pluit
b Sumber : Buku Pendidikan Jasmani Orkes Grafindo
Buku Pendidikan Jasmani Orkes Ganesa
LKS
c Evaluasi :
Test Pembukaan Individu :
- Melakukan Piching sebanyak 4 kali
- Melakukan pukulan Ficher
- Melakukan lemparan kearah tembok dengan mengarah keangka-angka yang di tembok
BAB V
E. ATLETIK
Ateltik merupakan salah satu oleh raga yang mempunyai banyak jenis dan nomor.
Didalamnya terdapat nomor-nomor lari, jalan, lompat, dan lempar. Sekitar 200 negara
didunia terdaftar dalam Internasional Amateur Athletic Federation (IAAF), atau Federasi
Atletik Internasional, dalam Olimpiade, atletik merupakan salah satu olahraga yang paling
banyak menyediakan medali emas. Setiap pemecahan rekor dalam cabang olahraga atletik
merupakan suatu catatab sejarah disetiap olimpiade.
a. LARI
1.Lari Jarak Pendek
Salah satu nomor lari dalam cabang atletik adalah lari jarak pendek atau sprint, pelarinnya
disebut sprinter. Adapun lari jarak pendek terdiri atas bebrapa macam, antara lain sebagai
berikut :
a.Lari jarak 100 meter untuk putra dan putri;
b.Lari jarak 200 meter untuk putra dan putri;
c. Lari jarak 400 meter untuk putra dan putri;
Selain itu, lari sprint digunakan pula pada nomor lari gawang (burdles), yaitu 100 meter gawang,
110 meter gawang, dan 400 meter gawang, lari ini pun digunakan pada nomor lari estafet
(lari sambung) 4 x 400 meter dan 4 x 100 meter. Lari jarak pendek harus dibekali kekuatan
dan kecepatan yang tinggi karena membutuhkan daya tahan kecepatan (speed endurance)
yang kuat mulai start sampai finis. Lari jarak pendek ini dinamakan juga endurance sprint.
Jika siswa atau atlet ingin memenangkan perlombaan lari jarak pendek, hendaknya
menerapkan beberapa strategi dan taktik secara efektif dan efisien.
a. Strategi
Strategi salam cabang olahraga lari jarak pendek (sprint), antara lain sebagai berikut :
a. Strategi dipersiapkan sebelum perlombaan lari dilaksanakan.
b. Situasi dan kondisi tempat, peralatan, asrama taua mess, dan makanan agar disesuaikan
dengan keadaan perlombaan yang akan dihadapi.
c. Perang syaraf dengan lawan yang akan dihadapi 9media massa, yaitu elektronik atau cetak).
Biasanya, ditunjukan untuk melemahkan mental bertanding lawan dan memompa semangat
atlet atau kontingen agar berprestasi.
d. Observasi kekuatan dan kelemahan lawan (melalui pertandingan lansung atau rekaman
video) dan menyusun strategi untuk mengalahkan lawan.
e. Latihan mengotomatiskan teknik start, irama langkah lari (pace), teknik akselerasi berlari,
koordinasi gerakan, dan teknik menggapai garis finis.
f. Pelatih dan official biasanya lebih berperan dari pada atlet dalam pembentukkan dan
penerapan strategi bertanding/berlomba.
b. Taktik
Ada beberapa taktik yang harus dipoerhatikan saat melakukan perlombaan lari jarak pendek,
antara lain sebagi berikut:
a. Lakukan teknik start yang dikuasai dengan baik (terbaik), yaitu :
1) Gerakan start pada aba-aba “Bersedia”;
2) Gerakan start pada aba-aba “Siap”;
3) Gerakan start pada aba-aba bunyi pistol atau aba-aba “Ya”.
b. Teknik meninggalkan tempat start (start block) secara eksplosif (ekxplosive power).
c. Teknik berlari sprint adalah sebagi berikut :
1) Irama langkah kaki, saat meninggalkan tempat start langkah kecil, kemudian langkah agak
diperlebar. Selanjutnya, secara teratur langkah sesuai kebiasaan;
2) Langkah menjelang garis finis dipercepat (akselerasi) dengan kecepatan penuh agar dapat
meninggalkan lawan;
3) Kaki bertolak sekuat-kuatnya dan lutut diangkat setinggi panggul, tangan mengayun
bergantian untuk mengimbangi badan agar tetap seimbang;
4) Pandangan tetap lurus ke depan ke arah garis finis;
5) Badan tetap rileks sambil mencondongkan badan dengan mengatur gerakan tangan;
6) Gerakan kaki setinggi mungkin dan langkah kaki yang selebar mungkin;
7) Saat berlari sprint upayakan badan condong ke depan dan berlari dengan telapak kaki bagian
depan (kaki jinjit).
Cara start dalam melakukan lari ada tiga, yaitu:
Long start atau start menengah;
Medium start atau menengah
Bunch start atau start pendek.
Dianjurkan kepada atlet atau siswa melakukan start pendek sebab reaksi gerakan meluncur pada
teknik gerakan start ini sangat ini sangat baik. Biasanya teknik ini banyak disukai oleh para
pelari professional dan pelari dengan kaliber internasional. Poada aba-aba “siap”, panggul
pelari akan terangkat tinggi-tinggi sehingga si pelari akan berposisi tegak dahulu, kemudian
melesat, melesat, berlari sekuat tenaga dengan kecepata maksimal.
c. Teknik Menggapai Finis
Gerakan ini adalah gerakan yang dilakukan pelari pada saat mencapai garis finish. Teknik
gerakan mencapai garis finis, antara lain sebagai berikut:
a. Tetap lari pada kecepatan tinggi ;
b. Dada dicondongkan ke depan atau kepala lebih dahulu didepan dan tangan kedua-keduanya
diayunkan ke bawah belakang dengan gerakan seperti merubuhkan diri;
c. Bahu sebelah maju, teknik ini merupakan panduan gerakan dada dicondongkan ke depan
dengan ayunan tangan kedepan atas.
2. Lari Jarak Menengah
Strategi dan taktik lari jarak menengah memerlukan sprint. Akan tetapi, hal tersebut disesuaikan
dengan jauhnya jarak lari yang harus ditempuh.
Adapun jarak lari yang ditempuh pada nomor lari jarak menegah untuk putra dan putri
terbagi 3, yaitu :
a. Jarak 800 meter;
b. Jarak 1.500 meter;
c. Jarak 3.000 meter;
Berbeda halnya dengan lari jarak pendek yang menggunaklan start jongkok, posisi start pada lari
jarak menengah adalah start berdiri (standing start), kecuali lari 800 meter. Untuk itu, jika
ingin berprestasi pada lari jarak menengah, hendaknya menerapkan strategi dan taktik yang
teapt, cepat, serta akurat.
a. Strategi
Strategi dalam jari jarak menengah, antara lain sebagai berikut.
1) Strategi dipersiapkan sebelum perlombaan lari dilaksanakan.
2) Situasi dan kondisi tempat, peralatan, asrama atau mess, dan makanan agar disesuaikan
dengan keadaan pertandingan yang kan dihadapi.
3) Perang syaraf dengan lawan yang akan dihadapi (media massa: elektronik atau cetak).
Biasanya ditujukan untuk melemahkan mental bertanding lawan dan memompa semangat
atlet atau kontingen agar berprestasi.
4) Observasi kekuatan dan kelemahan lawan (melalui pertandingan lansung atau rekaman
video) dan menyusun strategi untuk mengalahkan lawan.
5) Latihan mengotomatiskan teknik start, irama langkah kaki (pace), lintasan lari, akselerasi lari
menjelang garis finis, dan teknik menggapai garis finis.
6) Pelatih dan offcial biasanya lebih berperan dari pada atlet dalam pembentukan dan
penerapan strategi perlombaan atau pertandingan.
b. Taktik
Taktik yang baik dalam lari jarak menengah adalah upaya memaksimalkan teknik berlari dengan
sempurna agar dapat memenangkan pertandingan secara spotif. Terdapat beberapa taktik saat
melakukan lari jarak menengah, antara lain sebagai berikut.
1) Badan harus dalam posisi rileks selama melakukan lari.
2) Penumpuan kaki dimulai dari bola kaki dan dilanjutkan ke jari-jari kaki.
3) Gerakan lengan dan tungkai terkoordinasikan sebaik mungkin.
4) Upayakan saat berlari untuk mengambil lintasan dalam (jika di track).
5) Pertahankan irama langkah kaki dan sebaiknya semakin cepat menjelang garis finis (ritme
pace).
6) Badan condong ke depan antara 100 sampai dengan 150.
7) Penguasaan irama lari dengan tidak terburu-terburu melakukan kecepatan penuh, hendaknya
semakin lama semakin cepat (sistematis), yaitu:
a) Kecepatan lari dalam keadaan stabil, langkah tetap agak lebar dengan menyesuaikan panjang
tungkai dan angkat lutut;
b) Aturlah irama pernapasan dan kecepatan lari. Selain itu, tenaga jangan sampai habis terkuras
di awal-awal lari;
c) Untuk mengambil posisi terdepan, lakukan lari secepat mungkin (akselerasi) saat menjelang
100 meter menuju garis finis.
B. LOMPAT JAUH
Tujuan utama cabang olahraga atletik lompat jauh adalah melompat sejauh-jauhnya. Atlet atau
siswa dapat melakukan teknik lompat jauh dengan berbagai gaya, gaya tersebut mampu
melakukan lompatan yang sejauh-jauhnya namun, ada beberapa gaya yang umum dilakukan
oleh para pelompat jauh professional yang tingkat keberhasilaanya telah terukur dan teruji.
Adapun teknik atau gaya tersebut, antara lain sebagai berikut:
1.Gaya berjalan di udara atau lauf (walking/running in the air)
2.Gaya menggantung/ melenting (schnepper/bang style)
3.Gaya jongkok atau tuck (kauer)
Ketiga gaya tersebut tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun,
teknik-teknik tersebut akan menjadi lebih baik jika sudah menjadi spesialisasi bagi seorang
atlet atau pelajar sehingga kemampuannya dapat dioptimalkan (berpretasi).
Faktor yang cukup dominan menentukan tingkat keberhasilan dalam melakukan lompat jauh
menyangkut kemampuan menerapkan strategi dan taktik secara efektif dan efisien. Oleh
karena itu, berbagai hal yang berkaitan dengan strategi dan taktik lompat jauh harus
dipersiapkan dan dilatih secara matang, antara lain sebagai berikut.
a. Kemampuan gaya, pola, system-sistem, serta mental yang dimiliki diri sendiri.
b. Derajat kebugaran atlet atau pelajar.
c. Kemampuan fisik dan teknik si pelompat.
d. Keadaan lingkungan, alat, perlengkapan, lapangan dan situasi sosial yang dihadapi, tempat
pertandingan, cuaca atau iklim, kondisi lampu dan penonton.
e. Peraturan atau ketentuan perlombaan yang bersifat internasional, nasional, dan local.
a. Strategi
Strategi dalam lompat jauh, antara lain sebagai berikut :
a. Strategi dipersiapkan sebelum perlombaan lari dilaksanakan.
b. Situasi dan kondisi tempat, peralatan, asrama atau mess, dan makanan agar disesuaikan
dengan pertandingan yang akan dilakukan.
c. Memompa semangat atlet atau kontingen agar berprestasi dengan memperhatikan berbagai
video keberhasilan mereka.
d. Latihan mengotomatiskan teknik start (awalan), teknik irama, dan akselerasi berlari, gerakan
tolak kan, teknik saat diudara, dan teknik mendarat.
e. Pelatih dan official biasanya lebih berperan daripada atlet dalam pembentukan dan penerapan
strategi bertanding/berlomba.
b. Taktik
Ada beberapa teknik lompatan yang berhubungan dengan taktik yang harus diperhatikan saat
melakukan perlombaan lompat jauh.
a. Kekuatan tungkai dalam tolakkan atau yang disebut explosive power, artinya daya ledak
tungkai.
b. Kecepatan lari (speed) saat awalan dilaksanakan. Awalan sebaiknya dilakukan dengan jarak
30-40 meter.
c. Langkah terakhir saat tungkai melakukan tolakkan, sebaiknya langkah agak panjang dengan
posisi badan agak direndahkan ke belakang (sebaiknya menentukan batas irama langkah kaki
(check mark).
d. Sudut lompatan kira-kira 45 derajat (jumper’s trajectory).
e. Posisi tubuh saat di udara harus baik dan seimbang.
f. Berupaya menjulurkan kedua kaki kedepan sejauh mungkin, kemudian mendarat dengan
sebaik-baiknya
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan lompat jauh, antara lain sebagai
berikut:
a. Tolakan, yaitu menolak sekuat-kuatnya pada papan tolakan;
b. Sikap badan diudara, yaitu badan harus diusahakan melayang selama mungkin diudara serta
dalam keadaan seimbang;
c. Sikap badan pada waktu mendarat, yaitu si pelompat harus mengusahakan mendarat dengan
sebaik-baiknya. Jangan sampai jatuhnya badan atau tangan ke belakang jarena dapat
merugikan.
Mendarat yang baik adalah ketika jatuhnya dengan kedua kaki dan tangan kedepan. Jadi, jika
jatuhnya ke depan tidak akan merugikan.
Kesalahan-kesalahan yang umum dilakukan oleh para pelompat, antara lain sebagai berikut
:
a. Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum bertolak;
b. Bertolak dari tumit dengan kecepatan yang tak memadai;
c. Badan miring jauh ke depan atau terlalu miring ke belakang;
d. Fase melayang badan tidak seimbang;
e. Tidak cukup angkatan kaki pada pendaratan;
f. Satu kaki turun kaki lain pada pendaratan

Alat, Sumber Pelajaran


a. Alat : Balok Senam
Bendera senam
Pluit
Stop watch
b. Sumber Pelajaran : Atletik untuk sekolah Gerry. A Carr
Pedoman dasar melarih atletik program pendidikan dan system sertifikasi pelatih atletik pagi
1993
C. Evaluasi :
- Test Individu (Perbuatan)
- Melakukan start dengan mengikuti aba-aba dari starter
- Melakukan lari sprint dengan jarak 60 m
- Melakukan teknik memathui garis finish
- Melakukan lompatan dengan gaya berjalan di nudara
- Melakukan cara pendarataf yang bersih
BAB VI
F. PENCAK SILAT
Pencak silat merupakan seni bila diri asli bangsa Indonesia. Akan tetapi, sudah banyak negara
lain yang mempelajarinya, seprti bangsa Eropa. Banyak atlet-atlet bela diri Eropa yang
sengaja mendatangkan pelatih pencak silat dari Indonesia. Didalam pencak silat, tersirat
makna dan unsur yang terkandung sangat tinggi. Pencak silat terdiri atas empat unsure, yaitu
unsur olahraga, unsur kesenian, unsur bela diri, dan unsur kerohanian. Oleh karena itu,
pencak silat berperan sebagai salah satu alat untuk pembentukan manusian yang bersifat
kesatria, sehat, terampil, dan percaya diri.
1. Taktik dan Strategi dalam Pencak Silat
Taktik merupakan siasat atau akal yang digunakan pada saat pertandingan untuk mencari
kemenangan secara sportif.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penerapan taktik dan strategi dalam
pencak silat, antara lain sebagai berikut:
a. Kemampuan fisik, teknik, pola-pola, serta sisitem-sistem mental yang dimilki diri sendiri
dan lawan;
b. Keadaan lingkungan, alat, perlengkapan, lapangan, dan situasi sosial yang dohadapi;
c. Peraturan-peraturan pertandingan, baik yang bersifat internasional, nasional, maupun local.
2. Manfaat dan Kegunaan Taktik dalam Pencak Silat
Adapun manfaat atau kegunaan taktik dan strategi dalam pencak silat adalah sebagai berikut :
a. Mencari kemenangan bertanding, dengan penerapan fisik, teknik, dan mental dengan
efektif dan efisien;
b. Menganalisis kebenaran fisik, teknik, dan mental agar lawan melakukan kesalahan;
c. Pengembangan akal, kreatif, dan daya piker bagi pesilat;
d. Mencegah terjadinya cedera, kekalahan, dan mencapai kemengan.
Perbedaan antara strategi dan taktik dalam olahraga pencak silat adalah sebagai berikut.
a. Strategi
Strategi dalam pencak silat, antara lain sebagai berikut :
1) Siasat dijalankan sebelum pertandingan pencak silat dimulai;
2) Kondisi, tempat, alat, asrama, dan makanan agar disesuaikan dengan keadaan pertandingan
yang dihadapi;
3) Perang saraf dengan lawan yang akan dihadapi;
4) Observasi kekuatan dan kelemahan lawan;
5) Latihan untuk mengotomatiskan system, pola, serta tipe bertahan dan menyerang;
6) Pelatih lebih berperan daripada pesilat dalam pembentukan startegi.
b. Taktik
Terdapat bebrapa taktik dalam pencak silat, antara lain sebagai berikut:
1) Siasat yang dikerjakan pada saat bertanding pencak silat;
2) Akal mencari senjata yang tepat untuk mengalahkan lawan secara efisien dan efektif;
3) Menentukan sikap dan tindakan yang cepat, tepat, dan cermat untuk mengalahkan lawan.
4) Atlet lebih berperan dari pada pelatih dalam tindakan taktik. Atlet lansung menghadapi
masalah didalam arena pertandingan;
5) Taktik belum tentu selaras dengan strategi dalam penerapannya.
Adapun beberapa faktor-faktor yang menentukan baik atau tidaknya suatu teknik, yaitu:
a) Strategi yang direncanakan sebelum pertandingan;
b) Kemampuan akal, daya piker dan kreativitas atlet;
c) Kemampuan fisik, teknik, dan sikap mental atlet;
d) Kemapuan mengatasi segala sesuatu yang dihadapi atau kemampuan daya adaptasi
terhadap lingkungan;
e) Kemampuan penguasaan sistem-sistem, pola-pola, dan tipe-tipe pertandingan pencak silat.
a. Taktik Menyerang
Seorang pesilat harus dapat membaca taktik lawannya sehingga dapat mengalahkan dengan
taktik yang digunalkan. Pesilat pun harus menguasai taktik menyerangan dan bertahan.
Taktik penyerangan ialah suatu saisat yang dijadikan terhadap lawan dengan tujuan untuk
mematahkan pertahanan lawan guna mencari kemenangan dalam bertanding secara sportid.
Serangan daoat dibagi jenisnya berdasarkan bagian tubuh yang digunakan untuk melakukan
serangan, yaitu sebagai berikut :
1) Serangan lengan atau tangan yang lazim disebutpukulan
2) Serangan tungkai atau kaki yang lazim disebut tendangan.
b. Taktik Pertahanan
Taktik pertahanan ialah suatu siasat yang dilakukan terhadap lawan dengan tujuan untuk
menahan serangan lawan atau menghindar dari serangan lawan (pembelaan) agar tidak
mengalami kekalahan dalam pencak silat sehingga. Pembelaan merupakan prinsip dasar
utama dalam pencak silat sehingga perlu dipelajari dan diperkuat landasnya terlebih dahulu.
Dasar-dasar yang perlu dipelajari dan diperkuat dan dilatih, antara lain hindaran/elakan dan
tangkisan.
Hal ini merupakan dasar yang memperkuat pembelaan aktif, serangan, nelaan, serta
teknik-teknik lainnya. Prinsip pembelaan harus dipupuk menjadi sikap pembelaan diri secara
mental, jiwa, dan teknik. Taktik pembelaan pun mempunyai beberapa tingkatan. Tingkatan
pembelaan terdiri atas pembelaan dasar, pembelaan lanjutan, dan pembelaan teknik. Teknik
pembelaan harus sesuai dengan teknik menyerang dan bertahan.
b. PERTANDINGAN OLAHRAGA PENCAK SILAT
Pada 1970, pencak silat dikembangkan sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan. Sejak
itu, olahraga pencak silat mendapat tempat di masyarakat sebagai olahraga yang
dipertandingkan. Pertandingan dilakukan dengan bersaskan norma-norma olahraga dan
kaidah pencak silat. Dengan adanya pengembangan dibidang olehraga ini maka jalur
pembinaan pencak silat berkembangan melalui 3 aspek, antara lain sebagai berikut:
1. Pencak silat sebagai bela diri;
2. Pencak silat sebagai kesenian;
3. Pencak silat sebagai olahraga.
Ketika aspek ini memiliki keterkaitan dan merupakan unsur-unsur yang terjalin dalam
tujuan pendidikan mental spiritual pencak silat. Di samping itu, pencak silat merupakan
sarana bagi silaturahmi dan pembinaan persatuan bangsa Indonesia sebagai perwujudan
Bhinneka Tunggal Ika. Pencak silat sebagai seni bela diri dan kesenian berkembang dalam
berbagai aliran di daerah-daerah yang mempunyai bentuk dan cirri khsus. Pencak silat sebagi
olahraga mempunyai batasan dan standar yang bersifat nasional dan internasional.
Oleh karena itu, agar berprestasi dalam pertandingan olahraga pencak silat harus
mengetahui dan memahami peraturan-peraturan pertandingan serta melakukan latihan yang
sesuai dengan prinsip-prinsip latihan dengan teratur. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Kemampuan gaya, pola, system-sistem, serta mental yang dimilki diri sendiri;
b. Derajat kebugaran atlet atau pelajar;
c. Kemampuan fisik dan teknik si petarung;
d. Keadaan lingkungan, alat, perlengkapan, lapangan dan situasi sosial yang dihadapi, tempat
pertandingan, cuaca atau iklim, kondisi lampu dan penonton;
e. Peraturan atau ketentuan perlombaan yang bersifat internasional nasional, dan local.
1. Peraturan Pertandingan Olahraga Pencak Silat
a. Ketentuan Bertanding
Pertandingan olahraga pencak silat dilakukan oleh dua orang pesilat yang saling berhadapan
untuk mencapai prestasi. Dua orang pesilat tersebut melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Melakukan pembelaan (hindari/elakan dan tangkisan);
2) Melakukan serangan pada sasaran;
3) Menjatuhkan lawan;
4) Menguci lawan.
Pertandingan pencak silat dilakukan dalam 3 babak. Setiap babak lamanya 2 menit dan waktu
istirahat antara babak lamanya 1 menit.
Ketentuan dalam pertandingan pencak silat ditentukan sebagai berikut.
1) Setiap pembelaan dan serangan harus berpola dari sikap awal. Selain itu, koordinasi dalam
melakukan pembelaan dan serangan. Setelah melakukan serangan atau pembelaan harus
kembali pada sikap awal.
2) Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara
serangan ke arah lawan.
3) Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan, dan kaidah-kaidah pencak silat.
Selain ketentuan dalam pertandingan, penialain pun perlu dilakukan untuk meningkatkan
prestasi dan ketentuan-ketentuan perwasitan umumnya.
Penialain
Adapun ketentuan penilaian untuk prestasi adalah sebagai berikut.
5) Nilai 1: a) Elakan/tangkisan yang berhasil, dan lansung disusul oleh serangan yang masuk
pada sasaran atau teknik jatuhan yang berhasil.
b) Serangan tangan yang masuk pada sasaran.

6) Nilai 2: Serangan kakai yang masuk pada sasaran.


7) Nilai 3: Menjatuhkan lawan.
8) Niali 4: Mengunci lawan.
Selain itu, pemberian nilai dilakukan pada teknik. Penilaian terendah permainan pencak
silat 2 dan niali tertinggi 5 pada setiap babak. Sasaran yang boleh diserang adalah semua
bagian tubuh, kecuali leher ke atas dan kemaluan. Bagian tungkai dan lengan dapat dijadikan
sasaran serangan untuk menjatuhkan dan mengunci, tetapi tidak mempunyai nilai sebagai
sasaran perkenaan.
Pertandingan olahraga pencak silat fipimpin oleh seorang wasit dan dibantu oleh 5 orang
juri. Ada bebrapa ketentuan untuk menentukan kemengan seorang pesilat. Ketentuan tersebut
adalah sebagai berikut.
a. Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan jumlah juri yang memenangkan lebih
banyak dari pihak lawannya.
b. Menang teknik, jika lawanya jatuh tidak dapat melanjutkan pertandingan, antara lain
karena:
1) Menyatakan diri tidak dapar terus melanjutkan pertandingan;
2) Atas putusan dokter pertandingan karena kondisinnya tidak layak tanding;
3) Atas permintaan pelatih/Pembantu pesilat
c. Menang mutlak, jika lawanya jatuh karena serangan yang sah dan tidak menjadi sadar
setelah hitungan ke-10 dari wasit dalam waktu 10 detik serta tidak dapat berdiri tegak.
d. Menang diskualifikasi, jika :
1) Lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2;
2) Lawan melakukan pelanggaran berat yang diberikan hukuman lansung diskualifikasi;
3) Melakukan pelanggran tingkat pertama dan lawan cedera tidak dapat melanjutkan
pertandingan atas keputusan dokter per-tandingan
e. Menang karena pertandinagn tidak seimbang, diputuskan oleh wasit,
f. Menang karena lawan tidak muncul di gelanggang (mengundurkan diri).
Selain memberikan nialia, wasit pun memberikan hukuman. Ketentuan hukuman diberikan
jika seorang pesilat melakukan pelanggaran ringan atau berat. Hukuman tersebut, antara lain
sebagai berikut.
a. Teguran, jika pesilat melakukan pelanggran ringan :
1) Teguran I dikurangi nilai 1, dan
2) Teguran II dikurang 2,
b. Peringatan I, jika pesilat mendapat teguran yang ke-3 dalam satu babak akibat pelanggaran
ringan. Peringatan I, nilai akan dikurangi sebanyak 5 poin.
c. Peringatan II, diberikan jika pesilat mendapat peringatan setelah peringatan I. Peringatan
II, akan dikurangi sebanyak 10 poin.
d. Diskualifikasi diberikan jika pesilat mendapat peringatan setelah peringatan I dan
melakukan pelanggaran berat yang disorong oleh unsur kesengajaan dan bertentangan dengan
norma keolahragaan.
2. Gelanggang Pertandingan dan Susunan Pelaksanaan
Ketentuan gelanggan pencak silat adalah sebagai berikut :
a. Gelanggang dapat dilantai atau penggung dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Dilapisi matras setebal 5 cm;
2) Permukaan harus rata dan ditutup dan alas yang tidak licin;
3) Berukuran 10 x 10 m.
b. Bidang laga
1) Merupakan segi empat bujur sangkar;
2) Ukuran 8 x 8 m
3) Jarak antara bidang laga dan tepi matras 1 m.
c. Batas gelanggang dibuat dengan garis setebal 5 cm
Ditengah gelanggang dibuat lingkaran bergaris tengah 2m dan tanda tempat dimulai
pertandingan.
d. Perlengkapan pertandingan yang pokok terdiri atas:
1) Jam pertandingan atau stopwatch;
2) Gong atau alat yang fungsinnya sama;
3) Lampu babak dan lampu pemenang;
4) Perlengkapan untuk pesiloat, ember, kain pel, dan lain-lain.
Selain itu, pesilat harus mengenakan pelindung badan, pelindung kemaluan, serta
memakai pakaiana pencak silat berwarna hitam.
e. Susunan pelaksana teknis pertandingan, antara lain sebagai berikut.
1) Ketua pelaksana yang dibantu oleh:
a) Sekretaris pertandingan dan pembantu-pembantunya;
b) Pengamat waktu dan pembantu-pembantunya;
c) Pengatur babak;
d) Pengatur gelanggang.
2) Tim dokter pertandingan dan tim kesehatan
3) Dewan wasit juri
4) Dewan hakim
Dewan hakim merupakan badan panitia yang mempunyai keputusan tertinggi jika terjadi
masalah pada suatu pertandingan.
BAB VII
PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas bahwa olah raga baik itu di sekolah maupun di
tingkatNasional telah melakukan fungsinya. Namun demikian agar olahragaini arif dan
bijaksana, maka perlu ada peningkatan sistem penyelenggaraan yaitu selain memberikan
layanan dalam bentuk ekstra kulikuler juga memberikan layanan dalam pertandingan. Hal
ini merupakan bentuk kepedulian Nasional untuk ikut menyehatkan kehidupan bangsa
melalui olahraga basket yang tepat, cepat, akurat dan relatif dapat dijangkau oleh
kebutuhan masyarakat dan diharapkan mampu menciptakan atlit basket professional
khususnya pada cabang olahraga basket yang dapat mengharumkan nama bangsa
Indonesia.
B. Saran
Saran Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga berjalan dengan normal,
maka sebagai olahragawan, harus memotivasi dan merangsang masyarakat umum (
masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai olahraga
supaya keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah. Supaya generasi yang akan
datang lebih optimal dalam bidang olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa
kita tidak tertinggal perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang
olahraga. marilah kita bangun indonesia yang sehat dengan olahraga salah satunya dalam
bidang olahraga ini.
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………
Kata Pengantar…………………………………………………
BAB I
A. Sepak Bola
1. Strategi Dan Taktik dalam permainan sepak bola
 Strategi…………………………………………
 Taktik…………………………………………..
2. Formasi pemain……………………………………
3. Adsministrasi Pemain……………………………...
4. Gambar dan Sejarah Singkat………………………
BAB II
B. Bola Voli
1. Strategi…………………………………………..
2. Taktik……………………………………………
3. Gambar dan Sejarah Singkat……………………
BAB III
C. Bola Basket
1. Strategi…………………………………………………
2. Taktik…………………………………………………..
3. Pola Permainan…………………………………………
4. Sportivitas saat Bermain……………………………….
5. Gambar Dan Sejarah Singkat………………………….
BAB IV
D. Soft Ball
1. Strategi Dan Taktik……………………………………..
2. Penempatan………………………………………………
3. Tata cara bermain………………………………………..
4. Gambar Dan sejarah singkat…………………….
BAB V
E. Atletik
1. Lari Jarak Pendek………………………………………
2. Lari Jarak Menengah……………………………………
3. Lompat Jauh…………………………………………..
4. Gambar dan Sejarah Singkat
BAB VI
F. Pencak silat
1. Taktik dan Strategi…………………………………….
2. Manfaat Dan Kegunaan………………………………..
3. Pertandingan Olahraga Pencak Silat…………………….
4. Peraturan…………………………………………………
5. Gelanggang Pertandingan dan susunan pelaksanaan…..
6. Gambar dan Sejarah Singkat…………………………….
BAB VII
G. Kritik dan Saran
1. Kritik……………………………………………….........
2. Saran……………………………………………………..
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah MATERI
PENJASKES
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
penjaskes ini.
Akhir kata kami berharap semoga Makalah Materi Penjaskesdan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikanmanfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Muara Badak, Desember 2017


MAKALAH PENJASKES

Nama : Bhonita Maulidnidar


Kelas : XI
Jurusan : Farmasi

SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK


TAHUN AJARAN 2017-2018
1) Sejarah Singkat Sepak Bola
Pada awal abad ke-21, permainan sepak bola sudah dimainkan oleh lebih dari 250
juta orang dari 200 negara di seluruh dunia. Hal ini lah yang akhirnya
mennjadikan permainan sepak bola sebagai cabang olahraga terpopuler di dunia
sampai saat ini

1) Sejarah singkat Bola Volley


Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette.
Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan
jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA
pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat).

1) Sejarah Singkat Soft Ball


Olahraga softball berasal

dari Amerika Serikat (USA) diciptakan oleh George Hancoc pada


tahun 1887 di kota Chicago. Mula-mula permainan ini hanya hiburan saja dan
dimainkan dalam ruangan tertutup. Daya tarik utama karena permainan ini dapat
dimainkan oleh semua usia baik pria maupun wanita. Lalu permainan ini bekembang
dari Amerika berkembang ke kanada, dari sanalah kemudian berkembang ke penjuru
seluruh dunia.
1) Sejarah Singkat Pencak Silat
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
Indonesia. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan
Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai
suku bangsa Nusantara.

Anda mungkin juga menyukai