Anda di halaman 1dari 8

Mewujudkan Integrasi Melalui

Seni & Sastra: Ismail Marzuki


1. Baharuddin As’ad (08)
2. Diah Riska Aulia (10)
Disusun oleh:
3. Iin Febri Anita S. (14)
4. Indriyani Winarsih (15)
5. Lia Budi S. (18)
6. Yohanes Hendra K. (30)
Nama Lengkap : Ismail Marzuki
Tempat Lahir : Kwitang, Senen,
Batavia, Indonesia
Tanggal Lahir : Senin, 11 Mei 1914
Meninggal : Jakarta, 5 Januari 1958
(umur 44)

Agama : Islam

Penghargaan : Pahlawan Nasional


(2004), Namanya diabadikan sebagai pusat seni dan
kebudayaan Taman Ismail Marzuki (TIM) (1968)

Biodata
◊ Di usia 17 tahun, untuk pertama kalinya ia berhasil mengarang lagu "O Sarinah”
◊ Tahun 1936, Mail memasuki perkumpulan orkes musik Lief Java sebagai pemain
gitar, saxophone, dan harmonium pompa
◊ Ketika RRI dikuasai Belanda pada tahun 1947, Ismail Marzuki memutuskan
keluar dari Orkes Radio karena tidak mau bekerjasama dengan Belanda
◊ Bekerja kembali ketika RRI sudah diambil alih dan mendapat kehormatan
menjadi pemimpin Orkes Studio Jakarta. Pada saat itu ia menciptakan lagu
Pemilihan Umum dan diperdengarkan pertama kali dalam Pemilu 1955
◊ Mempunyai penyakit TBC, Ismail Marzuki tetap bersemangat untuk terus
berjuang melalui seni.

Proses kehidupan Ismail Marzuki


◊ Tahun 1931, untuk pertama kalinya menciptakan lagu yang berjudul “Oh Sarinah”
yang syairnya dibuat dalam bahasa Belanda.
◊ Tahun 1935, sewaktu berusia 21 tahun muncul karyanya dalam bentuk
keroncong yang berjudul Keroncong Serenata.
◊ Tahun 1936, mencipta Roselani, judul ini membawa kita ke suasana romantis
alam Hawaii di Samudra Pasifik.
◊ Tahun 1937, muncul lagu-lagu yang mengambil latar belakang “Hikayat 1001
Malam” berjudul Kasim Baba saat Ismail berusia 23 tahun, dan mencipta
gubahan keroncong yang berjudul keroncong sejati bermodus minor bernafaskan
melodi yang melankolis.

Karya Ismail Marzuki


◊ Tahun 1938, mengisi ilustrasi musik film berjudul “Terang Bulan”. Di dalamnya
ada 3 buah lagu, antara lain: Pulau Saweba, Di Tepi Laut, Duduk Termenung.
Film ini diputar di Malaya. Ismail bernyanyi untuk adegan Raden Mochtar
sewaktu menyanyi.
◊ Tahun 1939, keluar ciptaan sebanyak 8 buah lagu, 2 lagu diantaranya berbahasa
Belanda, yaitu: Als de Ovehedeen dan Als’t Meis is in de tropen. Sedang lagu-
lagu Indonesianya adalah Bapak Kromo, Bandaneira, Olee lee di Kutaraja, Rindu
Malam, Lenggang Bandung, Melancong ke Bali. Dalam periode ini Ismail belum
menciptakan lagu-lagu perjuangan.

Karya Ismail Marzuki


◊ Rayuan Pulau Kelapa (1944)
◊ Halo-Halo Bandung (1946) yang diciptakan ketika terjadi peristiwa Bandung
Lautan Api
◊ Selendang Sutera (1946) yang diciptakan pada saat revolusi kemerdekaan untuk
membangkitkan semangat juang pada waktu itu
◊ Sepasang Mata Bola (1946) yang menggambarkan harapan rakyat untuk
merdeka

Karya Lagu yang Bernilai Perjuangan


TERIMA KASIH
◊ https://id.Wikipedia.org/wiki/Ismail_Marzuki
◊ http://lets-sekolah.blogspot.co.id/2016/04/mewujudkan-integrase-melalui-seni-
dan.html

Sumber

Anda mungkin juga menyukai