RELAWAN DEMOKRASI
BASIS PEMUDA
1. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 menegaskan bahwa pemilu
diselenggarakan dengan partisipasi masyarakat. Poin ini menunjukkan
partisipasi masyarakat menjadi salah satu indikator pentingnya
penyelenggaraan pemilu. Tanpa partisipasi dan keterlibatan pemilih, maka
sesungguhnya pemilu tidak memiliki makna. Ukuran partisipasi tentu bukan
sekedar kehadiran pemilih dalam memberikan suara di tempat pemungutan
suara atau voter turn out, tetapi keterlibatan pemilih pada keseluruhan tahapan
pemilu.
Tantangan sosialisasi dan pendidikan pemilih pada pemilu 2019 lebih
berat karena semakin kompleksnya penyelenggaraan pemilu. Pemilih akan
dihadapkan dengan lima jenis surat suara di TPS. Sosialisasi dan pendidikan
pemilih yang lebih masif dan intensif juga dibutuhkan untuk menurunkan
angka suara tidak sah atau invalid vote dalam pemilu.
Pemilu 2019 mesti menjadi titik balik persoalan partisipasi pemilih
yang sebelumnya ada. Angka partisipasi pemilih harus meningkat dan inflasi
pemilih harus dipulihkan bahwasanya memilih adalah tindakan politik yang
mulia. KPU bersama komponen bangsa lainnya memiliki tanggung jawab
yang besar untuk memastikan titik balik itu terwujud.
Program Relawan Demokrasi yang digagas KPU melibatkan kelompok
masyarakat yang berasal dari 11 (sebelas) basis pemilih strategis yaitu basis
keluarga, basis pemilih pemula, basis pemilih muda, basis pemilih perempuan,
basis penyandang disabilitas, basis pemilih berkebutuhan khusus, basis kaum
marginal, basis komunitas, basis keagamaan, basis warganet, basis relawan
demokrasi.
Program Relawan Demokrasi dilatarbelakangi oleh partisipasi pemilih
yang cenderung menurun. Empat pemilu nasional terakhir dan pelaksanaan
Pemilukada di berbagai daerah menunjukkan indikasi itu. Pada pemilu
nasional misalnya, yaitu pemilu 1999 (92%), pemilu 2004 (84%), pemilu 2009
(71%), pemilu 2014 (73%). Oleh karena itu kegiatan ini diharapkan mampu
menumbuhkan kembali kesadaran positif terhadap pentingnya pemilu dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada akhirnya ini dapat menggerakkan
masyarakat tempat mereka berada agar mau menggunakan hak pilihnya
dengan bijaksana serta penuh tanggung jawab, sehingga partisipasi pemilih
dalam pemilu tahun 2019 dapat lebih baik dibandingkan pemilu-pemilu
sebelumnya.
2. Tujuan
1. Meningkatkan kualitas proses dan hasil pemilu
2. Meningkatkan partisipasi pemilih
3. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi
4. Membangkitkan kesukarelaan masyarakat dalam tahapan pemilu
3. Sasaran
Pemuda Dusun Ampelgading Desa Tamansari Kecamatan Licin berjumlah 25
Orang.
4. Bentuk Kegiatan
Sosialisasi dan tanya jawab tentang pentingnya demokrasi dan
partisipasi masyarakat dalam pemilu serentak tahun 2019 disertai media PPT
dan alat peraga pemilu.
WAKTU KEGIATAN
7. Kesimpulan
Kegiatan sosialisasi tentang pemilu serentak tahun 2019 yang diadakan
oleh relawan demokrasi basis pemuda dengan sasaran pemuda Dusun
Ampelgading Desa Tamansari Kecamatan Licin telah terlaksana sesuai
dengan harapan. Partisipasi dan antusias peserta menjadi salah satu indikator
kesuksesan kegiatan sosialisasi.
LAMPIRAN
Lampiran 1: Notulensi
Lampiran 2: Undangan Pemuda Dusun Ampelgading
Lampiran 3: Daftar Hadir
Lampiran 4: Daftar Normatif Bantuan Transport Peserta
Lampiran 5: Nota dan Kwitansi
Lampiran 6: Dokumentasi
NOTULENSI SOSIALISASI PEMILU SERENTAK 2019
ABDUL WAHID Q.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANYUWANGI
RELAWAN DEMOKRASI BASIS PEMUDA
Kepada Yth.
Saudara ____________
di –
TEMPAT
Dengan hormat,
Sehubungan dengan akan diadakannya Pemilu Serentak 2019, untuk itu
kami selaku Koordinator Relawan Demokrasi (RELASI) Basis Pemuda KPU
Banyuwangi mengundang Saudara pada
Hari, Tanggal : Minggu, 24 Maret 2019
Waktu : 10.00 WIB s/d Selesai
Tempat : Balai Desa Tamansari
Acara : Sosialisasi Pemilu 2019
Atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.
Koordinator Relasi
Basis Pemuda
ABDUL WAHID Q.
NOTA DAN KWITANSI BANNER
NOTA DAN KWITANSI KONSUMSI
NOTA DAN KWITANSI ATK
DOKUMENTASI