Disusun Oleh :
1. RUDI ERIANTO
3. MORA SOFYAN
4. MULIADI
2023
1. Latar Belakang
Pemilih pemula merupakan sasaran utama dari parta-partai politik yang mengikuti
pemilu di Indonesia karena jumlahnya setengah jumlah keseluruhan pemilih serta orientasi
politiknya belum ajeg, sehingga mudah dipengaruhi. Untuk mengatasi hal tesebut maka
pemilih pemula memelukan kecakapan Partisipatoris politik yang memadai, karena apabila
pemilih pemula tidak mempunyai kecakapan Partisifatoris politik yang memadai maka
menyebabkan rendahnya kualitas politik pemilih pemula, yang akan bedampak pada
rendahnya kualitas pemilu.Padahal warga Negara dan masyarakat yang demokratis harus
memfokuskan pada pendidikan dan pembekalan akan kecakapan-kecakapan yang
dibutuhkan untuk berpartisifasi dan bertanggungjawab, efektif dan ilmiah.
2. Rumusan Masalah
Apa pengetian Pemilih Pemula ?
Bagaimana peranan pemilih pemula di SMAN 1 Panyabungan Timur ?
Bagaimana peranan pemilih pemula di Al-Bi’Satil Islamiyah ?
3. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian dari pemilih pemula
Untuk mengetahui peranan pemilih pemula di SMAN 1 Panyabungan Timur
Untuk mengetahui peranan dari pemilih pemula di Al-Bi’Satil Islamiyah
Memberikan pemahaman tentang peranan pemilih pemula
Pentingnya untuk menyalurkan hak pilih
BAB II
PEMBAHASAN
Pemilih pemula dapat diartikan sebagai pemilih pertama yang menggunakan hak pilih
dalam pemilihan. Pemilih pemula dalam konteks politik adalah kelompok pertama yang
menggunakan hak pilihnya dan memiliki orientasi politik yang dinamis dan berubah yang
mudah dipengaruhi oleh berbagai pihak. Dengan kata lain, pemilih pemula sebagai jenis
pemilih tidak pernah memilih dalam pemilu sebelum ini, karena usia yang belum memenuhi
syarat yakni 17 tahun. Hal ini dikarenakan berdasarkan pada Undang-Undang No 7 tahun
2017 Tentang Pemilihan Umum Pasal 1 menjelaskan bahwa pemilih adalah Warga Negara
Indonesia yang sudah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun. Selain itu, pemilihan pemilih
pemula dengan usia muda atau generasi milenial. Pemilih pemula juga dapat diartikan
sebagai pemilih baru yang pertama kali akan melakukan penggunaan hak pilihnya, yaitu
masyarakat yang telah memenuhi dengan syarat umur sudah 17 tahun, sudah pernah kawin,
dan purnawirawan atau tidak lagi menjadi anggota TNI/Polri.
Pemilih pemula memiliki antusiasme yang tinggi sementara keputusan pilihan yang
belum bulat, sebenarnya menempatkan pemilih pemula sebagai swing vooters yang
sesungguhnya. Pilihan politik mereka belum dipengaruhi motivasi ideologis tertentu dan
lebih didorong oleh konteks dinamika lingkungan politik lokal. Pemilih pemula mudah
dipengaruhi kepentingan-kepentingan tertentu, terutama oleh orang terdekat seperti anggota
keluarga, mulai dari orang tua hingga kerabat dan teman. Selain itu, media massa juga lkut
berpengaruh terhadap pilihan pemilih pemula. Hal ini dapat berupa berita di televisi,
spanduk, brosur, poster, dan lain-lain. Pemilih pemula khususnya remaja (berusia 17 tahun)
mempunyai nilai kebudayaan yang santai, bebas, dan cenderung pada hal-hal yang informal
dan mencari kesenangan, oleh karena itu semua hal yang kurang menyenangkan akan
dihindari. Disamping mencari kesenangan, kelompok sebaya adalah paling penting dalam
kehidupan seorang remaja, sehingga bagi seorang remaja perlu mempunyai kelompok teman
sendiri dalam pergaulan.
Sejumlah survei menunjukkan generasi milenial dan generasi Z diprediksi menjadi
kelompok pemilih dengan proporsi terbesar di Pemilu 2024. Pemilih muda atau pemilih
milenial merupakan pemilih dengan rentang usianya antara 17-37 tahun. Pada Pemilu
Serentak 2024 diprediksi jumlah pemilih muda akan mengalami peningkatan. Jika berkaca
pada Pemilu Serentak 2019, data dari situs web KPU RI jumlah pemilih muda sudah
mencapai 70-80 juta jiwa dari 193 juta pemilih. Ini artinya 35 persen sampai 40 persen
pemilih muda sudah mempunyai kekuatan dan memiliki pengaruh besar terhadap partisipasi
pemilu nanti.
Pada hari Senin tanggal 29 Mei 2023 PPK Panyabungan Timur mengadakan Sosialisasi
Pendidikan Pemilih Pemula di SMAN 1 Panyabungan Timur, dalam kegiatan tersebut
bertepatan dengan Upacara Kenaikan Bendera Merah putih, Ketua PPK Panyabungan Timur
berperan sebagai Pembina Upacara sekaligus memberikan arahan tentang Pendidikan Pemilih
Pemula. Ketua PPK Panyabungan Timur menyampaikan kepada pemilih pemula “bahwa
tahun 2024 adalah tahun dengan momentum politik yang signifikan dan berharap kepada
pemilih pemula untuk mempergunakan hak suaranya pada pemilu serentak tahun 2024”.Pada
tahun tersebut Indonesia menyelenggarakan pemilihan umum serentak yaitu pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten / Kota, DPD dan
juga pemilihan kepala daerah ( Pilkada ) di tingkat Provinsi dan Kabupaten/ Kota.
Selanjutnya Bapak Muliadi sebagai Divisi Sumber Daya Manusia menyampaikan materi
tentang “ Adek-adek sekalian, kita sebagai pemilih pemula harus pandai memilah dan
memilih calon pemimpin dalam pemilu tahun 2024 jangan sampai terpengaruh oleh
lingkungan sekitar, pilih lah pemimpin yang sesuai dengan keinginan adek-adek sekalian”.
Selanjutnya Bapak Sayur Mompak Tua sebgai Divisi Hukum dan Pengawasan berpesan “
jangan terima sogokan berupa uang ataupun semacamnya dari pihak manapun, sekalipun itu
dari keluarga sendiri itu merupakan perilaku yang salah sebagai pemilih pemula karena kita
sebagai pemilih pemula harus bisa menentukan hak pilih kita sendiri”.
Foto bersama siswa-siswi SMA Negeri 1 Panyabungan Timur yang sudah mencukupi
umur 17 tahun pada waktu hari pemungutan suara pemilu yang akan datang (pemilih
pemula),
C. Peranan Pemilih Pemula di Al-Bi’Satil Islamiyah
Kontribusi partisipasi pemilih pemula dalam pemilu sangatlah penting, sebagai proses
pendidikan politik bagi generasi muda. Sebagai pemilih yang baru ikut berpartisipasi dalam
pelaksanaan pemilu ada beberapa permasalahan yang muncul dalam konteks partisipasi pemilih
pemula, permasalahan tersebut meliputi tiga aspek yaitu, masih kurangnya pemahaman pemilih
pemula akan proses pelaksanaan pemilih sehingga tidak memberikan hak suaranya, pemilih
pemula sangat mudah dipengaruhi oleh kepentingan tertentu, dan masih kurangnya minat
pemilih pemula untuk mengikuti kegiatan sosialisasi terkait pemilu.
D. Kesimpulan
PPK Panyabungan Timur masih mendaptkan siswa-siswi masih minim
pengetahuannya tentang hak dan manfaat menggunakan suara, termasuk juga dalam hal
tata caramenggunakan hak pilih. Selanjutnya setelah PPK melaksanakan sosialisasi
tersebut, harapan kami pada pemilu 2024 hak pilih dan tata cara memilih sudahbisa
tersalurkan dengan baik dan benar, sehingga partisipasi pemilih pemula meningkat
secara signifikan.
Dan untuk menyadarkan pemilih pemula dalam pentingnya berpartisipasi atau
menyalurkan hak pilih dalam pemilu 2024 yang akan datang, demi terciptanya
kesuksesan pemilu 2024.
E. Penutup
Segenap PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) Panyabungan timur mengucapkan
terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihak sekolah SMA Negeri 1
Panyabungan Timur, dan pesantren Al- Bi,satil Islamiyah yang telah menerima kami
(PPK) dengan baik dan ikut bekerjasama demi terselenggaranya kegiatan ini