Nim : 220902071
Memahami Ilmu politik adalah cara terbaik untuk seseorang pekerja sosial dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas melalui kebijakan sosial. Kebijakan sosial
yang berpihak kepada masyarakat miskin,duafa,dan golongan masyarakat yang tidak
sejahtera tentu nya muncul dari kualitas politik yang di tentukan oleh kurikulum dan
komitmen kader kepartaian yang di ajarkan oleh setiap partai politik dalam menjalankan
peran dan fungsi nya sebagai wadah penampung aspirasi masyarakat.
Namun apakah kebijakan yang di ambil pemerintah sudah efektif dan di rasakan oleh
masyarakat yang tidak sejahtera? Hal ini menjadi dilematis bagi pekerja sosial untuk
menjawab pertanyaan tersebut, terlebih saat ini baik dari pekerja sosial dan politikus yang
duduk di pemerintahan tidak ada sinergi untuk bersama-sama menyelesaikan masalah
sosial secara keseluruhan, dalam artian masing-masing pihak ingin menyelesaikan masalah
sosial dengan bidang nya sendiri tanpa ada konsultasi satu sama lainnya.
Mengapa hal itu terjadi? Tentu untuk menjawab pertanyaan itu harus memperhatikan
kondisi masyarakat terutama di saat pemilu-pemilu sedang berlangsung. Apakah
masyarakat sudah tahu kualitas politikus yang hendak di pilih? Program kesejahteraan apa
yang di tawarkan oleh politikus tersebut dan bagaimana pelaksaanaan program yang di
janjikan. Tentu nya variabel yang di atas perlu di perhatikan sebab politikus tidak bisa
merealisasikan janji kampanye tanpa ada nya pihak lain terutama pekerja sosial yang telah
memahami dan mempelajari masyarakat berdasarkan pendidikan yang di tempuh nya.
Setelah mengetahui apa saja yang menjadi penyebab masalah sosial baik dari segi
ilmu politik dan ilmu kesejahteraan sosial. Kita perlu memahami betapa penting nya
memberikan edukasi kepada masyarakat luas dalam menyelesaikan masalah yang sangat
kompleks, berupa pemahaman dan kesadaran yang di edukasi bersama dari ilmu politik dan
ilmu kesejahteraan sosial. Penyelesaian masalah ini adalah tugas besar bagi setiap
mahasiswa yang ingin merealisasikan keilmuan nya di masyarakat luas.
Halo Bro dan Sis sekalian. Mendekati Pemilu 2024 anak muda seperti kita tentunya
masih ragu dong menyatakan pilihannya di depan Publik. Khawatir Pilihannya tidak sama
dengan kawan tongkrongannya, sehingga tak heran jika anak muda sekarang menjadi sasaran
potensial partai politik untuk meningkatkan perolehan suara.
Hal Ini akan menjadi bahaya bagi masa depan indonesia ketika anak muda tidak kritis
dan mudah goyah dengan rendahnya pengetahuan anak muda atas platform kepartaian yang
ditawarkan mendekati Pemilu 2024.
Untuk Itu kami bekerjasama dengan Mahasiswa Ilmu Politik dan Kesejahteraan Sosial
Fisip Usu stambuk 2022 mengadakan diskusi bertemakan: Anak Muda Dan Pemilu 2024
yang akan dilaksanakan pada: Sabtu 20 Mei 2023 di Instagaram @POLITIK22.USU Secara
Live Streaming.
Anak muda indonesia saat ini dihadapkan pada permasalahan lapangan pekerjaan,
Kesulitan memiliki rumah, Flexing dan Hedonisme, Saing-saingan/Gengsi, kredit Modal
usaha,ancaman anak muda untuk jadi miskin itu sangat besar Padahal kita lihat saja kekayaan
alam indonesia itu banyak,tanah kita luas, lautan kita banyak. Yang jadi pertanyaan kenapa
indonesia masih banyak pengangguran,pengemis atau Bahasa kesos nya itu PPKS atau
pemerlu pelayanan kesejahteraan Sosial
Saya sebagai anak kesos merasa kemiskinan hari ini semata-mata hanya diselesaikan
untuk jangka pendek saja oleh pemerintah. Tidak ada rancangan khusus,angggaran khusus
dan peraturan perundang-undangan yang mengikat itu seacara jangka panjang. Penyelesaian
Kemiskinan di indonesia masih berpatokan sama kepemimpinan individu,regulasi
kementerian,periodic kekuasaan sementara masyarakat kurang dilibatkan hanya terlihat
intervensi bukan kolaborasi.
Lalu apa kaitannya ini semua dengan pemilu 2024. Yang seperti kita ketahui bersama
anak muda yang belum menentukan pilihan nya itu banyak atau yang kita sebut swing voters.
Swing Voters juga beragam ada yang pemahaman politiknya sudah mumpuni ada juga yang
belum. Nah yang belum-belum ini lah bahaya kenapa? Seperti yang kita ketahui ada 18 partai
di pemilu 2024, semua nya memiliki anak muda,semuanya punya gagasan atas arah
pembangunan indonesia. Akan tetapi partai mana saja yang banyak mewakili kepentingan
anak muda. Bicara kepentingan tentunya tidak semua partai politik yang dapat
mengakomodir kepentingan anak muda. Karena setiap partai sudah pastinya memiliki ceruk
pasarnya masing-masing terutama fans konservatif tradisional.
Lantas sejauh mana anak muda berpengaruh dalam memenangkan suatu partai?
Mampukah sistem perpolitikan indonesia meregenerasi kepemimpinan bangsa indonesia ke
tangan anak muda. Itulah yang akan kita saya bahas dalam forum ini.
Swing Voters di indonesia itu menarik,mengapa saya katakan menarik karena swing voters
ini pemilih yang rasional, dan tidak terpengaruh oleh isu-isu kekerabatan yang artinya
1. Tidak Fanatik/Loyal baik pada tokoh,partai ataupun temakan hoax dari masing2 lawan
politik. Hal ini bagus karena swing voters ini merupakan kader-kader ideologis yang sejati.
Mereka memandang partai politik adalah salah satu alat mencapai kekuasaan nggak lebih.
Tak ayal jika swing voters ini sering dianggap pengkhianat partai. Andaipun mereka jadi
anggota parlemen mereka adalah korban dari yang Namanya PAW ataupun Recall oleh partai
yang mengusungnya.
2. Tidak Militan: Mereka memandang segala sesuatu dari yang sudah direncanakan oleh
gagasan. Jadi swing voters dengan datang saja ke TPU itu saja sudah bagus. Tak perlu ikutan
yang Namanya parade ataupun konvoi partai manapun. Itu yang ada dibenak pikiran mereka.
Nah dari keempat ini saya dapat mengatakan rata-rata pemilih swing voters ini dominasi ole
generasi milenial dan zilenial. Berbeda dengan orang tua kita yang mayoritas pandangan
politik di dapatkan secara konvensional: Contohnya dari kampanye atau baliho partai
tertentu.
Maka dari hal itu,partai politik kedepannya harus pintar dan apik dalam meyakinkan pilihan
para swing voters ini. Bisa saja anak muda yang sebelumnya memilih partai A pindah ke
Partai B atau C atau lainnya. Sehingga tak heran fenomena pindah-pindah pilihan akan
semakin banyak. Dan partai politik yang tidak bisa menjaga komitmen nya akan kehilangan
pemilih-pemilih kritis nya dan hal itu berpotensi hilangnya hegemoni dan pengaruh partai di
masyarakat terutama kalangan anak muda. Ketua partai juga harus mampu meregenerasi
komposisi organisasinya terutama dari kalangan muda melalui perekrutan yang inklusif dan
transparan berasaskan kompetensi yang di standarkan tiap partainya.
Kader Anak muda juga tak segan-segan untuk pindah partai jika tak sejalan dengan prinsip
dan akal sehatnya. Maka dari itu ada istilahnya kader kos-kosan
Sebagai penutup mewakili teman-teman kesos mari kita jaga pemilu ini dengan menghormati
asas-asas pemilu. Sehingga kita bisa melahirkan suatu kepemimpinan yang dapat
menyelesaikan permasalahan kompleks kita. Karena suatu kepemimpinan haruslah
membebaskan masyarakat dari yang Namanya ketertindasan,kemiskinan,dan kebodohan