BAHASA INDONESIA
Anak muda atau biasa disebut pemuda sudah diajarkan sejak kecil tentang
bagaimana berpolitik, seperti pengenalan politik mengenai pelajaran disekolah, dimana
anak-anak diajarkan tentang identitas-identitas negara.
Fenomena sekarangpun, banyak anak kecil dibawa orangtuanya mengikuti
kampanye padahal dilarang. Bahkan kita tak dapat menyangkal bahwa terdapat anak-anak
kecil yang bercita-cita ingin menjadi Presiden, yang notabennya memiliki peran politik
yang sangat signifikan. Anak-anak tersebut sudah memiliki modal untuk “melek politik”.
Mereka hanya membutuhkan contoh yang benar bagaimana pelaku politik menjalankan
politik untuk membangun persepsi dari diri sendiri terhadap politik. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan pendidikan politik.
Pendidikan politik merupakan upaya edukatif yang sistematis dan disengaja untuk
membentuk individu yang sadar politik dan mampu menjadi pelaku politik yang dapat
bertanggung jawab secara moral dalam mewujudkan tujuan politik itu sendiri. Untuk
menunjang hal tersebut peran pemuda menjadi kunci penting dalam penyelenggaraan
kehidupan demokrasi di Indonesia. Dalam pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dengan tegas menyatakan bahwa kedaulatan negara
berada di tangan rakyat dan pemuda menjadi bagian tersebut. Sebagaimana ditegaskan
dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan menegaskan bahwa
generasi muda memiliki posisi dan peran yang utama dalam mewujudkan kehidupan
bangsa Indonesia yang berdemokrasi. Hal tersebut menunjukan bahwa rakyat menjadi
bagian penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan politik tidak perlu
muluk-muluk. Berita-berita positif dari elite-elite politik dapat membangun kesadaran anak
muda terhadap politik. Bangsa kita sepatutnya bersyukur jika Tuhan Yang Maha Esa telah
menganugerahkan kita dengan banyak tokoh-tokoh politik yang menjalankan pemerintahan
di eksekutif ataupun menjalankan tugas legislatif dan yudikatif dengan bertanggungjawab.
Sosok-sosok inilah yang mampu memabngkitkan kesadaran anak muda untuk melek
politik sebagai alat pemersatu bangsa membangun negeri, bukan sebagai wadah konspirasi
oknum-oknum tertentu.
Tapa dihimbau, anak-anak muda akan sadar bahwa keberadaan mereka menentukan
kemajuan bangsa dan mereka dapat melihat politik sangat diperlukan dalam ekberlangsungan
suatu Negara. Bhakan anak-anak muda akan secara langsung melek dan berinisiatif untuk
berpartisipasi politik tanpa adanya paksaan. Inilah tandanya anak muda tidak tidur dalam
mencintai negaranya sendiri.
Dengan tidak tidurnya generasi muda terhadap politik, anak muda pun dapat
berpartisipasi politik. Partisipasi politik yang dimaksud adalah tidak hanya dengan berbicara
politik dalam bercengkrama biasa antar teman atau menggunakan hak suara mereka. Anak-anak
muda yang terpanggil untuk membangun bangsa melalui jalur politik dengan sendirinya akan
mencari bagaimana ia bisa mewujudkan panggilannya.
Generasi muda yang melihat bagaimana politik dapat menggerakkan bangsa untuk
mewujudkan tujuan nasional, yaitu alinea terakhir pada Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi
“memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social” anak
muda pun akhirnya dapat melihat politik bukanlah suatu hal yang kotor, jahat ataupun hina.
Namun, semua generasi muda akan melek bahwa suatu Negara tidak mungkin akan dapat
berjalan maju dan mewujudkan tujuan bangsanya bila tidak ada politik yang benar didalamnya.
Lalu, apakah pelau politik saat ini siap menjadi contoh yang baik bagi generasi muda
sekarang? Dan siapa diantara generasi muda yang akan menjadi pelaku politik yang memberikan
contoh baik untuk generasi muda mendatang? Hai anak muda! Yang sudah melek jangan
biarkan engkau dianggap apatis. Jangan hanya demonstrasi tanpa perwujudan nyata, namun
gunakanlah hakmu dalam berpartisipasi politik untuk membangun Negara. Bagi mereka yang
terpanggil utuk masuk dunia politik, jadilah contoh yang benar bagi generasi muda Indonesia di
masa depan.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara agar generasi muda bisa melek politik?.
Satu-satunya cara agar bisa lebih paham mengenai dunia politik adalah dengan terlibat
masuk kedalam dunia politik itu sendiri, seperti ikut berpartisipasi dalam pemilu. Sebelum
pemilu, pemuda harus turut mengawasi program-program kerja yang dikampanyekan oleh
calon kepala daerah atau legislatif. Disamping itu, contoh lain dari partisipasi politik yaitu
keikutsertaan dalam demonstrasi, petisi, dan juga media social seperti diskusi-diskusi
online atau aksi protes media sosial. Hal tersebut merupakan cara untuk menyampaikan
suara kita sebagai masyarakat kepada para pejabat pemerintahan.
Untuk mahasiswa keterlibatan politik bisa diawali dengan aktif dalam organisasi
kampus. Seperti pemilihan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) atau ketua
organisasi. Ikut terlibat dalam organisasi kampus berarti turut berkontribusi untuk
pengembangan organisasi kearah yang lebih baik.
Dengan “melek politik”, pemuda Indonesia juga dapat merasakan keuntungannya
yaitu mengerti apakah system pelayanan public di Indonesia sudah memadai atau belum.
Karena tatanan politik berpengaruh terhadap kebijakan public seperti kesehatan,
pendidikan, dan sebagainya. Dapat menyerukan ide-ide brilian nan segar yang lebih sesuai
di era sekarang.
Tak hanya itu, dengan “melek politik” pemuda Indonesia juga dapat membantu
teman-teman sesame anak muda untuk mendapatkan haknya atau membantu menyalurkan
aspirasinya ke lembaga yang bersangkutan.
Kepedulian generasi muda saat ini terhadap masalah politik di Indonesia sangat
berpengaruh untuk kedepannya. Karena nasib Indonesia yang akan datang ada ditangan
pemuda sekarang. Oleh karena itu, mari kita “melek politik”.