Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS TANTANGAN PENDIDIKAN POLITIK JELANG PEMILIHAN UMUM

2024
Rahma Oktaviani_3301421031
Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan_ Fakultas Ilmu Sosial Politik
Universitas Negeri Semarang
Pendahuluan
Salah satu ciri dari negara demokrasi adalah negara yang terdapat proses recrutment
politik yang terbuka. Indonesia melaksanakan open recrutmen terbuka dalam hal demokrasi
yakni melaksanakan pemilihan umum setiap lima tahun sekali, untuk memilih presiden wakil
presiden beserta para wakil wakil rakyat yang nantinya akan duduk di parlemen. Peran serta
masyarakat dalam proses pemilihan umum sangat penting hal ini disebabkan pada rakyatlah
yang akan menentukan jadi seperti apa negara ini. Maka dari itu pemerintah dalam hal ini
lembaga lembaga yang memiliki tugas untuk melaksanakan pendidikan politik menjadi
penting. Lembaga lembaga tersebut seperti diantaranya adalah komisi pemilihan umum, badan
pengawas pemilu partai politik dan tentunya lembaga pendidikan. Dengan adanya pendidikan
politik di harapkan masyarakat bukan menjadi warga negara yang apatis terkait perpolitikan
negara karena dalam sistim pemilihan umum one vote one persone seperti yang berlaku di
indonesia satu suara sangat bergarga dan sangat menentukan bagaima kondisi negara ini untuk
lima tahun ke depan.
Pendidikan politik merupakan sebuah usaha sadar terencana yang dilakukan oleh
pemerintah agar membuat masyarakat indonesia menjadi negara demokrasi. Negara demokrasi
akan berjalan dengan sebagaimana mestinya jika terjadi pemahaman yang baik di masyarakat
soal politik itu sendiri, masyarakat yang awalnya pasif menjadi paling tidak tau hingga level
tertingginya adalah ikut berpartisiasi. Namun terdapat banyak tantangan dalam pendidikann
politik itu sendiri seperti pemahaman masyarakat soal politik yang buruk, kemudian politik
identitas isu sara yang dii ikut sertakan dalam isu perpolitikan membuat hal hal ini menjadi
tambah rumit mengingat keberagaman yang ada. Pendapat lain mengatakan bahwa pendidikan
politik pendidikan politik merupakan proses pemahaman tentang hak, kewajiban,
serta tanggung jawab seluruh masyarakat dalam berbangsa dan bernegara yang
berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila (Sutrisman 2019). Pendidikan
politik tidak dilaksanakan begitu saja namun terdapat peraturan yakni undang undang mentri
dalam negeri nomor 36 tahun 2010.
Indikator negara demokrasi dapat dijadikan sebagai salah satu tolak ukur untuk mengetahui
bagaimana tingkat keberhasilan pendidikan politik yang dilaksanakan oleh sebuah negara.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka muncul sebuah tanya mengenai apa saja tantangan
yang dihadapi dalam pendidikan politik jelang pemilu tahun 2024 mendang.
Pembahasan
Dalam pendidikan politik terlebih menjelang kontestasi semakin marak penyebaran
berita hoax, polirasi politik, ketidak percayaan pada lembaga lembaga politik, pendidikan
politik, sebelum melangkah lebih jauh pada solusi dari hambatan tersebut berikut ini adalah
penjelasan dari point point penghambat dari pendidikan politik.
Politik identitas disebabka karena ada dua kelompok atau lebih yang memiliki
pandangan yang berbeda mengenai sebuah isu kebijakan aa bepeberapa hal yang mungkin si
akibatkan oleh politik identitas yaitu perpecahan masyarakat, tidak ada kesetaraan, masyarakat
menjadi mudah tersinggung. Banyak akibat negatif dari politik identitas terlebih masyarakat
indonesia yang multikultural, namun politik identitas di anggap sebagai salah satu jalan pintas
untuk menjatuhkan lawan politik di tambah dengan adanya media sosial menjadi sarana empuk
untuk melakukan politik identitas sekaligus menyebarkan berita hoax untuk menjatuhkan
lawan politik di seni hadirlah pendidikan politik untuk meemberikan edukasi seperti tidak
mudah terprofokasi dan tetap menjaga kerukan antar umat beragama meski beda pilihan
Berkaitan dengan ketidak percayaan masyarakat terhhadap lembaga lembaga politik
sebenarnya menurut saya lumarah karena masyarakat sudah bosan dengan derama yang di
perlihatkan oleh oknum oknum lembaga politik dimulai dengan korupsi tidak menepati janji
saat kampanye dan sampai pada saling menjelek jelekan. Masyarat sudah memandang bahwa
politik itu kotor, politik hanya digunakan untuk kendaraan memperoleh kekuasaan bagi dirinya
dan golonanya saja.
Berkaitan dengan solusi yang dapat saya tawarkan untuk tiap kasusnya adalah sebaai
berikut :
Berkaitan dengan berita hoax ada beberapa hal yang bisa dilakukan seperti dengan
membrntuk komunitas cerdas bermedia sosial, untuk itu maka para anggota komunitas tersebut
telah mendapat penndidikan politik dari lembaga terkait dan juga telah di berikan edukasi
mengenai penggulangan berita hoax, harapannya selain menjadi peserta pendidikan politik
anggota komunitas ini juga sebagai agen untuk membantu pemerinth mencegah beita hoax
tentang pemilihan umum yang dapat menimbulkan kegaduhan. Yang menjadi perhatian utama
dalam penangkal berita hoax ini adalah kalangan pemilih pemula yang masih gampang
terprofokasi berita bohong dan mereka pemilih seperti kaum yang baru mengenal media sosial
seperti ibu ibu yang lahir antara tahun 1970an yang masih belum dapat menganalisis berita
hoax atau bukan
Berdasarkan temuan pada penelitian studi literatur ini, ditemukan cara-cara untuk
menanggulangi hoaks di media sosial pada tahun pemilu yaitu ada 9 poin sebagai berikut: (1)
poin kesatu literasi media sosial dan etika bermedia sosial, masyarakat perlu memiliki
keterampilan supaya menjadi konsumen media sosial yang kritis ketika mendapati informasi
hoaks. Era Post truth tidak disebabkan oleh semata rendahnya literasi media sosial, tapi lebih
pada kurangnya etika bermedia sosial, sehingga keduanya penting untuk di pahami, (2) poin
kedua sasarannya, semua kalangan masyarakat, (3) poin ketiga bentuk tindakan preventif dari
hoaks dapat dilakukan dimana saja, di rumah, tempat ibadah, tempat kerja atau pergaulan
hindari lingkungan pergaulan dengan orang yang suka hoaks, sekolah, universitas, dan lembaga
pendidikan lain, (4) poin keempat bentuklah kegiatan, yang dapat membangun nalar kritis,
pelajar, mahasiswa, dan masyarakat. Kegiatan seperti seminar, diskusi, sosialisasi, pengabdian
masyarakat, kerjasama dengan komunitas anti hoaks, serta kegiatan lain yang relevan, (5) poin
kelima pengembangan mata pelajaran/mata kuliah/materi di sekolah, universitas dan lembaga
pendidikan lain, (6) poin keenam pengembangan untuk beberapa pihak. Pertama, institusi
pendidikan dan institusi relevan lainnya dapat merancang suatu kegiatan yang memuat
komponen pembelajaran literasi digital/media sosial. Kedua, meningkatkan edukasi terhadap
orang tua agar dapat menerapkan literasi digital/media sosial kepada anak sedini mungkin, (7)
poin ketujuh kebijakan konsisten jangka panjang, (8) poin kedelapan perlu adanya peraturan
larangan hoaks dan hukum pidana bagi yang melanggar berupa Undang-Undang atau peraturan
pidana terkait hoaks, (9) poin kesembilan yaitu pengawasan dan penegakan hukum, bertindak
cepat dan tepat dalam menangani penyebaran berita bohong dan hukum pidanya.
Berkaitan dengan politik ada beberapa cara yang hisa dilakukan seperti dengan
melaksanakan pendidikan politik bagi semua kalangan dan menanamkam dalam jiwa
bahwasanya indonesia merupakan satu jiwa dan raga sehingga pemilu tak akan berdampak
pada persatuan perbedaan pilihan merupakan hal yang wajar dan mengembagkann pendiidkan
multikuturalisme dimana di didalamnya terdapat oenjelasan mengenai perbedaan itu bukan
sebuah halangan dan harus memiliki sikap toleran dan saling menghargai satu sma lain,
menurut saya politik identitas timbul karena terlalu membela golonaganya semua nya ingin
di anggap paling benar sehingga berakibat pada konflik. Pendidikan politik juga nemahang
peran penting yakni membuat masyarakat yang acuh menjadi peduli dan akhirnya
berpartisipasi.
Berkaitan dengan pendidikan politik bagi pemilih pemula dapat dilaksanakan melalui
bebagai lingkungan dari keluarga hingga sekolah bahkann masyarat, karena dalam pendidikan
politik bisa di laksanakan dalam lingkungan keluarga semisal dengan bermusyawaran dengan
orang tua, kemudian di sekolah dapat melalui pemiihan osis, dan di masyarat dengan
membiasakan anak ikut musyawarah dalam karang taruna atau semaffamnya kendala yang
biasa di hadapi adalah para pemilih pemula masih bisa di pengaruhi karna belum
berpengalaman maka dari itu pendidikan politik hadir untuk memberikan dasar dasar
pengetahuan mengenai politik yang apabila di sekolah ada di pelajaran PPKn
Kesimpulan
Tiap tiap lima tahun sekali permasalahan politik identitas, black campgn melalui
oenyebaran berita hoax seperti menjadi drama yang lumrah di tonton lalu bagaimana cara
menaggulaannnginya bisa dengan membentuk komunitas cerdas bermedia sosial yang selain
sebagai peserta juga bertindak sebagai pelaku yang akan meringankan beban lembaga terkait.
Berkaitan dengan politk identitas bisa melalui pendiidkan multikkulturalisme yang
memberikan pemahaman bahwa sebagai manusia perbrdaan bukan berarti konflik dan harus
saling menghargai
Daftar Pustaka
Asparill, T. A. (2022) “Pemerintahan Daerah dan Fasilitas Pendidikan Politik: Peluang dan
Tantangan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat”, Jurnal Mengkaji
Indonesia , 1(2), pp. 147–171. doi: 10.59066/jmi.v1i2.126.
Fitri, A., 2018. Dinamika Dan Tantangan Jelang Pemilu Presiden Tahun 2019. Kemudi:
Jurnal Ilmu Pemerintahan, 3(1), pp.113-131.
Fikriana, A. and Arjuna, M.M., 2023. Tantangan Dan Upaya Penanganan Politik
Identitas Pada Pemilu 2024. Dalihan Na Tolu: Jurnal Hukum, Politik dan Komunikasi
Indonesia, 2(01), pp.18-23.
Suliyansyah, S. Menepis Hoax Media Sosial di Tahun Politik: Pendekatan Systematic
Literature Review. Jurnal Adhyasta Pemilu, 6(1), 1–14. https://doi.org/10.55108/jap.v6i1. 198

Anda mungkin juga menyukai