Anda di halaman 1dari 20

RINTANGAN DAN

TANTANGAN
PENDIDIKAN
POLITIK
Dosen Pengampu:
Drs. sos. Puji Lestari, M. Si.
Andi Suhardiyanto, S. Pd., M. Si.
Iwan Hardi Saputro, M. Si.
ANGGOTA KELOMPOK 6:
1. Hasna Putri Utami
(3301419005)
2. Nur Hafidhoh Amalliyah
(3301419016)
3. Nurul Wahidah (3301419022)
4. Maulida Nur Khasanah
(3301419047)
5. Maulana Junaedi (3301420016)
ISI MATERI
Rintangan
Penerapan
Konsep dan
Pendidikan
Pendidikan
Politik
1 Politik di 2 Tantangan
Pendidikan
3
Masa Kini
Politik
Solusi
Menghada
Harapan
pi Kesimpula
Tantangan 4 Pendidikan
Politik
5 n 6
Pendidikan
Politik
Pengertian Pendidikan Politik

Alfian, 1981 Dalam pengertian luas, pendidikan politik diorientasikan sebagai


suatu ikhtiar sadar untuk memperbaiki sosialisasi politik agar
masyarakat mudah memahami dan menghayati secara
komprehensif terkait nilai-nilai politik ideal yang terkandung
dalam sistem politik.
Kartini Kartono, Pendidikan yang disengaja dan sistematis untuk membentuk
1996 individu agar mampu menjadi partisipan yang bertanggung jawab
secara etis dan/atau moral dalam pencapaian tujuan politik.

Rusadi Pendidikan politik sebagai upaya meningkatkan pengetahuan


Kantaprawira, 1988 politik rakyat agar mereka dapat berpartisipasi secara maksimal
dalam sistem politiknya sesuai demokrasi.
Pendidikan => warga negara paham nilai positif
dalam politik => agen solutif dan partisipasi
politik
Fungsi dan Tujuan Pendidikan Politik
Ustman Abdul Mu'iz  Kepribadian Politik
(2000)  Kesadaran Politik

Kartini Kartono, 1996  Proses demokrasi yang semakin maju dari semua individu
(rakyat) dan masyarakat/struktur kemasyarakatannya.
 Dengan prinsip-prinsip realistik, lebih manusiawi dan
berlandaskan hukum formal dalam menggalang komunikasi
politik yang modern.
Metode dan Media Pendidikan Politik
Metode Pendidikan  Bursa Gagasan
Politik
 Buzz Groups
 Studi Kasus
 Debat
 Pengharapan
 Diskusi

 Media Langsung
Media Pendidikan Politik
Diskusi, pelatihan, workshop dan debat
 Media Tidak Langsung
Spanduk, pamflet, surat kabar, leaflet, iklan,
internet, poster,
selebaran, dan media online
Penerapan Pendidikan Politik di Masa Kini
Pendidikan politik pada masa kini ini mempunyai tujuan pokok:
1. Partisipasi politik rakyat : muthlak dilakukan
2. Keterpihakan dalam konflik umum terbuka : diberikan melalui pemerintah
dan lembaga non-formal
3. Keikutsertaan dalam menentukan kebijakan publik : dipahami memberikan
ajaran dan pemahaman.
Sehingga dari tujuan pokok tersebut dapat memiliki kesadaran demokrasi dalam
kehidupan bernegara.
Mekanisme Penerapan Pendidikan Politik pada
Masa Kini
Dibuat SOP (Standart Operation Prosedur) = menjadi pedoman.
Mekanismenya sebagai berikut:
1. Pengetahuan: kesadaran politik
2. Berhubungan dengan sikap : usaha & pematangan
3. Perilaku dan tindakan
Materi Pendidikan Politik
Di Indonesia pelaksanaan pendidikan Politik mengacu pada dasar hukum konstitusi,
yaitu Pancasila dan UUD 1945.
Dengan demikian seluruh materi pendidikan politik harus mengacu pada dasar
hukum tersebut:
1. Pemahaman kesadaran berideologi, berbangsa, dan bernegara
2. Kehidupan dan kerukunan hidup beragama
3. Motivasi berprestasi
4. Pengamalan kesamaan hak dan kewajiban, keadilan sosial dan penghormatan
atas harkat dan martabat manusia
5. Pengembangan kemampuan politik dan kemampuan pribadi untuk mewujudkan
kebutuhan dan keinginan ikut serta dalam politik
6. Disiplin
Rintangan dan Hambatan Pendidikan
Politik
Kartini (dalam Sumarno, 2021:198) menyatakan bahwa ada beberapa
hambatan dan tantangan dalam melaksanakan pendidikan politik di
Indonesia diantaranya yaitu:
1. Sangat sulit menyadarkan rakyat akan kondisi diri sendiri yang diliputi
banyak kesengsaraan dan kemiskinan sebagai akibat terlalu lamanya
hidup dalam iklim penindasan, penghisapan dan penjajahan sehingga
mereka menjadi terbiasa hidup dalam serba kekurangan dan ketinggalan.
Hal ini menyebabkan sulitnya mendorong mereka ke arah penyadaran
diri untuk mengungkapkan segala masalah yang tengah dialami.
2. Apatisme politik dan sinisme politik yang mengakibatkan rakyat sulit
mempercayai usaha-usaha edukatif dan gerakan-gerakan politik yang
dianggap palsu dan menidurkan rakyat belaka, sulit untuk mengajak
rakyat untuk berpikir dengan nalar jernih, bahkan banyak di antara massa
3. Dengan latar pendidikan yang rendah atau kurang, sebagian besar masyarakat
akan sulit memahami kompleksitas situasi dan politik sekitarnya, sehingga
mereka akan cenderung acuh terhadap situasi politik yang terjadi. Hal ini
menyebabkan kurangnya kesadaran mereka mengenai pentingnya pendidikan
politik.
4. Para penguasa otoriter cenderung tidak menghendaki adanya pendidikan
politik, karena mereka berkepentingan sekali dengan status quo dan
pelestarian rezim yang tengah dijalaninya. Partisipasi aktif dan pengawasan
terhadap jalannya pemerintahan oleh rakyat tidak dikehendaki yang
menyebabkan kurangnya kebebasan dan kekuasaan organ-organ
ketatanegaraan.
Selain itu, rintangan dan tantangan pendidikan politik lainnya adalah sebagai
berikut:
1. Adanya kecanggihan teknologi yang mengharuskan penyelenggara
pendidikan politik dapat menyesuaikan dengan perkembangan yang ada agar
tidak tertinggal. Penyelenggara pendidikan politik harus dapat mengubah
strategi dan metode pendidikan politik yang awalnya konvensional menjadi
digital. Hal ini tentunya memerlukan pemikiran yang matang dan waktu
yang relatif lama agar pendidikan politik tetap dapat tersampaikan dengan
baik.
2. Banyaknya pemberitaan negatif mengenai partai politik dan elit politik yang
membuat orang tua lebih hati-hati mengizinkan anaknya untuk mengikuti
pendidikan politik yang diselenggarakan di luar jalur pendidikan formal. Hal
ini juga menyebabkan orang tua membatasi peran anaknya untuk ikut
berpartisipasi politik.
Solusi Menghadapi Rintangan dan Tantangan
Pendidikan Politik
Kosasih Djahiri (1995:18) menyatakan bahwa “Pendidikan politik adalah
Pendidikan atau bimbingan, pembinaan warga negara suatu negara untuk
memahami, mencintai, dan memiliki rasa keterikatan (sense of belonging) yang
tinggi terhadap bangsa, negara, dan seluruh perangkat system maupun
kelembagaan yang ada. Sedangkan dalam Inpres No. 12 Tahun 1982 tentang
pendidikan Politik Generasi Muda (1982:2) bahwa pada prinsipnya pendidikan
politik bagi generasi muda merupakan serangkai usaha untuk meningkatkan dan
memantapkan kesadaran politik dan kenegaraan guna menunjang kelestarian
Pancasila dan UUD NRI 1945 sebagai budaya politik bangsa. Pendidikan politik
juga merupakan bagian dari proses pembaharuan kehidupan politik bangsa
untuk memiliki kesadaran politik, memahami, dan memiliki rasa keterikatan
yang tinggi terhadap bangsa, negara, dan seluruh perangkat sistem maupun
kelembagaan yang ada. Sehingga dengan memiliki kesadaran politik berarti
memiliki perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dari
individu sehingga seluruh masyarakat baik pemerintah maupun rakyatkan
akan memiliki kesadaran berpolitik.
Oleh karena itu, pendidikan politik harus digalakan kembali dalam
berbagai aspek kehidupan, baik melalui institusi pemerintah maupun non-
pemerintah, baik secara formal maupun non formal, sehingga permasalahan
sosial yang dianggap berbahaya seperti berita hoak, manuver politik, dan
perpecahan akibat isu SARA bisa diatasi dengan baik. Karena apabila
pendidikan politik sudah berjalan dan dapat dipahami, maka setiap individu
dapat membangun masyarakat dan negaranya, serta terciptanya warga
Hal penting dari solusi ini adalah setiap sarana pendidikan politik yang
tersedia harus melaksanakan tugasnya dengan baik, yaitu mencerdaskan dan
memberikan pemahaman kepada masyarakat dengan baik, bukan dengan cara
“menyesatkan atau membodohi” rakyat. Selain itu dalam pelaksanaan
pendidikan politik sebaiknya tidak dilakukan secara indoktrinatif atau secara
sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi masyarakat. Karena
dengan sosialisasi secara indoktrinatif akan menghasilkan pribadi yang kaku,
fanatic, dan pandangannya sempit, mental “dungu”, sehingga kedepannya
nanti perilakunya akan cenderung menetang hati nuraninya dan menentang
kehendak dan aspiriasi umum.
Harapan Terselenggaranya Pendidikan
Politik

1. Agar masyarakat memahami dunia perpolitikan, terutama dalam hal penggunaan


kekuasaan serta tanggung jawabnya.

2. Masyarakat lebih mengenal sebuah nilai pada suatu sistem politik yang baik.

3. Tertanamnya nilai dari politik yang dilaksanakan secara menyengaja, terencana,


serta memiliki rasa sadar akan hak juga kewajiban serta mampu bertanggung jawab.
Harapan Terselenggaranya Pendidikan
4. Politik
Pendidikan politik
diharapkan menjadi suatu ciri 6. Pendidikan politik mengarah
5. Pendidikan politik kepada transparansi dan
khas yang berasal dari
menjadikan seseorang mampu keterbukaan serta kebebasan.
aspirasi bangsa Indonesia Pandangan dari kehidupan
mengemban tanggung jawab
secara nasional dan terbuka dapat memperlihatkan
walaupun ada perubahan
tercapainya sebuah tujuan kebebasan manusia dalam
sikap partisipasi dalam dunia
yang direncanakan. Adapun merealisasikan dirinya sendiri
perpolitikan. yang mana berkaitan dengan
tujuan dari pendidikan politik
ini adalah setiap diri individu relasi persamaannya dengan
lebih mengenal dan paham masyarakat sekitar.
betul akan nilai yang baik
dalam sistem perpolitikan
yang dimana dalam
penerapannya.
Kesimpulan
Pendidikan politik sebagai upaya meningkatkan pengetahuan politik rakyat agar mereka
dapat berpartisipasi secara maksimal dalam sistem politiknya sesuai demokrasi.
Pendidikan politik saat ini dilaksanakan dengan tujuan agar masyarakat memiliki
kesadaran demokrasi dalam kehidupan bernegara. Namun dalam pelaksanaannya,
pendidikan politik mengalami hambatan, seperti sulitnya menyadarkan masyarakat,
adanya apatisme terhadap politik, pendidikan yang rendah, dan penguasa yang otoriter.
Tidak hanya hambatan, pendidikan politik juga memiliki tantangan seperti, keharusan
menyesuaikan kecanggihan teknologi dan kemampuan dalam menghadapi pemberitaan
negatif tentang politik.

Adanya hambatan dan tantangan dalam pendidikan politik, maka diperlukan sousi yang
memadai sebagai berikut:
1. Masyarakat memiliki kesadaran demokrasi dalam kehidupan bernegara
2. Mengoptimalkan sarana pendidikan politik
3. Melaksanakan pendidikan politik tanpa indoktrinisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, I., Sumantri, E., Suryadi, K., & Darmawan, C. (2011). Pendidikan Politik. Universitas
Terbuka.

Affandi Noor Firmansyah. “Pelaksanaan Pendidikan Politik dalam Meningkatkan Partisipasi Politik
Generasi Muda”. FISIP Universitas Muhammadiyah Malang

Kartono, Kartini. (1996). Pendidikan Politik Sebagai Bagian Dari Pendidikan Orang Dewasa.
Bandung: CV. Mandar Maju.

Nomor, I. P. (12). (1982). Pendidikan Politik Bagi Generasi Muda.

Rahimah. Peran Pendidikan Politik Bagi Kehidupan di Masyarakat. FKIP: Universitas Lampung
Mangkurat.

Ruslan, Utsman Abdul Mu’iz. (2000). Pendidikan Politik Ikhwanul Muslimin. Terjemahan Jasiman,
dkk. Solo: Era Intermedia.
TERIMAKASI
H Apakah ada pertanyaan???

Anda mungkin juga menyukai