Anda di halaman 1dari 5

Mata Kuliah : Analisis Teori Pendidikan Politik dan Demokrasi

Materi : 1) Pengertian Pendidikan Politik,


2) Landasan Pendidikan Politik di Indonesia
3) Inti dan Tujuan Pendidikan Politik

Materi E- Learning
1. Pengertian Pendidikan Politik
Secara etimologis, pendidikan berasal dari kata latin, educare, yang berarti melatih.
Dalam lapangan pertanian, dikenal kata educere, yang berarti menyuburkan atau mengolah
tanah agar menjadi subur. Dalam arti demikian, pendidikan adalah proses yang membantu
menumbuhkan, mengembangkan, mendewasakan, menata, dan 2 mengarahkan.
Holdar and Zakharchenko (ed) (2002) menyebut pendidikan politik sebagai pendidikan
publik (public education), yaitu upaya pelibatan warga negara dalam suatu komunitas untuk
menciptakan budaya partisipasi.
M. Nur Khoiron (1999) menyatakan bahwa pendidikan politik sering disebut dengan
istilah political forming atau politishe bildung. Forming mengandung makna bahwa
pendidikan politik di dalamnya terkandung intensitas untuk membentuk insan politik yang
menyadari status dan kedudukan politiknya di tengah masyarakat, sedangkan bildung
terkandung sebuah makna bahwa pendidikan politik adalah pendidikan diri sendiri,
menyangkut aktivitas membentuk diri sendiri dengan kesadaran penung tanggung jawab
untuk menjadi insan politik.
R. Hajer (dalam Kartono 1989:14) memandang pendidikan politik sebagai usaha
membentuk manusia menjadi partisipan yang bertanggung jawab dalam politik. Sementara
itu, politik dipahami sebagai proses menggunakan kekuasaan untuk menegakkan peraturan-
peraturan dan keputusan di tengah masyarakat.
Ruslan (2000) memaknai pendidikan politik sebagai upayaupaya yang dicurahkan oleh
lembaga-lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal, yang berusaha membentuk
dan menumbuhkan kepribadian politik yang sejalan dengan kultur politik orang-orang yang
bergerak di lembaga-lembaga tersebut pada setiap warga negara, membentuk dan
menumbuhkan kesadaran politik dengan segala tingkatannya, yang warga negara 12 menjadi
sadar dan mampu memperoleh sendiri kesadarannya, membentuk dan menumbuhkan
kemampuan partisipasi politik secara aktif, dalam ikut memecahkan persoalan-persoalan
umum masyarakatnya dengan segala bentuk partisipasi yang memungkinkan dan yang
mengantarkan kepada perubahan menuju yang lebih baik.

Hasil Komparasi dari Referensi


Sumber :
Sunarso. 2007. Pendidikan Politik dan Politik Pendidikan. Jurnal Civics. Vol. 4, No. 2
Pendidikan politik merupakan faktor penting bagi terbentuknya sikap politik warganegara
yang mendukung berfungsinya sistem pemerintahan secara sehat. Negara-negara yang sedang
mengalami transisi demokrasi memerlukan sarana pendidikan yang memungkinkan generasi
mudanya untuk mengetahui tentang pengetahuan, nilai-nilai dan keahlian yang diperlukan
untuk melestarikan demokrasi. Pendidikan politik (political educating) bertujuan menyiapkan
generasi muda untuk berpikir merdeka seputar esensi kekuasaan dan pilar-pilarnya, seputar
faktor-faktor yang berpengaruh dalam lembaga-lembaga atau atau berpengaruh dalam
masyarakat melalui lembaga-lembaga. Esensi dari pendidikan politik adalah mengaitkan
aktivitis pendidikan dengan praktek kekuasaan secara seimbang, berguna, dan demokratis
(Edgar Fore dalam Utsman, 2000:81).
Pendidikan politik merupakan suatu proses dialogis antara pemberi dan penerima pesan,
melalui pesan ini para anggota masyarakat mengenal dan mempelajari nilai-nilai, norma-
norma, dan simbol-simbol politik yang ideal dari berbagai pihak dalam sistem politik, seperti
pemerintah, sekolah, dan partai politik (Ramlan Surbakti, 1992:117). Pendidikan politik
adalah usaha sadar untuk mengubah proses sosialisasi politik masyarakat, sehingga mereka
memahami dan menghayati betul nilai-nilai yang terkandung dalam suatu sistem politik yang
ideal yang hendak dibangun (Alfian, 1990: 245).

Materi E- Learning
2. Landasan Pendidikan Politik di Indonesia.
Pancasila digunakan sebagai landasan pokok dalam pelaksanaan pendidikan politik,
dikarenakan Pancasila merupakan falsafah, pandangan hidup, sekaligus dasar negara
Indonesia, yang memberikan identitas kepada bangsa Indonesia.
UUD 1945 merupakan landasan konstitusional, digunakan sebagai landasan pendidikan
politik dengan harapan agar bangsa Indonesia, khususnya generasi muda dapat memahami
hak dan kewajibannya secara baik serta mampu menjadi warga negara yang sadar dan taat
hukum.
Sumpah Pemuda 1928 menjadi landasan politik, dikarenakan semangat persaudaraan,
kekeluargaan, persatuan dan semangat pantang menyerah yang telah dibangun oleh para
pemuda 1928 dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia bahwa dengan semangat
kebersamaan dan persaudaraan akan dapat diwujudkan Indonesia yang jaya gilang-gemilang
pada milenium ketiga.
Terdapat dua pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus menjadi landasan
dalam pelaksanaan pendidikan politik, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
dan Bhinneka Tunggal Ika. NKRI merupakan harga mati bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara Indonesia. Demikian pula, Bhinneka Tunggal Ika merupakan prinsip dan asas
berbangsa dan bernegara Indonesia yang tidak bisa diabaikan, dikarenakan dalam realitasnya
Indonesia memiliki kemajemukan sosial budaya serta kemajemukan vertikal horisontal.

Hasil Komparasi dari Referensi


Sumber :
Djoko Sumanto & Amelia Haryanti. 2021. PENDIDIKAN POLITIK. Banten: Unpam Press.
ISBN : 978-623-7833-79-6
Pancasila sebagai falsafah bangsa Indoneisa dianggap sebagai identitas dan pandangan
hidup bangsa yang dapat digunakan dalam menerapkan pendidikan politik bagi generasi
muda dengan menggunakan Pancasila dan landasan sumpah pemuda.
Undang-undang Dasar 1945 digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan
pendidikan politik agar dalam menjalankan roda pemerintahan di Indonesia menjadi lebih
terarah sesuai dengan landasan konstitusi Indonesia.
Inspirasi dalam semangat sumpah pemuda digunakan sebagai landasan politik bagi
generasi muda untuk meningkatkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan yang dapat
mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan dan semangatyang tinggi dalam menghadapi era
globalisasi.
Keberadaan negara Republik Indonesia serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai harga mati
dalam menentukan bentuk kenegaraan sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Prinsip dan asas
dalam Bhineka Tunggal Ika tidak bisa dikesampaingkan dalam memaknai kehidupan sehari-
hari masyarakat kita, karena masyarakat kita adalah masyarakat yang pluralisme dengan
berbagai macam latar belakang sosial budaya dan ekonomi yang berbeda, sehingga dalam
mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara akan selalu terjaga keharmonisannya.

Materi E- Learning
3. Inti dan Tujuan Pendidikan Politik
a. Inti Pendidikan Politik
Inti dari pendidikan politik adalah pemahaman politik atau pemahanan aspek-
aspek politis dari setiap permasalahan. Pemahaman politik berarti pemahaman
konflik. Banyaknya konflik dalam masyarakat disebabkan oleh adanya kontroversi,
perbedaan pikiran, tindakan, dan kepentingan dalam masyarakat (Kartono 1989;
Kartono 1999).

Hasil Komparasi dari Referensi


Sumber :
Djoko Sumanto & Amelia Haryanti. 2021. PENDIDIKAN POLITIK. Banten: Unpam Press.
ISBN : 978-623-7833-79-6
Banyaknya konflik yang timbul di masyarakat karena berbagai macam pemahaman yang
berbeda dalam pandangan politik menjadi dasar dilaksanakannya pendidikan politik bagi
masyarakat Indonesia, terutama oleh generasi muda. perbedaan kepentingan seringkali
menimbulkan kontroversi sehingga sering menimbulkan ketegangan dan konflk akibat
persaingan dalam memperebutkan kursi kekuasaan. Pertarungan konflik dalam medan politik
akan berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan, oleh karena itu pendidikan politik yang
dilaksanakan di Indonesia untuk mempersiapkan generasi muda dapat bertarung dan bersaing
secara sehat dalam menyelesaikan konflik yang timbul dalam realitas kehidupan berpolitik
sesuai dengan konsep dan unsur dalam sistem politik yang berlaku di Indonesia.

b. Tujuan Pendidikan Politik


Menurut Soeharto (2011) tujuan pendidikan politik adalah membentuk kepribadian
politik, kesadaran politik, dan partisipasi politik pada diri warga negara.
Wahab (1996) mengemukakan tujuan pendidikan politik adalah membentuk warga
negara yang baik (good citizen), yaitu warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak- hak dan kewajibannya sebagai individu warga negara. Warga negara
yang baik ini, dapat terwujud jika mereka melek politik, memiliki kesadaran politik, dan
mampu berpartisipasi politik dalam kehidupan politik bangsanya.

Hasil Komparasi dari Referensi


Sumber :
Prof. Dr. Idrus Affandi, S.H. & Karim Suryadi, S.Pd., M.Si. 2021. Teori dan Konsep dalam
Konteks Pendidikan Politik. PKNI4423/MODUL 1
M. Nur Khoiron (1999:11) mengemukakan bahwa tujuan pendidikan politik, antara lain
berikut ini. 1) Mempromosikan perluasan wawasan, kepentingan, dan partisipasi dalam
pemerintahan di tingkat lokal, provinsi, dan nasional sebagaimana mendukung proses dan
tujuan perkumpulan-perkumpulan warga di masyarakat sipil. 2) Memperdalam pengertian
tentang dasar-dasar sejarah, filsafat, politik, sosial, ekonomi, demokrasi dan konstitusi baik di
Indonesia maupun di negara-negara barat. 3) Menyemaikan komitmen dan keberpihakan
yang rasional atau prinsip-prinsip dan nilai-nilai fundamental sebagaimana terungkap dalam
dokumen-dokumen ini, seperti Deklarasi HAM beserta konvensi yang menyertai UUD 1945,
Pancasila dan Sumpah Pemuda yang telah mengikat bersama sebagai sebuah bangsa dan
menjadi wahana untuk membangun kinerja. 4) Mempromosikan pengertian tentang peran-
peran mendasar dari lembaga-lembaga berikut nilai-nilai masyarakat sipil dalam
memperjuangkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil, setara dan manusiawi di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai