AKTUALISASI PEMUDA DALAM MENYONGSONG INDONESIA 2024

Oleh: Farhan Manurung

Fenomena partisipasi politik masih menjadi isu menarik bagi pemuda hari
ini, karena seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi. Pergerakan
pemuda menjadi bagian terpenting dalam meningkatkan partisipasi politik pada
pemilihan umum 2024 nanti. Keterlibatan tokoh-tokoh muda cerdas menjadikan
lahirnya pemimpin-pemimpin berkualiatas. Maka sudah seharusnya anak muda
berperan, anak muda harus berani, anak muda harus mewarnai, anak muda
harus berpotensi, anak muda harus berkontribusi, anak muda harus menjadi
investor kebaikan di Republik ini khusunya dalam menyongsong pemilu 2024
nanti. Imam Syafii pernah mengatakan “Tidaklah mungkin orang yang punya
mimpi dan bercita-cita besar hanya duduk berpangku tangan. Tinggalkanlah
rasa malas dan kenyamanan maka kau akan menemukan gantinya karena
kenikmatan hidup didapatkan setelah kau melewati kelelahan.

Berbicara Pemilu serentak tahun 2024 adalah berbicara tentang kemajuan

dan masa depan Bangsa. Tentu dalam prakteknya, generasi muda jangan hanya
menjadi penonton dan jangan hanya melaksanakan haknya saja tanpa
melakukan apapun. Generasi muda harus mampu menebar energi positif,
menebarkan virus-virus kebaikan, khususnya dalam hal pelaksanaan
pengawasan pemilu partisipatif. Pemilu bukan hanya tugas penyelenggara
pemilu saja, tetapi menjadi tugas kita semua.

Indonesia dalam pemilu 2024 membutuhkan postur generasi muda

sebagai penerus cita-cita penjuangan bangsa. Postur dimaksud antara lain,
pertama, menjadi generasi yang memuliki komitmen jiwa, semangat dan nilai
revolusi 1945 untuk kepentingan rakyat. bangsa, dan negara. Komitmen itu
dilandasi idealisme, cita-cita, dan militansi untuk menjadi generasi bangsa yang
terbaik dan berfaedah bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat sesuai
cita cita proklamasi.

Kedua, menjadi generasi yang memiliki komitmen untuk mampu

bersaing dengan bangsa- bangsa lain dalam hal memajukan teknologi dan ilmu
pengetahuan khususnya menjelang Pemilu 2024. Tantangan dunia baru yang
penuh dengan kompetisi hanya bisa dijawab dengan kompetensi kemampuan
dan kesanggupan untuk mendapatkan peran berdasarkan prestasi dan karya
nyata. Bukan bersandar dan bergantung kepada orang lain, generasi yang
mandiri, baik secara ekonomi, sosial maupun politik. Harapannya generasi
muda mampu mencapai hal ini.

Ketiga, menjadi generasi yang tetap menjunjung tinggi pluralisme, yaitu

memahami secara utuh tentang prinsip dan filosofi Bhineka Tunggal Ika.
Berbeda pilihan bukan berbeda tujuan siapapun yang kita dukung itu bukan
menjadi permasalahan, jadikan perbedaan menjadi persatuan. Maka Pemuda
tetap menyadari dan menghormati realitas keindonesiaan yang majemuk dan
penuh dengan keanekaragaman, baik dari sudut politik maupun sosiologi, tetapi
sanggup untuk hidup dalam damai, harmoni, dan kebersamaan,

Keempat, menjadi generasi yang optimis dan bersemangat. Pemuda

bukan saja perlu konsisten dengan orientasi dan berpandangan jauh ke depan,
tetapi juga memegang teguh optimisme yang dilandasi semangat juang sesuai
zamannya. Semangat ini sangat perlu untuk mengisi kehidupan yang ditandai
persainggan ketat. Bangsa yang bercita-cita maju, modern dan bermartabat
perlu menata konstruksi mentalitas positif, yaitu optimisme dan semangat baja,
sudah seharusnya anak muda ikut langsung mensukseskan pemilu 2024,
berperan apapun itu baik menjadi petugas KPS, pengawas dll.

Kelima, menjadi generasi yang berakhlak, bermoral dan menjunjung

tinggi nilai nilai kehormatan. Moral generasi muda perlu dibangun untuk
membentuk karakter warga negara, nilai nilai kehormatan perlu dipupuk sejak
dini, sehingga melahirkan pemuda yang memiliki nilai integritas dalam
menyongsong pemilu 2024

Perkembangan partisipasi politik di Indonesia saat ini sangat dinamis,

khusus warga negara yang berpartisipasi dalam kegiatan yang lebih kreatif dari
pada mereka hanya menjadi subyek dari proses politik. Partisipasi
konvensional, seperti suara dalam pemilihan dan menjadi anggota partai, telah
mengalami tren menurun, atau “normalisasi,” sejak terbalik dari era reformasi.
Di sisi lain, jumlah kelompok warga aktif mempengaruhi proses politik
berkembang pesat, dalam bentuk kedua organisasi non-pemerintah dan
kelompok- kelompok relawan. Ini baik secara aktif berusaha untuk
meningkatkan kualitas demokrasi melalui advokasi aktivitas, pemberdayaan
masyarakat pemilih dan pemantauan pemilu.

Pemilu merupakan satu–satunya prosedur demokrasi yang melegitimasi

kewenangan dan tindakan para wakil rakyat untuk melakukan tindakan. Pemilu
adalah mekanisme sirkulasi dan regenarasi kekuasaan. Pemilu juga satu-satunya
cara untuk menggantikan kekuasaan lama tanpa melalui kekerasaan dan
kejahatan lainnya..
pemilu rakyat dapat menentukan sikap politiknya untuk tetap percaya pada
pemerintah lama, atau mengganti dengan pemerintahan yang baru.
 Pemilu merupakan sarana penting dalam mempromosikan dan meminta
akuntabilitas dari para pejabat publik, melalui pemilu diharapkan proses politik
yang berlangsung akan melahirkan suatu pemerintahan baru yang sah,
demokratis dan benar-benar mewakili kepentingan masyarakat pemilih, oleh
karena itu pemilu yang berakhir tahun 2019, tidak dapat lagi disebut sebagai
eksperimen demokrasi yang akan mentolerir berbagai kelemahan dan peluang-
peluang yang dapat mengancam kehidupan demokratis itu sendiri.
Pemilu dapat dikatakan demokratis jika memenuhi beberapa prasyarat
dasar. Tidak seperti pada masa rezim orde baru dimana pemilu seringkali
disebut sebagai demokrasi seolah-olah Pemilu yang sedang berlangsung
sekarang sebagai pemilu reformasi harus mampu menjamin tegaknya prinsip-
prinsip pemilu yang demokratis.

Menjadi sejarah dan pelajaran pemilu serentak di tahun 2019, berbeda

dengan Pesta demokrasi sebelumnya, yakni pada 2014, dilakukan dua pemilu,
yakni pemilihan legislatif pada 9 April untuk memilih 560 anggota Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) pusat dan 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah
(DPD) serta para anggota DPRD provinsi dan DPRD kota/kabupaten. Maka
2024 ini anak muda sudah harus mengambil peran tanpa baperan, sehingga
petugas TPS lebih semangat.

Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia mengatakan, kepada seluruh

warga negara khususnya pemuda. “Semua pihak kesampingkan ego sektoral
masing-masing dan sepakat untuk mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara. Sesulit apapun situasi kalau semuanya bersama bisa kita atasi. Selama
kita solid melangkah akan lebih mudah," ungkapnya. Pelajaran ini mengarahkan
kepada kita sudah saatnya menyampingkan kegiatan pribadi dan
mengedepankan kepentingan bersama.

Pemuda sebagai entitas bangsa merupakan bagian penting masa depan

bangsa Keutuhan dan kejayaan bangsa tergantung dari peran vital generasi
mudanya Generasi yang amanah, cerdas, disiplin, beretos kerja tinggi,
berkarakter akhlak utama, sportif, bertanggung jawab, dan berpijak di atas
fondasi idealisme yang kokoh Generasi yang rela berkhidmat untuk kemajuan
bangsa dan negara, serta menjadi rahmat bagi kehidupan semesta. Generasi
yang tidak manja, tidak menerabas, dan tidak menghalalkan segala cara dalam
meraih tujuan dan cita-cita. Generasi yang akal balig, yang mandiri, dan
memiliki kehormatan sebagai manusia teladan. Generasi yang tidak mudah
terjebak pada kubangan konflik, baik cebong maupun kadrun, maka seharusnya
menjadi pelaku resolusi konflik dan pembawa obor perdamaian. Menjadi
generasi yang tercerahkan dan mencerahkan kehidupan bangsa dan dunia. Perlu
gerakan pencerahan di kalangan kaum muda, perlu hijrah pemikiran dan
mentalitas dari sekadar rutinitas. Perlu dibangun kembali visi dan karakter
kebangsaan di kalangan generasi muda agar dalam menempuh perjuangan
hidup, berperan di masyarakat dan cita-cita dengan tetap berpijak pada
idealisme anaka muda untuk menjadikan Indonesia penyelenggara pemilu yang
berintegritas dan konsisten berpedoman kepada prinsip penyelenggaraan
pemilu. Dengan melaksanakan pemilu sesuai asas Langsung Umum Bebas
Rahasia Jujur dan Adil (Luber dan Jurdil) serta dituntut memenuhi prinsip
mandiri, berkepastian hukum, tertib, terbuka, proporsional, profesional,
akuntabel, efektif, dan efisien.