Anda di halaman 1dari 9

“PBGM” program bincang generasi muda dalam Ikut

Andil menciptanya Negara Demokratis Pada Lingkungan


Sosial Yang Berkembang”

Disusun Oleh :
IZATIN NISA
STIFARM PADANG

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI


STIFARM PADANG
“PBGM” PROGRAM BINCANG GENERASI MUDA
DALAM IKUT ANDIL MENCIPTANYA NEGARA
DEMOKRATIS PADA LINGKUNGAN SOSIAL YANG
BERKEMBANG”
IZATIN NISA_STIFARM PADANG

Pemuda kemana engkau melangkah. Torehkan langkahmu dengan


tinta emas. Agar keinginan luhur tercapai semua, Kalian adalah Pemuda
harapan bangsa, calon pemimpin negeri ini. Bergerak untuk perubahan
yang lebih baik bagi negeri, Ibu Pertiwi sedang memanggilmu. -Sentot
Suriwyo Pawiro. Ucap dari seorang pahlawan panglima perang pada
masa diponegoro.
Generasi muda atau yang sering disapa pemuda tentu tidak asing
terdengar ditelinga, terbesit dihati dan tertoreh di dada dimana pemuda
adalah generasi bangsa yang secara garis besar sebagai aset suatu
negara. Pemuda dengan jiwa masih segar menggelegar dengan
pemikiran yang masih terbuka akan menghasilkan gagasan yang
berujung pada kemajuan dan menjadi faktor atas inofasi yang akan
tercipta pada tahun-tahun yang mendatang.
Anak-anak menjadi cikal bakal terlahirnya remaja, remaja sebagai
tahapan awal pada jenjang pendewasaan dan generasi muda sebagai
bentuk teoritis yang menjadi cerminan untuk penggalang kekuatan dan
kesatuan suatu negara. Pemuda adalah individu dengan karakter yang
dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki
pengendalian emosi yang stabil.
Dalam hal mengenai generasi muda seorang ahli princeton
mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus websternya sebagai
“ the time of life between childhood and maturity; early maturity; the
state of being young or immature or inexperienced; the freshness and
vitality characteristic of a young person’’ (masa hidup antara masa
kanak-kanak dan kedewasaan; kematangan awal; keadaan masih muda
atau belum dewasa atau belum berpengalaman; kesegaran dan vitalitas

1
ciri anak muda). Sehingga sering disebut masa keemasan yang akan
mengatur jalan menuju masa depan yang akan di nantikan.
Banyak sekali aspek yang akan berpengaruh dalam terciptanya
karakter dari seorang remaja atau pemuda generasi bangsa salah
satunya yaitu dari Pendidikan lingkungan, keluarga, kerabat dan
pertemanan yang melingkupi kebiasaan dalam sehari hari. Menurut
WHO dalam sarlito sarwono (2008:9) usia 10-24 tahun digolongkan
sebagai young people, sedangkan remaja atau adolescence dalam
golongan usia 10-19 tahun. Pemikiran yang masih labil dan tidak teratur
menjadikan generasi muda sangat mudah terpengaruh dalam sikap dan
karakter dalam dirinya terurtama dalam hal yang menyangkut hak
sebagai seorang warga negara.
Negara merupakan wilayah yang mencakup luas yang lebih besar
dan dengan penduduk yang lebih banyak dimana negara di pimpin oleh
seorang pemimpin yang bertanggung jawab atas segala aspek pada
suatu negara. Baik itu mencakup bangsa, wilayah suatu negara ataupun
aspek eksternal yang berkaitan dengan suatu negara, oleh karena itu
generasi muda juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab pada
negara, memiliki hak dan andil atau ikut serta dalam menciptakan suatu
negara yang demokratis dengan pemimpin berdasarkan pilihan Bersama
dan persetujuan Bersama.
Demokratis sendiri memiliki arti suatu cara berfikir, bersikap, dan
bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain
dan tanpa adanya paksaan atau dorongan dari pihak manapun.
Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
demokratis merupakan kata sifat demokrasi. Warga negara yang
demokratis adalah warga negara yang memiliki perilaku hidup yang
baik dalam kehidupan pribadi maupun kenegaraan dengan memegang
nilai-nilai demokrasi. Pada suatu kutipan “buku Semua Berakar Pada
Karakter” sifat demokratis adalah sifat yang terbuka, sportif, damai,
tidak memaksakan pendapat, bertanggung jawab, dan tidak melanggar
hak orang lain. Dengan kata lain semua orang memiliki hak atas dirinya

2
sendiri tanpa ada unsur paksaan apapun, seseorang diberikan hak untuk
memilih dan berpendapat sesuai dengan yang dipikirkan secara
individual.
Generasi muda yang juga tercakup sebagai warga negara juga
memiliki hak dalam demokrasi mereka diberikan kebebasan untuk
memilih dan berpendapat. untuk itu jika kita mencerminkan diri pada
era yang saat ini dimana Indonesia sebagai negara demokrasi, terutama
dalam pemilihan pemimpin atau petinggi negara yang juga seharusnya
menjadikan generasi muda sebagai patokan dan termasuk bagian yang
berkontribusi dalam suatu negara. Melansir dari Republika, berdasarkan
hasil rekapitulasi DPT, mayoritas pemilih Pemilu 2024 didominasi dari
kelompok generasi Z dan milenial. “Sebanyak 66.822.389 atau 33,60%
pemilih dari generasi milenial,” kata Komisioner KPU RI Betty Epsilon
Idroos dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi DPT di kantor KPU,
Jakarta, Minggu (2/7/2023).
Generasi milenial adalah sebutan untuk orang yang lahir pada
1980 hingga 1994. Sedangkan pemilih dari generasi Z adalah sebanyak
46.800.161 pemilih atau sebanyak 22,85% dari total DPT Pemilu 2024.
Adapun sebutan generasi Z merujuk pada orang yang lahir mulai 1995
hingga 2000-an. Jika diakumulasikan, total pemilih dari kelompok
generasi milenial dan generasi Z berjumlah lebih dari 113 juta pemilih.
Kedua generasi ini mendominasi pemilih Pemilu 2024, yakni sebanyak
56,45% dari total keseluruhan pemilih. Selain itu, adapun kelompok
pemilih dari generasi X yang menyusul di urutan berikutnya yaitu
sebanyak 57.486.482 atau 28,07% dari total pemilih. Generasi X adalah
orang kelahiran 1965 hingga 1979. Sisanya berasal dari kelompok
generasi pre-boomer, atau orang yang lahir sebelum tahun 1944 dengan
total sebanyak 3.570.850 atau 1,74% pemilih.
Patokan yang digunakan dalam perancangan terciptanya
dekomokrasi pada suatu negara tentu melibatkan kontribusi dari
generasi muda yang ada pada sebuah negara. Dan tidak menutup fakta
bahwa saat sekarang ini sangat terlihat jelas bahwa Indonesia sedang

3
dihadapkan dengan demokrasi yang akan memilih pemimpin negara
untuk 5 tahun yang akan datang dengan bakal calon yang sudah marak
diperbincangkan. Berbagai oknum melihat dari sudut pandang mereka
masing-masing ada Sebagian yang bersekutu pada kubu yang satu dan
juga ada pada kubu yang lainnya. Mereka memiliki pendapat dan
pemikiran yang berbeda beda, dan diberikan kebebasan dalam
memberikan hak pilihnya pada calon yang bakal menjadi pemimpin
negara.
Kebebasan dalam hak pilih dan bersuara terkadang juga
menimbulkan konflik antar sesama warna negara, dimana oknum-
oknum yang hanya memikirkan kepentingan pribadinya dan akan
mengambil keuntungan di dalam keadaan yang sedang terjadi mereka
hanya mengutamakan atas apa yang mungkin bakal mereka dapatkan
tanpa melihat aspek yang akan terjadi pada suatu negara terutama dalam
kemajuan dalam kehidupan berbangsa.
Pemerintah telah menggalangkan program untuk memberikan
kesadaran kepada Masyarakat untuk lebih selektif dan dan pintar dalam
berfikir untuk memilih bakal calon pemimpin negara untuk
kedepannya, dengan menjalankan program yang tidak memajang
baleho atau spanduk dengan nomor urut calon pemimpin, kemudian
pemerintah juga telah menerapkan kepada Masyarakat untuk tidak
menerima dalam bentuk apapun yang menyangkut proses pembelian
dari hak suara. Namun hal tersebut juga tidak efektif dalam proses
demokrasi yang dilakukan. Dimana pada data tahun 2019 terdapat pada
beberapa daerah yang masih menerapkan pembelian hak suara dengan
memberikan fee (uang) untuk menjadi pemenang dalam pemilihan.
Generasi muda yang sangat mudah terpengaruh terhadap
lingkungan sangat menjadi sasaran empuk oleh beberapa oknum yang
hanya ingin menguntungkan dirinya sendiri dimana para generasi muda
dibujuk dan diberi penjelasan yang menyimpang atau diberikan imbalan
atas hak pilih yang diberikan. Untuk itu terdapat alternatif yang dapat
dijadikan inofasi suatu program yang dapat memberikan pencerahan

4
kepada generasi muda untuk lebih pintar dalam berfikir dan
berpendapat serta mengetahui dalang di balik dunia poitik yang terjadi.
Salah satu alternatif inovasi yang mencerahkan pemikiran generasi
muda yaitu dengan menerapkan “PBGM” program bincang generasi
muda. Dimana program ini akan mencakup penejelasan mengenai
pengubahan pola pikir pada generasi muda kemudian pencerahan dan
penatalaksanaan dalam pemahaman politik social yang sudah
berkembang.
Sikap demokratis adalah sikap yang berdasarkan atas asas
menghormati dan melindungi hak asasi manusia setiap individu,
termasuk kebebasan berbicara, beragama, berserikat, dan
mengemukakan pendapat dimana dengan kaitan bahwa Program PBGM
merupakan suatu perbincangan bertukar pikiran antar generasi muda
dan diayomi oleh pemerintah atau pakar ahli pada bidangnya dimana
generasi muda akan dijelaskan tentang berbagai factor yang mendukung
untuk menciptakan karakter yang memiliki landasan demokratis, berani
untuk memberikan pendapat dan menerapkan ide inovatif yang di
cayangkan atau telah di usulkan pada lingkungan social bermasyarakat.
PBGM akan menjadi unsur dasar dalam mebangun dan
mengembangkan pola pikir yang bukan hanya mengubah mindset dan
pengetahuan saja melainkan dari cara bertindak atau suatu action yang
nantinya akan berpengaruh dalam suatu negara.
Tujuan dan sasaran utama yang akan dicapai dalam program
PBGM ini mencakup tentang 1.) mengadakan hubungan social antar
generasi muda dari suatu wilayah dengan wilayah lainnya; 2.)
menciptakan forum untuk mengadakan rapat atau bertukar gagasan
pada cakupan yang lebih luas; 3.) memecahkan dan menganalisa suatu
problem dengan mengaitkan pendapat para pakar ahli dengan
kehidupan di masa yang akan datang; 4.) merencanakan kesepaktan
antar generasi muda dan pemerintah serta kalangan milenial untuk
usulan dan kesamaan tujuan bagi lingkungan yang demokratis; 5.)
waktu action pada program yang dicanangkan. Forum perbincangan ini

5
nantinya akan dijadikan sebagai landasan teoritis dan patokan dalam
rencana penciptaan negara demokratis dalam lingkungan social
bermasyarakat dan menjadi aspek tolak ukur bagi generasi muda untuk
pemecahan permasalahan pada masa yang akan datang. Pelaksaan yang
dilaksanakan oleh forum dilakukan untuk 3 kali dalam setahun guna
menjadi penjelmaan Program yang dikemas secara menarik dan inovatif
sehingga menjadi suatu daya Tarik bagi generasi muda ataupun
kalangan Masyarakat semakin sadar dan faham dalam bersikap
berdemokrasi.
PBGM ini juga berbasiskan pada pertukaran pikiran dengan
generasi boomers ataupun generasi milenial. yang dimana nantinya
bertujuan akan terciptanya generasi muda yang Tangguh disiplin dan
tidak mudah menyerah. Generasi boomers sendiri merupakan kalangan
generasi yang kompetititif atau selektif dan berjiwa Tangguh dikarena
pada masa generasi ini individual dituntun menjadi seorang yang
berkompeten mempunyai skill dan bekerja sesuai dengan tuntutan
bahkan persaingan sangat kuat dalam dunia kerja, kemudian pada
generasi milenial adalah generasi yang sangat beradaptasi tahu akan
kegunanan teknologi dan sebagai generasi peralihan dalam pemanfaatan
teknologi yang ada. Ketika pendapat gagasan pikiran dari generasi
boomers dan milenial dan kemudian dicerna dianalisa oleh generasi
muda untuk mengambil hal positif yang diberikan maka akan
menjadikan sebuah kemajuan yang signifikan dan terutama dalam
mindset pemikiran dan action yang dilakukan.
Penerimaan dari kalangan generasi muda, baby boomers, ataupun
kalangan milenial sangat menentukan kuadran keberhalisan dari
rancangan yang telah dibuat, karena program PBGM yang dirancang
untuk menciptakan kesadaran dan mengubah pola pikir/mindset para
generasi muda untuk melek akan politik social dan memiliki pola
kehidupan berdemokratis sangat bertentangan dengan kondisi dan
pemahan Sebagian anak muda atau kalngan lainnya untuk itu
diharapkan kerja sama dan keinginan dari diri sendiri untuk

6
mensukseskan program PBGM ini. Program bincang anak muda yang
digagas ini juga nantinya akan menggunakan media berupa media
social yang membantu penyebaran dari berita program yang
dicanangkan dan kemudian perlunya kerja sama untuk menyebar
luaskan agar program bincang anak muda dapat dilaksanakan dan
dilakukan oleh seluruh Masyarakat dari berbagai kalangan yang
mendukung dari tingkat kabupaten kemudian diharapakan bisa berlanjut
pada tingkat nasional hingga tingkat international nantinya. Kemudian
kerja sama dengan pemerintah juga sangat diharapkan karena
diharapkan menjadi support baik itu material (biaya) yang dibutuhkan
ataupun berupa bentuk kekompakan dan kerja sama antar bergbagai
generasi muda pada suatu wilayah.
Program bincang anak muda (PBGM) yang telah di rencanakan
nantinya diharapkan agar dapat berkontribusi dalam menimbulkan
kesadaran dan menciptakan karakter yang pada dasarnya cinta pada
negara, memiliki kepedulian terhadap negara dan melek akan politik
social yang terjadi pada negara, timbulnya jiwa demokratis mempunyai
kebebasan dalam berfikir dan berpendapat serta faham akan alur dari
dunia politik yang sedang marak di bicarakan terutama sekarang ini
yang akan mendekati pemilihan umum pemimpin negara. Dan juga
diharapkan pada generasi muda atau Masyarakat / warga negara yang
ikut andil dalam menyukseskan PBGM ini marilah Bersama sama
saling mengayomi dan saling mengingatkan agar terciptanya generasi
muda yang cerdas, disiplin dan demokratis serta timbul keinginan dari
generasi muda untuk terjun pada dunia social yang membabi buta
seperti yang kita rasakan pada saat sekarang ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Erlina F.santika (2023) Audit process, plan & prosedur. Available at :


https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/07/05/kpu-
pemilih-pemilu-2024-didominasi-oleh-kelompok-gen-z-dan-
milenial (accessed : November 16, 2023)
Firmanzah. (2012). Marketing Politik : Antara Pemahaman dan
Realitas. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Mukthie Fadjar, April 2009, Pemilu Yang Demokratis dan Berkualitas:
Penyelesaian Hukum Pelanggaran Pemilu dan PHPU, Jurnal
Konstitusi, Volume 6 Nomor 1.
Ramlan Surbakti, 2016, Memahami Ilmu Politik, Jakarta.
Grasindo.
Sarwono, Sarlito W. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
2018:9
Word Health Organization. Tobacco Surveillance. 2012. Di akses pada
16 November 2023 www.who.int/tobacco/surveilance/gyst/

Anda mungkin juga menyukai