Anda di halaman 1dari 3

PERAN PEMUDA DALAM MENYUKSESKAN PEMILU 2024

Pemilihan Umum Tahun 2024 akan menjadi panggung para anak muda dalam
menentukan pemimpin masa depan, hal ini karena mereka yang masuk generasi
Zilinial dan generasi Milenial akan bertindak sebagai pemilih mayoritas yang
memperoleh porsi terbesar dari daftar pemilih tetap (DPT) untuk pemilu 2024
dengan persentase sekitar 40%-50% keseluruhan DPT. Kemudian di satu sisi
dihadapkan dengan bonus demografi membuat suara pemuda jelas dianggap
mendorong para pemuda untuk berkiprah melalui peran aktifnya di lapangan,
Maka pemuda perlu ambil peranannya untuk menciptakan dan mensukseskan
hajat demokrasi yang sehat.

Pemuda dalam menghadapi pemilihan umum 2024 harus mengambil peran yang
sangat penting, setidaknya ada tiga posisi peran penting yang harus diambil oleh
anak muda masa kini. Pertama, dengan melibatkan diri sebagai penyelenggara
pemilu di berbagai tingkatan, mulai dari tingkat daerah hingga tingkat desa.
Manfaat yang diperoleh dengan melibatkan diri sebagai penyelengara pemilu
diharapkan anak muda dapat pengetahuan empiris dan teknis seputar
penyelenggara pemilu, bahkan mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi
dilapangan sebagai penyelenggara pemilu. Dengan melibatkan diri sebagai
penyelenggara pemilu mereka juga akan menyadari bahwa bekerja sebagai
penyelenggara tidak semudah yang dilihat. Lagi pula seharusnya merasa malu bila
dilapangan masih ditemukan para penyelenggara pemilu yang didominasi oleh
generasi berusia 40an. Bagaimanapun pemilu yang berlangsung serentak ini
menuntut kecepatan dan efisiensi kerja yang memerlukan fisik prima dimiliki para
pemuda. Melalui perannya sebagai penyelenggara pemilu, para pemuda berarti
siap untuk menjadi bagian integrasi dari proses demokrasi.

Kedua, pemuda dapat berperan dalam ikut serta sebagai peserta pemilu 2024
untuk menjadi pemimpin ataupun wakil rakyat di legislatif perwakilan suara anak
muda di Dapilnya. Karena Para pemimpin muda ini diharapkan menjadi pelaku
perubahan sehingga mampu mengemban setiap amanah yang digenggam dan
dijalankan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang ada. Adapun langkah yang
strategis untuk mengambil peran anak muda menjadi pemimpin di pemerintahan
ataupun di pimpinan legislatif yaitu dengan ikut serta dalam berpolitik. Sehingga
partai politik menjadi perahu yang tepat untuk anak muda dalam berproses
mengaktualisasikan kepemimpinan di eksekutif maupun legislatif dalam
melakukan pergerakan secara nyata dengan kebijakan-kebijakannya yang baru
agar dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Indonesia, maka sudah saatnya
Pemuda turut andil dalam berpolitik membangun Negeri.

Ketiga, melalui peran edukatif terhadap masyarakat. peran itu bisa diwujudkan
oleh para pemuda dengan mendirikan semacam lembaga demokrasi independen
atau pemantau pemilu. Pendirian lembaga tersebut dimaksudkan agar ada diantara
para pemuda yang berposisi sebagai pihak yang berada di luar lingkaran dukung-
mendukung antarcalon. Dengan begitu, terdapat para pemuda yang bisa
mengambil jarak untuk melihat dinamika dan realitas politik secara jernih. Mereka
juga akan melihat dinamika yang terjadi selama pemilu dari berbagai sudut
pandang.

Tantangan terbesar dalam pemilu yang akan dihadapi pemilih dari generasi muda
saat ini adalah sejauh mana mereka mampu mempertahankan independensi
pikiran di tengah serbuan opini dan propaganda di tahun politik 2024, yang mana
suasana panasnya sudah dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di awal tahun
2023 ini. Kemudian, yang paling dikhawatirkan ialah bila di antara para pemuda
kita terbawa dan teracuni oleh sentimen-sentimen politik yang diproduksi elite.
Termasuk di dalamnya pihak yang dengan sengaja mempersempit sudut pandang
dan objektifitas yang dapat mempengaruhi para pemilih pemula. 

Bagaimana pun, para pemuda khususnya yang berstatus pemilih pemula belum
memiliki pijakan yang kokoh. Mereka bukanlah generasi tua yang kaya
pengalaman dan biasanya teguh pada pendirian. Bisa dikatakan bahwa generasi
muda khususnya para pemilih pemula menjadi pihak yang rawan untuk
dipengaruhi dan dipropaganda lewat berbagai saluran media. Pemuda yang masih
minim jam terbang dalam dunia kepemiluan harus segera menyadari bahwa
mereka akan dihadapkan pada serbuan berita. Terlebih di tahun politik nanti yang
hampir pasti isinya sarat dengan subjektifitas. Itu merupakan tantangan aktual
yang menuntut para pemuda untuk mengadaptasikan diri dengan baik di tengah
dinamika dan suhu politik yang semakin meningkat.  Pada akhirnya kita semua
hanya berharap bahwa besarnya hak suara yang dimiliki oleh generasi muda pada
Pemilu 2024, semoga berbanding lurus dengan besarnya kesadaran serta tanggung
jawab mereka dalam menentukan nasib bangsa ke depan.

Penulis : Fatra Kurniawan (Pegiat Pemilu)

Anda mungkin juga menyukai