1
Salang, S. Parlemen: Antara kepentingan politik vs aspirasi rakyat. Jurnal Konstitusi, 3(4), 90-120.
2
Nicky Aulia Widadio. (2019) Perluden: Elite Politik Diminta Rekonsiliasi Masyarakat Pasca-Pemilu. Diakses
melalui https://www.aa.com.tr/id/politik/perludem-elite-politik-diminta-rekonsiliasi-masyarakat-pasca-
pemilu/1517886 [onlie]. Pada tanggal 18 Oktober 2021.
dalam menyalurkan aspirasi masyarakat di daerah. Menurut Undang-undang Nomor
17 tahun 2014 yang membahas terkait DPR, DPRD, DPD, dan MPR yang
menjelaskan bahwasannya lembaga-lembaga tersebut memiliki kewajiban untuk
menghimpun, menyerap, dan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan oleh
konstituennya atau masyarakat.3 Dalam melakukan penyerapan, penghimpunan dan
peninjauan pelaksanaan aspirasi ke dalam bentuk kebijakan, memiliki pengaruh
kepercayaan antara konstituen dengan elite politik, dari kaca mata konstituen
pengesahan kebijakan yang berlandaskan keresahan konstituen merupakan bentuk
kinerja yang bagus dari elite politik.
Strategi yang dapat direalisasikan oleh elite politik terhadap konstituennya
adalah melalui peran sebagai komunikator yang baik. Kondisi negara Indonesia yang
sangat heterogen membuat banyak aspirasi dan kepentingan yang masuk dari
konstituen yang membuat elite politik dihadapkan dengan tantangan konflik di tengah
masyarakat. Perlunya dibangun komunikasi yang baik untuk menyampaikan
informasi dengan jelas sehingga meminimalisir adanya sentiment dari konstituen.
Harus adanya pemberian pemahaman lebih lanjut yang diberikan terhadap konstituen
agar mereka mengerti substansi dari sebuah tindakan yang diambil oleh elite politik.
Dalam setiap acara komunikasi, komunikator merupakan unsur yang sangat penting
peranannya, meskipun nanti keberhasilan komunikasi dimaksudkan secara
keseluruhan, tidak hanya ditentukan oleh sumbernya, tetapi mempertimbangkan
fungsinya sebagai inisiator dalam kegiatan yang bersangkutan, maka bagaimanapun
dapat dilihat seberapa besar menentukan peran, oleh karena itu, dalam mengamati
proses komunikasi politik, pertama-tama perlu dipahami karakteristik masing-masing
komunikator.4
Selain komunikasi, elite politik bisa menggunakan strategi untuk
meningkatkan kredibilitasnya sebagai penyalur aspirasi. Pentingnya kredibilitas yang
dimiliki oleh elite politik ini sebagai sarana problem solving, semakin tinggi
kredibilitas seseorang, maka semakin mudah pula untuk menghasilkan solusi yang
tepat dan taktis. Dengan adanya solusi-solusi yang diberikan serta tindakan dalam
menindak lanjuti aspirasi oleh elite politik terhadap konstituennya, hal ini dapat
menarik kepercayaan antara satu dengan yang lainnya, sehingga jika dihubungkan
3
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN
RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH. https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2014_17.pdf
4
Paendong Joan Lolowang. 2021. PERAN ANGGOTA DPRD FRAKSI PDI PERJUANGAN DALAM MENYALURKAN
ASPIRASI MASYARAKAT KABUPATEN MINAHASA. Jurnal Politico, Vol. 10, No. 4
pada kekuasaan elite politik, akan sangat mudah untuk melanggengkan kekuasaan
elite.
Elite politik juga dapat merealisasikan dan menggunakan Dana Program
Pembangunan Daerah Pemilihan berpacu dengan kepentingan dan kemaslahatan
masyarakat. Dana Program Pembangunan Daerah Pemilihan yang dikenal sebagai
dana aspirasi ini penting bagi konstituen untuk mempermudah menjalankan
aktifitasnya. Sudah sebagai kewajiban bagi elite politik untuk tidak menyalahgunakan
wewenang dalam menggunakan dana aspirasi tersebut hanya untuk kepentingan
politiknya saja, akan tetapi lebih mengutamakan kebutuhan dari konstituennya.
Ketepatan dalam penyaluran dana aspirasi ini tidak hanya berdampak positif bagi
konstituen, namun juga memiliki dampak yang positif untuk elite politik. Jika
penyaluran dana aspirasi ini tepat sasaran, maka keuntungan tidak akan tercapai hanya
diperoleh oleh konstituen, tetapi juga menjadi keuntungan bagi anggota dewan,
karena secara tidak langsung nama baik elite politik akan naik dimata konstituen.5
DAFTAR PUSTAKA
Salang, S. (2006). Parlemen: Antara kepentingan politik vs aspirasi rakyat. Jurnal
Konstitusi, 3(4), 90-120.
Aulia Widadio, Nicky. (2019) Perluden: Elite Politik Diminta Rekonsiliasi
Masyarakat Pasca-Pemilu. Diakses melalui
https://www.aa.com.tr/id/politik/perludem-elite-politik-diminta-rekonsiliasi-
masyarakat-pasca-pemilu/1517886 [onlie]. Pada tanggal 18 Oktober 2021.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2014_17.pdf
Lolowang, J. P. (2021). Peran Anggota Dprd Fraksi Pdi Perjuangan Dalam
Menyalurkan Aspirasi Masyarakat Kabupaten Minahasa. Jurnal Politico, Vol.
10, No. 4
Afnan, M., & Zainal A. (2017). Dana Aspirasi Dan Pola Hubungan Konstituen
Dengan Wakil Di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FISIP Unsyiah, Vol. 2, No. 2.
5
Muhammad Afnan & Zainal Abidin. 2017. DANA ASPIRASI DAN POLA HUBUNGAN KONSTITUEN DENGAN WAKIL
DI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2, No. 2.