Anda di halaman 1dari 13

Ilmu Politik

Politik
Identitas
Disusun : Ayuni, Dimas, Ervin
FKIP UCY
Table of contents

01 Pengertian
Politik Identitas 02 Bahan Kajian
Politik Identitas

03 Contoh Politik
Identitas
Pengertian Politik
Berasal dari bahasa Yunani, politeia, polis yang berarti negara-kota.
Kata ini mengacu pada pengertian bahwa individu-individu, secara
personal, dengan komunitas yang lebih besar, masyarakat dalam batas-
batas geografis tertentu berkehendak untuk melakukan pengelolaan
wilayah, misal saja melalui pembuatan-pembuatan hukum dan lembaga
kebijakan publik. Pengelolaan tersebut merupakan dasar pembangunan
keteraturan (dalam arti pendistribusian kerjaberdasar fungsi pada
khalayak). Umumnya polis ditandai dengan ciri: otonomi, swasembada
dan merdeka
Pengertian Identitas
Secara etimologis, identitas berasal dari kata identity. Menurut Kamus
Inggris-Indonesia, identity dialihbahasakan menjadi identitas, yaitu ciri-
ciri dan tanda-tanda yang khas. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), identitas merupakan ciri-ciri atau keadaan khusus
seseorang atau jati diri. Dengan demikian, identitas merupakan situasi
di mana manusia mampu mengaca diri dan menemukan berbagai tanda
khas atau unik yang diperolehnya melalui pertautan kisi internalnya
dengan yang eksternal dan lingkungan sosialnya. Oleh karenanya
identitas dapat mengacu pada bentuk konotasi apapun, seperti: sosial,
politik, budaya, psikoanalisis, dsb
Politik Identitas
Politik identitas adalah tindakan politis untuk mengedepankan kepentingan-kepentingan
dari anggota suatu kumpulan karena memiliki kesamaan identitas atau karakteristik,
baik berbasiskan pada ras, etnisitas, gender, atau keagamaan.
Politik identitas merupakan rumusan lain dari politik perbedaan. Kemunculan
politik identitas merupakan respon terhadap pelaksanaan hak-hak asasi manusia yang
seringkali diterapkan secara tidak adil. Lebih lanjut dikatakannya bahwa secara konkret,
kehadiran politik identitas sengaja dijalankan kumpulan- kumpulan masyarakat yang
mengalami marginalisasi. Hak-hak politik serta kebebasan untuk berkeyakinan mereka
selama ini mendapatkan hambatan yang sangat signifikan.
Politik Identitas
Faktor penyebab politik identitas di indonesia yaitu adanya pemahaman yang belum
tuntas soal menjaga toleransi dan eksistensi tiap identitas dalam ruang politik di NKRI.

Dimasa sekarang, politik identitas lebih merupakan bagian dari adanya sebuah
permasalahan yang sering menjadi pemicu konflik, artinya politik identitas saat ini
dijadikan sebagai pengakuan jati diri individu masyarakat maupun pengakuan etnisitas
yang berujung pada suatu bentuk pertiakaian/konflik.
01Bahan Kajian Politik
Identitas
Beberapa wacana yang biasanya menjadi bahan kajian politik identitas
antara lain gender, agama dan ras / etnis
Politik Identitas
Gender
Politik identitas gender juga menjadi salah satu
topik yang masih diperjuangkan oleh banyak
orang. Dengan adanya representasi dari gender
yang setara dalam ranah politik membuat
masyarakat merasa memiliki alat sebagai tempat
mereka bersuara dan didengar secara luas.
Politik Identitas
Agama

Identitas agama sering dijadikan sebagai kekuatan politik oleh


kelompok agama mayoritas. Penggunaan agama sebagai alat politik
dapat memecah belah umat beragama yang ada disuatu daerah.
Pada praktiknya, Politik Identitas Agama biasa menggunakan isu-
isu agama untuk menyebarkan stigma buruk dalam menjatuhkan
lawan politiknya
Politik Identitas Etnis
Ras dan etnis dalam beberapa kitaran telah menjadi
problem krusial yang mendorong terciptanya kekerasan di
tingkat massa. Problem ini cenderung menunjuk ‘suku asli’
(native) dan mereka yang pendatang. Penggolongan ini
dilegitimasi oleh perbedaan fisik serta konstruk sosial yang
ada di masyarakat, termasuk adanya anggapan bahwa ada
satu kelompok atau ras yang lebih superior dibanding
kelompok atau ras lain. Kerap yang superior ini
menganggap dirinya memiliki hak lebih untuk menentukan
garis hidup kelompok yang dianggap inferior. Tindakan ini
dikenal dengan sebuatan rasisme
Contoh-contoh Politik Identitas
Politik Identitas Pemilu Indonesia
Untuk Indonesia sendiri, politik identitas dalam pilkada sangat ramai bisa dibilang ramai dengan dasar
agama dan suku di Indonesia. Di Indonesia sendiri juga, politik identitas jadi bagian dari kampanye saat
pemilihan umum. Sehingga rasanya Anda mungkin sudah pernah melihat atau merasakan langsung dari
dampak politik identitas ini dalam beberapa orang.

Politik Identitas Rasial


Contoh politik identitas yang pertama adalah secara rasial dan etnokultural. Jenis politik identitas ini
sempat memuncak di Amerika Serikat pada abad ke-19 pada masa Sistem Partai Kedua dan Sistem Partai
Ketiga. Politik identitas rasial ini menjadi topik utama di Amerika sejak aturan perbudakan dihapuskan.
Kemudian politik identitas ini kembali ramai pada abad ke-21 sebagaimana terpilihnya Barack Obama
menjadi presiden kulit hitam pertama di Amerika Serikat.
Kesimpulan
Dimasa sekarang, politik identitas lebih merupakan bagian dari adanya sebuah
permasalahan yang sering menjadi pemicu konflik, artinya politik identitas saat ini
dijadikan sebagai pengakuan jati diri individu masyarakat maupun pengakuan
etnisitas yang berujung pada suatu bentuk pertiakaian/konflik

Konflik yang disebabkan oleh faktor ras, kultur, agama, keturunan, sejarah, bahasa dan
seterusnya yang disebut dengan konflik yang berhubungan dengan identitas. Konflik yang
disebabkan oleh segala sesuatu yang oleh sebuah komunitas dianggap sebagai identitas
fundamental dan yang menyatukan mereka sebagai sebuah kelompok. Sehingga mereka
merasa berkewajiban untuk melakukan perlindungan terhadap identitas mereka meskipun
dengan cara kekerasan.

Salah satu cara untuk mencegah Politik Identitas terjadi ialah dengan cara memupuk semangat
nasionalisme, selain itu juga diperlukan regulasi yang memahami dinamika lokal. Regulasi yang
mengatur diatas semua elemen yang ada untu menghadapi keberagaman yang ada di Indonesia
Ada
Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai