Anda di halaman 1dari 6

Nama :Himza Andra Purwito

Nim : 21401015

Prodi : PPKN

Matkul : PAI

1. Coba Anda lakukan analisis kritis tentang pengertian dan makna bahagia! Mengapa ekspresi
kebahagiaan bisa berbeda? Tampilkan argumen akademik mengenai kebahagiaan hakiki dan
kebahagiaan semu!

Pengertiaan kebahagian menurut Al-Alusi adalah perasaan senang dan gembira karena dapat
mencapai keinginan atau cita-cita yang diinginkan , dan ada pula yang berpendapat kebahagian
adalah ungkapan rasa kepuasan atas apa yang ia raih dan yang telah di cita-citakanya . Menurut
Ibnul Qyyim al-jauziyah berpendapat bahwa kebagian adalah perasaan senang dan tentram
berfungsidengan baik.

Kebahagian terbagi menjadi dua yaitu kebahagian haqiqi dan kebahagian semu.

 Kebahagian Haqiqi adalah kebahagian yang tidak dapat diukur oleh harta ,tahta,dan
halduniawi lainnya melainkam kententraman hati yang jauh dari segala konflik batin atau
duniawidan mengharapkan ridho Allah swt .
 Kebahagian semu adalah kebagain yang diukur oleh harta dan tahta duniawi serta kesenangan
di dunia cenderung mengabaikan ketentraman hati.

2. Keluarga menjadi salah satu sumber kebahagiaan, namundi banyak kasus keluarga menjadi
sumber konflik. Tunjukkan sikap kritis atau argumen akademik Anda mengenai hal ini, kemudian
komunikasikan di kelas!

 Keluarga sebagai salah satu sumber kebahagiaan ,karena keluarga orang yang selalu hadir
dalam hidup kita dari awal kita lahir hingga akhir hayat hidup,di dalam keluarga kita dapat
berinteraksi bebas tentang maslah pribadi dan keluarga rela menghabiskan waktu mereka
untuk menemani kita disaat kita terpuruk tanpa pamrih. Bagi pasangan suami istri keluarga
akan lengkap menjadi sumber kebahagian ketika lahirnya anak,karena untuk seorang ayah ia
bekerja untuk senyum anaknya di pagi hari dan istri bisa bahagia karena dapat memasak tanpa
ada kekurangan uang,sedangkan bagi seorang istri kebahagianya adalah ketika ia bisa
menjalankan kewajiban sebagai istri dan dapat mendidikan anak bermoral baik,sedangkan bagi
seorang anak kebahagian daru keluarga ketika kedua orangtua hidup rukun dan bisa
menjalankan peran sebagai orangtua
 Keluarga sebagai sumber konflik di karena tiap anggota keluarga tidak bisa menjalankan
perannya dengan baik seperti ayah yang selalu sibuk dengan kerjaan sehingga istri dan anaknya
kurang kasih sayang dan istri yang selalu sibuk untuk urusan pribadinya ,faktor-faktor ini yang
menimbulkan konflik di dalam keluarga seperti percekcokan kedua orangtua yang
menyebabkan anak menjadi korban dan jadi tidak betah di rumah dan cenderung menjadi anak
yang badung dan berandalan.oleh sebab itu peran tiap anggota keluarga harus benar-benar
dijalankan dengan baik.

3. Tidak sedikit orang yang mengutip pepatah “banyak jalan menuju Roma”. Begitulah, banyak pula
jalan menuju kebahagiaan. Pertanyaan yang muncul adalah bisakah manusia mencapai
kebahagiaan dengan menempuh jalan di luar agama? Tugas Anda: menanyalah lebih jauh
mengenai hal itu, kemudian carikan jawaban dari setiap pertanyaan Anda dengan menelusuri
pelbagai kepustakaan! Tunjukkan sikap Anda dan komunikasikan di kelas!

Bahagia dengan menempuh jalan diluar agama adalah kebahagian semu. Bahagia yang hanya
mendapat kebahagiaan duniawi tanpa mendapat kebahagiaan batin(ketentraman hati) bisa
dikatakan kebahagiaan tanpa jalan agama seperti ada yang mengganjal dihati. Oleh karena itu
kebahagian dengan jalan di luar agama hanya kebahagian semu bukan kebahagian yang haqiqi.
Sama saja kebahagian yang tidak bahagia, jadi jika ingin bahagia melalui jalan agama karena
bahagia sesungguhnya itu bahagia batin(ketrentaman hati) yang mengharap ridho Allah.

4.

Dari gambar diatas terlihat dua orang yang saling berebut tangga untuk naik keluar dari jurang.
Kemudian ada sesorang membawa gergaji untuk memotong tangga itu supaya tidak saling
berebut. Mungkin kedua orang itu sudah bahagia karena kebagian tangga satu satu tanpa
berebut lagi. Tapi muncul konflik disini karena tangga dipotong menjadai dua panjang tangga
tidak mampu untuk sampai atas jurang. Dan mereka tentunya hanya mendapatkan
kebahagiaan sesaat karena dapat memiliki tangga sendiri-sendiri namung tidak mendapat
kebahagian yang haqiqi karena tidak bisa sampai atas.

Jika dua orang itu saling bekerja sama dengan bergantian untuk naik keatas tanpa memotong
tangga akan bersama sampai atas dan bahagia bersama juga. Kesimpulannya bahagia tidak
harus memiliki, terkadang bahagia juga harus mengalah untuk mencapai sebuah kebahagian
yang dapat dirasakan bersama, hilangkan sikap egois atau menang sendiri dan pupuk sikap
saling toleransi dan saling tolong-menolong maka bahagia akan didapat.

5. Perhatikan teks di atas! Indikator kebahagiaan sangatlah banyak. Tugas Anda, pilih beberapa
indikator yang dalam perpesktif Anda lebih menarik daripada indikator lainnya. Kemudian
berikan argumen akademik mengapa indikator-indikator yang Anda pilih tersebut memiliki
relevansi kuat dengan kebahagiaan? Diskusikan dengan temanteman dan dosen Anda!

Indikator yang cocok untuk kebahagian adalah sumber rejeki ada di negaranya ,mempunyai
keluarga yang soleh dan di pimpin oleh pengguasa yang tidak zalim, karena ketika rejeki ada di
negaranya otomatis ia akan selalu dekat dengan sanak-sodara keluarganya yang menjadi sember
kebahagian ,sedangkan mempunyai keluarga yang sholeh merupakan anugrah dan kebahaguan
yang paling dasyhat karena dapat ganjaran dari allah swt berupa kebahagian di akhirat,dan di
pimpin oleh pengguasa yang tidak zolim akan menimbulkan rasa bahagia karena tidak takut akan
tidak makmur dan tidak akan rasa takut pada pengguasa melainkan yang ada rasa hormat kepada
pengguasa .

6. Sumber kebahagiaan anak–anak dari fakto psikologis, faktor sosiologis, faktor agama

Melalui faktor psikologis yang baik anak akan mendapat rasa aman, kenyamanan dan ketenangan
dalam berpikir sesuai dengan imajinasi anak dalam berkembang. Faktor psikologis anak banyak di
pengaruhi oleh keluarga dan hal yang mendasari dalam pemberian psikologis yang baik adalah
Agama di mana ditinjau dari fungsi agama. Melalui faktor sosiologis anak di tuntut memiliki
kehidupan sosial dimana manusia tidak dapat hidup sendiri, membutuhkan orang lain. Banyak
kebahagiaan dari orang lain. Yang dalam hal ini Agama lah yang menadasari manusia untuk saling
bersosialisasi.

Al-Ghaasyiyah ayat 17-20: 17) Sekali-kali tidak! Bahkan, kamu tidak memuliakan anak yatim, 18)
dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, 19) sedangkan kamu memakan
harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram), 20) dan kamu
mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan.
7. Sebagai pengayaan referensi Anda, cobalah membaca, menelusuri, dan mengungkap kandungan
ayat-ayat AlQuran berikut: QS Al-Ghaasyiyah/88:17-20; QS Faathir/35: 28; QS Al-Israa‟/17: 85;
QS An-Nahl/16: 65; QS Shad: 29; QS Yunus: 101; QS Ar-Rum/30: 24; dan QS An-Nahl/16: 78.

 Fatir ayat 28: Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan
hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-
hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyala para ulama. Sungguh Alla Mahaperkasa, Maha
Pengampun.
 Al-Isra ayat 85: Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, “Ruh
itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.
 An-Nahl ayat 65: Dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit dan dengan air itu dihidupkan-
Nya bumi yang tadinya sudah mati. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran).
 Shad ayat 29: Kitab (Al-Qur’an) yang kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka
menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.
 Yunus ayat 101: Katakanlah, “Perhhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi!” Tidaklah
bermanfaat tanda-tanda (kebesaran Allah) dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang
yang tidak beriman.
 Ar-Rum ayat 24: Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya, Dia memperlihatkan kilat
kepadamu untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air (hujan) dari
langit, lalu dengan air itu dihidupkannya bumi setelah mati (kering). Sungguh, pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mengerti.
 An-Nahl ayat 78: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani agar
kamu bersyukur.

8. Tidak sedikit manusia --termasuk anak-anak muda-- yang menginginkan dan mencari
kebahagiaan dengan jalan menyendiri. Rasulullah saw. pun berkhalwat di Gua Hira‟, sebuah
tempat sepi di pegunungan 6 km di luar Kota Mekah, sebelum beliau diangkat sebagai Rasul
Allah. Coba lakukan telaah perbandingan pencarian

Dalam hal mencari kebahagiaan manusia memiliki banyak cara, salah satunya adalah dengan cara
menyendiri, menyendiri sangatlah penting dalam proses mencari kebahagiaan. Melalui proses
menyendiri dan bertasbih serta mengingat kepada Tuhan akan membuka cara dalam membuka
pintu kebahagiaan. Menyendiri menjadi proses berpikir dalam berefleksi diri terhadap kehidupan
dengan mengingat terhadapa kesalahan-keslahan yang terjadi pada diri kita sehingga tidak
terulang kembali dan dapat mencapai kebahagiaan. Menyendiri memberi kedamaian bagi jiwa.

9. Menanam” (berinvestasi) uang diyakini menjadi sumber kebahagiaan oleh kebanyakan


masyarakat. Jika salah langkah, menanam uang membawa risiko berat, uang tidak akan berakar
dan tentu tidak akan berkembang, berbuah dan mendatangkan kebahagiaan. Belajar dari cara
orang menanam uang, coba Anda gali lebih dalam fenomena manusia menanam benih
kebahagiaan di lahan yang salah. Temukan, lalu lakukan analisis kritis dan tunjukkan sikapmu
atas fenomena sosial tersebut!

Menanam benih kebahagiaan pada lahan yang salah disebabkan kurang pengetahuan dan
pemahaman serta kurang tahunya diri terhadap karakter dan kemampuan diri sendiri. Hal yang
menyebabkan tidak tahu akan identitas diri sendiri karena belum mengenal Agama nya dengan
dalam serta tidak mengamalkan ajaran yang di ajarkan dalam Agama. Jika kita belajar agama
secara mendalam maka banyak strategi dan petujuk dalam menanam kebahagian. Serta dapat
belajar dari pendaulu-pendahulu.

10. Kompetensi dan profesionalisme sebagai sumber kebahagiaan harus dikembangkan


berlandaskan nilai-nilai hakiki agama. Tugas Anda adalah mengelaborasi lebih jauh nilai-nilai
hakiki agama itu kemudian ajukan proposal cara mengembangkan nilai-nilai tersebut menjadi
nilai-nilai universal. Tunjukkan sikapmu dan ajukan proposalmu pada diskusi di kelas!

Kompetensi dan profesionalisme merupakan syarat dari kesuksesan kita di dunia. Dengan
kesuksesan tersebutla kita mecapai kebahagiaan. Kompetensi dan profesionalisme harus
berdasarkan agama atau ajaran agama karena agar tidak mengalami penyimpangan dalam
penggunaannya.

11. Tugas anda, berdasarkan refleksi atas gambar dan uiraian di atas , susunlah sebuah esai
mengenai kebahagiaan autentik dalam perspektif anda dan bagaimana mewujudkan dalam
kesadaran, tanggung jawab, sikap dan perilaku anda secara nyata! Ingat, dalam merumskan esai
ini anda harus benar-benar dalam keadaan berbahagia. Anda pasti bisa.

Kebahagiaan merupakan sebuah hasrat senang, bahagia ,ketentraman hidup dalam diri seseorang
karena terjadinya beberapa faktor yan menimpa pada dirinya. Faktor tersebut bisa berupa sebuah
materi(harta) yang ia dapatkan maupun sebuah hal batiniah yang tercukupi oleh dirinya. Tetapi
kebahagiaan itu lebih cenderung mengarah pada sesuatu hal yang materi misalnya melimpahnya
harta yang ia dapatkan pada zaman sekarang ini, hal tersebut disebut kebahagiaan hedonic ,
kebahagiaan paling dangkal dan berjangka pendek, yang diperoleh hanya dengan memenuhi
kebutuhan bersenang-senang dan lepas dari tekanan.Kalau kita tinjau yang demikian itu
mengacunya bukan sebuah kebahagiaan tetapi lebih mengarah pada sebuah kesenangan .

Padahal yang paling mempengaruhi kebahagiaan itu jika sesuatu yang berhubungan dengan hal
batiniah , yang berhubungan dengan tujuan hidup awalnya , inilah yang disebut kebahagiaan
autenti. Kebahagiaan autentik adalah kebahagian paling otentik dan berjangka panjang.
Kebahagiaan ini lahir karena individu yang bersangkutan terlebih dahulu memiliki sense of purpose,
meaning of life dalam hidupnya. Bila seseorang berorientasinya mencari kebahagiaan hidup yang
hakiki yang mengarah pada peribadatan kepada Allah SWT hidupnya pasti akan merasa senang
karena yang dipirkannya sebuah kebahagiaan batiniah. Walaupun orang tersebut misalnya kurang
dalam masalah ekonomi hal ini tidak akan menjadikan sebuah kendala dalam kebahagiaan karena
yang di tujunya bukan hal material dunia , tetapi material hal akhirat yaitu beramal sholeh.

Anda mungkin juga menyukai