Anda di halaman 1dari 9

Partai Politik dan Pemilu

Kelompok 4 :
1. Dery Gymnastiar
2. Himza Andra Purwito
3. Silvia Oktaviana Lestari

Mata Kuliah : Ilmu Politik


Dosen Pengampu : Dr Paryanto
PENGERTIAN PARTAI POLITIK

1. Carl J. Friedrichpartai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir


secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan
terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan, berdasarkan penguasaan
ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat ideal
maupun material.
2. Sigmund Neumann partai politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis politik
yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut
dukungan rakyat atas dasar persaingan dengan suatu golongan atau golongan-
golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda.
3. George B. de Huszar dan Thomas H. Stevensonpartai politik adalah
sekelompok orang-orang yang terorganisir untuk ikut serta mengendalikan suatu
pemerintahan, agar dapat melaksanakan programnya dan menempatkan
anggota-anggotanya dalam jabatan.
Menurut UU No 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik

“Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh
sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan
kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik
anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945”
Fungsi utama partai politik ialah mencari dan mempertahankan kekuasaan guna
mewujudkan program-program yang disusun berdasarkan ideologi
tertentu.Secara umum, partai politik dikenal menjalankan sejumlah fungsi
sebagaimana berikut ini:
Sebagai sarana komunikasi politik
Sebagai sarana sosialisasi politik
Sebagai sarana rekruitmen politik.
Sebagai sarana artikulasi dan agregasi kepentingan
Sebagai sarana pembuatan kebijakan
Sebagai sarana pengatur konflik
SISTEM KEPARTAIAN

Sistem kepartaian mengacu kepada sejumlah dan tipe dari partai yang
bekerja di dalam sistem politik.Cara yang paling umum dalam
membedakan tipe sistem partai politik adalah dengan referensi jumlah
partai yang berkompetisi dalam memperebutkan kekuasaan.Sistem
kepartaian yang kebanyakan ditemui dalam politik modern saat ini
adalah sebagai berikut:

Sistem Satu Partai


Sistem Dua Partai
Sistem Partai Dominan
SIStem Multi Partai
PEMILU
Pemilihan umum di Indonesia telah diadakan sebanyak 12 kali yaitu pada tahun 1955, 1971,
1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009, 2014, dan 2019. Pemilihan umum di
Indonesia menganut asas "LUBER" yang merupakan singkatan dari "Langsung, Umum,
Bebas dan Rahasia". Asas "Luber" sudah ada sejak zaman Orde Baru.
"Langsung" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan tidak
boleh diwakilkan.
"Umum" berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki
hak menggunakan suara.
"Bebas" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.
"Rahasia" berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si
pemilih itu sendiri.
Kemudian pada era reformasi berkembang pula asas "Jurdil" yang merupakan singkatan dari
"Jujur dan Adil". Asas "jujur" mengandung arti bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan
sesuai dengan aturan untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak dapat
memilih sesuai dengan kehendaknya dan setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama
untuk menentukan wakil rakyat yang akan terpilih. Asas "adil" adalah perlakuan yang sama
terhadap peserta pemilu dan pemilih, tanpa ada pengistimewaan ataupun diskriminasi
terhadap peserta atau pemilih tertentu.

Pemilu pertama dilangsungkan pada tahun 1955 dan bertujuan untuk memilih anggota-
anggota DPR dan Konstituante. Pemilu ini sering kali disebut dengan Pemilu 1955, dan
dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Sesuai tujuannya,
Pemilu 1955 ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu:Tahap pertama adalah Pemilu untuk
memilih anggota DPR. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955, dan
diikuti oleh 29 partai politik dan individu, Tahap kedua adalah Pemilu untuk memilih
anggota Konstituante. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 1955.
PEMILU
Pemilihan umum di Indonesia telah diadakan sebanyak 12 kali yaitu pada tahun 1955, 1971,
1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009, 2014, dan 2019. Pemilihan umum di
Indonesia menganut asas "LUBER" yang merupakan singkatan dari "Langsung, Umum,
Bebas dan Rahasia". Asas "Luber" sudah ada sejak zaman Orde Baru.
"Langsung" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan tidak
boleh diwakilkan.
"Umum" berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki
hak menggunakan suara.
"Bebas" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.
"Rahasia" berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si
pemilih itu sendiri.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai