Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 3

PEMBANGUNAN PEMERINTAHAN

1. Untuk memahami praktek penyelenggaraan demokrasi, ada beberapa indikator empiris


yang bisa digunakan. Kemukakan indikator-indikator yang dimaksud!
2. Partai politik dapat melaksanakan pengawasan terhadap kinerjas lembaga-lembaga
negara.
Berikan analisis tentang pelaksanaan fungsi-fungsi partai politik
JAWAB

1. Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Ungkapan
normatif tersebut biasanya diterjemahkan dalam konstitusi pada masing-masing negara.
Jadi, bukti normatif bahwa Indonesia adalah negara demokrasi adalah pada dasar
konstitusi yaitu Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Dalam sejarah
ketatanegaraan Indonesia, semua konstitusi yang pernah berlaku menganut prinsip
demokrasi. Hal tersebut dapat terlihat dari :
 UUD 1945 Pasal 1 ayat 2 (sebelum amendemen) berbunyi "Kedaulatan adalah di
tangan rakyat dan dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat".
 UUD 1945 Pasal 1 ayat 2 (setelah amendemen) berbunyi "Kedaulatan berada di
tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-undang Dasar".
Dalam Konstitusi Republik Indonesia Serikat pasal
 1 Ayat 1 berbunyi "Republik Indonesia Serikat yang merdeka dan berdaulat ialah
suatu negara hukum yang demokrasi dan berbentuk federasi".
 Ayat 2 berbunyi "Kekuasaan kedaulatan Republik Indonesia Serikat dilakukan
oleh pemerintah bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat".
Dalam UUDS 1950 pasal 1
 Ayat 1 berbunyi "Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu
engara hukum yang demokratis dan berbentuk kesatuan".
 Ayat 2 berbunyi "Kedaulatan Republik Indonesia adalah di tangan rakyat dan
dilakukan oleh pemerintah bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat".
Untuk melihat apakah suatu sistem pemerintahan adalah sistem yang demokratis atau
tidak, dapat menggunakan indikator-indikator yang dirumuskan Affan Gaffar, yaitu:
 Akuntabilitas
 Rotasi kekuasaan
 Rekrutmen politik yang terbuka
 Pemilihan umum
 emenuhan hak-hak dasar
 Akuntabilitas

Dalam demokrasi, setiap pemegang jabatan yang dipilih rakyat harus dapat
mempertanggungjawabkan kebijaksanaan yang hendak dan telah ditempuhnya.
Pemegang jabatan harus dapat mempertanggungjawabkan ucapan, serta perilaku
dalam kehidupan yang pernah, sedang dan bahkan yang akan dijalaninya.
Pertanggungjawaban tidak hanya menyangkut dirinya, tapi juga menyangkut
keluarganya dalam arti luas yaitu perilaku anak dan istri, juga sanak keluarga.

 Rotasi
kekuasaan Dalam demokrasi, harus ada peluang rotasi kekuasaan, dilakukan secara
teratur dan damai. Tidak hanya satu orang yang selalu memegang jabatan tapi
peluang orang lain tertutup.
 Rekrutmen politik
yang terbuka Untuk memungkinkan terjadinya rotasi kekuasaan perlu satu sistem
rekrutmen politik terbuka. Artinya setiap orang yang memenuhi syarat mengisi suatu
jabatan politik yang dipilih rakyat, punya peluang sama melakukan kompetisi untuk
mengisi jabatan politik.
 Pemilihan umum
Dalam suatu negara demokrasi, pemilu dilaksanakan secara teratur. Pemilu adalah
sarana untuk melaksanakan rotasi kekuasaan dan rekrutmen politik. Setiap warga
negara yang sudah dewasa mempunyai hak untuk memilih dan dipilih dan bebas
menggunakan haknya sesuai kehendak hati nuraninya. Warga negara bebas
menentukan partai atau calon mana yang akan didukung tanpa rasa takut atau paksaan
dari orang lain. Pemilih bebas mengikuti segala macam aktivitas pemilihan seperti
kampanye dan menyaksikan penghitungan suara.
 Pemenuhan hak-hak dasar
Dalam negara demokratis, setiap warga negara dapat menikmati hak-hak dasar
secara bebas. Termasuk hak untuk menyatakan pendapat, hak untuk berkumpul
dan berserikat serta hak untuk menikmati kebebasan pers yang bebas.

 Bukti empiris
Sedangkan bukti empiris Indonesia adalah negara demokrasi dapat dilihat dari
alur sejarah politik di Indonesia yaitu pada: Pemerintahan masa revolusi
kemerdekaan Indonesia (1945-1949) Pemerintahan parlementer (1949-1959)
Pemerintahan demokrasi terpimpin (1959-1965) Pemerintahan orde baru (1965-
1998) Pemerintahan orde reformasi (1998-sekarang) Pelaksanaan demokrasi di
Indonesia pada masa-masa tersebut mengalami perkembangan yang fluktuatif.
2. Fungsi Partai Politik
Keberadaan dari partai politik adalah suatu hal yang tidak dapat dielakan dalam suatu
tatanan masyarakat modern serta berstruktur kompleks. Hal ini karena partai politik
dianggap memiliki kemampuan untuk menyalurkan partisipasi politik masyarakat
yang kompleks. Semakin kompleks suatu masyarakat, maka keberadaan dari partai
politik pun akan semakin dibutuhkan sebagai penyalur aspirasi serta penyalur
partisipasi politik masyarakat.

Partai politik atau yang biasa disebut dengan Parpol merupakan salah satu komponen
atau organisasi yang memiliki orientasi pada kekuasaan. Oleh karena itu, partai
politik memiliki peran yang cukup penting dalam hal politik di suatu negara. Tanpa
adanya partai politik, maka sistem politik tidak akan berjalan dengan baik.

Baik buruknya sistem politik dari suatu negara dapat ditentukan dari kinerja partai
politik itu sendiri. Sistem politik sendiri dapat diartikan sebagai suatu mekanisme dari
seperangkat fungsi, di mana seluruh fungsi tersebut melekat pada suatu struktur
politik dalam rangka melaksanakan serta membuat kebijakan yang mengikat
masyarakat di suatu negara. Jadi, mendirikan partai politik adalah salah satu hak
warga negara Indonesia.

Pengertian Partai Politik Menurut Para Ahli


Agar lebih paham tentang pengertian partai politik, berikut pengertian partai politik
yang dijelaskan oleh para ahli.

1. Miriam Budiarjo
Menurut Miriam Budiarjo, partai politik merupakan suatu kelompok yang terorganisir
dan anggotanya memiliki nilai, orientasi serta cita-cita yang sama dengan tujuan agar
dapat memperoleh kekuasaan politik serta merebut kedudukan politik. Untuk meraih
tujuan tersebut, biasanya partai politik akan berusaha meraihnya dengan cara
konstitusional untuk melaksanakan kebijakan mereka.
2. Carl J. Friedrich
Friedrich mengemukakan pendapat bahwa partai politik merupakan sekelompok
manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan untuk merebut maupun
mempertahankan penguasaan pemerintah bagi pemimpin partainya. Berdasarkan
penguasaan yang didapatkan oleh suatu partai politik, maka dapat memberikan
anggota partai suatu manfaat yang sifatnya materil maupun ideal.

3. H. Soltou
Definisi partai politik menurut H. Soltau adalah sekelompok warga negara yang
sedikit banyaknya terorganisir dan bertindak sebagai satu kesatuan politik dengan
memanfaatkan kekuasaan untuk memilih. Kekuasaan tersebut bertujuan untuk
menguasai pemerintah serta melaksanakan kebijakan umum yang dirancang oleh
partai tersebut.

4. Sigmund Neumann
Partai politik menurut Sigmund Neumann adalah organisasi dari para aktivis politik
yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintah dan merebut dukungan atas
dasar persaingan untuk melawan golongan lain yang tidak memiliki pemahaman yang
sama.

Tujuan Partai Politik dalam Undang-Undang


Dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2002 Tentang Partai Politik terdapat tujuan
dari dibentuknya partai politik yang tercantum dalam Pasal 6, yang berbunyi.

Ayat 1: Tujuan partai umum adalah:

 Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam


Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
 Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan
menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia;
dan
 Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ayat 2: Tujuan khusus partai politik adalah memperjuangkan cita-citanya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Ayat 3: Tujuan partai politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
diwujudkan secara konstitusional.

Dari tujuan politik berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2002 Pasal 6


Tentang Partai Politik, maka dapat dikatakan bahwa partai politik itu sendiri memiliki
tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum berupa mewujudkan cita-cita bangsa
Indonesia yang sesuai dengan UUD 1945, mengembangkan kehidupan demokrasi
berdasarkan Pancasila,, dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sedangkan tujuan khusus partai politik adalah untuk memperjuangkan cita-cita dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai