Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH POLITIK INDONESIA

YEREMIA HEXANNI
X APH

1. Pengertian sistem Politik di Indonesia

Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara
Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya
mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.

politik adalah emua lembaga-lembaga negara yang tersbut di dalam konstitusi negara ( termasuk fungsi
legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam Penyusunan keputusan-keputusan kebijaksanaan diperlukan
adanya kekuatan yang seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan
infrastruktur politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/Negara.
Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah Lembaga-Lembaga Negara. Lembaga-lembaga
tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden,
Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial. Lembaga-lembaga ini yang akan membuat
keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kepentingan umum.

Badan yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas, media massa, Kelompok kepentingan (Interest
Group), Kelompok Penekan (Presure Group), Alat/Media Komunikasi Politik, Tokoh Politik (Political
Figure), dan pranata politik lainnya adalah merupakan infrastruktur politik, melalui badan-badan inilah
masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya. Tuntutan dan dukungan sebagai input dalam proses
pembuatan keputusan. Dengan adanya partisipasi masyarakt diharapkan keputusan yang dibuat
pemerintah sesuai dengan aspirasi dan kehendak rakyat.

B. Perbedaan sistem politik di berbagai Negara

1. Pengertian sistem politik

a. Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi.

b. Pengertian Politik

Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya Negara kota. Pada awalnya politik
berhubungan dengan berbagai macam kegiatan dalam Negara/kehidupan Negara.

Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, dasar dasar
pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya menyangkut tujuan-tujuan
masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik biasanya menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan
organisasi kemasyarakatan.

Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka
proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang
tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
MAKALAH POLITIK INDONESIA
YEREMIA HEXANNI
X APH

c. Pengertian Sistem Politik

Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk satu
kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan
mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau
dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.

SISTEM POLITIK menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi atau
peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan suatu proses yang
langggeng

2. Macam-macam Sistem Politik

3. Sistem Politik Di Berbagai Negara

a. Sistem Politik Di Negara Komunis :

Bercirikan pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak milk pribadi, peniadaan hak-haak sipil dan
politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya oposisi, serta terdapat pembatasan
terhadap arus informasi dan kebebasan berpendapat

b. Sistem Politik Di Negara Liberal :

Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok; pembatasan kekuasaan;
khususnya dari pemerintah dan agama; penegakan hukum; pertukaran gagasan yang bebas; sistem
pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat jaminan hak-hak kaum minoritas

c. Sistem Politik Demokrasi Di Indonesia :

Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demokratis. Adapun
sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :

1. Ide kedaulatan rakyat

2. Negara berdasarkan atas hukum

3. Bentuk Republik

4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi

5. Pemerintahan yang bertanggung jawab

6. Sistem Perwakilan

7. Sistem peemrintahan presidensiil

  
MAKALAH POLITIK INDONESIA
YEREMIA HEXANNI
X APH

1. 4. Peran serta masyarakat dalam politik adalah terciptanya masyarakat politik yang “Kritis Partisipatif”
dengan ciri-ciri

a. Meningkatnya respon masyarakat terhadapkebijakan pemerintah

b. Adanya partisipasi rakyat dalam mendukung atau menolak suatu kebijakan politik

c. Meningkatnya partisipasi rakyat dalam berbagai kehiatan organisasi politik, organisasi kemasyarakatan,
dan kelompok-kelompok penekan

Politik Indonesia merupakan pembentukan dan pembagian kekuasaan di Indonesia, sebuah negara


hukum yang berbentuk kesatuan dengan pemerintahan berbentuk republik dan sistem
pemerintahan presidensial dengan sifat parlementer. Indonesia tidak menganut sistem pemisahan
kekuasaan melainkan pembagian kekuasaan. Walaupun mayoritas penduduknya beragama Islam,
Indonesia bukanlah sebuah negara Islam.

Kekuasaan eksekutif dipimpin oleh seorang presiden yang merupakan kepala negara sekaligus kepala


pemerintahan. Dalam menjalankan tugasnya, presiden dibantu oleh seorang wakil presiden. Kekuasaan
legislatif terletak pada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang dibagi menjadi dua kamar,
yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Cabang yudikatif terdiri
dari Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK) yang secara bersama-sama memegang
kekuasaan kehakiman. Kekuasaan inspektif dipegang oleh Badan Pemeriksa Keuangan yang memiliki
perwakilan di setiap provinsi dan kabupaten/kota di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Pemilihan umum diselenggarakan setiap lima tahun. Pemilihan yang dilakukan untuk memilih anggota
DPR, anggota DPD, dan anggota DPRD disebut pemilihan umum legislatif (Pileg); untuk memilih presiden
dan wakil presiden disebut pemilihan umum presiden (Pilpres); sementara untuk memilih kepala daerah
disebut pemilihan umum kepala daerah (Pilkada). Pemilihan umum di Indonesia menganut sistem
multipartai.

Ada perbedaan antara sistem politik Indonesia dan negara demokratis lainnya, di antaranya adalah
adanya MPR yang merupakan ciri khas dari kearifan lokal Indonesia, MK yang juga berwenang mengadili
sengketa hasil pemilihan umum, bentuk negara kesatuan yang menerapkan prinsip-prinsip federalisme
seperti adanya DPD, dan sistem multipartai berbatas dengan setiap partai yang mengikuti pemilihan
umum harus memenuhi ambang batas 2,5% untuk dapat menempatkan anggotanya di DPR
MAKALAH POLITIK INDONESIA
YEREMIA HEXANNI
X APH

Edisi cetak UUD 1945

Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)


memilih dan mengangkat Soekarno sebagai presiden dan Mohammad Hatta sebagai wakil presiden.
Sehari setelahnya, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 disahkan sebagai konstitusi, meskipun
pemberlakuannya sempat ditangguhkan seiring disahkannya kesepakatan Konferensi Meja Bundar yang
memasukkan RI sebagai bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS) yang memiliki konstitusinya sendiri.
Indonesia juga memiliki sejumlah perdana menteri yang pertama kali dijabat oleh Sutan Syahrir hingga
terakhir Soekarno yang menjabat sebagai presiden sekaligus perdana menteri. Walaupun Volksraad atau
"Dewan Rakyat" telah ada sejak zaman Hindia Belanda, tetapi lembaga legislatif Indonesia baru dirintis
melalui pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang diketuai Kasman Singodimedjo. Pada
masa RIS, dibentuk DPR RIS dan Senat RIS. Lembaga yudikatif telah berdiri sejak Kusumah
Atmaja menjabat sebagai Ketua Mahkamah Agung pada 19 Agustus 1945.

Pasca-RIS, Indonesia memasuki era demokrasi liberal atau demokrasi parlementer. Pada masa ini,
presiden berperan sebagai kepala negara sedangkan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.
Sementara itu, Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950 digunakan sebagai konstitusi
sampai Konstituante berhasil menghasilkan UUD yang baru. Pada periode ini, DPR Sementara dibentuk
hingga anggota DPR hasil Pemilu 1955 terpilih.

Dekret Presiden 5 Juli 1959 menginisiasi era demokrasi terpimpin. UUD 1945 kembali dijadikan
konstitusi. Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dibentuk yang menjadi cikal bakal MPR.

Selain lembaga-lembaga di atas, Indonesia pernah memiliki lembaga pertimbangan sebagai salah
satu Lembaga Tinggi Negara. Awalnya, organisasi ini diberi nama Majelis Pertimbangan (MP), kemudian
Badan Pertimbangan Agung (BPA), Dewan Nasional, Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS), dan
terakhir Dewan Pertimbangan Agung (DPA).
MAKALAH POLITIK INDONESIA
YEREMIA HEXANNI
X APH

Orde Baru[sunting | sunting sumber]

Peta yang menggambarkan partai politik dengan raihan suara terbanyak per provinsi pada pemilu 1971
hingga 2019

Sejak MPRS menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden Republik Indonesia pada 1967 dan kemudian


sebagai presiden pada tahun berikutnya, Indonesia memasuki masa Orde Baru. Pada periode ini,
gagasan antikomunisme berkembang sehingga Partai Komunis Indonesia dibubarkan dan dilarang. Partai-
partai politik disederhanakan — dari 10 partai politik yang berpartisipasi pada Pemilu 1971 menjadi tiga
partai politik yang mengikuti lima pemilu setelahnya. Golongan Karya menjadi pemenang dalam setiap
pemilu, sementara Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) menjalani dwifungsi sehingga ikut
berpartisipasi dalam perpolitikan.

Reformasi[sunting | sunting sumber]

Reformasi dalam kancah politik Indonesia yang dimulai sejak 1998 telah menghasilkan banyak perubahan
penting dalam bidang politik di Indonesia, di antaranya adalah empat kali amendemen terhadap UUD
1945 pada Sidang Umum MPR 1999, 2000, 2001 dan 2002. Hasilnya, pasal-pasal dalam konstitusi
berubah dari 37 pasal menjadi 73 pasal dan hanya 11% yang tidak berubah dari versi awalnya.
[1]
 Perubahan-perubahan paling penting di antaranya:[2][3]

 membatasi masa jabatan presiden dan wakil presiden menjadi dua periode,

 membentuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang bersama-sama dengan DPR menjadi anggota


MPR,

 memurnikan dan memberdayakan sistem pemerintahan presidensial alih-alih semipresidensial,

 melangsungkan pemilihan presiden secara demokratis dan tidak dipilih oleh MPR,

 menata kembali mekanisme hubungan antarlembaga negara dan tidak memberikan kedudukan
konstitusional tertinggi kepada MPR,

 menghapus Dewan Pertimbangan Agung.

 mengamanatkan pemilihan dengan prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,

 membentuk Mahkamah Konstitusi untuk mengawal dan mempertahankan sistem


ketatanegaraan sebagaimana diatur dalam konstitusi,

 membentuk Komisi Yudisial, dan

 menambah sepuluh pasal baru tentang hak asasi manusia.


MAKALAH POLITIK INDONESIA
YEREMIA HEXANNI
X APH

Pasangan presiden dan wakil presiden mulai dipilih secara langsung oleh rakyat sejak Pilpres 2004. Di sisi
lain, kepala daerah (gubernur, bupati, dan wali kota) yang mulanya dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD), sejak tahun 2005 juga dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum kepala daerah. Pada
cabang legislatif, anggota MPR terdiri atas anggota DPR ditambah anggota DPD yang semuanya dipilih
melalui pemilu legislatif.

Pemerintahan daerah[sunting | sunting sumber]

Indonesia dibagi-bagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten
dan/atau kota yang diatur dengan undang-undang tersendiri mengenai pembentukan daerah tersebut.
Setiap kabupaten dan kota tersebut juga dibagi ke dalam satuan-satuan pemerintahan yang disebut
kecamatan/distrik. Setiap kecamatan/distrik tersebut dibagi ke dalam satuan-satuan yang lebih kecil yaitu
kelurahan, desa, nagari, kampung, gampong, pekon, dan sub-distrik serta satuan-satuan setingkat yang
diakui keberadaannya oleh UUD NKRI 1945.

Pemerintahan daerah pada tingkat provinsi, kabupaten, dan kota terdiri atas Pemerintah Daerah
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah/DPRD yang merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang
keduanya merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Pemerintah daerah memiliki
kekuasaan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan, pemerintah daerah juga berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan lain
untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan. Pemerintah daerah berhak menjalankan otonomi
seluas-luasnya kecuali mengenai urusan politik luar negeri, pertahanan, keamanan.

DAFTAR PUSAKA

https://www.patikab.go.id/v2/id/2010/01/25/sistem-politik-di-indonesia/

https://id.wikipedia.org/wiki/Politik_Indonesia#:~:text=Politik%20Indonesia%20merupakan
%20pembentukan%20dan,pemerintahan%20presidensial%20dengan%20sifat%20parlementer.

Anda mungkin juga menyukai