Anda di halaman 1dari 9

Pancasila sebagai paradigma politik hukum dan uud

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Setiap negara tentu memiliki tujuanya masing-masing, setiap negara pada pasti
memiliki tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan undang-undang dasarnya. Sebagai negra
yang berdasrkan atas hukum dan bukan antas dasar kekuasaan indonesia menuangkan cita-
cita ataupun tujuan negara melalui hukum sebagai sarananya dengan kata lain hukum adalah
sarana yang digunakan dalam mencapai tujuan negara yang sudah dicita-citakan. Politik dan
hukum saling berkaita satu sama lain karena politik bersifat kepentingan dan sering kali
menimbulkan konflik yang harus diarahkan ataupun dikendalikan oleh hukum yang berlaku
agar dapat mewujudkan tujuan suatu negara. Politik hukum adalah kebijakan dasar yang
menentukan arah, bentuk, maupun isi hukum yang akan dibentuk.

Pembangunan hukum diIndonesia pada dasarnya tidak lepas dari nilai-nilai


fundamental budaya bangsa yang luhur dalam pancasila. Pancasila dalam kapasitasnya
sebagai landasan konstitutif, bahwa ketatanegaraan republik indonesia yang menayomi
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara konstitutif harus berdasarkan
pancasila.

Fungsi pancasila sebagai landasan dan tujuan dalam kehidupan politik bangsa. Dalam
proses pembangunan politik bangsa indonesia sekarang ini permasalahan yang dihadapi
adalah bagaimana mentraformasikan sisitem politik demokrasi yang handal, yaitu sisitem
politik yang memiliki kualitas kemandirian yang tinggi yang memungkinkannya membangun
aspirasi masyarakat dan laju perubhan zaman. Dengan begitu sisitem demokrasi pancasila
akan terus berkembang bersama dengan perkembangan jatidiri yang terkandung dalam
hakekat ideologi yang mendasari dan menjadi tujuannya (oetojo oseman dan alfian,1992)

Pancasila sebagai ideologi yang harus dimanivestasikan kedalam subsistem


kemasyarakatan yaitu ediologi politik, ekonomi , sosoial budaya, dan pertahanan keamanan
melalui kebijakan publik dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Sebagai suatu negara
indonesia tidak bisa melepaskan dari yang namanya kehidupan poltik, bahkan negara
indonesia itu sendiri adalah organisasi politik. Politik tidak dapat dilepaskan dari segala sendi
kehidupan manusia diIndonesia baik pemerintah maupun masyarakatnya.

Yang menjadi paradigma dalam kehidupan politik di Indonesia sejak kemerdekaan


adalah demokrasi lebih tepatnya demokrasi pancasila pancasila sebagaimana esensi sila
keempat pancasila dan bberapa psal UUD RI 1945. Pada prinsipnya negara demokrasi
kekuasaan tertinggi dalam negara ada ditangan masyarakat rakyat memeiliki hak untuk
penyelenggaraan negara. Untuk itu pemerintah harus menjadikan rakyat sebagai otoriter
dalam setiap pengambilan kebijakan negara.

Pasca runtuhnya rezim ordebaru secara umum kehidupan politik diindonesia sudah
lebih baik. Pemerintah sudah berjalan lebih seimbang antara lembaga-lembaga tinggi negara,
lembaga tinggi negara sudah dapat menjalankan tugas dan kewenangannya berdasrkan
prinsip demokrasi. Bagi masyarakat bebas berpendapat , berorganisasi.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana pancasila sebagai ideologi dalam politik bangsa Indonesia?


2. Bagaimanakah peran pancasila sebagai paradigma dalam politik hukum perundang-
undang di Indonesia?
PEMBAHSAN

A. Demokrasi Indonesia
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat untuk rakyat dimana rakyatlah
sebagai pemilik kekuasaan tertinggi suatu negara. Setiap kebijakan pemerintah harus
berdasrkan kepentingan rakyat. Konsep demokrasi kekuasaan menyiratkan arti politik
dan pemerintahan, sedangkan rakyat beserta warga masyarakat didefinisikan sebagai
warga negara. (sumarsono, 2002). Demokrasi merupakan konsep yang abstrak dan
universal. Demokrasi telah diterapkan dibanyak negara dalam berbagai bentuk,
sehingga melahirkan bebagai sebutan tentang demokrasi, seperti demokrasi
konstitusional, demokrasi rakyat , demokrasi terpimpin, demokrasi liberal, dan
sebagainya. Menurut (Miriam Budiharjo, 1986) demokrasi dapat dibedakan atas dua
aliran yaitu:
1. Demokrasi konstitusional, adalah demokrasi yang berawal dari gagasan
bahwa pemerintah yang demokratik adalah pemerintahan yang terbatas
kekuasaannya dan tidak sewenang-wenang terhadap warga negara.
2. Demokrasi porletar/demokrasi rakyat, merupakan tipe demokrasi yang lebih
mendasarkan pada diri ideologi komunisme. Dan banyak dianuk oleh
negara-negara komunis di eropa timur juga rakyat cina dan korea utara di
Asia.
Dalam sejarah ketatanegaraan Negara Republik Indonesia yang telah lebih
dari setengah abad, perkembanagnan demokrasi mengalami fluktuasi ( pasang surut).
Fluktuasi demokrasi di Indonesia pada hakikatnya dapat dibagi dalam lima periode
1. Perode 1945-1949 dengan sisitem demokrasi pancasil
Pada sisitem pemerintahan demokrasi pancasila seperti yang diamatkan oleh
UUD RI 1945 belum sepenuhnya dapat dilaksanakan karena dalam keadaan darurat
dalam mempertahankan kemerdekaan. Misalnya komisi nasional indonesia pusat
(KNIP) yang semula berfungsi sebagai pembantu presiden menjadi berubah fungsi
sebagai MPR. Sistem kabinet yang seharusnya presidensial dalam pelaksanaan
menjadi sistem parlementer yang berlaku dalam demokrasi liberal.
2. Priode 1949-1959 dengan sisitem demokrasi parementer
Periode ini sangat menonjolkan perana parleman dan partai politik. Pada
periode ini berlaku konstitusi RIS (1940-1950) da UUD 1950 (17 Agustus 1950
1950- 5 Juli 1959 ). Pada masa itu juga , Indonesia dibagi menjadi beberapa negara
bagian. Pemerintahan dijalankan oleh perdana mentri dan presiden hanya sebagai
lambang.
3. Priode 1959-1965 dengan sisitem demokrasi terpimpin
Sistem demokrasi terpimpin merupakan sisitem yang menyimpang dari
konstitusonal, periode ini sering juga disebut periode lama. Presiden soekarno
menjabat menjadi pemimpin besar revolusi. Dengan demikian pemusatan kekuasaan
ada ditangan presiden. Terjadi pemusatan kekuasaan ditangan presiden menimbulkan
penyimpangan dan penyelewengan terhadap pancasila dan UUD RI 1945 dan
puncaknya terjadi perebutan kekuasaan oleh PKI pada tanggal 30 september 1965,
yang merupakan bencana nasional bagi bangsa Indonesia.
4. Periode 1965-1998 dengan sisitem demokrasi pancasila (orde baru)
Demokrasi pancasila era orde baru yang merupakan demokrasi konstitusional
yang menonjolkan sisitem presidensial. Priode ini dikenal dengan orde baru yang
bertekad melaksanakan pancasila dan UUD RI 1945 secara murni dan konsekwen.
Secara tegas dilaksanakan sistem demokrasi pancasila dan dengan amanat UUD RI
1945.
5. Priode 1998-sekarang dengansisitem demokrasi pancasila orde reformasi pancasila
(era reformasi)
Demokrasi pancasila era reformasi berakar pada kekuatan multi partai yang
berupaya mengembalikan perimbangan kekutan antara lembaga negara. Demokrasi
yang dikembangkan pada masa demokrasi dengan mendasarkan pada pancasila dan
UUD RI 1945, dengan menyempurnakan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-
peraturan yang dianggap tidak demokratis, meningkatkan peran lembaga-lembaga
tinggi negara dengan menegaskan fungsi, wewenang, dan tanggung jawab yang
mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara
eksekutif, legislatif dan yudikatif.
(Budi juliarid, 2014) berpendapat pada hakekatnya indonesia mengantut sistem
demokrasi pancasila, walaupun pernah menerapkan sisitem demokrasi yang lain.
Sisitem demokrasi pancasila mengedepankan musyawarah dan mufakat dalam
mengatasi segala macam persoalan.
B. Politik Dan Hukum
Politik dan hukum merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan (Mahfud
MD,2010). Politk hukum adalah upaya untuk mewujudkan peraturan-peraturan yang
baik sesuai dengan keadaan dan situasi pada suatu waktu (Soedarto 1986).
Secara teortitis hubungan antara hukum dan politik memang dapat dibedakan
atas tiga macam hubungan, pertama sebagai dasollen, hukum diteterminan atas poitik
karena agenda politik harus tunduk pada aturan-aturan hukum. kedua, sebagai das
sein, politik derteminan atas hukum karena dlam faktanya hukum merupakan produk
politik sehingga hukum apapun yang ada didepan kita tak lainmerupakan kristalisasi
dari kehendak-kehendak politik yang sling bersaing. Ketiga politik dan hukum
berhubungan secara interdeterminan karena politik tanpa hukum akan zalim
sedangkan hukum tanpa pengawal politik akan lumpuh. Hukum dalam konteks ini
diartikan sebagai undang-undang yang dibuat oleh lembaga legeslatif bukan dalam
arti lain seperti putusan pengadilan. Sejalan dengan itu soedarto 1986, mengatakan
politik hukum adalah upaya untuk mewujudkan peraturan-peraturan yang baik sesuai
dengan keadaan dan situasi pada suatu waktu. Demikian menurut Satjipto Raharjo
1991, menytakan politik hukum sebagai aktivitas memilih dan cara yang hendak
dipakai untuk mencapai suatu tujuan sosial dan hukum tertentu dalam masyarakat.
Dari pendapat-pendapat para ahi tersebut dapat terlihat bahwa hubungan antara politik
dengan hukum sangat erat dan tidak dapat dipisahkan apalagi dengan konteks
kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.
C. Peraturan perundang-undanagn
Peraturan perundang undanagn didalam hukum positif , khususnya pasal 1 Undang-
Undang nomor 12 tahun 2011 tentang pembentukan politik hukum perundang-
undangan di Indonesi dan pebdapat para ahli/ pakar ilmu hukum khususnya hukum
pemerintahan dan bidang lainn yang berhubungan dengan objek penelitian , baik
dalam bentuk baku , tesis, makalah dan jurnal.
D. Pancasila Sebagai Ideologi Kehidupan Politik Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai ideologi dari sistem politik demokrasi dapat pula
dibandingkan dengan ideologi bangsa-bangsa yang lain yang pada dasarnya juga
bersifat politik demokrasi. Demokrasi hakekatnya adalah kedaulatan atau kekuasaan
berada ditangan rakyat, dlam wujud kedaulatan rakyat berbagi masyarakat atau
bangsa memperlihatkan berbagai macam paham yang melandasinya serta berbagai
macam prosedur dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini sejumlah negara dapat
menyatakan dirinya demokratis seperti negara fasis dan komunis tetapi sebenarnya
tidak demokratis.
Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan politik bangsa indonesia antara
lain terletak pada kualitas yang terkandung di dalam dirinya. Disamping itu
relevensinya juga terletak pada posisi komparatifnya terhadap ideologi-ideologi lain
sehingga bangsa kita yang menyakininnya memahami dan menghayati betul
mengapa pancasila adalah ideologi tarbaik untuk landasan sekaligus tujuan dalam
membangun diri dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, Berbangsa dan
bernegara. Dengan menempatkan pancasila sebagai ideologi nasional diharapkan
bahwa orientasi kegiatan masyarakat dapat selalu bersumber pada pancasila. Orirntasi
yang sedang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat indonesia harus dilandasi
dengan dasar perkembangan untuk pemenuhan tuntutan yang dikehendaki oleh cita-
cita indonesia yang secara nyata sebagai ideologi nasional (Laboratorium IKIP
Malang, 1979).
E. Pancasila sebagai paradigma politik dan hukum
Pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan politik yang dimaksud adalah
peran dan fungsi pancasila sebagai landasan sekaligus tujuan dalam kehidupan politik
bangsa. Dalam proses pembangunan politik sekarang yang menjadi permasalahan
adalah bagaimana mentraformasikan sisitem politik yang ada dan berlaku menjadi
sistem politik demokrasi yang handal. Dengan demikian sisitem demokrasi pancasila
akan terus berkembang bersama dengan berkembangnya jati dirinya yang terkandung
dalam hakekat ideologi yang mendasari dan menjadi tujuan. Dalam kedudukannya
sebagai dasar dan Ideologi Negara yang sangat kuat maka pancasila harus dijadikan
paradigma dalam pembangunan hukum, termasuk semua upaya pembaruannya.
Terdapat beberapa alasan bahwa pancasila sebagai paradigma dalam
pembangunan politikm hukum di indonesia adalah:
1 Undang- Undang Dasar 1945
Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 merupakan pernyataan kemerdekaan
yang terperinci dari proklamsi yang artinya memberi penjelasan tentang dasar
maksud dan tujuan serta cita-cita bangsa indonesa mendirikan suatu negara merdeka.
Oleh karena itu pembukaan undang-undang merupakan Decalaration of independence
bangsa indonesia, maka merupakan rangkaian yang tak terpisahkan dari proklamsi
kemerdekaan, pembukaaan undang –undang dasar 1945 , hal ini berarti bahwa tiap
usaha dari manapun yang bermaksud untuk merumuskan pancasila dengan susunan
kata-kata atau urutan-urutan yang lain dari pada pancasaila yang termuat dlam
pembukaan undang –undang dasar 1945 dianggap tidak menyelewengkan pancasila
itu sendiri.
Kedudukan pancasila sebagai norma hukum tertinggi, dalam hal ini sebagai pokok
pikiran pembukaan hukum dasar yang menciptakan pasal-pasal hukum dasar
tersebut, menentukan isi dan bnetuk lapisan-lapisan hukum yang lebih rendah dan
norma hukum yang lebih tinggi, maka penentuan pancasila sebagai norma hukum
yang mengariskan pokok-pokok pemikiran pembukaan hukum dasar merupakan
jaminan tentang adanya keserasian dan tiadanya pertentangan antara pancasila
sebagai norma hukum yang mengariskan pokok-pokok pemikiran pebukaan hukum
dasar jaminan tentang adanya keserasian dan tiadanya pertentangan antara pancasila
sebagai norma hukum yang terdapat dalam hukum dasar dan norma-norma hukum
yang lebih rendah. Sebagai norma tertinggi dalam sisitem norma hukum Indonesia
yang berasal dari pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD
1945, pancasila merupakan norma dasar (Grundnorm) yang menurut Nawiasky bagi
suatu negara sebaiknya disebut norma fundamental negara (Staatsfundamental norm)
yang menciptkan semua norma yang lebih rendah dalam sistem norma hukum
tersebut, serta menentukan berlaku atau tidaknya norma-norma yg dimaksud.
2 Tap MPRS No. XX/MPRS /1966
Dalam tatanan hukum baru Tap MPRS sudah tidak dikenal , tetapi dasar
pikiran pancasila yang dimuat dalam Tap MPRS No. Xx/MPRS /1966 tetap cocok
untuk menjelaskan kedudukan pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum.
Walaupun tatanan hukum dalam Tap MPRS No. Xx/MPRS /1966 tetap dijadikan
sumber materil , didalamnya disebutkan bahwa pancasila merupakan sumber dari
segala sumber hukum yang berarti bahwa semua sumber , produk, dan proses
penegakan hukum haruslah mengacu pada pancasila sebagai sumber nilai utamanya.
secara teoritis dikatakan bahwa sumber hukum dapat dilihat dari dua sudut yaitu segi
materiil dan segi formil (A. Siti soetami, 2012), sumber hukum materi biasnaya
diartikan sebagai bahan yang menentukan isi suatu kaidah atau norma hukum yang
diperlukan oleh orang pembuat hukum, sedangkan sumber hukum formal adalah
tempat dimana kita dapat menentukan dan mengenal hukum.
3 Norma Fundamental Negara
Pancasila adalah fundamental negara Atau menurut istilah yang
dipergunakan pokok kaidah fundamental negara., menurut nawiasky dalam suatu
negara yang merupakan kesatuan tata hukum itu terdapat satu norma yang tinggi ,
yang kedudukannya lebih tinggi dari dari konstitusi undang-undang dasar suatu
negara, yaitu Pancasila.
PENUTUP
Simpulan
Pancasila merupakan ideologi bangsa terutama dalam kehidupan politik yang
terletak pada kualitas yang terkandung didalamnya dengan karakteristik yang
bermacam-macam kepribadian, pancasila sanggup menyatukan perbedaan pandangan
politik. Pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan politik , peran dan fungsi
pancasila sebagai landasan dan sekaligus tujuan dalam kehidupan politik bangsa
indonesia, sehingga pancasila harus dijadikan sebagai paradigma dalam membangun
politik hukum diindonesia yang akan menjadi sisitem hukum nasional bangsa. Politik
hukum di indonesia dibangun dengan cara demokratif berdasrkan pancasila dan
dituangkan kedalam peraturan perundang-undangan.
DAFTAR PUSTAKA

Moh.Mahfud MD, 2010, Membangun Politik Hukum , Menegakkan Konstitusi, Pt Raja


Garafindo Persada, Jakarta.

Oteojo Oesman Dan Alfian , 1990 Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Bidang Kehidupan
Bermasyarakat Berbangsa Dan Bernegara, BP-7 Pusat, Jakarta.

Siti Soetamo, Pengantar Tata Hukum Indonesa , Refika Aditama, Jakarta.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 TAP MPRS NOMOR XX(MPRS , 1945)

Laboratorium Pancasila, Ikip Malang 1979, Pokok-Pokok Pembahasan Pancasila Dasar


Filsafat Negara Republik Indonesia, Usha Nasional Surabaya.

Budi Juliadri, 2014, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, Rajawali Pers,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai