NIM : 200203110029
POLITIK HUKUM
1. Hukum Responsif
Model atau teroi yang digagas oleh Nonet-Selznick yang bersifat sociologi Cal
jurisprudence, yaitu pendekatan filosofis terhadap hukum yang menekankan pada upaya
rancang-bangun hukum yang relevan secara sosial. Dengan kata lain, sociological
ini memeberi perhatian pada dampak sosisal yang nyata dari institusi, doktrin, dan
praktik hukum. Sebuah aturan hukum dikatakan responsif apabila hhukum bertindak
sebagai sarana respons terhadap ketentuan-ketentuan sosisal aspirasi publik. Dan tipe
demi mencapai keadilan dan emansipasi publik. Oleh karna itu kompetensi berfungi
c) Pertimbanagan hukum harus berorientasi pada tujuan dan akibat bagi kemaslahatan
masyarakat
Hukum Konservatif
konfigurasi politik otoriter. Produk hukum konservatif ialah pembuatan suatu keputusan
rincian isinya open interpretative yaitu memberikan kebebasan pada penegak hukum
lebih kecil. Hukum konservatif salah satu contohnya adalah Undang-Undang Pemilihan
Umum. Dilihat dari arah kebijakannya, Pemilihan Umum merupakan insterumen penting
dalam Negara demokrasi yang menganut sistem perwakilan. Pemilu berfungsi sebagai
alat penyaring bagi “politikus-politikus” yang akan mewakili dan membawa suara rakyat
rakyat haruslah terwadahi dalam suatu Partai Politik. Oleh sebab itu, adanya partai
politik marupakan keharusan dalam kehidupan politik modern yang demokrasi. Hal ini
memberikan jalan kompromi bagi pendapat yang berlawanan, serta menyediakan sarana
2. Para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia telah sepakat untuk menyusun sebuah
sehingga dalam setiap keputusan plitik harus diambil berdasarkan aspirasi dan
liberal yang terjadi pada masa UUDS 1950 dan menimbulkan instabilitas politik,
maka system politik liberal harus berakhir pada tahun 1959 ketika Presiden
Soekarno mengeluarkan dekrit pada tanggal 5 Juli. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 di
UUDS 1950.
Dengan keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka berakhirlah langgam system
politik liberal dan digantikan oleh system demokrasi yang menurut Soekarno lebih
demokrasi terpimpin ditandai oleh tarik tambang antara tiga kekuatan politik utama,
yaitu Soekarno, Angkatan Darat dan Partai Komunis Indonesia (PKI), dan di antara
politik yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin sangat tidak sesuai dengan
tertentu. Dari kenyataan ini terlihat bahwa produk hukum yang dihasilkan pada masa
setidktidaknya masyarakat telah membrikan ruang gerak yang luas bagi masyarakat
dalam memanfaatkannya.
Partai Komunis Indonesia (PKI), sehari setelah keluarnya Surat Perintah Sebelas
dilaksanakan pada masa orde baru, memang benar-benar telah melanggar asas dan
singkat cerita kerjaan menjadi suatu wilayah yang berlandaskan hukum islam dalam segi
politik ekonmi dan sosial dengan memegang prinsip budaya yang ada dalam daerah
tersebut. Hal ini terbukti keteika penjajah menyerang indonesia para pahlwan dengan
semnagatnya melawan penjajah. Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran penting
agama Islam dalam mendirikan negara Indonesia. Setelah mengalami persidangan dan
rapat secara tertutup Indonesia ditetapkan sebagai negara Pancasila, dimana semua
Agama bebeas menlakukan semua kegitan meraka selama tidak menganggu Konstitusi
negara, sebaliknya juga Konstitusi (Hukum) negara tidak boleh ada yang bertentangan
pada dalam nilai-nilai yang terkandung dalam Agama. Sehingga tertuang dalam sila
nomer satu yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan sembhoyang Bhineka
Indeonesia bukan negara Agama, akan tetapi masyarakat Indonesia wajib memeluk salah
satu agama yang ada di Indonesia, diamana masyarakt diwajibkan mantaati kaedah-
wajib tunduk pada Pancasila dan Undang0undang Dasar 1945 dalam aturan
ketatanegaraan. Dengan begitu Agama dan Negara tidak dapat dibenturkan dalam
daya nasional yang berkeadilan; serta perimbangan keuangan pusat dan daerah dalam
setiap daerah terbilang cukup rata dan mengalami perkembangan pesat dibanding
dengan era masa presiden sebelumya, hal ini terbukti dengan perimbangan keuangan
pusat yang diberikan pada daerah guna membangun dan menifrastruktur dearah
tidak langusung, baik dalam masalah sosial ataupun ekonomi. Akan tetepi dampak
negatif dari pembangunan yang dilakukan pada masa kepemirintahan jokowi, banyak
sekali pengelapan uang, korupsi, dan nepotisme yang terjadi antar para oknum
sistematis ini memuat skala prioritas program legilasi nasional jangka menegah
masyarakat. Dalam tataran konkrit, sasaran politik hukum nasinal harus mengacu
pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) sebagai arah dan
Prolengnas pun memiliki legitimasi yang kuat karena disepakati oleh dua
pemegang kekuasaan negara, yaitu eksekutif dan legislatif. Pasal 22 ayat (1) uu
DPR.
biasa, keadaan konflik, atau bencana alam. b. Keadaan tertentunya lainya yang
dapat disetujui bersama oleh alat kelengkapan DPR yang khusus menangani
bidang legislasi dan menteri atau kepala lembaga yang menyelengarakan urusan