b. Gadget yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di era
global telah memberi peluang pergesaran nilai dan budaya, gadget telah menjadi media
pembawa dan penyebar pesan-pesan globalisasi serta budaya global. Hal ini berdampak
pada bergesernya nilai-nilai dan norma-norma kesopanan, di masyarakat termasuk dalma
trend berbusana. Selain itu juga terdapat pergesera nilai dari semangat gotong royong dan
musyawarah menjadi nilai Individualis, dan ego matrealis.
c. Indonesia membentuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada tahun
2010. BNPT merupakan salah satu lembaga pemerintah non kementrian yang diserahi tugas
dan tanggung jawab untuk melakukan penanggulangan terorisme. BNPT berkedudukan
dibawah Presiden serta bertanggung jawab kepada Presiden. Dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya, BNPT dikoordinasikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan. Sebagai lembaga pemerintah non kementerian, maka BNPT memiliki fungsi19:
(a) menyusun dan menetapkan kebijakan, strategi, dan program, nasional di bindang
penanggulangan terorisme; (b) Menyelenggarakan kordinasi kebijakan, strategi, dan
program nasional di bidang penanggulangan terorisme.
2.Ketidaktegasan aparat penegak hukum dapat menyebabkan kejadian pelanggaran
HAM tidak ditangani dengan baik. Pelaku pelanggaran HAM tidak dihukum
sebagaimana mestinya atau dihukum tanpa meninggalkan efek jera. Hal ini
kemudian berkaitan dengan terulangnya kembali kasus pelanggaran HAM serupa di
masyarakat.
e. UU Pengadilan HAM lahir karena amanat Bab IX Pasal 104 Ayat (1)
UU No. 39 Tahun 1999. Dengan lahirnya UU No. 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan HAM tersebut, maka penyelesaian kasus HAM berat
dilakukan dilingkungan Peradilan Umum. Ini merupakan wujud dari
kepedulian negara terhadap warga negaranya sendiri. Negara
menyadari bahwa perlunya suatu lembaga yang menjamin akan hak
pribadi seseorang. Jaminan inilah yang diharapkan nantinya setiap
individu dapat mengetahui batas haknya dan menghargai hak orang
lain. Sehingga tidak terjadi apa yang dinamakan pelanggaran HAM
berat untuk kedepannya.
4.a) Pengelolaan sumber daya alam di daerah hatus sesuai dengan nilai-nilai keadilan antara pusat
dan daerah, pembagian kewenangan dan tanggung jawab antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah, harus dilakukan secara seimbang sebagai pencerminan rasa keadilan tersebut.
c) Jika terdapat rumusan yang menimbulkan multitafsir, maka tafsir dari dalam hukum itu kan dilihat dari
maksud dan tujuan dibuatnya norma tersebut. Maksud daripada norma itu adalah untuk mengatasi jika
terjadi kekosongan kepala daerah atau wakil kepala daerah, maka itu wewenang dari DPRD