Anda di halaman 1dari 6

Nama : Eka Saputri

NPM : 21041010281
Matkul : Kewarganegaraan
Kelas : G156

Jawaban
1. A) Hakikat demokrasi Indonesia berlandaskan Pancasila dan UUD NKRI 1945 adalah
peran utama rakyat dalam pross sosial politik, hal ini sesuai dengan tiga pilar penegak
demokrasi yaitu pemerintahan dari rakyat, pemerintahan oleh rakyat dan pemerintahan
untuk rakyat. Instrumentasi demokrasi Indonesia berlandaskan Pancasila dan UUD
NKRI 1945 adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).Praktik demokrasi Pancasila
berjalan sesuai dengan dinamika perkembangan kehidupan kenegaraan Indonesia.
Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila secara ideal telah terumuskan, sedang dalam
tataran empiris mengalami pasang surut. Contohnya adalah kebebasan berpendapat dan
berserikat seperti diakannya demo, dan pemerintah seharusnya lebih mementingkan
rakyat dari pada individu.

B) Demokrasi di Indonesia sejauh ini telah dilakukan dengan beberapa konsep sesuai
masanya masing-masing, oada nasa RI I Indonesia menerapkan demokrasi
konstitusional. Hal ini terlihat dengan Indonesia menggunakan sistem parlementer di
dalamnya, dimana pada masa itu pm dipilih secara langsung oleh presiden bukan rakyat
(bukan demokrasi seutuhnya, karena seharusnya pemilihanm dilakukan oleh rakyat)
tetapi dilain sisi pada masa ini terdapat pemilihan langsung yang merupakan salah satu
aspek demokrasi yakni pemilihan badan konstituante, masa RI II yakni demokrasi
terpimpin, pada masa ini sistem demokrasi yang digunakan adalah presidensil, hal ini
terlihat dengan dihilangkannya perdana Menteri dan presiden berperan sebagai kepala
negara serta kepala pemerintahan, pada masa ini dapat dikatakan demokrasi semakin
memberuk, hal ini bis akita lihat melalui banyaknya pembatasan oleh pres. Soekarno
pada masa itu mulai dari Lembaga yang anggotanya dipilih sendiri olehnya, kebebasan
pers dilarang sehingga masyarakat sulit berpendapat, hingga kekuasaan tanpa batas.
Berlanjut pada masa demokrasi III yakni demokrasi Pancasila pada masa ini demokrasi
memiliki latar belakang yang baik, yakni sesuai dengan UUD 1945 dan oancasila, pada
masa ini juga sudah diakukan banyak pemilu. Tetapi sayangnya oada masa ini
demokrasi lama kelamaan semakin menyimpang dari nilai UUD 1945 dan Pancasila,
terlihat dari maraknya KKN dan kekuasaan absolut di tangan pres. Suharto. Pada masa
RI IV yakni masa reformas, pada masa ini sistem demokrasi yang bruurk dirombak
ddan dilakukan reformasi habis0habisan, dilihat dari masa ini semua orang bebas
berpendapat dan tidak adanya larangan pers, masyarakat bisa melakukan pemilu dan
memilih wakilnya tanpa adanya tekanan dari pihak siapapun. 1B. Pemilu Serentak
tahun 2024 memilih Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi
dan DPRD Kabupaten/Kota akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024.
Berikut tahapan Pemilu 2024
1. Pendaftaran dan verifikasi calon peserta Pemilu pada 29 Juli hingga 13 Desember
2022.
2. Penetapan peserta Pemilu pada 14 Desember 2022.
3. Pencalonan anggota DPD pada 6 Desember 2022 hingga 25 November 2023.
4. Pencalonan anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/kota pada 24 April
2023-25 November 2023.
5. Pencalonan presiden dan wakil presiden pada tanggal 19 Oktober 2023 hingga 25
November 2023.
6. Kampanye selama 75 hari mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
7.Pemungutan suara Pemilu 2024 diselenggarakan pada 14 Februari 2024

Kpu,bawaslu,dan mk memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan pemilu


2024 mereka harus melakukan diskusi Strategi dan Efektivitas Penanganan
Pelanggaran Pemilu dan Pemilihan untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran dalam
pemilu

2. A) Berikut merupakan penjelasan fungsi-fungsi negara secara umum:


1. Melaksanakan ketertiban, fungsi negara yang pertama adalah fungsi pengaturan dan
ketertiban. Fungsi ini sangat penting, terutama untuk mencegah bentrokan-bentrokan
maupun pertikaian antarwarga. Fungsi pelaksanaan ketertiban ini hadir untuk mengatur
masyarakat agar tercipta kehidupan bernegara yang baik sesuai dengan tujuan dan cita-
cita negara.
2. Fungsi kemakmuran dan kesejahteraan, fungsi ini makin penting seiring berjalannya
waktu, terutama bagi negara yang menganut paham negara kesejahteraan (welfare
staat). Dalam hal ini, negara berupaya agar masyarakat dapat hidup dan sejahtera,
terutama dibidang ekonomi dan sosial masyarakat. Untuk itu, negara melakukan
berbagai macam upaya seperti pembangunan di segala bidang, serta berusaha untuk
selalu menciptakan kondisi perekonomian yang selalu stabil.
3. Fungsi pertahanan, fungsi pertahanan menjadi satu di antara fungsi yang sangat
penting. Fungsi ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan terjadinya serangan dari
luar. Jadi, negara wajib nampu melindungi rakyat, wilayah dan pemerintahannya dari
berbagai ancaman, tantangan, serangan dan gangguan baik dari dalam maupun dari luar
negeri. Maka dari itu, penting bagi setiap negara mempunyai alat-alat pertahanan serta
personel keamanan yang terlatih dan tangguh.
4. Fungsi keadilan, fungsi negara ini dilaksanakan oleh badan penegak hukum,
khususnya badan-badan peradilan. Negara harus dapat menegakkan hukum secara tegas
dan tanpa adanya unsur kepentingan tertentu. Negara memiliki fungsi untuk
menegakkan keadilan bagi seluruh warganya meliputi seluruh aspek kehidupan lewat
badan-badan peradilan di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan,
keamanan, dan lain-lain.

B) Dalam penegakan hukum seharusnya tidak hanya dilakukan oleh kehakiman saja
tetapi juga harus dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat. Oleh karena itu
keberhasilan penegak hukum oleh aparat penegak hukum ditandai dengan tercapainya
nilai keadilan dalam masyarakat. Kepolisian sebagai alat negara diharap dapat
merespon hal ini dengan bijak, langkah strategis yang dilakukan yaitu sesuai prosedur
yang ada. Terkait bagaimana pelaksanaan hukum atau strategi yang harus dilakukan
dalam melaksanakan hukum di Indonesia, melihat masih banyaknya keadilan yang
belum terlaksana terutama untuk kaum kecil yang tidak memiliki kuasa dan kebanyakan
masih buta hukum. Menurut saya hal ini bisa dilakukan dengan restorative justice
system bagi masyarakat kecil, sistem ini mendahulukan terkait mediasi antara pelaku
dan korban yang biasanya akan berujung berdamai. Hal ini menurut saya akan cocok
digunakan untuk masyarakat kecil terutama mereka yang buta hukum, karena ada masa
seseorang yang buta hukum tersebut tidak mengetahui apa kesalahannya yang
melanggar hukum padahal disisi lain orang tersebut telah melanggar hukum. Sebagai
contoh kasus nenek yang mengambil kayu dari Kawasan hutan milik pemerintah, nenek
tersebut sudah berusia lanjut dan juga bisa saja nenek tersebut tidak mengikuti
perkembangan hukum yang ada, dari kasus ini menurut saya bisa dilakukan restorative
justice system antara nenek tersebut dengan petugas pelindung Kawasan hutan tersebut.
Terkait Lembaga kepolisian, hal yang perlu diperbaiki adalah dimana ketika melakukan
penangkapan tidak main hakim sendiri, mungkin secara teori polisi memang benar
memiliki hak untuk menangkap dan menggunakan senjata jika pelaku nekat untuk
kabur, tetapi sayangnya hal ini banyak disalahgunakan dimana polisi tersebut lebih
sering melakukan hakim sendiri kebanyakan saat melakukan penangkapan, seperti
melakukan pemukulan, padahal disisi lain bisa saja belum ada bukti yang kuat. Lalu
terkait MA dan KPK lebih mengarah pada hilangkan relasi orang dalam, hal ini banyak
sekali terjadi di ranah hukum atau pencidukan kasus-kasus korupsi, terutama di MA
ketika terdapat kasus besar seperti korupsi, banyak dari aktor-aktor korupsi ini dengan
mudahnya mendapatkan potongan hukum, yang dimana jika dinilai dan dibandingkan
dengan kejahatan seorang nenek mencuri sebatang kayu dari Kawasan hutan
pemerintah sangatlah tidak sebanding, banyak alasan-alasan yang tidak masuk akal
diberikan MA agar aktor korupsi tersebut mendapatkan potongan hukum. Dari hal ini
dapat dilihat dan diperhatikan, bahwasannya penerapan hukum adat lebih kuat dan lebih
ditegakkan keadilannya ketimbang hukum negara yang katanya berfungsi untuk
melindungi hak-hak warga negaranya.

3. A) Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangun atas


pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan pada konstelasi
lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi Wawasan Nusantara.
Konsep geopolitik Indonesia berlandaskan pada pandangan kewilayahan dan
kehidupan bangsa. Sebagai Negara yang sangat luas dengan berbagai keragaman di
dalamnya, Indonesia memiliki Wawasan Nusantara sebagai dasar pengembangan
wawasan nasional. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas 17.504 pulau
dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia sesudah Kanada. Wilayah Indonesia
yang terbentang dari Sabang sampai Merauke terdiri dari 1/3 daratan dan 2/3 lautan,
Dengan adanya suatu petunjuk atau denah peta tentang alur laut kepulauan yang telah
ditetapkan pemerintah Indonesia, maka diharapkan bagi kapal asing yang
menggunakan ALKI dapat memilih ketiga jalur laut yang telah ditentukan oleh
Indonesia, Jadi dari sana tampak kelihatan wilayah laut Indonesia mana yang
merupakan wilayah ALKI yang boleh dilalui oleh kapal asing yang menggunakan hak
lintas damai dan wilayah mana yang tidak boleh dilalui oleh kapal asing kalau
menggunakan hak lintas damai. Karena tidak setiap wilayah laut Indonesia dapat
digunakan oleh kapal asing yang melakukan hak lintas damai di wilayah laut Indonesia,
Seperti yang tercantum dalam Pengaturan mengenai alur-alur kepulauan Indonesia
sebagaimana terdapat dalam UU No. 6 Tahun 1996 dan sudah ditindaklanjuti dan
diterjemahkan ke dalam suatu Peraturan Pemerintah yaitu Peraturan Pemerintah Nomor
37 Tahun 2002 tentang Hak dan Kewajiban Kapal dan Pesawat Udara Asing dalam
Melaksanakan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan melalui Alur Laut Yang Ditetapkan
yaitu pada ALKI I, II, dan ALKI III. Pada ALKI III terdapat 3 (tiga) cabang Alur laut
kepulauan Indonesia untuk pelayaran dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia atau
sebaliknya, melintasi Laut Maluku, Laut Seram dan Laut Banda, dan Selat Leti dan
disini banyak sekali terjadi kasus - kasus yang dibuat oleh kapal asing dengan
melakukan jalur singkat dengan melewati laut Buru dan keluar dari jalur ALKI dengan
alasan yang tidak tentu

B) Wawasan nusantara sendiri itu sangat penting. Karena wawasan nusantara ialah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya yang
berdasarkan pada Pancasila serta UUD 1945. Dalam pelaksananya, wawasan nusantara
sendiri mengutamakan tentang kesatuan wilayah serta menghargai kebhinekaan guna
mencapai tujuan nasional. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan
politik memiliki arti bahwa :
Kebulatan wilayah nasional dengan segala isi serta kekayaan yang ada ialah satu
kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa yang
menjadi modal serta milik bersama bangsa. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku
dan berbicara dengan berbagai bahasa daerah serta memeluk dan meyakini berbagai
agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu
kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya. Secara psikologis sendiri
bangsa Indonesia diharuskan merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan
setanah air, serta memiliki tekad dalam mencapai cita-cita bangsa. Pancasila ialah satu-
satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang melandasi, membimbing, dan
mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya. Kehidupan politik di seluruh
wilayah Nusantara ialah satu kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan
Pancasila serta UUD 1945. Seluruh Kepulauan Nusantara Indonesia ialah satu kesatuan
sistem hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada
kepentingan nasional. Indonesia ini hidup berdampingan dengan bangsa lain jadi ikut
serta dalam menciptakan ketertiban dunia dan berdasarkan kepada "kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial melalui politik luar negeri bebas aktif serta
diabdikan pada kepentingan nasional". Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan sosial dan budaya memiliki arti bahwa :
Masyarakat Indonesia ialah satu, peri kehidupan bangsa diharuskan merupakan
kehidupan bangsa yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang
sama, merata dan seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan
tingkat kemajuan bangsa. Budaya Indonesia dalam hakikatnya ialah satu, sedangkan
corak ragam budaya yang ada di Indonesia menggambarkan tentang kekayaan budaya
bangsa yang menjadi modal serta landasan pengembangan budaya bangsa keseluruhan,
dengan tidak menolak nilai - nilai budaya lain yang tidak bertentangan dengan nilai
budaya bangsa sendiri, dan yang hasil-hasilnya bisa dinikmati oleh bangsa Indonesia.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan
memiliki arti bahwa :
Ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah di Indonesia pada hakekatnya ialah
ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara. Tiap-tiap warga negara memiliki hak
serta kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi memiliki arti bahwa :
Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan
milik bersama Bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di
seluruh wilayah Tanah Air.

4. A) Pengertian ketahanan nasional menurut Suradinata dan Kaelan, ketahanan nasional


merupakan suatu kondisi dinamis dari suatu bangsa yang berisi ketangguhan nasional
dan keuletan dalam menghadapi dan juga mampu mengatasi segala macam ancaman,
tantangan, hambatan, serta gangguan baik berasal dari dalam atau luar negara yang
dapat membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup dalam berbangsa dan
bernegara serta perjuangan bangsa dalan menjaga tujuan nasional.
Konsep ketahanan nasional berlapis, yang mempunyai arti bahwa ketahanan nasional
sebagai kondisi yang kokoh dan tangguh dari sebuah bangsa tentu tidak terwujud jika
ketahanan tersebut tidak dimulai dari ketahanan pada lapisan-lapisan dibawahnya.
Terwujudnya ketahanan pada tingkat nasional (ketahanan nasional) bermula dari
adanya ketahanan diri/individu, berlanjut pada ketahanan keluarga, ketahanan wilayah,
ketahanan regional lalu berpuncak pada ketahanan nasional. Konsepsi ketahanan
Nasional berlapis memiliki suatu makna yaitu, sebagai ketahanan individu, ketahanan
keluarga, ketahanan daerah, ketahanan regional dan ketahanan nasional.

B) 4b . Rossanto menjelaskan setidaknya ada tiga hal yang harus diupayakan oleh
pemerintah. Dengan penerapan tiga hal tersebut, diharapkan kelangkaan minyak goreng
dalam negeri bisa teratasi.
- Menaikkan Pajak Ekspor Minyak Goreng
Harga minyak goreng dunia mengalami kenaikan dari yang awalnya di harga $1100
menjadi $1340. Untuk itu, pemerintah perlu menyeimbangkan kebutuhan dalam negeri
dan luar negeri. Harga minyak luar negeri saat ini memang cukup menjanjikan. Namun
apabila dirasa kurang efektif dalam mendorong kebutuhan pasar dalam negeri,
pemerintah dapat menerapkan pajak ekspor minyak goreng menjadi lebih tinggi.
Kebijakan perdagangan juga bisa dilakukan pemerintah dengan menaikturunkan
kebijakan ekspor. Apabila kebutuhan dalam negeri masih kurang, maka pemerintah
bisa menaikkan pajak ekspor sehingga mengurangi motivasi produsen domestik untuk
mengekspor minyak ke luar negeri karena pajak tinggi.Sebaliknya, jika kebutuhan
dalam negeri sudah terpenuhi, pemerintah bisa menurunkan pajak ekspor. Hal tersebut
akan mendorong produsen melakukan ekspor ke luar negeri sehingga tidak ada yang
menumpuk di gudang.
- Relaksasi Kebijakan Biodiesel 30 Persen (B30)
Kedua, menurut Rossanto, pemerintah dapat melakukan relaksasi atau pengenduran
kewajiban produsen untuk memenuhi kebutuhan biodiesel 30 persen. Persentase
biodiesel bisa dikurangi menjadi 20 persen selama masa gejolak kelangkaan minyak
goreng terjadi. “Jika dirasa masih cukup tinggi, bisa diturunkan lagi sampai 15 persen,”
tambahnya.
-Melakukan Operasi Pasar
Dalam jangka pendek, pemerintah bisa melakukan operasi pasar. Misalnya dengan
melacak dari produsen harus memiliki kewajiban untuk mensuplai kebutuhan dalam
negeri terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan ekspor. Pemerintah harus
memastikan pasokan minyak goreng dalam negeri terpenuhi dengan harga yang wajar
dan terjangkau oleh masyarakat.
Efektivitas kebijakan-kebijakan tersebut lebih terasa jika intervensi di sektor hulu lebih
diutamakan daripada di sektor hilir. Operasi pasar terbuka yang dilakukan pemerintah
di sektor hilir dengan menjual minyak goreng dengan harga murah, dinilai kurang
efektif.

Anda mungkin juga menyukai