Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia Nyalah, makalah yang berjudul “Pelaksanaan Demokrasi di
Indonesia pada periode 1965-1998 Orde Baru” ini dapat terselesaikan dengan baik dan
tanpa adanya halangan yang berarti..
Dalam penyelesaiannya, setidaknya kami diharapkan mampu memahami materi
mengenai Demokrasi di masa orde baru. Walaupun dalam penyelesaiannya banyak
mengalami kesulitan terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang
menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, dengan masih banyaknya
kekurangan dalam makalah ini, kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari pembaca,
dan harapan kami kedepan supaya makalah ini dan berikutnya dapat lebih baik dan lebih
berguna lagi bagi kita semua.

Wahatu, Oktober 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara yang terdiri dari belasan
ribu pulau, negara yang kaya akan sumber daya dan budaya,negara dengan penduduk
terpadat ke-3 di dunia, negara yang makmur, aman dan tentram,negara yang merupakan
tanah air kita yang selalu kita cintai dan banggakan dimanapun kita berada,karena kita
adalah putra putri Indonesia.
Bangsa Indonesia dengan segala keanekaragamanya merupakan suatu ciri khas
yang tidak dimiliki oleh negara lain.Kita memiliki idologi dan dasar hukum yang sama,
tujuan yang sama dan jiwa yang sama, semuanya terkandung dalam Pancasila dan
Pembukaan UUD 1945.Semua yang kita yakini dan kita laksanakan semata mata agar
sesuai dengan kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik.
Dalam dasar negara juga tercantun kedaulatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, yang kita amalkan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara sebagai dewan perwakilan,perwakilan inilah yang merupakan
jembatan penghubung antara penguasa dan asal dari kekuasaan itu sendiri yaitu rakyat.
Dalam pemerintahan Indoesia rakyat adalah aspek terpenting dalam kekusaan karena
sistem pemerintahan Indonesia yang berlaku saat ini merupakan Demokrasi.
Dengan dibuatnya makalah ini dapat menuangkan pengetahuan tentang apa itu
demokrasi dan bagaimana pelaksaanaan demokrasi di Indonesia dengan mengkaji tentang
demokrasi orde baru..

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Demokrasi?
2. Apa saja prisnsip dari demokrasi?
3. Apa saja model demokrasi yang diterapkan sesuai dengan keadaan Negara?
4. Apa itu Orde Baru?
5. Apa yang dimaksud dengan Demokrasi Orde Baru?

C. Tujuan Penulisan

Seperti halnya rumusan masalah di atas, pada intinya makalah ini bertujuan untuk
membahas dan mempelajari materi mengenai demokrasi pada masa orde baru, dari mulai
pengertian demokrasi, prinsip demokrasi, model demokrasi orde baru, serta yang
dimaksud dengan demokrasi Orde Baru.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi

Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani, yaitu “demos” yang berarti rakyat atau
“kratos” berarti pemerintah. Jadi demokrasi berarti pemerintahan rakyat atau suatu
pemerintahan dimana rakyat memegang kedaulatan yang tertinggi atau rakyat diikut
sertakan dalam pemerintahan negara.
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk
dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap Demokrasi
Pancasila. Perbedaannya terletak pada aturan pelaksanaan dan praktik penyelenggaraan.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan praktik pelaksanaan demokrasi, terdapat
beberapa perubahan pelaksanaan demokrasi pada Orde Reformasi sekarang ini, yaitu:
a. Pemilihan umum lebih demokratis
b. Partai politik lebih mandiri
c. Pengaturan hak asasi manusia
d. Lembaga demokrasi lebih berfungsi
e. Konsep Trias politika masing-masing bersifat otonom penuh

B. Prinsip Demokrasi
1. Kedaulatan Rakyat: kedalautan berada ditangan rakyat, dari rakyat, oleh rakyat,
untuk rakyat. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari pemerintah: setiap tindakan
yang dilakukan untuk pemerintahan suatu negara harus disetujui oleh pemerintah.
2. Kekuasaan mayoritas: kekuasaan ini bukan kekuasaan mayoritas dalam hal negative,
tapi kekuasaann mayoritas diamnil dari pendapat mayoritas.
3. Hak-hak minoritas: dalam demokrasi hak-hak minoritas diabaikan, karena setiap
anggota negara memiliki hak yang sama khususnya dalam mengeluarkan pendapat
agar hak mereka juga didengar oleh pemerintah.
4. Jaminan HAM: manusia memiliki HAM, didalam HAM terdapat jaminan bagi
individu untuk mendapatkan haknya seperti menyampaikan pendapat.
5. Pemilihan yang bebas dan jujur: PEMILU yang diharapkan menjadi salah satu ajang
bagi masyarakat untuk memberikan suara di negaranya sendiri yang bersifat jujur dan
bebas tanpa ada campur tangan maupun desakan dari suatu kelompok
6. Persamaan didepan hukum: ini termasuk dalam HAM dan Rule of Law, setiap
individu memiliki hak dan kewajiban yang sama didepan hukum. Tidak melihat siapa
dia dan dari mana individu tersebut berasal.
7. Proses hukum yang wajar: tidak ada yang ditutupi dan sesuai dengna prosedur yang
berlaku.
C. Model Demokrasi yang diterapkan Sesuai dengan Keadaan Negara
1. Demokrasi liberal: demokrasi yang melindungi hak-hak individu dri kekuasaan
pemerintah
2. Demokrasi pemimpin: demorasi yang dipercayakan kepada rakyat seperti di
Indonesia.
3. Demokrasi sosial: demokrasi yang peduli terhadap keadilan sosial.
4. Demokrasi partisipasi: demokrasi yang menyebabkan tombal balik antara yang
mengusasi dan yang dikuasai.
5. Demokrasi konstitusional: demokrasi yang menegakkan ketentuan demokrasi.

Setiap hal memberikan dampak positif dan negatif begitu juga dengan demokrasi.
Karena demokarasi merupakan hal yang menyangkut kehidupan banyak orang pasti
sangat berpengaruh. Dari sisi positif, demokrasi dapat berkembang baik dalam berbagai
kehidupan masyarakat serta membuat perubahan yang sangat cepat bagi suatu negara
seperti unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa pada masa reformasi untuk menurunkan
jabatannya sebagai Presiden sehingga berbagai perubahanpun terjadi, mulai dari
pemerintahan hingga kehidupan individu. Dalam sisi negative, demokrasi dapat merebut
hak orang lain karena demokrasi kadang hanya menjadi tebeng aling-aling untuk
mendapat hal yang diinginkan, merampas harta orang lain, dan merusak lingkungan
seperti pendirian pabrik yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.Dari itu semua
Bapak Adib menambahkan demokrasi berdasarkan konsensus nasional yang terdiri dari
sistem harus dikontrol oleh orang-orang yang baik dan demokrasi akan berjalan baik
apabila masyarakat sudah sejahtera. Kesejahteraan masyarakat menjadi standart
demokrasi. Kesejahteraan yang dimaksud adalah pendidikan yang tinggi (standart), perut
tidak kosong, dan hati nurani (Jujur, Cerdas, Tangguh, Peduli).Tambahan yang
dikemukakan Bapak Adib menjadi sebuah penutup yang memberikan titik terang yang
lebih terang mengenai demokrasi dan pendidikan demokrasi. Indonesia sudah memiliki
alat dan sistem, namun semua itu tergantung pada si pelaku atau pemegang alat tersebut.

D. Orde Baru

Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia.
Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno.
Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966. Orde
Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi
Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi
yang merajalela.
Meski telah merdeka, Indonesia pada tahun 1950 hingga 1960-an berada dalam
kondisi yang relatif tidak stabil. Bahkan setelah Belanda secara resmi mengakui
kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949, keadaan politik maupun ekonomi di Indonesia
masih labil karena ketatnya persaingan di antara kelompok-kelompok politik. Keputusan
Soekarno untuk mengganti sistem parlemen dengan Demokrasi Terpimpin memperparah
kondisi ini dengan memperuncing persaingan antara angkatan bersenjata dengan Partai
Komunis Indonesia, yang kala itu berniat mempersenjatai diri. Sebelum sempat
terlaksana, peristiwa Gerakan 30 September terjadi dan mengakibatkan diberangusnya
Partai Komunis Indonesia dari Indonesia. Sejak saat itu, kekuasaan Soekarno perlahan-
lahan mulai melemah.

E. Demokrasi Orde Baru

Pemerintahan Orde Lama berakhir setelah keluar Surat Perintah Sebelas Maret 1966
yang dikuatkan dengan Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966. Sebagai pengganti masa
Orde Lama, maka muncul pemerintahan Orde Baru dengan dukungan kekuatan TNI-AD
sebagai kekuatan utama.
Pelaksanaan demokrasi masa Orde Baru ditandai perbedaan, yaitu dilaksanakan
pemilihan umum dengan asas langsung, umum, bebas, dan rahasia lebih dari lima kali
untuk memilih anggota DPRD tingkat I, DPRD tingkat II, dan DPRD. Pemilihan tersebut
kemudian membentuk MPR yang bertugas menetapkan GBHN dan memilih Presiden dan
Wakil Presiden.(Kacung maridjan,2010:64)
Dari hasil pemilu 1971 sampai pemilu 1997, pucuk pemerintahan tidak pernah
mengalami pergantian, hanya pejabat setingkat menteri yang silih berganti.Pucuk
kekuasaan tidak pernah digantikan orang lain,Soeharto menjabat 32 tahun karena pada
massa itu belum dikenal adanya pembatasan kekuasaan presiden tentang periode jabatan.
Namun terjadi kemajuan pesat di bidang pembangun secara fisik dengan bantuan
dari negara asing yang memberikan pinjaman lunak. Oleh karena besarnya pinjaman yang
menjadi beban pemerintah, bersamaan dengan krisis ekonomi maka pemerintahan
menjadi goyah.Kita melepaskan PT.Freeport dengan sisitem pembagian saham,dan lebih
parahnya lagi mayoritas atau hampir bisa dikatakan seluruh keuntungan PT.Frepoort
mengalir ke devisa Amerika sebagai negara kreditur kita. Selain itu, dalam pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan negara pada rezim orde baru kurang kosekuen dalam
pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945. Tanggal 21 Mei 1998 presiden resmi
mengundurkan diri.
Kekuasaan Orde Baru sampai tahun 1998 dalam ketatanegaraan Indonesia tidak
mengamalkan nilai-nilai demokrasi. Praktik kenegaraan Orde Baru dijangkiti korupsi,
kolusi, dan nepotisme
Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada masa orde lama telah
menyebabkan instabilitas politik pada akhirnya menyebabkan penderitaan bagi seluruh
rakyat. Kondisi tersebut menimbulkan semangat untuk melakukan kebaikan dengan
melakukan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Kemudian lahirlah
masa pemerintah orde baru yang dimulai sejak tahun 1966.
Pemerintah pada masa orde baru diawali dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret
1966, yang diikuti dengan pengangkatan Jeneral Soeharto sebagai Presden Republik
Indonesia yang kedua. Rakyat menaruh harapan besar pada pemerintah ini.
Selama Orde Baru telah dilangsungkan pemilu sebanyak enam kali, yaitu pada
tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Masa Orde Baru menjadi tumpuan
harapan rakyat agar benar-benar dapat mewujudkan negara demokratis. Seluruh proses
penyelenggara negara harus didasarkan pada Pancasila dan UUD1945.
Masa Orde Baru berhasil melaksanakan pembangunan, dimulai dengan pelita
(pembangunan lima tahun) yang ditunjukan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi,
tingkat pendidikan, dan lain-lain. Meskipun indonesia mengalami perkembangan
ekonomi dan stabilitas politik yang cukup stabil pada masa orde baru, akan tetapi dari
ospek politik indonesia mengalami kemunduran.hal tersebut terlihat dari tersumbatnya
aspiransi rakyat dalam jalannya pemerintah. Penyelenggaraan pemerintahan berpusat
pada Presiden dan ruang-ruang publik atau aspiransi rakyat cenderung terbungkam.
Media massa atau parpol tidak dapat menjalankan fungsi kontrol yang semestinya sebagai
negara demokrasi. Pemerintahan pun cenderung berjalan secara otoriter. Kekuasaan
negara berada di tangan Presiden Soeharto selama 32 tahun.
Lahirnya Orde Baru Akibat adanya pemberontakan Gerakan 30
September timbullah reaksi dari berbagai Parpol,Ormas,Mahasiswa dan kalangan
pelajar. Pada tanggal 8 Oktober 1965 partai politik seperti IPTKI, NU, Partai Kristen
Indonesia, dan organisasi massa lainnya melakukan apel kebulatan tekad untuk
mengamankan Pancasila dan menuntut pembubaran PKI serta ormas-ormasnya. Pada
tanggal 23 Oktober 1965 parpol yang anti komunis membentuk Front Pancasila dan
diikuti oleh pembentukan KAMI ( Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia ), KAPI (
Ksatuan Aksi Pelajar Indonesia ), dan lain-lain. Pada tanggal 10 Januari 1966 KAMI
mencetuskan TRITURA ( Tiga Tuntutan Rakyat ) “Bubarkan PKI dan ormas-
ormasnya,Bersihkan kabinet dari unsur PKI,dan turunkan harga-harga”
Kebijakan Politik Orde Baru, Rezim Orde Baru memiliki kekuasaan penuh
mengendalikan kehidupan politik masa itu. Kebijakan politik yang diterapkan dalam masa
Orde Baru dapat dilihat dari awal lahirnya Orde Baru. Pemberangusan hak-hak berpolitik
bagi eks anggota PKI dan keluarganya, merupakan salah satu kebijakan yang
mengundang kontroversi dari masyarakat. Pemerintah Orde Baru memberikan
kesempatan politik hanya kepada golongan tertentu saja. Menjelang dilaksanakannya
pemilu pada tahun 197, jumlah partai yang menjadi peserta, tidak sebanyak partai politik
di tahun 1955. Dari hasil pemilu tersebut para wakil-wakil partai menduduki 360 kursi
ditambah 100 kursi lagi yang anggota-anggotanya diangkat oleh Presiden sehingga
anggota DPR berjumlah 460 orang. Dari susunan kursi DPR yang semacam ini maka
DPR selalu mendukung kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Untuk pemiliu-pemilu
selanjutnya tahun 1977,1982,1987,1992, hingga 1997 pemerintah menyederhanakan
jumlah partai politik yang ada. Hal ini dilakukan sesuai dengan Undang-Undang nomor 3
tahun 1975 . Partai Persatuan Pembangunan merupakan fusi dari partai-partai islam
seperti NU, Parmusi, PSSI, dan PERTI. Sedangkan Partai Demokrasi Indonesia adalah
fusi dari PNI, Partai Katolik, Partai Murba, IPKI, dan Parkindo, hanya Golkar yang tidak
mempunyai fusi partai manapun.
Menguatnya Peran Negara dan Dampaknya, Pemegang pemerintahan di Orde Baru
adalah kalangan militer. Kekuasaan sentralistik yang digunakan oleh pemerintah Orde
Baru menunjukkan berbagai akibatnya di akhir pemerintahan Orde Baru. Kekuasaan
militer hampir di seluruh bidang pembangunan. Pada akhir tahu 90-an dengan runtuhnya
rezim Orde Baru dan seiring dengan era reformasi terbuka kesempatan bagi rakyat untuk
menentanng kekuasaan yang otoriter itu . operasi militer mengerikan yang selam 10 tahun
tertutup rapat dari pengetahuan publikpun terbongkar. Presiden Soeharto dan rezimnya
menyadari bahwa, kemenangan mereka dapat tercapai antara lain berkat dukungan tokoh-
tokoh islam termasuk ormas-ormasnya simpatisan masyumi. Tetapi ketika muncul
tuntutan dari tokoh-tokoh masyumi yang baru bebas dari tahanan rezim Orde Lama, untuk
merehabilitasi partainya, Soeharto tegas menolak dengan alasan ”yuridis, ketatanegaraan,
dan psikologi “. Bahkan Soeharto dengan nada yang agak marah, mengaskan, Ia menolak
setiap keagamaan dan akan menindak setiap usaha eksploitasi masalah agama untuk
maksud-maksud kegiatan politik yang tidak pada tempatnya. Dalam kata lain,
pemerintahan Orde Baru yang didominasi militer tidak menyukai kebangkitan politik
islam.
Masa kepemimpinan Orde Baru merupakan masa kepemimpinan nasional yang
bertekad melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen serta
bertujuan menegakkan keadilan dan kebenaran dalam negara Republik Indonesia.
Supersemar dan pelaksanaannya ternyata memperoleh dukungan rakyat dan aparatur
negara sehingga merupakan titik tolak terwujudnya tata kehidupan baru dalam struktur
ketatanegaraan yang berdasarkan kemurnian Pancasila dan UUD 1945.
Namun di saat kepemimpinan orde baru bertekad melaksanakan pancasila dan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen, terjadi ketidakpuasan masyarakat akibat
kepemimpinan yang bersifat sentralistik dan tidak memperhatikan kepentingan,
kemakmuran, dan kesejahteraan penduduknya.
Demokrsai yang digunakan dalam hukum dasarnya adalah demokrasi pancasila,
demokrasi presidentil, dan demokrasi tidak langsung. Sementara pada realitanya
digunakan demokrasi pancasila saja.
Masa Orde Baru berlangsung mulai dari 11 Maret 1966 sampai dengan 21 Mei 1998.
Berikut ini pelaksanaan demokrasi masa Orde Baru.
1. Demokrasi yang berkembang adalah demokrasi Pancasila sesuai
dengan Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat.
2. Ciri umum demokrasi Pancasila, antara lain sebagai berikut:

a. Mengutamakan musyawarah untuk mufakat


b. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
c. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
d. Selalu diliputi semangat kekeluargaan.
e. Adanya rasa tanggung jawab dalam menghasilkan musyawarah.
f. Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
g. Hasil keputusan harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan
3. Pelaksanaan demokrasi Pancasila antara lain sebagai berikut:
a. Masih belum sesuai dengan jiwa dan semangat ciri-ciri umum. Kekuasaan
presiden begitu dominan baik dalam suprastruktur politik
b. Banyak terjadi manipulasi politik dan KKN yang telah membudaya. Ini
mengakibatkan negara Indonesia terjerumus dalam berbagai krisis yang
berkepanjangan.
c. Masa Reformasi
d. Berlangsung mulai dari Mei 1998 sampai dengan sekarang. Ciri-ciri umum
demokrasi Pancasila masa Reformasi, seperti yang tercantum pada demokrasi
Pancasila. Selain itu juga lebih ditekankan pada :
 Penegakkan kedaulatan rakyat dengan memberdayakan pengawasan sebagai
lembaga negara, lembaga politik, dan kemasyarakatan.
 Pembagian secara tegas wewenang antara badan legislatif, eksekutif, dan
yudikatif.
 Penghormatan kepada keberadaan asas, ciri aspirasi, dan program parpol yang
multipartai.
 Pelaksanaan demokrasi di Indonesia selama kurun waktu 60 tahun terakhir telah
banyak mengalami perubahan yang mencakup berbagai hal, yaitu sebagai berikut :
 Periode 1945-1949 dengan UUD 1945 seharusnya berlaku demokrasi Pancasila
namun dalam penerapan berlaku demokrasi liberal.
 Periode 1949-1950 dengan konstitusi RIS berlaku demokrasi liberal.
 Periode 1950-1959 dengan UUDS 1950 berlaku demokrasi liberal dengan
multipartai.
 Periode 1959-1965 dengan UUD 1945 seharus berlaku demokrasi Pancasila,
namun yang diterapkan demokrasi terpimpin (cebderung otoriter).
 Periode 1966-1998 dengan UUD 1945 berlaku demokrasi Pancasila (cenderung
otoriter).
 Periode 1998 sampai sekarang dengan UUD 1945 berlaku demokrasi Pancasila
(cenderung ada perubahan menuju demokratisasi).
Adapun beberapa penyebab kegagalan masa Orde Baru antara lain sebagai berikut:
a. Hancurnya ekonomi nasional dengan ditandai terjadinya krisis ekonomi yang tidak
kunjung teratasi dan berlanjut pada terjadinya krisis multidimensional termasuk juga
terjadinya krisis kepercayaan.
b. Tidak bersatunya lagi pilar-pilar pendukung Orde Baru. Para menteri tidk lagi
memihak pada pemerintah, serta militar/TNI tidak lagi bersedia menjadi alat
kekuasaan Orde Baru.
c. Terjadinya krisis politik dan runtuhnya legitimasi politik. Rakyat yang sudah trauma
sejak masa sebelumnya (palementer dan terpimpin) menjadi semakin kecewa dan
menderita.
d. Desakan semangat demokratis dari para pendukung demokrasi. Para pendukung
demokrasi terutama para lawan politik Orde Baru banyak yang tampil kembali
menuntut pembubaran pemerintahan.
Berbagai penyimpangan serta krisis yang datang silih berganti menyebabkan
penderitaan rakyat. Kepercayaan terhadap pemerintah berangsur-angsur mulai kurang,
bahkan hal ini memicu rakyat untuk menuntut segera dibentuknya pemerintah baru
dengan harapan mampu mengubah kondisi rakyat.
Situasi politik kacau menimbulkan tekad dalam diri masyarakatutuk segeran
dilakukan perubahan. Masyarakat mulai berinisisatif untuk melakukan berbagai aksi
demoktrasi guna menyuarakan aspirasi,bahkan tuntunan dan kritikan kepada pemerintah.
Aksi ini banyak lebih dilakukan oleh para mahasiswa. Isi tuntutan itu sebagaian besar
menginginkan kemuduran saat itu, dan diganti pemerintah baru yang lebih adil, jujur, dan
transparan. Hal ini dikarenakan pemerintah yang saat itu berkuasa dirasakan kurang bisa
mengemban amanat rakyat, tetapi justru banyak melakukan penyimpangan-
penyimpangan seperti terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Lama kelamaan aksi demostrasi pun meluas pada masyarakat umum. Tuntutan
mereka pun kurang lebih sama dengan para mahasiswa, yaitu menuntut dibentuknya
pemerintah baru dan para pejabat yang diduga melakukan penyimpangan harus secara
usut secara dituntas. Setelah berbagai aksi demostrasitidak kunjung usai, bahkan seolah
olah semakin menjamur, akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto resmi
mengundurkan diri dan digantikan oleh wakilnya B.J.Habibie.
Jatuhnya Pemerintahan Orde Baru. Pemerintah Orde Baru selama 32 tahun, ternyata
tidak konsisten dan konsekuen terhadap tekad awalnya muncul Orde Baru. Pada awalnya
Orde Baru bertekad melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen
dalam tatanan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air. Latar belakang munculnya
tuntutan Soeharto agar mundur dari jabatannya atau yang menjadi titik awal berakhirnya
Orde Baru.
Kronologi jatuhnya pemerintahan Orde Baru berawal dari terpilihnya kembali
Soeharto sebagai presiden melalui sidang umum MPR yang berlangsung tanggal 1 –
11 Maret 1998, ternyata tidak menimbulkan dampak positif yang berarti bagi upaya
pemulihan kondisi ekonomi bangsa justeru memperparah gejolak krisis. Dan gelombang
aksi mahasiswa silih berganti menyuarakan beberapa agenda reformasi.
Keberhasilan Pemerintahan Orde Baru dalam melaksanakan pembangunan
ekonomi, harus diakui sebagai suatu prestasi besar bagi bangsa Indonesia. Di tambah
dengan meningkatnya sarana dan prasarana fisik infrastruktur yang dapat dinikmati oleh
sebagian besar masyarakat Indonesia.
Namun, keberhasilan ekonomi maupun infrastruktur Orde Baru kurang diimbangi
dengan pembangunan mental ( character building ) para pelaksana pemerintahan
(birokrat), aparat keamanan maupun pelaku ekonomi (pengusaha / konglomerat).
Kalimaksnya, pada pertengahan tahun 1997, korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang
sudah menjadi budaya (bagi penguasa, aparat dan penguasa)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Demokrasi adalah pemerintahan Rakyat, maksudnya pemerintahan memberi


kekuasaan dan wewenang kepada rakyat, semua keputusan berdasarkan suara rakyat.
Jadi,Demokrasai Indonesia adalah pemerintahan dari semua rakyat Indonesia, oleh rakyat
Indonesia dan untuk rakyat Indonesia dari Sabang sampai Meroke.
Masa Demokrasi orde baru dimulai pada tahun 1966. Pemerintahan orde baru yang
dipimpin oleh Presiden Soeharto. Masa demokrasi orde baru merupakan masa dimana
pemerintahan mempunyai tekad melaksanakan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945 secara
murni dan konsekuen. Berdasarkan pengalaman di masa orde lama, pemerintahan orde
baru berupaya menciptakan stabilitas politik dan keamanan untuk menjalankan
pemerintahannya. Orde baru menganggap bahwa penyimpangan terhadap Pancasila dan
UUD RI Tahun 1945 adalah sebab utama kegagalan dari pemerintahan sebelumnya. Orde
baru merupakan tatatan perikehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia atas
dasar pelaksanaan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945 secara murni dan konsekuen.
Demokrasi yang dijalankan dinamakan demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila
merupakan demokrasi yang didasarkan atas nilai-nilai dari sila-sila yang terdapat pada
Pancasila.
Namun, pada praktiknya, cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk menjadi negara
yang demokratis tersebut justru runtuh dikarenakan penyalahgunaan kekuasaan
pemerintah, terutama oleh presiden. Pada masa orde baru, bangsa Indonesia seakan-akan
malah terjatuh menjadi negara yang totaliter.
Masa orde baru yang berjalan selama 32 tahun berakhir setelah berbagai kelompok
masyarakat madani yang dipimpin oleh kaum. mahasiswa berhasil menekan Presiden
Soeharto untuk menandatangani surat pengunduran diri pada tanggal 21 Mei 1998.

B. Saran

Hendaknya kita dapat mengambil pelajaran,dan bagaimana bersikap sebagai


warganegara yang baik untuk memajukan bangsa ini. Serta,pemerintahan Indonesia
hendaknya mengambil pelajaran dari masa orde baru,yang penuh dengan KKN,agar tidak
terulang lagi di masa yang akan datang.
Penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini di waktu yang akan datang. Makalah ini tidak luput dari
kesalahan, karena harus lebih banyak diperlukan informasi yang lebih jelas dan akurat.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan para pembaca pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://kumpulantugasekol.blogspot.co.id/2014/04/jelaskan-pelaksanaan-
demokrasi-di-masa.html
http://novianina.blogspot.co.id/2013/10/demokrasi-orde-baru-
reformasi_2979.html
http://tugasgalau.blogspot.co.id/2015/11/makalah-pelaksanaan-demokrasi-
di.html
http://tugasgalau.blogspot.co.id/2015/11/makalah-pelaksanaan-demokrasi-
di.html

Anda mungkin juga menyukai