Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kemudahan bagi kami sebagai penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada
waktunya. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah, yang mana dengan tugas ini kami
sebagai mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh dari materi yang diberikan dosen pengampu.
Makalah yang berjudul tentang “SEL TUMBUHAN DAN MIKROSKOP”.
Mengenai penjelasan lebih lanjut kami memaparkannya dalam bagian pembahasan makalah
ini.
Dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat, maka kami sebagai penulis
mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yan telah membantu menyelesaikan
makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam penyelesaian makalah ini. Saran dan kritik yang membangun dengan terbuka
kami terima untuk meningkatkan kualitas makalah ini.

Penyusun
Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Semua organisme tersusun atas sel sel. Mulai dari sayap kupu kupu hingga mahkota bunga
yang berwarna warni. Semua tersusun atas sel. Sel merupakan unit terkecil dari suatu bentuk
kehidupan. Untuk ukuran sekecil itu, sel tergolong sangat luar biasa. Sel seperti sebuah
pabrik yang senantiasa bekerja agar proses kehidupan terus berlangsung. Sel mempunyai
bagian bagian untuk menunjang fungsi tersebut. Ada bagian sel yang berfungsi untuk
menghasilkan energi, ada yang bertanggung jawab terhadap perbanyakan sel, dan ada
bagian yang menyeleksi lalu lintas zat masuk dan keluar sel. Dengan mengetahui komponen
sel, kita dapat memahami fungsi sel bagi kehidupan.

Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda mikro atau yang sangat
kecil. Mikroskop sering digunakan untuk meneliti atau mengamati sesuatu untuk
mengembangkan pengetahuan, dan biasanya dapat ditemui di laboratorium.

Pengertian mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat benda yang tidak dapat dilihat
dengan mata biasa (seperti kuman-kuman). Biasanya mikroskop digunakan untuk tujuan
penelitian dengan mengamati. Penggunaan mikroskop sangat penting dalam kemajuan ilmu
pengetahuan.

Terdapat beberapa jenis-jenis mikroskop. Berdasarkan sumber cahaya, terdapat jenis


mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Sedangkan berdasarkan jumlah lensanya,
terdapat jenis mikroskop monokuler dengan 1 lensa okuler serta mikroskop binokuler
dengan 2 lensa okuler.

Struktur mikroskop terdiri dari dua yakni struktur optik dan struktur non-optik. Struktur
optik meliputi bagian mikroskop dengan unsur optik, yakni lensa okuler dan lensa obyektif.
Sementara sisanya termasuk dalam struktur non-optik.

Terdapat bagian-bagian mikroskop yang memiliki fungsi masing-masing. Tiap bagian-


bagian mikroskop penting dan menunjang satu sama lain sehingga mikroskop bisa diguna
1.2 Tujuan

Menjelaskan sejarah penemuan sel


Menjelaskan komponen kimia sel
Macam macam sel
Menjelaskan struktur bagian bagian sel beserta fungsinya

Menjelaskan tentang mikroskop


Menjelaskan komponen mikroskop
Jenis jenis mikroskop
Menjelaskan struktur bagian bagian sel beserta fungsinya
Bab II
Pembahasan

A. Sejarah Penemuan Sel

Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber
menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding
tebal dalam pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang ruang kosong tersebut dengan
istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang
telah mati. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak
tentang sel.
Ilmuwan Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632–1723) merancang
sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air
rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air, yang
kemudian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang
menemukan sel hidup.
Perkembangan penemuan tentang sel mendorong berkembangnya persepsi tentang
sel. Dari sinilah kemudian lahir teori-teori tentang sel. Beberapa teori tentang sel sebagai
berikut.

a. Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk Hidup

Teori ini dikemukakan oleh Jacob Schleiden (1804–1881) dan Theodor Schwan
(1810–1882). Tahun 1839 Schleiden, ahli botani berkebangsaan Jerman, mengadakan
pengamatan mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada waktu yang bersamaan Theodor
Schwan melakukan pengamatan terhadap sel hewan. Dari hasil pengamatannya mereka
menarik kesimpulan sebagai berikut.

1) Tiap makhluk hidup terdiri dari sel.


2) Sel merupakan unit struktural terkecil pada makhluk hidup.
3) Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang tersusun lebih dari
satu sel disebut organisme bersel banyak.

b. Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup

Max Schultze (1825–1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik


kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan bagian
penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini
muncullah teori sel yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan.
c. Sel Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup

Rudolph Virchow (1821–1902) berpendapat bahwa omnis cellula ex cellulae (semua


sel berasal dari sel sebelumnya).

d. Sel Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup

Ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan unit-unit penurunan sifat


yang terdapat dalam nukleus, yaitu kromosom. Dalam kromosom terdapat gen yang
merupakan unit pembawa sifat. Melalui penemuan ini muncullah teori bahwa sel merupakan
unit hereditas makhluk hidup.

Penemuan-penemuan yang mendukung perkembangan teori sel sebagai berikut.


1) Robert Brown (1812), Biolog Skotlandia, menemukan benda kecil terapung dalam
cairan sel yang ia sebut nukleus.
2) Felix Durjadin (1835), beranggapan bahwa bagian terpenting sel adalah cairan sel yang
sekarang disebut protoplasma.
3) Johanes Purkinye (1787–1869), orang pertama yang mengajukan istilah protoplasma
untuk menamai bahan embrional sel telur.

B. Komponen kimia sel

Seluruh kegiatan kehidupan sel merupakan akibat dari reaksi reaksi kimia yang
berlangsung dalam sel. Senyawa kimia penyusun sel disebut protoplasma, yang merupakan
subtansi kompleks. Protoplasma terdiri dari unsur- unsur kimia. Meskipun sebagian sebagian
besar protoplasma terdiri air, tetapi bahan yg memberi strukturnya ialah protein. Unsur-unsur
kimia penyusun protoplasma terdapat dalam senyawa kimia, baik senyawa organic maupun
anorganik. Senyawa organik dalam protoplasma berupa karbohidrat, lemak, protein, dan
asam nukleat.

1. Karbohidrat
Nama karbohidrat berasal dari bahasa Latin, carbo yang berarti arang kayu, dan dari
bahasa Yunani, hydratos yang berarti air. Karbohidrat adalah suatu mulekul yang memiliki
banyak gugus hidroksil. Adapun yang tergolong karbohidrat adalah monosakarida (gula
tunggal), disakarida (dua ikatan gula), dan polisakarida (banyak ikatan gula)
2. Lemak

Keseimbangan oksigen lemak lebih kecil daripada mulekul mulekul karbohidrat. Lemak
digunakan oleh hewan dan tumbuhan sebagai energi cadangan. Simpanan energy pada lemak
biasanya lebih efisien jika dibandingkan dengan energy yang disimpan dalam pati. Artinya
jumlah energi yang disimpan per gram lemak menghasilkan energi yang lebih besar daripada
yang dihasilkan pati. Hal ini dimungkinkan karena lemak tidak memerlukan banyak oksigen
untuk respirasinya.

3. Protein
Protein tersusun dari asam asam amino yang bergabung. Asam amino yang paling
sederhana adalaha glisin (NH2CH2COOH) . Semua asam amino memiliki struktur dasar
yang sama, yaitu terdiri atas sebuah ikatan karbon atom pusat, gugus karboksil (-COOH),
dan gugus amino (-NH2). Didalam protein mahluk hidup umumnya terdapat 20 jenis asam
amino.

4. Asam Nukleat

Asam nukleat (asam inti) merupakan bentuk polimer nukleotida dengan fungsi sangat
spesifik didalam sel. Setiap nukleotida terdiri atas gula pentose, fosfat dan basa nitrogen.
Secara umum, dikenal dua tipe nukleotida, yaitu ribosanukleotida (mengandung gula ribosa )
dan deosiribosa (mengandung gula deoksiribosa)
Bentuk rantai panjang dengan deoksiribosa nukleotida dikenal sbagai asam
deoksiribonukleat ADN . ADN ditemukan didalam kromosom mahluk hidup. Rantai dari
ribose nukleotida disebut asam ribonukleat ARN, yaitu suatu salinan ADN didalam inti sel .
ARN berperan dalam membawa kode genetika ADN kedalam sitoplasma sehingga terjadi
proses pembentukan protein.

C. Macam Macam Sel

Ø Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti


a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam
sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini
adalah bakteri dan alga biru
b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system
membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk
hidup kecuali bakteri dan alga biru
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel
prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel
prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :

Sel Prokariotik
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang
dinamakan nucleoid
- Organel-organelnya tidak dibatasi membrane
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1-10mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler

Sel Eukariotik

- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membrane
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier

Ø Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya


a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid

D. Bagian -bagian Sel


Setiap sel mahluk hidup mempunyai tiga bagian pokok yaitu:
1. Membran Sel (Selaput Plasma)
Membran sel merupakan bagian terluas dari sel, bersifat semipermiabel, dan tersusun atas
lipid dan protein sehingga disebut selaput lipoprotein.
Fungsi membran sel, yaitu:
a. Mengontrol atau mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan
lingkungannya.
b. Menjadi tempat reaksi, seperti reaksi terhadap cahaya matahari dan reaksi oksidasi dalam
respirasi
c. Sebagai reseptor atau penerima rangsang dari luar, seperti hormone dan bahan kimia
lainnya, baik zat yang berasal dari lingkungan luar sel maupun bagian lain dari dalam sel
itu sendiri
d. Sebagai pelindung sel agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel
e. Mengontrol zat zat yang akan masuk maupun yang akan keluar meninggalkan
sitoplasma

2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah protoplasma yang mengisi ruangan antara selaput plasma dan inti sel
(nucleus). Sitoplasma merupakan system koloid yang amat dinamis, senantiasa bergerak, dan
tidak pernh diam
Pada sel tumbuhan, sitoplasma terdiri atas:
a. Ektoplasma, yaitu sitoplasma yang berbatasan dengan membrane sel
b. Endoplasma, yaitu sitoplasma yang terdapat dalam ektoplasma Pada sel hewan ,
Ektoplasma adalah selaput plasma itu sendiri, sedangkan cairan disebelah dalam
ektoplasma merupakan Endoplasmanya. Ektoplasma tampak lebih jernih dan kompak
daripada Endoplasma
Sitoplasma tersusun atas bahan dasar cair yang disebut sitosol. Didalamsitosol terlarut
senyawa organic yg penting bagi kehidupan. Selain itu, juga terlarut ion ion gas, mulekul
mulekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino, gula nukleotid, vitamin serta,
mulekul besar seperti protein dan RNA yang membentuk larutan koloid.

3. Organel
Untuk melaksanakan berbagai fungsi hidup, sel dilengkapi organel. Organel merupakan
bagian isi didalam sitoplasma, meliputi: inti sel, mitokondria ribosom,lisosom, plastida, RE,
badan golgi, dan badan mikro

Organel Sel Hewan dan sel Tumbuhan

Ø Sel Tumbuhan
1. Dinding Sel
Dinding sel merupakan bagian terluar dari sel dan dibentuk oleh badan golgi. Dinding sel
primer terbentuk pada waktu sel membelah, dan setelah mengalami penebalan dengan zat
lignin, kutin dan suberin (gabus) berubah menjadi dinding sekunder.
Fungsi dinding sel adalah sebagai berikut:
- Melindungi bagian sel yg berada di sebelah dalamnya
- Sebagai jalan masuk keluarnya air beserta materi terlarut
- Memberi bentuk tertentu dan memperkukuh sel
- Bersama sama vakuola berperan dalam menjaga turgiditas sel untuk menopang tubuh.
2. Vakuola
Vakuola adalah rongga yang berada dalam sel,berisi suatu cairan dan memiliki mambran. Sel
hewan dan sel tumbuhan memiliki vakuola, hanya pada sel hewan vakuolanya kecil dan
jumlahnya sedikit dibandingkan dengan sel tumbuhan. Beberapan protista memiliki vakuola
yang berguna untuk mengkap makanan, dan vakuola kontraktil untuk mengeluarkan air dari
dalam sel. Tumbuhan mempunyai vakuola yang besar ditangah dikelilingi oleh membran
yang disebut tonoplas
Vakuola tengah pada sel tumbuhan antara lain berfungsi sebagai berikut:
- Memasukjan air melalui tonoplas agar tekanan turgor dalam sel tetap baik.
pigmen/antosianin. Didalam vakuola pada sel –sel makhota bunga terdapat pigmen
merah kuning biru atau yang lainnya.
- Tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya amilum diakar ketela pohon, gula
dibatang tebu, dan protein pada biji kacang kedelai.
- Menyimpan minyak atsiri, yaitu minyak yang mudah menguap. Misalnya minyak
kayu putih
- Menyimpan sisa metabolisme, misalnya alkaloid dan Kristal asam oksalat
3. Plastida
Plastida merupakan organel yang terdapat didalam sitoplasma, dan merupakan hasil
perkembangan dari badan kecil yang dikenal dengan proplastida yang banyak terdapat
didaerah meristematik. Didalam plastid terdapat zat warna atau pigmen fotosintesis yang
berperan menyerap energy cahaya dan kemudian diubah menjadi energy kimia. Berdasarkan
pigmen yg dikandungnya, plastid dibedakan menjadi luekoplas, kromoplas,dan kroloplas.
a. Leukoplas
Leukoplas merupakan plastid yang tidak berwarna dan berfungsi untuk menyimpan
cadangan makanan
Leukoplas dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Amiloplas, berfungsi membentuk dan menyimpan amilum
2. Elaioplas berfungsi untuk membentuk dan menyimpan minyak /lemak
3. Proteoplas berfumgsi untuk menyimpan protein
b. Kloroplas
Kloroplas adalah plastid yang mengandung klorofil, pigmen karotenoid, dan pigmen
fotosintesis lainnya. Klorpas banyak terdapat pada daun dan organ tubuh lain yang berwarna
hijau, mengan dng klorofil
Klorofil dibedaka menjadi:
1. Klorofil a, berwarna hijau bitu
2. Klorofil b, berwarna hijau kuning
3. Klorofil c, berwarna hijau coklat
4. Klorofil d, berwarna hijau merah

c. Kromoplas
Kromoplas adalah plastid yang memberikan aneka ragam warna non fotosintesis, seperti
pigmen merah, orange, kuning dll.
Pigmen yang termasuk dalam kelompok kromopls , antara lain:
- Karoten, plastida yang memerikan warna kuning, misal pada wortel
- Xantofil, plastida yang memerikan warna coklat misal pada ganggang coklat
- Fikosianin, plastida yang memerikan warna biru misal pada ganggang biru
- Fikoeritrin, plastida yang memerikan warna merah misal pada ganggang merah

Ø Sel Hewan
Sel hewan tidak mempunyai dinding sel. Protoplasmanya hanya dilindungai oleh selaput
membrane yag tipis yg tidak kuat. Akan tetapi, ada beberapa sel hewan khususnya hewan
bersel satu, selnya terlindungi oleh cangkok yang kuat dank keras.
Pada bebrapa jenis hewan bersel satu ditemukan adanya vakuola, misalnya pada amoeba dan
paramaecium terdapat dua macam vakuola, yaitu vakiola kontraktil, dan non kontraktil.
Pada hewan juga terdapat sentriol yaitu organel yg terdapat pada sitoplasma dekat inti sel,
biasanya berpasangan. Dalam keadaan demikian, sentriol disebut juga diplosom. Sentriol
merupakan hasil perkembangan dari sentrosom, berupa kumpulan dari mikrotubulus yg
berperan sebagai kutub-kutub pembelahan sel secara tidak langsung. Sentrosom berupa
struktur silinder yang dibentuk oleh tabung tabung halus dan berfungsi mengatur arah gerak
kromosom pada saat membelah.

1. Nukleus (inti sel)


Nukleus merupakan organel terbesar dalam inti sel, terdapat dalam semua el eukariotik,
berbentuk bulat dan oval. Didalam nucleus, terdapat komponen-komponen berikut:
- Selaput inti (karioteks), terdiri atas dua lapis yang berfungsi sebagai pembungkus
sekaligus sebagai pelindung inti.
- Matriks (nukleoplasma),berbentuk gel yang kaya akan subtansi kimia, seperti ion ion,
protein, enzim, nukleotida, dan benang-benang kromatin.
- Nukleolus (anak inti) berfungsi dalam sintesis protein, banyak menandung RNA, dan
protein.
Fungsi nucleus antara lain:
a. Pengatur pembelah sel
b. Pembawa informasi genetic
c. Pengendalian seluruh kegiatan sel
d. Memasukan RNA dari unit ribosom kedalam sitoplasma
2. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum Endoplasma merupakan system membran yang kompleks, terdiri atas saluran-
saluran yang menghubungkan sitoplasma dengan nucleus. RE hanya dijumpai dalam sel
eukariotik baik pada tumbuhan maupun sel hewan.
RE dibedakan menjadi dua yaitu:
- RE kasar/granuler yg banyak mengikat ribosom
- RE halus /agranuler yg tidak mengikat ribosom
Fungsi RE antara lain:
- Menampung protein yg disintesis oleh ribosom untuk disalurkan kebadan golgi da
akhirnya dikeluarkan dari RE kasar
- Mesintesis lemak dan kolesterol
- Menetralkan racun, misal RE yg ada dlam hati
- Transportasi mulekul dari bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain.
3. Ribosom
Ribosom tersusun dari RNA ribosom (RNA-r) dan protein ribosom. Ribosom terdiri atas
butiran halus yang tersebar dalam sitoplsma dan ada yg melekat pd RE kasar. Ribosom
merupakan tempat sintesis protein yg dimulai dengan penggabungan mulekul asam amino
dan membentuk rantai polipeptida.

4. Sentriol
Organel ini terdiri atas sepasang badan berbentuk tabung/silinder dan merupakan suatu
kesatuan yg disebut sentrosom. Sentriol berisi sekelompok mikrotubulus yg terdiri atas 9
triplet yg terletak dekat nucleus. sentiol berparan besar dalam pembelahan sel.

5. Kompleks Golgi
Badan golgi merupakan kelompok komponen terbesar dan letaknya tersebar diseluruh
sitoplasma, serta stukturnya sangat bervariasi. Pada sel tumbuhan kompleks golgi
disebut diktiosom.
Fungsi Kompleks Golgi antara lain:
- Mengangkut dan mengubah secara kimia materi materi yg ada didalamnya
- Menghasilkan lender, lili pada tanaman perca, dan secret yg bersifat lengket
- Kadang kadang untuk transport lemak
- Pembentukan lisosom
- Membuat enzim pencernaan yg belum aktif
- Mensintesis polisakarida untuk bahan bahan dinding sel pada tumbuhan.
6. Lisosom
Lisosom merupakan membrane yg berbentuk kantung kecil yg berisi enzim hidrolitik yg
berfungsi dalam pencernaan internal yaitu menguraikan mulekul mulekul yg masuk kedalam
sel. Enzim yg terkandung dalam lisosom misalnya protease, lipase, dan asam fosfatase.
Lisosom terdapat dalam sel eukariotik, baik pada tumbuhan maupun hewan, tetapi paling
banyak pada sel hewan. Pada sel tumbuhan vakuola tengah yg bertindak sebagai lisosom
Fungsi lisosom antara lain :
- Mencerna materi zat yg diambil secara endositosis dengan pencernaan intrasel
- Autofag, suatu proses penyingkiran struktur struktur yg tidak dikehendki didalam sel,
misalnya mnhancurkan organel organel yg tdk berfungsi lagi
- Eksositosis, yaitu pengeluaran/pembesaran enzim diluar sel
- Autolisis, yaitu penghancuran diri sel dengan cara membebaskan sis lisosom dalam sel.
Lisosom disebut juga sebagai ‘saku pembunuh diri’
7. Mitokondria
Mitokondia merupakan organel penghasil energy karena berguna untuk respirasi.
Mitokondria berbentuk oval dan dibatasi oleh membran rangkap. Didalam mitokondria
terdapat matriks subtansi dasar yg mengandung enzim ribosom, butir fosfat, dan DNA yg
berbentuk melingkar. Matriks adaah cairan yg berada didalam mitokondria yg bersifat gel
dan tersusun oleh air, protein, DNA, ion ion garam serta enzim pernafasan yg penting dalam
pembentukan ATP. Mitokondria terdapat didalam sel eukariotik aerob, sel hewan lebih
banyka memiliki mitokondria drpada sel tumbuhan, fungsi dr mitokondria adalah sbg tempat
respirasi aerob untuk pembentukan ATP dalam sel.
8. Badan mikro
Organel organel yg masuk kedalam badan mikro adalah glioksisom dan perioksisom.
Disebut badan mikro karna ukurannya sangat kecil yaitu antara 1-2 mm. glioksisom dan
perioksisom merupakan organel yg dibatasi membrane tunggal. Glioksisom terdapat pd
jaringab yg mengandung lemak,misalnya biji-bijian mengandung lemak. Glioksisom hanya
terdapat pada tumbuhan..
Fungsi badan mikro adalah untuk metabolism lemak, yaitu mengubah lemak manjasi
karbohidrat atau sebaliknya. Selain itu, juga menghasilkan enzim glioksilat, katalase, dan
glikoliat oksidae. Badan mikro mengandung enzim katalase yg bertindak sebagai katalisator
dalam menguraikan hydrogen peroksida (H2O2) yg bersifat racun.
Perioksisom merupakan organel yg mempunyai penampilan sangat mirip dengan glioksisom
dan menghasilkan enzim sejenis. Fungsi ini berkaitan dengan proses fotorespirasi.

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sel Hewan
1. tidak memiliki dinding sel
2. tidak memiliki plastida
3. memiliki lisosom
4. memiliki sentrosom
5. timbunan zat berupa lemak dan glikogen
6. bentuk tidak tetap
7. pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukuran kecil, sedikit
Sel Tumbuhan
1. memiliki dinding sel dan membran sel
2. umumnya memiliki plastida
3. tidak memiliki lisosom
4. tidak memiliki sentrosom
5. timbunan zat berupa pati
6. bentuk tetap
7. memiliki vakuola ukuran besar, banyak

Transpor pada membran

Transpor pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien
konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi
merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan
entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan
berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi
pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda
konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih
dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien
konsentrasinya.

MIKROSKOP

Pengertian Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat objek kecil yang tak
dapat dilihat secara kasat mata. Mikroskop dapat ditemukan di laboratorium- laboratorium.
ia digunakan untuk mengamati Mikroskopis atau organisme berukuran kecil yang sulit
terlihat oleh mata.

Bagian Bagian Mikroskop dan Fungsinya


Mikroskop terdiri dari 2 bagian. pertama adalah Bagian optik dan kedua
adalah Bagian mekanik. Bagian optik adalah bagian yang membuat proyeksi bayangan
benda di mata kita, bagian optik terdiri dari : Lensa okuler, Lensa objektif, Reflektor
dan Kondensor.

Sedangkan bagian mekanik adalah bagian yang berfungsi sebagai penunjangbagian optik,
bagian mekanik terdiri dari: Pengatur fokus, Tabung mikroskop, Revolver, Penjepit
objek, Diafragma, Meja objek, Lengan mikroskop, Kaki mikroskop dan Sendi
Inklinasi (skrup).

1. Lensa Objektik

Lensa objektif adalah lensa yang yang letaknya dekat dengan objek yang diamati, fungsinya
adalah memperbesar bayangan benda atau objek pengamatan dengan perbesaran 10x, 40x
atau 100x .

2. Lensa Okuler

Lensa okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata pengamat, fungsinya adalah
untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif, dengan perbesaran benda
5x, 10x atau 12,5 kali.

3. Reflektor (Cermin Pengatur)

Reflektor (cermin pengatur) fungsinya adalah untuk memantulkan cahaya kedalam


diafragma. Bagian yang memiliki 2 sisi (datar dan cekung) ini dapat dilepas dan diganti
dengan sumber cahaya dari lampu. Pada mikroskop model- model baru, cermin sudah tidak
digunakan karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang di bagian bawah atau kaki.

4. Kondensor
Kondensor fungsinya adalah untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dan memfokuskan
cahaya untuk menerangi objek.

5. Tubus (Tabung Mikroskop)

Tabung mikroskop (tubus) fungsinya adalah mengatur fokus dan menjadi penghubung antara
lensa okuler dan lensa objektif mikroskop.

6. Revolver (Pemutar Lensa)

7. Diafragma

Diafragma fungsinya adalah untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk.

8. Penjepit Objek (Klip)

Penjepit objek atau klip fungsinya adalah untuk memegang, menahan atau menekan kaca
objek (preparat) agar mudah digerakan saat proses pengamatan.

9. Meja Mikroskop

Meja Mikroskop fungsinya adalah untuk meletakan benda yang akan diteliti.

10. Lengan Mikroskop

Lengan Mikroskop fungsinya adalah sebagai pegangan ketika mikroskop akan


dipindahkan.

11. Kaki Mikroskop

Kaki mikroskop fungsinya adalah untuk menopang mikroskop agar tetap stabil

12/13. Pemutar Halus dan Pemutar Kasar

Pemutar Halus (Mikrometer) & Pemutar Kasar (Makrometer)

Bagian ini terletak pada lengan mikroskop dan fungsinya adalah untuk mengatur kedudukan
lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat.

Di mikroskop dengan tabung lurus, Mikrometer dan Makrometer digunakan untuk menaik
turunkan tabung dan lensa objektif. Sedangkan pada mikroskop tabung miring bagian ini
digunakan untuk menaikturunkan meja preparat.
14. Sendi Inklanasi

Sendi Inklinasi merupakan bagian yang digunakan untuk mengatur derajat kemiringan
mikroskop untuk memudahkan pengamatan.

Cara Menggunakan Mikroskop

Berikut adalah cara umum untuk pemakaian mikroskop.

1. Benda yang diletakkan diatas kaca preparat diletakkan diatas meja benda dan
kemudian lensa okuler mulai diputar perlahan ke perbesaran lemah.
2. Putar bagian makrometer kearah belakang dan geser pemutar lensa. Atur posisi lensa
objektif agar sesuai dengan arah datangnya cahaya. Pengaturan awal bisa dilakukan
dengan perbesaran 10x atau 25x.
3. Naikkan bagian kondensor dan buka bagian diafragma agar vahaya yang masuk
terserap sempurna. Putar cermin secara perlahan dan lakukan pengamatan sampai
terlihat ada bagian gelap terang.
4. Putar bagian mikrometer mendekat kearah meja benda dan posisikan lensa objektif
cukup dekat dengan benda preparat. Amati dan ulangi prosedur diatas dengan
menambah perbesaran ke perbesaran yang lebih kuat.

Jenis- Jenis Mikroskop

Seperti dijelaskan sebelumnya, mikroskop terdiri dari jenis mikroskop elektron dan
mikroskop cahaya minokuler dan binokuler. dari jenis tersebut terdapat beragam tipe
mikroskop yang popular dan digunakan oleh para peneliti di dunia. Tentunya dengan
karakteristik dan kecanggihan yang berbeda-beda.

1. Mikroskop Monokuler

Mikroskop yang satu ini hanya dilengkapi satu jenis lensa okuler dan
pengoperasiannya memakai cahaya. Untuk mendapatkan perbesaran optimal, pengguna
mikroskop harus bisa memutar fokus perbesaran yang tersedia. Karena hanya memiliki satu
jenis lensa, mikroskop ini hanya mampu melihat benda yang sederhana seperti penampang
melintang sel hewan dan tumbuhan atau jaringan otot.

2. Mikroskop Binokuler

Mikroskop binokuler memiliki dua lensa okuler yang bisa dipakai oleh mata kanan dan kiri
secara bersamaan. Ketikamenggunakan mikroskop ini, beragam objek yang berukuran lebih
kecil, seperti sel darah, bakteri, atau fungus bisa terdeteksi dengan baik. Mikroskop
semacam ini bisa ditemukan di sekolah, rumah sakit, maupun lembaga penelitian.

3. Mikroskop Fase Kontras

Mikroskop PCM merupakan salah satu bentuk mikroskop cahaya yang mampu
memberikan perbesaran benda amatan mencapai 1000x dan fungsi mikroskop ini adalah
mengamati bakteri, virus, atau sel yang masih hidup.

Dengan demikian, pergerakan atau aktivitas sel yang tidak mudah diamati menggunakan
mikroskop lainnya bisa diperjelas dan dipakai sebagai bahan penelitian.

4. Gambar Mikroskop Medan Terang

Mikroskop medan terang atau BFM termasuk mikroskop cahaya yang berfungsi melihat
benda yang berukuran nano atau sel yang tidak mudah terlihat dengan mikroskop PCM.

Salah satu keunikan mikroskop ini terletak pada lensa khusus yang hanya bisa menampilkan
efek terang, sehingga saat benda yang diamati bergerak, benda tersebut akan langsung
terlihat gelap.

5. Mikroskop Medan Gelap

Mikroskop medan gelap atau DFM memiliki cara kerja yang sedikit berbeda dengan
mikroskop BFM. Pada mikroskop yang satu ini, ada kondensor khusus yang memiliki
kemampuan membentuk kerucut hampa dari berkas cahaya yang diterima.

Ketika berkas cahaya ini diterima, berkasnya akan langsung dipantulkan ke gelas
preparat dengan sudut yang lebih kecil, sehingga perbesaran dan rincian yang terlihat di
gelas preparat mendekati tampilan asli organisme.

Mikroskop DFM umumnya digunakan untuk mengamati virus atau bakteri yang berukuran
nano atau sangat kecil dalam kondisi hidup.

Mikroskop Pendar

Mikroskop pendar menggunakan teknologi cahaya fluorescence yang memungkinkan


peneliti melihat struktur protein yang ada dalam antibodi atau antigen makhluk hidup.
Mikroskop ini umum digunakan untuk kegiatan penelitian yang berhubungan dengan
teknologi untuk menemukan vaksin atau obat dari penyakit tertentu.

7. Gambar Mikroskop Ultraviolet

Mikroskop ultraviolet merupakan salah satu jenis mikroskop cahaya yang


menggunakan panjang gelombang ultraviolet untuk melihat benda preparat dengan daya
pisah dua kali lipat lebih besar daripada mikroskop biasa.

Hasil mikroskop ini bisa dilihat menggunakan photografi plate dan umumnya
mikroskop semacam ini dipakai untuk melihat struktur paling sederhana dari
mikroorganisme maupun organ tubuh manussia untuk melihat patologi penyakit.

8. Gambar Mikroskop SEM (Scanning Electron Microscope)

Sesuai dengan namanya, mikroskop SEM adalah salah satu varian mikroskop
elektron yang memiliki perbesaran mencapai 0.1nm. Saat menggunakannya, cahaya dari
elektron (hasil reaksi tungsten filamen dengan LaB6) akan difokuskan ke lensa magnetik dan
kemudian diteruskan ke pemindai objek di koil detektor.

Hasilnya akan langsung diperlihatkan di monitor dan pada saat pemakaian,


mikroskop ini dipastikan berada di ruang vakum. Umumnya, mikroskop ini digunakan untuk
mengamati permukaan sel, seperti sel epidermis, jaringan palisade, dan lainnya.

9. Gambar Mikroskop TEM

Mikroskop TEM mampu memberikan perbesaran lebih tinggi daripada SEM, yaitu mencapai
0.01-0.02nm. Dari cara kerja yang diperlihatkan, mikroskop yang satu ini juga memiliki
hasil yang lebih akurat jika dibandingkan dengan SEM, sehingga umumnya TEM digunakan
untuk mengamati beragam patologi sel maupun morfologinya.

10. Gambar Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo juga merupakan mikroskop elektron yang memberikan perbesaran benda
antara 7-30x. Mikroskop ini dianggap lebih menarik dan berakurasi tinggi daripada TEM
dan SEM, karena hasil yang diperlihatkan berupa gambar 3D
Bab III
Penutup

3.1 Kesimpulan

Sel merupakan unit terkecil dari Mahluk hidup. Didalam sel terdapat ptotoplasma yg
tersusun atas karbohidrat, lemak , protein, dan asam nukleat. Berdasarkan tipe sel, sel
dibedakan menjadi sel prokariotik, dan eukariotik
Secara structural sel merupakan penyusun mahluk hidup. Bagian dr sel meliputi
membran sel, sitoplasma, dan organel.
Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan

No Nama Organel Hewan Tumbuhan

1 Sentriol Ada Tiada

2 Dinding Sel Tiada Ada

3 Vakuola Kecil Besar

4 Plastida Tiada Ada

Berdasarkan sumber pembentukan bayangan, mikroskop terbagi ke dalam 2 jenis,


yakni Mikroskop cahaya dan Mikroskop elektron, mikroskop cahaya adalah mikroskop yang
menggunakan cahaya sebagai sumber pembentukan bayangan, sedangkan mikroskop
elektron menggunakan elektron.

Mikroskop cahaya terbagi menjadi mikroskop Binokuler dan mikroskop Monokuler.


Mikroskop monokuler hanya mempunyai satu lensa okuler sedangkan mikroskop binokuler
mempunyai 2 lensa okuler yang dapat digunakan oleh kedua mata secara bersamaan.

Sedangkan, Mikroskop elektron adalah mikroskop yang lebih canggih dari mikroskop
cahaya, ia mempunyai perbesaran 250.000 kali lebih besar dan sering digunakan untuk
mempelajari struktur terkecil dari makhluk hidup, seperti sel dan bagian- bagian
penyusunnya.

Anda mungkin juga menyukai