Anda di halaman 1dari 5

UTS KOMUNIKASI DAN ADVOKASI KEBIJAKAN

1. Dari sudut kepentingan sumber, akibat dari komunikasi yang efektif adalah
pesan dapat tersampaikan dengan jelas, tepat, dan menghasilkan reaksi yang
diharapkan. Contoh pihak BNN menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat
terkait bahaya penggunaan narkoba dan masyarakat memberikan reaksi
berupa pemahaman atas penjelasan dari pihak BNN tersebut dimana itu adalah
harapan dari Lembaga BNN agar masyarakat dapat paham dan sadar akan
bahaya dari narkoba. Sementara itu, dari sudut kepentingan penerima, akibat
dari komunikasi yang efektif adalah pesan dapat dipahami dengan baik dan
memberikan tanggapan yang tepat sesuai dengan pesan yang diterima.
Contohnya masyarakat yang diberikan sosialisasi oleh pihaqk BNN tersebut
tidak hanya memberikan reaksi berupa pemahaman saja bisa saja berupa
pertanyaaan untuk memperdalam informasi dan tanggapan kepada pihak BNN
untuk menyamakan kesepahaman terkait materi sosialisasi yang disampaikan
oleh pihak BNN dan yang ditangkap oleh masyarakat

2. A. Terdapat 9 (sembilan) komponen dalam proses komunikasi berdasarkan


model komunikasi menurut Osgood dan Schramm, yaitu :
• Sender (transmitter) merupakan orang yang mengirimkan pesan.
• Encoder merupakan orang yang mengubah pesan ke dalam bentuk kode.
• Decoder merupakan orang yang mendapatkan pesan yang telah di-encode
yang telah dikirimkan oleh encoder dan mengubahnya ke dalam bahasa
yang dapat dimengerti oleh orang lain.
• Interpreter merupakan orang yang mencoba untuk memahami dan
menganalisa pesan. Pesan diterima setelah interpretasi. Interpreter dan
receiver adalah orang yang sama.
• Receiver merupakan orang yang menerima pesan yang melakukan proses
decoding dan menginterpretasikan pesan-pesan aktual.
• Message merupakan yang dikirimkan oleh pengirim pesan dan informasi
yang diterima oleh penerima pesan.
• Feedback merupakan proses merespon pesan yang diterima oleh penerima
pesan.
• Medium merupakan media atau saluran yang digunakan oleh pengirim
pesan untuk mengirim pesan.
• Noise merupakan gangguan yang terjadi selama proses komunikasi
berlangsung. Gangguan juga dapat berupa gangguan semantic dimana
terjadi perbedaan dalam pemaknaan pesan yang dikirimkan oleh pengirim
pesan dan pemaknaan pesan yang diinterpretasi oleh penerima pesan.

B. Contohnya adalah komunikasi antar Presiden Indoensia dengan Wakil


Presiden Indoenia saat membahas terkait permasalahan infrastrtuktur di
Indonesia. Presiden meminta bantuan kepada Wakil Presiden untuk dapat
menggantkan posisinya saat proses kebijakan berlangsung seperti survey
daerah yang dinilai masih kurang dalam intrastruktur sarana dan prasarana
public, serta bentuk komunikasi lainnya seperti pembahasan terkait kebijakan
uu cipta kerja dll.

3. Komunikasi Intrapersonal yang biasa saya lakukan adalah Reflesksi diri


dimana hal tersebut merupakan proses perenungan serta analisis terhadap diri
sendiri atas segala pikiran, kebiasaan, perasaan dan keputusan yang telah
dilakukan selama menjalani kehidupan sehari hari dengan tujuan untuk self
awareness dan self management pada diri saya agar dapat memahami
karakter kepribadian saya sendiri serta mengelola aktivitas keseharian secara
efisien. Ketika kita menguasai komunikasi intrapersonal dapat memberikan
manfaat kepada diri saya sendiri seperti meningkatkan kepercayaan diri saya,
meningkatkan kemampuan berpikir kritis saya, memahami dan berusaha untuk
mengatur emosi yang ada di dalam diri saya dan dapat mengambil keputusan
yang tepat tanpa menghilangkan suatu hal di dalamnya yang biasanya sering
terjadi ketika komunikasi interpersonal.

4.

Perbedaan Kampanye Berdasarkan Tujuan


Public Will Campaign
Individual Behavioral
Tujuan atau Value Attitude
Change Campaigns
Campaigns
1) Mempengaruhi 1) Meningkatkan
keyakinan dan wawasan publik terhadap
pengetahuan tentang suatu kepentingan atau
perilaku dan akibatnya. isu tertentu
2) Mempengaruhi 2) Mempengaruhi
sikap yang mendukung persepsi publik Terhadap
perilaku persuasif isu sosial yang menjadi
3) Mempengaruhi tanggung jawab
individu untuk menerima seseorang
norma sosial dan 3) Mempengaruhi
selanjutnya individu terbentuknya kriteria
menjadi inti penggerak solusi bagi para penentu
Tujuan perubahan kebijakan dalam
4) Mempengaruhi pembuatan keputusan
individu untuk berperilaku 4) Menentukan jenis
yang dikehendaki pelayanan publik yang

5) Menghasilkan akan ditetapkan serta

perubahan perilaku bersumber dana

individu yang tampil pelayanan public


sebagai pendukung 5) Memobilisasi

utama suatu program masyarakat untuk


bertindak, menerima, atau
menolak isu tertentu demi
kepentingan bersama
atau kepentingan publik
Segmen individu dari Masyarakat umum yang
populasi yang akan dimobilisasi untuk
Khalayak
perilakunya akan diubah. berubah, para penentu
Sasaran
kebijakan, dan pembuat
keputusan
Kampanye terkait Kampanye terkait
Contohnya penggunaan masker, bahaya covid 19, bahaya
cara hidup sehat, dll narkoba, dll

5. Menurut Grunig dan Hunt (1984), kegiatan-kegiatan pada proses lobi meliputi:
• Melakukan pertemuan-pertemuan untuk membangun koalisi dengan
organisasi-organisasi lain, berbagai kepentingan dan tujuan-tujuan untuk
melakukan usaha bersama dalam memengaruhi wakil-wakil legislatif.
• Mengumpulkan informasi dan mempersiapkan laporan untuk legislator yang
mewakili posisi organisasi dalam isu-isu kunci.
• Melakukan kontak dengan individu-individu yang berpengaruh, dan
wakilwakil dari agensi/badan-badan yang menyatu.
• Mempersiapkan pengamat dan pembicara ahli untuk mewakili posisi
organisasi terhadap legislator.
• Memusatkan debat pada isi kunci, fakta, dan bukti-bukti yang mendukung
posisi organisasi.
• Mempengaruhi keputusan atau kebijakan pihak lain sehingga baik
keputusan maupun kebijakan yang diambil akan menguntungkan pelobi,
organisasi ataupun pelobi

6. Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam melakukan negoisasi:


• Perencanaan dan persiapan, tahap yang harus dilalui adalah tahap
perencanaan dan persiapan. Tujuannya untuk Menentukan secara jelas apa
yang ingin kita capai dalam negosiasi. Tujuan ini harus jelas dan terukur,
sehingga kita bisa membangun ruang untuk bernegosiasi. Gali informasi
sebanyak mungkin mengenai siapa dia/mereka, kekuatan dan
kelemahannya, apa tujuan atau kepentingannya.
• Menentukan aturan, tahap yang kedua adalah menentukan sebuah aturan.
Tujuannya untuk menentukan apa yang akan dinegoisasikan.
• Penjelasan, tahap selanjutnya adalah persiapan pada tahap ini semua pihak
harus saling mengutarakan apa yang ingin diinginkan. Semua piham dapat
memberikan sebuah dokumentasi atau pemaparan secara jelas.
• Tawar menawar dan penyelesaian masalah, tahap keempat adalah tawar
menawar. Pada tahap ini semu pihak akan melakukan pencarian solusi
terhadap masalah. Semua pihak diharapkan fokus terhadap masalah dan
kepentingannya.
• Penutup dan implementasi, ini tahap terakhir dalam melakukan negoisasi.
Pada tahap ini, semua sesuatu akan diputuskan secara bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai