11
MONITORING, EVALUASI
SPB. 11
DAN PENYUSUNAN RKTL
Tujuan Umum
Peserta mampu melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi.
Tujuan Khusus
Waktu
Metode
Referensi
Pedoman Teknis Analisis dan Advokasi Kewenangan Desa (Kerangka Kerja
Advokasi Kewenangan dan Peraturan Desa)
|1
Proses Penyajian
1. Bukalah pertemuan dengan salam untuk menyemangati peserta, sehingga
akan membantu peserta fokus pada sub pokok bahasan.
2. Terangkan maksud dan tujuan serta capaian yang diharapkan dari sesi ini.
3. Jelaskan kembali tentang kerangaka kerja (Logical Frame Work) Kegiatan
Advokasi Kewenangan dan Peraturan Desa.
4. Tegaskan mengenai target pencapaian dari indicator keberhasila kegiatan
Advokasi Kewenangan dan Peraturan Desa.
5. Berdasarkan Indikator Keberhasilan yang harus dicapai, susunlah RKTL
melalui diskusi kelompok per Desa dan kabupaten. Camat dan PD masuk
ke kelompok desanya sedangkan untuk TA masuk ke kelompok kabupaten.
6. Terakhir, tariklah pembelajaran dari sesi pokok bahasan ini.
2|
Memiliki jumlah anggota aktif yang memadai.
Mampu menjangkau ke banyak kelompok massa.
Mampu membangun aliansi dengan kelompok lain yang kuat.
Memiliki kelompok inti yang terdiri dari orang-orang yang berpengaruh dan dikenal
luas.
Memiliki kredibilitas.
Mempunyai legitimasi.
Memiliki informasi yang cukup dan memadai.
Mampu merumuskan issu.
Memiliki kemampuan dan kewenangan yang diakui dan dihormati.
Memiliki keteguhan moral.
Selain itu, mereka juga diharapkan memahami permasalahan kewenangan desa dan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa pada umumnya, mempunyai
kemampuan advokasi khususnya melakukan pendekatan persuasif, dapat dipercaya, dan
sedapat mungkin dihormati atau setidaknya tidak tercela khususnya di depan kelompok
sasaran.
Pemetaan pelaku advokasi dilakukan terutama untuk membentuk lingkar inti, yaitu
kumpulan orang atau organisasi yang menjadi penggagas serta pengendali utama seluruh
kegiatan advokasi. Sedemikian pentingnya posisi ini, sehingga orang atau organisasi yang
berada didalamnya haruslah memiliki kesamaan visi dan analisis (bahkan ideologi) yang
jelas terhadap isu-isu yang terkait dengan kewenangan desa khususnya dan dengan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa pada umumnya. Tugas pertama dari
lingkar inti adalah merumuskan isu terkait kewenangan Desa dan menyebarkan isu itu
sehingga menjadi isu strategis dan menjadi topik dalam diskusi-diskusi tentang desa. Isu
yang dirumuskan tersebut dapat dikatakan menjadi suatu isu strategis jika:
aktual, penting dan mendesak,
sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat,
berdampak positif pada perubahan sosial yang lebih baik,
sesuai dengan visi dan agenda perubahan sosial yang lebih besar.
|3
dilakukan oleh Desa pada saat memilah dan memilih dari Perbup Daftar Kewenangan
Desa disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan Desa.
4. Batas waktu yang jelas. Alokasi waktu yang jelas akan menuntun kita dalam melakukan
tahap-tahap kegiatan advokasi, kapan dimulai dan kapan akan selesai.
5. Dukungan logistik. Dukungan sumber daya manusia dan dana sangat dibutuhkan
dalam melakukan kegiatan advokasi.
6. Analisis ancaman dan peluang.
Kendala-kendala Dalam Melakukan Advokasi
Kendala-kendala yang dihadapi dalam upaya masyarakat atau kelompok masyarakat untuk
memainkan peran advokasi akan menghadapi empat kendala pokok, sebagai berikut:
1. Konflik nilai antara etika dan estetika.
2. Konflik antara etika dan ekonomi.
3. Kondisi masyarakat sipil yang tidak terintegrasi secara baik.
4. Kondisi demokrasi dalam kehidupan ketatatanegaraan kita yang belum mapan.
Bentuk-bentuk Kegiatan dalam rangka Strategi Advokasi
Bentuk-bentuk kegiatan yang merupakan bagian dari strategi advokasi diantaranya: lobi,
negoisasi, mediasi, tawar menawar, kolaborasi dan sebagainya.
Selain itu, proses-proses sosialisasi, diseminasi dan mobilisasi, atau segala suatu kegiatan yang
ditujukan untuk membentuk pendapat umum dan pengertian yang lebih luas melalui kampanye,
siaran pers, unjuk rasa, pengorganisasian basis, pendidikan politik, diskusi publik, seminar,
pelatihan dan sebagainya, dapat juga dilakukan sebagai bentuk dari pelaksanaan strategi
advokasi.
4|